KELOMPOK TUTORIAL 10
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
DAFTAR ISI
i
2.2.5. Four Handed Dentistry ........................................................................ 24
ii
2.8. Pelaksanaan Sistem Rekam Medis Praktek Dokter Gigi ........................... 73
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Community Dentistry 3 di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
apabila masih terdapat kekurangan penulis bersedia menerima kritik dan saran yang
Penulis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Klinik Dokter Gigi “Sentosa Jaya” terletak di lokasi yang cukup strategis, memiliki 3
dental unit dengan sumber daya manusia terdiri dari 3 dokter gigi dan 2 perawat gigi. Hasil
pemeriksaan rutin dari pihak Pukesmas, klinik tersebut belum mempunyai sistem
pengolahan limbah yang benar, sampah medis dan non medis tidak dipisahkan, pembuangan
sampah tidak diolah dengan benar. Pihak puskesmas juga memberi informasi kepada pihak
klinik bahwa di wilayah tersebut terdapat 7% dari jumlah penduduk menderita HIV dan 10%
memerhatikan universal precaution untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja para
dokter gigi yang bekerja di klinik tersebut. Ruangan di klinik cukup besar, tetapi tata letak
peralatan tidak sesuai, dan jumlah perawat terbatas sehingga tidak memungkinkan dokter
gigi bekerja dengan posisi ergonomik. Dokter gigi juga tidak dapat menerapkan prinsip four
handed dentistry. Sistem administrasi di klinik berupa pengelolaan rekam medis gigi dan
pengelolaan pasien mulai dari penjadwalan pasien, recall system, dan pembayaran pasien
1.2 Terminologi
1. Universal precaution
5
6
3. Recall system
4. Posisi ergonomis
1. Klinik Sentosa Jaya belum mempunyai sistem pengolahan limbah yang benar, sampah
medis-non medis tidak dipisahkan, pembuangan sampah tidak diolah dengan benar
2. Wilayah tersebut terdapat 7% penderita HIV, 10% penderita Hepatitis B dari seluruh
jumlah penduduk
3. Tata letak peralatan tidak sesuai dan jumlah perawat terbatas sehingga tidak
5. Sistem administrasi di klinik berupa pengelolaan rekam medis gigi dan pengelolaan
pasien mulai dari penjadwalan pasien, recall system, dan pembayaran pasien
1.4 Hipotesis
1.5 Mekanisme
3. Bagaimana desain tempat praktek dan tata letak peralatan yang baik?
4. Apa dan bagaimana konsep dan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja?
5. Apa dan bagaimana kesehatan dan keselamatan kerja praktek dokter gigi hubungannya
komponen staffing?
TINJAUAN PUSTAKA
(Walter R. Lym).
sangat bermanfaat bagi para pekerja. Melalui pemahaman tentang proses produksi,
adanya potensi bahaya dan resiko di tempat kerja, pengelolaan lingkungan kerja
8
9
pada pekerja senantiasa perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini
1. Masalah Air
Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara.
Penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena
persediaan air bersih yang terbatas akan memudahkan timbulnya berbagai penyakit
kepada masyarakat.
3) Tidak mengandung zat-zat kimia : PH, jumlah zat padat dan bahan kimia
lainnya.
2. Masalah Sampah
Menurut Azwar pada tahun 1990, sampah adalah sebagian dari sesuatu yang
tidak terpakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang, umumnya berasal dari
Menurut Hadiwijoyo pada tahun 1983, sampah adalah sisa bahan yang telah
pengolahan, dan sudah tidak bermanfaat, dari segi ekonomi sudah tidak ada
10
harganya serta dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan
kelestarian alam.
membusuk.
3. Bahan Kimia
1) Bahan kimia mudah meledak adalah bahan kimia yang bila bereaksi dapat
menjadi bentuk gas dengan proses yang relatif singkat disertai tenaga
perusakan yang besar, pelepasan tekanan yang besar, serta suara yang keras.
2) Bahan kimia mudah terbakar adalah bahan kimia yang bila mengalami suatu
reaksi oksidasi pada suatu kondisi tertentu akan menghasilkan nyala api.
3) Bahan kimia beracun adalah bahan kimia dalam jumlah relatif sedikit yang
kematian.
11
5) Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang sangat reaktif untuk
bahan lainnya.
6) Bahan kimia reaktif adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan bahan
lain, disertai pelepasan panas dan menghasilkan gas yang mudah terbakar,
manusia.
1) Alat dan bahan tidak aman (alat rusak, bahan kimia berbahaya, dll).
(1) Bahan mudah meledak: disimpan di ruangan yang udaranya baik dan bebas
dari kelembaban, harus jauh dari keramaian, lantai terbuat dari bahan yang
(3) Bahan mudah terbakar: disimpan di tempat yang sejuk, jauh dari sumber
(4) Bahan beracun: tempat penyimpanan harus sejuk, tidak terkena sinar matahari
langsung, jauh dari sumber panas, dan harus dipisahkan dari bahan kimia
lainnya.
(5) Bahan korosif: penyimpanannya harus terpisah dari bangunan lain, terbuat
dari dinding dan lantai yang tahan korosi dan tidak tembus, serta dilengkapi
3) Tanda dan label bahan kimia berbahaya, yaitu berupa peringatan tertulis pada
4. Air Limbah
Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga,
mengganggu lingkungan hidup. Air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan
antara lain menjadi transmisi penyebaran berbagai penyakit, media kembang biak
lainnya, dan mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tidak
nyaman.
persyaratan dan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga air limbah tersebut tidak
bibit penyakit dan vektor, tidak terbuka kena udara luar, dan baunya tidak
mengganggu
1) Dilution, yaitu mencairkan air limbah untuk mencapai kekentalan yang amat
biologis.
6) Stabilzation Pond, menempatkan air limbah pada lubang galian, terjadi proses
biologis aerob.
14
Kata ergonomic berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ergon yang artinya kerja,
dan Nomos yang berarti peraturan/ hukum. Ergonomik adalah ilmu serta
orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya prodiktivitas dan efisiensi yang
sejumlah aplikasi beberapa ilmu lain yang saling mendukung, seperti ilmu anatomi,
ergonomik adalah :
fisik.
kegiatan. Kelelahan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu kelelahan otot
(muscular fatigue) dan kelelahan umum (general fatigue), dan kelelahan dunia
kerja.
Gejala kelelahan otot dapat terlihat dari luar (external sign). Kinerja otot
namun juga pada makin rendahnya gerakan. Akibat yang dapat terjadi karena
Gejala kelelahan umum yaitu perasaan letih luar biasa. Akibatnya adalah
semua aktivitas dapat terganggu dan terhambat. Selain itu tidak adanya gairah untuk
bekerja baik secara fisik maupun psikis, segalanya terasa berat dan ‘ngantuk’.
16
beristirahat dan bersikap lebih santai. Menurut observasi, perasaan letih, seperti
haus, lapar, dan perasaan lainnya yang sejenis merupakan alat pelindung alami
sebagai indikator bahwa kondisi fisik dan psikis seseorang sedang dalam keadaan
2) Kelelahan seluruh tubuh, akibat dari terlalu besarnya beban fisik bagi seluruh
organ tubuh.
3) Kelelahan mental, akibat dari pekerjaan yang bersifat mental dan intelektual.
4) Kelelahan syaraf, akibat dari terlalu tertekannya salah satu bagian dari sistem
psikomotorik.
5) Kelelahan kronis, akibat dari akumulasi efek kelelahan pada jangka waktu
yang panjang.
6) Kelelahan siklus hidup, akibat dari irama hidup siang dan malam serta
1. Penyebab Kelelahan
Sebagai kita ketahui, bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kelelahan yang kita
(Grandjean, 1988).
Proses penyembuhan ini dapat terjadi terutama saat tidur malam atau siang hari dan
waktu jeda/rehat kerja. Kondisi stress (karena aktivitas kerja) dengan penyembuhan
harus seimbang dalam siklus 24 jam. Waktu istirahat ini dupayakan seefisien
2. Gejala Kelelahan
kerja fisik dan mental. Manifestasi dari gejala tersebut dapat terlihat dari keluhan
oleh tenaga kerja dan seringnya tenaga kerja tidak masuk kerja.
3. Pengukuran Kelelahan
dengan tingkat stress, atau lebih tepatnya kelelahan dengan produktivitas kerja.
Kesulitan dalam pengukuran kelelahan adalah karena tidak adanya cara langsung
Terdapat enam metoda dalam pengukuran kelelahan, antara lain: Kualitas dan
sebelum, selama, dan setelah melakukan aktivitas suatu pekerjaan dan sumber
signifikasi yang sangat relatif sehingga hasilnya akan dibandingkan dengan tenaga
kerja yang sedang dalam kondisi sehat atau tidak stres. Kondisi ini menyebabkan
tenaga kerja terganggu karena kelelahan fisik atau psikis. Cara meningkatkan
produktivitas yaitu dengan penggunaan tata cara kerja ergonomis, perbaikan sistem
19
kerja, penciptaan suasana lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat, dan
kondusif.
ditekan dan dikendalikan ke tingkat yang wajar agar produktivitas kerja tidak
metode kerja menjadi lebih efektif dan efisien, menerapkan penggunaan peralatan
yang sehat, aman dan nyaman, melakukan pengujian indikasi kelelahan, dll
Dental ergonomi juga termasuk desain kursi yang khusus khas untuk dokter gigi
2. Menghemat waktu
6. Memberikan keselesaan kepada dokter gigi saat bekerja. Dokter gigi mungkin
1. Faktor manusia
Tergolong dalam faktor ini adalah yang berasal dari dalam diri manusia,
seperti umur, jenis kelamin, kekuatan otot, entuk dan ukuran tubuh, dan
lainnya.
Banyak faktor dari luar yang dapat mempengaruhi kerja atau berasal dari
2. Anthropometri
manusia, terutama seluk beluk dimensional ukuran dan bentuk tubuh manusia.
menciptakan suatu sarana kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh pengguna sarana
kerja tersebut. Semua peralatan dan barang serta semua ruangan kerja dimana
pabrikasi dilakukan akan berkaitan dengan tubuh manusia. Ukuran alat-alat kerja
Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinya terhadap sarana kerja
akan menentukan efisiensi, efektivitas dan produksi kerja, selain SOP (Standard
Operating Procedures) yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan. Penggunaan meja
dan kursi kerja ukuran baku oleh orang yang mempunyai ukuran tubuh yang lebih
tinggi atau sikap duduk yang terlalu tinggi sedikit banyak akan berpengaruh
21
terhadap hasil kerjanya. Tanpa disadari tenaga kerja tersebut akan sedikit
Apabila medulla spinalis tidak dipertahankan pada kurva yang aslinya maka
dapat terjadi sakit pada bagian bawah punggung, leher dan bahu. Cara duduk
dengan sudut pada sendi paha kurang lebih 45˚ dan paha dalam posisi yang abduksi
berhubungan dengan waktu duduk yang lama. Pelvis harus pada keadaan yang
stable dengan orientasi yang tegak untuk mempertahankan kurva spinalis yang
neutral. Telapak kaki harus rata pada lantai dan paha dalam keadaan terdukung dan
memberikan dukungan kepada tubuh. Hal ini dapat menghindari hambatan terhadap
sirkulasi darah ke kaki dan telapak kaki. Kursi saddle dapat memberikan posisi yang
tegak ketika operator duduk. Desain dari krusi saddle dapat mempertahankan
medulla spinalis pada susunan yang benar sehingga rasa sakit pada punggung dapat
Cara memegang instrumen tangan atau instrument terdiri dari beberapa cara
yaitu pen grasp, modified pen grasp, palm grasp, palm thumb rrasp, dan reverse
Konvensional. Jari manis bersandar pada permukaan gigi tetangga dari gigi
yang diinstrumentasi. Cara ini paling sering digunakan. Berseberangan. Jari manis
22
bersandar pada permukaan gigi yang berseberangan pada lengkung rahang yang
sama. Berlawanan. Jari manis bersandar pada permukaan gigi di lengkung rahang
yang berlawanan. Jari di atas jari. Jari manis bersandar di atas telunjuk ibu jari
menyatu dengan alat dan tumpun supaya pekerjaan dapat dilakukan secara efisien.
atas dan ke bawah akan menyebabkan cepat lelah dan instrumentasi tidak efektif.
palatal anterior
bukal kiri
bukal kiri
23
Menunjukkan posisi pasien pada perawatan kwandran kiri dan kanan rahang
Menunjukkan posisi pasien yang berbaring dengan sudut 40˚ terhadap bidang
menjadi pertimbangan penting. Oleh karena itu, sebelum mendesain letak peralatan
24
dan perabotan, staf harus menentukan pekerjaan yang paling sering dilakukan dan
tingkatannya.
Four-Handed Destistry adalah teknik dalam kedokteran gigi dimana dokter gigi dan
mengurangi kelelahan baik itu untuk pasien dan tenaga kesehatan gigi.
dental. Keputusan harus dibuat oleh tim perencana sebelum keputusan yang lebih
1) Fase 1
25
Pada fase pertama, tim harus memutuskan pelayanan apa yang akan
disediakan kepada pasien dan siapa yang akan memberikan pelayanan tersebut.
Harus terdapat tempat yang memadai agar pelayanan ini dapat disediakan secara
efisien; hal ini termasuk tipe pelayanan dan jumlah orang yang dibutuhkan untuk
melakukan pelayanan tersebut. Dokter gigi yang sendiri dengan staff yang banyak
akan mampu untuk menyediakan pelayanan dengan jumlah yang sama dengan
beberapa dokter gigi yang bekerja sendirian, tetapi akan membutuhkan jumlah
Secara umum, ukuran dari tempat fasilitas praktek berkisar antara 700 sampai
1.100 square feet, dengan minimum adalah 700 square feet. Dimana ruang tersebut
akan kurang dalam tiga hingga lima tahun, sehingga akan diperlukan ekspansi.
Tempat praktek seluas 1.100 square feet akan lebih cukup untuk dokter praktek
baru dan akan memungkinkan ekspansi ke ruangan yang belum terpakai sesuai
dengan kebutuhan.
2) Fase 2
Pada fase 2, tim perencana harus memutuskan isi dari ruang perawatan dan
desain dari ruangan. Stadarisasi merupakan pertimbangan utama untuk desain dari
peralatan yang akan dipakai pada setiap perawatan, dan pengaturan instrumen
Lingkungan kerja dari dokter gigi harus sama bagi semua operator. Setiap
ruangan harus memiliki ukuran yang sama (minimal 80 square feet, diatas 100
square feet biasanya banyak tempat yang terbuang) dan bentuk, dan fasilitas yang
26
tetap yang ditempatkan pada hubungan yang sama pada setiap ruang operator.
Peralatan utama juga harus sama. Standarisasi ini akan memudahkan operator untuk
berpindah dari ruang perawatan yang satu ke yang lain tanpa harus beradaptasi
dengan keadaan sekitar yang baru, sehingga dapat lebih efisien. Peralatan
mendesain ruang perawatan yang 'ideal' dan kemudian membangun bagian yang
Ruang perawatan yang akan digunakan oleh tim perawat dental harus
memiliki desain dasar yang sama. Untuk mengrangi biaya, penggunan peralatan
bagi operator biasanya dijadwalkan, tetapi hal ini dapat menyebabkan peralatan
menjadi cepat rusak. Keuntungan lain untuk modal investasi untuk menyediakan
ruang perawatan yang sama untuk tim dental adalah untuk menyediakam unit
cadangan untuk dokter gigi bila terjadi kerusakan dan penjadwalan pasien dapat
3) Fase 3
Pada fase 3, tim perencana harus menentukan berapa banyak operator dan
area pendukung yang dibutuhkan untuk menyediakan pelayanan pada fase 1 yang
efisien. Peralatan, bahan dan desain dari ruang perawatan seperti yang telah
4) Fase 4
Fase 4 terdiri dari penentuan dari kedekatan dan fungsi dari area yang
mendukung ruang perawatan untuk efisiensi dan efektivitas dari fasilitas secara
27
hubungannya satu sama lain meningkat. Dua operator relatif lebih mudah
ditempatkan, sedangkan tiga lebih sulit, dan enam sampai delapan adalah sangat
sulit untuk ditempatkan pada hubungan fungsional satu sama lain. Secara umum,
jalan yang paling pendek dari satu area kerja ke area kerja yang lain adalah yang
dan berdekatan dengan ruang operator yang paling sering digunakan untuk
Area resepsionis dan kantor bisnis harus ditempatkan para ruang utama
disebelah jalan masuk utama dari tempat praktek. Penting untuk menjaga agar
ruang resepsionis berdekatan dengan ruang tunggu pasien agar mudah terlihat.Hal
ini dilakukan agar resepsionis dapat melihat dan berkomunikasi dengan pasien
sentral karena sangat berhubungan dengan laboratorium, area sterilisasi, dan ruang
operator.
Pemikiran lain mengenai fase 4 adalah arus seluruh tempat fasilitas. Secara
umum, pola yang paling dekat untuk staff adalah yang paling diinginkan. Harus
28
diperhatikan juga mengenai kemacetan pada area lain. Jadi mungkin dibutuhkan
Solusi lain untuk masalah arus adalah dengan menyediakan pemisahan antara
arus pasien dan staff. Dapat juga dibuat pintu tambahan pada bagian belakang dari
ruang operator untuk mengurangi kemacetan pergerakan dari staff. Dokter gigi
dapat berpindah dari ruang yang satu ke yang lain secara mudah dan pasien dapat
dasar dalam komunikasi yaitu penglihatan dan suara, dengan kombinasi dari
dilakukan dalam bentuk sistem ringan atau sistem angka.Juga termasuk adalah
sinyal diantara individu seperti tanda dengan menggunakan jari atau tangan. Sound
Terdapat 4 metode yang digunakan untuk mendesain fasilitas dental untuk efisiensi
yang maksimal :
1) Flow diagram
Tujuan dari flow diagram ini adalah untuk menunjukkan jalur yang harus
dilakukan pekerja untuk melakukan tugas yang spesifik dan untuk menunjukkan
area dimana fasilitas dapat disusun ulang untuk memperpendek jalurnya. Hal
tersebut biasanya digunakan pada fasilitas yang telah ada dimana arus kerja sangat
berulang, memiliki variasi yang sedikit, dan melibatkan item tunggal atau
orang.Jika digunakan secara benar, flow diagram dapat digunakan untuk merevisi
29
mendesain fasilitas dental sangat kompleks untuk flow diagram menjadi efektif,
Permasalahan layout pada tempat praktek lebih kompleks karena arus kerja
nonrepetitive, berubah secara random, dan melibatkan item multiple dan orang-
orang. Metode proximity chart dan hubungan aktivitas biasanya lebih efektif untuk
fasilitas dental, walaupun flow diagram dapat digunakan pada perubahan kecil.
Tujuan dari proximity charts and activity relationship diagram adalah untuk
menempatkan fungsi yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Layout
yang efektif dapat diatur pada tahap perencanaandari fasilitas yang baru atau ketika
menyusun ulang fasilitas lama.Kerugian dari metode ini adalah hal tersebut
Keenam area ditempatkan pada area persegi panjang yang terdiri atas ruang
operator 1 (untuk kebersihan), ruang operator 2 (untuk dokter gigi), ruang operator
3 (untuk dokter gigi), laboratory, kantor bisnis, dan penyimpanan umum. Ruang
resepsionis seharusnya diabaikan pada tahap ini, tetapi kantor bisnis harus
mengenai seberapa dekat area yang berbeda satu dengan yang lainnya) yang
disetujui oleh anggota tim perencana. Total kedekatan diambil dari penambahan
angka padadua kolom diagonal yang menuju ke fungsi yang telah disebutkan.
30
Makin besar total dari area, makin penting area tersebut untuk dekat dengan area
lain.
diagram dengan menggambar secara sipel enam lingkaran pada dua baris
horizontal, dengan melabelkan dua lingkaran di tengah dengan dua area yang
memiliki total kedekatan yang tertinggi, kemudian melabelkan lingkaran lain secara
random, dan menghubungkan lingkaran tersebut dengan garis atau garis multiple
yang menunjukkan angka kedekatan. (Angka negatif dibuat dengan garis zig-zag).
pada pendapat tiap orang, yang bisa tepat atau tidak. Bila traffic telah ada pada
tempat praktek, statistical atau trip frequency layout method dapat lebih efektif.
dari satu tempat ke tempat lain. Ini dapat digunakan pada fasilitas yang telah ada
untuk menyusun ulang area dimana pola traffic telah ada dan masalah telah
jarak orang berjalan dan kelelahan dari pekerja. Teknik ini bergantung pada data
31
perwakilan dengan menempatkan form di dalam pintu setiap area. Semua pekerja
menandai tujuan mereka setiap kali mereka meninggalkan satu area untuk ke area
semua area pada trip frequency chart. Dengan menambahkan data pada kolom
horizontal dan vertikal untuk setiap ruangan, total traffic ditentukan dan
dilabeli dengan dua tempat dengan traffic terbanyak, sedangkan keempat sisanya
perjalanan yang paling panjang.Jumlahnya, total loop, merupakan indeks dari jarak
Lingkaan yang tadi ditempatkan secara acak kemudian diatur ulang untuk
mengeliminasi jumlah outside loop yang besar dan menggantikannya dengan angka
loop yang lebih kecil. Setelah pengaturan ulang dilakukan, muncullah suatu
pengaturan optimum dimana outside loop total tidak dapat dikurangi.Dapat dibuat
lebih dari satu pengaturan dengan total loop yang minumum sehingga perencana
32
memiliki lebih dari satu pilihan dari pengaturan tersebut.Pada poin ini, area lantai
4) Template Methods
Metode templet menunjukkan tata letak yang paling tepat dalam ruang yang
diberikan.Teknik ini dibuat untuk fasilitas yang telah ada, biasanya dalam satu
menunjukkan kebutuhan khusus dari tiap tempat kerja dan alasan untuk
ini relatif simpel, tetapi keefektifannya ditentukan oleh keinginan personal dari
1. Kursi pasien
pasien, pada saat yang sama, memungkinkan tim dental untuk duduk dalam posisi
Ada beberapa penyakit yang dapat membatasi posisi terbalik dari pasien yaitu
Penyakit Meniere’s ; asma yang parah, bronkitis kronis; sinusitis yang parah dan
sebagainya.
2. Operating stools(chairs)
Diperlukan karena pasien sepenuhnya telentang; oleh karena itu dokter gigi
harus bekerja dari posisi duduk.Asisten duduk lebih tinggi dan bersandar ke arah
33
maksimum.
3. Dental Unit
Dental unit berisi instrumen dinamis yang digunakan dalam rongga mulut
pasien. Dental unit tersedia yang ditempatkan di belakang, di samping, di atas, dan
di depan rongga mulut pasien. Penempatan paling efisien itu yang berada paling
4. Mobile Cabinet
permukaan bebas stres, penggunaan yang efisien. Harus ada ruang penyimpanan
yang cukup untuk bahan-bahan dan peralatan yang secara rutin digunakan sehingga
1) Ruangan resepsionis
Bagian yang paling sering diabaikan dari fasilitas dental yaitu ruangan
resepsionis, meskipun fakta bahwa itu adalah daerah yang paling penting untuk
duduk harus nyaman dan diatur sedemikian rupa sehingga pasien bisa bersantai
begitu terang sehingga akan memberikan ketegangan. Warna harus tenang dan
hangat untuk menimbulkan rasa peduli dan karpet dengan kualitas yang baik
34
Ruang kerja untuk resepsionis harus mencakup daerah untuk mesin bisnis dan
buku.Lemari arsip harus dalam posisi dan tinggi yang dapat dijangkau sehingga
2) Dental laboratotium
terletak dekat dengan operator untuk menghilangkan hal yang tidak perlu dan
suatu kebisingan, sehingga dibutuhkan peredam suara atau ruangan kedap suara.
3) Kantor perusahaan
Kantor perusahaan layak untuk ditempatkan di ruang utama, karena itu adalah
pusat setiap dental praktek. Kantor perusahaan harus bersebelahan dengan ruang
tamu dan berfungsi sebagai penyangga antara area resepsionis dan ruangan lain.
Beberapa are lain yang mungkin termasuk dalam sebuah fasilitas dental, tergantung
(2) Ruangan mekanis. Daerah ini akan berisi peralatan mekanik yang diperlukan
dengan demikian daerah ini harus terletak jauh dari operator dan pasien serta
termasuk central suction, pemanas unit, pemanas air, air compressor, nitrous
(3) Area sterilisasi. Ini adalah salah satu fasilitas yang sering dikunjungi.Ruangan
terdiri dari ultrasonic cleaner, autoclave (atau chemiclave), dry heat sterilizer,
(4) Ruangan radiografi. Dalam hal ini, ruangan harus cukup besar untuk
cephalometric.
dan sebagainya.Ruangan ini tidak besar (65-100 kaki persegi) dan memiliki
mengurangi stres.
36
(7) Ruangan Pendidikan Pasien. Ruang ini berfungsi sebagai daerah untuk
cermin, Meja, dan semua peralatan yang diperlukan untuk program kontrol
(8) Toilet. Biasanya satu toilet untuk pasien dan satu untuk staf .pada beberapa
(9) Staf lounge. Lounge staf adalah alat manajemen yang penting di kantor
multistaff modern. Itu harus cukup besar untuk nyaman menyediakan ruang
untuk pertemuan staf mingguan res area untuk rehat kopi, Penyimpanan untuk
pakaian luar, Kamar untuk mengubah untuk seragam, area dapur kecil yang
mencakup wastafel, lemari es, unit pemanas, permukaan kerja, dll idealnya,
jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan pada pekerja dengan cara
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada bidang kedokteran gigi dapat
diartikan sebagai upaya seorang dokter gigi untuk mengurangi resiko penyakit
37
(menular) dan cedera selama pelayanan perawatan pada praktik dokter gigi
(Pradipta, 2013).
Kesehatan kerja dalam praktik dokter gigi ditujukan agar semua resiko
pekerjaan dan lingkungan kerja yang mempengaruhi kesehatan dokter gigi serta
perawatan, guna tercapainya derajat kesehatan bagi dokter gigi dan pasien
pengunjungnya.
kecelakaan kerja yang dapat menmbulkan kerugian yang berupa luka atau cedera,
cacat, kematian, kerugian harta benda dan kerusakan peralatan (instrumen) dan
syarat-syarat keselamatan kerja yang harus dipenuhi setiap orang atau badan yang
perlindungan keselamatan dan kesehatan semua irang yang ada di lingkungan kerja.
Adapun syarat keselamatan kerja yang dapat digunakan dalam praktik kedokteran
2) Memberi alat pelindung diri pada dokter gigi, seperti pemakaian sarung
kelembaban, debu, kotoran asap, uap, gas, aliran udara, cuaca, sinar radiasi,
5) Memperoleh penerangan ruangan maupun area kerja pada pasien yang cukup
dan sesuai.
dengan benar saat bekerja, maupun tata letak penempatan alat kedokteran
gigi.
1. Bahaya biologis
Seorang dokter gigi mempunyai risiko untuk terkena infeksi dan dapat pula
menularkan infeksi dari pasien ke pasien lainnya atau lebih dikenal dengan
alat/instrumen kedokteran gigi dan tangan operator yang tidak steril, serta
dapat melalui mulut dan saluran nafas bagian atas. Beberapa penyakit yang
dan infeksi hepatitis, dapat ditularkan melalui darah, saliva, maupun lesi
2. Bahaya kimia
3. Bahaya fisik
Bahaya Radiasi. Pada dasarnya radiasi tidak kasat mata, tidak mempunyai
bau, warna, atau rasa. Namun namun diketahui dampak buruk yang
kategori, yaitu efek somatik non-stokastik, efek somatik stokastik, dan efek
dosis tertentu, yang berat ringannya sebanding dengan dosis yang diterima
(misalnya katarak, kemerahan pada kulit). Efek somatik stokastik adalah efek
radiasi yang terjadi tidak bergantung pada besaran dosis, namun bergantung
somatik adalah efek radiasi yang mungkin terjadi pada organ reproduksi
sehingga merusak DNA, sperma, atau sel telur, sehingga terjadi mutasi gen
4. Bahaya fisiologis
40
Dapat disebakan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik dan sesuai dengan
seperti sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak
sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai
gigi yang bekerja kurang dari 10 tahun; 27,6% untuk 10-21 tahun; 25,4%
untuk 21-30 tahun dan 13,4% pada dokter gigi yang bekerja lebih dari 30
tahun.
Di tempat praktik dokter gigi beberapa waktu lalu, penyeka darah setelah
ekstraksi gigi dibuang begitu saja ke tempat sampah tanpa pemikiran lebih lanjut.
Namun sekarang tidak lagi, dental office harus melakukan standard precautions ,
prosedur dilakukan berdasarkan asumsi bahwa setiap pasien atau orang yang
bekerja di dental office mungkin saja membawa infeksi serius. Sehingga kemudian
semua tahapan perawatan dental yang dilakukan harus meminimalisir risiko infeksi
Beberapa dokter gigi mengingat kembali ketika dulu mereka bekerja tanpa
container yang tepat; dan mengkhawatirkan aturan OSHA. Dokter gigi kini jauh
penyakit akibat kerja, maka perlu melakukan evaluasi potensi bahaya tersebut
3. Sampling. Evaluasi ini butuh perhatian pada jenis dan bentuk potensi bahaya
kesehatan kerja.
yang berhubungan dengan potensi bahaya yang ada merupakan hal yang
42
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak terduga dan tidak pula
2. Terpapar sinar radiasi seperti radiasi pesawat sinar X atau sinar Gamma.
3. Luka goresan maupun tertusuk oleh instrument atau alat kedokteran gigi.
Center for Disease Control and Prevention (CDC) dan Hospital Infection
dermatitis kontak dan hipersensitifitas lateks, sterilisai dan desinfeksi alat, control
infeksi lingkungan, jalur air dental unit, biofilm, kualitas air, radiologi, teknik
Standard precaution terdiri dari dua yaitu standar tindakan pencegahan dan
mikroorganisme dari sumber infeksi yang diketahui dan tidak diketahun (darah,
cairan tubuh, ekskresi, sekresi). Pencegahan ini diterapkan terhadap semua pasien
pelindung diri (APD), manajemen health care waste, penanganan dan pembungan
secara tepat jarum dan benda tajam. Cuci tangan adalah tindakan pencegahan
penyakit utama bagi tenaga kesehatan. Tangan harus dicuci secara cermat dengan
sabun cair desinfektan, dikeringkan dengan lap kertas 1 kali pakai sebelum
memakai dan setelah melepas sarung tangan. Alat pelindung diri (APD) terdiri dari
pakaian pelindung, sarung tangan, masker bedah, kacamata pelindung. Dokter gigi
dan perawat gigi harus menggunakan APD untuk melindungi diri terhadap benda
menjadi tidak khawatir terhadap penyakit menular. Namun periode itu berakhir
dengan munculnya epidemi HIV, bahwa infeksi penyakit menular tidak hanya dapat
infeksi silang selama perawatan gigi. Dokter gigi selalu mempunyai risiko tertular
infeksi saluran pernafasan atas dari pasien, tapi infeksi virus hepatitis B (HBV) jauh
44
lebih buruk dibanding penyakit tersebut, dan risiko dari infeksi HBV pada tempat
praktik dokter gigi yang tidak terproteksi jauh lebih tinggi dari pada kebanyakan
kekuatan utama dalam membentuk tempat praktik dokter gigi (Burt, 2005).
Berbagai penyakit dapat bertransmisi pada perawatan dental. Oleh karena itu,
dibentuklah American Dental Association (ADA) dan Centers for Disease Control
and Prevention (CDC) untuk memberikan pedoman kontrol infeksi dan prosedur
keamanan bagi Dental Health Care Worker (DHCW) guna mencegah transmisi
yaitu edukasi dan proteksi terhadap seluruh tenaga medis dental, mencegah
infeksi lingkungan sekitar, dental unit water lines, biofilm dan kualitas air serta
menerapkan universal precautions, risiko transmisi dari HIV atau HBV di tempat
Dokter Gigi
memastikan keselamatan dan kesehatan dalam lingkungan kerja untuk para pekerja
baik pria maupun wanita. OSHA bertanggung jawab untuk menetapkan standar
untuk kondisi kerja yang aman dan sehat bagi semua karyawan dan mengatur
spesifik mengenai pekerja yang menangani substansi atau material yang berbahaya
dan keselamatan. Regulasi OSHA yang paling mempengaruhi dokter gigi adalah
standar Bloodborne Pathogen (BP) yang mulai berlaku sejak Maret 1992. Standar
BP berlaku untuk seluruh aktifitas petugas kesehatan yang akan melakukan kontak
dengan darah manusia atau cairan tubuh lainnya. Hal ini berlaku di rumah sakit dan
penelitian, dan tempat praktik dokter gigi. Regulasi ini menyatakan agar setiap
khusus disebutkan, bahwa dokter gigi harus menawarkan vaksinasi HBV kepada
46
2005).
dilakukan oleh anggota yang mana di dalam organisasi. Fungsi analisis pekerjaan
adalah tahap pertama saat menulis penjelasan dari setiap pekerjaan. Hasil dari
tanggung jawab dan akuntabilitas dari setiap anggota dari tempat praktik itu.
Analisis pekerjaan adalah dasar dari perencanaan dari jumlah dan kegunaan setiap
staf secara benar. Analisis pekerjaan sebagai dasar dari pelatihan. Analisis pekerjaan
pekerja, baik sendiri maupun bersama-sama. Dokter gigi yang baru saja
3) Metode ketiga adalah dengan mengisi kuesioner oleh setiap pekerja atau
supervisor.
4) Metode keempat adalah dengan membuat catatan harian yang disusun atas
pembukuan atas setiap tugas yang dibuat di dalam suatu periode waktu.
tentang standarisasi pekerjaan dan tanggung jawab dari setiap tugas yang diberikan
kepada para pekerja. Secara umum, job description dituliskan dalam beberapa
bagian yaitu ringkasan (summary), tugas kerja (job duties), standarisasi pekerja
(job specifications).
pekerjaan dan ada juga daftar utama fungsi dan aktifitas yang harus dilakukan.
Deskripsi pekerjaan secara khusus disebut job duties. Dalam job duties ini secara
lebih jelas ditentukan perintah dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
2.6.1.2. Recruitment
dan ingin melamar pekerjaan tersebut. Satu dari tujuan primer dari suatu perekrutan
adalah untuk menyediakan informasi yang cukup pada pelamar yang potensial
Salah satu metode yang biasa dilakukan dalam perekrutan yaitu metode
adanya proses seleksi dengan kualitas pekerja yang sama. Kerugiannya adalah
yang dilakukan. Tetapi sebagian besar dokter gigi melakukan system pengiklanan
dua mata pisau, iklan yang tidak terlalu spesifik dapat mengakibatkan banyak orang
yang tidak berkualifikasi mendaftar lowongan pekerjaan itu. Sebaliknya iklan yang
terlalu spesifik akan menghasilkan aplikan yang sedikit bahkan tidak ada. Sebuah
iklan sudah seharusnya menjelaskan job description secara jelas, dan seksama.
Iklan juga merupakan suatu cara untuk menarik kandidat atau aplikan dari area
geografik yang berbeda. Ada dua aspek penting dalam pengiklanan yaitu deskripsi
posisi pekerjaan yang akan diisi dan persyaratan yang harus dipenuhi.
49
yang dimiliki aplikan. Dokter gigi harus bisa mengefisiensikan waktu dengan
jumlah aplikan yang mendaftar. Ketika jumlah aplikan yang mendaftar sudah
melebihi kuota hentikan pendaftaran. Metode lainnya yang dinilai efektif dalam
2.6.1.3. Selection
syarat dari sekelompok pelamar untuk menempati posisi tertentu untuk organisasi.
Proses ini terdiri dari beberapa elemen, yaitu application, interview, reference
1) Application
formulir aplikasi, salah satu bentuk yang efektif untuk menstandardisasi informasi.
Bentuk formulir aplikasi bervariasi tergantung pada industri atau profesi yang akan
banyaknya pertanyaan yang terlalu umum, dimana seorang dokter gigi harus
pribadi, edukasi, yang berhubungan dengan pekerjaan, dan data lain yang
2) Interview
50
informasi terkait yang tidak ditemukan pada aplikasi atau resume dapat
para pemohon dan sikap umum. Ini juga merupakan kesempatan bagi pemohon
untuk memenuhi dokter gigi dan beberapa staf dan untuk merasakan lingkungan
3) Reference check
bertanya langsung mengenai orang yang akan kita pekerjakan kepada atasan
sebelumnya atau kepada orang lain yang mengenal orang yang akan kita pekerjakan
tersebut. Walaupun begitu, penilaian yang diberikan oleh mantan atasan dari orang
yang akan kita pekerjakan tidak selalu valid karena terdapat kemungkinan
perbedaan lingkungan kerja yang akan mempengaruhi cara kerja orang tersebut.
Reference check ini dapat dilakukan secara terstruktur dan dapat pula secara
informal. Reference check yang paling efektif yaitu yang melibatkan keduanya,
4) Testing
Selain tes tertulis, dapat juga dilaksanakan tes praktek, seperti contohnya tes
mengetik untuk resepsionis, tes mengenai cara sterilisasi untuk asisten dokter gigi,
dan yang lainnya untuk memperlihatkan kemampuan dari pelamar kerja tersebut.
memperlihatkan performa kerja para pelamar kerja. Sebagai contoh seorang pekerja
yang tidak bisa bergerak cepat akan menyulitkan saat terdapat keadaan emergensi
dan tidak banyak membantu dalam praktek four-handed dental. Selain itu terdapat
alasan lain mengapa pemeriksaan seperti ini perlu dilakukan, yaitu alasan ekonomi.
kompensasi pekerja atau asuransi untuk para pekerjanya. Apabila orang yang
dipekerjakan memiliki masalah kesehatan yang cukup buruk maka hal ini dapat
gigi. Apabila pekerja tersebut memiliki oral hygiene yang buruk maka demonstrasi
mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut ini tidak akan berjalan
dengan baik.
6) Menentukan pilihan
Saat pelamar kerja yang tersisa hanya tinggal dua atau tiga orang, dokter gigi
harus menentukan pilihan mengenai pelamar kerja mana yang akan dipekerjakan.
jatuh kepada seorang pelamar kerja yang memenuhi kualifikasi objektif dan
memiliki kemauan untuk belajar dan menjadi bagian dari organisasi dan dapat
Dokter gigi dengan praktek solo dapat menentukan pilihan sendiri ataupun
meminta pendapat dari para stafnya. Sedangkan dokter gigi yang praktek bersama
dapat menentukan pilihan secara bersama-sama pula dimana setiap orang dapat
mengejukan opininya.
Proses pemilihan ini harus selalu ditinjau ulang secara periodik. Apabila
terdapat suatu sistem yang terlihat kurang begitu efektif dalam menyeleksi para
pelamar kerja maka sebaiknya sistem tersebut diganti dengan sistem yang baru yang
telah diteliti secara seksama agar kualitas penerimaan para pekerja dapat
meningkat.
7) Penerimaan pekerja
Langkah terakhir dari proses seleksi ini yaitu penerimaan pekerja. Dokter gigi
harus memberitahukan pada tanggal berapa keputusan akan dibuat. Selain itu, pada
hari yang sama dengan penerimaan pekerja ini, para pelamar yang tidak diterima
juga harus diberi tahu bahwa mereka bukan lagi kandidat calon pekerja di kliniknya.
dipenuhi oleh pekerja, maka diperlukan suatu konfirmasi secara tertulis yang
disetujui baik oleh dokter gigi maupun calon pekerja tersebut sebelum masa
kerjanya dimulai. Pada kertas tersebut biasanya tertulis mengenai gaji pekerja,
lamanya kerja, job description, promosi, kenaikan gaji dan ketentuan-ketentuan lain
yang telah disepakati. Selain itu hal penting lainnya yang harus ada dalam kertas
persetujuan tersebut yaitu mengenai masa percobaan dimana salah satu pihak dapat
mengakhiri masa kerjanya di klinik tersebut tanpa adanya penalti. Pada akhirnya,
sebagai manajer atau pemilik klinik, dokter gigi berhak memecat pekerjanya.
53
8) Pelantikan
Proses selanjutnya pada fungsi staffing ini yaitu pelantikan. Pelantikan ini
berarti bahwa pekerja baru tersebut diterima dalam praktek. Proses ini sama saja
dengan permulaan karena pekerja baru tersebut memiliki kesempatan formal untuk
9) Office Manual
pelantikan pekerja barunya dengan memastikan bahwa dia mengerti dan memahami
mengenai office manual (buku pedoman tempat praktik tersebut). Dalam office
berdiri (filosofinya) dan menerangkan mengenai sistem operasi atau cara kerja di
membaca dan memahami office manual di tempat prakteknya agar dia dapat
berhubungan dengan staf lainnya di tempat dia bekerja. Masa pelantikan ini
Selama periode pelantikan ini, para pekerja baru harus dijelaskan mengenai
organisasi yang terdapat pada tempat praktek tersebut. Hal ini dilakukan agar para
54
pekerja baru tersebut dapat menjadi anggota yang juga memberikan kontribusi
sesuai tugasnya dalam waktu yang singkat. Dalam proses ini juga mempelajari
mengenai apa yang disukai dan apa yang tidak disukai oleh dokter gigi, staf, dan
yang paling penting pasien. Para staf juga dapat membagi pengetahuan dan juga
ekspektasi kerja secara formal dan juga informal. Pada saat pertemuan-pertemuan
awal dengan dokter gigi, job desc dapat didiskusikan untuk meningkatkan
pemahaman mengenai pembagian pekerjaan (apa saja yang harus dilakukan, siapa
diterapkan.
percobaan, sehingga akan lebih baik apabila dokter gigi sendiri yang mengobservasi
pekerja baru tersebut selama masa ini. Hal ini dilakukan agar pekerja baru tersebut
Keuntungan lain dari proses pelantikan ini yaitu para pekerja baru akan
pekerja yang memiliki kapasitas ketrampilan yang seimbang dengan tugasnya akan
Dengan pengawasan yang ketat selama proses pelantikan ini, biasanya dokter
gigi akan dengan cepat menyadari kekurangan dari pekerja barunya. apabila pekerja
baru tersebut masih belum memiliki ketrampilan yang mencukupi maka ia dapat
2.6.1.4. Training
sasaran praktek. Dokter gigi dapat menjelaskan arah, sasaran spesifik, dan tujuan
tertentu yang ingin dicapai pada pegawai dengan menggunakan waktu singkat yang
diambil dari pekerjaannya. Pelatihan dapat berguna untuk melatih kemampuan baru
pada pegawai baik segera setelah merekrut atau membantu pegawai baru untuk
beradaptasi dengan metode praktek dan kebutuhan yang diperlukan. Pelatihan dapat
memperbaiki kinerja yang kurang. Pada program yang diadakan terus menerus
dapat berpengaruh pada peningkatan kinerja dan asumsi pegawai pada peran baru
diharapkan. Pada kasus pembukaan tempat praktek baru, disarankan untuk mencari
yang dapat diklasifikasikan secara formal dan informal, dapat dilakukan baik pada
tempat praktek maupun di luar tempat praktek. Metode lain yang dapat diberikan
mengubah tingkah laku. Cara pelatihan ini berguna dan berpengaruh bagi tanggung
meningkat.
mulut yang berkualitas pada tingkat optimum sesuai biaya yang dikeluarkan.
Pegawai yang terlatih dapat mengerti bagaimana cara untuk menghemat waktu,
Program yang dilaksanakan terus menerus dapat menguatkan kerjasama tim dan
Biaya dapat berupa kehilangan pendapatan yang akan tertutupi selama periode yang
57
waktu kerja.
2.6.1.5. Discharge-retirement
Tiga isu terbesar pada dokter gigi belakangan ini dalam hubungan dengan
staff adalah tingkah laku yang tidak cakap atau imatur, performa kerja yang buruk,
memeperlihatkan standar yang harus dicapai pegawai agar dan diagunakan untuk
mengubah tingkah laku pegawai. Penguatan standar selama induksi dan proses
pelatihan membantu memelihara konsistensi tingkah laku dari pegawai. Jika usaha
perubahan tingkah laku pegawai menjadi lebih baik secara otomatis. Beberapa
dokter gigi juga ada yang ikut campur langsung dalam usaha mengubah tingkah
laku pegawainya. Jika semua usaha sudah dilakukan dan tidak menghasilkan
perubahan yang sesuai harapan, dokter gigi dapat membicarakan secara privat
sulit diukur, tolak ukurnya dapat terlihat dari kemampuan, pengalaman, dan
Jika pegawai telah diperingatkan berulang kali tentang tingkah laku yang
dapat mengganggu tata tertib praktek, pegawai dapat dipecat. Peringatan ini
sebaiknya dalam bentuk tertulis sebagai pembelaan dokter gigi dan informasi bagi
pegawai. Memecat pegawai penting, terutama jika tingkah laku pegawai dapat
mengundurkan diri dapat memilih untuk menetap di tempat praktek untuk beberapa
batas waktu.
pemahaman mengenai pengaturan dasar yang terlibat dalam hal memotivasi pasien.
Setiap dokter harus mengerti hal-hal dasar yang memotivasi pasien datang
kepadanya.
Dokter bukan hanya mengobati tapi juga bisa membesarkan hati pasien yang
akan berpengaruh pada keadaan psikologinya. Hal ini berkaitan dengan rencana
dokter juga harus menunjukkan rasa empati pada pasien yang akhirnya akan
tingkah lakunya.
berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
Ini merupakan kebutuan jasmani, dan merupakan yang utama untuk dipenuhi.
Kita harus memenuhi kebutuhan fisik ini, atau kita tidak akan bertahan hidup lama
untuk memenuhi kebutuhan social atau psikologis. Jika kita sehat, makan secara
teratur, dan tinggal di tempat yang layak, kita dapat menuju ke tingkatan kebutuhan
sudah terciptanya suatu pengahalang. Salah satu penghalang yang biasa kita buat
adalah menilai pasien terlebih dahulu sebelum memeriksa. Dokter gigi mungkin
ragu-ragu untuk melakukan tindak lanjut pada pasien karena cara berpakaianya atau
mobil apa yang dia gunakan. Oleh sebab itu, pasien tidak pernah diberi tahu
60
mengenai perawatan altrenatif yang dapat diberikan karena dokter gigi telah
Sebagai pekerja kesehatan dental, penting bagi kita untuk merawat seluruh pasien
secara adil tanpa membeda-bedakan baik dia orang cacat maupun normal.
but do not listen). Dental professional tidak boleh terlalu sibuk mendengarkan untuk
mengemukakan kembali apa yang telah dikatakan untuk kepuasan pasien. Jangan
sehari-hari, banyak tuntutan ditempatkan pada waktu Anda, dan Anda tiba-tiba
mulai berpikir tentang aktivitas lain sambil mencoba untuk berkomunikasi dengan
pasien. Semua orang telah berada di posisi pada satu waktu atau waktu
lainnya. seorang pasien berusaha menjelaskan mengapa waktu janji tidak nyaman,
dan tiba-tiba Anda sadar bahwa Anda belum pernah mendengar kata yang dikatakan
karena Anda berkonsentrasi pada masalah lain. Hal ini sering terjadi di kantor yang
cepat menyadari hal tersebut dan tiba-tiba berhenti berbicara atau akhirnya
mungkin berhenti datang ke tempat praktik gigi. Seperti yang telah disebutkan
61
sebelumnya, pasien adalah orang yang paling penting di kantor dan harus diberikan
perhatian penuh.
main. Demikian pula, anda mungkin tidak sengaja menemukan diri anda menjadi
tidak sabar dengan anak muda yang suka mengobrol atau orang tua yang
lambat. Selain itu ada kemungkinan bahwa anda mungkin tidak mendengar semua
Jangan hanya mengetahui mengenai hambatan ini saja, tetapi kalian harus
mau melakukan sesuatu untuk mengevaluasi diri sendiri sebelum bertemu dengan
pasien, kita harus memutuskan untuk mengabaikan semua kegiatan yang asing dan
menawarkan solusi.
Isyarat non verbal berkenaan dengan gesture dan gerakan tubuh pada kondisi
tertentu. Setiap pekerja dental harus peduli tentang ini. Seperti pepatah mengatakan
reaksi pasien.
Asisten yang sigap dapat mengambil isyarat ini dan menafsirkannya keika
berkomunikasi dengan pasien, Perhatian harus dilakukan agar tidak disesatkan oleh
suatu gerakan. Serangkaian gerakan umum akan memberikan indikasi yang lebih
62
1) Nervousness
rasa takut dengan menahan emosi. Ini dapat terjadi di kursi gigi ketika seseorang
2) Defensiveness
Ketika pasien atau staf melipat dan mengepalkan tangan secara erat, hal ini
tersebut telah ditarik dari percakapan. Hal Ini dapat terjadi ketika pasien sedang
diabaikan oleh dokter gigi dan asistennya saat mereka berkomunikasi satu sama
lain.
3) Touching
menunjukkan kepedulian atau rasa sayang. Tangan di bahu anak kecil mungkin
memberikan keyakinan.
4) Openness
5) Embarassment
menghindari rasa malu memperlihatkan kondisi tongga mulut. Sebuah sinyal yang
Ada banyak bahasa non verbal yang lain dan penting sekali untuk
mengetahuinya. Tidak ada satu alat atau tehnikpun yang dapat memastikan
baik menetapkan tujuan dan staf yang bekerja sebagai tim. Upaya tersebut,
appointment. Data yang terdapat pada buku appointment dibuat dengan pensil. Data
ini harus akurat, lengkap, dapat dibaca dan berisi informasi seperti:
nama.
2) Nomor telepon untuk memastikan janji control atau bila terdapat hal darurat.
4) Usia pasien.
(5) M : Premedicate.
Karena keterbatasan ruang pada setiap data, maka penulisan data ini
kemudian diminta datang kembali untuk janji konsultasi. Disini pasien menerima
lanjutan. Setelah perawatan selesai, pasien diminta datang secara periodik melalui
preventive recalled system. Tahapan ini harus dilakukan secara berurutan dan
dokter gigi harus menjelaskan waktu yang diperlukan dari setiap tahapan. Terdapat
1) Kartu Appointment
pasien yang dibawa pulang oleh pasien. Setelah data dimasukkan ke dalam
buku appointment, pindahkan data ini ke kartu appointment. Kartu ini dibuat
dengan ukuran yang dapat dimasukkan ke dalam dompet pasien. Kartu ini
nomor telepon dan peraturan kantor untuk appointment yang gagal. Sediakan
garis untuk diisi nama pasien, hari, tanggal dan waktu appointment.
laboratorium, dan kantor pribadi dokter gigi. Jadwal ini harus berisi nama
appointment untuk berbagai alasan. Data ini mencakup pasien yang ingin
1) Recall System
perawatan gigi. Ini merupakan bagian integral dari setiap praktek dokter gigi
dan ini sangat penting untuk dokter gigi dan pasienya. Recall system adalah
life line dari praktek. Ini membantu memperoleh satu dari tujuan utama
yang sukses.
66
sebagian dan gigi tiruan lengkap atau implant, menentukan pola erupsi dari
Untuk menjaga agar pasien tetap terus mendapat informasi, dapat dilakukan melalui
2) Laporan berkala.
67
4) Kamera intraoral.
6) Papan bulletin.
7) E-mail follow-up.
dokter gigi menemukan bahwa tidak ada satu sistem yang sempurna, sehingga
mereka lebih memilih untuk menggunakan lebih dari 1 jenis. Berikut 3 jenis recall
Keuntungan :
(2) Sederhana.
Kekurangan :
Sistem ini memungkinkan didapatnya respon dalam waktu yang cepat, oleh
karena setiap perawat administrasi dapat menghubungi setiap pasien melalui telefon
68
system ini.
(3) Menelepon di tempat yang private, tidak terdengar oleh pasien lain.
(4) Jangan terlalu memaksakan kehendak pasien. Jika mereka memberitahu akan
(5) Memiliki catatan recall pasien, sehingga kita mendapat informasi yang benar.
(6) Jika kita mendapatkan kotak pesan, oleh karena pasien tidak dapat menjawab
telefon, maka kita harus memberikan pesan dengan suara yang jelas,
Melalui system ini, maka pasien yang dapat menentukan waktu untuk
appointment. Pasien menerima kartu yang (1) meminta mereka untuk menghubungi
Sistem pembiayaan kesehatan Indonesia secara umum terbagi dalam 2 sistem yaitu:
layanan, dimana pencari layanan kesehatan berobat lalu membayar kepada pemberi
Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini masih bergantung pada sistem
pembiayaan kesehatan secara Fee for Service ini. Kelemahan sistem Fee for Service
70
adalah terbukanya peluang bagi pihak pemberi pelayanan kesehatan (PPK) untuk
berupa uang jasa medik untuk pelayanan yang diberikannya kepada pasien yang
ditangani, semakin besar pula imbalan yang akan didapat dari jasa medik yang
ditagihkan ke pasien. Dengan demikian, secara tidak langsung PPK didorong untuk
2. Kapitasi (Capitation)
tetapdan periodik sesuai dengan jumlah atau cakupan pasien. Sedangkan Azwar A
kesehatan dimana PPK menerima sejumlah tetap penghasilan per peserta untuk
pelayanan yang telah ditentukkan per periode waktu. Pembayaran bagi PPK dengan
system kapitasi adalah pembayaran yang dilakukan oleh suatu lembaga kepada PPK
atas jasa pelayanan kesehatan dengan pembayaran di muka sejumlah dana sebesar
perkalian anggota dengan satuan biaya (unit cost) tertentu. Salah satu lembaga di
Masyarakat). Masyarakat yang telah menjadi peserta akan membayar iuran dimuka
pelayanan tingkat pertama sebagai ujung tombak yang memenuhi kebutuhan utama
muka)sejumlah dana (jumlah peserta x nilai kapitasi) setipa bulan sebagai imbalan
72
yang tepat.
3) Fasilitas kesehatan memberikan pelayanan yang pas, tidak lebih dan tidak
1) Jika kapitasi yang dibayarkan terpisah pisah (parsial) antara pelayanan rawat
jalan primer, rawat jalan rujukan dan rawat inap rujukan dan tanpa diimbangi
sakit.
waktu lebih banyak untuk melayani pasien non jaminan atau yang membayar
medis mengenai komponen rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana
1) Identitas pasien, terdiri dari nama lengkap pasien, umur, nama suami/ayah,
penyakit.
5) Diagnosis.
6) Rencana penatalaksanaan.
rekam medis mengenai komponen rekam medis untuk pasien rawat inap dan
1) Identitas pasien, terdiri dari nama lengkap pasien, umur, nama suami/ayah,
penyakit.
5) Diagnosis.
6) Rencana penatalaksanaan.
11) Nama dan tanda tangan dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan.
berikut :
2) Isi rekam medik adalah milik pasien & dibuat oleh dokter atau dokter gigi
dokter gigi, & pimpinan serta staf dari sarana pelayanan kesehatan.
4) Isi rekam medik hanya boleh diketahui oleh pasien atau orang tuanya
(dalam hal ini apabila pasien belum dewasa). Pihak lain (termasuk
tertulis & sadar akan risiko diketahui rahasia dirinya oleh orang lain.
5) Bila pasien telah meninggal, maka rekam medik & isinya tidak boleh
Rekam medis harus disimpan dan dijaga kerahasiaan oleh dokter, dokter gigi
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien
76
berobat atau dipulangkan, setelah batas waktu tersebut rekam medis dapat
tersebut.
2) Rekam medis pada sarana pelayanan kesehtan non rumah sakit wajib
dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan, setelah batas waktu
akhir dari infeksi HIV. Virus AIDS menyerang CD4 yang menyebabkan
imunosupresi. Seluruh dokter gigi harus farmiliar dengan oral manifestasi dari
infeksi HIV. Tanda yang utama adalah kandidiasis oral, kaposi sarkoma, dan oral
dokter gigi untuk waspada. Dokter gigi yang terinfeksi berada dalam posisi sulit.
Sejumlah negara telah menanggapi tuntutan publik dengan hukum yang membatasi
hak-hak dokter gigi yang terinfeksi untuk melakukan praktik. Banyak yang
meskipun pada negara-negara tanpa aturan tersebut, kewajiban hukum dokter gigi
untuk memberitahu pasien dan staf bahwa dokter gigi atau stafnya yang terinfeksi
HIV atau HBV masih tidak jelas. Jika dokter gigi melakukan hal tersebut, maka
reaksi mungkin akan memaksa praktik untuk tutup; jika tidak, maka dokter gigi
harus bertanggung jawab terhadap pasien yang terinfeksi (Burt and Eklund, 2005).
Di sisi lain, dokter gigi memiliki kewajiban hukum yang sah, di bawah
American with Disabilities Act of 1990, untuk tidak menolak perawatan pada
pasien. Hal ini menjadi lebih tegas pada tahun 1997, keputusan U.S. District Court
terhadap dokter gigi yang diduga menolak perawatan pasien yang memiliki status
HIV. Dokter gigi pun mengajukan banding, tetapi U.S Court of Appeals
bahwa risiko transmisi berkurang ke level yang sangat rendah jika dilakukannya
standard precautions.
Kesediaan untuk merawat pasien yang terinfeksi HIV merupakan isu yang
gigi. ADA telah memasukkan kode etik mengenai pernyataan penolakan merawat
pasien yang terinfeksi HIV bahwa hal itu adalah tidak etis dan ilegal. Posisi ini juga
masuk akal karena (1) risiko transmisi HIV dari pasien ke dokter gigi sangat rendah
ketika dokter gigi menggunakan standard precautions, dan (2) banyak dokter gigi
terhadap pasien yang terinfeksi, khususnya pasien yang terinfeksi HIV. Beberapa
dokter gigi tetap kukuh bahwa mereka tidak memiliki tanggung jawab etis untuk
78
merawat pasien yang positif HIV. Dokter gigi ini cenderung kurang percaya
terhadap standard precautionsdan khawatir dengan apa yang akan terjadi pada
praktik mereka jika diketahui bahwa pasien dengan HIV-positif telah dirawat di
sana. Mayoritas dokter gigi menerima tanggung jawab etis mereka untuk merawat
pasien yang terinfeksi, meskipun kebanyakan tidak akan melakukannya jika mereka
memiliki pilihan. Pada tahun 1991, survei nasional dari mahasiswa kedokteran gigi,
menyatakan bahwa 76% setuju mengenai tanggung jawab etis untuk merawat
pasien yang terinfeksi, meskipun 54% mengakui adanya ketakutan merawat pasien
yang terinfeksi dan 53% menyatakan tidak akan merawat jika diberikan pilihan.
Klinik AIDS yang ada di sejumlah kota besar, yang berisi praktisi dental yang
tingkat profesionalisme yang tinggi. Bagaimanapun juga, pada akhir abad ke-20
trend ini telah dianggap “mainstream” (misal perawatan ada praktik doktek gigi
Isu yang naik pada edukasi dental oleh adanya epidemik AIDS membutuhkan
waktu yang lama untuk diselesaikan. Dua pertanyaan yang muncul antara lain:
2. Apakah yang menjadi kewajiban fakultas kedokteran gigi jika ada siswa yang
kasus yang telah terdokumentasi pada siswa yang teridentifkasi positif HIV selama
studinya dan setelah mereka memulai perawatan pada pasien, dan setidaknya ada
79
satu kasus yang terdokumentasi mengenai anggota fakultas yang meninggal karena
AIDS.
BAB III
PEMBAHASAN
bermanfaat bagi para pekerja. Melalui pemahaman tentang proses produksi, adanya
potensi bahaya dan resiko di tempat kerja, pengelolaan lingkungan kerja yang
pada pekerja senantiasa perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan deteksi dini
kesehatan lingkungan antara lain : masalah air, sampah, kimia, dan limbah.
sejumlah aplikasi beberapa ilmu lain yang saling mendukung, seperti ilmu anatomi,
ergonomik adalah :
80
81
fisik.
2. Menghemat waktu
6. Memberikan keselesaan kepada dokter gigi saat bekerja. Dokter gigi mungkin
1. Faktor manusia
81
82
Tergolong dalam faktor ini adalah yang berasal dari dalam diri manusia,
seperti umur, jenis kelamin, kekuatan otot, entuk dan ukuran tubuh, dan
lainnya.
Banyak faktor dari luar yang dapat mempengaruhi kerja atau berasal dari
2. Anthropometri
manusia, terutama seluk beluk dimensional ukuran dan bentuk tubuh manusia.
menciptakan suatu sarana kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh pengguna sarana
kerja tersebut. Semua peralatan dan barang serta semua ruangan kerja dimana
pabrikasi dilakukan akan berkaitan dengan tubuh manusia. Ukuran alat-alat kerja
Hubungan tenaga kerja dalam sikap dan interaksinya terhadap sarana kerja
akan menentukan efisiensi, efektivitas dan produksi kerja, selain SOP (Standard
Operating Procedures) yang terdapat pada setiap jenis pekerjaan. Penggunaan meja
dan kursi kerja ukuran baku oleh orang yang mempunyai ukuran tubuh yang lebih
tinggi atau sikap duduk yang terlalu tinggi sedikit banyak akan berpengaruh
terhadap hasil kerjanya. Tanpa disadari tenaga kerja tersebut akan sedikit
82
83
Apabila medulla spinalis tidak dipertahankan pada kurva yang aslinya maka
dapat terjadi sakit pada bagian bawah punggung, leher dan bahu. Cara duduk
dengan sudut pada sendi paha kurang lebih 45˚ dan paha dalam posisi yang abduksi
berhubungan dengan waktu duduk yang lama. Pelvis harus pada keadaan yang
stable dengan orientasi yang tegak untuk mempertahankan kurva spinalis yang
neutral. Telapak kaki harus rata pada lantai dan paha dalam keadaan terdukung dan
memberikan dukungan kepada tubuh. Hal ini dapat menghindari hambatan terhadap
sirkulasi darah ke kaki dan telapak kaki. Kursi saddle dapat memberikan posisi yang
tegak ketika operator duduk. Desain dari krusi saddle dapat mempertahankan
medulla spinalis pada susunan yang benar sehingga rasa sakit pada punggung dapat
Cara memegang instrumen tangan atau instrument terdiri dari beberapa cara
yaitu pen grasp, modified pen grasp, palm grasp, palm thumb rrasp, dan reverse
Konvensional. Jari manis bersandar pada permukaan gigi tetangga dari gigi
yang diinstrumentasi. Cara ini paling sering digunakan. Berseberangan. Jari manis
bersandar pada permukaan gigi yang berseberangan pada lengkung rahang yang
83
84
sama. Berlawanan. Jari manis bersandar pada permukaan gigi di lengkung rahang
yang berlawanan. Jari di atas jari. Jari manis bersandar di atas telunjuk ibu jari
menyatu dengan alat dan tumpun supaya pekerjaan dapat dilakukan secara efisien.
atas dan ke bawah akan menyebabkan cepat lelah dan instrumentasi tidak efektif.
palatal anterior
bukal kiri
bukal kiri
Menunjukkan posisi pasien pada perawatan kwandran kiri dan kanan rahang
84
85
Menunjukkan posisi pasien yang berbaring dengan sudut 40˚ terhadap bidang
menjadi pertimbangan penting. Oleh karena itu, sebelum mendesain letak peralatan
dan perabotan, staf harus menentukan pekerjaan yang paling sering dilakukan dan
85
86
tingkatannya.
Four-Handed Destistry adalah teknik dalam kedokteran gigi dimana dokter gigi dan
mengurangi kelelahan baik itu untuk pasien dan tenaga kesehatan gigi.
Terdiri atas :
Fase 1 : tim harus memutuskan pelayanan apa yang akan disediakan kepada pasien
dan siapa yang akan memberikan pelayanan tersebut. Harus terdapat tempat yang
86
87
memadai agar pelayanan ini dapat disediakan secara efisien; hal ini termasuk tipe
pelayanan dan jumlah orang yang dibutuhkan untuk melakukan pelayanan tersebut.
Dokter gigi yang sendiri dengan staff yang banyak akan mampu untuk menyediakan
pelayanan dengan jumlah yang sama dengan beberapa dokter gigi yang bekerja
Fase 2 : tim perencana harus memutuskan isi dari ruang perawatan dan desain dari
peralatan yang akan dipakai pada setiap perawatan, dan pengaturan instrumen
Fase 3 : tim perencana harus menentukan berapa banyak operator dan area
efisien. Peralatan, bahan dan desain dari ruang perawatan seperti yang telah
Fase 4 : terdiri dari penentuan dari kedekatan dan fungsi dari area yang mendukung
Terdapat 4 metode yang digunakan untuk mendesain fasilitas dental untuk efisiensi
yang maksimal :
1. Flow diagram
87
88
Penunjuk jalur yang harus dilakukan pekerja untuk melakukan tugas yang
spesifik dan untuk menunjukkan area dimana fasilitas dapat disusun ulang
dari satu tempat ke tempat lain. Ini dapat digunakan pada fasilitas yang telah ada
untuk menyusun ulang area dimana pola traffic telah ada dan masalah telah
jarak orang berjalan dan kelelahan dari pekerja. Teknik ini bergantung pada data
perwakilan dengan menempatkan form di dalam pintu setiap area. Semua pekerja
menandai tujuan mereka setiap kali mereka meninggalkan satu area untuk ke area
4. Template Methods
Metode templet menunjukkan tata letak yang paling tepat dalam ruang yang
diberikan.Teknik ini dibuat untuk fasilitas yang telah ada, biasanya dalam satu
menunjukkan kebutuhan khusus dari tiap tempat kerja dan alasan untuk
88
89
Kursi pasien
Operating stools(chairs)
Dental Unit
Mobile Cabinet
Merancang desain yang baik dan efisien untuk ruang dan alat di luar perawatan
seperti pada :
Ruangan resepsionis
Dental laboratotium
Kantor perusahaan
jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan pada pekerja dengan cara
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada bidang kedokteran gigi dapat
diartikan sebagai upaya seorang dokter gigi untuk mengurangi resiko penyakit
89
90
(menular) dan cedera selama pelayanan perawatan pada praktik dokter gigi
(Pradipta, 2013).
2. Memberi alat pelindung diri pada dokter gigi, seperti pemakaian sarung
kelembaban, debu, kotoran asap, uap, gas, aliran udara, cuaca, sinar radiasi,
dengan benar saat bekerja, maupun tata letak penempatan alat kedokteran
gigi.
90
91
Di tempat praktik dokter gigi beberapa waktu lalu, penyeka darah setelah
ekstraksi gigi dibuang begitu saja ke tempat sampah tanpa pemikiran lebih lanjut.
Namun sekarang tidak lagi, dental office harus melakukan standard precautions ,
prosedur dilakukan berdasarkan asumsi bahwa setiap pasien atau orang yang
bekerja di dental office mungkin saja membawa infeksi serius. Sehingga kemudian
semua tahapan perawatan dental yang dilakukan harus meminimalisir risiko infeksi
Beberapa dokter gigi mengingat kembali ketika dulu mereka bekerja tanpa
container yang tepat; dan mengkhawatirkan aturan OSHA. Dokter gigi kini jauh
dilakukan oleh anggota yang mana di dalam organisasi. Fungsi analisis pekerjaan
adalah tahap pertama saat menulis penjelasan dari setiap pekerjaan. Hasil dari
tanggung jawab dan akuntabilitas dari setiap anggota dari tempat praktik itu.
Analisis pekerjaan adalah dasar dari perencanaan dari jumlah dan kegunaan setiap
staf secara benar. Analisis pekerjaan sebagai dasar dari pelatihan. Analisis pekerjaan
91
92
dan ingin melamar pekerjaan tersebut. Satu dari tujuan primer dari suatu perekrutan
adalah untuk menyediakan informasi yang cukup pada pelamar yang potensial
syarat dari sekelompok pelamar untuk menempati posisi tertentu untuk organisasi.
Proses ini terdiri dari beberapa elemen, yaitu application, interview, reference
sasaran praktek. Dokter gigi dapat menjelaskan arah, sasaran spesifik, dan tujuan
tertentu yang ingin dicapai pada pegawai dengan menggunakan waktu singkat yang
diambil dari pekerjaannya. Pelatihan dapat berguna untuk melatih kemampuan baru
pada pegawai baik segera setelah merekrut atau membantu pegawai baru untuk
beradaptasi dengan metode praktek dan kebutuhan yang diperlukan. Pelatihan dapat
memperbaiki kinerja yang kurang. Pada program yang diadakan terus menerus
dapat berpengaruh pada peningkatan kinerja dan asumsi pegawai pada peran baru
Tiga isu terbesar pada dokter gigi belakangan ini dalam hubungan dengan
staff adalah tingkah laku yang tidak cakap atau imatur, performa kerja yang buruk,
dan kepribadian yang tidak cocok. Analisa kerja (job analysis) dan deskripsi kerja
92
93
(job description) memeperlihatkan standar yang harus dicapai pegawai agar dan
induksi dan proses pelatihan membantu memelihara konsistensi tingkah laku dari
pegawai. Jika usaha untuk memperbaiki tingkah laku pegawai tidak berhasil,
pemahaman mengenai pengaturan dasar yang terlibat dalam hal memotivasi pasien.
Setiap dokter harus mengerti hal-hal dasar yang memotivasi pasien datang
kepadanya.
Dokter bukan hanya mengobati tapi juga bisa membesarkan hati pasien yang
akan berpengaruh pada keadaan psikologinya. Hal ini berkaitan dengan rencana
dokter juga harus menunjukkan rasa empati pada pasien yang akhirnya akan
sudah terciptanya suatu pengahalang. Salah satu penghalang yang biasa kita buat
adalah menilai pasien terlebih dahulu sebelum memeriksa. Hal penghalang ini
Sebagai pekerja kesehatan dental, penting bagi kita untuk merawat seluruh
93
94
pasien secara adil tanpa membeda-bedakan baik dia orang cacat maupun
normal.
but do not listen). Dental professional tidak boleh terlalu sibuk mendengarkan
sehari-hari, banyak tuntutan ditempatkan pada waktu Anda, dan Anda tiba-
5. Isyarat non verbal berkenaan dengan gesture dan gerakan tubuh pada kondisi
medis mengenai komponen rekam medis untuk pasien rawat jalan pada sarana
1. Identitas pasien, terdiri dari nama lengkap pasien, umur, nama suami/ayah,
94
95
penyakit.
5. Diagnosis.
6. Rencana penatalaksanaan.
Rekam medis harus disimpan dan dijaga kerahasiaan oleh dokter, dokter gigi
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien
berobat atau dipulangkan, setelah batas waktu tersebut rekam medis dapat
95
96
tersebut.
2. Rekam medis pada sarana pelayanan kesehtan non rumah sakit wajib
dari tanggal terakhir pasien berobat atau dipulangkan, setelah batas waktu
Penjadwalan Pasien
appointment. Data yang terdapat pada buku appointment dibuat dengan pensil. Data
ini harus akurat, lengkap, dapat dibaca dan berisi informasi seperti:
nama.
2. Nomor telepon untuk memastikan janji control atau bila terdapat hal darurat.
4. Usia pasien.
N : pasien baru.
M : Premedicate.
96
97
↓ : lama appointment
Karena keterbatasan ruang pada setiap data, maka penulisan data ini
Recall System
dokter gigi menemukan bahwa tidak ada satu sistem yang sempurna, sehingga
mereka lebih memilih untuk menggunakan lebih dari 1 jenis. 3 jenis recall system
Sistem pembiayaan kesehatan Indonesia secara umum terbagi dalam 2 sistem yaitu:
layanan, dimana pencari layanan kesehatan berobat lalu membayar kepada pemberi
2. Kapitasi (Capitation)
97
98
dokter gigi untuk waspada. Dokter gigi yang terinfeksi berada dalam posisi sulit.
Sejumlah negara telah menanggapi tuntutan publik dengan hukum yang membatasi
hak-hak dokter gigi yang terinfeksi untuk melakukan praktik. Banyak yang
meskipun pada negara-negara tanpa aturan tersebut, kewajiban hukum dokter gigi
untuk memberitahu pasien dan staf bahwa dokter gigi atau stafnya yang terinfeksi
HIV atau HBV masih tidak jelas. Jika dokter gigi melakukan hal tersebut, maka
reaksi mungkin akan memaksa praktik untuk tutup; jika tidak, maka dokter gigi
harus bertanggung jawab terhadap pasien yang terinfeksi (Burt and Eklund, 2005).
Kesediaan untuk merawat pasien yang terinfeksi HIV merupakan isu yang
gigi. ADA telah memasukkan kode etik mengenai pernyataan penolakan merawat
pasien yang terinfeksi HIV bahwa hal itu adalah tidak etis dan ilegal. Posisi ini juga
masuk akal karena (1) risiko transmisi HIV dari pasien ke dokter gigi sangat rendah
ketika dokter gigi menggunakan standard precautions, dan (2) banyak dokter gigi
98
99
99
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil tinjauan pustaka, Klinik Sentosa Jaya belum menerapkan perencanaan
lingkungan kerja yang baik dan benar, dilihan dari sistem pengolahan limbahnya, dimana
sampah medis dan non medis tidak dipisahkan dan pembungan sampahnya pun tidak diolah
dengan benar. Penerapan pengorganisasian dan pelaksanaan praktik pun tidak efektif, ditinjau
dari :
1. Tata letak peralatan yang tidak sesuai dan jumlah perawat terbatas.
2. Tidak adanya penerapan posisi ergonomis dan prinsip four handed dentistry.
3. Sistem administrasi di klinik berupa pengelolaan rekam medis gigi dan pengelolaan pasien
mulai dari penjadwalan pasien, recall system, dan pembayaran pasien dikerjakan oleh 1
perawat.
Maka dari itu, Klinik Sentosa Jaya harus memperbaiki sistem perencanaan lingkungan
kerja dan menerapkan pengorganisasian dan pelaksanaan praktik yang lama agar menjadi lebih
100
DAFTAR PUSTAKA
Budiono, Sugeng. 2008. Bunga Rampai : Hiperkes dan KK. Semarang : Badan Penerbit Undip.
Burt, Brian A. 2005. Dentistry, Dental Practice and The Community. USA : Elsevier Saunders.
Domer, Larry. 1980. Dental Practice Management, Concepts, and Application. London : The
101