Anda di halaman 1dari 1

OUTLINE NEW PRODUCT DEVELOPMENT (Famotidin Tablet Effervescent)

Oleh : ELMIRA ZAIDA / 051913143027

Gastritis atau nyeri ulu hati terjadi akibat peradangan pada mukosa lambung yang dapat
mengakibatkan pembengkakan pada mukosa lambung hingga terlepasnya epitel mukosa
supersial yang dapat menjadi penyebab utama pada gangguan saluran cerna. Pelepasan
epitel dapat merangsang untuk timbulnya proses inflamasi pada lambung ditandai dengan
rasa mual dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu makan menurun atau sakit
kepala. (Sukarmin, 2012).

Menurut WHO, Indonesia menempati urutan ke empat dengan jumlah penderita gastritis
terbanyak setelah Amerika, Inggris dan Bangladesh yaitu 430 juta penderita gastritis.
Insiden gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya.
(Kemenkes RI, 2008).

Famotidin merupakan salah satu jenis obat histamin H-2 reseptor antagonis atau H-2
blocker untuk mengurangi sekresi asam lambung berlebih. Famotidin berikatan dengan
reseptor H2 pada sel parietal (Katzung, 2009).
Famotidine tersedia dalam bentuk tablet, tablet kunyah, kaplet dan injeksi dimana antagonis
reseptor H2 ini berperan dalam mengurangi sekresi asam lambung dengan menghambat
pengikatan histamin secara selektif pada reseptor H2 dan menurunkan kadar cyclic-AMP
dalam darah. (Aziz Noval, 2002).

Tablet digolongkan berdasarkan cara pemberian atau fungsinya, sistem penghantaran obat,
serta metode pembuatannya. Salah satu macam tablet berdasarkan cara pemberian atau
fungsinya yaitu tablet effervescent. Keuntungan sediaan effervescent dibandingkan bentuk
sediaan oral lainnya yaitu sediaan ini memiliki rasa yang enak akibat karbonasi yang dapat
menutupi rasa pahit obat, lebih lembut untuk lambung pasien, onset of action yang cepat,
alternatif untuk bahan aktif yang tidak stabil dalam air (Srinathet al., 2011)

Diinginkan untuk memformulasi obat dengan bahan aktif famotidin dalam bentuk sediaan
tablet effervescent sebagai antihistamin sehingga dapat dengan segera meredakan nyeri ulu
hati maupun tukak lambung (gastritis)

Problem : Dalam bentuk sediaan oral, famotidin memiliki kelemahan yaitu bioavailabilitas
yang rendah (40-45%) dan waktu paruh yang pendek (2,5-4 jam). Famotidin memiliki
kelarutan yang baik tetapi permeabilitasnya rendah.

Anda mungkin juga menyukai