2019.10.23 Ekon PKPD - Sumbar.Agam Ok
2019.10.23 Ekon PKPD - Sumbar.Agam Ok
REPUBLIK INDONESIA
Workshop
Urun Daya Kegiatan Pengendalian
Kerusakan Perairan Darat
2
1. PENGANTAR: PERAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
3
2. KEBIJAKAN PEREKONOMIAN INDONESIA
• Dalam rangka menghadapi tantangan perekonomian saat ini, Pemerintah telah menetapkan 5 Pilar utama
transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju 2024 yaitu: optimalisasi pembangunan infrastrutkur, kebijakan
pemerataan ekonomi, mengurangi ketergantungan terhadap modal asing, peningkatan kualitas SDM & efisiensi
pasar tenaga kerja, dan konfigurasi investasi yang mendukung pertumbuhan yang berkualitas.
4
3. ISU DAN PARADIGMA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA ..... 1/5
Pertumbuhan ekonomi yang kuat telah menjadi dasar bagi pencapaian pembangunan. Akan tetapi,
eksploitasi sumber daya alam tanpa pertimbangan DDDT-LH, aktivitas pembangunan yang tinggi karbon,
penggunaan energi dan sistem transportasi yang tidak efisien, telah berdampak pada peningkatan
kerusakan lingkungan, hilangnya KEHATI, dan dampak negatif perubahan iklim.
Perubahan
Paradigma
Pembangunan
5
3. ISU DAN PARADIGMA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA ..... ..... 2/5
• Diantara dampak utama perubahan iklim penurunan ketersediaan air (RAN API, 2014)
• Simulasi sampai tahun 2045, menunjukan tingkat ketersedian air di wilayah Jawa, Sumatera bagian selatan,
Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi bagian selatan, sudah pada tingkat langka/kritis. (KLHS RPJMN; 2019)
ANALISA KETERSEDIAAN AIR DAN DAMPAKNYA
6
3. ISU DAN PARADIGMA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA ..... ..... 3/5
26 April 2019
7
3. ISU DAN PARADIGMA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA ..... ..... 4/5
8
3. ISU DAN PARADIGMA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA ..... ..... 5/5
9
4. KEBIJAKAN & INSTRUMEN “EKONOMI” LINGKUNGAN HIDUP ..... 1/5
• Untuk mendorong para pemangku kepentingan (Pemerintah, Pelaku Usaha atau Setiap Orang) ke arah
Pengelolaan, Perlindungan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup, telah diterbitkan PP Nomor 46/2017 tentang
Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup.
• Ruang lingkup PP No. 46/2017 mengatur tentang: instrumen untuk kegiatan ekonomi dan perencanaan
pembangunan; instrumen untuk pembiayaan lingkungan dan instrumen untuk insentif dan/atau disinsentif.
Terwujudnya
keseimbangan yang
baik antara
pemanfaatan
sumber daya alam
dan perlindungan
dan pengelolaan
lingkungan
11
4. KEBIJAKAN & INSTRUMEN “EKONOMI” LINGKUNGAN HIDUP ..... 3/5
• Pelaksanaan PP 46/2017 akan didukung oleh sejumlah peraturan turunan / peraturan teknis dari
Kementerian / Lembaga.
Mandat PP Bentuk
No Perihal
46/2017 Peraturan
Peraturan
1 Pasal 30 Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup Telah diundangkan 18 Sep 2018 Perpres 77/2018
Presiden
Peraturan
2 Pasal 9 Tata cara penyusunan Neraca SDA dan LH dan penyusunan PDB dan PDRB LH
Kepala BPS Sedang diproses
Mekanisme, tata cara perhitungan, dan penetapan besarnya Dana Jaminan Pemulihan
3 Pasal 22
Lingkungan Hidup
Dampak Dampak
INSENTIF DISINSENTIF
(+) (-)
1. Pemberian keringanan kewajiban 1. Penambahan kewajiban
2. Pemberian kemudahan/ pelonggaran persyaratan 2. Penambahan dan/atau pengetatan
usaha persyaratan usaha
3. Pemberian fasilitas/ bantuan 3. Pemberitahuan kinerja negatif kepada
4. Pemberian dorongan / bimbingan publik
5. Pemberian pengakuan/ penghargaan
6. Pemberitahuan kinerja positif kepada publik
Ruang Lingkup / Model Kegiatan yang mendapat Insentif/Disinsentif (8)
BPDLH adalah Badan Layanan Umum di bawah Kementerian Keuangan, yang pengelolaanya dilakukan secara
profesional. BPDLH diharapkan mampu mendorong pembiayaan di bidang lingkungan hidup, guna
memastikan keberlangsungan/sustainability perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
15
5. IMPLEMENTASI “INSTRUMEN EKONOMI” LINGKUNGAN HIDUP ..... 2/5
STRUKTUR ORGANISASI BPDLH (Perpres Nomor: 77/2018 dan PMK Nomor: 137/2019)
16
5. IMPLEMENTASI “INSTRUMEN EKONOMI” LINGKUNGAN HIDUP ..... 3/5
Termasuk
Ekosistem
Perairan
Darat 19
6. PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ..... 1/3
• Dalam Rancangan RPJMN 2020-2024, telah ditetapkan 7 agenda pembangunan yaitu: 1) memperkuat
ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas, 2) mengembangkan wilayah untuk mengurangi
Detail by
Bappenas kesenjangan, 3) meningkatkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, 4) Revolusi mental dalam
pembangunan kebudayaan, 5) memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan
pelayanan dasar, 6) membangun LINGKUNGAN HIDUP, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan
iklim serta 7) memperkuat stabilitas polhukam dan transformasi pelayanan publik.
20
6. PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ..... 2/3
Detail by
SDGs dan Fokus RPJMN 2020-2024 Bappenas
21
6. PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ..... 3/3
22
7. PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) / KERJASAMA PEMERINTAH dgn BADAN USAHA (KPBU) … ..... 1/4
• Latarbelakang: Dengan
adanya keterbatasan
anggaran negara untuk
pembiayaan pembangunan
infrastruktur, Pemerintah
mencari alternatif pendanaan
pembangunan, salah satunya
mengunakan skema
kerjasama pembangunan
yang melibatkan pihak
swasta (Public Private
Partnership) atau dikenal
sebagai Kerjasama
Pemerintah dengan Badan
Usaha (KPBU).
• Dasar Hukum: Peraturan
Presiden Nomor 38 Tahun
2015 tentang Kerjasama
Pemerintah dengan Badan
Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur. 23
7. PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) / KERJASAMA PEMERINTAH dgn BADAN USAHA (KPBU) … ..... 2/4
KPBU merupakan skema pendanaan infrastruktur yang menggabungkan keunggulan seKtor public dan swasta,
sehingga kelemahan setiap skema dapat diatasi dan manfaatnya dapaty dioptimalkan.
24
7. PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) / KERJASAMA PEMERINTAH dgn BADAN USAHA (KPBU) … ..... 3/4
Saat ini, telah disusun sejumlah peraturan yang dibutuhkan untuk mensukseskan KPBU tersebut pada setiap
tahapannya mulai Perencanaan, Penyiapan, Transaksi dan Implementasi.
25
7. PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP (PPP) / KERJASAMA PEMERINTAH dgn BADAN USAHA (KPBU) … ..... 4/4
Kementerian BAPPENAS telah menginisiasi pembentukan Kantor Bersama KPBU yang terdiri dari 6 instansi dan
1 BUMN. Kemenko Perekonomian melalui KPPIP berperan dalam hal fasilitas studi, penetapan skema
pendanaan dan debottlenecking.
26
8. CONTOH PENERAPAN PRINSIP INSTRUMEN EKONOMI DALAM PENGELOLAAN LH
• Untuk pengembangan ekonomi dan wilayah, Pemerintah berkomitmen mengembangkan KEK (berbasis
industri, pariwisata dan IPTEK), dengan target pembangunan 25 KEK.
• Diantaranya KEK Sei Mangkei di Provinsi Sumut, dengan bantuan GGGI untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi hijau berbasis pada pengelolaan Landskap /KEK.
27
9. PENUTUP
1 2 3
28
https://ekon.go.id/
Exercise
Kategori A:
8 Provinsi
Diantara Faktor2 penyebab kerusakan
lingkungan hidup adalah:
tidak adanya /lemahnya kerjasama untuk
melestarikan LH, dan
ketidakpedulian pada LH Kategori B:
7 Provinsi
Kategori C:
19 Provinsi
• Indeks Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan Hidup
(IPKLH) merupakan upaya mengukur tingkat
ketidakpedulian wilayah di Indonesia terhadap lingkungan
hidup. Semakin tinggi angka indeks menunjukkan bahwa
provinsi tersebut semakin tidak peduli terhadap
IPKLH Indonesia pada tahun 2017 sebesar 0,51. Provinsi dengan nilai IPKLH
lingkungan. (Asumsi: terbatas pada perilaku rumah tangga tertinggi ditempati oleh Aceh dengan nilai IPKLH sebesar 0.55 dan nilai IPKLH
mengenai pengelolaan air dan energi, transportasi pribadi, terendah ditempati oleh NTT dengan nilai IPKLH sebesar 0,41. Provinsi
dan pengelolaan sampah – PCA). Sumbar pada nilai 0.52 (lebih tinggi = lebih buruk dari rata2 nasional) 30