Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GEOLOGI FISIK
KELOMPOK : III
ANGGOTA KELOMPOK :
1. WAODE SERLIANI (19660032)
2. MUH.TOPAN RAMADANI (19660003)
3. NOVITA (19660025)
4. SULTAN MAULANA (19660002)
5. GITA SANDRIAJUN (19660021)
6. HIDAYAT SARIFUDIN (19660014)
7. MUH.IQBAL WAHID P. (19660020)
8. MUH.IRFAN HAKIM (19660031)
9. AGUNG DIMAR (19660049)
10. LA ODE DAVID (19660023)
11. IBSAN (19660011)
FAKULTAS TEKNIK
BAUBAU
2020
KATA PENGANTAR
1.3 Manfaat
2.2.Macam-Macam Batuan
a) Batuan beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari bahasa latin : ignis, ‘’api’’) adalah
jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan
atau tanpa proses kristalisasi. Baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
(vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan
yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelhan
terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut : kenaikan temperature,
penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku
telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaaan
kerak bumi. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi menjadi
batuan beku plutonik dan vulkanik. Pebedaan antara keduanya bisa dilihat dari
besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plitonik umumnya terbentuk
dari pembekuan magma yang relative lebih lambat sehingga mineral-mineral
penyusunnya relative besar. Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya
terbentuk dari pembekuan magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan
gunung api) sehingga mneral penyusunnya lebih kecil.
Jenis-jenis batuan beku terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Batuan beku dalam
Stock
Seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan
dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh
batholit atau bagian atas batholit.
Dyke
Dyke disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan
dengan batolit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua
sisnya sejajar, memotong struktur (pelapisan) batuan yang diterbosnya.
Jenjang vulkanik
Jenjang vulkanik adalah pipa gunung api dibawah kawah yang mengalirkan magma
kepundan. Kemudian setelah batuan yang menutupi disekitarnya tererosi, maka
batuan beku yang bentuknya kurang lebih slindris dan menonjol dari topografi
disekitarnya ini disebut jenjang vulkanik.
Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang
kepundan gunung api sebagia erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi
batuan ekstrusif. Keluarnya magma dipermukaaan bumi melauli rekahan disebut sebagai
fissure eruption. Pada umumnya magma basaltis yang vikositasnya rendah dapat megalir
disekitar rekahanya, mejadi hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang
keluar melalui lubang kepundang gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat
mengalir melalui lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur keatas bersama gas-gas
sebagai piroklastik.
Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung pada komposisi
magmanya dan tempat terbentuknya. Apabilah magma membeku dibawah permukaan air
terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian karena pembentukannya
dibawah tekanan air. Dalam klasifikasi batuan beku luar terklasifikasi kedalam kelompok
batuan beku afanatik. Contohnya batuan beku adalah batu apung, batu basal, batu dasit,
batu andesit, batu diorit, batu gabro, batu granit, batu absidian dan batu skoria`
b) Batuan Sedimen
Kompas geologi
https://www.studinews.co.id/pengertian-batuan-dan-jenis-batuan-terlengkap/
https://www.academia.edu/9062008/Laporan_Praktikum_Geologi_Fisik