Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

ODHA merupakan singkatan dari Orang Dengan HIV/AIDS. HIV sendiri adalah Human Immunodefficiency
Virus yakni suatu penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami penurunan daya tahan tubuh,
sehingga tubuh menjadi sangat rentan dengan berbagai macam penyakit. Sedangkan AIDS merupakan
Acquired Immuno Defficiency Syndrome yakni tahapan lanjutan setelah seseorang terinfeksi virus HIV.
Hingga saat ini banyak masyarakat yang mengucilkan odha, bukan hanya secara psikis tetapi mental
mereka juga terkena dampaknya karena di kucilkan ditempat tinggalnya dan tidak bisa melakukan
aktifitas sehari-hari dengan normal seperti dulu.

Informasi. Kasus-kasus seperti itu menghalangi program pencegahan dan perawatanHIV. Ketiga,
Tanggapan (Response). Itu berarti pemajuan dan perlindungan Hammenciptakan lingkungan
yang mendukung bagi kebijakan nasional dalam menjawabHIV/ AIDS. Kebebasan berbicara, berekspresi,
berorganisasi dan hak atas informasi danedukasi merupakan faktor yang esensial bagi efektifitas
program pencegahan danperawatan HIV/ AIDS. Uraian di atas menunjukkan dengan sangat jelas saling
ketertautan antara pemajuandan perlindungan Ham dengan efektifitas pencegahan dan perawatan
ODHA. Olehkarena itu program perlindungan Ham ODHA sudah seyogyanya menjadi
prioritaskegiatan advokasi organisasi Ham baik pada for a nasional dan internasional. Sumberhukum
yang mendasari perlinduungan Ham ODHA dapat dirujuk pada berbagaiKovenan Internasional
Ham, seperti, Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil danPolitik, Kovenan Internasional Hak-Hak
Ekonomi, Sosial dan Budaya, KovenanInternasional Penghapusan Segala Bentuk Diskrikminasi
terhadap Perempuan, KovenanInternasional Menentang Penyiksaan, Kovenan Internasional Hak-Hak
Anak, KovenanInternasional Menentang Diskriminasi Rasial, serta hukum nasional Indonesia seperti,UUD
l945, UU Ham, UU Pengadilan Ham, dan berbagai UU sektoral yang menyentuh hak-hak masyarakat

Banyak presepsi masyarakat atau orang kebanyakan mengenai cara penularan penyakit HIV/AIDS yang
keliru dan salah diartikan. Virus HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh ODHA bukan berarti semua
jenis cairan tubuh dapat menularkan penyakit ini. Untuk hidup dengan ODHA dalam kehidupan atau
aktivitas yang dilakukan sehari-hari ada baiknya untuk tidak membedakan peralatan yang akan
digunakannya agar ia memiliki peralatannya sendiri. Pasien HIV dengan orang lain dapat berbagai
makanan dan minuman yang sama sehingga tidak perlu takut untuk tertular virus HIV karena biasanya
penyakit ODHA dapat ditekan dengan pengobatan alternatif HIV AIDS sehingga tidak menular.

2.2 Prinsip Hidup Bersama ODHA


Hidup dengan ODHA selama ini selalu digambarkan dengan sebuah kondisi yang sulit untuk dikendalikan
oleh kebanyakan orang namun pada kenyataanya hal ini merupakan cara yang mudah untuk dilakukan.
Hidup dengan ODHA artinya menghilangkan segala batasan antara pasien dengan orang yang
merawatnya, jika hal ini dilakukan dapat membantu pasien HIV untuk bangkit dari keterpurukan yang
dialaminya. AIDS pada ODHA dapat ditekan apabila tubuh ODHA sehat, dan kesehatan ini secara
langsung juga dipengaruhi oleh mental ODHA.

Oleh karena diskriminasi terhadap ODHA menjadi sumber dari segala bentuk kesewenangan dan
kekerasan yang di alami ODHA, saya perlu mengutip disinipengertian diskriminasi yang dianut
oleh UU HAM sebagai berikut : “Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan
yang langsungataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku,
ras,etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa,keyakinan
politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusanpengakuan, pelaksanaan
atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalamkehidupan baik individual maupun
kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum,sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.” Konsepsi
diskriminasi tersebut di atas jauh lebih luas dari konsepsi diskriminasiyang dianut oleh Kovenan
Interrnasional tentang Hak Sipil dan Politik, KovenanInternasional Menentang Diskriminasi Rasial,
dan Kovenan Internasional Penghapusan

Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan. Diskriminasi terhadap ODHAmerupakan


diskriminasi terhadap kelompok yang tidak dibenarkan oleh UU Ham.Berkenaan dengan
pemajuan dan perlindungan Ham, termasuk tentunya ODHA kitaperlu mengenali asas-asas dasar UU
Ham sebagai berikut :

Pertama, Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasimanusia dankebebasan
dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat pada dantidak terpisahkan dari manusia, yang
harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demipeningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan,
kebahagiaan, dan kecerdasan sertakeadilan.

(pasal 2) Kedua, Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yangsama dan
sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara
dalam semangat persaudaraan.Setiap orang berhak ataspengakuan, jaminan, perlindungan dan
perlakuan hukum yang adil serta mendapatkepastian hukum dan perlakuan yang sama di depan
hukum. Setiap orang berhak atasperlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia,
tanpa diskriminasi.

(Pasal 3) Ketiga, Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikirandan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagaipribadi dan tetap butuh berinteraksi
sosial guna mematangkan kisi-kisi sosial kepribadiannya dalambermasyarakat. Akan tetapi interaksi Odha
dengan yang lain tetap memerlukan ilmu baik dari sisi medis maupun psikospirit agar interaksi yang
berjalan tidak menjadi interaksiyang negatif terutama bagi Odha sendiri.Odha agar dapat berinterksi
kembali di tengah-tengah kehidupan, kesehatannyaharus tetap dijaga, dan ini membutuhkan
perhatian bagi orang-orang yang ada disekitarnya

2.3 Prinsip Hidup Dengan ODHA Saat Di Rumah

Tidak menguncilkan ODHA dalam ruangan tertutup

ODHA atau pasien HIV yang mana ada kemungkinan besar telah mengindap penyakit AIDS pada
tubuhnya ada kalanya dikunci dalam ruangan tertutup karean anggota keluarga yang takut untuk tertular
atau ditulari penyakit yang sedang dialami ODHA. Namun perlu diketahui bahwa cara yang dilakuan ini
tidak akan pernah menyelesaikan masalah atau menyembuhkan penyakit yang dialami oleh anggota
keluarga yang sedang menderita penyakit HIV/AIDS dan justru akan berdampak sebaliknya yang mana
tubuh pasien mengalami penurun kesehatan yang drastis.

Membiarkan anggota keluarga yang merupakan pasien HIV untuk tetap dapat bergerak bebas dalam
rumah ataupun bersosialiasi dengan anggota keluarga lainnya akan membantu meningkatkan
kepercayaan diri pasien. Anggota keluarga juga ada baiknya tidak memandang aneh pasien serta
menganggap pasien berbeda dengan yang lainnya. ODHA di dalam tubuh nya hanya memiliki virus HIV
yang melemahkan daya tahan tubuhnya sehingga terkadang dapat menimbulkan dampak AIDS terhadap
kehidupan sosial yang dimilikinya.

Mengajak ODHA untuk lebih terbuka

Ada kalanya ODHA akan merasa bahwa dirinya berbeda dengan orang lain disekitarnya akibat penyakit
yang dialaminya, hal ini jika dibiarkan lama kelamaan akan membuat ODHA menjadi pribadi yang tertutp
dan sulit untuk didekati. Jika melihat situasi ini ODHA sebenarnya membutuhkan seorang atau tempat
yang mana dapat ia percayai untuk mencurahkan isi hati dan pemikirannya. ODHA yang dalam kehidupan
sehari-harinya mengalami tekanan batin akibat banyak hal dan pemikiran yang dipendamnya sendiri
lama kelamaan akan membuat kesehatan mentalnya menjadi terganggu.

2.4 Pemberdayaan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)

Terkait dengan upaya pemberdayaan Odha, secara umum kegiatan yang dilakukanoleh LSM antara lain

1. KIE/Kampanye ( poster, stiker, talkshow, media massa, dsb )

2. Konseling
3. Advokasi

4. Pelatihan

5. Diskusi rutin

6. Klinik

Program penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia saat ini, telah dilakukan oleh beberapa pihak, baik
dari sektor pemerintah, swasta maupun LSM. Upaya tersebut masih perlu diimbangi dengan beberapa
hal berikut ini, yaitu

Penguatan perspektif kebijakan kesehatan dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia
masih perlu untuk dilakukan;

Upaya untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan ilmu yang sesuai dengan upaya penanggulangan
HIV dan AIDS masih tetap perlu untuk dilakukan, karena hal ini telah terbukti mampu membantu
menginisiasi, mengembangkan serta mengevaluasi pelaksanaan program penanggulangan HIV dan AIDS.

Pemanfaatan pengetahuan bagi semua pihak perlu untuk ditingkatkan, untuk memperbaiki status
kesehatan masyarakat.

Untuk menjawab beberapa tantangan tersebut dan untuk mengelola pengetahuan secara sistematis, Tim
Kebijakan HIV dan AIDS PKMK FK UGM mengembangkan manajemen pengetahuan kebijakan AIDS, yang
di dalamnya terdapat forum-forum diskusi yang berusaha untuk melibatkan semua pihak yang terlibat
dalam penanggulangan HV dan AIDS. Forum diskusi ini disebut dengan Community of Practice. Forum ini
diharapkan dapat menjadi satu bentuk manajemen pengetahuan untuk mendorong terbentuknya
kebijakan dan program penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai