FLOW REGIME Tugas Rangkuman TGL 17 Dikumpul
FLOW REGIME Tugas Rangkuman TGL 17 Dikumpul
Flow Regime fluida adalah merupakan pola tertentu ketika suatu fluida mengalir
yang diakibatkan sifat fisik fluida, interaksi antara cairan dan gas, flow rate,
ukuran, kekasaran dan orientasi pipa.
Tipe flow regime :
1. Bubble Flow :
Suatu pola aliran fluida dimana kecepatan gas dan cairan diperkirakan sama
besarnya sehingga cairan hampir meliputi seluruh bagian dari pipa sementara gas
mengalir dalam bentuk gelembung-gelembung pada bagian atas pipa.
2. Plug Flow.
Suatu pola aliran fluida dimana cairan mengalir disepanjang pipa bagian bawah
sedangkan kondisi gas yang semakin banyak dalam bentuk gelembung-gelembung
tersebut bersatu membentuk gelembung yang lebih besar dan mengalir di bagian
atas pipa.
3. Stratified Flow
Plug flow regime akan berubah menjadi kondisi yang kontinyu bila semakin
banyak jumlah gas yang mengalir secara kontinyu dimana aliran gas terjadi
disepanjang pipa bagian atas dan cairan disepanjang pipa bagian bawah sehingga
kontak pertemuan anatar phasa sangat mulus dan jelas.
4. Wavy Flow
Ketika Fluida Gas mengalir semakin banyak maka gas akan mengalir lebih cepat
dibandingkan dengan cairan sehingga akan mengakibatkan effek gelombang
(Wavy Flow) karena gesekan pada kontak area antara gas dan cairan.
5. Slug Flow
Ketika Fluida Gas mengalir semakin lebih banyak sehingga melebihi batas
kritisnya akan mengakibatkan puncak dari gelombang cairan akan menyentuh
bagian atas pipa dimana kecepatan alir dari gas dalam bentuk slug ini lebih cepat
dibandingkan dengan kecepatan dari cairan itu sendiri.
6. Annular Flow
Suatu pola aliran fluida dimana cairan mengalir seperti annular film dengan
berbagai ketebalan disepanjang pipa sedangkan gas mengalir dengan kecepatan
tinggi ditengah-tengah pipa dimana sebagian dari cairan akan ikut terbawa aliran
gas dalam bentuk droplet kecil yang suatu saat akan jatuh kembali jika telah
berubah menjadi butiran besar.
RegimeAliran(FlowRegime)
Rezim aliran berkaitan dengan bentuk dasar yang terjadi di saluran aluvial dengan
kecepatan aliran .Klasifikasi ini juga menunjukkan hubungan antara kecepatan
aliran dan mode angkutan sedimen konsentrasi sedimen yang diangkut
dan hubunganantara fase bentuk dasar dan air (permukaan air).
Regime Aliaran dan hubungannya dengan bentuk dasar serta karakteristik lainnya
Regim aliran dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok
besaryakni aliran regim rendah, AliranRegime transisi dan aliran regime
atas
Regim aliran dapat berhubungan dengan bilangan Froude yang mencirikan apakah
aliran akan menjadi tenang atau cepat. Bilangan Froude adalah
ekspresi dari rasio antara inersia (gaya yangdibutuhkan untuk
menghentikan bergerak partikel) dan gaya gravitasi.
Kondisi kritis adalah ketika F = 1 (regim aliran transisi)
F <1 aliran tenang (regim aliran yang lebih rendah
F > 1 aliran cepat (regime aliran atas)
Perhatikan bahwa meskipun persamaan memprediksi tersebut, kita dapat bergerak
dari regime
aliran bawah ke regime aliran atas, dengan meningkatkan kecepatan atau penurun
an kedalaman air,kecepatan aliran menjadi terlalu tinggi jika kedala m a n air besa
r. Hal ini bahwa kecepatan yangdibutuhkan untuk menghasilkan kondisi
regim aliran atas di kedalaman air selama beberapa meter hampir tidak
pernah ditemukan di alam. Aliran cepat atau rezim aliran atas biasanya
ditemukan dimana kedalaman air berkisar dari beberapa milimeter ke beberapa
meter
Aliran Laminer adalah suatu tipe aliran yang menunjukan oleg gerak partikel-
partikel cairan menurut garis-garis arusnya yang halus dan sejajar.Dengan nilai
bilangan Raynolds lebih kecil dari dua ribu (Re < 2000)
Aliran Turbulen mempunyai nilai bilangan reynolds Antara dua ribu sampai
empat ribu (2000=Re=4000),aliran ini tidak mempunyai garis-garis arus yang
halus dan sejajar sama sekali
Aliran Transisi biasanya paling sulit diamati dan nilai bilangan Re lebih besar dari
empat ribu (Re>4000)
Regime aliran yang mungkin terjadi pada saluran terbuka adalah sebagai berikut:
A.Subkritis-Laminer
Apabila nilai bilangan Froude lebih kecil daripada satu dan nilai bilangan
Reynolds berada pada rentang laminar
B.Superkritis-Laminer
Apabila nilai bilangan Froude lebih besar daripada satu dan nilai bilangan
Reynolds berada pada rentang laminar
C.Superkritis-Turbulent
Apabila nilai bilangan Froude lebih besar daripada satu dan nilai bilangan
Reynolds berada pada rentang turbulent
D.Subkritis-Turbulent
Apabila nilai bilngan Froude lebih kecil daripda satu dan nilai bilangan Reynolds
berada pada rentang turbulent.