Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi petani, pekebun, peternak, dan

nelayan sebagai pelaku utama usahatani serta para pelaku usaha d bidang pertanian agar

mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisikan dirinya dan mengakses pasar,

teknologi, pedoman dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan

produktivitas, efesien usaha, pendapatan dan kesejahteraannya, serta meningkatkan

kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Sasaran yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah:

1. Menigkatnya pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku utama yang tercermin

dengan meningkatnya penerapan teknologi usaha tani, pengolahan dan pemasaran

hasilpertanian yang diiringi dengan menigkatnya produktivitas usahataninya,

peningkatan nilai tambah produk pertanian dan meningkatnya pendapatan.

2. Meninkatnya pengetahuan, wawasan, sikap dan perilaku pelaku usaha yang ditandai

dengan meningkatnya kemitraan usaha yang terjalin dalam bidang pegadaan sarana

produksi, penyediaan modal usaha tani, pengolahan dan pemasaran hasil.

3. Meningkatnya kemampuan kelembagaan petani yang dita ndai dengan optimalnya

fungsi kelompok tani, gabungan kelompok tani, koperasi petani dan asosiasi petani.

Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian (RKTP) WKPP Ateuk II tahun 2014

yang disusun merupakan penjabaran dari progama Penyuluhan Pertanian Desa Babah Jurong,

Lambaet dan Lambro Bilue tahun 2014 serta berpedoman kepada Progama Penyuluhan

Pertanian Kecamatan Kuta Baro tahun 2014 berlaku dari bulan Januari s/d Desember 2014.

Sehubungan dengan telah selesainya masa laku RKTP dan telah selesainya seluruh kegiatan

yang direncanakan, maka perlu diadakan evaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dicapai.

1
1.2. Tujuan

Evaluasi Rencana Kerja Tahunan Penyuluh ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui tingkat capaian penerapan metoda penyuluhan yang ditargetkan

dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh WKPP Ateuk II Tahun 2014.

b. Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi petani yang berkaitan dengan

penerapan teknologi pertanian, peningkatan produktivitas usahatani dan peningkatan

pendapatan.

c. Sebagai bahan dalam menetapkan rencana kerja untuk tahun 2015.

1.3. Proses Penyusunan

Evaluasi Rencana Kerja Tahunan Penyuluh WKPP Ateuk II ini disusun setelah melalui

proses sebagai berikut :

a. Penetapan indikator dan ukuran keberhasilan untuk setiap metoda yang dilaksanakan,

b. Penyusunan instrumen untuk mengukur keberhasilan dari setiap indikator yang telah

ditetapkan,

c. Penetapan jadwal evaluasi

d. Pelaksanaan evaluasi dengan teknik wawancara (Interview) terhadap petani di sekitar

lokasi kegiatan dan pengamatan langsung.

e. Mengolah data hasil wawancara dan pengamatan

f. Menyusun laporan hasil evaluasi

2
II. KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN

Pada tahun 2014 di WKPP Ateuk II direncanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

No Kegiata/Metoda Volume Sasaran Lokasi


1 Demplot padi sawah 3 unit Petani 1. Babah Jurong
padi 2. Lambaet
3. Lambro Bilue
2 Gerakan penyusunan 3 KLP Petani Klp tani Ingin Maju
RDK / RDKK padi Klp tani Bina Karya
Klp tani Udep beurata
3 Koordinasi dengan 12 Kali Pengurus Klp tani Ingin Maju
kelompok tani poktan Klp tani Bina Karya
Klp tani Udep beurata
4 Farm Field Day 3 Kali Petani Babah Jurong
Padi Lambaet
Lambro Bilue
5 Temu lapang 75 kali Petani Klp tani Ingin Maju
Padi Klp tani Bina Karya
Klp tani Udep beurata.
6 Anjang Sana 3 Klp 76 Petani Klp tani Ingin Maju
kali Padi dan Klp tani Bina Karya
sayur Klp tani Udep beurata

III. EVALUASI DAMPAK KEGIATAN

Setelah dilakukan evaluasi, baik terhadap kegiatan yang direncanakan maupun

kegiatan yang tidak direncanakan, diperoleh hasil sebagai berikut :

Target Realisasi
No Indikator Persen
Satuan Jumlah Jumlah
(%)
1 Penerapan Pola Tanam % 50 52 104
2 Pengolahan tanah % 80 85 94
3 Penggunaan benih Unggul % 60 63 105
4 Pergiliran Varietas % 30 33 110
5 Pemupukan Perimbang % 50 54 108
6 Penggunaan PPC/ZPT % 50 45 90
7 Pengendalian OPT % 50 45 90
8 TGA-TUT % 50 40 80
9 75
Terjalinnya koordinasi yang baik

3
antara Gapoktan dan kelompoktani % 80 93,75
dalam kegiatan usahatani
14 Meningkatnya kelompoktani yang % 80 75 93,75
menyusun RDK/RDKK
Rata-rata 57,25

IV. ANALISIS HASIL EVALUASI DAMPAK

Penerapan pola tanam mengalami peningkatan dari target 50% menjadi 52 %,

yang biasanya petani tidak mau membuat lorong/ jurong, dengan adamya demplot

maka petani dapat belajar dan mengerti fungsi pembuatan jurong atau lebih dikenal

dengan pola tanam legowo.

Dalam rangka meningkatkan pupuk secara berimbang pada tanaman padi oleh

petani, telah dilakukan 3 metoda yaitu demplot sebagai laboratorium lapangan, tempat

belajar para petani, gerakan penyusunan RDK/RDKKdan melakukan koordinasi dengan

kelompok tani setempat, dari hasil kegiatan tersebut telah menghasilkan dampak yang

berarti yaitu telah meningkatnya jumlah petani yang telah menggunakan pemupukan

berimbang 50 % menjadi 54 %. Dengan adanya peningkatan petani yang telah

memupuk tanaman padi secara berimbang telah memberikan kontribusi (sebagai salah

satu unsur paket teknologi, disamping unsur lainnya) yaitu dengan meningkatnya rata-

rata produktivitas padi dari 4,8 ton menjadi 5,2 ton/ha. Kegiatan – kegiatan yang sama

akan dilaksanakan di tahun mendatang agar penggunaan pupuk berimbang pada

tanaman padi terus meningkat.

4
V. KESIMPULAN

1. Pelaksanaan seluruh kegiatan/metoda yang direncanakan dalam RKTP WKPP Ateuk II

tahun 2014 telah memberikan pengaruh yang cukup berarti dalam peningkatan penerapan

teknologi pertanian yang diikuti dengan peningkatan produktivitas usahatani dan

peningkatan pendapatan petani.

2. Capaian peningkatan penerapan teknologi pertanian adalah sebagai berikut :

a. Penerapan Pola Tanam meningkat dari 50% menjadi 52%

b. Pengolahan tanah meningkat dari 80% menjadi 85%

c. Penggunaan benih unggul meningkat dari 60% menjadi 63%

d. Pergiliran varietas meningkat dari 30% menjadi 33%

VII. PENUTUP

Demikianlah Evaluasi Dampak Rencana Kerja Tahunan Penyuluh WKPP Ateuk II

ini kami susun sebagai bahan laporan. Dalam penyusunan evaluasi ini tentu saja masih

banyak kekurangan, baik isi maupun sistematika penyajiannya. Untuk itu kami

mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi perbaikan dalam rangka penyusunan

laporan serupa dimasa mendatang.

5
6

Anda mungkin juga menyukai