Anda di halaman 1dari 21

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CAKUNG

DINAS KESEHATAN
PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN CAKUNG

NOMOR : TAHUN 2018

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS


PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CAKUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN CAKUNG


KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan


sesuai kebutuhan pasien
b. bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu
memperhatikan mutu dan keselamatan pasien
c. bahwa untuk meningkatkan pelayanan klinis
dibutuhkan rekam medis yang akurat tentang
identifikasi pasien
d. bahwa untuk kepuasan pelangan dibutuhkan
pelayanan yang bermutu
e. banwa untuk meningkatkan mutu pelayanan
dibutuhkan informasi dari dokter
f. bahwa penanganan kasus-kasus gawat darurat dan
beresiko tinggi perlu diidentifikasi, baik bagi petugas
maupun pasien yang lain yang perlu dipehatikan
g. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis yang optimal
dan kesinambungan pelayanan perlu ditetapkan
tentang pengkajian awal, terapi lanjutan, tim
interprofesi, sampai kebijakan mengenai penanggung
jawab pemulangan pasien
h. bahwa tim asuhan gizi merupakan tim fungsional yang
mengkoordinasikan penyelenggaraan asuhan gizi
mulai perencanaan pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi
i. bahwa tim asuhan gizi bertugas menyelanggarakan
pelayanan gizi paripurna kepada pasien terutama yang
membutuhkan terapi gizi
j. bahwa rujukan merupakan kesinambungan terapi
pengobatan lebih lanjut yang tidak bisa dilaksanakan
dan harus dirujuk ke fasilitas yang lebih tinggi
k. bahwa untuk meningkatkan pelayanan klinis
dibutuhkan anestesi untuk pembedahan dan
persetujuan tindakan (informed consent)

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang-undang Nomor 29 tentang praktek kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 tahun 2014
tentang pedoman pelaksanaan program JKN-INA
CBG’s
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 269 tahun 2008 tentang penyampaina
informasi
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
KECAMATAN CAKUNG.

KESATU : Kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas Kecamatan


Cakung sebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Mei 2018

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


CAKUNG,

RITA WEDYA ASTUTI


NIP 197407032006042024
LAMPIRAN 1: KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR…….
TENTANG : KEBIJAKAN
PELAYANAN KLINIS
PUSKESMAS KECAMATAN
CAKUNG

PENDAFTARAN PASIEN

1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas


2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang
memenuhi kriteria
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identifikasi pasien harus dipastikan minimal dengan dua acara
dari identifikasi sebagai berikut : nama pasien, tanggal lahir
pasien, alamat tempat tinggal, nama KK, dan nomor rekam
medis
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan
informasi lain yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi
tarif, jenis pelayanan dan informasi tentang kerjasama dengan
fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat
pendaftaran
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada
keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran
7. Hak-hak pasien meliputi :
a. Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan
peraturan,Hak atas pelayananyang manusiawi, adil dan
jujur
b. Hak untuk mendapatkan pelayanan medis sesuai dengan
standar, tanpa diskriminasi
c. Hak memperoleh asuhan keperawatan
d. Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan
pendapat klinik dan pendapat etisnya tanpa campur tangan
dari pihak luar
e. Hak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit kecuali apabila
ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku

f. Hak pasien untuk memperoleh informasi tentang tindakan


medik yang akan dilakukan terhadap dirinya, dan
memberikan persetujuan atas tindakan medik dan memilih
dokter dan kelas perawatan sesuai dengan yang diinginkan
g. Hak untuk menolak tindakan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan/perawatan atas tanggung jawab
sendiri sesudah memperoleh informasi mengenai
penyakitnya
h. Hak pasien untuk memilih tenaga kesehatan jika
memungkinkan
i. Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam
perawatan di Puskesmas
j. Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan dan
pelayanan terhadap dirinya
k. Hak transparansi biaya yang akan dilakukan terhadap
dirinya
l. Hak akses dan kandungan isi rekam medis miliknya
8. Kewajiban pasien meliputi :
a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatannya
b. Mematuhi nasehat dan petunjuk Tenaga Kesehatan
c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas
9. Kendala fisik, Bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan ditindak lanjuti

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


CAKUNG,

RITA WEDYA ASTUTI


NIP 197407032006042024
LAMPIRAN 2: KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR…….
TENTANG : KEBIJAKAN
PELAYANAN KLINIS
PUSKESMAS KECAMATAN
CAKUNG

PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN

1. Kajian awal dilakukan paripurna oleh tenaga yang kompeten


melakukan pengkajian
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian
kebidanan dan profesi kesehatan lain oleh tenaga profesi
kesehatan sesuai dengan kebutuhan
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar
asuhan
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak
terjadinya pengulangan yang tidak perlu
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan dan
profesi kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam
rekam medis
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan
dalam pelayanan
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan professional yang kompeten
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, maka harus beda
komunikasi antar praktisi klinis dan tim kesehatan antar
profesi harus tersedia
10.Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan
layanan harus dilakukan melalui proses pendelegasian
wewenang.
11.Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
professional yang memenuhi persyaratan
12.Proses kajian, perencanaan dan pelaksanaan layanan
dilakukan dengan peralatan dan tempat yang memadai
13.Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan
pasien dan petugas dengan melakukan pemeliharaan dan
sterilisasi alat
14.Rencana layanan dan pemeriksaaan layanan di pandu oleh
prosedur klinis yang dibakukan
15.Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal,
rencanan layanan dan pelaksanaan layanan disusun secara
kolaboratif dalam tim layanan terpadu
16.Rencanan layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan
pasien
17.Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan
biologis, psikologis, social spiritual dan memeperhatikan tata
nilai budaya pasien
18.Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas
dengan memperhatikan effisisensi sumber budaya
19.Resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus
diidentifikasi
20.Efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan
harus diinformasikan kepada pasien
21.Rencanan layanan harus dicatat dalam rekam medis
22.Rencanan layanan harus memuat Pendidikan/penyuluhan
pasien

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


CAKUNG,

RITA WEDYA ASTUTI


NIP 197407032006042024
LAMPIRAN 3: KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR…….
TENTANG : KEBIJAKAN
PELAYANAN KLINIS
PUSKESMAS KECAMATAN
CAKUNG

PELAKSANAAN LAYANAN

1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur


pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : pelayanan
medis, keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi
kesehatan yang lain
3. Pelaksanaan pelayanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan pelayanan dan perkembangan pasien harus
dicatat dalam rekam medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat
dalam rekam medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib
diinformasikan kepada pasien sebelum mendapatkan
persetujuan
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent)
wajib di dokumentasikan
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi dan di
tindak lanjuti
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
10. Kasus kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan
dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat
11. Daftar kasus-kasus gawat darurat yang sering ditangani

No Diagnosa
1 Hypertensi urgency/emergency
2 Vulnus laceratum
3 Vulnus ekskoriasi
4 Asma Bronchial
5 DHF
6 Kejang demam
7 Dyspnoe
8 Sindrom Koroner Akut
9 Perdarahan
10 Diare dengan dehidrasi ringan-sedang

12. Kasus kasus kelompok pasien beresiko tinggi harus ditangani


sesuai dengan prosedur pelayanan kasus beresiko tinggi
13. Daftar kasus-kasus beresiko tinggi yang sering ditangani

No Nama Kasus
1 TBC
2 HIV/AIDS
3 Campak
4 Varicella/Herpes Zoster
5 Hepatitis
6 Pneumonia
7 Konjungtivitis
8
9
10

14. Kasus kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap


terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan
prosedur pencegahan (kewaspadaan universal)
15. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan
prosedur pemberian obat/cairan intravena yang baku dan
mengikuti prosedur septik
16. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indicator yang jelas
17. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat
pemberian layanan
18. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi,
didokumentasikan dan ditindak lanjuti
19. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana
untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu
20. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang , perencanaan layanan, pelaksanaan
layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan pasien
pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya
21. Pasien berhak untuk menolak pengobatan
22. Pasien berhak untuk menolak dirujuk ke sarana kesehatan lain
23. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk
rujukan dipandu oleh prosedur yang baku
24. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat
keputusan, akibat dari keputusan,dantanggung jawab mereka
berkenaan dengan keputusan tersebut
25. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan
prosedur yang jelas
26. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten
27. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus
mendapatkan informed consent
28. Jenis-jenis pelayanan anestesi dan sedasi yang tersedia di
Puskesmas Kecamatan Cakung adalah :
1. Anestesi Lokal
a. Anestesi local dilakukan dalam tindakan bedah minor
yang dapat dilakukan di Puskesmas Kecamatan Cakung
b. Preparat yang digunakan adalah Lidocaine 2%
2. Sedasi per Rectal
a. Sedasi per rectal digunakan untuk pasien anak dengan
kejang demam sederhana maupun kompleks
b. Preparat yang digunakan adalah Diazepam
3. Sedasi per Oral
a. Sedasi per oral untuk pasien anak diberikan dengan
riwayat kejang demam, preparat yang digunakan adalah
Phenobarbital
b. Sedasi peroral untuk pasien dewasa dengan riwayat
kejang,preparat yang digunakan adalah Phenobarbital
4. Anestesi Topikal
a. Anestesi dilakukan pada pencabutan gigi goyang, insisi
abses,corpus alienum di mata
b. Preparat yang digunakan adalah Chlor ethyl dan
Pantocaine
29. Status pasien wajib dimonitor saat, selama dan setelah
pemberian anestesi dan pembedahan
30. Hal-hal yang harus dimonitor antara lain :
a. Keadaan Umum pasien
b. Kesadaran pasien
c. Tanda vital pasien yang meliputi : tekanan
darah,nadi,respiratory rate,suhu
31. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan
sesuai dengan rencana layanan
LAMPIRAN 4: KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR…….
TENTANG : KEBIJAKAN
PELAYANAN KLINIS
PUSKESMAS KECAMATAN
CAKUNG

RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN PASIEN

1. Rujukan pasien dipandu oleh prosedur yang baku


2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk
melaksanakan proses rujukan
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh
dokter yang menangani
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, Puskesmas wajib
memberikan alternative pelayanan.
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
6. Resume klinis meliputi : nama pasien, kondisi klinis,
prosedur/tindakan yang telah dilakukan, dan kebutuhan akan
tindak lanjut
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat
rujukan
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh
petugas yang kompeten
9. Kriteria merujuk pasien meliputi :
a. Berdasarkan atas indikasi medis
b. Bukan permintaan pasien atau keluarganya sendiri
c. Karena keterbatasan alat dan sarana kesehatan
d. Memakai ambulance rujukan didampingi petugas kesehatan
Puskesmas Kecamatan Cakung
10. Pada Saat pemulangan ,pasien/keluarga harus diberi
informasi tentang tindak lanjut layanan
11. Yang berhak melakukan pemulangan pasien adalah dokter
yang merawat pasien (DPJP)
12. Kriteria pemulangan pasien :

A. RAWAT JALAN
Kriteria pemulangan pasien di Rawat jalan :
1. Pasien dalam kondisi stabil
2. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan
3. Prognosis baik
4. Mampu minum obat
5. Disarankan control apabila obat habis

B. UGD
Kriteria pemulangan pasien di UGD
1. Pasien dalam kondisi stabil
2. Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam
jiwa
3. Prognosis pasien baik
4. Mampu minum obat dan mematuhi petunjuk dokter
pemeriksa
5. Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi, segera
kembali memeriksakan diri
6. Mampu control apabila obat habis

C. Rumah Bersalin/RB
Kriteria pemulangan pasien di RB
1. Ibu dalam kondisi yang stabil, misalnya : kontraksi uterus
bagus, keras,perdarahan tidak massif,BAK normal
2. Tanda-anda vital bagus
3. Ibu mampu minum obat secara per oral
4. Bayi : kondisi stabil, bayu sudah BAK dan BAB
5. Bayi mampu menyusu
6. Ibu dan keluarga mampu melakukan perawatan secara
mandiri di rumah
7. Mampu kontrol apabila obat habis
8. 1x24 jam sejak pasien melahirkan baru boleh dipulangkan

13. Perlu adanya tindak lanjut terhadap umpan balik dari sarana
kesehatan rujukan yang merujuk balik
14. Adanya alternative penanganan pasien yang memerlukan
rujukan tapi tidak mungkin dilakukan
15. Pemberian informasi tentang tindak lanjut pada saat
pemulangan atau rujukan

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


CAKUNG,

RITA WEDYA ASTUTI


NIP 197407032006042024
LAMPIRAN 5: KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR…….
TENTANG : KEBIJAKAN
PELAYANAN KLINIS
PUSKESMAS KECAMATAN
CAKUNG

ASUHAN GIZI

1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk pasien tersedia secara


regular
2. Menyediakan variasi pilihan makananyang diberikan
didasarkan atas status gizi dan sesuai kebutuhan pasien
3. Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara yang baku
mengurangi resiko kontaminasi dan pembusukan
4. Distribusi makanan secara tepat waktu dan memenuhi
permintaaan atau kebutuhan khusus
5. Respons pasien terhadap asuhan gizi harus dimonitor dan
dicatat dalam rekam medis

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


CAKUNG,

RITA WEDYA ASTUTI


NIP 197407032006042024
LAMPIRAN 6: KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR…….
TENTANG : KEBIJAKAN
PELAYANAN KLINIS
PUSKESMAS KECAMATAN
CAKUNG

JENIS-JENIS PELAYANAN PUSKESMAS KECAMATAN CAKUNG

UNIT KESEHATAN PERORANGAN

1. Pelayanan Umum :

a. PemeriksaanUmum
b. Pemeriksaan keur kesehatan
c. Pemeriksaan visum luar

2. Pelayanan Gigi

a. Pemeriksaan gigi dan mulut


b. Premedikasi
c. Pencabutan Gigi Susu
d. Pencabutan gigi dewasa tanpa komplikasi
e. Penambalan tetap dengan GiC
f. Tambalan sinar
g. Perawatan syaraf
h. Pembersihan karang gigi

3. Pelayanan laboratorium

a. Pemeriksaan Darah Lengkap


(Hb,leukosit,troombosit,hematokrit,LED,Diff count)
b. Pemeriksaan Golongan darah
c. Pemeriksaan HIV,DNA HIV, HCV
d. Pemeriksaan Syphillis
e. Pemeriksaaan HBsAg
f. Pemeriksaan Urin Lengkap
g. Pemeriksaan Gravindex test
h. Pemeriksaan IMS (KOH,GO gram)
i. Pemeriksaan Glukosa (sewaktu, puasa, 2 jam PP)
j. PemeriksaanAsam Urat
k. Pemeriksaan Profil Lipid
l. Pemeriksaan Ureum-kreatinin
m. Pemeriksaaan SGOT-SGPT
n. Pemeriksaan Widal
o. Pemeriksaan BTA Kusta
p. Pemeriksaan BTA TBC
q. Pemeriksaan TCM

4. Pelayanan KI

a. Pelayanan ANC ibu hamil


b. Pelayanan KF2, KF3
c. PITC (Test dan konseling HIV atas inisiasi Petugas)
d. PPIA (triple eliminasi)/PMTCT dari luar

8. Pelayanan Poli KB

a. Konsultasi KB
b. Pemasangan IUD tanpa penyulit
c. Pelepasan IUD tanpa penyulit
d. Kontrol IUD
e. Pemasangan Implant
f. Pencabutan implant
g. Suntik KB
h. Pil KB
i. Kondom

9. Pelayanan Poli Tindakan

a. Pelayanan Inhalasi anak dan dewasa


b. Pelayanan ekstraksi/ekstirpasi kuku
c. Pengambilan serumen telinga
d. Ekstraksi corpus alienum di telinga
e. Ekstraksi corpus alienum di hidung
f. Pelayanan insisi/eksisi
g. Pelayanan sirkumsisi
h. Perawatan luka/ganti verban
i. Jahit luka
j. Perawatan luka bakar <10% (ringan)
k. Perawatan luka bakar <10% - 20% tanpa komplikasi
(sedang)
l. Pemasangan infuse
m. Pemasangan O2
n. Lepas jahitan
10. Pelayanan Farmasi

a. Pengkajian dan Pelayanan resep


b. Pelayanan informasi obat (PIO)
c. Konseling
d. Monitoring efek samping obat (meso)
e. Pemantauan terapi obat (PTO)
f. Evaluasi penggunaan obat

8. Pelayanan Poli Kesehatan Anak

a. Pelayanan 5 Imunisasi Daasr Lengkap :


BCG, DPT, HB Hib, polio, IPV, MR
(Booster umur 18 bln DPT HB Hib, umur 2 tahun
MR)
b. Pelayanan ibu hamil,calon penganten (caten)
c. Pemeriksaan KN2 & KN 3
d. SDI DTK (Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
Kembang)
e. Tindik

11. Pelayanan Poli Gizi

a. Pelayanan konsultasi gizi penyakit


degenerative/menahun (DM,hipertensi,asam urat
tinggi,cholesterol tinggi)
b. Pelayanan konsultasi gizi anak (gizi kurang,gizi
lebih,gizi buruk)
c. Pelayanan gizi ibu hamil

12. Pelayanan Sanitasi

a. Pelayanan rujukan dari BP (penyakit berbasis


lingkungan,DBDdiare,TBC,Penyakit kulit)
b. Pelayanan pemeriksaan kualitas air
c. Pelayanan pemeriksaaan makanan

13. Pelayanan Poli TB

a. Pengobatan pasien TB
b. Konseling dan edukasi pra OAT
c. Konseling dan edukasi bagi PMO
d. Skreening DM,HIV, kelainan ginjal dan liver pada
pasien TB
e. Pencatatan dan pelaporan SITT
f. Pelayanan TB MDR
g. Pelayanan TB HIV
h. Home visit

14. Pelayanan Poli Kusta

a. Pemeriksaan POD
b. Pemeriksaan reaksi reveral/reaksi ulang
c. Edukasi cara perawatan diri
d. Edukasi kemungkinan terjadi reaksi selama
pengobatan
e. Edukasi kemungkinan terjadi reaksi sesudah
pengobatan
f. Edukasi perawatan cacat tingkat 1 dan 2

15. Pelayanan Poli Mata

a. Pemeriksaan Visus
b. Pemeriksaan Refraksi
c. Cabut bulu mata/Epilasi
d. Pemeriksaan tekanan intraocular
e. Ekstraksi corpus alienum (sederhana)
f. Irigasi mata
g. Tes buta warna

16. Pelayanan Poli Jiwa

a. Pemeriksaan pasien Jiwa


b. Pemberian obat bagi pasien Jiwa
c. Konseling keluarga

17. Pelayanan Poli IMS

a. Pemeriksaan duh tubuh vagina


b. Pemeriksaan duh tubuh uretra
c. Pengobatan penyakit IMS
d. Pengobatan kondyloma
e. Konseling dan edukasi penyakit IMS
f. Pelayanan IVA test

18. Pelayanan Poli HIV/ASTER

a. Pemeriksaan klinis pasien HIV


b. Terapi ARV
c. Terapi IO pada pasien ARV
d. Konseling dan edukasi pra ARV
e. Pencatatan dan pelaporan VCT dan TIPK
f. Screening TB pada pasien HIV
g. Mobile VCT

19. Pelayanan Poli 24 Jam

a. Pemeriksaan umum
b. Pelayanan tindakan :
 Pelayanan Inhalasi anak dan dewasa
 Pelayanan ekstraksi/ekstirpasi kuku
 Ekstraksi corpus alienum di telinga
 Ekstraksi corpus alienum di hidung
 Pelayanan insisi/eksisi
 Perawatan luka/ganti verban
 Jahit luka
 Pencabutan jahitan
 Perawatan luka bakar <10% (ringan)
 Perawatan luka bakar <10% - 20% tanpa
komplikasi (sedang)
 Penanganan Kejang Demam
 Penanganan Sindrom Koroner Akut
 Penanganan Hipertensi Urgency/emergency
 Pemasangan infuse set
 Pemasangan O2
 EKG
 Resusitasi
 Rujukan Emergency
 Visum Luar
 Pembuatan Surat Keterangan Penyebab
Kematian

20. Pelayanan Poli MTBM & MTBS

a. Pelayanan manajemen terpadu MTBM & MTBS


b. Pengobatan penyakit yang ada di MTBS
c. Pelayanan mantoux test
d. Pemberian profilaksis INH pada balita dgn kontak TB

21. Pelayanan Poli KTA/P

a. Pemeriksaan
b. Konseling
c. Penanganan medis

22. Pelayanan Ruang Bersalin


a. Persalinan normal
b. Peraatan nifas ( KF 1 & KN 1)
c. Imunisasi Hb0 pada KN1
d. Pelayanan neo essensial (BBL)
e. Penanganan kegawatdaruratan obstetric dan
neonatal

23. Pelayanan Poli Lansia

a. Promotif
 Kegiatan penyuluhan di ruang tunggu lansia
 Edukasi singkat pada setiap pasien yang
diperiksa
 Pemanfaatan media KIE untuk menyampaikan
informasi kesehatan kepada pasien lansia
 Senam lansia yang dilaksanakan setiap hari
selasa

b. Preventif
 Screening Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
(P3G), meliputi
Activity Daily Living (ADL) : test untuk
mendeteksi tingkat kemnandirian lansia
Tes resiko jatuh untuk mendeteksi resiko
jatuh terhadap kondisi lansia
Geriatric Depression Scale (GDS) untuk
mendeteksi kemungkinan terjadinya
depresi pada lansia
Mini Cog (MC) dan Clock Drawun Test
(CDT) untuk mendeteksi fungsi kognitif
lansia
Mini Mental Examination (MMSE) untuk
mendeteksi fungsi kognitif lansia
Abreviated Mental Test(AMT) untuk
mendeteksi fungsi kognitif lansia
Mini Nutritional Assesment (MNA)
untukk mendeteksi kemungkinan
malnutrisi pada lansia
c. Kuratif
 Pengobatan di Poli Lansia
 Rujukan :
Rujukan internal : poli gigi, mata, jiwa,
tindakan dan UBM (upaya berhenti
merokok)
Rujukan ke RS
Laboratorium
Rontgen

d. Rehabilitatif
 Upaya medis, psikososial maupun edukatif
untuk mengembalikan kemampuan dan
kepercayaan diri lansia
24. Pelayanan Poli Caten

a. Screening HIV,Sifilis,Hepatitis B
b. Pemeriksaan Hb,GDS,Golongan darah
c. Timbang BB,TB,TD; LiLa
d. Imunisasi TT : rujuk ke Poli Kesehatan Anak
e. Konseling dan edukasi ke unit terkait : Poli Umum,
IMS, Aster, Gizi,KIA,PKPR
25. Pelayanan Poli UBM

a. Pengkajian awal (pemeriksaan


TB,BB,TD,pemeriksaan kadar CO,APE
b. Pelayanan Konseling
c. Kontrol Balik
d. Penanganan putus nikotin
e. Rujukan
26. Pelayanan Radiodiagnostik

Pemeriksaan
Cranium,thoraks,abdomen,vertebrae,ekstremitas atas
dan bawah
27. Poli Haji

a. Pengukuran kebugaran
b. Pemeriksaan kesehatan
c. Penginputan Siskohatkes
d. Penentuan Istitoah
e. Vaksinasi

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN


CAKUNG,

RITA WEDYA ASTUTI


NIP 197407032006042024

Anda mungkin juga menyukai