Anda di halaman 1dari 9

Pelatihan-osn.

com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201 / 021-2951 1160. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

Jawaban dan Pembahasan


Soal SCE Bidang Matematika SMA

Level Olimpiade : Siswa


Level Sekolah : SMA
Bidang Studi : Matematika

Kunci Jawaban

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

C A E A A A B A D E

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

E C A C B E B B B C

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

D A E B C D D E E A

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

C D B B B C C D D B

Olimpiade Sains Plus (OSP) 2019 1


www.catatanmatematika.com | Facebook: @catatanmatematika | Youtube: b4ngrp
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201 / 021-2951 1160. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

Pembahasan
1. Karena 3 − 4𝑥 = 2𝑧 > 0, maka 𝑥 = 0, sehingga 𝑧 = 1. Jadi 𝑦 = 1 dan 𝑥 𝑦 + 𝑦 𝑧 + 𝑧 𝑥 = 16.

2. Persamaan yang diberikan ekuivalen dengan


𝑏 1−𝑏 𝑏 1−𝑏 𝑏−𝑎 𝑎 + 𝑏 − 2𝑎𝑏
( − )( + )= ( )( ) = 0.
𝑎 1−𝑎 𝑎 1−𝑎 𝑎 (1 − 𝑎 ) 𝑎 (1 − 𝑎 )
𝑏−𝑎 𝑎+𝑏−2𝑎𝑏 1 1
Karena 𝑎 ≠ 𝑏, maka 𝑎(1−𝑎) ≠ 0, sehingga haruslah = 0. Jadi 𝑎 + 𝑏 − 2𝑎𝑏 = 0 ⇔ 𝑎 + 𝑏 = 2.
𝑎(1−𝑎)

3. Perhatikan bahwa segi 25 beraturan tersusun oleh 25 segitiga kongruen, semuanya memiliki titik
sudut bersama yaitu 𝑂. Bangun 𝑂𝑋𝐴2 𝐴3 ⋯ 𝐴11 𝑌 terdiri dari 9 segitiga kongruen dengan titik pusat
bersama 𝑂 dan dua buah segitiga 𝑂𝑋𝐴2 dan 𝑂𝐴11 𝑌, yang jumlah luasnya sama dengan luas segitiga
yang menyusun segi 25. Jadi perbandingannya adalah (9 + 0,5 + 0,5): 25 = 10: 25.

4. Perhatikan bahwa cukup dengan mengisi satu sel di dua kolom berbeda dengan angka 0, 1, atau 2,
maka sel lainnya hanya memiliki 1 pilihan angka supaya jumlah bilangan di baris dan kolomnya
habis dibagi 3 — yaitu tepat sama dengan 3. Jadi terdapat 3 × 3 = 9 cara.

5. Panjang sisi segitiga di samping dapat dicari dengan aturan


kosinus, yaitu 𝐴𝐵 = 2 × √1 + 1 − 2 ⋅ 1 ⋅ 1 cos 120∘ = 2√3. 𝐴
1 2
Jadi luas segitiga adalah 4 (2√3) √3 = 3√3.
1
1 1
6. Perhatikan bahwa, berdasarkan persamaan dari 𝑥, pecahan di 1
𝐵
ruas kanan dapat diteruskan menuju tak terhingga pecahan
bertingkat
1 1
𝑥 =3+ =3+ .
1 1
3+𝑥 3+ 1
3+ 1
3+ ⋮
Begitu pula untuk 𝑦. Jadi disimpulkan bahwa 𝑥 = 𝑦, sehingga |𝑥 − 𝑦| = 0. (Dapat ditunjukkan secara
3+√13
langsung bahwa 𝑥 = = 𝑦.)
2
1 7 13 19 25
7. Diberikan suku awal dan akhir dari barisan aritmatika (𝑢𝑛 ), beda
sukunya dapat dicari melalui 𝑏 =
1
(𝑢𝑛 − 𝑢1 ). Dengan demikian kita 5 13,5 22 30,5 39
𝑛−1
bisa mengisi bilangan pada baris pertama dan kelima, kemudian kolom 9 20 31 42 53
ketiga untuk mendapatkan 𝑋 = 31.
13 26,5 40 53,5 67
8. Jelas bahwa Susi lebih tua dibandingkan Tari. Misalkan umur Tari saat
17 33 49 65 81
ini 𝑡, maka umur Susi saat ini adalah 𝑡 + 𝑛. Maka, 𝑛 + 𝑡 − 1 = 5(𝑡 − 1)
dan 𝑛 + 𝑡 = 𝑡 2 . Dari kedua persamaan ini diperoleh (𝑡, 𝑛) = (1, 0) atau (4, 12).

Olimpiade Sains Plus (OSP) 2019 2


www.catatanmatematika.com | Facebook: @catatanmatematika | Youtube: b4ngrp
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201 / 021-2951 1160. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

9. Misalkan 𝑦 = 𝑥 6 , sehingga 𝑥 2𝑦 = 3. Maka 33 = (𝑥 2𝑦 )3 = 𝑥 6𝑦 = (𝑥 6 )𝑦 = 𝑦 𝑦 , sehingga 𝑦 = 3 dan 𝑥 =


6
√𝑦 = √3. Jadi 𝑎 = 3, 𝑏 = 6 dan 𝑎𝑏 = 18. (Perhatikan bahwa 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 𝑥 merupakan fungsi naik untuk
6

𝑥 > 0, dan untuk 0 < 𝑥 < 1, 𝑓 (𝑥 ) < 1, jadi hanya ada satu 𝑥 yang memenuhi 𝑓 (𝑥) = 33 .)

10!
10. Banyaknya permutasi yang mungkin dari kata MATEMATIKA adalah 2!⋅3!⋅2!. Banyaknya permutasi
9!
dengan kedua huruf T berdampingan adalah 3!⋅2!. Jadi banyaknya permutasi yang diinginkan adalah
10! 9! 9! 10 4⋅9! 2⋅9!
− = ( − 1) = = .
2!⋅3!⋅2! 3!⋅2! 2!⋅3! 2! 2!⋅3! 3!

11. Perhatikan bahwa


(𝑥 − 1)(𝑥 + 3)(𝑥 − 4)(𝑥 − 8) = ((𝑥 − 1)(𝑥 − 4))((𝑥 + 3)(𝑥 − 8))
(𝑥 − 1)(𝑥 + 3)(𝑥 − 4)(𝑥 − 8) = (𝑥 2 − 5𝑥 + 4)(𝑥 2 − 5𝑥 − 24)
(𝑥 − 1)(𝑥 + 3)(𝑥 − 4)(𝑥 − 8) = ((𝑥 2 − 5𝑥 − 10) + 14)((𝑥 2 − 5𝑥 − 10) − 14)
(𝑥 − 1)(𝑥 + 3)(𝑥 − 4)(𝑥 − 8) = (𝑥 2 − 5𝑥 − 10)2 − 196
Jadi untuk 𝑚 = 196 , (𝑥 − 1)(𝑥 + 3)(𝑥 − 4)(𝑥 − 8) + 196 = (𝑥 2 − 5𝑥 − 10)2 merupakan kuadrat
sempurna untuk setiap bilangan bulat 𝑥.

𝑘(𝑘+1) 𝑘(𝑘+1)
12. Perhatikan bahwa (−1) 2 = 1, jika 𝑘 ≡ 0, 3(mod 4) dan (−1) 2 = −1, jika 𝑘 ≡ 1, 2(mod 4).
Maka,
2016 504
𝑘(𝑘+1)
∑ (−1) 2 𝑘 = ∑ (−(4𝑘 − 3) − (4𝑘 − 2) + (4𝑘 − 1) + 4𝑘) = 4 × 504 = 2016.
𝑘=1 𝑘=1
Jadi
2019
𝑘(𝑘+1)
∑ (−1) 2 𝑘 = 2016 − 2017 − 2018 + 2019 = 0.
𝑘=1

13. Misalkan panjang sisi-sisi segitiga adalah 𝑎, 𝑏, 𝑐, dengan 𝑐 sisi miring segitiga. Dari titik perpotongan
garis berat dan sisi miring, tarik garis sejajar sisi-sisi penyiku. Dengan kesebangunan, panjang
𝑎 𝑏 𝑎 2 𝑏 2
segmen ini adalah 2 dan 2. Jadi ( 2 ) + ( 2) = 1, tetapi 𝑎2 + 𝑏2 = 𝑐 2, akibatnya 𝑐 = 2. Dari keliling
1 1 1
segitiga diperoleh 𝑎 + 𝑏 = √6. Jadi luas segitiga adalah 2 𝑎𝑏 = 4 ((𝑎 + 𝑏)2 − (𝑎2 + 𝑏2 )) = 2.

19 19 19
14. Banyaknya angka 0 berurutan di akhir dari 19! adalah ⌊ 5 ⌋ + ⌊52 ⌋ + ⌊53 ⌋ + ⋯ = 3. Jadi 𝑒 = 0. Karena
19! habis dibagi 9, maka jumlah digitnya 33 + 𝑠 + 𝑐 + 𝑒 = 33 + 𝑠 + 𝑐 habis sibagi 9. Jadi 𝑠 + 𝑐 = 3
atau 𝑠 + 𝑐 = 12. Karena 19! habis dibagi 11, maka 0 − 0 + 𝑒 − 2 + 3 − 8 + 𝑐 − 0 + 4 − 0 + 0 − 1 +
5 − 𝑠 + 6 − 1 + 2 − 1 = 7 + 𝑐 − 𝑠 habis dibagi 11. Jadi 𝑐 − 𝑠 = −7 atau 𝑐 − 𝑠 = 4.
Pasangan (𝑠, 𝑐 ) yang memenuhi hanyalah (8, 4). Jadi 𝑠 + 𝑐 + 𝑒 = 12.

15. Tulis titik sudut segitiga oleh 𝐴, 𝐵 dan 𝐶 dengan 𝐴𝐵 = 6, 𝐵𝐶 = 8 dan 𝐴𝐶 = 10. Letakkan segitiga ini
pada bidang Kartesius dengan 𝐵 pada 𝐵(0, 0), A pada (0, 8), dan 𝐶 padan (6, 0). Misalkan 𝑋, 𝑌, dan 𝑍
berturut-turut titik tengah 𝐴𝐵, 𝐵𝐶 dan 𝐴𝐶. Misalkan 𝑀(𝑠, 𝑡) titik pusat lingkaran besar dan 𝑈, 𝑉, 𝑊

Olimpiade Sains Plus (OSP) 2019 3


www.catatanmatematika.com | Facebook: @catatanmatematika | Youtube: b4ngrp
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201 / 021-2951 1160. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

berturut-turut titik singgung lingkaran besar dengan setengah lingkaran dengan diameter
𝐴𝐵, 𝐵𝐶, 𝐴𝐶. Perhatikan bahwa 𝑀𝑈, 𝑀𝑉 dan 𝑀𝑊 berturut-turut melalui 𝑋, 𝑌 dan 𝑍. Misalkan 𝑀𝑈 =
𝑀𝑉 = 𝑀𝑊 = 𝑟, yaitu jari-jari lingkaran besar. Kita punya 𝑋𝑈 = 4, 𝑌𝑉 = 3, 𝑍𝑉 = 5, 𝑀𝑋 = 𝑟 − 4,
𝑀𝑌 = 𝑟 − 3, dan 𝑀𝑍 = 𝑟 − 5. Dengan rumus jarak dua titik di bidang, diperoleh
𝑠 2 + (𝑡 − 4)2 = (𝑟 − 4)2
(𝑠 − 3)2 + 𝑡 2 = (𝑟 − 3)2
(𝑠 − 3)2 + (𝑡 − 4)2 = (𝑟 − 5)2 − − −
𝑟
Dari persamaan pertama dan ketiga diperoleh 𝑠 = 3 dan dari persamaan kedua dan ketiga diperoleh
𝑟 144
𝑡 = 2. Substitusi 𝑠 dan 𝑡 yang diperoleh ke persamaan pertama untuk mendapatkan 𝑟 = 23
.

16. Misalkan 𝑑 ∈ 𝐴. Kita punya 𝑑|𝑛2 + 1 dan 𝑑|(𝑛 + 1)2 + 1 untuk suatu 𝑛, sehingga 𝑑|(𝑛 + 1)2 + 1 −
(𝑛2 + 1) ⇔ 𝑑 |2𝑛 + 1. Akibatnya 𝑑|4(𝑛2 + 1) − (2𝑛 − 1)(2𝑛 + 1) atau 𝑑|5 . Jadi semua anggota 𝐴
merupakan pembagi dari 5, yaitu 𝐴 = {−5, −1, 1, 5}. Jumlah kuadrat semua anggota 𝐴 adalah 52.

17. Bilangan ganjil didapat dengan menjumlahkan tiga bilangan ganjil atau sebuah bilangan ganjil dan
dua bilangan genap. Jadi dalam tabel 9 × 9 tersebut, kita membutuhkan lima bilangan ganjil dan
empat bilangan genap, dan setiap baris dan kolom yang memuat sebuah bilangan genap harus
memuat dua bilangan genap. Terdapat 9 konfigurasi bilangan genap tersebut, sehingga banyaknya
cara mengisi tabel sehingga jumlah bilangan di setiap baris dan kolom adalah 9 ⋅ 5! ⋅ 4!, sehingga
9⋅5!⋅4! 1
peluangnya adalah = 14.
9!

18. Dengan ketaksamaan QM-AM (atau CS), kemudian dengan AM-GM diperoleh
2 (𝑎 + 𝑐 )2 2𝑏 (𝑎 + 𝑐 )
𝑎2 + 𝑏2 + 𝑐 2 𝑏 + 2 √2
≥ ≥ = √2.
𝑎𝑏 + 𝑏𝑐 𝑎𝑏 + 𝑏𝑐 𝑏(𝑎 + 𝑐)
𝑎+𝑐
Kesamaan terjadi jika dan hanya jika 𝑎 = 𝑐 dan 𝑏 = = √2𝑐.
√2

2019
19. Banyaknya bilangan dari 1 sampai 2019 yang merupakan kelipatan 7 adalah ⌊ 7
⌋ = 288, yang
2019 2019
merupakan kelipatan 13, ⌊ ⌋ = 155 dan yang merupakan kelipatan 7 × 13 = 91, ⌊ ⌋ = 22. Jadi
13 91
yang merupakan kelipatan 7 atau 13 adalah 288 + 155 − 22 = 421. Diantara 421 bilangan tersebut,
2019 2019
terdapat ⌊ 133 ⌋ = 15 yang merupakan kelipatan 7 × 19 = 133, terdapat ⌊ 247 ⌋ = 8 yang merupakan
2019
kelipatan 13 × 19 = 247, dan terdapat ⌊1729⌋ = 1 yang merupakan kelipatan 7 × 13 × 19. Jadi yang
merupakan kelipatan 7 atau 13, tetapi bukan kelipatan 19 adalah 421 − (15 + 8 − 1) = 399
bilangan.

20. Semua suku pada barisan tersebut berbentuk 10𝑛+1 + 1, 𝑛 = 1, 2, 3, …, sedangkan 101 = 102 + 1.
Kita ketahui bahwa 𝑎𝑛 + 1 habis dibagi 𝑎 + 1 jika dan hanya jika 𝑛 ganjil. Jadi 10𝑛+1 + 1 =
𝑛+1
𝑛+1 𝑛+1
(102 ) 2 + 1 habis dibagi 102 + 1 jika dan hanya jika ganjil, yaitu = 2𝑘 − 1 ⇔ 𝑛 = 4𝑘 − 3,
2 2

Olimpiade Sains Plus (OSP) 2019 4


www.catatanmatematika.com | Facebook: @catatanmatematika | Youtube: b4ngrp
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201 / 021-2951 1160. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

𝑘 = 1, 2, …, sehingga tinggal dicari banyaknya bilangan berbentuk 4𝑘 − 3 dari 2019 bilangan asli
2019+3
pertama; yaitu ada ⌊ 4
⌋ = 505 bilangan.

21. Putar segmen 𝐴𝑃 sebesar 90∘ searah jarum jam dengan pusat 𝐵. Maka bayangan 𝐴 berimpit dengan
𝐶. Misalkan 𝑄 bayangan dari 𝑃. Maka 𝐵𝑃 = 𝐵𝑄 dan ∠𝑃𝐵𝑃′ = 90∘, yaitu segitiga 𝐵𝑃𝑄 siku-siku di 𝐵
dan sama kaki, sehingga 𝑃𝑄2 = 2𝐵𝑃2 = 2(2𝑥)2 = 8𝑥 2 , dan 𝐶𝑄2 = 𝐶𝐴2 = 𝑥 2 . Karena 𝐶𝑃2 = (3)2 =
9𝑥 2 = 8𝑥 2 + 𝑥 2 = 𝑃𝑄2 + 𝐶𝑄2 , maka segitiga 𝐶𝑄𝑃 siku-siku di 𝑄, sehingga ∠𝐶𝑄𝐵 = 90∘ + 45∘ =
135∘. Perhatikan bahwa ∠𝐴𝑃𝐵 = ∠𝐶𝑄𝐵. Jadi ∠𝐴𝑃𝐵 = 135∘.

22. Jumlah keempat bilangan adalah 𝑎𝑏 + 𝑏𝑐 + 𝑐𝑑 + 𝑎𝑑 = (𝑎 + 𝑐 )(𝑏 + 𝑑 ) = 437. Karena 437 = 19 × 23,
maka 𝑎 + 𝑐, 𝑏 + 𝑑 ∈ {19, 23} atau 𝑎 + 𝑐, 𝑏 + 𝑑 ∈ {1, 437}. Tetapi, jelas bahwa 𝑎 + 𝑐 dan 𝑏 + 𝑑 lebih
dari 1, sehingga haruslah 𝑎 + 𝑐, 𝑏 + 𝑑 ∈ {19, 23}. Jadi 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑 = 19 + 23 = 42.

23. Dengan mengalikan √𝑥 + 1 di kedua ruas, kemudian dengan sedikit manipulasi aljabar, diperoleh
√2𝑥 2 + 𝑥 + 𝑥 = (𝑥 + 1)√𝑥 + 1
2𝑥 2 + 𝑥 + 2𝑥√2𝑥 2 + 𝑥 + 𝑥 2 = (𝑥 + 1)3 − − − − − − − −
2𝑥√2𝑥 2 + 𝑥 = 𝑥 3 + 2𝑥 + 1
− − − − − − − 4𝑥 2 (2𝑥 2 + 𝑥 ) = 𝑥 6 + 4𝑥 2 + 1 + 4𝑥 4 + 4𝑥 + 2𝑥 3
𝑥 6 − 4𝑥 4 − 2𝑥 3 + 4𝑥 2 + 4𝑥 + 1 = 0 − − − − − − − − − − − − −
(𝑥 + 1)2 (𝑥 2 − 𝑥 − 1)2 = 0. − − − − − − − − −
1−√5 1+√5 1+√5
Jadi 𝑥 = −1, 𝑥 = , atau 𝑥 = . Dapat dicek bahwa hanya 𝑥 = yang memenuhi.
2 2 2

24. Jika diambil 9 + 11 + 13 + 14 ⋅ 3 = 75 bola, terdapat kemungkinan terambilnya semua bola putih,
hitam, dan kuning kunyit, serta masing-masing 14 bola biru langit, merah mawar, dan hijau daun.
Jadi paling sedikit harus diambil 76 bola untuk memastikan terambilnya paling sedikit 15 bola
berwarna sama.

1
25. Misalkan ∠𝐸𝐴𝐹 = 𝜃. Maka ∠𝐹𝐴𝐵 = 90∘ − 𝜃, dan ∠𝐴𝐷𝐶 = ∠𝐴𝐵𝐹 = 90∘ − 𝜃. Dari cos 𝜃 = 3, diperoleh
2 √2
sin 𝜃 = √1 − cos 2 𝜃 = (karena 𝜃 sudut lancip). Jadi, 𝐴𝐵 = 𝐴𝐹 sin 𝜃 = 24√2, 𝐵𝐹 = 𝐴𝐹 cos 𝜃 =
3
8√2, 𝐴𝐷 = 𝐴𝐸 sin 𝜃 = 15√2, dan 𝐷𝐸 = 𝐴𝐷 cos 𝜃 = 15√2. Jadi luas segi empat 𝐴𝐶𝐸𝐹 sama dengan
luas jajar genjang 𝐴𝐵𝐶𝐷 dikurangi jumlah luas segitiga 𝐴𝐵𝐹 dan 𝐴𝐷𝐸, yaitu luas 𝐴𝐶𝐸𝐹 = 𝐴𝐵 ⋅ 𝐴𝐸 −
1 1
(2 𝐴𝐹 ⋅ 𝐹𝐵 + 2 𝐴𝐸 ⋅ 𝐷𝐸) = 302√2.

26. Perhatikan bahwa 24 membagi 𝑎, 24 dan 36 membagi 𝑏, 36 dan 54 membagi 𝑐, dan 54 membagi 𝑑.
Kita punya
𝑎 = 23 ⋅ 3 ⋅ 𝑝, 𝑏 = 23 ⋅ 32 ⋅ 𝑞, 𝑐 = 22 ⋅ 33 ⋅ 𝑟, 𝑑 = 2 ⋅ 33 ⋅ 𝑠,
untuk suatu bilangan asli 𝑝, 𝑞, 𝑟, 𝑠. Jika 3 ∣ 𝑝, maka FPB(𝑎, 𝑏) ≥ 23 ⋅ 32 > 24, sehingga 3 ∤ 𝑝. Jika 2 ∣ 𝑠,
maka FPB(𝑐, 𝑑 ) ≥ 22 ⋅ 33 > 54, sehingga 2 ∤ 𝑠. Kemudian FPB(𝑎, 𝑑 ) = 2 ⋅ 3 ⋅ FPB(𝑝, 𝑠), tetapi karena

Olimpiade Sains Plus (OSP) 2019 5


www.catatanmatematika.com | Facebook: @catatanmatematika | Youtube: b4ngrp
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201 / 021-2951 1160. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

3 ∤ 𝑝 dan 2 ∤ 𝑠, maka pembagi dari FPB(𝑝, 𝑠) paling kecil 5. Karena 70 < FPB(𝑑, 𝑎) < 100, maka yang
memenuhi hanyalah FPB(𝑑, 𝑎) = 2 ⋅ 3 ⋅ 13 = 78. Jadi 13 ∣ 𝑎.

27. Perhatikan bahwa 𝑓 (𝑥 ) = (𝑥 + 1)2 − 2. Untuk setiap 𝑥 ∈ [𝑎, 𝑏], kita punya 𝑓(𝑥 ) ∈ [𝑎, 𝑏], dengan kata
lain, pada selang [𝑎, 𝑏], nilai minimum dan maksimum 𝑓 berturut-turut adalah 𝑎 dan 𝑏.
 Jika 𝑎 < 𝑏 ≤ −1, 𝑓 turun pada (𝑎, 𝑏), maka nilai minimum dan maksimum 𝑓 berturut-turut
adalah 𝑓(𝑏) dan 𝑓(𝑎), yaitu 𝑓 (𝑏) = 𝑎 dan 𝑓(𝑎) = 𝑏. Jadi (𝑏 + 1)2 − 2 = 𝑎, dan (𝑎 + 1)2 − 2 = 𝑏.
Dari dua persamaan tersebut diperoleh 𝑎 = −2 dan 𝑏 = −1.
 Jika 𝑎 < −1 < 𝑏, 𝑓 turun pada (𝑎, −1) dan naik pada (−1, 𝑏), maka nilai minimum 𝑓 adalah
𝑓(−1) = −2 = 𝑎 dan nilai maksimum 𝑓 adalah 𝑓(𝑎) atau 𝑓(𝑏). Tetapi 𝑓(𝑎) = 𝑓(−2) = −1 ≠ 𝑏,
sehingga haruslah 𝑓 (𝑏) adalah nilai maksimum 𝑓. Persamaan 𝑓 (𝑏) = 𝑏, dengan 𝑏 > −1 dipenuhi
−1+√5 −1+√5
oleh 𝑏 = . Jadi diperoleh 𝑎 = −2 dan 𝑏 = .
2 2
 Jika −1 ≤ 𝑎 < 𝑏, 𝑓 naik pada (𝑎, 𝑏), maka nilai minimum dan maksimum 𝑓 berturut-turut adalah
𝑓(𝑎) dan 𝑓(𝑏). Tetapi hanya ada tepat satu 𝑥 ≥ −1 yang memenuhi 𝑓(𝑥 ) = 𝑥.
Dari kedua hasil tersebut, nilai terkecil dari |𝑎𝑏| adalah √5 − 1.

28. Kita punya persamaan 𝑏 = 𝑎 + 𝑐, dan 𝑑 = 𝑐 + 𝑒, dengan 0 < 𝑎 ≤ 9 dan 0 ≤ 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑒 ≤ 9. Diberikan


sebarang angka 𝑏, 𝑐 dan 𝑑, terdapat secara tunggal angka 𝑎 dan 𝑒 sehingga kedua persamaan
tersebut berlaku. Karena 𝑏 > 𝑐 dan 𝑑 ≥ 𝑐, maka ada 9 − 𝑐 kemungkinan untuk 𝑏 dan 10 − 𝑐
kemungkinan untuk 𝑑. Jadi total banyaknya bilangan yang memenuhi syarat adalah
9 9

∑(9 − 𝑐 )(10 − 𝑐 ) = ∑ 𝑐 2 − 19𝑐 + 90 = 330.


𝑐=0 𝑐=0

29. Substitusi 𝑥 = −𝛼, 𝑥— 𝛽 dan 𝑥 = −𝛾, diperoleh


cos(𝛽 − 𝛼 ) + cos(𝛾 − 𝛼 ) = −1
cos(𝛼 − 𝛽) + cos(𝛾 − 𝛽 ) = −1
cos(𝛼 − 𝛾) + cos(𝛽 − 𝛾) = −1
1 2𝜋 4𝜋
sehingga cos(𝛽 − 𝛼 ) = cos(𝛾 − 𝛼 ) = cos(𝛽 − 𝛾) = − 2. Jadi 𝛽 − 𝛼, 𝛾 − 𝛽, 𝛾 − 𝛼 ∈ { 3 , }. Karena 𝛽 −
3
2𝜋 4𝜋
𝛼, 𝛾 − 𝛽 < 𝛾 − 𝛼, maka haruslah 𝛽 − 𝛼 = 𝛾 − 𝛽 = dan 𝛾 − 𝛼 = .
3 3

30. Definisikan
𝑟 𝑠 𝑡 𝑢 1
𝐺 (𝑥 ) = + + + −
𝑥 + 2 𝑥 + 4 𝑥 + 8 𝑥 + 16 𝑥
dan 𝐹(𝑥 ) = 𝑥(𝑥 + 2)(𝑥 + 4)(𝑥 + 8)(𝑥 + 16)𝐺 (𝑥 ). Perhatikan bahwa 𝐹(𝑥) merupakan suku banyak
derajat 4 sebagai berikut
𝐹(𝑥 ) = 𝑥(𝑥 + 4)(𝑥 + 8)(𝑥 + 16)𝑟 + 𝑥(𝑥 + 2)(𝑥 + 8)(𝑥 + 16)𝑠 + ⋯
−(𝑥 + 2)(𝑥 + 4)(𝑥 + 8)(𝑥 + 16). − − − − − − − −
Berdasarkan sistem persamaan yang diberikan, kita punya 𝐺 (1) = 𝐺 (2) = 𝐺 (3) = 𝐺 (4) = 0, jadi
𝐹(1) = 𝐹(2) = 𝐹 (3) = 𝐹 (4) = 0. Artinya 𝐹 mempunyai akar 1, 2, 3, 4. Sekarang, tulis 𝐹(𝑥 ) = 𝑘(𝑥 −

Olimpiade Sains Plus (OSP) 2019 6


www.catatanmatematika.com | Facebook: @catatanmatematika | Youtube: b4ngrp
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201 / 021-2951 1160. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

1)(𝑥 − 2)(𝑥 − 3)(𝑥 − 4). Dengan substitusi 𝑥 = 0, didapat 𝐹 (0) = −2 ⋅ 4 ⋅ 8 ⋅ 16 = −210 , sehingga
210 27 27
𝑘=− = − 3 . Jadi 𝐹 (𝑥) = − (𝑥 − 1)(𝑥 − 2)(𝑥 − 3)(𝑥 − 4). Karena 𝐹(8) = −210 ⋅ 5 ⋅ 7, dan
24 3
𝑟 𝑠 𝑡 𝑤 1 𝐹 (8) 7
𝐺 (8) = + + + − = =− ,
10 12 16 24 8 8 ⋅ 10 ⋅ 12 ⋅ 16 ⋅ 24 72
maka
𝑟 𝑠 𝑡 𝑤 1
+ + + = .
10 12 16 24 36
(Soal ini juga dapat diselesaikan dengan metode substitusi-eliminasi biasa untuk mendapatkan nilai
𝑟, 𝑠, 𝑡, 𝑢 dari sistem. Tetapi, untuk soal ini metode tersebut tidak efisien.)

(𝑛 2)!
31. Perhatikan bahwa (𝑛!)𝑛+1 merupakan bilangan bulat untuk setiap bilangan asli 𝑛, karena bentuk
tersebut menyatakan banyaknya cara membagi 𝑛2 objek ke dalam 𝑛 kelompok masing-masing berisi
𝑛 objek, tanpa memperhatikan urutan. Oleh karena itu,
(𝑛 2 − 1)! (𝑛2 )! 𝑛!
= ⋅
(𝑛!)𝑛 (𝑛!)𝑛+1 𝑛2
𝑛!
merupakan bilangan bulat jika 𝑛2 bulat, atau 𝑛2 |𝑛! yang ekuivalen dengan 𝑛|(𝑛 − 1)!. Berdasarkan
teorema Wilson, 𝑛|(𝑛 − 1)! + 1 jika dan hanya jika 𝑛 prima. Jadi bilangan prima 𝑛 tidak memenuhi
𝑛|(𝑛 − 1)!. Tinggal ditunjukkan bahwa jika 𝑛 komposit, maka 𝑛|(𝑛 − 1)!, kecuali 𝑛 = 4. Misalkan 𝑛 >
4 komposit, tulis 𝑛 = 𝑎𝑏, dengan 𝑎, 𝑏 > 1. Karena 𝑎 dan 𝑏 menjadi faktor dari (𝑛 − 1)!, maka setiap
faktor dari 𝑛 selain 1 dan 𝑛 membagi (𝑛 − 1)!, sehingga (𝑛 − 1)! ≡ 0 (mod 𝑛). Sekarang, terdapat 15
bilangan prima diantara 1 sampai 50. Karena 4 termasuk pengecualian, maka terdapat 50 − 15 −
1 = 34 bilangan komposit diantara 1 sampai 50.

32. Untuk setiap bilangan bulat 𝑛, kita punya 𝑛3 − 𝑛 = (𝑛 − 1)𝑛(𝑛 + 1) habis dibagi 6, jadi 𝑛3 dan 𝑛
memiliki sisa yang sama ketika dibagi 6. Jadi sisa pembagian 𝑎13 + 𝑎23 + ⋯ + 𝑎2019
3
oleh 6 sama
2019 2019
dengan sisa pembagian 𝑎1 + 𝑎2 + ⋯ + 𝑎2019 = 2019 oleh 6, yaitu 2019 ≡ 32019 ≡ 3 (mod 6).

𝑐 𝑐 𝑐 𝑐
33. Perhatikan bahwa maks {|𝑥 + 𝑥| , |𝑥 + 𝑥 + 2|} ≥ 5 ekuivalen dengan |𝑥 + 𝑥| ≥ 5 atau |𝑥 + 𝑥 + 2| ≥ 5,
𝑐 𝑐
atau ekuivalen dengan 𝑥 + 𝑥 ≥ 3 atau 𝑥 + ≤ −5. Jadi 𝑐 ≤ −𝑥 2 − 5𝑥 atau 𝑐 ≥ −𝑥 2 + 3𝑥. Kemudian
𝑥
5 2 25 3 2 9
untuk 1 ≤ 𝑥 ≤ 2, kita punya 𝑥 2 − 5𝑥 = (𝑥 − 2) − ≤ −6 dan −𝑥 2 + 3𝑥 = − (𝑥 − 2) + 4 ≥ 2. Jadi
4
𝑐
𝑐 ≤ −6 atau 𝑐 ≥ 2. Dapat diverifikasi bahwa untuk 𝑐 ≤ −6, maka untuk 𝑥 = 1, |𝑥 + 𝑥| ≥ 5 dan untuk
𝑐
𝑐 ≥ 2, maka untuk 𝑥 = 1, |𝑥 + 𝑥 + 2| ≥ 5.

34. Cerminkan titik 𝐵 terhadap garis 𝐶𝐷, misalkan 𝐵′ hasil pencerminan tersebut, maka ∠𝐷𝐴𝐶 +
∠𝐶𝐵′ 𝐷 = ∠𝐷𝐴𝐶 + ∠𝐶𝐵𝐷 = 180∘. Karena 𝐴𝐶 = 𝐵𝐷 = 𝐵′𝐷, maka segiempat 𝐴𝐶𝐵′𝐷 merupakan segi
empat tali busur sekaligus trapesium sama kaki, jadi ∠𝐴𝐶𝐵′ = ∠𝐶𝐴𝐷 = 98∘. Perhatikan bahwa
∠𝐷𝐶𝐵′ = ∠𝐷𝐶𝐵 = 70∘, jadi ∠𝐴𝐶𝐷 = ∠𝐴𝐶𝐵′ − ∠𝐷𝐶𝐵′ = 28∘.

Olimpiade Sains Plus (OSP) 2019 7


www.catatanmatematika.com | Facebook: @catatanmatematika | Youtube: b4ngrp
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201 / 021-2951 1160. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

35. Perhatikan bahwa arah semut berangkat dari titik asal dan arah semut sampai pada titik akhir harus
berbeda. Jika semut berangkat dengan arah sumbu 𝑥 positif, maka semut harus sampai pada titik
akhir dengan arah sumbu 𝑦 positif, banyaknya cara sama dengan banyaknya cara melangkah dari
(1, 0) ke (20, 18), yaitu sebanyak (37
18
). Dengan cara yang sama, banyaknya cara melangkah dari (0, 1)
ke (19, 19) adalah (37
18
). Jadi total ada sebanyak 2(37
18
) cara.

10
36. Tanpa mengurangi keumuman, asumsikan 𝑎 ≤ 𝑏 ≤ 𝑐. Kita punya 3𝑐 ≥ 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 10. Jadi 𝑐 ≥ .
3
Kemudian kita punya 𝑎𝑏 = 25 − 𝑐 (𝑎 + 𝑏) = 25 − 𝑐 (10 − 𝑐 ) = (𝑐 − 5)2 . Perhatikan bahwa
0 ≤ (𝑎 − 𝑏)2 = (𝑎 + 𝑏)2 − 4𝑎𝑏
= (10 − 𝑐 )2 − 4(𝑐 − 5)2
− − = 𝑐(20 − 3𝑐 ),
20 25 10 20
jadi 𝑐 ≤ . Akibatnya, 𝑎𝑏 = (𝑐 − 5)2 ≤ , untuk ≤𝑐≤ . Karena 𝑏𝑐 ≥ 𝑐𝑎 ≥ 𝑎𝑏, maka 𝑚 =
3 9 3 3
25 25 5 20
min{𝑎𝑏, 𝑏𝑐, 𝑐𝑎} = 𝑎𝑏 ≤ . Jadi nilai terbesar dari 𝑚 adalah , tercapai ketika 𝑎 = 𝑏 = 3 dan 𝑐 = .
9 9 3

37. Misalkan 𝐻𝐵 dan 𝐻𝐶 berturut-turut merupakan pencerminan titik 𝐻 terhadap 𝐴𝐶 dan 𝐴𝐵. Maka 𝐻𝐵
dan 𝐻𝐶 terletak pada lingkaran luar segitiga 𝐴𝐵𝐶. (Lihat Evan Chen: Euclidean Geometry in
Mathematical Olympiad hal. 9.) Misalkan 𝑂 titik pusat lingkaran luar 𝐴𝐵𝐶, dan 𝑂𝐵 dan 𝑂𝐶 berturut-
turut merupakan titik pusat lingkaran luar 𝐴𝐻𝐵 dan 𝐴𝐻𝐶. Maka 𝑂𝐶 dan 𝑂𝐵 , berturut-turut
merupakan pencerminan titik 𝑂 terhadap 𝐴𝐵 dan 𝐴𝐶. Perhatikan bahwa garis yang melalui 𝑂 dan 𝑂𝐶
menjadi garis sumbu 𝐴𝐵 dan garis yang melalui 𝑂 dan 𝑂𝐵 menjadi garis sumbu 𝐴𝐶. Akibatnya,
berdasarkan kesebangunan segitiga yang didapat, panjang 𝑂𝐵 𝑂𝐶 sama dengan dua kali panjang
1
segmen yang menghubungkan kedua titik tengah 𝐴𝐵 dan 𝐴𝐶, yaitu 𝑂𝐵 𝑂𝐶 = 2 ⋅ 2 𝐵𝐶 = 14.

38. Untuk sebarang bilangan bulat berbeda 𝑎 dan 𝑏 berlaku 𝑎 − 𝑏|𝑃(𝑎) − 𝑃(𝑏). Kita punya
𝑁 − 21|𝑃(𝑁) − 𝑃(21) ⇔ 𝑁 − 21|(𝑁 + 51) − 17 ⇔ 𝑁 − 21|𝑁 + 34
sehingga 𝑁 − 21|(𝑁 + 34) − (𝑁 − 21) atau 𝑁 − 21|55. Dengan cara yang sama, 𝑁 − 32|330 dan 𝑁 −
37|55. Karena 𝑁 − 21|55, diperoleh 𝑁 ∈ {−34, 10, 16, 20, 22, 26, 32, 76}. Dengan pengecekan nilai 𝑁
ke dua syarat keterbagian lainnya, diperoleh 𝑁 = 26 sebagai satu-satunya penyelesaian.

39. Pertama, kita harus mewarnai kelima titik sehingga tidak ada dua titik dengan koordinat 𝑥 atau 𝑦
yang sama. Jadi koordinat 𝑥 dan 𝑦 dari kelima titik harus membentuk permutasi dari 1, 2, 3, 4, 5.
Kemudian kita juga harus menghindari pewarnaan sehingga dapat dibentuk segitiga dengan panjang
sisi 3, 4, dan 5. Terdapat 8 cara mewarnai dua titik dengan jarak 5 dan keduanya tidak terletak di
baris dan kolom yang sama (kedua titik berjarak 5 didapat dari segitiga 3 − 4 − 5) dan 3! = 6 cara
untuk mewarnai tiga titik lainnya. Jadi terdapat 48 konfigurasi lima titik yang tidak memenuhi
kondisi. Tetapi ada konfigurasi yang dihitung dua kali, yaitu apabila tiga titik lainnya terletak di
(1, 1), (4, 5) dan (5, 4) karena jarak (1, 1) ke (4, 5) dan (1, 1) ke (5, 4) adalah 5. Karena banyaknya
cara untuk dua titik lainnya adalah 2! = 2 dan terdapat 2 pasangan yang berjarak 5. Jadi total ada 8
konfigurasi yang dihitung dua kali. Karena banyaknya permutasi dari kelima titik adalah 5! = 120,
maka ada 120 − (48 − 8) = 80 konfigurasi yang memenuhi kondisi.

Olimpiade Sains Plus (OSP) 2019 8


www.catatanmatematika.com | Facebook: @catatanmatematika | Youtube: b4ngrp
Pelatihan-osn.com
Konsultan Olimpiade Sains Nasional
Head Office : Ruko Royal Sawangan Permai No 5, Sawangan, Depok, 16511
http://pelatihan-osn.com
Ofiice : 021-2920 6201 / 021-2951 1160. Contact Person : 0878-7871-8585 / 0813-8691-2130

40. Kita definisikan 𝑝 = 𝑎𝑏𝑐 dan 𝑞 = ⌊𝑎⌋⌊𝑏⌋⌊𝑐⌋. Perhatikan bahwa kita harus punya ⌊𝑎⌋ ≥ 1. Dengan
mengalikan ketiga persamaan diperoleh 𝑝2 𝑞 = 60. Dari persamaan pertama diperoleh
𝑎 ⌊𝑎 ⌋ + 1
𝑝=3 <3 ≤ 6,
⌊𝑎 ⌋ ⌊𝑎 ⌋
dan dari persamaan terakhir, diperoleh
𝑐 ⌊𝑐 ⌋
𝑝=5 ≥5 = 5.
⌊𝑐 ⌋ ⌊𝑐 ⌋
60 5 12
Jadi 5 ≤ 𝑝 ≤ 6, sehingga 5 ≤ √ ≤ 6 yang ekuivalen dengan ≤ 𝑞 ≤ . Karena 𝑞 merupakan
𝑝 3 5

bilangan bulat, maka 𝑞 = 2. Tetapi 𝑞 merupakan perkalian dari tiga bilangan bulat, akibatnya 𝑞
merupakan perkalian 1, 1 dan 2 dalam suatu urutan. Jadi kita punya tiga kasus.
3
 Jika ⌊𝑎⌋ = 2, dan ⌊𝑏⌋ = ⌊𝑐 ⌋ = 1. Substitusi ke ketiga persamaan awal, diperoleh 𝑏𝑐 = , 𝑎𝑐 = 4, 2
2 1 1
dan 𝑎𝑏 = 5, sehingga 𝑎 = 3 √30, 𝑏 = 4 √30, dan 𝑐 = 5 √30. Tetapi 𝑎 > 3, jadi tidak ada
penyelesaian untuk kasus ini.
1 1 1
 Jika ⌊𝑏⌋ = 2, dan ⌊𝑎⌋ = ⌊𝑐 ⌋ = 1. Diperoleh 𝑎 = 3 √30, 𝑏 = 2 √30, dan 𝑐 = 5 √30.
1 1 2
 Jika ⌊𝑐 ⌋ = 2, dan ⌊𝑎⌋ = ⌊𝑏⌋ = 1. Diperoleh 𝑎 = 3 √30, 𝑏 = 4 √30, dan 𝑐 = 5 √30.
Jadi terdapat dua tripel (𝑎, 𝑏, 𝑐) yang memenuhi.

Olimpiade Sains Plus (OSP) 2019 9


www.catatanmatematika.com | Facebook: @catatanmatematika | Youtube: b4ngrp

Anda mungkin juga menyukai