Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SERI KETERAMPILAN
POTENSI
KERAJINAN TEMPURUNG
( BATOK ) KELAPA
Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan Buku Bahan Ajar sebagai pegangan tutor dan
penyelenggara program pendidikan keaksaraan fungsional, program Kursus,
program pendidikan Vokasional lainnya.
Salah satu pertimbangan disusunnya Buku Bahan Ajar ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan akan kurangnya buku-buku bahan ajar atau buku
pedoman dalam penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan dan Progam
Kursus dan Pelatihan. Disamping itu buku ini bisa dijadikan referensi juga oleh
para tutor dan penyelenggara dan pemerhati program pendidikan keaksaraan
dan program vokasional lainnya.
Buku Bahan ajar ini disusun secara sederhana, karena hanya berisikan hal-hal
yang praktis dan mudah dimengerti, sehingga dapat dengan mudah untuk
dipelajari, dipahami, dan dipraktekan oleh para pembaca.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan bahan ajar ini. Penyusun menyadari sepenuhnya
apa yang telah dilaksanakan masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dalam rangka penyempurnaan buku bahan ajar
ini.
PENYUSUN
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Bagian-bagian Pohon Kelapa dan Manfaatnya ............... 1
B. Potensi Kerajinan Tempurung ( Batok ) Kelapa............... 3
BAB II KERAJINAN TEMPURUNG (BATOK) KELAPA.......................... 5
A. Persiapan Bahan Baku dan Peralatan............................. 5
B. Pelaksanaan Pembuatan Alat ........................................ 7
C. Pembuatan Pola ............................................................ 9
D. Cara Kerja...................................................................... 12
E. Membuat Product Lain .................................................. 24
F. Analisa Usaha................................................................ 29
BAB III KESIMPULAN....................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 33
TENTANG PENULIS................................................................................ 34
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pohon kelapa yang disebut juga dengan pohon nyiur biasanya tumbuh
pada daerah atau kawasan tepi pantai. Sangat banyak manfaat yang dapat kita
peroleh dari pohon kelapa. Mulai dari batang, daun dan buahnya, semua dapat
dimanfaatkan. Mungkin karena manfaatnya sangat banyak, pohon kelapa
dijadikan logo "Praja Muda Karana" (Pramuka) di Indonesia. Dalam klasifikasi
tumbuhan, pohon kelapa termasuk dalam genus : cocos dan species : nucifera.
Nah, sekarang mari kita bahas satu persatu bagian dan manfaat dari pohon
kelapa. Pohon serba guna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya
dapat dimanfaatkan orang. Akar kelapa menginspirasi penemuan teknologi
penyangga bangunan Cakar Ayam (dipakai misalnya pada Bandar Udara
Soekarno Hatta) oleh Sedijatmo.
1
dikeringkan. Daun muda kelapa, disebut janur, dipakai sebagai bahan
anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan yang
sangat menarik, terutama oleh masyarakat Jawa dan Bali dalam berbagai
upacara adat dan keagamaan, menjadi bentuk kerajinan tangan yang berdiri
sendiri (seni merangkai janur). Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan,
disebut lidi, dihimpun menjadi satu menjadi sapu.
3. Mayang, tandan bunga yang masih muda, yang disebut mayang (sebetulnya
nama ini umum bagi semua bunga palma) atau manggar dalam bahasa Jawa,
dipakai orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol
tertentu. Mayang oleh orang Jawa-Mataraman dipakai sebagai bahan
pengganti gori dalam pembuatan gudeg dan disebut gudeg manggar. Bunga
betina atau buah mudanya, disebut bluluk dalam bahasa Jawa, dapat
dimakan.
4. Nira, nira adalah cairan yang diperoleh dari tumbuhan yang mengandung
gula pada konsentrasi 7,5 sampai 20,0 %. Nira kelapa diperoleh dengan
memotong bunga betina yang belum matang, dari ujung bekas potongan
akan menetes cairan nira yang mengandung gula. Nira dapat dipanaskan
untuk menguapkan airnya sehingga konsentrasi gula meningkat dan kental.
Bila didinginkan, cairan ini akan mengeras yang disebut gula kelapa. Nira
juga dapat dikemas sebagai minuman ringan. Cairan manis yang keluar dari
tangkai bunga, disebut (air) nira atau legèn (bhs. Jawa), dapat diminum
sebagai penyegar atau difermentasi menjadi tuak. Gula kelapa juga dibuat
dari nira ini.
5. Buah, banyak dari bagian buah merupakan bahan yang bermanfaat. Sabut
kelapa yang telah dibuang gabusnya merupakan serat alami yang berharga
mahal untuk pelapis jok dan kursi, serta untuk pembuatan tali.
6. Daging kelapa, daging kelapa merupakan bagian yang paling penting dari
komoditi asal pohon kelapa. Daging kelapa yang cukup tua, diolah menjadi
2
kelapa parut, santan, kopra, dan minyak goreng. Sedang daging kelapa muda
dapat dijadikan campuran minuman cocktail dan dijadikan selai.
7. Air kelapa, air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kecap
dan sebagai media pada fermentasi nata de coco.
8. Tempurung kelapa, tempurung merupakan lapisan keras yang terdiri dari
lignin, selulosa, metoksil dan berbagai mineral. Kandungan bahan-bahan
tersebut beragam sesuai dengan jenis kelapanya. Struktur yang keras
disebabkan oleh silikat (SiO2) yang cukup tinggi kadarnya pada tempurung.
Berat tempurung sekitar 15~19 % dari berat keseluruhan buah kelapa.
Tempurung kelapa dapat dibakar langsung sebagai kayu bakar, atau diolah
menjadi arang. Arang batok kelapa dapat digunakan sebagai kayu bakar
biasa atau diolah menjadi arang aktif yang diperlukan oleh berbagai industri
pengolahan.
3
kerajinan yang bernilai ekonomis, bernilai seni serta bernilai guna praktis untuk
kehidupan sehari-hari.
Kerajinan ini selain untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, juga banyak
digemari dan diminati masyarakat dari luar negeri. Dan masih terbuka peluang
terutama bila terdapat pesanan jumlah besar, biasanya masih mengalami
keterbatasan, karena pembuatan kerajinan ini membutuhkan waktu, tenaga
yang terlatih dan peralatan yang khusus. Diharapkan jika ada investor yang
berminat dapat melakukan pula upaya penggunaan alat-alat pembuat bahan
kerajinan ini dengan teknologi tepat guna, sederhana, dan murah namun dapat
diandalkan untuk melipatgandakan produksi dan meningkatkan kualitas
produksi. Keterampilan pengrajin juga dapat ditingkatkan dengan menggali pola
atau motif-motif baru yang disukai dan sedang trend di pasaran untuk dapat
disesuaikan pada kerajinan tempurung kelapa, atau bahkan menciptakan trend
sendiri yang mampu diserap pasar (trend setter).
Melihat keadaan ini tentu menjadi suatu inspirasi bahwa
sebenarnya potensi yang ada masih terbuka lebar untuk digali dan diwujudkan
dalam berbagai bentuk peluang-peluang usaha yang inovatif, kreatif, berkaitan
dengan potensi ketersediaan bahan baku tanaman kelapa ini. Harapan selalu
tumbuh dan terbuka. Sentra kerajinan tempurung kelapa yang telah ada saat ini
diharapkan dapat menjadi trigger bagi tumbuhnya sentra-sentra kerajinan
sejenis atau yang masih ada keterkaitannya, sehingga dapat menumbuhkan
semangat kewirausahaan masyarakat secara lebih luas, dan yang pasti
akan membantu meningkatkan taraf pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
setempat.
Berikut ini sekelumit cara pemanfaatan tempurung (batok) kelapa untuk
dijadikan sebuah produk handikraf yang unik, cantik dan menarik.
4
BAB II
KERAJINAN TEMPURUNG (BATOK) KELAPA
5
Gb. 1 Gambar Bahan Baku
Pembuatan Kerajinan Tempurung Kelapa
2. Kebutuhan Peralatan
Tabel 2. Peralatan yang digunakan serta spesifikasi penggunaannya
No Jenis Alat Penggunaan
1. Bor Duduk Untuk membuat lubang pada
Tempurung
2. Pisau Cetak Untuk mencetak tempurung supaya
membentuk sesuai yang diinginkan
3. Carter Untuk memotong
4. Gunting Untuk memotong
5. Soldier Untuk mengelem
6. Penggaris kayu Untuk mengukur
7. Jangka Sorong Untuk membuat bundaran
6
Gb. 2 Gambar Peralatan
Pembuatan Kerajinan Tempurung Kelapa
7
Pisau Cetak nantinya akan memotong tempurung sesuai dengan desain yang
dibuat. Foto-foto dari pisau cetak tersebut adalah sebagai berikut:
8
C. Pembuatan Pola
Ada beberapa pola yang bisa dikembangkan dalam pembuatan aneka
kerajinan dari bahan tempurung kelapa. Pola-pola tersebut bisa kita rancang
sendiri disesuaikan dengan bahan yang akan kita buat. Pola untuk tas
tentunya lain dengan pola untuk Peci kepala.
Berikut beberapa contoh pola yang bisa di ikuti oleh para pengrajin laian “
1. Pola Bintang Berlian
9
pewarnaan tersendiri karena bisa mengurangi unsur seni pada
tempurung.
10
4. Pola Bintang Sejajar
11
D. Cara Kerja
Setelah semua peralatan dan bahan tersedia maka kita akan melangkah ke
dalam cara pembuatan keterampilan Tempurung (Batok Kelapa).
Tempurung (Batok) kelapa bahan yang sangat tidak terpakai ini akan kita
sulap menjadi Tas yang sangat Cantik, unik, awet dan menarik. Dijamin kita
tidak akan malu memakainya.
Ada enam kompetensi yang harus dikuasai dalam pembuatan Tas dari bahan
tempurung kelapa ini. Kompetensi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pencetakan bahan
2. Penempelan bahan
3. Perajutan
4. Penepungan
5. Pemasangan daleman
6. Pasang tali
Proses Pembuatan Tas dari bahan tempurung kelapa harus mengikuti 6
kompetensi di atas, proses selengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Pencetakan Bahan
PERALATAN PENCETAKAN
a. Bor duduk yang sudah dimodifikasi
b. Pembuatan Pisau Untuk bikin cetakan tali kancing
BAHAN
a. Batok kering
b. kelapa tua
c. Batok kering kelapa muda
CARA PENCETAKAN
a. Memilih bahan baku yang sudah kering untuk menghindari keluarnya
jamur, Batok di taruh di atas tatakan, terus kita pegang alat bor, kita
naik-turunkan pencetakan, Pisau digunakan untuk membuat lubang
12
dan membersihkan, Bor yang sudah ada pisaunya kita naik turunkan
untuk membuat pencetakan
13
Gb. 14 Hasil pencetakan dari tempurung kelapa
14
2. Penempelan bahan
PERALATAN PENEMPELAN
a. Kain Keras
b. Lem Keras (Aica Ibon)
c. Benang
d. Jarum
e. Mote
BAHAN
a. Penggaris Kayu
b. Gunting
c. Carter
CARA PENEMPELAN
a. Pemasangan kain keras sesuai dengan pola
b. Bahan cetakan kita tempelkan di atas kain keras yang sudah di beri lem
Aica Aibon.
c. kita tempelkan satu persatu sesuai dengan pola motif
d. Jika membuat barang/tas yang besar, tas yang kotak, dompet kain
keras diganti dengan spon.
15
Gb. 16 Proses Penempelan dan Model yang berbeda
16
Beberapa model penempelan yang memperindah bentuk Tas
17
3. Perajutan
BAHAN
a. Benang Nilon
b. Mote
PERLATAN
a. Jarum
b. Gunting
CARA PERAJUTAN
a. Merajut Kancing yang sudah ditempel di atas kain keras atau spon.
b. Merajut satu persatu dengan arah lajur benang horizontal dan silang
(miring kekiri dan ke kanan)
c. Selanjutnya dipasang mote, caranya mote kita masukan dulu ke dalam
jarum yang sudah dikasih benang, lalu jarum kita masukan ke tiap-tiap
lubang, kancing tengah satu-persatu sampai penuh.
18
Perajutan dengan benang nylon berwarna merah
19
4. Perakitan /Penepungan
CARANYA :
a. Tiap sisi kita gabungkan sesuai dengan pola yang telah di buat, dengan
cara menggunting
b. Kita potong atau kita buang kain keras yang tidak terajut
c. Setelah perakitan/penepungan maka kita rajut lagi dengan benang
nylon
d. Proses penepungan atau perakitan ini membutuhkan konsentrasi dan
kesabaran karena, penggabungan tiap sisi harus serasi.
e. Gabungan sisi yang satu menyambung ke sisi yang lain
f. Setelah selesai maka perakitan ini tas sudah setengah jadi
20
5. Pemasangan daleman
BAHAN
a. Kain Busa Tipis
b. Resleting
c. Kain Keras
d. Kain Puring
e. Benang
PERALATAN
a. Gunting
b. Carter
21
6. Pasang tali
BAHAN
a. Selang plastik
b. Tas yang setengah jadi
c. Lem
PERALATAN
c. Bor
d. Soldier
e. Amplas
f. Gunting
g. Carter
Sebelum dipasang tali bahan cetakan kita haluskan, kita amplas supaya
halus dan simetris.
22
Gb. 23 Proses Pemasangan Tali
23
E. Membuat Product Lain
Apabila kita ingin membuat product lain selain Tas, maka tetap kita harus
menguasai 6 kompetensi pembuatan kerajinan Tempurung (Batok) Kelapa.
Kemampuan dalam menguasai 6 kompetensi di bawah ini adalah mutlak dan
urut (hirarkhis) artinya dilakukan secara urut dari nomor 1 sampai dengan
nomor 6.
24
Langkah –langkah pembuatan Tas HP adalah :
a. Membuat pencetakan bahan, berupa potongan-potongan
tempurung kelapa yang bulat dan kecil.
b. Penempelan bahan, Langkahnya :
1). Pemasangan kain keras sesuai dengan pola
2). Bahan cetakan kita tempelkan di atas kain keras yang sudah di
kasih lem
3). kita tempelkan satu persatu sesuai dengan pola motif
c. Perajutan Tas HP, Langkahnya :
1). Merajut Kancing yang sudah ditempel di atas kain keras atau
spon.
2). Merajut satu persatu dengan arah lajur benang horizontal dan
silang ( miring kekiri dan ke kanan)
3). Selanjutnya dipasang mote, caranya mote kita masukan dulu ke
dalam jarum yang sudah dikasih benang, lalu jarum kita
masukan ke tiap-tiap lubang, kancing tengah satu-persatu
sampai penuh.
d. Penepungan/Perakitan Tas HP, Langkahnya :
1). Tiap sisi kita gabungkan sesuai dengan pola yang telah di buat,
dengan cara menggunting
2). Kita potong atau kita buang kain keras yang tidak terajut
3). Setelah perakitan/penepungan maka kita rajut lagi dengan
benang nylon
e. Pemasangan daleman
1). Bahan tersebut kita jahit untuk mengisi daleman sesuai
dengan pola yang telah kita buat
2). Hasil daleman kita masukan ke dalam pola luar, terus kita
jahit.
3). Resleting kita jahit ke sisi atas kancing
25
f. Pemasangan tali
1). Cetakan tali kita masukan ke dalam tempat yang sudah
disediakan
2). Kita lakukan dengan alat bor yang sudah dikasih alat untuk
mengamplas
3). Lama pengamplasan kurang lebih 10 menit
4). Setelah halus cetakan kita masukan ke dalam tali selang
5). Dimasukan satu persatu sepanjang pola yang telah di buat.
6). Ujung tali selang kita beri bubutan dari pohon kelapa untuk
pemanis
7). Terus hasil pasang tali ujungnya kita masukan ke dalam tempat
tali
8). Penguncian selang, dengan soldier listrik kita soldier ujung tali
selang, agar tali menjadi kuat.
2. Pembuatan Dompet
26
Langkah – Langkah Pembuatan Dompet adalah :
a. Membuat pencetakan bahan, berupa potongan-potongan
tempurung kelapa yang bulat dan kecil.
b. Penempelan bahan, Langkahnya :
1). Pemasangan kain keras sesuai dengan pola
2). Bahan cetakan kita tempelkan di atas kain keras yang sudah di
kasih lem
3). kita tempelkan satu persatu sesuai dengan pola motif
c. Perajutan Dompet, Langkahnya :
1). Merajut Kancing yang sudah ditempel di atas kain keras atau
spon.
2). Merajut satu persatu dengan arah lajur benang horizontal dan
silang ( miring kekiri dan ke kanan)
3). Selanjutnya dipasang mote, caranya mote kita masukan dulu ke
dalam jarum yang sudah dikasih benang, lalu jarum kita
masukan ke tiap-tiap lubang, kancing tengah satu-persatu
sampai penuh.
d. Penepungan/Perakitan Tas HP, Langkahnya :
1). Tiap sisi kita gabungkan sesuai dengan pola yang telah di buat,
dengan cara menggunting
2). Kita potong atau kita buang kain keras yang tidak terajut
3). Setelah perakitan/penepungan maka kita rajut lagi dengan
benang nylon
e. Pemasangan daleman
1). Bahan tersebut kita jahit untuk mengisi daleman sesuai
dengan pola yang telah kita buat
2). Hasil daleman kita masukan ke dalam pola luar, terus kita
jahit.
3). Resleting kita jahit ke sisi atas kancing
27
f. Pemasangan tali
1). Cetakan tali kita masukan ke dalam tempat yang sudah
disediakan
2). Kita lakukan dengan alat bor yang sudah dikasih alat untuk
mengamplas
3). Lama pengamplasan kurang lebih 10 menit
4). Setelah halus cetakan kita masukan ke dalam tali selang
5). Dimasukan satu persatu sepanjang pola yang telah di buat.
6). Ujung tali selang kita beri bubutan dari pohon kelapa untuk
pemanis
7). Terus hasil pasang tali ujungnya kita masukan ke dalam tempat
tali
8). Penguncian selang, dengan soldier listrik kita soldier ujung tali
selang, agar tali menjadi kuat.
Kita bisa menciptakan product lain dari contoh-contoh di atas, tetapi sebaiknya
memang harus selalu mengikuti langkah-langkah ke-6 kompetensi tersebut.
Penciptaan product sebaiknya selalu mengikuti trend pasar. Kini sedang gencar-
gencarnya orang memakai product Blck Berry, maka tas HP tersebut sangat laku
jika di buat.
Berikut ini sebagai bahan referensi model, saya sertakan contoh-contoh dari
kerajinan tempurung (batok Kelapa) :
28
Gb. 28 Gambar Aneka Tas, dompet, tas HP
Beberapa aspek perlu diperhatikan dalam pembuatan kerajinan Batok Kelapa ini,
diantaranya :
1. Aspek Amdal : Analisis mengenai dampak lingkungan
2. Aspek Ekonomis : Menaikan nilai tambah dari limbah Tempurung yang
tadinya di buang saja, sekarang bisa dimanfaatkan
dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
3. Aspek Lingkungan : Terutama dalam menekan terjadinya banjir, karena
membuang limbah sembarangan.
F. Analisa Usaha
Dewasa ini Kerajinan Tempurung Kelapa menjadi suatu trend usaha di
Indonesia bahkan untuk pencarian kata dengan nama “Handikraft
Tempurung Kelapa” dalam satu bulan di mesin alat pencari google
mencapai 7000 kata pencarian. Katakanlah setiap bulan orang yang mencari
frase kata ini sekitar sepuluh persennya saja yakni 700 orang. Maka dalam
satu bulan di Indonesia ada sekitar 700 pengusaha baru yang berniat
untuk membuka usaha Kerajinan dari tempurung kelapa. Sangat luar biasa.
29
Analisa Usaha Kerajinan Tempurung Kelapa
Invesment Cost
No. Jenis Jumlah Harga Total Harga
1 Bor Duduk 2 1.250.000 2.500.000
2 Pisau Cetak Kecil 1 100.000 100.000
3 Pisau Cetak Sedang 1 150.000 150.000
4 Pisau Cetak Besar 1 200.000 200.000
5 Carter 1 20.000 20.000
6 Gunting 1 25.000 25.000
7 Soldier 1 50.000 50.000
8 Penggaris Kayu 1 25.000 25.000
9 Jangka Sorong 1 50.000 50.000
Total Modal Awal 3.120.000
Cashflow Analysis
1. Estimasi Penjualan
Produksi per bulan
30
a. Dompet 25 100.000 2.500.000
b. Tas kecil 20 180.000 3.600.000
c. Tas sedang 15 250.000 3.750.000
9.850.000
2. Biaya Variabel/bulan
a. Batok kelapa 1 colt 250.000 250.000
b. Kain keras 10 meter 2.500 25.000
c. Spon 10 meter 4.500 45.000
d. Puring 10 meter 25.000 250.000
e. Resleting 10 cm 50 buah 4.500 225.000
f. Resleting 15 cm 25 buah 7.500 187.500
g. Resleting 20 cm 20 buah 10.000 200.000
h. Benang nilon 130
grm 10 lusin 120.000 1.200.000
i. Mote pasir Jepang 50 bungkus 3.000 150.000
j. Aneka Jarum 10 bungkus 10.000 100.000
k. Lem Aibon 700 grm 10 kaleng 50.000 500.000
l. Selang Plastik 20 meter 4.000 80.000
m. Kancing Magnet 50 buah 2.000 100.000
n. Busa Lapis 4mm 25 lembar 4.500
50x75 cm 112.500
3.425.000
3. Biaya Tetap/bulan
a. Sewa tempat
b. Gaji karyawan 2 org 2 1.000.000 2.000.000
c. Listrik & air 1 150.000 150.000
d. Depresiasi peralatan 1 336.600 336.600
2.486.600
31
BAB III
KESIMPULAN
Tempurung kelapa memiliki banyak kegunaan, selain sebagai bahan bakar atau
arang Tempurung kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk
kerajinan tangan. Macam-macam kerajinan tangan yang dihasilkan dari
tempurung kelapa cukup diminati masyarakat Indonesia. Selain bentuknya yang
unik, hasil kerajinan tangan ini memiliki kesan tradisional yang khas dari Negara
kita.
Selain bernilai seni Tempurung kelapa juga memiliki nilai ekonomis. Macam-
macam kerajinan tangan dari tempurung kelapa juga memiliki peluang usaha
yang menjanjikan. Betapa tidak, dengan modal usaha yang kecil dan sederhana,
murah dan mudah diperoleh, dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat
ganda.
32
DAFTAR PUSTAKA
33
TentAng Penulis
Lahir di Karanganyar, 8 Juli 1965. Berprofesi sebagai Pamong
Belajar pada Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten
Pekalongan sejak tahun 2000 sampai dengan sekarang.
Pernah menjadi juara Nasional ke IV pada Jambore PTK PAUDNI Tahun 2009
kategori Pamong Belajar. Tahun 2012 Juara 2 Lomba Aprsiasi PTK PAUDNI
Berprestasi Tk. Propinsi Jawa Tengah.
34