PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“MEMBERIKAN MOTIVASI MENGGUNAKAN LAYANAN INFORMASI”
DISUSUN OLEH
Kelompok 3:
Prodi : PGSD
Dosen Pengampu:
PROGRAM STUDI S1
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
MEI 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa untuk
mendapatkan referensi dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan yang berbentuk dalam Project.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Psikologi
Pendidikan yaitu ibu Dra Nur Arjani M.Pd., Kons.Kami menyadari bahwa laporan tugas Project
ini masih jauh dari sempurna dan perlu perkembangan lebih lanjut guna perbaikan dimasa yang
akan datang.
Akhir kata Saya ucapkan terima kasih, semoga tugas ini dapat memenuhi tuntutan kuliah
yang diajukan dan dapat menambah wawasan bagi pembaca laporan ProjectPsikologi Pendidikan
ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
RINGKASAN ................................................................................................................................. 1
BAB I .............................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................................. 3
BAB IV ........................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6
BAB V ............................................................................................................................................ 8
PENUTUP....................................................................................................................................... 8
A. KESIMPULAN .................................................................................................................... 8
iii
RINGKASAN
Sekolah menciptakan kondisi sekolah yang kondungsif dan menyenangkan. Dari hal
tersebut salah satunya adalah peraturan sekolah. Maka dari itu peraturan sekolah harus dibuat
dengan ‘basic’ yang jelas dan kuat, serta pempublikasiannya terhadap siswa harus tepat dan
jelas, sehingga siswa dapat mengerti betul pasal-pasal dalam peraturan sekolah tersebut. Selain
itu, bila muncul protes atau ketidakpuasan dari pihak siswa, baiknya pihak sekolah benar-benar
membicarakan hal tersebut dalam rapat guru yang setelah itu kembali dipublikasikan kepada
siswa. Sehingga siswa tidak merasa tertekan dan kecewa terhadap pihak sekolah yang mungkin
dapat menurunkan niat siswa untuk belajar dan berprestasi. Apalagi sifat keremajaan siswa yang
masih labil dapat sangat mengganggu berkembangnya individu siswa.
Hukuman juga dapat mengontrol siswa agar taat dalam mematuhi aturan. Sebab dengan
mendapat hukuman siswa menjadi takut untuk mengulangi perbuatannya yang melanggar
peraturan itu. Tetapi harus di lihat juga hukuman yang di berikan. Hukuman yang diberikan tidak
semata-mata untuk menyiksa dan mengekang siswa. Tapi dengan cara yang baik dan bersifat
mendidik. Sebab dengan mendapat hukuman yang sekenanya dapat merusak mental siswa dan
mengganggu psikologis siswa sendiri.
1. tujuan peraturan keamanan adalah untuk mewujudkan rasa aman dan tentram serta bebas
dari rasa takut baik lahir maupun batin yangdirasakan oleh seluruh warga, sebab jika
antar individu tidak salingmenggangu maka akan melahirkan perasaan tenang dalam diri
setiap individu dan siap untuk mengikuti kegiatan sehari-hari.
2. tujuan peraturan kebersihan adalah terciptanya suasana bersih dan sehat yang terasa dan
nampak pada seluruh warga.
3. tujuan peraturan ketertiban adalah menciptakan kondisi yang teratur yang mencerminkan
keserasian, keselarasan dan keseimbangan pada tata ruang, tata kerja, tata pergaulan
bahkan cara berpakaian.
4. tujuan peraturan keindahan adalah untuk menciptakan lingkungan yang baik sehingga
menimbulkan rasa keindahan bagi yang melihat dan menggunakannya.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Project adalah salah satu tugas yang diberikan dosen pengampu yang bertujuan untuk
memberikan tanggapan maupun saran terhadap penulis dalam bentuk gagasan dan menggunakan
bahasa yang santun dan benar. Project merupakan salah satu media bagi mahasiswa untuk lebih
mengetahui suatu topik secara mendetail dengan cara melakukan observasi terjn langsung
kelapangan untuk mendapatkan informasi yang ingin dicari.
Dalam makalah ini saya membahas tentang materi Membuat, mengajarkan, mempertahankan
aturan dan prosedur didalam kelas . Didalam makalah ini saya hanya ingin menambah wawasan
pembaca tentang topik pembahasan yang ada tanpa ingin mendeskriminasi pihak lain, dan
diharapkan makalah ini bisa menjadi referensi.
Kami sebagai tim penyusun materi ini berharap pembaca dapat memaklumi tulisan huruf
maupun spasi yang kurang pas. Karena kami sadar makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan. Dan makalah ini sebagai pelengkap salah satu tugas dari dosen yang menjadi tugas
wajib.
2
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN/GAGASAN UMUM
Defenisi Kegiatan
Definisi kegiatan project ini adalah tentang membuat, mengajarkan, dan mempertahankan
peraturan dan prosedur disekolah, dimana kita tahu bahwa setiap sekolah pasti mempunyai
peraturan, jika peraturan tersebut seperti apa sanksi yang diberikan guru kepada siswanya agar
tidak melakukan keselahan ini yang kedua kalinya.
Karakteristik Kegiatan
Kegiatan Project ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen yang menjadi
tugas wajib, dimana mini riset ini dilakukan dengan cara observasi turun kelapangaan mencari
informasi yang ingin dicapai. Melakukan mini riset tidaklah segampang yang dimaksud dengan
mendatangi pihak sekolah dan membawa keterangkan pun mereka banyak yang menolak.
Dengan Project kami penyusun materi mengetahui banyaknya langkah yang hars dilalui demi
mendapatkan informasi.
Kami mencoba untuk melakukan kegiatan ini menggunakan angket agar pihak sekolah guru
maupun siswa tidak banyak yang terganggu. Kami hanya membutuhkan 1 orang guru sebagai
narasumber wawancara dan 1 orang siswa sebagai penjawab angket.
Peraturan sekolah harus dibuat dengan ‘basic’ yang jelas dan kuat, serta pempublikasiannya
terhadap siswa harus tepat dan jelas, sehingga siswa dapat mengerti betul pasal-pasal dalam
peraturan sekolah tersebut. Selain itu, bila muncul protes atau ketidakpuasan dari pihak siswa,
baiknya pihak sekolah benar-benar membicarakan hal tersebut dalam rapat guru yang setelah itu
kembali dipublikasikan kepada siswa. Sehingga siswa tidak merasa tertekan dan kecewa
terhadap pihak sekolah yang mungkin dapat menurunkan niat siswa untuk belajar dan
berprestasi. Apalagi sifat keremajaan siswa yang masih labil dapat sangat mengganggu
berkembangnya individu siswa.
3
menggunakan angket untuk mendapatkan informasi dari siswa yang melakukan dan melanggar
peraturan yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah.
Kelompok 3 membagi tugas untuk tim dimana 1 orang bertugas sebagai kameramen, 1
orang bertugas untuk mewawancarai narasumber, dan 2 orang lagi mencari siswa untuk meminta
waktu mengisi angket sesuai dengan kejujurannya sendiri. Dan informasi inilah yang kami
peroleh dari pihak sekolah sesuai dengan tema yang ditentukan oleh dosen.
4
BAB III
METODE PELAKSANAAN
C. SUBYEK PENELITIAN
Subjek penelitian yang penulis ambil untuk observasi ini adalah peserta didik di SDN 067097
MEDAN
5
BAB IV
PEMBAHASAN
Peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menertibkan
dan menyelaraskan dengan keperluan suatu pihak tersebut. Peraturan juga berguna bagi
perkembangan mental dan psikologis bagi yang menaatinya. Menumbuhkan rasa hormat serta
pembentukan pribadi yang baik.
Peraturan sekolah adalah peraturan yang diterapkan oleh sekolah tertentu dengan tujuan
untuk memberi batasan dan mengatur sikap anak muda yang sering bersikap kurang kondungsif
dalam menjalankan proses belajar-mengajar di sekolah. Memang, beda sekolah beda peraturan,
karena sekolah memiliki suatu batasan-batasan tertentu yang masih bisa dipercayakan kepada
kedewasaan siswa-siswa sekolah tersebut. Pada dasarnya peraturan sekolah tersebut dibuat untuk
menjaga relasi antar individu yang di dalam sekolah.
Hal ini mengakibatkan banyak kepentingan individu yang satu sama lainnya saling
bertentangan, yang apabila tidak diatur maka akan menimbulkan suatu kekacauan. Untuk itulah
maka perlu diciptakan suatu aturan atau norma. Peraturan atau norma ini berlaku pada suatu
masyarakat dan suatu waktu. Norma sendiri ada yang disebut dengan norma agama, norma
hukum, norma kesusilaan, dan norma kesopanan. Norma yang secara tegas melindungi
kepentingan manusia dalam pergaulan hidupnya adalah norma hukum. Norma hukum seringkali
ditaati oleh masyarakat karena didalamnya terkandung sifat memaksa dan siapa saja yang
melanggarnya pasti akan dikenai sanksi. Oleh karena itu dalam setiap lingkungan masyarakat,
lembaga, organisasi baik swasta maupun pemerintah pasti memiliki hukum yang harus ditaati.
membatasi setiap perilaku siswa. Di lingkungan sekolah yang menjadi “hukum” nya
adalah tata tertib sekolah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998: 37), mengemukkan
bahwa “peraturan tata tertib sekolah adalah peraturan yang mengatur segenap tingkah laku para
siswa selama mereka bersekolah untukmenciptakan suasana yang mendukung pendidikan”.
Sekolah menciptakan kondisi sekolah yang kondungsif dan menyenangkan. Dari hal
tersebut salah satunya adalah peraturan sekolah. Maka dari itu peraturan sekolah harus dibuat
dengan ‘basic’ yang jelas dan kuat, serta pempublikasiannya terhadap siswa harus tepat dan
6
jelas, sehingga siswa dapat mengerti betul pasal-pasal dalam peraturan sekolah tersebut. Selain
itu, bila muncul protes atau ketidakpuasan dari pihak siswa, baiknya pihak sekolah benar-benar
membicarakan hal tersebut dalam rapat guru yang setelah itu kembali dipublikasikan kepada
siswa. Sehingga siswa tidak merasa tertekan dan kecewa terhadap pihak sekolah yang mungkin
dapat menurunkan niat siswa untuk belajar dan berprestasi. Apalagi sifat keremajaan siswa yang
masih labil dapat sangat mengganggu berkembangnya individu siswa.
Hukuman juga dapat mengontrol siswa agar taat dalam mematuhi aturan. Sebab dengan
mendapat hukuman siswa menjadi takut untuk mengulangi perbuatannya yang melanggar
peraturan itu. Tetapi harus di lihat juga hukuman yang di berikan. Hukuman yang diberikan tidak
semata-mata untuk menyiksa dan mengekang siswa. Tapi dengan cara yang baik dan bersifat
mendidik. Sebab dengan mendapat hukuman yang sekenanya dapat merusak mental siswa dan
mengganggu psikologis siswa sendiri.
1. tujuan peraturan keamanan adalah untuk mewujudkan rasa aman dan tentram serta bebas
dari rasa takut baik lahir maupun batin yangdirasakan oleh seluruh warga, sebab jika
antar individu tidak salingmenggangu maka akan melahirkan perasaan tenang dalam diri
setiap individu dan siap untuk mengikuti kegiatan sehari-hari.
2. tujuan peraturan kebersihan adalah terciptanya suasana bersih dan sehat yang terasa dan
nampak pada seluruh warga.
3. tujuan peraturan ketertiban adalah menciptakan kondisi yang teratur yang mencerminkan
keserasian, keselarasan dan keseimbangan pada tata ruang, tata kerja, tata pergaulan
bahkan cara berpakaian.
4. tujuan peraturan keindahan adalah untuk menciptakan lingkungan yang baik sehingga
menimbulkan rasa keindahan bagi yang melihat dan menggunakannya.
5. tujuan peraturan kekeluargaan adalah untuk membina tata hubunganyang baik antar
individu yang mencerminkan sikap dan rasa gotong royong, keterbukaan, saling
membantu, tenggang rasa dan saling Berdasarkan uraian diatas, maka setiap warga
negara bertanggung jawab untuk menciptakan suasana yang aman, tertib, bersih, indah
dan penuh kekeluargaan, agar proses interaksi antar warga dalam rangka penanaman dan
pengembangan nilai, pengetahuan, keterampilan dan wawasan dapat dilaksanakan.
7
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menertibkan dan
menyelaraskan dengan keperluan suatu pihak tersebut. Peraturan juga berguna bagi
perkembangan mental dan psikologis bagi yang menaatinya. Menumbuhkan rasa hormat serta
pembentukan pribadi yang baik.
Peraturan sekolah adalah peraturan yang diterapkan oleh sekolah tertentu dengan tujuan
untuk memberi batasan dan mengatur sikap anak muda yang sering bersikap kurang kondungsif
dalam menjalankan proses belajar-mengajar di sekolah. Memang, beda sekolah beda peraturan,
karena sekolah memiliki suatu batasan-batasan tertentu yang masih bisa dipercayakan kepada
kedewasaan siswa-siswa sekolah tersebut. Pada dasarnya peraturan sekolah tersebut dibuat untuk
menjaga relasi antar individu yang di dalam sekolah.
8
DAFTAR PUSTAKA
Tim penyusun menggunakan buku psikologi pendidikan, jurnal dan artikel untuk
mendapatkan hasil materi dan pembahasan yang baik.
9
LAMPIRAN
10