Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PTPSP-B

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


SAMPAH KERTAS

Diajukan Oleh :
FATHANIA PROBOSIWI
NIM : P07133113059

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik
pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Hal ini menjadi lebih penting lagi mengingat
Indonesia sebagai negara yang perkembangan industrinya cukup tinggi dan saat ini dapat
dikategorikan sebagai negara semi industri (semi industrialized country). Sebagaimana lazimnya
negara yang masih berstatus semi industri, target yang lebih diutamakan adalah peningkatan
pertumbuhan output, sementara perhatian terhadap eksternalitas negatif dari pertumbuhan
industri tersebut sangat kurang.
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya
maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari
aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut
menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu
kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas
dari isu lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila
limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran
lingkungan.Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupundomestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada
suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.
Kertas (paper) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Hampir seluruh aktifitas keseharian kita membutuhkan kertas, seperti pekerjaan, komunikasi,
pendidikan, kesehatan, perbankan, dan lain lain. Kebutuhan manusia akan kertas tampak dalam
berbagai segi kehidupan. Dengan banyaknya konsumsi kertas, secara langsung akan ditemui
limbah kertas yang banyak pula. Selain didaur ulang menjadi kertas, pemanfaatan lain dari
limbah kertas adalah menjadikannya barang bernilai guna.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?
2. Bagaimana pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan?
3. Apa yang dimaksud dengan sampah kertas, jenis-jenis, serta peningkatan jumlah sampah
kertas tiap tahun?
4. Bagaimana pencegahan dan pengendalian sampah kertas?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pencemaran lingkungan dan cara pencegahannya
2. Mengetahui banyaknya sampah kertas, dampaknya terhadap lingkungan dan cara
penanggulangannya dengan 5R

D. MANFAAT

Dengan makalah ini semoga dapat menambah pengetahuan kita tentang keadaan
lingkungan bumi kita sekarang sehingga timbul kesadaran dari kita untuk melestarikan
lingkungan yang ada di sekitar kita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENCEMARAN LINGKUNGAN

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk


hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia
ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan
biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat
dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi.
Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah
mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkungan.

B. MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN


1. Berdasarkan Tempat Terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran udara, air, dan
tanah.
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2, hasil
pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
b. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur,atau komponen lainnya
kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang
terganggu ditandai dengan perubahan bau,rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan
dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain : limbah
pertanian, limbah rumah tangga dan limbah industri.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar,
industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah merupakan material sisa
yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.Berdasarkan sifatnya sampah
dapat dibedakan menjadi dua yaitu Sampah organik - dapat diurai (degradable) dan
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable). Sampah Organik, yaitu sampah
yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan
sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sedangkan
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan
gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun
karton.
2. Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini:
a. Pencemaran kimiawi : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,), bahan raioaktif,
pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
b. Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia coli,Entamoeba coli,
Salmonella thyposa.
c. Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
d. Pencemaran Suara : kebisingan.Pencemaran Suara (kebisingan)Dikota-kota atau di
daerah dekat industri / pabrik sering terjadi kebisingan. Pencemaran suara
disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB, merupakan
ukuran tingkat kebisingan). Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan ketenangan
manusia.
3. Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan
ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis.
Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika.Contohnya
pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang didalam mobil tertutup, dan
pencemaran radioaktif.

C. PARAMETER PENCEMARAN LINGKUNGAN


Untuk mengukur tingkat pencemaran di suatu tempat digunakan parameter
pencemaran. Parameter pencemaran digunakan sebagai indikator (petunjuk) terjadinya
pencemaran dan tingkat pencemaran yang telah terjadi. Parameter pencemaran meliputi
parameter fisik, parameter kimia, dan parameter biologi.
1. Parameter Fisik
Parameter fisik meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu,kekeruhan, dan
radioaktivitas.
2. Parameter Kimia
Parameter kimia dilakukan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman,kadar logam,
dan logam berat. Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad
renik dikenal sebagai parameter biokimia. contohnya adalah pengukuran BOD dab
COD.
3. Parameter Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada
pula yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu.Organisme yang peka akan mati
karena pencemaran dan organisme yang tahan akan tetap hidup. Siput air dan Planaria
merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang mengandung siput air
dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mengalami pencemaran.
Sebaliknya,cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup dan
bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan organik,meskipun spesies
hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut dapat dijadikan
indikator adanya pemcemaran zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk
pencemaran dikenal sebagai indikator biologis.Indikator biologis terkadang lebih dapat
dipercaya dari pada indikator kimia.
D. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai
jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah,
maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi didalam suatu ekosistem.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan aliran energi menjadi berubah.
Akibatnya,keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia
menjadi terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan
kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah
menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga
dengan terjadinya hujan asam.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat
mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan
hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang
menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya.
6. Pemekatan Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makluk dikenal sebagai
pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai biomagnificition.
7. Terbentuknya Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kaca merupakan
permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia.Hal ini disebabkan
karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
E. USAHA-USAHA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
BAB III
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SAMPAH KERTAS


Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung
selulosa dan hemiselulosa.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan
banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih
(tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Sampah kertas
merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah kertas masuk dalam golongan sampah “Non- biodegradable” dengan sifat
“Recyclable”, yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi namun dapat
diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi.

B. JENIS-JENIS SAMPAH KERTAS


Ada beberapa macam jenis sampah kertas yang mempunyai nilai jual,sehingga dapat
dikelola dalam usaha pengelolaan sampah ini, antara lain :
1. Kertas HVS
2. Kertas Koran
3. Kertas Buram
4. Kertas Duplex
5. Kertas Kardus

C. SUMBER SAMPAH KERTAS


Ada beberapa macam sumber sampah kertas, antara lain :
1. Rumah tangga
Sampah kertas dalam berbagai jenis dapat berasal dari rumah tangga, baik rumah
tangga penghasilan rendah, sedang, maupun tinggi. Bila ditinjau dari letak rumah
tangganya,ada perbedaan jumlah sampah kertas yang ditimbulkanoleh rumah tangga
yang berdomisili di daerah pedesaan dengan daerah perkotaan.
2. Daerah Puasat Kegatan dan Perdagangan
Penghasil sampah yang cukup besar adalah daerah pusat kegiatan atau
perdagangan yang biasanya terletak di daerah perkotaan.
3. Fasilitas – fasilitas pemerintah.
4. Daerah industry.

D. DAMPAK TIMBULAN SAMPAH KERTAS


Kertas sebagai hasil pengolahan dari kayu kemudian dijadikan pulp/bubur kayu
yang kemudian diolah sebagai bahan baku kertas. Banyaknya pemanfaatan kertas pada
kehidupan sehari-hari menyisakan limbah setelah fungsi kertas tidak termanfaatkan lagi.
Sejatinya, perkembangan era digital mengurangi jumlah penggunaan kertas karena
jumlah buku yang diterbitkan semakin minim. Namun faktanya tidak demikian. Justru,
banyak bermunculan surat kabar baru dan penerbit-penerbit baru yang berorientasi ke
daerah-daerah, bukan lagi ke kota-kota besar. Hal ini tentu saj berita gembira bagi
pebisnis industri kertas sekaligus ancaman serius bagi global warming karena suburnya
penebangan hutan.
Dampak sosial berdirinya pabrik kertas :
1. Berkurangnya lahan milik masyarakat diganti oleh indutri kertas.
2. Ekonomi sosial ditingkat daerah berubah dari pengelolaan hutan menjadi eksploitasi
hutan alam.
3. Ancaman kesehatan kimiawi berbahaya dalam proses industri pabrik kertas seperti
saat pembuatan pemutih kertas (bleaching) dan proses bubur kertas (pulp).
4. Kendatipun pengusaha industri sudah mengantongi izin penebangan hutan, sudah
selayaknya pengusaha berbuat yang terbaik untuk membangaun ekoogi dan
ekosistem yang lebih baik.

E. FAKTA-FAKTA PENGGUNAAN KERTAS


Berikut ini merupakan fakta penggunaan kertas :
1. Satu rim HVS menhabiskan sebatang pohon berusia minimal 5 tahun.
2. Untuk mendapatkan lembaran kertas berkualitas baik diperlukan campuran sebatang
pohon berkayu keras dan sebatang pohon berkayu lunak.
3. Suatu lahan pepohonan berkayu keras setinggi 4 kaki, panjang 4 kaki dan lebar 8
kaki dapat menghasilkan 1000-2000 pon kertas atau 1/2-1 ton kertas atau 942.100
halaman buku atau 4.384.000 perangko atau 2700 eksemplar Koran.

Tabel 1. Penggunaan kertas dari tahuan 2000-2004

Tahun Kapasitas Impor Ekspor Konsumsi Tercatat


Produksi Produksi
2000 9,116,180 6,849,000 212,630 2,837,210 4,224,420
2001 9,904,080 6,951,240 199,840 2,345,135 4,805,945
2002 10,045,580 7,212,970 249,695 2,446,730 5,015,935
2003 10,045,580 7,267,880 206,880 2,160,380 5,314,380
2004 10,045,580 7,679,820 306,970 2,576,640 5,410,150

Sumber: Indonesian Pulp & Paper Association Directory 2005

Tingkat konsumsi kertas per kapita didapat dengan membagi total konsumsi
kertas dengan jumlah penduduk. Dengan menggunakan rumus di atas dan data
jumlah penduduk Indonesia tahun 2006 (225 juta), maka akan didapat hasil bahwa
konsumsi kertas per kapita tahun 2006 adalah 27 kg. Ini merupakan salah satu fakta,
ironisnya kita lihat di sekeliling kita betapa banyaknya kertas yang ada di sekitar kita
: dikegiatan belajar-mengajar di kampus, adanya banyak laporan dengan format
resmi, dokumen untuk kegiatan organisasi, kemasan produk yang berlebihan, koran,
majalah, brosur/leaflet/katalog produk, surat-surat organisasi, produk-produk sekali
pakai, dan lain-lain. Padahal dengan memakai kertas bekas sebagai bahan baku
kertas baru, sejumlah pohon, bahan kimia, air dan energi dapat dikurangi
penggunaannya. Setiap Proses produksi kertas memerlukan bahan kimia, air dan
energi dalam jumlah besar dan tentusaja bahan baku, yang pada umumnya berasal
dari pohon. Diperlukan 1 batang pohon usia 5 tahun untuk memproduksi 1 rim
kertas.
Jumlah Timbulan Sampah Kertas.
Jumlah timbulan sampah kertas relatif banyak. Sebagai contoh, kota Jakarta
pada tahun 1997/1998 diperkirakan menghasilkan sampah kertas sejumlah 2.989
m3/hari, atau 10,11% dari jumlah sampah keseluruhan (29.568 m3/hari) (BPS,
1998). Sementara itu dari keseluruhan sampah kertas, sebanyak 71,2% (2.126
m3/hari) diambil oleh pemulung(BPPT,1996).
Dalam lingkup nasional, (dengan asumsi jumlah penduduk 180 juta jiwa, laju
produksi sampah 2 liter/orang/hari, dan komposisi 6,17%) jumlah timbulan sampah
kertas di Indonesia dapat mencapai 1.599.000 ton/tahun. Sementara itu, sejalan
dengan meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk, jumlah timbulan sampah
kertas akan terus meningkat bersamaan dengan meningkatnya jumlah sampah jenis
lainnya.
Sampah kertas jenisnya bermacam-macam, misalnya kertas HVS (kertas
komputer dan kertas tulis), kertas kraft, karton, kertas berlapis plastik, dsb. Biasanya
aktivitas yang berbeda menghasilkan jenis-jenis sampah kertas yang berbeda pula.
Sebagai contoh, pabrik dan pertokoan lebih banyak menghasilkan sampah kertas
jenis karton, sedangkan perkantoran dan sekolah lebih banyak menghasilkan
kertas tulis bekas.
Masing-masing jenis kertas juga memiliki karakteristik tersendiri sehingga
kemampuannya untuk didaurulang dan produknya juga berbeda-beda. Sementara itu
sebagian besar kertas pembungkus makanan tidak didaurulang, begitu juga dengan
kertas tissue. Kertas pembungkus makanan sulit didaurulang karena adanya lapisan
plastik, sedangkan kertas tissue karena sifatnya yang mudah hancur.

F. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN LIMBAH KERTAS


Kita seringkali melihat kertas-kertas yang dibuang secara sia-sia oleh manusia-
mnausia yang tidak memiliki kesadaran yang tinggi atas fungsi dari kertas-kertas
ersebut yang jika diolah dengan sekreatif mungkin akan dapat menimbulkan sesuatu
baru yang dapat menguntungkan bagi kita semua.
Jika kertas-kertas ini kita biarkan menumpuk sangat banyak, dampak yang
ditimbulkannya pun banyak negatifnya, seperti pembakaran kertas yang dapat
menimbulkan efek rumah kaca, menipisnya lapisan ozon, menimbulkan bau yang tidak
sedap, dll. Apabila kkita sudah sering kali mendengar issue-issue global warming yang
diakibatkan oleh bertambah banyaknya polusi udara di seluruh dunia. Apakah kita mau
dunia ini akan musnah gara-gara secarik kertas yang dibuang sia-sia?
Sampah kertas ini akan memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dipegang oleh tangan-
tangan yang kreatif. Seperti halnya sampah kertas dapat diolah menjadi kerajinan
tangan, misalnya kotak perhiasan, kipas, tempat tissue, mainan anak-anak, dll.
Berikut ini adala beberapa cara untuk menanggulangi dan mencegah menumpuknya
limbah kertas:
1. Recycle ( daur ulang)
Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk baru yang bermanfaat. Di dalam membuat kertas daur ulang, bahan-bahan
yang bisa di gunakan ada dua jenis yaitu dari limbah kertas dan tanaman hasil
pertanian atau tanaman-tanaman non produktif. Ini merupakan salah satu contoh
bahan dari limbah koran yang dapat di olah atau didaur ulang menjadi kertas dengan
hasil yang berbeda. Di dalam proses pembuatan kertas daur ulang dari limbah koran
maupun limbah kertas lainnya, pertama-tama yang harus dilakukan adalah kertas
limbah tadi di potong kecil-kecil kemudian direndam di dalam air kurang lebih satu
hari, baru kemudian setelah lunak kemudian di blender sampai menjadi bubur kertas.
Setelah semua menjadi bubur, proses selanjutnya adalah di cetak dengan
menggunakan alat cetak dari kawat kasa yang telah terpasang pada sebuah spanram
dengan ukuran kurang lebih 21,5 cm x 33 cm.
Kertas daur ulang dapat dikreasikan menjadi benda – benda seni yang memiliki
nilai jual cukup tinggi, misalnya saja dibuat pigura, kotak pensil, kartu ucapan,
blocknote, ataupun souvenir lainnya. Konsumen kreasi kertas daur ulang rata – rata
adalah para pengrajin yang membuat kotak kado, kotak pensil, serta kerajinan lain
dari daur ulang kertas. Selain para pengrajin hasil daur ulang kertas juga diminati
para masyarakat umum, yang kebanyakan dari anak muda. Mereka menganggap
benda – benda dari kertas daur ulang memiliki nilai seni lebih tinggi. Selain itu,
koran bekas bisa juga dibuat kerajinan yang menghasilkan nilai ekonomi. Biasanya
kertas koran ini dipotong dengan ukuran tertentu kemudian di pelintir sehingga
menghasilkan lintingan-lintingan koran. Lintingan lintingan tersebut bisa untuk
membuat kerajinan dengan cara dianyam ataupun dengan cara saling ditempel
sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Jenis produk yang bisa dihasilkan dari
daur ulang kertas ini juga terus berkembang. Semula wujudnya hanya frame atau
pigura foto dan blocknote.Lalu, bermunculan kreasi produk-produk baru seperti
wadah tisu, kotak perhiasan, kotak hantaran, dan kotak kado. Sekarang, produk
semacam ini mudah ditemui di pasaran. Yang membedakan produk yang satu
dengan yang lain adalah desain, bentuk, dan warna yang kian kreatif.
2. Reduce ( mengurangi )
Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Aktivitas reduce dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana, baik di rumah, kantor,
sekolah dan di manapun anda berada. Misalnya di kantor, kurangi penggunaan kertas
dengan melihat print preview terlebih dahulu sebelum mencetak agar tidak salah. Di
sekolah, gunakan perpustakaan untuk meminjam buku, jangan langsung membeli
buku baru, hal ini bermanfaat untuk mengurangi penebangan pohon untuk dijadikan
bahan pembuat kertas, sehingga mampu menyimpan sumber daya alam di Bumi kita
ini. Kertas yang sudah terpakai terkadang masih dapat digunakan untuk menulis
catatan sehari-hari. Dapat digunakan untuk pembungkus barang. Gunakan kedua sisi
kertas untuk penulisan dan fotokopi.
3. Reuse ( gunakan kembali )
Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan
untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Misalnya gunakan sisi kertas yang
masih kosong untuk`menulis. Kumpulkan kertas-kertas kosong sisa buku catatan
tahun lalu dan jilid sendiri untuk dijadikan buku catatan yang baru. Kertas koran
bekas sebagai sampul buku. Seperti kertas-kertas berwarna-warni dari majalah bekas
dapat dimanfaatkan untuk bungkus kado yang menarik. Hal ini tentu akan
mengurangi timbulan sampah kertas.
4. Replace ( mengganti )
Replace berarti mulai melakukan penggantian barang-barang tidak ramah
lingkungan atau barang yang hanya sekali pakai, beralih dengan penggunaan barang-
barang ramah lingkungan. Misalanya penggunaan kertas tissue diganti dengan lap
kain atau sapu tangan yang bisa digunakan berulang-ulang. Selain itu data-data yang
kita miliki sebaiknya dalam bentuk soft copy, tidak perlu di print. Gunakan kertas
seperlunya saja, maka dengan begitu tidak banyak kertas yang kita gunakan dan kita
buang secara cuma-Cuma
5. Recovery ( memungut)
Sampah kertas yang menumpuk dan masih bisa dimanfaatkan jangan dibiarkan
begitu saja, kita bisa memungut kertas yang sudah tidak dipakai untuk kemudian kita
manfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai. Misalnya sampah kertas kita
buat menjadi bingkai foto, kotak tissue, dan sebagainya.
5R yaitu Recycle, Reduce, Reuse, Replace dan Recovery sebenarnya sederhana
dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak
membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 5R yang sederhana ini bisa
memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi
permasalahan di sekitar kita.
BAB III
PENNUTUP

A. KESIMPULAN
1. Sampah kertas masuk dalam golongan sampah “Non- biodegradable” dengan sifat
“Recyclable”,yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi namun dapat
diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi.
2. Sumber sampah kertas dapat berasal dari Rumah tangga, Daerah Puasat Kegatan dan
Perdagangan, Fasilitas – fasilitas pemerintah serta Daerah industri.
3. Jumlah penggunaan kertas tiap tahun semakin meningkat karena aktivitas manusia
ynag semakin banyak pula sehingga sampah kertas yang dihasilkan semakin
menumpuk.
4. Untuk menanggulangi menumpuknya sampah kertas dapat dilakukan dengan 5R yaitu
rycicle, reduce, reuse, replace dan recovery.
5. Pencegahan 5R tersebut sangat efektif untuk mengurangi sampah kertas karena
mudah dilakukan dan tidak membutuhkan biaya mahal.

B. SARAN
Sampah kertas dihasilkan oleh aktivitas manusia dan dampaknya pun akan
dirasakan oleh manusia itu sendiri dan juga makhluk lain, jadi kita harus menjaga
lingkungna di sekitar kita supaya lestari dari hal-hal yang sederhana. Mari bersama-sama
selamatkan bumi kita untuk masa depan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

http://alamendah.wordpress.com/2010/07/01/3r-reuse-reduce-recycle-sampah/
http://www.mediaindonesia.com/webtorial/klh/?ar_id=NzQyOQ==
http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas
http://bisnisukm.com/kreatif-
danmenguntungkanA6kerajinankertasdaurulang.html
http://hasanali09.wordpress.com/201/peluang-usaha-mengolah-limbah kertas/
http://www.jakartabersih.com/articles/ayo-sama-sama-katakan--reduce-
reuserecycle//
http://nursuyatno.blogspot.com/2010/10/3r-reduce-reuse-recycle.html
http://www.scribd.com/doc/31302718/BAB-I
http://www.omusphere.com/pemanfaatan-sampah-sebagai-upaya-mengurangi-
pemanasan-global.html
http://finunu.wordpress.com/2011/03/26/7-kegunaan-kertas-koran-bekas/
http://sriwahyono.blogspot.com/2010/07/prospek-bisnis-sampah-kertas.html
http://www.iec.co.id/berita/pengelolaan-sampah-di-indonesia
http://onlinebuku.com/2009/03/17/reuse-limbah-kertas-sebagai-bahan-baku-
pembuat-kertas-dan-bahan-kerajinan/

Anda mungkin juga menyukai