Anda di halaman 1dari 10

Nama : EHA DIANA SARI

NIM : 1608305032

Jurusan : PMI

Produk Teknologi Tepat Guna dalam Pengembangan Masyarakat Melalui


Kipas Gabah
Karangjunti adalah salah satu desa di kecamatan Losari, Brebes, Jawa
Tengah, Indonesia. Mayoritas penduduknya adalah sebagai petani, sebagian lagi
sebagai pedagang, Pegawai Negri dan lain lain. Pertanian di desa Karangjunti
sebenarnya belum sepenuhnya bisa mensejahterakan masyarakatnya.
Kebanyakan petani di sini masih bercocok tanam padi sebagai andalan
utamanya kemudian diselingi Kacang kedelai dan Kacang Hijau. Hanya
sebagian kecil saja yang menanam Bawang, Cabe Merah dan Holtikultura
lainnya. Selain itu juga penerapan cara olah tani di Desa Karngjunti masih
menggunakan cara konvensional yang diwariskan turun temurun oleh
pendahulunya. Sebagian petani hanyalah petani penyewa lahan, artinya
sebenernya sebagai petani tidak memiliki lahan sendiri melainkan menyewa per
tahun kepada pemilik lahan / sawah.

Peranan Sumber Daya Alam Desa Karangjunti

Desa Karangjunti merupakan desa yang berada di Kecamatan Losari


Kabupaten Brebes tidak berbeda dengan desa-desa yang lain di kecamatan
Losari Desa Karangjunti Merupakan Desa yang Masyarakatnya dengan Mata
Pecaharian sebagai Petani. Oleh karena itu tanah di desa kami sangatlah subur
sehingga masyarakat desa Karangjunti perlu menggali Potensi yang ada di desa
seperti Becocok tanam Padi, jagung kedelai dan jenis palawija lain.
Sumber daya alam yang merupakan anugerah yang perlu disyukuri,
sebab tidak semua Desa memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah
dan lengkap. Sumber daya alam seperti lahan pertanian dengan segala isinya,
hasil pertanian sudah sewajarnya digunakan untuk kepentingan dan
kemakmuran masyarakatnya diantaranya :

Pertanian

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan


manusia. Untuk memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi
berdasarkan sifatnya, yaitu Sumber Daya Alam hayati dan nonhayati.Tanah
termasuk salah satu sumber daya alam hayati yang penting untuk menunjang
pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis
makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan Peternakan di Desa
Karangjunti. Pengelolaan sumber daya ini menjadi sangat penting mengingat
pesatnya pertambahan penduduk. Desa Karangjunti memiliki luas lahan
pertanian sekitar 287,00 HA yang semua itu sangat produktif sebagai lahan
pertanian yang bisa ditanami padi, kedelai jagung dan jenis palawija lainya.

Perkembangan sub sector pertanian tanaman pangan di Desa


Karangjunti Berdasarkan data yang diperoleh komoditi yang dominan
dikembangankan meliputi: padi sawah menempati areal dengan jumlah
produksi 76,50 ton. Jumlah Produksi Pertanian Tanaman Pangan di Desa
Karangjunti Jenis komoditi yang dikembangkan pada sub sector tanaman
holtikultura sayuran antara lain; Terong, Kacang Panjang, cabai Timun dan
bawang.

Di Desa karangjunti ini 70% banyak petani yang menanam padi, karena
bagi petani padi itu sangat penting padi merupakan bahan pokok utama bagi
manusia untuk memenuhi pangan. Setelah padisiap di panen petani di desa
karangjunti masih menggunakan alat tradisional memanen padi dengan
menggunakan sabit dan gebotan untuk perontok padi. Setelah pdi di panen
bulira padi di pisahkan dari jerami, dan padi di jemur selama satu sampai 4 hari
tergantung cuaca. Setelah padi tersebut kering agar padi bersih dari bekas-bekas
jerami yang masih ikut dan padi yang tidak berisi padi dikipas dulu
menggunakan kipas teknologi tepat guna kipas gabah tersebut.

Petani-petani tersebut sebelum menanam padi, berdiskusi dalam


memilih bibit padi yang bagus biasanya setiap menanam padi berbeda-beda
jenis bibit padi seperti INPARI 42, SRIRAHAYU, TRISAKTI dan sebagainya.

Kipas gabah ini dibuat dari bahan lempengan kayu,mengerjakan kipas


gabah ini harus butuh kesabaran dalam mencocokan ukuran, membuat kipas
gabah ini bisa mencapai satu minggu kalaupun pekerjanya hanya 2 orang saja.
Kipas gabah ini biasanya di jual dengan harga 300.000 tidak dengan
dinamonya, itupun dijual kepada anggota kelompok taninya sendiri. Sedangkan
dengan jasa sewa itu desewakan sehari seharga Rp. 50.000 dengan memakai
listrik si penyewa.

Padi yang sudah siap di jual biasanya seorang petani mencari tengkulak
yang berani membayar harga yang tinggi atau biasanya menjual ditengkulak
langganan
Instrumen Observasi:
Produk Teknologi Tepat Guna dalam Pengembangan Masyarakat Melalui
Kipas Gabah
RT / RW : 03/05
Desa/Kelurahan : Karangjunti
Kecamatan :Losari
Kabupaten : Brebes
Pelaku Individu / kelompok : Kelompok

No. Komponen Indikator Jenis Dimensi


teknologi

1 Manusia Skill /keterampilan Pengelolaan

Produksi

Penjualan

2 Aktivitas ekonomi Jasa/layanan Sewa

Penjualan Padi

Perdagangan Kipas Gabah

Padi

3 Aktivitas sosial Kerja kelompok Pembuatan


Kipas

4 Infrastrukur Perhubungan Jalan utama Akses


infrastruktur

Industri Bandara

Perusahaan Stasiun

Jaringan pasar Pelabuhan


5 Akses Informasi Jaringan Orang ke orang

6 Hasil teknologi Jasa Kipas Gabah

7 Akses teknologi Harga Padi Baru Panen


RP. 600.000
/kwintal

Padi Lama
Panen RP.
450.000 /kwintal

8 Sumber daya alam Pertanian Padi Mesin Gabah

Hutan/Perkebunan Kayu

9 Jaringan pasar Pemasaran Tengkulak padi

10 Akses Dinas terkait Dinas pertanian


pemerintahan

11 Akses Modal Lembaga keuangan Pribadi

12 Perubahan- Peningkatan Efisiensi waktu,


perubahan yang produksi efektifitas
terjadi setelah
menggunakan
teknologi terapan

1. Bagaimana potensi sumberdaya alam ?


Desa karang junti ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat
berlimpah, apalagi dalam bercocok tanam. Hal ini membuat petani
semakin mudah dalam menanam apapun seperti padi, bawang, cabai,
kacang-kacangan dan sebagainya. Tetapi petani ini lebih untung dalam
menanam padi, karena hal ini menjadi turun-temurun dari nenek
moyang yang lebih dominan menanam padi .

2. Bagaimana skill sumberdaya manusia di sebuah komunitas ?


Skill Sumber daya manusia ini di sebuah komunitas petani ini yang
memiliki kepiawan tersendiri dalam menghadapi krisis alam.
Keberanian mengambil resiko akibat hal-hal seperti : banjir, kemarau,
serangan hama. Oleh karena itu petani siap-siap untuk mencari jalan
solusinya agar jikalau hal-hal yang tidak diinginkan seorang petani tahu
solusinya.
3. Bagaimana aktivitas sosial masyarakat lokal dari waktu ke waktu ?
Aktivitas sosial masyarakat ini dari waktu ke waktu semakin
berkembang, dari yang memakai alat tradisional sekarang sebagian
petani sudah mengerti teknologi yang canggih seperti kipas pembersih
gabah ini, petani menggunakan kipas ini gunanya agar membersihkan
padi dari bekas-bekas jerami dan padi yang gabug, dulu mungkin masih
tradisional diayak. Tetapi sekarang petani sendiri membuat teknologi
tepat guna kipas pembersih gabah yang bahannya terbuat dari
lempengan kayu dan mesinnya menggunakan dinamo bekas.
4. Bagaimana aktivitas ekonomi masyarakat lokal dari waktu ke waktu ?
(baik produk maupun jasa)
Aktivitas ekonomi masyarakat mengenai produk padi akan di jual di
tengkulak padi biasanya tergantung padinya, padi yang baru saja panen
itu akan dijual seharga Rp. 600.000 1 kwintal sedangkan padi yang
sudah lama di panen itu di seharga Rp. 450.000 1 kwintal
Aktivitas ekonomi masyarakat mengenai jasa disini menggunakan jasa
sewa kipas pembersih gabah ini tergantung penyewaannya sehari
kadang di sewakan Rp. 50.000
5. Bagaimana akses teknologi masyarakat?
Kemudahan masyarakat mendapatkan barang yang dimaksud tentu
sangatlah mudah, karena bagi penyewa mesin kipas gabah ini melalui
orang ke orang, apalagi bagi para tengkulak karena tengkuklak sendiri
dari desa karangjunti tersebut, akan semakin mudah dalam sewa mesik
kipas gabah maupun dalam membeli padi yang sudah kering.
6. Bagaimana akses masyarakat terhadap informasi produk dan bahan baku
?
Sangatlah mudah sekali di dapat oleh tengkulak karena tengkulak
sendiri sudah menjadi langganan. Mengenai bahan baku dalam
pembuatan mesin kipas gabah ini mundah di dapat karena hanya
membutuhkan kayu, rantai motor dan dinamo
7. Bagaimana kemampuan akses infrastruktur pendukung ekonomi
masyarakat?
Aksesnya juga sangat mudah, karena desa ini mudah di jangkau, bukan
termasuk desa plosok
8. Bagaimana proses transfer of knowledge masyarakat ? (pelatihan )
Mungkin saat ini petani-petani belum pernah melalukan pelatihan, tetapi
petani ini menerapkan ilmu-ilmu yang telah di ajarkan dari zaman nenek
moyang desa tersebut. Tapi, sekarang ini meskipun tidak pernah ada
pelatihan di desa tersebut, petani memiliki ide-ide kreatif agar dalam
sektor pertanian ini petani tidak ketetran dan menjadi mudah dalam
memanfaatkan teknologi saat ini. Seperti dalam pembuatan mesin kipas
gabah ini berawal dari kelompok tani tetangga desa, sehingga petani di
desa karangjunti ini mempunyai ide untuk membuat kipas gabah dengan
menggunakan dinamo agar gabah cepat bersih dari bekas-bekas jerami
ataupun gabah yang tidak berisi.
9. Bagaimana kemampuan teknologi masyarakat ? (alih teknologi
tradisional dan modern / sudah pada tingkat traktor, mesin jahit
dinamo)
Ada beberapa yang sudah mengikuti perkembangan zaman seperti
mesin kipas gabah ini yang awalnya hanya memakai kipas biasa,
dibuatlah menjadi kipas gabah yang khusus dan masih memakai tangan
untuk memutar kipas tersebut, sekarang ini sduah menggunakan dinamo
dimana kipas ini berjalan sendiri.
10. Bagaimana perubahan nilai ekonomi masyarakat setelah menggunakan
teknologi ?
Tentunya ada perubahan, mungkin dulu padi setelah kering dibersihkan
memakai kipas angin biasa dan padi tersebut tidak dijamin bersih dari
sisa-sisa jerami dan gabah yang tidak berisi. Sekarang padi yang sudah
di kipas menjadi bersih.
11. Bagaimana jaringan pemasaran ?
Jaringan pemasaran padi ini melalui tengkulak langganan. Tetapi
biasanya petani ini mencari tengkulak yang berani membeli dengan
harga padi yang tinngi.

Lampiran

Badan kipas gabah Tempat penampungan gabah yang akan


di kipas
Bekas jerami yang kebawa dan gabah yang Gabah yang sudah bersih
tidak berisi

Dinamo Kipas Gabah

Anda mungkin juga menyukai