Keterkaitan Ekonomi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Keterkaitan ekonomi merupakan keterkaitan wilayah yang dapat meningkatkan integrasi

spasial. Bentuk keterkaitannya yaitu jaringan pemasaran dimana komiditi, bahan mentah dan
produk pengolahan mengalir, aliran modal dan pendapatan, keterkaitan produksi ke depan dan
ke belakang antara industri dan proses pengolahan hasil pertanian. Adapun keterkaitan ekonomi
pada wilayah Bogor Barat dan Kota Bogor ditinjau dari pola pasarnya yaitu pasar yang berada di
Kota Bogor seperti Pasar Bogor, Pasar Kebon Kembang, dan Pasar Induk Kemang. Sedangkan
pasar- pasar yang berada di wilayah Bogor Barat berupa pasar harian yang antara 2 pasar yang
adalah yaitu pasar Leuwiliang dan Pasar Jasinga memiliki hubungan transportasi langsung ke
Kota Bogor. Begitu pula dengan Pasar Parung Panjang dalam menyediakan komoditinya ada
yang didatangkan dari Pasar Induk Bogor.
Sedangkan untuk aliran bahan baku dan setengah jadi dijelaskan oleh skema berikut :

Komoditi beras biasanya berasal dari luar wilayah yaitu Karawang, Indramayu, Labuan,
Jakarta, dan Tangerang. Sedangkan untuk skala yang kecil berasal dari Dramaga dan
Cibungbulang. Dari kondisi yang ada, wilayah Bogor Barat masih mengandalkan beras dari
wilayah lainnya meskipun memiliki potensi yang besar pada komiditi padi. Untuk komiditi
palajiwaya berasal dari Cianjur berupa jagung dan ubi, selain itu juga komiditi lainnya berasal dari
wilayah Kabupaten Bogor seperti Cijeruk dan Kota Bogor seperti Cimahpar. Di samping itu
komoditi juga didatangkan dari pasar Induk Bogor untuk kembali dijual di Pasar Anyar dan Pasar
Bogor. Untuk komoditas sayuran umumnya berasal dari Pasar Induk Kota Bogor, Jakarta dan
Tangerang serta wilayah Kabupaten Bogor lainnya. Pada Komoditi buah- buahan didatangkan
dari kecamatan- kecamatan yang ada pada wilayah Bogor Barat dan Pasar Induk Kota Bogor
serta Jakarta dan Tangerang.
Aliran modal yang adal ke wilayah Bogor Barat sebetulnya sangat potensial bagi
pengembangan wilayahnya. Aliran modal ini jika dilihat dari kegiatan pertanian menunjukan
masih rendahnya aliran modal yang diterima petani dalam mendukung kegiatan usahanya.
Berdasarkan hasil survei, secara umum dalam usaha taninya menggunakan modal sendiri,
sedangkan adanya bantuan dari pemilik lahan atau pemilik modal mencapai 3% – 6%. Hal ini
yang mungkin menjadi salah satu kendala dalam pengembangan pertanian di Bogor Barat.
Sedangkan untuk keterkaitan produksi yaitu selain aktivitas masyarakat yang berupa
pertanian terdapat juga kegiatan industri kecil. Keberadaan industri kecil yang mengolah hasil
pertanian belum berkembang di semua kecamatan. Adapun jenis industri kecil berupa dodol,
kerupuk dan keripik serta tempe.
v

Anda mungkin juga menyukai