Anda di halaman 1dari 25

Perawatan dan Perbaikan

Engine Management System


dan Motor Listrik
(C3) KELAS XI

Penulis :
Ir. Heri Setyo Basuki, S.T, MT.IPM

PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA


PERAWATAN DAN PERBAIKAN
ENGINE MANAGEMENT SYSTEM DAN
MOTOR LISTRIK
SMK/MAK Kelas XI (C3)
Penulis : Ir. Heri Setyo Basuki, S.T, MT.IPM
Editor : Tim Quantum Book
Perancang sampul : Tim Quantum Book
Perancang letak isi : Tim Quantum Book
Penata letak : Tim Quantum Book
Ilustrator : Tim Quantum Book
Tahun terbit : 2019
ISBN : 978-623-7216-62-9
Alamat : Jl. Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No. 5 Malang - Jawa Timur

Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe
Photoshop CS3.
Font isi menggunakan Myriad (10 pt)
B5 (17,6 × 25) cm
xiv + 173 halaman, ilustrasi

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.


Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun
tanpa izin tertulis

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang


Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau
Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling
sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara
paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan
atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Kata Pengantar
Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam rangka merevitalisasi
SMK yang sekarang sedang menuju ke era Industri 4.0. Indonesia dalam hal ini sedang
berusaha mengisi GAP kebutuhan industry dan kualitas lulusan SMK yang masih menjadi
polemik. Maka dari itu, peningkatan kualitas SDM diperlukan dalam mengisi kebutuhan
industry yang terus berkembang. Kualitas pendidikan SMK erat kaitannya dengan buku
sebagai media pengajaran dan pembelajaran bagi pendidik untuk menyampaikan
ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Buku berperan penting agar peserta didik
mudah memahami mata pelajaran yang sedang ditempuh serta salah satu faktor untuk
mengoptimalkan penyampaian informasi kepada peserta didik. Maka PPPPTK BOE Malang
bekerjasama dengan PT. Kuantum Buku Sejahtera menyusun bunga rampai pendidikan
SMK untuk memenuhi kebutuhan dunia pendidikan khususnya Sekolah Menengah
Kejuruan di Indonesia.
Buku ini disusun dari guru-guru berprestasi yang telah mengikuti pelatihan kepenulisan
dan dibina oleh tim ahli. Proses penyusunan dilaksanakan secara komprehensif, tidak hanya
sekadar kompetensi knowledge namun buku ini diharapkan mampu memotivasi peserta
didik agar dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk memajukan dunia usaha
dan dunia industri. Pemilihan model ini diharapkan dapat menghasilkan buku produktif
SMK yang berkualitas yang mengandung STEM dan HOTS, untuk peningkatan kualitas
keilmuan dan pengayaan industri.
Bunga rampai ini diharapkan mampu mendukung program pemerintah merevitalisasi
pendidikan kejuruan dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dalam mengisi GAP
kebutuhan industri yang terus berkembang. Buku produktif yang berkualitas menjadi
sarana dalam memaksimalkan program pemerintah merevitalisasi pendidikan kejuruan
serta menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan responsif terhadap
perkembangan zaman yang telah memasuki revolusi industri 4.0.
Besar harapan buku ini dapat memberi manfaat yang nyata di dunia pendidikan
khususnya SMK di Indonesia. Terima kasih kepada penulis, editor keilmuan, editor aksara
dan bahasa serta berbagai pihak atas kontribusinya sehingga buku ini dapat tersusun
dengan baik.

Malang, 28 Februari 2019


Dr. Sumarno
Kepala PPPPTK-BOE VEDC Malang

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
iii
Kata Pengantar

Pembelajaran abad 21 memiliki karakteristik atau prinsip-prinsip: 1) Pendekatan


pembelajaran yang berpusat pada peserta didik; 2) Peserta didik dibelajarkan untuk mampu
berkolaborasi; 3) Materi pembelajaran dikaitkan dengan permasalahan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari, pembelajaran harus memungkinkan peserta didik terhubung dengan
kehidupan sehari-hari mereka; dan 4) Dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi
warga negara yang bertanggung jawab.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengakomodir dari karakteristik
pembelajaran abad 21 tersebut adalah pendekatan Science, Technology, Engineering, and
Mathematics atau disingkat dengan STEM. STEM merupakan suatu pendekatan di mana sains,
teknologi, teknik, dan matematika diintegrasikan dan difokuskan pada proses pembelajaran
pemecahan masalah dalam kehidupan nyata. Pembelajaran STEM memperlihatkan kepada
peserta didik bagaimana konsep-konsep, prinsip-prinsip sains, teknologi, teknik, dan
matematika digunakan secara integrasi untuk mengembangkan produk, proses, dan sistem
serta memberikan manfaat untuk kehidupan manusia.
Untuk menyiapkan peserta didik Indonesia memperoleh keterampilan abad 21, yaitu
keterampilan cara berpikir melalui berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah dan
mengambil keputusan serta cara bekerja sama melalui kolaborasi dan komunikasi, maka
pendekatan STEM diadopsi untuk menguatkan impelementasi Kurikulum 2013. Pendekatan
STEM diyakini sejalan dengan ruh Kurikulum 2013 dan dapat diimplementasikan melalui
penggunaan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).
Buku Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI ini disusun berdasarkan
tuntutan paradigma pengajaran dengan pembelajaran kurikulum 2013 dan dipakai sebagai
sumber belajar peserta didik karena isinya dan lengkap, padat informasi, serta mudah dipahami.
Dalam buku ini dijelaskan teori dan praktik tentang Perawatan serta Perbaikan Engine
Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI yaitu merupakan buku teknologi kontrol
elektronik yang ada pada sistem engine (mesin). Dan buku ini diharapkan dapat menjadi
salah satu sumber belajar atau referensi untuk belajar mengenai sistem kontrol yang ada
pada mesin.
Buku Perawatan serta Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik ini
membahas mengenai materi:
BAB 1. Sistem Kontrol Injeksi Bensin dan Diesel.
BAB 2. Sejarah EMS, Karakteristik Sensor dan Aktuator serta Wiring Diagram dan
Pengaruhnya Pada Injeksi Bensin dan Diesel.
BAB 3. Sistem Kontrol Pengapian, Pengisian, Starter, Katup Elektronik.
BAB 4. Sistem Kecepatan Otomatis (Cruise Control).
BAB 5. Sistem Kontrol Emisi.
BAB 6. Sistem Fail Safe (On Board Diagnostic).
BAB 7. Sistem Kontrol Katup Elektronik.
BAB 8. Motor Listrik.
Pada buku ini akan membahas mengenai manfaat, kontruksi dan cara kerja dari sistem
injeksi bensin, pengapian elektronik, kontrol katup elektronik, kontrol diesel elektronik,
sistem kecepatan otomatis (Cruise Control), kontrol emisi dan fail safe (OBD). Dilengkapi
pula soal-soal formatif dan dapat dijadikan alat ukur ketercapaian kompetensi peserta didik.

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
iv
Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu mohon kritik dan saran
yang bersifat membangun agar kualitas buku ini sesuai dengan harapan pengguna.

Malang, Februari 2019

Penulis

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
v
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami curahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan
buku Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas
XI yang disusun untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di lingkup SMK sebagai rujukan
utama dalam mempelajari ilmu pada program keahlian teknik otomotif.
Kualitas pendidikan erat kaitannya dengan buku sebagai media pengajaran dan
pembelajaran bagi pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik.
Sehingga peserta didik memahami dengan mudah mata pelajaran yang sedang ditempuh.
Selain itu buku merupakan salah satu faktor untuk mengoptimalkan penyampaian
informasi kepada peserta didik.
Penyusunan buku ini dilaksanakan secara komprehensif, tidak hanya sekadar
kompetensi knowledge namun buku ini mampu memotivasi peserta didik agar dapat
mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk memajukan dunia usaha dan dunia
industri. Buku ini dapat membantu peserta didik untuk berpikir logis dan kreatif, sehingga
tamatan SMK mempunyai pribadi yang berkualitas serta responsif terhadap perkembangan
zaman.
Kami berharap buku ini dapat memberi manfaat yang nyata di dunia pendidikan
khususnya SMK di Indonesia. Terima kasih kepada penulis, editor keilmuan, editor aksara
dan bahasa serta berbagai pihak atas kontribusinya sehingga buku ini dapat tersusun
dengan baik.

Malang, 28 Februari 2019

Penerbit

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
vi
Daftar Isi

Bab 1 Sistem Engine Dan Kontrol Injeksi Bensin Dan Diesel.................................... 1


A. Pengertian Sistem Kontrol Injeksi Bensin dan Diesel............................................. 3
B. Macam Sistem Injeksi Bensin dan Diesel.................................................................... 3
C. Berdasarkan Tempat Penyemprotan dan Diesel...................................................... 4
D. Berdasarkan Sistem Kontrol Bensin dan Diesel........................................................ 6
E. Sistem Kontrol Injeksi Bensin dan Diesel.................................................................... 8
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 9
Bab 2 Karakteristik Sensor dan Aktuator Serta Wiring Diagram dan Pengaruhnya
pada Injeksi Bensin dan Diesel.......................................................................... 13
A. Sensor Suhu.......................................................................................................................... 15
B. Throttle Position Sensor (TPS)........................................................................................ 16
C. Sensor Udara Masuk (Air Flow Sensor)........................................................................ 17
D. Sensor Putaran..................................................................................................................... 21
E. Sensor Gas Buang............................................................................................................... 22
F. Aktuator.................................................................................................................................. 23
G. Sistem Pengaliran Bahan Bakar...................................................................................... 26
H. Elektronic Control Unit (ECU).......................................................................................... 29
I. Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Kontrol Injeksi Bensin................................ 34
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 42
Bab 3 Sistem Pengapian Elektronik............................................................................ 47
A. Pengertian Sistem Pengapian Elektronik................................................................... 49
B. Macam Sistem Pengapian Elektronik........................................................................... 52
C. Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengapian............................................................ 64
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 70
Bab 4 Sistem Kontrol Kecepatan Otomatis (Cruise Control)..................................... 73
A. Pengertian Sistem Kontrol Kecepatan Otomatis (Cruise Control)..................... 75
B. Pengaturan Sistem Kontrol Kecepatan Otomatis (Cruise Control).................... 77
C. Pengatur Kecepatan Konstan Adaptif (Adaptive Cruise Control)...................... 78
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 80
Bab 5 Sistem Kontrol Emisi.......................................................................................... 85
A. Pengertian Sistem Kontrol Emisi................................................................................... 87
B. Konstruksi dan Komponen Sistem Kontrol Emisi.................................................... 89
C. Perawatan dan Perbaikan Sistem Kontrol Emisi....................................................... 96
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 99
Bab 6 Sistem Fail Safe (On Board Diagnostic) Pada Engine Management System.... 105
A. Pengertian On Board Diagnostics (OBD).................................................................... 107
B. Penerapan On Board Diagnostics (OBD) pada Engine........................................... 107
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 112
Bab 7 Sistem Kontrol Katup Elektronik....................................................................... 117
A. Pengertian Sistem Kontrol Katup Elektronik............................................................. 119

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
vii
B. Macam Sistem Kontrol Katup Elektronik.................................................................... 122
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 129
Bab 8 Motor Listrik....................................................................................................... 133
A. Sejarah Motor Listrik.......................................................................................................... 135
B. Inovasi Motor Listrik........................................................................................................... 135
C. Solar Cell................................................................................................................................. 136
D. Mikrokontroler ATMega38............................................................................................... 144
E. Motor Listrik BLDC.............................................................................................................. 147
F. Sistem Kontrol Manual dan Monitoring Motor Listrik........................................... 150
G. Relay......................................................................................................................................... 152
H. Microsoft Visual Basic 6.0.................................................................................................. 154
I. Sensor Arus ACS718........................................................................................................... 158
J. Voltage Divider..................................................................................................................... 159
K. Sensor Optocoupler........................................................................................................... 160
L. Rotary Encorder................................................................................................................... 162
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 165
Glosarium............................................................................................................................ 170
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 173
Biodata Penulis................................................................................................................... 174

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
viii
Daftar Gambar
Bab 1 Sistem Engine Dan Kontrol Injeksi Bensin Dan Diesel.................................... 1
Gambar 1.1 Perbedaan karburator dan injeksi.................................................................. 3
Gambar 1.2 Gasoline Direct Injection.................................................................................... 4
Gambar 1.3 Injeksi tidak langsung......................................................................................... 4
Gambar 1.4 Single Point Injection.......................................................................................... 5
Gambar 1.5 Multy Point Injection........................................................................................... 5
Gambar 1.6 Sistem Injeksi elektronik..................................................................................... 6
Gambar 1.7 Sistem injeksi tipe L-EFI...................................................................................... 7
Gambar 1.8 Sistem Injeksi tipe D-EFI..................................................................................... 7
Gambar 1.9 Sistem kontrol injeksi bensin/Electronic Fuel Injection.......................... 8
Bab 2 Karakteristik Sensor dan Aktuator Serta Wiring Diagram dan Pengaruhnya
pada Injeksi Bensin dan Diesel.......................................................................... 13
Gambar 2.1 Grafik hubungan temperatur dan tahanan................................................. 15
Gambar 2.2 Sensor Temperatur (ECT dan IAT)................................................................... 15
Gambar 2.3 Wiring Diagram Sensor ECT atau IAT............................................................. 16
Gambar 2.4 Kontruksi TPS.......................................................................................................... 16
Gambar 2.5 Wiring Diagram TPS 3 pin.................................................................................. 17
Gambar 2.6 Sensor Massa Udara (Model Kawat Panas).................................................. 18
Gambar 2.7 Rangkaian Pengolah Sinyal............................................................................... 18
Gambar 2.8 Bentuk Sinyal Sensor Kawat Panas................................................................. 19
Gambar 2.9 Lokasi Sensor MAP............................................................................................... 19
Gambar 2.10 Nama Bagian Sensor MAP............................................................................... 19
Gambar 2.11 Prinsip Kerja Sensor MAP................................................................................. 20
Gambar 2.12 Wiring Diagram Sensor MAP.......................................................................... 20
Gambar 2.13 Sensor Putaran Pada Distributor.................................................................. 21
Gambar 2.14 Posisi Sensor CKP dan CMP............................................................................. 21
Gambar 2.15 Bagian Sensor Oksigen..................................................................................... 22
Gambar 2.16 Model Closed-Loop Control dan Sinyal Yang Dihasilkan..................... 22
Gambar 2.17 Rangkaian Relai dan Kontak........................................................................... 23
Gambar 2.18 Rangkaian Relai dan Sinyal Putaran............................................................ 23
Gambar 2.19 Bagian-bagian Injektor..................................................................................... 24
Gambar 2.20 Sistem ISC.............................................................................................................. 24
Gambar 2.21 Contoh ISC Berbentuk Motor Step............................................................... 25
Gambar 2.22 Wiring diagram ISC dan Penggerak Motor Step..................................... 25
Gambar 2.23 Letak Lampu Engine Check............................................................................ 25
Gambar 2.24 Rangkaian Lampu Kontrol Kerusakan........................................................ 26
Gambar 2.25 Sistem Dengan Saluran Pengembali........................................................... 27
Gambar 2.26 Sistem Tanpa Saluran Pengembali............................................................... 27
Gambar 2.27 Nama Bagian Pompa Injeksi Bensin............................................................ 28
Gambar 2.28 Saringan Bensin.................................................................................................. 28
Gambar 2.29 Regulator Tekanan Bensin............................................................................... 28
Gambar 2.30 Grafik Perbedaan Tekanan Bensin dan Kevakuman Intake Manifold 29

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
ix
Gambar 2.31 Skema Input Output ECU................................................................................ 29
Gambar 2.32 Wiring Diagram dan Saat Injeksi Simultan................................................ 30
Gambar 2.33 Wiring dan Saat Injeksi Group....................................................................... 30
Gambar 2.34 Wiring dan Saat Injeksi Individual (Squential)......................................... 31
Gambar 2.35 Sistem Koreksi Pada Kontrol Penginjeksian.............................................. 32
Gambar 2.36 Grafik Koreksi Temperatur Engine................................................................ 32
Gambar 2.37 Grafik Koreksi Temperatur Udara Masuk.................................................... 32
Gambar 2.38 Grafik Hubungan Temperatur dan Deselerasi.......................................... 33
Gambar 2.39 Ilustrasi Koreksi Durasi Injeksi Pada Tegangan Baterai......................... 33
Gambar 2.40 Grafik Koreksi Durasi Injeksi Pada Tegangan Baterai............................. 34
Gambar 2.41 Grafik Koreksi Durasi Injeksi Pada Ketinggian.......................................... 34
Gambar 2.42 Pemeriksaan Kerja Pompa Bensin................................................................ 35
Gambar 2.43 Pemasangan Pressure Gauge........................................................................ 35
Gambar 2.44. Pemeriksaan Tahanan IAT............................................................................... 35
Gambar 2.45. Pemeriksaan Tegangan ECT.......................................................................... 36
Gambar 2.46. Memeriksa Tegangan Sinyal TPS.................................................................. 36
Gambar 2.47. Pemeriksaan Tegangan MAP......................................................................... 36
Gambar 2.48 Pemeriksaan MAP Sensor................................................................................ 36
Gambar 2.49. Pemeriksaan Tahanan Sensor CKP.............................................................. 36
Gambar 2.50. Pemeriksaan Tahanan Sensor CMP.............................................................. 36
Gambar 2.51. Pemeriksaan Sensor Lambda........................................................................ 36
Gambar 2.52. Pemeriksaan Tegangan ECT.......................................................................... 37
Gambar 2.53. Pengecekan Fungsi Injector.......................................................................... 38
Gambar 2.54. Pemeriksaan Kebocoran Injector................................................................. 38
Gambar 2.55. MIL (Malfunction Indicator Lamp)............................................................... 38
Gambar 2.56. DLC Toyota 17 pin.............................................................................................. 39
Gambar 2.57. Kedipan Pada MIL.............................................................................................. 39
Gambar 2.58 Pemeriksaan dan Scan Tool............................................................................ 40

Bab 3 Sistem Pengapian Elektronik............................................................................ 47
Gambar 3.1. Kurva Tekanan Hasil Pembakaran.................................................................. 49
Gambar 3.2. Hubungan Kevakuman dan Pemajuan Saat Pengapian........................ 50
Gambar 3.3. Hubungan Saat Pengapian dan Emisi Gas Buang................................... 51
Gambar 3.4. Hubungan Saat Pengapian dan Konsumsi Bahan Bakar....................... 51
Gambar 3.5. Hubungan Saat Pengapian dan Momen..................................................... 51
Gambar 3.6. Sistem Pengapian konvensional.................................................................... 52
Gambar 3.7. Perbandingan Pemajuan Derajat Pengapian Sistem Konvensional
dan Elektronik....................................................................................................................... 52
Gambar 3.8. Generator Pembangkit Sinyal Dalam Distributor.................................... 53
Gambar 3.9. Prinsip Kerja Pembangkitan Sinyal................................................................ 53
Gambar 3.10. Rangkaian Sistem Pengapian TCI-I.............................................................. 54
Gambar 3.11. Bagian-Bagian ECU Sistem TCI-I................................................................... 55
Gambar 3.12. Prinsip Kerja Saat Engine Off......................................................................... 55
Gambar 3.13. Prinsip Kerja Saat Engine Off......................................................................... 56
Gambar 3.14. Prinsip Kerja Saat Engine Off......................................................................... 56
Gambar 3.15. Distributor dan Hall Generator..................................................................... 57

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
x
Gambar 3.16. Hubungan Kemagnetan Dalam Sudu dengan Tegangan Hall dan
Tegangan Sinyal................................................................................................................... 57
Gambar 3.17. Bagian Sistem Pengapian TCI-H................................................................... 58
Gambar 3.18. Bagian ECU Sistem Pengapian TCI-H.......................................................... 58
Gambar 3.19. Sistem Pengapian Komputer dan Distributor......................................... 59
Gambar 3.20. Sistem Pengapian Komputer tanpa Distributor (DLI).......................... 60
Gambar 3.21. Komponen Sistem Pengapian Komputer................................................. 60
Gambar 3.22. Pemetaan Sudut Pengapian Ditentukan dengan Sensor Putaran
dan Beban Engine............................................................................................................... 61
Gambar 3.23. Sistem Closed Lood Saat Terjadi Knocking.............................................. 62
Gambar 3.24. Sensor Knocking................................................................................................ 62
Gambar 3.25. Sinyal Knocking.................................................................................................. 63
Gambar 3.26. Wiring Diagram Sistem Pengapian Individual........................................ 63
Gambar 3.27. Wiring Diagram Sistem Pengapian Group............................................... 63
Gambar 3.28. Pemeriksaan Celah Udara............................................................................... 64
Gambar 3.29. Pemeriksaan Dengan Ohm Meter............................................................... 64
Gambar 3.30. Pemeriksaan Sensor Hall................................................................................ 65
Gambar 3.31. Pemeriksaan Koil Ganda Tanpa Igniter...................................................... 65
Gambar 3.32. Pemeriksaan Koil dan Igniter........................................................................ 66
Gambar 3.33. Pengukuran Kabel Tegangan Tinggi Pakai Distributor........................ 66
Gambar 3.34. Pengukuran Kabel Tegangan Tinggi Tanpa Distributor....................... 66
Gambar 3.35. Pemeriksaan ECU TCI-I..................................................................................... 67
Gambar 3.36. Pengukuran Tegangan Sumber Sensor Hall............................................ 67
Gambar 3.37. Pengetesan Fungsi ECU TCI-H....................................................................... 67
Gambar 3.38. Menghubungkan Terminal DLC................................................................... 68
Gambar 3.39. Menghubungkan Timing Light.................................................................... 68
Gambar 3.40. Melihat Derajat Pengapian............................................................................ 68
Gambar 3.41. Pemeriksaan Saat Pengapian Pakai Scan Tool........................................ 69
Bab 4 Sistem Kontrol Kecepatan Otomatis (Cruise Control)..................................... 73
Gambar 4.1. Tombol Pengendali............................................................................................. 75
Gambar 4.2. Katup Gas dan Dua Pengendali...................................................................... 76
Gambar 4.3. Aktuator Penggerak Katup Gas...................................................................... 76
Gambar 4.4. Diagram Input dan Output Sistem Cruise Control.................................. 77
Gambar 4.5. Ilustrasi Motor dan sistem dan ACC mengikuti motor didepannya.. 78
Gambar 4.6. Sensor dan Sistem Terkait Pada Sistem ACC.............................................. 79
Gambar 4.7. Komponen-Komponen ACC BOSCH............................................................. 79
Bab 5 Sistem Kontrol Emisi.......................................................................................... 85
Gambar 5.1. Emisi Gas Buang Kendaraan............................................................................ 87
Gambar 5.2. Grafik Perbandingan AFR dan Emisi Gas Buang (Exhaust System).... 88
Gambar 5.3 Gas Buang Sisa Pembakaran............................................................................. 88
Gambar 5.4. Uap Bahan Bakar Dalam Tangki...................................................................... 89
Gambar 5.5. Blow-by Gas........................................................................................................... 89
Gambar 5.6. Perbaikan Kontruksi Ruang Bakar.................................................................. 90
Gambar 5.7. Pembentukan Aliran Melingkar (Ulir)........................................................... 90
Gambar 5.8. Proses Perubahan Gas dan TWC..................................................................... 91

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
xi
Gambar 5.9. Monolitik Katalitik Konverter........................................................................... 91
Gambar 5.10. Sistem Feedback Rasio Udara Bahan Bakar............................................. 92
Gambar 5.11. Grafik Prosentase Efektifitas Pengontrolan TWC................................... 92
Gambar 5.12. Sistem Deselerasi............................................................................................... 93
Gambar 5.13. Nama Bagian Kontrol EGR.............................................................................. 94
Gambar 5.14. Prinsip EGR Pada Kontrol VVT-i..................................................................... 94
Gambar 5.15. Prinsip Kerja Katup PCV.................................................................................. 95
Gambar 5.16. Sistem Kontrol Penguapan Tangki.............................................................. 95
Gambar 5.17. Sistem Aliran Bahan Bakar Tanpa Saluran Pengembali....................... 96
Gambar 5.18. Deteksi Gas dan Multi-gas Analyser........................................................... 96
Gambar 5.19. Penyetelan CO.................................................................................................... 98
Gambar 5.20. Cara Penyetelan CO.......................................................................................... 98
Bab 6 Sistem Fail Safe (On Board Diagnostic) Pada Engine Management System.... 105
Gambar 6.1. OBD Pada Engine................................................................................................. 108
Gambar 6.2. Grafik Tegangan Sensor Temperatur............................................................. 108
Gambar 6.3. Monitoring DTC Untuk Sensor Oksigen....................................................... 109
Gambar 6.4. Kondisi Engine Normal...................................................................................... 109
Gambar 6.5. Deteksi Kerusakan Sistem................................................................................. 110
Gambar 6.6. Deteksi Kerusakan Sistem................................................................................. 110
Gambar 6.7. Deteksi 2 Siklus Berkendara............................................................................. 111
Gambar 6.8. Manfaat Monitor Katalitik Konverter............................................................ 111
Bab 7 Sistem Kontrol Katup Elektronik....................................................................... 117
Gambar 7.1. Diagram Katup...................................................................................................... 119
Gambar 7.2. Mekanisme Katup................................................................................................ 120
Gambar 7.3. Diagram Kerja Nok/Cam.................................................................................... 120
Gambar 7.4. Diagram Kontrol Pengaturan Katup............................................................. 121
Gambar 7.5. Grafik Pada VVT-i.................................................................................................. 122
Gambar 7.6. VVT-i System.......................................................................................................... 122
Gambar 7.5. Grafik Pada VVT-i.................................................................................................. 123
Gambar 7.8. VVTL-i System........................................................................................................ 123
Gambar 7.9. Invinitely System (FIAT)..................................................................................... 124
Gambar 7.10. Bagian Sistem Valve Lift.................................................................................. 124
Gambar 7.11. Selenoid A Bekerja Menggeser Nok Kekiri............................................... 125
Gambar 7.12. Selenoid B Bekerja Menggeser Nok Kekanan......................................... 125
Gambar 7.13. Perbedaan Lebar Buka Katup....................................................................... 125
Gambar 7.14. Bagian Sistem VTEC.......................................................................................... 126
Gambar 7.15. Kerja Rocker Arm Terpisah............................................................................. 126
Gambar 7.16. Pin Menyatukan Ketiga Rocker Arm........................................................... 126
Gambar 7.17. Bagian-Bagian Vanos........................................................................................ 127
Gambar 7.18. Nok Eksentrik Setengah Menekan Tuas Ayun, Bukaan Katup
Sedang.................................................................................................................................... 127
Gambar 7.19. Nok Eksentrik Menekan Tuas Ayun, Bukaan Katup Maksimal........... 128
Bab 8 Motor Listrik....................................................................................................... 133
Gambar 8.1 Thomas Edison dan Motor Listriknya Tahun 1913.................................... 135

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
xii
Gambar 8.2 Motor Listrik PT. PINDAD sebagai pengujian Motor Listrik................... 136
Gambar 8.3. Skema Solar Cell................................................................................................... 137
Gambar 8.4. Prinsip Kerja Solar Cell........................................................................................ 138
Gambar 8.5. Semikonduktor Tipe-P (Kiri) dan Tipe-N (Kanan)..................................... 138
Gambar 8.6. Diagram Energi Sambungan P-N Munculnya Daerah Deplesi............ 138
Gambar 8.7. Struktur Solar Cell Silikon p-n Junction....................................................... 138
Gambar 8.8. Hubungan Seri...................................................................................................... 140
Gambar 8.9. Hubungan Paralel................................................................................................ 140
Gambar 8.10. Sel Accu................................................................................................................. 142
Gambar 8.11. Plat Sel Accu........................................................................................................ 142
Gambar 8.12. Lapisan Serat Gelas........................................................................................... 142
Gambar 8.13 Konfigurasi IC Mikrokontroller ATMega38................................................ 145
Gambar 8.14 Blok Diagram IC ATMega38............................................................................ 146
Gambar 8.15. Konstruksi Motor BLDC................................................................................... 148
Gambar 8.16. Penampang Motor BLDC................................................................................ 149
Gambar 8.17 Sensor Hall Sinyal Untuk Rotasi Kanan....................................................... 150
Gambar 8.18. Ilsutrasi Penggunaan Lampu Pada Motor Listrik................................... 150
Gambar 8.19. Ilustrasi Lampu Depan dan Lampu Sein Motor Listrik......................... 151
Gambar 8.20. Ilustrasi Sistem Monitoring dan Display................................................... 152
Gambar 8.21. Bentuk Fisik Relay.............................................................................................. 152
Gambar 8.22. Ilustrasi dari Sebuah Relay............................................................................. 153
Gambar 8.23. Bill Gates............................................................................................................... 155
Gambar 8.24. Logo Microsoft Visual Basic........................................................................... 155
Gambar 8.25. Tampilan Awal Perangkat Lunak Microsoft Visual Basic 6.0............... 156
Gambar 8.26. Kemasan dari IC ACS718................................................................................. 158
Gambar 8.27. Konfigurasi Pin dari IC ACS718..................................................................... 158
Gambar 8.28. Grafik Tegangan Keluaran Sensor ACS718 Terhadap Arus Listrik.... 159
Gambar 8.29. Rangkaian Dasar Pembagi Tegangan........................................................ 160
Gambar 8.30. Rangkaian Pembagi Tegangan Terbebani................................................ 160
Gambar 8.31. Optocoupler........................................................................................................ 162
Gambar 8.32. Contoh Skema Konstruksi Bagian Dalam Incremental Rotary
Encoder................................................................................................................................... 163
Gambar 8.33. Output Sinusoidal dari Dua Buah Photosensor..................................... 163
Gambar 8.34. Quadrature Outputs......................................................................................... 163
Gambar 8.35 Piringan Encoder 4 Lubang............................................................................ 163

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
xiii
Daftar Tabel
Bab 5 Sistem Kontrol Emisi.......................................................................................... 85
Tabel 5.1. Komponen Gas Buang............................................................................................ 97
Bab 8 Motor Listrik....................................................................................................... 133
Tabel 8.1 Standar Tegangan Accu Motor 18V..................................................................... 143
Tabel 8.2 Konfigurasi Pin Sensor ACS718............................................................................. 159
Tabel 8.3 Tipe-tipe IC ACS718................................................................................................... 159

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
xiv
B AB

1 Sistem Engine Dan Kontrol


Injeksi Bensin Dan Diesel

Kompetensi Dasar
1. Memahami komponen dan wiring diagram pada sistem kontrol injeksi bensin dan diesel.
2. Menjelaskan manfaat dan cara kerja pada sistem kontrol injeksi bensin dan diesel.
3. Memahami prosedur pemeliharaan atau perawatan pada sistem kontrol injeksi bensin dan diesel sesuai SOP.

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI 1
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. Memahami komponen dan wiring diagram pada sistem kontrol injeksi bensin dan diesel.
2. Menjelaskan manfaat dan cara kerja pada sistem kontrol injeksi bensin dan diesel.
3. Memvalidasi prosedur pemeliharaan atau perawatan pada sistem kontrol injeksi bensin dan diesel sesuai SOP.

Peta Konsep
Pengertian Sistem Kontrol Injeksi Bensin dan Diesel.

Macam Sistem Injeksi Bensin dan Diesel.

Sistem Engine dan Kontrol Berdasarkan Tempat Penyemprotan dan Diesel.


Injeksi Bensin dan Diesel

Berdasarkan Sistem Kontrol Bensin dan Diesel.

Sistem Kontrol Injeksi Bensin dan Diesel.

2 Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
Materi Pembelajaran

A. Pengertian Sistem Kontrol Injeksi Bensin dan Diesel

Sistem karburator yaitu pengaturan bahan bakar yang memakai sistem kontrol secara
mekanis, dan berdasarkan aliran udara pada venturi membuat turunnya tekanan yang
berakibat pada mengalirnya bahan bakar yang tercampur dengan udara. Konfigurasi kontrol
secara mekanis dapat dikatakan sangat rumit, sulit dalam pembuatan, dan sulit untuk
mendapatkan hasil yang optimal dan efisien, lalu mengakibatkan emisi gas buang tidak
dapat bagus (belum dapat menghasilkan syarat gas buang yang ramah lingkungan). Sistem
pengontrolan secara elektronik untuk sistem injeksi bahan bakar sudah diperkenalkan untuk
menggantikan sistem konvesional karburator atau injeksi mekanis, selanjutnya teknologi
pengaturan secara electronic untuk aplikasi engine yang keseluruhan dari sistem pada motor
berkembang dengan sangat pesat. Penggunaan teknologi pengaturan secara elektronik akan
memungkinkan sistem pengontrolan berjalan secara akurat dan tahan lama, serta dapat
mengurangi polusi lingkungan karena emisinya lebih baik, hemat bahan bakar, stabilitas
dan kontrol sistem juga lebih baik. Sistem kontrol engine secara elektronik dapat menjawab
3 tantangan yang selalu menjadi acuan utama dari sistem engine itu yaitu:
1. Emisi yang ramah lingkungan.
2. Hemat bahan bakar.
3. Performa engine lebih baik.

Gambar 1.1 Perbedaan karburator dan injeksi


Sumber: https://www.utakatikotak.com/kongkow/detail/2317/Perbedaan-Cara-Kerja-Karburator- dan-Sistem-Injeksi-Motor.

B. Macam Sistem Injeksi Bensin dan Diesel

Sistem injeksi akan ditemukan pada tahun 1922–1927 ketika Robert Bosch menemukan
pompa injeksi diesel. Sejak tahun 1960 prinsip injeksi bensin akan diterapkan pada motor
bensin, pada tahun 1967 pabrik motor VW sudah menerapkan sistem D-Jetronik, baru tahun
1973 sistem injeksi bensin akan dipakai secara meluas pada motor bensin.

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI 3
Macam-macam sistem injeksi bensin dapat diklasifikasikan dalam beberapa macam bila
dilihat dari tempat penyemprotan dan sistem kontrolnya.

C. Berdasarkan Tempat Penyemprotan dan Diesel

Berdasarkan tempat penyemprotannya sistem injeksi bensin dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu: Secara langsung (direct injection) dan secara tidak langsung (indirect injection).
a. Injeksi langsung/Gasoline Direct Injection (GDI).
Pada sistem GDI penginjeksian bahan bakar
disemprotkan injektor langsung di ruang bakar.
Proses pembakaran menjadi lebih sempurna
dan presisi dibanding engine biasa. Efeknya ke
tenaga menjadi besar dan konsumsi bahan bakar
menjadi ekonomis.
Penyebab sistem GDI bertenaga besar dan hemat
bahan bakar antara lain:
1. Bahan bakar langsung disemprotkan ke
Gambar 1.2. Gasoline Direct Injection.
ruang bakar (combustion chamber). Sumber: https://www.researchgate.net/figure/
2. Semprotan bahan bakar lebih mengkabut, Schematic-view-of-the-Gasoline-Direct-Injection-
system-1_fig1_286192319
karena tekanan bahan bakar mencapai 200
bar bahkan lebih.
3. Rasio kompresi dibuat lebih tinggi dibanding yang tidak langsung.
4. Komputer menghitung dengan sangat presisi jumlah dan waktu semprotan.
b. Injeksi Tidak Langsung/Indirect Injection.
Sistem injeksi tidak langsung, bahan bakar disemprotkan oleh injektor pada saluran
masuk (intake manifold) sebelum ruang bakar. Pada teknologi ini tekanan bahan bakar
berkisar 2,5–4 bar, berbeda dengan sistem GDI yang membutuhkan tekanan tinggi.
Tekanan kerja bahan bakar yang
relatif rendah menjadikan teknologi
ini tidak memerlukan komponen
yang berbahan tangguh, maka nilai
ekonomis dapat menjadi keunggulan
atau keuntungan dari teknologi ini.
Tentunya dengan performa yang
masih bagus dan emisi gas buang Gambar 1.3. Injeksi tidak langsung.
yang ramah lingkungan. Sumber: http://xlusi.com/wp-content/uploads/2010/12/diesel30.png

Berdasarkan jumlah pemakaian injektor pada sistem injeksi tidak langsung dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pemakaian injektor tunggal untuk semua silinder dinamakan Single Point Injection
(SPI), dan
2. Pemakaian injektor untuk masing-masing silinder dinamakan Multi Point Injection
(MPI).

4 Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
1) Single Point Injection (SPI).
Sistem injeksi ini masih menyerupai sistem karburator tetapi telah dilengkapi bahan
bakar bertekanan dan pengaturan jumlah penyemprotannya sudah dikontrol secara
elektronik.
Keterangan:
1. Bensin
2. Udara
3. Katup gas
Gambar 1.4. Single Point Injection.
4. Intake manifold Sumber: Diklat keahlian ganda Muhammad
5. Injektor Husni, S.Pd., M.T. dan Muhammad Muchlas,
S. Pd., M.T. PPPPTK VEDC Malang. Direktorat
6. Engine Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016.
http://xlusi.com/wp-content/uploads/2010/12/
diesel30.png

Pada sistem SPI injektor terpasang satu buah untuk kebutuhan keseluruhan silinder, dan
pada sistem ini perbedaan panjang intake manifold masih mempengaruhi perbedaan
pemasukan bensin ke dalam engine.
2) Multi Point Injection (MPI).

Keterangan:
1. Bensin
2. Udara
3. Katup gas
4. Intake manifold
5. Injektor
6. Engine
Pada sistem MPI, injektor terpasang satu buah
pada masing-masing silinder lalu pada sistem
ini panjang intake manifold tidak mempengaruhi
perbedaan pemasukan bensin ke dalam engine.
Ketersediaan udara dijamin dengan bentuk intake Gambar 1.5. Multi Point Injection.
manifold yang penampangnya luas pada bagian Sumber: https://www.cartrade.com/blog/2015/car-
automotore-technology/multi-point-fuel-injection-
sebelum dudukan injektor. mpfi-1317.html

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI 5
D. Berdasarkan Sistem Kontrol Bensin dan Diesel

a. Sistem Injeksi Mekanis.


1. Sistem ini sering juga disebut sistem injeksi kontinu (K-Jetronic), karena injektor
menyemprotkan bensin secara terus-menerus dalam masing-masingluran sa
masuk. K-Jetronic berasal dari bahasa jerman, K singkatan dari Kontinuierlich yang
berarti terus-menerus dan jetronic yang berarti injeksi.
2. Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar ke saluran masuk oleh pluyer pengontrol
di dalam distributor, plunyer dihubungkan dengan piring sensor yang membuat
pluyer naik turun sesuai dengan aliran udara masuk yang masuk dengan menekan
piring sensor itu.
3. Contoh motor yang memakai sistem ini diantaranya: Mercedes Benz seri 280E dan
300E tahun 80-an, BMW keluaran lama, Volvo seri lama, Ford seri lama dll. Sistem
ini sudah jarang kita jumpai, dan tidak ada keluaran baru lagi.

b. Sistem Injeksi Elektronis.


Sistem injeksi elektronis dimana sistem penginjeksiannya dipraktekkan oleh katup
elektromagnetik berupa injektor. Bekerjanya atau waktu pembukaan injektor diatur
oleh Electronic Control Unit (ECU) berdasarkan masukan dari sensor-sensor.
Keterangan:
1. Sensor-sensor.
2. ECU.
3. Injektor.
4. Katup Gas.
5. Busi.

Gambar 1.6. Sistem Injeksi elektronik.


Sumber: Diklat keahlian ganda Muhammad Husni, S.Pd., M.T. dan Muhammad Muchlas, S. Pd., M.T. PPPPTK VEDC
Malang. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016

Sistem EFI berdasarkan cara sensor mendeteksi udara masuk dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu: tipe L-EFI dan D-EFI.
1) Tipe L-EFI (L–Jetronic).
Tipe L-EFI atau L-Jetronik berasal dari bahasa jerman, L singkatan Luft yang berarti
udara dan jetronic yang berarti injeksi. Sistem ini memakai aliran udara (air flow)
sensor untuk deteksi jumlah udara yang mengalir di dalam saluran masuk (intake
manifold), yang mana sensor udara masuk itu terletak sebelum katup gas. Umumnya
sensor udara masuk tipe ini ada dua, yaitu:
1) Sensor mengukur volume udara,
2) Sensor mengukur massa udara (MAF).

6 Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
Gambar 1.7. Sistem injeksi tipe L-EFI.
https://www.teknik-otomotif.com/2017/05/apa-itu-k-efi-l-efi-d-efi-k-jetronik-l.html

2. Tipe D-EFI (D – Jetronic).


Tipe D-EFI atau D-Jetronik istilah berasal dari bahasa jerman, D singkatan dari Druck
yang berarti tekanan. Sesuai dengan artinya bahwa sistem ini memakai sensor
tekanan udara yang mengukur tekanan di dalam intake manifold untuk mengetahui
jumlah udara masuk, yang mana di dalam udara yang mengalir dalam saluran
masuk akan mempengaruhi tekanan di saluran itu. Alat ukuran tekanan oleh sensor
tekanan itu terletak setelah katup gas, dan merupakan ciri-ciri dari sistem D-EFI.
Nama bagian:
1. Injektor.
2. ECU (Electronic Control Unit).
3. Saluran sensor tekanan udara (MAP).
4. Sensor katup gas (TPS).
5. Sensor suhu engine.
6. Sensor Gas Buang.

Gambar 1. 8. Sistem Injeksi tipe D-EFI.


Sumber: Diklat keahlian ganda Muhammad Husni, S.Pd., M.T. dan Muhammad Muchlas, S. Pd., M.T. PPPPTK VEDC Malang.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016.

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI 7
E. Sistem Kontrol Injeksi Bensin dan Diesel

Sistem kontrol injeksi bensin yang lebih dikenal dengan sebutan Electronic Fuel Injection
(EFI). Volume bahan bakar yang diinjeksikan oleh injektor diatur oleh Electronic Control Unit
(ECU) berdasarkan masukan dari sensor-sensor. Pada dasarnya sistem kontrol injeksi bensin
terdiri dari:
1. Aliran bahan bakar,
2. Sensor dan actuator.
3. Kontrol (ECU).

Gambar 1.9. Sistem kontrol injeksi bensin/Electronic Fuel Injection.


Sumber: Diklat keahlian ganda Muhammad Husni, S.Pd., M.T. dan Muhammad Muchlas, S. Pd., M.T. PPPPTK VEDC Malang.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016

Keterangan:
1. Karbon arang aktif (kanister) 10. ISC Motor
2. Katup canister 11. IAT Sensor
3. Regulator tekanan bahan bakar 12. Filter bahan bakar
4. Injektor 13. Knok sensor
5. Koil 14. CKP Sensor
6. CMP Sensor 15. ECT Sensor
7. MAF Sensor 16. Lambda Sensor
8. ECU 17. DCL
9. TPS 18. Pompa bahan bakar

8 Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
Rangkuman
1. Sistem ini sering juga disebut sistem injeksi kontinu (K-Jetronic), karena injektor
menyemprotkan bensin secara terus-menerus dalam masing-masing saluran
masuk. K-Jetronic berasal dari bahasa jerman, K singkatan dari Kontinuierlich yang
berarti terus-menerus dan jetronik yang berarti injeksi.
2. Pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar ke saluran masuk oleh pluyer pengontrol
di dalam distributor, plunyer dihubungkan dengan piring sensor yang membuat
pluyer naik turun sesuai dengan aliran udara masuk yang masuk dan menekan
piring sensor itu.
3. Contoh motor yang memakai sistem ini diantaranya: Mercedes Benz seri 280E dan
300E tahun 80 an, BMW keluaran lama, Volvo seri lama, Ford seri lama dll. Sistem
ini sudah jarang kita jumpai, dan tidak ada keluaran baru lagi.

Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Motor diesel menggunakan bahan bakar di bawah ini untuk pembangkit dayanya...
a. Avture
b. Solar
c. Bensin
d. Gas
e. LPG
2. Pembakaran pada motor diesel terjadi pada saat posisi piston...
a. Awal Langkah Kompresi
b. Awal Langkah Isap
c. Akhir Langkah Kompresi
d. Akhir Langkah Isap
e. Awal Langkah Buang
3. Komponen untuk memasukkan bahan bakar diesel ke dalam ruang pembakaran adalah...
a. Injektor (Nosel)
b. Pompa Injeksi (Injection Pump)
c. Pompa Pemberi (Feed Pump)
d. Karburator
e. Katup Penyalur (Delivery Valve)
4. Berikut adalah fungsi dari priming pump...
a. Menekan bahan bakar ke dalam ruang bakar
b. Mengembalikan sisa kelebihan bahan bakar ke tanki bahan bakar
c. Menekan udara dari pompa injeksi ke dalam ruang pembakaran

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI 9
d. Menekan udara dari sistem bahan bakar agar keluar pada saat mesin mati
e. Menekan udara dari sistem bahan bakar agar keluar pada saat mesin hidup
5. Motor diesel yang dilengkapi dengan busi pijar (glow plug) tergolong dalam...
a. Motor Diesel Putaran Tinggi
b. Motor Diesel Putaran Rendah
c. Motor Diesel Injeksi Langsung
d. Motor Diesel Injeksi Tidak Langsung
e. Motor diesel 4 tak
6. Terjadinya pembakaran dalam motor diesel disebabkan oleh...
a. Percikan Api Pada Busi (Spark Plug)
b. Percikan Api Pada Busi Pijar (Glow Plug)
c. Semprotan Bahan Bakar Oleh Nosel
d. Udara dan Dihisap Ke Dalam Silinder Saat Langkah Hisap Piston
e. Tekanan Udara Saat Kompresi yang Mampu Membakar Bahan Bakar Saat
Diinjeksikan
7. Katup penyalur (Delivery Valve) dalam system bahan bakar diesel difungsikan untuk...
a. Mencegah turunnya tekanan bahan bakar di belakang nosel pada saat akhir injeksi
b. Mencegah tetesan bahan bakar pada nosel pada saat akhir injeksi
c. Mengatur tekanan injeksi pompa
d. Mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
e. Menyalurkan bahan bakar dari nosel ke dalam ruang pembakaran
8. Governor sentrifugal pada pompa injeksi berfungsi untuk...
a. Mengatur jumlah bahan bakar dan diinjeksikan
b. Menaikan putaran motor
c. Mengendalikan putaran motor agar stabil pada setiap tingkat putaran
d. Menurunkan putaran motor
e. Mamajukan saat injeksi bahan bakar
9. Controll rack pada pompa injeksi in line bergeser untuk menggerakkan...
a. Barell agar berputar
b. Barell agar naik atau turun
c. Plunger pompa agar naik atau turun
d. Plunger agar berputar
e. Rack pinion agar barell berputar
10. Pompa injeksi tipe rotary (distributor) ve menggunakan plunger...
a. Single untuk melayani multi silinder
b. Single untuk melayani mono silinder
c. Multi untuk melayani multi silinder
d. Multi untuk melayani mono silinder
e. Double untuk melayani multi silinder
11. Yang berfungsi sama dengan poros nok (cam shaft) pompa injeksi in line, pada pompa
rotary ve adalah...
a. Poros pemutar (drive shaft)

10 Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI
b. Cincin pembocor (spill ring)
c. Lubang pembocor (spill port)
d. Plat pendorong (cam plate)
e. Tappet (lifter)
12. Pengatur jumlah bahan bakar yang dinjeksikan oleh pompa injeksi rotary dilakukan
oleh...
a. Feed pump
b. Feed hole
c. Spill ring dan spill port
d. Controll grove
e. Controll sleeve
13. Untuk mematikan aliran bahan bakar dari fuel chamber (rotary type) ke suction port,
kunci kontak (switch) di off-kan, dengan tujuan...
a. Feed pump berhenti berputar
b. Drive shaft berhenti berputar
c. Plunger berhenti berputar
d. Cam plate berhenti berputar
e. Fuel cut off solienoid menutup saluran
14. Governor unit yang dipakai pada pompa rotary adalah...
a. Tipe vacuum
b. Tipe kombinasi vacuum dan centrifugal
c. Tipe centrifugal
d. Tipe hidroulic
e. Tipe phneumatic
15. Cara kerja automatic timer pompa injeksi rotary tipe ve berdasarkan...
a. Kevacuuman intake manifold
b. Centrifugal weight governor
c. Tekanan hidroulic bahan bakar dalam fuel chamber
d. Phneumatic pompa
e. Jumlah bahan bakar dalam system

B. Soal uraian dengan jawaban singkat! (Menggunakan HOTS)


1. Apa yang kalian ketahui tentang sistem injeksi kontinu (K-Jetronic)?
2. Jelaskan pengontrolan jumlah injeksi bahan bakar ke saluran masuk oleh pluyer
pengontrol di dalam distributor?
3. Berikan contoh motor yang memakai sistem ini?
4. Sistem Injeksi Mekanis disebut juga?
5. Jelaskan tentang penyemprotan injektor!
6. Bagaimana pengontrolannya injektor?
7. Berikan contohnya!
8. Apakah system tersebut?

Perawatan dan Perbaikan Engine Management System dan Motor Listrik (C3) Kelas XI 11

Anda mungkin juga menyukai