Anda di halaman 1dari 6

1.

Rumah Sade di Lombok

Salah satu Dusun di Lombok yang dusunnya sangat tradisional ini terletak di Desa
Rambitan, Pujut, Lombok Tengah. Dusun Sade punya rumah adat bagi suku Sasak yang
terbuat dari jerami dan alang-alang yang dijadikan sebagai atap.

Kemudian ditambah dengan bambu, kayu penyangga, dan bedek sebagai dinding. Uniknya,
untuk membuat lantai menjadi keras, warga Dusun Sade mencampurkan bahan kotoran
kuda atau kerbau dengan getah pohon bajur, serta abu jerami.

2. Rumah Honai Papua

Papua adalah sebuah Provinsi yang terletak di bagian timur wilayah Indonesia. Sampai
saat ini, Papua masih lekat dengan rumah adat yang unik.

Ya, bentuknya yang menyerupai jamur jika dilihat dari kejauhan, biasa disebut sebagai
Rumah Honai. Rumah adat ini menggunakan kayu sebagai dindingnya dan rumput kering
yang dijadikan sebagai atapnya.
3. Rumah Gadang, Sumatera Barat

Keunikan yang dimilikinya adalah atap yang membentuk sebuah tanduk hewan. Rumah ini
punya banyak sebutan lain yaitu rumah Bagonjong dan Rumah Baanjung.

4. Rumah Tongkonan, Toraja

Masyarakat Toraja punya rumah adat yang biasa disebut dengan Rumah Tongkonan.
Mempunyai bentuk atap yang mirip dengan perahu yang dibuat dari susunan bambu.

Uniknya, setiap bangunan Rumah Tongkonan di bagian depan pasti memiliki deretan
tanduk kerbau yang dijadikan sebagai status sosial dari tuan rumah. Arti Tongkonan sendiri,
berasal dari kata Tongkon yang mempunyai arti duduk bersama.
5. Rumah Mbaru Niang, Wae Rebo Flores

Pulau Flores ternyata juga punya rumah adat yang berada di kampung Wae Rebo. Rumah
adat ini bernama Mbaru Niang. Rumah ini juga memiliki bentuk yang sangat unik, yaitu
berbentuk kerucut dan ternyata punya 5 lantai d idalamnya.

6. Rumah Bolon Sumatera Utara

Rumah adat bolon merupakan rumah adat provinsi Sumatera Utara. Rumah bolon terbagi
menjadi beberapa jenis, antara lain rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Toba, rumah Bolon
Karo, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Angkola dan rumah Bolon Pakpak.

7. Rumah Bengkulu
umah adat Bengkulu bernama Rumah Bubungan Lima. Rumah ini berbentuk panggung dengan
dilengkapi banyak tiang penopang di bagian bawah lantainya. Material yang digunakan dalam
proses pembuatan rumah ini hampir 100% berasal dari bahan kayu. Kayu yang digunakan
dalam hal ini bukanlah sembarang kayu. Kayu yang dipilih hanyalah kayu-kayu yang kuat,
tahan lama, dan tidak mudah lapuk, misalnya seperti kayu Medang Kemuning.

8. Rumah Adat Lampung

Rumah adat Lampung bernama Nuwou Sesat. Nama Nuwou Sesat sendiri berasal dari kata
Nuwou yang berarti dan Sesat yang berarti . Sesuai namanya, rumah Nuwou Sesat bukanlah
rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal. Rumah ini lebih digunakan sebagai tempat
perkumpulan pengurus-pengurus adat dan warga (Purwatin).
9. Rumah Adat Sumatera Selatan

Rumah adat Sumatera Selatan bernama Rumah Limas. Dinamai demikian karena bentuk
atap rumah ini memang tampak seperti sebuah limas. Dari segi arsitekturnya, rumah adat
satu ini memiliki beberapa keunikan, salah satunya ia memiliki lantai yang bertingkat-
tingkat. Adapun kebanyakan rumah limas memiliki luas lantai antara 400 sd 1.000 m2.
Hampir semua bagian rumah ini dibuat dari bahan dasar kayu. Khusus untuk tiang
biasanya hanya digunakan kayu ulin yang tahan air. Sementara dinding luar, lantai, dan
pintu rumah digunakan kayu trembesu.

10. Rumah Adat Kepulauan Bangka Belitung

Rumah adat Kepulauan Bangka Belitung bernama Rumah Panggung. Sesuai namanya,
rumah ini merupakan rumah panggung dengan tiang-tiang yang menyangga berdirinya
rumah di atas permukaan tanah setinggi hampir 2 meter. Yang unik, rumah adat satu ini
terletak pada adanya sebuah beranda rumah yang cukup luas di bagian depannya.
Beranda tersebut digunakan sebagai tempat menyambut tamu atau tempat bersantai saat
sore hari. Selain itu, rumah Panggung khas Bangka Belitung juga dilengkapi dengan
banyak sekali jendela yang mengatur sirkulasi udara yang masuk ke dalam rumah.
Selengkapnya tentang desain dan karakteristik rumah adat Panggung

Anda mungkin juga menyukai