BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Konawe Selatan. Hasil penelitian yang akan dipaparkan pada bagian ini terdiri dari
2013. Deskripsi data yang disajikan meliputi nilai minimum (Min), nilai maksimum
(Maks), standar deviasi (SD), rata-rata (Rerata), dan kategori yang diolah melalui
program Mikrosoft Excel. Hasil analisis data penelitian ini dapat ditunjukkan pada
Tabel 5.1.
Data pada Tabel 5.1 menunjukkan bahwa rata-rata komponen RPP yang
dimiliki oleh guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan berada pada kategori
sangat baik yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata komponen RPP 95,60. Hasil data
39
40
komponen RPP diperoleh melalui rublik penilaian komponen RPP. Rubrik penilaian
tersebut diberikan kepada 16 orang guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan.
beberapa kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Kategori hasil data
Data pada Tabel 5.2 menunjukkan bahwa pada umumnya komponen RPP
yang dimiliki oleh guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan berdasarkan rubrik
penialaian berada pada kategori sangat baik. Tabel 5.2. juga menunjukkan bahwa
tidak satupun guru memiliki komponen RPP kategori kurang dan cukup. Terdapat 15
orang guru guru memperoleh komponen RPP kategori sangat baik dan 1 orang guru
Deskripsi komponen RPP pada tiap-tiap indikator dapat diuraikan pada Tabel
5.3. Data pada Tabel 5.3 menunjukkan bahwa indikator nilai rata-rata tertinggi
indikator 100; tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan sumber belajar dengan
indikator 95,83; media pembelajaran dengan rata-rata indikator 91,67 dan penilaian
berdasarkan rentang nilai ke dalam beberapa kategori yaitu sangat baik, baik, cukup,
dan kurang. Kategori hasil data tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 5.4.
komponen RPP yang dimiliki oleh guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan
(0%), baik sebanyak 0 indkator (0%), dan sangat baik sebanyak 8 indikator (88,89%).
42
Data pada Tabel 5.1 menunjukkan bahwa rata-rata implementasi RPP oleh
guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan berada pada kategori baik yang
ditunjukkan dengan nilai rata-rata implemntasi RPP 83,44. Hasil data implementasi
RPP diperoleh melalui rubrik penilaian implemantasi RPP. Rubrik penilaian tersebut
diberikan kepada 16 orang guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan. Nilai yang
kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Kategori hasil data tersebut dapat
Data pada Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada umumnya implementasi RPP
yang dimiliki oleh guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan berdasarkan rubrik
penilaian berada pada kategori baik. Masing-masing kategori yaitu kurang sebanyak 2
orang guru (12,5%), cukup sebanyak 1 orang guru (6,25%), baik sebanyak 9 orang
Tabel 5.6. Data pada Tabel 5.6 menunjukkan bahwa indikator nilai rata-rata tertinggi
dengan kategori baik adalah kegiatan inti yang terdiri dari 9 sub indikator dengan
rata-rata nilai 87,96; kegiatan pendahuluan yang terdiri dari 5 sub indikator berada
pada kategori baik dengan nilai rata-rata 85,42 dan kegiatan penutup yang terdiri dari
5 sub indikator berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 73,33.
berdasarkan rentang nilai ke dalam beberapa kategori yaitu sangat baik, baik, cukup,
dan kurang. Kategori hasil data tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 5.7.
implementasi RPP oleh guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan berdasarkan
rubrik penilaian berada pada kategori baik. Masing-masing kategori yaitu kurang
oleh guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan berada pada kategori cukup yang
ditunjukkan dengan nilai rata-rata penilaian pembelajaran 63,84. Hasil data penilaian
Rubrik penilaian tersebut diberikan kepada 16 orang guru Biologi SMA Kabupaten
nilai ke dalam beberapa kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Kategori
pembelajaran yang dimiliki oleh guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan
yaitu kurang sebanyak 14 orang guru (87,5%), cukup sebanyak 1 orang guru (6,25%),
baik sebanyak 1 orang guru (6,25%), dan sangat baik sebanyak 0 orang guru (0%).
45
pada Tabel 5.9. Data pada Tabel 5.9 menunjukkan bahwa indikator proses
pembelajaran dengan rata-rata 61,72 dan indikator akhir pembelajaran dengan nilai
dikategorikan berdasarkan rentang nilai ke dalam beberapa kategori yaitu sangat baik,
baik, cukup, dan kurang. Kategori hasil data tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel
5.10.
berdasarkan rubrik penilaian berada pada kategori kurang yang berjumlah 2 indikator.
46
2013 guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan berada pada kategori sangat
baik yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata implemntasi Kurikulum 2013 98,28.
Kurikulum 2013. Rubrik penilaian tersebut diberikan kepada 16 orang guru Biologi
berdasarkan rentang nilai ke dalam beberapa kategori yaitu sangat baik, baik, cukup,
kurang, dan sangat kurang. Kategori hasil data tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel
5.11.
Kurikulum 2013 oleh guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan berdasarkan
rubrik penilaian berada pada kategori sangat baik. Masing-masing kategori yaitu
kurang sebanyak 0 orang guru (0%), cukup sebanyak 0 orang guru (0%), baik
sebanyak 1 orang guru (6,25%), dan sangat baik sebanyak 15 orang guru (93,75%).
47
diuraikan pada Tabel 5.12. Data pada Tabel 5.12 menunjukkan dua indikator
baik yaitu: persiapan terdiri dari 3 sub indikator dengan rata-rata nilai 98,88;
pelaksanaan yang terdiri dari 12 sub indikator dengan rata-rata nilai 98,69 dan satu
baik yaitu penilaian yang terdiri dari 5 sub indikator dengan rata-rata nilai 87,50.
Tabel 5.12 Rata-Rata Nilai dari Tiap-Tiap Indikator Implementasi Kurikulum 2013
No Indikator Rata-Rata Nilai Kategori
1. Persiapan 96,88 Sangat Baik
2. Pelaksanaan 98,69 Sangat Baik
3. Penilaian 87,50 Baik
Hasil data implementasi Kurikulum 2013 tiap-tiap indikator kemudian
dikategorikan berdasarkan rentang nilai ke dalam beberapa kategori yaitu sangat baik,
baik, cukup, dan kurang. Kategori hasil data tersebut dapat ditunjukan pada Tabel
5.13.
Tabel 5.13 Kategori Hasil Data Implementasi Kurikulum 2013 tiap Indikator
No Rentang Nilai Kriteria Jumlah Persentase (%)
1. 91 ≤ N ≤ 100 Sangat baik 2 66,67
2. 76≤ N ≤ 90 Baik 1 33,33
3. 50 ≤ N ≤ 75 Cukup 0 0
4. N > 50 Sangat kurang 0 0
implementasi K13 guru Biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan berdasarkan rubrik
penilaian berada pada kategori sangat baik yang seluruh berjumlah 2 indikator
(RPP) guru biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan menunjukkan dari 16 guru
biologi diketahui bahwa terdapat 15 orang guru memperoleh komponen RPP kategori
sangat baik dengan persentase 93,75% dan 1 orang guru memperoleh komponen RPP
kategori baik dengan persentase 6,25%. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah
menjalankan tugasnya dengan baik sebagai tendaga pendidik. Temuan ini sejalan
guru mata pelajaran dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Dalam perencanaan pembelajaran metode yang digunakan guru sudah bervariasi dan
media yang digunakan oleh guru juga sudah bervariasi, misalnya: gambar, carta,
pembelajaran. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari total 9 indikator yang diteliti 8
sangat baik tersebut antara lain kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi,
49
pembelajaran berada pada kategori kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
meskipun ada beberapa guru yang menghadapi kesulitan karena baru dalam
penerapan Kurikulum 2013. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mahmud (2014) bahwa salah satu kendala guru dalam Kurikulum 2013 adalah
melakukan penilaian dalam proses pembelajaran. Ruja dan Sukamanto (2015) dalam
psikomotor) yang harus diamati dan dinilai dalam waktu bersamaan setiap kali
harus dilakukan oleh guru. Dalam panduan penilaian untuk sekolah menengah yakni
peserta didik dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam
peserta didik, dan aspek keterampilan menunjukkan kecerdasan peserta didik. Adanya
tiga aspek yang harus dinilai tersebut, yang menjadi rendahnya dalam penilaian
pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang ditekankan sebagai penilaian autentik ini,
masih dijabarkan lagi menjadi unsur- unsur. Misalnya dalam penilaian aspek sikap
guru harus mengisi lembar penilaian dan menggunakan berbagai teknik penilaian,
dalam penilaian keterampilam guru juga harus melakukan penilaian observasi dan
portofolio kegiatan peserta didik, dan untuk penilaian pengetahuan dilakukan dengan
tes maupun non tes. Dengan adanya tiga aspek penilaian ini, menimbulkan
sikap.
(RPP) guru biologi SMA Kabupaten Konawe Selatan menunjukkan dari 16 guru
biologi diketahui bahwa terdapat 4 orang guru implementasi RPP sangat baik dengan
persentase 25% , 9 orang guru implementasi RPP baik dengan persentase 56,25%, 1
orang guru implementasi RPP dengan persentase 6,25% cukup dan 2 orang guru
implementasi RPP kurang dengan persentase 12,5%. Temuan dalam penelitian ini
dengan apa yang sudah guru rencanakan dalam RPP, walaupun masih ada guru yang
51
pembelajaran. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari total 3 indikator yang diteliti 2
sangat baik tersebut antara lain kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti. Sedangkan
indikator kegiatan penutup berada pada kategori cukup. Hasil penelitian ini
kesesuaian antara alur mengajar yang tertulis pada RPP dengan pelaksanaannya di
kelas pada dasarnya sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, namun pada
2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator kegiatan pendahuluan dan inti
dalam implementasi RPP oleh guru sangat baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar
guru sudah memiliki keterampilan dasar dalam mengajar yang baik diantaranya yaitu
materi yang akan diajarkan kepada siswa sehingga siswa siap mental dan tertarik
seluruh proses belajar mengajar yang hendak dilakukannya. Jika pada awal pelajaran
seorang guru mampu menarik perhatian siswa, maka proses belajar mengajar yang
Tingginya indikator kegiatan inti dalam penelitian ini juga disebabkan karena
kemampuan guru-guru biologi dalam menguasai materi sangat baik, juga didukung
dengan metode serta model pembelajaran yang membuat siswa aktif pada saat
kemampuan siswa yang telah ditetapkan. Proses kegiatan inti dalam pembelajaran
digunakan guru dalam proses pembelajaran, karena pada hakekatnya kegiatan inti
memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan
menemukan fakta bahwa siswa masih kesulitan dalam memahami materi yang
untuk membantu siswa. Siswa juga memerlukan waktu yang lebih panjang untuk
mengerjakan latihan daripada alokasi yang telah ditetapkan guru. Hal ini pada
umumnya terjadi karena ketidaktepatan prediksi guru terhadap bobot soal latihan
yang diberikan dengan kemampuan siswa menyerap pelajaran. Beberapa hal tersebut
6,25% dan 1 orang guru memperoleh penilaian pembelajaran baik dengan persentase
6,25%. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan guru masih
Hal tersebut didukung oleh data penelitian pada indikator RPP yang menunjukkan
54
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiadi (2016) bahwa
terutama kesulitan dalam penilaian sikap, dan penilaian pembelajran tematik, juga
2013. Tidak hanya pada Kurikulum 2013, pada kurikulum sebelumnya (Kurikulum
2004 dan KTSP), belum banyak guru yang menguasasi dan menerapkan beberapa
teknik penilaian dalam penilaian di kelas. Sebagian besar guru sudah biasa dalam
dalam menerapkan penilaian pada aspek sikap dan keterampilan. Di samping itu,
masih kurangnya perhatian dan tuntutan agar guru menerapkan berbagai teknik dalam
penilaian. Guru lebih banyak menilai peserta didiknya dengan menggunakan tes, baik
pilihan ganda maupun uraian terstruktur atau esai. Hal ini pula yang menjadi salah
satu sorotan mengapa lebih banyak guru yang menggunakan pendekatan ”penilaian
analisis menunjukkan bahwa dari total 2 indikator yang diteliti, kedua indikator
diperhatikan beberapa aspek yang perlu dicermati dalam proses penilaian sebagai
bidang garapan guru di sekolah, maka dapat dinyatakan pula bahwa pada hakekatnya
kegiatan penilaian itu harus berorientasi pada ketiga aspek tujuan pendidikan, yakni
saat ini masih harus diakui bahwa terdapat ketimpangan yang sangat mendasar yang
dilakukan oleh para guru di sekolah tentang pelaksanaan penilaian, dimana guru-guru
pada umumnya tidak memahami kualitas tes atau alat yang disusunnya. Umumnya
katena faktor intern dari guru-guru yang bersangkutan maupun yang disebabkan oleh
keterbatasan fasilitas untuk berbuat secara optimal sesuai dengan tuntutan dari
perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Oleh karena itu, tidak sedikit para ahli
pendidikan yang memiliki asumsi bahwa guru-guru di lapangan masih belum mampu
semestinya dikerjakan.
Praktik penilaian pendidikan yang berkembang sampai saat ini masih banyak
mengalami kendala, hal ini bersumber dari ketidakmampuan akademis dari guru yang
lain, guru kurang memahami penilaian secara mendalam. Kebanyakan guru tidak
memiliki latar belakang pendidikan formal secara khusus dalam penilaian pendidikan.
Di sebagian perguruan tinggi atau lembaga penghasil tenaga pendidik dan tenaga
56
mata kuliah saja atau bahkan satu mata kuliah saja. Sehingga bukanlah hal yang
mengejutkan jika sebagian guru menggunakan tes yang sama dari tahun ke tahun.
Sebagian guru bahkan berendapat bahwa mereka memberikan tes sebagaimana tes
yang mereka terima. Hal ini dapat dibenarkan sepanjang guru menggunakan tes yang
benar-benar baku dan dilakukan dengan cara yang baku pula. Namun terkadang guru
menggunakan tes yang tidak dapat dijamin standarisasinya, dan tes yang cenderung
terdapat 15 orang guru implementasi Kurikulum 2013 kategori sangat baik dengan
persentase 93,75% dan 1 orang guru mplementasi Kurikulum 2013 kategori baik.
Konawe Selatan sudah baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Budi (2018) bahwa guru
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari total 3 indikator yang diteliti, semua indikator
menunjukkan kategori sangat baik. Ketiga indikator tersebut antara lain persiapan
Secara umum, pada tahap persiapan ini guru Biologi di Kabupaten Konawe
Selatan sudah sangat siap dalam melakukan persiapan pembelajaran Kurikulum 2013.
Hal ini di tunjukkan dengan hasil analisis data rubrik penilaian komponen RPP yang
berada pada kategori sangat baik. Kategori tersebut menunjukkan bahwa, guru
prinsip-prinsip yang tertulis pada Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar
proses pendidikan dasar dan menengah dan merujuk pada silabus yang dibuat
penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang mereka rancang dalam satu
keutuhan pengalaman belajar. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian komponen RPP
yang telah dibuat oleh guru dengan komponen RPP berdasarkan Kurikulum 2013,
bahwa dalam persiapan pembelajaran memiliki nilai rerata pada kategori sangat baik
58
dalam implementasi Kurikulum 2013. Hal ini sejalan dengan pendapat Rustanto
(2014) bahwa kesiapan guru di lapangan akan menjadi faktor penentu implementasi
Kurikulum 2013. Oleh karena itu, melalui hasil penelitian ini menjadi sebuah sumber
guru dapat menambahkan wawasan kepada peserta didik tentang keragaman budaya
Selatan sudah baik dalam melaksanakan pembelajaran di Kurikulum 2013. Hal ini di
tunjukkan dengan hasil analisis data rubrik penilaian implementasi RPP yang berada
PJBL, inquiry learning dan discovery learning yang terangkum di dalam kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup yang dilaksanakan selama kegiatan
menilai bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran memiliki nilai rerata tertinggi dalam
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013 tentang standar
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis siswa. Oleh karena itu, melalui hasil penelitian ini menjadi
sehingga dalam kegiatan belajar mengajar guru dapat lebih baik lagi untuk
Kurikulum 2013. Hal ini di tunjukkan dengan hasil analisis data rubrik penilaian
implementasi kurikulum pada indikator penilaian yang berada pada kategori baik.
Kurikulum 2013 dalam penilaian hasil belajar peserta didik sesuai dengan teori yang
telah tertulis di dalam Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, yang menjelaskan ruang lingkup penilaian, penilaian hasil belajar peserta
relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Teknik dan
instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap yaitu melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh peserta didik dan
jurnal, untuk penilaian kompetensi pengetahuan yaitu melalui tes tulis, tes lisan, dan
kinerja dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio serta
sehingga guru dapat mengetahui perkembangan belajar yang terjadi di dalam diri
peserta didik.
tentang implementasi Kurikulum 2013 dalam penilaian hasil belajar peserta didik,
secara umum guru menilai bahwa dalam penilaian hasil belajar peserta didik memiliki
nilai rerata kategori baik, namun masih ada sebagian guru yang masih sangat sulit
melakukan penilaian Kurikulum 2013 seperti penilaian autentik, penilaian diri siswa,
penilaian unjuk kerja dan penilaian proyek serta masih ada guru yang belum
keterampilan dalam suatu proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari
tanggapan guru pada rubrik penilaian implementasi Kurikulum 2013 pada indikator
penilaian. Rendahnya skor guru pada kedua sub indikator tersebut sejalan dengan
penilaian pembelajaran pada implementasi RPP. Hal tersebut diduga karena sebagian
61
guru masih sangat kesulitan menerapkan penilaian sesuai standar yang ditetapkan
oleh kurikulum 2013. Oleh karena itu, melalui hasil penelitian ini tentunya akan
penilaian hasil belajar peserta didik terkait kegiatan penilaian pada mata pelajaran
yang diajarkan sehingga guru dapat mengetahui perkembangan belajar yang terjadi di