Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Seni Budaya serta rasa keingintahuan kami terhadap kebudayaan Indonesia
khususnya seni musik.
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang sejarah musik di indonesia. Manusia
hidup di dunia ini tidak akan terpisahkan dengan yang namanya seni. Sehingga seni akan terus
ada sepanjang manusia di dunia ini ada.
Dengan seni diharapkan kita sebagai makhluk sosial dapat menggerakkan perasaan
kita untuk peka terhadap apa yang terjadi dan berkembang dimasyarakat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
Demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bekasi, 31 Oktober 2019


Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mempelajari alat musik Tradisional diperlukan hal dan bakat tertentu ataupun
dengan cara belajar dengan tekun, kita sebagai manusia tentu kita mempunyai kelebihan -
kelebihan tertentu, pada kelebihan yang kita miliki kita tentu ingin akan lebih tingkatkan dan
kelebihan yang dimiliki oleh orang lain tentu kita tertarik,untuk mempelajarinya maka dari itu
kita sebagai manusia saling melengkapi atau saling membutuhkan seperti pula alat musik juga
saling melengkapi, perpaduan antara alat musik yang satu dengan alat musik yang lain.
Contoh bahwa perkembangan music semakin maju, selain itu faktor kemauanlah yang sangat
mempengaruhi ketertarikan seseorang terhadap seseorang terhadap alat musik, kemudian
faktor penyedian alat musik yang dibutuhkan juga dapat mempengaruhi karena bila mana
tidak ada alat musik yang tersedia maka sangat sulitlah seseorang mempelajari cara
memainkan suatu alat musik.

B. Tujuan Mengamati Alat Musik Tradisional


Dalam kehidupan sehari hari kita sering memperhatikan seseorang yang memainkan
Alat Musik dan disaat melihat hal tersebut pastilah kita merasa tertarik ,maka dari itulah kita
mengamati alat musik dan adapun tujuan kita mengamati alat musik tradisional yaitu untuk
mengetahui asal,bentuk,cara memainkan,bunyi dan nilai seninya, maksud dari mengamati
mengetahui asalnya berarti kita ingin mengetahui asal/tempat alat musik tersebut,mengetahui
bentuknya berarti kita merasa ingin mengetahui model/bentuk alat musik tersebut cara
memainkannya berarti rasa ingin tahu terhadap tatanan cara memainkan dan
mempertunjukkan alat musik yang kita mainkan. Bunyi artinya kita ingin mengetahui irama
bunyi dari alat musik yang kita amat Nilai seninya bermaksud apakah alat musik tersebut
memiliki nilai seni yang tinggi atau kurang dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Musik Tradisional


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata Alat yang berarti Suatu
benda yang digunakan untuk mempermudah suatu kegiatan atau kerjaan.
Kata Musik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu Mousike yang diambil dari nama
Dewa yang terkenal dalam mitologi Yunani Kuno, yaitu Mousa. Dewa yang memimpin
Seni dan Ilmu.
Sedangkan kata Tradisional berasal dari Bahasa Latin, yaitu Traditio yang artinya
Suatu kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara turun temurun.
Dari keterangan secara bahasa diatas, dapat disimpulkan bahwa, Alat Musik
Tradisional adalah Alat musik yang berkembang secara turun menurun pada suatu daerah,
yang digunakan untuk mengiringi sebuah musik-musik yang terdapat dikalangan
masyarakat daerah tersebut

B. Jenis-Jenis Alat Musik Berdasarkan Bunyi


Dalam sumber bunyi pada sebuah alat musik, terbagi menjadi 5 bagian, yaitu :
1. Aerofon (Aerophone) adalah Sebuah alat musik berdasarkan Instrument yang sumber
bunyinya berasal dari hembusan udara yang terdapat pada rongga-rongga alat musik
itu sendiri.
2. Idiofon (Idiophone) adalah Sebuah alat musik bedasarkan Instrument yang sumber
bunyinya berasal dari bahan dasar alat musik itu sendiri.
3. Kordofon (Chordophone) adalah Sebuah alat musik berdasarkan Instrument yang
sumber bunyinya berasal dari dawai atau senar yang terdapat pada bagian alat musik
itu sendiri.
4. Membranofon (Membranophone) adalah Sebuah alat musik berdasarkan Insturment
yang sumber bunyinya berasal dari selaput atau membran yang terdapat pada bagian
alat musik itu sendiri.
5. Elektrofon (Electrophone) adalah Sebuah alat musik berdasarkan Instrument yang
sumber bunyinya berasal dari dibangkitkan oleh tenaga listrik.
C. Alat Musik Trandisional Indonesia Lengkap Semua Provinsi

No Nama Daerah Alat Musik

1 ACEH SERUNE KALEE

2 SUMATERA UTARA ARAMBA

3 SUMATERA BARAT SALUANG

4 RIAU GAMBUS

5 JAMBI GAMBUS

6 SUMATERA SELATAN ACCORDION

7 BENGKULU DOLL

8 LAMPUNG BENDE

9 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GENDANG MELAYU

10 KEPULAUAN RIAU GENDANG PANJANG

11 DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TEHYAN

12 JAWA BARAT ANGKLUNG

13 JAWA TENGAH GAMELAN

14 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GENDANG

15 JAWA TIMUR BONANG

16 BANTEN GENDANG

17 BALI CENGCENG

18 NUSA TENGGARA BARAT SERUNAI

19 NUSA TENGGARA TIMUR SASANDO

20 KALIMANTAN BARAT TUMA

21 KALIMANTAN TIMUR SAMPE

22 KALIMANTAN TENGAH JAPEN

23 KALIMANTAN SELATAN PANTING

24 SULAWESI UTARA KOLINTANG

25 SULAWESI TENGAH GANDA

26 SULAWESI SELATAN KESO

27 SULAWESI TENGGARA LADOLADO


28 GORONTALO GANDA

29 SULAWESI BARAT KECAPI

30 MALUKU NAFIRI

31 MALUKU UTARA FU

32 APUA BARAT GUOTO

33 PAPUA TIFA

D. Alat musik tradisional berdasarkan Asal dareah dan cara Memainkannya


1. Alat Musik Tradisional Aerofon(Aerophone)
Dibawah ini kita akan mengetahui Alat Musik Tradisional Aerofon (Aerophone).
Alat Musik Tradisional Tahuri (Maluku Utara)

Alat Musik Tradisional Tahuri (Maluku


Utara) terbuat dari Kima (Kerang
Raksasa),.
Alat Musik Tradisional Tahuri berasal
dari Provinsi Maluku Utara, khususnya
daerah Pesisir.
Alat Musik Tradisional Tahuri ini
memiliki sumber bunyi yang berasal dari
bahan dasar alat musik itu
sendiri (Aerophone),
Cara penggunaan : Meniupkan udara
pada bagian lubang yang berada diujung
runcing alat musik.

2. Alat Musik Tradisional Serunai (Sumatera Barat)

Serunai (Sumatera Barat) terbuat dari


Kayu Gabus, Tanduk Kerbau.
Serunai berasal dari Sumatera Barat.
Serunai ini memiliki sumber bunyi
yang berasal dari bahan dasar alat
musik itu sendiri (Aerophone).
Cara penggunaan : Meniupkan
udara pada bagian lubang yang
berada diujung runcing Serunai,
sedangkan jari-jari digunakan dengan
menekan lubang-lubang yang berada
pada bagian Serunai untuk mengatur
bunyi nada yang keluar.
3. Alat Musik Tradisional Serangko (Provinsi Jambi)

Serangko (Jambi) terbuat dari Tanduk


Kerbau yang disambungkan dengan
Bambu dan dibagian sisinya dilubangi.
Serangko berasal dari Provinsi Jambi.
Serangko ini memiliki sumber bunyi
yang berasal dari bahan dasar alat musik
itu sendiri (Aerophone).
Cara penggunaan : Meniupkan udara
pada bagian lubang yang berada diujung
runcing Serangko, sedangkan jari-jari
digunakan dengan menekan lubang-
lubang yang berada pada bagian
Serangko untuk mengatur bunyi nada
yang keluar.

4. Alat Musik Tradisional Serune Kalee (Aceh Darussalam)

Serune Kalee (Aceh Darussalam) terbuat


dari Kayu yang dibagian sisinya
dilubangi.
Serune Kalee berasal dari Provinsi Aceh
Darussalam.
Serangko ini memiliki sumber bunyi
yang berasal dari bahan dasar alat musik
itu sendiri (Aerophone).
Cara penggunaan : Meniupkan
udara pada bagian lubang yang berada
diujung runcing Serune Kalee,
sedangkan jari-jari digunakan dengan
menekan lubang-lubang yang berada
pada bagian Serune Kalee untuk
mengatur bunyi nada yang keluar.

5. Alat Musik Tradisional Seruling (Provinsi Jawa Barat)

Seruling (Jawa Barat) terbuat dari Bambu


yang dibagian sisinya dilubangi.
Seruling berasal dari Jawa Barat.
Serangko ini memiliki sumber bunyi yang
berasal dari bahan dasar alat musik itu
sendiri (Aerophone).
Cara penggunaan : Meniupkan udara pada
bagian lubang yang berada diujung bawah
Seruling, sedangkan jari-jari digunakan
dengan menekan lubang-lubang yang
berada pada bagian Seruling untuk
mengatur bunyi nada yang keluar.
6. Alat Musik Tradisional Idiofon (Idiophone)
Pada dibawah ini kita akan
mengetahui Alat Musik Tradisional
Idiofon (Idiophone).
Alat Musik Tradisional Aramba
(Sumatera Utara)

Aramba Suku Nias (Sumatera Utara)


terbuat dari Logam Tembaga yang
menggunakan Kayu atau Besi
berbentuk seperti Stik.
Aramba berasal dari Suku Nias
(Sumatera Utara).
Serangko ini memiliki sumber bunyi
yang berasal dari bahan dasar alat
musik itu sendiri (Idiophone).
Cara penggunaan : Memukulkan
pada bagian Aramba menggunakan
alat pemukul yang berbentuk seperti
Stik.

7. Alat Musik Tradisional Bende (Provinsi Lampung)

Bende (Provinsi Lampung) terbuat


dari Logam Tembaga yang
menggunakan Kayu atau Besi
berbentuk seperti Stik.
Bende berasal dari Provinsi
Lampung.
Bende ini memiliki sumber bunyi
yang berasal dari bahan dasar alat
musik itu sendiri (Idiophone).
Cara penggunaan : Memukulkan
pada bagian Aramba menggunakan
alat pemukul yang berbentuk seperti
Stik.

8. Alat Musik Tradisional Angklung (Provinsi Jawa Barat)

Angklung (Provinsi Jawa Barat) terbuat dari


Bambu dalam berbagai ukuran.
Angklung berasal dari Provinsi Jawa Barat.
Angklung ini memiliki sumber bunyi yang
berasal dari bahan dasar alat musik itu
sendiri (Idiophone).
Cara penggunaan : Satu tangan memegang
rangka Angklung, dan satu tangan lainnya
menggoyangkan kerangka Angklung.
9. Alat Musik Tradisional Bonang (Provinsi Jawa Tengah)

Bonang (Provinsi Jawa Tengah)


terbuat dari Logam Perunggu
dalam bentuk Penclon-Penclon,
dan diberikan rentangan-
rentangan benang pada bagian
tengah, sehingga penclon-peclon
tersebut dapat diletakkan dengan
baik.
Bonang berasal dari Provinsi
Jawa Tengah.
Angklung ini memiliki sumber
bunyi yang berasal dari bahan
dasar alat musik itu
sendiri (Idiophone).
Cara penggunaan
: Memukulkan pada bagian
Penclon-Penclon yang terdapat
pada Bonang, menggunakan alat
pemukul yang berbentuk seperti
Stik.

10. Alat Musik Tradisional Genceng (Provinsi Bali)

Genceng (Provinsi Bali)


terbuat dari Logam Tembaga
yang berbentuk seperti Kura-
Kura, dan bagian untuk
memegangnya terbuat dari
Kayu Nangka.
Genceng berasal dari
Provinsi Bali.
Angklung ini memiliki
sumber bunyi yang berasal
dari bahan dasar alat musik
itu sendiri (Idiophone).
Cara penggunaan
: Memegang pegangan pada
Genceng dan menepukkan
kedua Genceng ke arah yang
sama secara bersamaan.
Alat Musik Tradisional Kordofon (Chordophone)
Pada dibawah ini kita akan mengetahui Alat Musik Tradisional
Kordofon (Chordophone).
11. Alat Musik Tradisional Gambus (Provinsi Riau)

Gambus (Provinsi Riau) terbuat


dari Kayu Angsana atau Nibung,
yang memiliki senar dari bagian
atas kerangka sampai bagian
bawah kerangka.
Gambus berasal dari Provinsi
Riau.
Serangko ini memiliki sumber
bunyi yang berasal dari Dawai
atau Senar yang terdapat pada
bagian kerangka alat musik itu
sendiri (Chordophone).
Cara penggunaan : Dengan
memetik pada bagian senar yang
terdapat pada kerangka Gambus
menggunakan jari-jari tangan, dan
jari-jari tangan sebelahnya
berfungsi untuk menekan bagian
bagian senar tertentu untuk mengatur bunyi nada yang keluar. Karena pada setiap senar-
senar dikerangka alat musik tradisional Gambus memiliki bunyi yang berbeda

12. Alat Musik Tradisional Sasando (Nusa Tenggara Barat)

Sasando (Nusa Tenggara Barat)


terbuat dari Bambu dalam
bentuk Tabung Panjang, lalu
Senar direntangkan secara
melingkar dari atas ke bawah
pada bagian tengah Tabung
Panjang, dan diberi ganjalan-
ganjalan, sehinggu bunyi dari
setiap Senar berbeda-beda,
kemudian Tabung Panjang
Sasando ini dibungkus dengan
sebuah Anyaman yang
berbentuk seperti Kipas.
Sasando berasal dari Nusa
Tenggara Barat.
Serangko ini memiliki sumber
bunyi yang berasal dari Dawai atau Senar yang terdapat pada bagian kerangka alat musik
itu sendiri (Chordophone).
Cara Penggunaan : Memetikkan jari jemari kedua tangan pada Senar-Senar yang
terdapat pada Sasando secara berlawanan arah
13. Alat Musik Tradisional Japen (Kalimantan Tengah)

Japen (Kalimantan Tengah)


terbuat dari Kayu Nangka yang
berbentuk seperti Gitar, Diaman
pada bagian tengahnya terdapat
Dawai atau Senar yang
terhubung dari atas sampai
bawah.
Japen berasal dari Kalimantan
Tengah.
Japen ini memiliki sumber bunyi
yang berasal dari Dawai atau
Senar yang terdapat pada bagian
kerangka alat musik itu
sendiri (Chordophone).
Cara Penggunaan : Dengan
memetik pada bagian senar yang
terdapat pada kerangka Gambus
menggunakan jari-jari tangan,
dan jari-jari tangan sebelahnya
berfungsi untuk menekan bagian
bagian senar tertentu untuk mengatur bunyi nada yang keluar. Karena setiap Dawai atau
Senar pada Japen mempunyai bunyi nada yang berbeda-beda.

14. Alat Musik Tradisional Kecapi (Provinsi Jawa Barat)

Kecapi (Provinsi Jawa Barat)


terbuat dari Kayu Kenanga
yang direndam selama 3
Bulan untuk kerangkanya,
sedangkan Dawai atau
Senarnya terbuat dari Kawat
Suasa (Logam Emas
Campuran Tembaga).
Kecapi berasal dari Provinsi
Jawa Tengah.
Kecapi ini memiliki sumber
bunyi yang berasal dari Dawai
atau Senar yang terdapat pada
bagian kerangka alat musik itu
sendiri (Chordophone).
Cara Penggunaan : Dengan
memetik Dawai atau Senar yang terdapat pada kerangka Kecapi, dengan menggunakan
jari jemari kedua tangan
Alat Musik Tradisional Membranofon (Membranophone)
Pada dibawah ini kita akan mengetahui Alat Musik Tradisional
Membranofon (Membranophone).
15. Alat Musik Tradisional Doll (Provinsi Bengkulu)

Doll (Provinsi Bengkulu) terbuat


dari Kayu atau Bonggol Kelapa
untuk kerangkanya dengan
diameter lingkaran 70 cm – 125
cm dan dengan tinggi 80 cm, dan
dilubangi pada bagian atasnya,
kemudian diselimuti dengan Kulit
Sapi atau Kulit Kambing. Pada alat
pemukul Doll terbuat dari Kayu
yang diujungnya dibalut dengan
Kain.
Doll berasal dari Provinsi
Bengkulu.
Doll ini memiliki sumber bunyi
yang berasal dari Membran atau
Selaput yang terdapat pada alat musik itu sendiri (Membranophone).
Cara Penggunaan : Dengan memukul alat pemukul ke arah Membran atau Selaput
berupa kulit hewan yang terdapat dibagian atas Alat Musik Tradisional Doll.

16. Alat Musik Tradisional Gendang Panjang (Provinsi Riau)

Gendang panjang (Provinsi


Riau) terbuat dari Kayu Mahoni
untuk kerangkanya, dan
dilubangi pada bagian atasnya,
kemudian diselimuti dengan
kulit Kerbau atau Sapi.
Gendang Panjang berasal dari
Provinsi Riau.
Gendang Panjang ini memiliki
sumber bunyi yang berasal dari
Membran atau Selaput yang
terdapat pada alat musik itu
sendiri (Membranophone).
Cara Penggunaan : Dengan
memukul menggunakan kedua
telapak tangan ke arah Membran atau Selaput berupa kulit hewan yang terdapat dibagian
atas Alat Musik Tradisional Gendang panjang
17. Alat Musik Tradisional Gendang (Provinsi Jawa Selatan)

Gendang (Provinsi Jawa


Selatan) terbuat dari Kayu
Nangka untuk kerangkanya,
dan dilubangi pada bagian
atasnya, kemudian diselimuti
dengan kulit Kerbau atau
Sapi.
Gendang Panjang berasal dari
Kota Yogyakarta (Provinsi
Jawa Selatan).
Gendang ini memiliki sumber
bunyi yang berasal dari
Membran atau Selaput yang
terdapat pada alat musik itu
sendiri (Membranophone).
Cara Penggunaan : Dengan memukul menggunakan kedua telapak tangan ke arah
Membran atau Selaput berupa kulit hewan yang terdapat dibagian atas Alat Musik
Tradisional Gendang.

18. Alat Musik Tradisional Tifa (Provinsi Papua)

Tifa (Provinsi Papua) terbuat


dari Kayu Nangka untuk
kerangkanya, dan dilubangi
pada bagian atasnya,
kemudian diselimuti dengan
kulit Kerbau atau Sapi.
Tifa berasal dari Provinsi
papua
Tifa ini memiliki sumber
bunyi yang berasal dari
Membran atau Selaput yang
terdapat pada alat musik itu
sendiri (Membranophone).
Cara Penggunaan : Dengan
memukul menggunakan kedua telapak tangan ke arah Membran atau Selaput berupa kulit
hewan yang terdapat dibagian atas Alat Musik Tradisional Tifa.
19. Alat Musik Tradisional Tebangan (Sumatera Selatan)

Tebangan (Sumatera Selatan) terbuat


dari Kayu Mahoni untuk
kerangkanya, dan memiliki berbagai
macam ukuran, lalu dilubangi pada
bagian atasnya, kemudian diselimuti
dengan kulit Kerbau atau Sapi.
Tebangan berasal dari Sumatera
Selatan
Tebangan ini memiliki sumber bunyi
yang berasal dari Membran atau
Selaput yang terdapat pada alat
musik itu sendiri (Membranophone).

Cara Penggunaan : Dengan


memukul menggunakan kedua telapak tangan ke arah Membran atau Selaput berupa kulit
hewan yang terdapat dibagian atas Alat Musik Tradisional Tebangan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai hal diatas kita dapat menentukan kesimpuan dari makalah ini yaitu :
 Alat musik tradisional itu pada umumnya tidak memiliki tangga nada karena pada zaman
dulu belum ada solmisasi hanya pembaharuanlah yang mengakibatkan terbentuknya alat
musik alat musik tradisional yang bersifat modern.
 Bila kita amati kita hanya bisa menikmati keindahan bunyinya saja, tetapi kita juga bisa
mencoba memahami pesan yang terkandung didalamnya, ciri khas, fungsi dan kegunaan,
sejarah dan perkembangan tari tersebut serta hubungan musik dalam kehidupan manusia.
 Selain itu fungsi dan bentuk alat musik itu berbeda-beda/tidak sama dengan alat musik
lainnya baik dari segi bentuk, asal, bunyi hingga cara memainkanya.
MAKALAH MENGENAL ALAT MUSIK TRADISIONAL
Dibuat untuk melengkapi tugas Mata Pelajaran Seni Budata dan
Keterampilan Kelas X (sepuluh) Semester 1 (Ganjil)

Disusun Oleh :

1. Nabila Patharani
2. Nuraeni
3. Syiffa Rahmah Ramadhani
4. Rosita Yuliyana Putri

SMA BHAKTI NEGARA


TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020

Anda mungkin juga menyukai