Ukl Upl
Ukl Upl
Posted by lpplmataram
I. IDENTITAS PEMRAKARSA
1. Nama Perusahaan : PDAM GIRI MENANG
2. Nama Pemrakarsa : L. Ahmad Zaini, S.Si. MT
3. Alamat Kantor, Nomor : Jl. Pendidikan No. 35 Mataram
Telepon/fax
0370 632510 / 623934
E-mail : pdammataram@yahoo.co.id
II. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
1. Nama rencana usaha dan/atau kegiatan
Pembangunan Bronkaptering dan Bak Pengumpul Ranget IV, Perusahaan
Daerah Air Minum Giri Menang Lombok Barat
2. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
Secara adminstrasi wilayah tersebut berada di :
Desa : Sesaot
Kecamatan : Narmada
Kabupaten : Lombok Barat
Provinsi : Nusa Tenggara Barat
3. Skala usaha dan/atau Kegiatan
Debit air sungai yang tersedia pada saat musim hujan ± 1300 liter/detik, dan
musim kemarau 950 liter/detik. Peruntukan debit air terbagi antara lain untuk
debit lahan pertanian sebesar 600 liter/detik, dan rencana pemanfaatan air
PDAM Giri Menang untuk Ranget IV akan menggunakan debit sebesar 150
liter/detik.
Panjang : 5,0 m
Lebar : 4,97 m
Dalam : 0,97 m
Manhole : 0,6 x 0,6 m (1 unit )
Pipa Outlet : GIP Ø 400 mm (1 unit )
Pipa oner flo w : GIP Ø 00 mm (3 unit )
Bak penampung Ranget III direncanakan akan dibangun pada tahun 2012
dengan konstruksi beton bertulang. Lokasinya berada pada elevasi +211,5 di
atas permukaaan laut (dpl), berjarak ± 50 m dari lokasi Bronkaptering III
Ranget I,
Panjang : 8,7 m
Lebar : 5,8 m
Dalam : 2,5 m
Manhole : 1 m x 1 m (2 unit)
Pipa Inlet : GI Ø 400 mm (1 unit)
Pipa Outlet : HGPE Ø 400 mm (ke res. Bug-bug)
Pipa Ventilasi : 50 mm (2 unit).
Untuk menjaga kesetabilan aliran air ke reservoir bug-bug dan sebagai bak
prasedimentasi untuk mencegah batu/kerikil dan pasir ikut mengalir ke
reservoir bug-bug.
Terdapat 1 unit pipa transmisi yang mengalirkan air minum dari bak
penampung III Ranget ke Reservoir Bug-bug menuju reservoir bug-bug, yaitu
pipa HDPE.
Tahap Konstruksi
Kegiatan proyek terkait dengan tahap konstruksi yang berdampak pada
lingkungan perlu untuk diantisipasi dan dijaga serta diminimalisir dalam
pelaksanaannya, adapun kegiatan tersebut antara lain;
a. Penerimaan Tenaga Kerja
Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk konstruksi berpotensi
menimbulkan dampak negatif berupa keresahan masyarakat, jika
perekrutan tenaga kerja tidak memprioritaskan tenaga kerja lokal
(setempat). Kebutuhan tenaga kerja menurut posiosisi. Tenaga kerja yang
diperlukan pada tahap konstruksi adalah sebagaimana tabel 2 dan
pelaksana kegiatan adalah pihak Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara
Barat.
Jumlah
No Posisi Tenaga Kerja Spesifikasi
(orang)
1 Manager proyek 1 S1
2 Site manager/ engineer 1 S1
3 Keuangan 1 S1/D3/SMEA
4 Tenaga Administrasi 1 SMA
5 Logistik 2 STM
6 Sopir 2 SMP/SMA
7 Operator alat dan surveyor 7 STM
8 Pelaksana 2 D3
9 Mandor 2 -
10 Tenaga pendukung (buruh) 20 -
Jumlah 32
b. Pembangunan dan Pengoperasian Base camp
Base camp digunakan sebagai kantor pelaksana proyek, bengkel
perawatan dan perbaikan peralatan kerja, penyimpanan material dan
dilengkapi dengan penginapan untuk pekerja. Jika penempatan material
dan peralatan kerja yang kurang baik berpotensi menimbulkan kerusakan
dan kecelakaan. Aktivitas para pekerja pendatang yang tidak
mengindahkan aturan adat setempat berpotensi menimbulkan konflik
dengan masyarakat sekitar lokasi base camp.
BAB VII
PELAPORAN
Berbagai hasil pemantauan seperti yang dilakukan dalam bagian VI diwajibkan untuk
dilaporkan kepada instasi terkait dengan ketentuan sebagai berikut :
Kami selaku penanggung jawab UKL dan UPL PT. ‘X’, perusahaan yang bergerak di
bidang Industri Produsen perakitan ……………di Jl. ……………….
Bupati/ Wali
Surat pengantar yang ditanda tangani oleh penanggung jawab UKL dan UPL.
Gambar Layout/tata letak papbrik yang dapat menunjukkan lokasi Pemantauan dan
Pengelolaan Lingkungan yang dilakukan
Berbagai data hasil pemantauan yang dicatat selama 6 bulan terakhir untuk
melaksanakan pengisian bagian IV dan V dokument UKL/UPL yang disertai hasil
analisa laboratorium.
B. Materi Waktu Laporan
C. Frekuensi Waktu
Artikel Terkait Laporan UKL/UPL: Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV, Bab V, Bab VI
BAB VI
Pemantauan mutu air limbah dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara
langsung ke saluran pembuangan dari WWTP, dilaksanakan secara berkala setiap 6
bulan oleh laboratorium PT …………….. Titik pengambilan sampel sesuai dengan
rekomendasi yang tertuang di dalam dokumen UKl dan UPL yang telah disyahkan
yakni pada outlet WWTP dari PT ‘X’.
Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 51 Tahun 1995 tentang Pedoman Kualitas Air Limbah Industri.
6.2 Pemantauan Limbah Cair Industri
Setiap 3 bulan sekali dilaksanakan inspeksi untuk memastikan waktu dan kuantitas
limbah yang diangkut oleh kontraktor.
Limbah padat domestik yang dipantau adalah limbah kegiatan kantor berupa kertas,
dipantau oleh Human Research Development untuk memastikan adanya
penggunaan kembali (reuse).
Limbah padat non B3 yang dipantau adalah limbah kegiatan pabrik seperti buangan
karton, buangan pallet dan buangan plastik pembungkus. Cara pemantauan yang
dilakukan dengan mencatat inventory dan inspeksi setiap minggu untuk memastikan
waktu dan kuantitas yang diangkut oleh kontraktor. Limbah dikumpulkan ditempat
pembuangan sampah di belakang pabrik.
Limbah padat B3 yang dipantau adalah limbah kegiatan pabrik seperti kain lap
terkontaminasi, sarung tangan terkontaminasi, tisu/bemcot terkontaminasi serta
kemasan bekas bahan baku & penolong (jirigen, drum). Cara pemantauan yang
dilakukan dengan mencatat inventory dan inspeksi untuk memastikan waktu
penyimpanan B3 tidak boleh melebihi waktu 90 hari atau 3 bulan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah dan kuantitas yang diangkut oleh kontraktor serta manifest
limbah B3.
Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup Nomor 48 Tahun1996. Lokasi pengukuran adalah ruang produksi
Pencemaran udara dalam ruangan dipengaruhi oleh berbagai aktivitas yang berasal
dari area prodiksi beserta bahan baku dan bahan penolong yang di pakai dalam
aktivitas tersebut, untuk itu dalam ruang produksi dilakukan pengambilan sampel
dan kemudian dianalisis dalam laboratorium setiap 6 bulan sekali oleh laboratorium
PT ……………..
Parameter udara yang diuji meliputi Toluen, IPA, Dust, Pb, Cu, Cd dengan mengacu
pada baku mutu udara ambien sesuai dengan Surat Edaran Meteri Tenaga Kerja
Nomor 01 Tahun 1997. Lokasi pengukuran adalah ……………
Parameter udara yang diuji meliputi NOx, SO2, Dust, CH4, CO, O3, Pb dengan
mengacu pada baku mutu udara ambien sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 1999. Lokasi pengukuran adalah depan gedung …………….
Untuk lebih jelas, Upaya Pemantauan Lingkungan yang dilakukan oleh PT ‘X’ dapat
dilihat pada Tabel 6.1 Matriks Pemantauan Lingkungan Limbah dan Cemaran dan
Tabel 6.2. Pemantauan Lingkungan Pabrik dan Karyawan.
1. LIMBAH PADAT
b. Drum sisa oli Estetika Pemantauan drum sisa oli dan PT. ‘X’
pemantauan distribusi sisa drum yang
tidak terpakai untuk dijual ke scraft.
c. Kain lap dan sarung Estetika dan Pemantauan di tempat kerja dan tempat PT. ‘X’
tangan bekas kebersihan penampungan sementara serta
pemantauan di tempat pembuangan
sampah akhir.
d. Kemasan karton Estetika dan Pemantauan dalam gedung dan tempat PT. ‘X’
kebersihan penampungan sementara kemudian
pemantauan pendistribusian penjualan
ke pengumpul karton bekas.
2. LIMBAH CAIR
a. Air limbah domestik Pencemara air tanah, Pemantauan saluran drainase dan PT. ‘X’
air permukaan dan pengambilan sampel setiap 6 bulan
sumber hidup bakteri sekali.
E. coli
b. Oli bekas Pencemaran air tanah Pemantauan oli bekas di sekitar tempat PT. ‘X’
dan air permukaan penampungan sementara dan
memastikan bahwa tempat tersebut
dalam kondisi tertutup rapat sebelum
dijual ke pengumpul oli bekas
3. KUALITAS UDARA
1. BAHAN
2. PERALATAN PABRIK
a. Mesin-mesin Kondisi fisik alat dan Visual analisa Laboratorium Visual setiap kali P
produksi kebisingan pemakaian dan
kebisingan setiap 6
bulan sekali
4. Saluran Domestik Kondisi saluran dan Visual dan analisa Setiap 6 bulan P
kualitas air limbah yang laboratorium
dialiran drainase
5. Fasilitas Berfungsi tidaknya alat, Uji coba dan pemantauan 1satu tahun sekali P
pemadaman kebocoran dan penenpatan
kebakaran penempatan
6. Sistem Efisiensi Penggunaan listrik Mencek Kwh meter yang Setiap bulan P
penggunaan energi melaui rekening terpakai
Artikel Terkait Laporan UKL/UPL: Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV, Bab V, Bab VII
BAB V
Secara umum, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) yang dilaksanakan oleh PT ‘X’
adalah sebagai berikut:
Limbah cair yang berasal dari buangan limbah domestik (mess) seperti buangan air
dari musholla terlebih dahulu dialirkan ke septic tenk, kemudian ditampung dalam
kolam penampungan sementara sebagai perlakukan awal (preliminary treatment)
untuk menstabilkan kondisi air limbah serta menurunkan kadar parameter kunci dari
polutan air limbah. Air limbah kemudian dualirkan ke open drain/ saluran drainase
terbuka yang berada disekitar pabrik. Air limbah tersebut terlebih dahulu melalui
penyaringan atau pengendapan secara alamiah pada saluran drainase yang telah
dibangun disekitar pabrik. Dalam melakukan pengelolaan air limbah tersebut
dilakukan pengawasan harian untuk memastikan bahwa tidak ada terdapat limbah
sisa makanan yang terbuang ke septic tank.
Limbah cair industri yang dihasilkan kegiatan dari maintenance termasuk kategori
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu :
Limbah cair dari proses produksi dialirankan ke Waste Water Treatment Plant
(WWTP) untuk diproses lebih lanjut.
Limbah padat domestik dan non B3 berupa kertas, karton, pallet, plastik pembukus,
buangan botol plastic/gelasl (loctate), sarung tangan karet dan lain-lain dengan cara
membuat program pemisahan yang bisa dipakai ulang dengan yang tidak bisa dipakai
ulang. Selanjutnya bagi limbah yang tidak bisa dipakai ulang akan dibuang ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh subkontraktor. Limbah scrap seperti scrap besi
dikumpulkan di tempat tersendiri.
Limbah padat B3 dari proses produksi berupa kain lap terkontaminasi, sarung tangan
terkontaminasi, tisu/bemcot terkontaminasi serta kemasan bekas bahan baku &
penolong (jirigen, drum). Pengelolaan yang dilakukan dengan membuat program
pemisahan sejak dari line produksi antara limbah B3 dan limbah Non B3. Limbah
yang telah dipisahkan ditempatkan ke dalam wadah yang diberi label kategori B3
atau Non B3. Selanjutnya bagi limbah yang Non B3 akan dibuang ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) oleh subkontraktor.
Sedangkan limbah B3 akan dikumpulkan di tempat khusus dan diberi label serta
simbol sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 jo Peraturan
Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 dan Keputusan Kepala Bapedal Nomor 01 Tahun
1995, kemudian akan diangkut oleh Transporter Limbah B3 yang memiliki ijin
pengangkutan limbah padat dari instansi yang berwenang.
Mutu udara dalam ruangan (indoor) sangat dipengaruhi oleh berbagai aktivitas yang
berasal dari area produksi beserta bahan baku dan bahan penolong yang dipakai
dalam aktivitas tersebut. Untuk itu perusahaan telah melakukan preventif dengan
menyediakan ventilasi secara general, pemasangan exhause fan dan blower pada
ruangan yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan baku dan bahan penolong.
Mutu udara ambien sangat dipengaruhi oleh proses pengoperasian mesin, lalu
lalang kendaraan umum dan aktivitas perusahaan tetangga PT ‘X’. Perusahaan telah
melakukan perawatan preventif (Preventive Maintenance) secara berkala untuk
mesin-mesin produksi, serta penanaman pohon dan penghijauan disekitar pabrik.
- Dengan menyediakan alat pelindung diri (ear plug) untuk karyawan yang bekerja di
area yang menimbulkan kebisingan terutama karyawan yang bertugas di rumah
generator.
Untuk menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi karyawan, maka PT ‘X’
telah melaksanakan hal-hal seperti di bawah ini:
Untuk lebih jelasnya, Upaya Pengelolaan Lingkungan yang dilakukan oleh PT ‘X’
dapat dilihat pada Tabel 5.1.. Matriks Pengelolaan Limbah/Cemaran.
1. LIMBAH PADAT
b. Drum sisa oli Estetika Drum sisa oli yang masih bagus, PT. ‘X’
digunakan kembali untuk
menempung oli bekas
pemeliharaan mesin
(maintenance) dan sisa drum
yang rusak diangkut transporter
limbah berlisensi.
c. Kain lap dan sarung Estetika dan kebersihan Dikumpulkan di tempat PT. ‘X’
tangan bekas penampungan sementara untuk
dikirim ketempat pembuangan
sampah
d. Kemasan karton Estetika dan kebersihan Disimpan di dalam gedung untuk PT. ‘X’
kemudian dijual pada pengumpul
karton bekas
2. LIMBAH CAIR
a. Air limbah domestik Pencemara air tanah, air Dialirkan menuju aliran drainase PT. ‘X’
permukaan dan sumber sekitar pabrik
hidup bakteri E. coli
b. Oli bekas Pencemaran air tanah dan Dikumpulkan ke dalam drum PT. ‘X’
air permukaan kemudian diangkut oleh
transporter
3. KUALITAS UDARA
a. ambient Penurunan kualitas udara Pengawasan berkala terhadap PT. ‘X’
kualitas ambien
Artikel Terkait Laporan UKL/UPL: Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV, Bab VI, Bab VII
BAB IV
4.1. IKLIM
Iklim yang dimaksud dalam hal ini adalah iklim mikro yang meliputi curah hujan,
temperatur, arar dan kecepatan angin serta kelembaban. Pada dasarnya faktor iklim
dan meteorologi memiliki pengaruh terhadap kualitas udara. Studi iklim yang
dilakukan pada areal kegiatan PT. ‘X’. berdasarkan data sekunder dan informasi yang
diperoleh dari stasiun meteorologi ………………………
4.1.1.Temperatur Udara
Keadaan temperatur udara rata-rata tahunan selama periode tahun
……………………..yang terpantau dari stasiun meteorologi ……………………..berkisar
……………………..oC Perubahan temperatur secara umum tidak begitu bervariasi setiap
tahun. Temperatur rata-rata maksimum berkisar ……………………..oC. Sedangkan
temperatur rata-rata tahunan minimum berkisar ……………………..oC.
Menurut klasifikasi Schmidt & Fergusson, di wilayah pabrik PT. ‘X’ . termasuk iklim
basah (Tipy A). Hasil pengamatan stasiun Meteorologi……………………..menunjukkan
kisaran curah hujan rata-rata tahunan antara 579.7- 2,5 mm/ tahun. Periode
tertinggi curah hujan rata-rata bulanan (>100 mm) terjadi hampir sepanjang tahun,
dimana bulan Desember termasuk bulan dengan curah hujan rata-rata tertinggi.
Kualitas air limbah disini terkait dengan kualitas air limbah domestik, seperti kantin.
Secara umum parameter yang dikaji meliputi parameter fisika dan kimia air. Dalam
hal ini parameter mengacu pada baku mutu lingkungan yang merujuk kepada
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 1995. Pengambilan sampel
air limbah dan analisis dilakukan oleh Laboratorium ……………………..pada tanggal
……………………… Parameter yang dianalisis disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.1. Kualitas Air Limbah Pada Bak Pengelola Akhir di ……………………..
Standar
No Parameter Unit Hasil Methoda
Gol I Gol II
I. Faktor fisika
1. Temperatur oC 38 40 Expansion
pH
1. PH 6–9 Elektrometer
Units
Hexavalent
7. Mg/L 0,1 0,5 AAS
Chromium Cr6+
Hydrogen Sulfide,
17. Mg/L 0,05 0,1 Spectrophotomete
H2S
Free Ammonium,
20. Mg/L 1 5 Spectrophotomete
NH3-N
I. Faktor fisika
4. Taste - - Organoleptic
5. Odour - - Organoleptic
III.Biological Properties
Hasil pengukuara dan pemeriksaan kualitas udara tersaji pada tabel ……………………..
Hasil analisisi laboratorium terhadap parameter kualitas udara sekitar lokasi pabrik
menunjukkan hasil yang relatif baik. Hal ini telihat dari parameter kualitas udara
berada di bawah baku mutu yang ditetapkan pemerintah.
Untuk Tingkat kualitas kebisingan PT. ‘X’ melakukan pengukuran pada area kerja dan
area diluar bangunan pabrik atau ambient. Standar baku mutu yang digunakan
mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 51 Tahun1999. Kualitas
tingkat kebisingan di luar pabrik dan area kerja di tampilkan pada table 4.8.
Jenis tumbuhan yang ada disekitar PT.’X’ yang teridentifikasi adalah tanaman pohon
karet, pisang , mangga, kelapa dan tumbuhan liar rerumputan seperti ilalang. Jenis
fauna yang dijumpai disekitar lokasi pabrik adalah berupa katak, tikus, ular, dan
burung.
Dari segi mata pencarian umumnya masyarakat sekitar bekerja sebagai nelayan dan
hanya sebagian kecil saja yang bekerja sebagai karyawan pabrik. Jadi secara
keseluruhan karyawan yang bekerja di …………………….. berasal dari pendatang
berbagai daerah.
Artikel Terkait Laporan UKL/UPL: Bab I, Bab II, Bab III, Bab V, Bab VI, Bab VII
BAB III
IDENTIFIKASI DAMPAK/CEMARAN
Dampak yang ditimbulkan baik negatif maupun positif akibat kegiatan produksi PT.
‘X’ merupakan pengembangan dari identifikasi dampak yang mungkin terjadi akhibat
kegiatan operasional di wilayah kerja perusahaan. Dampak terhadap lingkungan yang
terjadi berdasarkan sumber dampak dari setiap proses kegiatan industri dapat
diuraikan sebagai berikut :
Limbah padat dari kegiatan kantor dan domestik PT ‘X’ adalah kertas dan alat tulis
bekas. Limbah padat ini bersifat bukan bahan berbahaya dan beracun (Non B3).
Proses Produksi
Limbah padat yang berasal dari kegiatan produksi perakitan komponen pesawat
terbang yang merupakan kemasan bahan baku dan penolong seperti buangan botol
plastic/gelas (loctate), sarung tangan karet, limbah ini merupakan limbah non B3.
Limbah B3 berasal dari kegiatan produksi berupa kain lap terkontaminasi dan sarung
tangan terkontaminasi, tisu/bemcot terkontaminasi, sisa solder serta bekas kemasan
bahan baku (jirigen, drum).
Maintenance
Limbah cair berasal dari proses kegiatan sarana penunjang proses produksi serta
perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi hanya berupa oli
Air untuk keperluan kegiatan produksi berasal dari oleh pihak pengelola kawasan
…………… dipergunakan untuk kegiatan keperluan produksi serta kebutuhan domestik
seperti : toilet, musholla, taman, kantin dan cuci mobil
Sumber limbah berasal dari kegiatan bongkar muat barang dan transportasi
kendaraan operasional pabrik yang menghasilkan asap dan debu.
3.1.4. Kebisingan
Sumber kebisingan berasal dari dalam ruangan produksi serta dari luar ruangan dari
proses bongkar muat dan kendaraan operasional.
Pencemaran tanah disebabkan dari buangan limbah padat, ceceran solar/oli dan
minyak pelumas.
Pencemaran air disebabkan dari limbah proses maintenance, proses produksi dan
kegiatan domestik.
Sifat limbah cair yang dikeluarkan oleh PT. ‘X’ . berdampak penting terhadap
lingkungan hidup. Namun secara teknologi dampak penting tersebut dapat dikelola
secara secara baik oleh pihak pengelola dan menjadi kewajiban kegiatan untuk
penyusunan dokumen UKL dan UPL, seperti yang tercanyum dalam Peraturan
Pemerintah RI No. 27/1999 dan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.
86/2002.
Penurunan terhadap kualitas udara yang disebabkan pencemaran gas, debu, dan
beberapan aktifitas lainnya akan dipantau secara berkala sesuai dengan PP Republik
Indonesia 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Baku Mutu
Udara Ambien Nasional.
Begitu juga dengan dampak kebisingan yang diakibatkan oleh kegiatan produksi
akan mengganggu pendengaran dan kenyamanan kerja karyawan. Untuk tingkat
kebisingan mengacu kepada Kep-Men KLH No. Kep-48/MENLH/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.
1. PADAT
Kegiatan
perkantoran
2. Cair
Limbah Pabrik Pelarut bekas Cair Sisa pelarut Berbahaya Tidak PP.85/1999 dan Kep N
Limbah dalam proses berbahaya 01,02,05/BAPEDAL/09
domestik produksiAktifitas
dalam ruangan
produksi
3. Gas
4. Debu
5. Kebisingan
Artikel Terkait Laporan UKL/UPL: Bab I, Bab II, Bab IV, Bab V, Bab VI, Bab VII
BAB II
INFORMASI KEGIATAN
2.1. Umum
PT. ‘X’ . merupakan anak perusahaan dari PT. ‘X’ yang berkantor pusat di Jakarta.
Sebagai Perusahaan induk, PT. ‘X’ mendapat izin beroperasi ………….. berdasarkan
Persetujuan …………………… sebagai perusahaan penanam modal asing (PMA) dengan
Investasi sebesar …………. Persetujuan Presiden ini didukung oleh surat
pemberitahuan tentang Persetujuan Presiden dari BKPM berdasarkan surat No.
………….. tanggal …………………, serta izin usaha tetap berdasarkan Keputusan Kepala
BKPM No. ……………. Jenis Usaha PT. ‘X’ di Jakarta adalah jasa konstruksi bidang
mekanical dan elektrikal.
Untuk PT. ‘X’ bergerak dibidang industri ………………. beserta komponennya. PT. ‘X’
didirikan pada tanggal …………….. dengan akte notaris yang dibuat oleh …………..
Perusahaan ini mulai beroperasi tanggal ………… dengan izin Badan Koordinasi
Penanamam Modal (BKPM) …………… dengan investari sebesar …………… Pendirian PT.
‘X’ ini telah disahkan Surat keputusan (SK) Menteri Kehakiman No. ……….. tertanggal
……………..
5. Telpon : ………………….
6. Lokasi Pabrik
– Jalan : …………………..
– Kabupaten/Kota : ………………….
– Propinsi : ……………………
PT. ‘X’
Jl. …………………
2.2. Lahan
Lahan yang di gunakan oleh PT.’X’ ditinjau dari aspek penggunaan terbagi atas dua
hal yaitu lahan tertutup bangunan meliputi bangunan pabrik, gudang, dan peralatan
tempat penyimpanan bahan baku, dan lahan terbuka yang meliputi tempat parkir,
tempat bongkar muat barang, jalan/saluran, taman, dll. (lihat tabel 2.1.)
LUAS AREA
JENIS BANGUNAN KETERANGAN
M2 %
PT. ‘X’ memproduksi …………. serta komponennya. Semua Produk berupa bahan jadi
dan diperuntukkan untuk ekspor, yang mana pemasarannya diangkut dengan
menggunakan alat angkut kontainer. (lihat tabel 2.2.)
KAPASITAS PRODUKSI(Vol
SIFAT PRODUKSI
JENIS per bulan/th) JENIS ALAT ANGKUT
PRODUKSI izin(buah) Riil(buah) Bahan /½ Jadi (Colt, truk, trailer)
jadi
PT. ‘X’ mempunyai waktu operasi pabrik 8 jam dengan hari kerja normal 5 hari
dalam seminggu.
Jumlah shift tenaga kerja pada PT. ‘X’ . adalah satu shift.
PT. ‘X’ . menggunakan bahan baku (lihat tabel 2.3 dan 2.4)
Secara umum peralatan produksi yang digunakan PT. ‘X’ . umumnya berasal dari
Jepang. Peralatan dan mesin produksi yang digunakan digerakkan dengan tenaga
listrik dan dalam kondisi baik serta layak pakai. Detail jenis peralatan industri dapat
dilihat tabel 2.5.
Proses produksi yng berlangsung saat ini di PT. ‘X’ . difokuskan pada produksi ………….
Proses produksi diawali dengan proses penerimaan barang dari supplier masuk ke
warehouse. Sebelum bahan masuk ke …………., bahan (komponen elektronika) masuk
kualiti kontrol internal. Kemudian dilakukan perakitan. Hasil perakitan diteruskan ke
bagian produksi. Hasil rakitan masuk kebagian assembly dimana akan terbagi
kedalam beberapa main line. Disinilah berlangsung proses penggabungan untuk
menjadi final produk dan selanjutnya dilakukan uji kualitas produk dengan
serangkaian test-test. Setelahn proses tersebut, maka dilakukan packing process and
warehausing dan barang siap dikirim kepada pelanggan. Diagram proses produksi
secara umum dapat dilihat pada Gambar 2. 1
Gambar 2.3. Diagram alir proses produksi (Note: Sesuaikan dengan diagram alir
perusahaan anda)
Energi yang di gunakan pada PT. ‘X’ . adalah energi listrik yang disediakan oleh pihak
pengelola kawasan dengan aliran terpasang sekitar Daya sekitar …………..A.
Pemakaian listrik per bulan +- …………….. Kwh/bulan.
Proses produksi
Proses domestik
ASAL
JENIS KELAMIN PENDIDIKAN
KLASIFIKASI PEKERJA DAERAH
1. Manager Directur
2. Ass. Manager
3. Supervisor
4. Staff
5. Teknisi
6. Operator
7. Satpam
Total
Untuk kegiatan produksi, tidak menggunakan bahan bakar solar atau bensin. Solar
dan bensin digunakan hanya untuk kendaraan. Bahan pelumas seperti oli juga
digunakan untuk sarana penunjang produksi.
1. Solar
2. Bensin
3. Oli
Karyawan Mobil Pribadi Tidak adaSepeda motor Setiap hari kerjaSetiap hari
kerjaSetiap hari kerja
Kendaraan Roda dua
Lainnya
Artikel Terkait Laporan UKL/UPL: Bab I, Bab III, Bab IV, Bab V, Bab VI, Bab VII
BAB I
PENDAHULUAN
Surat Edaran No. SE-01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara
Lingkungan Kerja.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, tentang pengendalian kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
- Mengetahui jenis usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh PT. ‘X’