Bab Iii
Bab Iii
3.1. Tujuan
1. Untuk mengukur saturasi minyak, saturasi gas, dan saturasi water pada
suatu formasi batuan dengan menggunakan metode destilasi.
2. Untuk mengetahui kandungan fluida yang dominan dalam suatu
reservoir.
3. Untuk mengetahui pentingnya melakukan pengukuran saturasi fluida
dalam batuan
Dimana :
St = saturasi total fluida terproduksi
Swirr = saturasi water tersisa (irreducible)
Sgirr = saturasi gas tersisa (irreducible)
Soirr = saturasi oil tersisa (irreducible)
Vp = Vo + Vw + Vg
Vp = Vo + Vw
Vp = Vg + Vw
Berat oil
Volume minyak =
B.J oil
1,85 gr
=
0,793 gr / cc
= 2,333 cc
vol. oil 2,33cc
So =
vol. pori 13,56cc
= 0,17183 = 17,183%
vol. air 0,55cc
Sw =
vol. pori 13,56cc
= 0,04056 = 4,056%
Sg = 1 – (Sw + So)
= 1 – (0,17183 + 0,04056)
= 0,78761
= 78,761%
3.6. Pembahasan
Saturasi fluida adalah ukuran kejenuhan fluida di dalam formasi
batuan atau dapat juga diartikan sebagai perbandingan antara volume pori
batuan yang terisi fluida terhadap volume pori total batuan. Di dalam suatu
batuan reservoir biasanya terdapat tiga jenis fluida, yaitu oil, water dan gas.
Dari data percobaan yang telah diberikan dan sesuai dengan hasil
perhitungan, dapat dilihat bahwa gas memiliki saturasi paling besar
dibandingkan oil dan water. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
diperoleh berat core kering 35,5 gr dan core jenuh sebesar 37,9 gr selain itu
diperoleh pula volume pori core 13,56 cc. Sedangkan volume air yang
didapat 0,55 cc sama dengan berat air yang didapat yaitu 0,55 gr. Sehingga
diperoleh berat minyak 1,85 gr dan volume minyak 2,33 cc dengan
menggunakan perhitungan melalui berat jenis minyak sebesar 0,793 gr/cc.
Dari data tersebut diperoleh saturasi water sebesar 0,0405, dan saturasi
oil sebesar 0,17183. Dari saturasi water dan saturasi oil dapat diukur harga
saturasi gas dengan cara 1 dikurang jumlah saturasi water dan saturasi oilnya
sehingga diperoleh harga saturasi gas sebesar 0,78761. Dengan demikian
dapat diketahui bahwa saturasi gas memiliki nilai yang paling besar
sehingga reservoir yang diamati digolongkan memiliki kandungan gas yang
mendominasi.
3.7. Kesimpulan
1. Saturasi dapat diukur dengan metode destilasi.
2. Melalui saturasi dapat diketahui jumlah fluida yang terdapat dalam suatu
reservoir.
3. Saturasi oil (So) adalah perbandingan antar volume oil yang mengisi
pori-pori core terhadap volume pori-pori total core, dan pada percobaan
diperoleh So sebesar 0,110. Saturasi water (Sw) adalah perbandingan
antar volume water yang mengisi pori-pori core terhadap volume pori-
pori total core, dan pada percobaan diperoleh Sw sebesar 0,039. Setelah
diperoleh So dan Sw, maka saturasi gas (Sg) dengan menggunakan
rumus Sg = 1 – Sw – So, sehingga diperoleh Sg sebesar 0,851.
4. Dari hasil perhitungan diperoleh untuk masing-masing presentasi
saturasi adalah:
Sg = 85,1%
So = 11,0%
Sw = 3,9%.
Sehingga pada reservoir tersebut dapat disimpulkan bahwa harga Sg >
So > Sw. Artinya core yang diteliti lebih banyak mengandung gas.
5. Besar kecilnya volume fluida yang mengisi pori – pori batuan dapat
mempengaruhi besar kecilnya saturasi fluida tersebut di dalam suatu
formasi batuan reservoir.