Anda di halaman 1dari 44

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk mewujudkan salah satu dari tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum

dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu : melindungi segenap bangsa Indonesia, mewujudkan

kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu cara perwujudan tersebut,

yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat,

hal ini sejalan pula dengan visi dari pembangunan kesehatan yang ingin dicapai dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara adil dan merata untuk menuju “Indonesia

Sehat 2015 ”.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan tempat untuk dapat memperoleh

pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat, sesuai dengan fungsi Puskesmas sendiri

sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan yang sekaligus merupakan

post operasi terdepan dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

Pada hakekatnya Puskesmas harus melaksanakan seluruh program kesehatan dalam

rangka mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat, tapi seiring

dengan krisis moneter berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997 yang melanda Indonesia,

memberikan dampak di segala bidang, termasuk bidang kesehatan. Menurunnya pendapatan dan

daya beli masyarakat yang diperberat oleh meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan, sangat

mengancam status gizi dan kesehatan masyarakat, khususnya penduduk miskin.

Seiring dengan semangat otonomi daerah, daerah juga diberi kewenangan untuk

menyelenggarakan kegiatan birokrasi, administrasi dan ekonomi serta juga termasuk program

kesehatan didalamnya, seperti program Pemerintah Kota Medan dengan pemberian obat-obatan

gratis di Puskesmas.

Latiha Kerja Peminatan (LKP) dapat dikatakan magang, sebagai proses belajar

mahasiswa calo Sarjanna Kesehatan Masyarakat utuk meningkatkan kemampua profesional dan

keterampilan teknis degan cara melimbatkan diri dlam poses pekerjaan sesuai dengan

peminatannya, dalam hal ini bagian gizi dengan bimbingan dosen dan para ahli pada organisasi

LKP di Puskesmas Glugur Kota, mahasiswa FKM bagian Gizi Keseahatan Masyarakat lebih

diutakamakan pada usaha peningkatan kesehatan (promotif) dan pecegahan ( prevetif) terutama

dalam upaya perbaikan gizi dan pencegahan permasalahan gizi di masyarakat.


Sebagaimana diketahui bahwa permasalahan gizi merupakan masalah kesehatan

masyarakat yang harus ditanggulagi secara terpadu oleh berbagai sector pelayaa secara lintas

sector. Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas) sebagai lembaga yang member pelayanan

secara holistic kepada masyarakat di seluruh pelosok tanah air . Upaya perbaika Gizi melalui

puskesmas bertujuan untuk managulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat.

Tujuan pokok Puskesmas di bidang gizi meliputi penentuan prioritas masalah gizi. Selain

itu petugas gizi diharapkan juga mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga dapat

mengatasi masalah gizinya sendiri.

1.2 Tujuan

1.2.1. Tujuan umum

Latiha Kerja Peminatan (LKP) pada Departemen Kesehatan Gizi Masyarakat bertujuan

untuk meningkatkan keterampilan teknis mahasiwa di Bidang Gizi Kesehatan Masyarakat.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Program Gizi di Puskesmas

2. Dapat megidentifikasi permasalahan gizi di puskesmas berdasarka data KIA dan Gizi

3. Dapat mekukan analisis data berdasarkan dokumen rekapitulasi data KIA da Gizi di

Puskesmas

4. Dapat membuat perencanaan bidang gizi di Puskesmas

5. Dapat memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Program Gizi di Puskesmas.

6. Dapat menyusun Laporan Bidang Gizi di Puskesmas

1.3 Manfaat

1. Mahasiswa memperoleh pengalaman sekaligus dapat mengaplikasikan ilmunya dalam kondisi

pekerjaan yang nyata di masyarakat.

2. Puskesmas/Instansi ini memperoleh sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan dalam

pelaksanaa program pangan/gizi ataupun dalam upaya perbaikan gizi masyarakat di wilayah

kerjanya
BAB II

Gambaran Umum Puskesmas Glugur Kota Medan

2.1 Lokasi Puskesmas

Puskesmas Glugur Kota terletak di Jalan Yos Sudarso No. 07 Lingkungan XI, Kelurahan
Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, dengan batas wilayah
 Sebelah Utara : Kelurahan Glugur Kota
 Sebelah Timur : Kelurahan Gaharu
 Sebelah Selatan : Kelurahan Jati
 Sebelah Barat : Kelurahan Sei Agul

2.2. Wilayah Kerja Puskesmas

Dalam melaksanakan kegiatannya, Puskesmas Glugur Kota melayani 2 kelurahan yang


ada di wilayah kerja kecamatan Medan Barat, yaitu :
1. Kelurahan Kesawan
2. Kelurahan Silalas

2.3. Data Umum Puskesmas Glugur Kota


2.3.1. Data Geografis
 Luas Wilayah : 197 Ha
 Jumlah kelurahan :2
 Jumlah Lingkungan : 23 Lingkungan
 Jumlah KK : 4.289 Orang

2.3.2. Data Demografis

Jumlah penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Glugur Kota sebanyak 20.160 jiwa yang
terdiri dari 4.289 Kepala Keluarga.

2.4. Visi dan Misi Puskesmas


2.4.1. Visi Puskesmas

Visi Puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat. Rumusan visi Puskesmas setempat
diserahkan sepenuhnya ke daerah, asal arahnya adalah Kecamatan sehat. Dalam menentukan
keberhasilan mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan indikator Kecamatan sehat, antara lain
sebagai berikut :

 Indikator lingkungan sehat


 Indikator perilaku sehat
 Indikator pelayanan kesehatan yang bermutu
 Indikator derajat kesehatan yang optimal.
Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan kaidah : sederhana, mudah
diperoleh, mudah diolah, mudah diinterpretasikan, sensitif dan spesifik. Sayang pada saat ini
indikator Indonesia sehat 2015 belum selesai dirumuskan secara terinci.

2.4.2 Misi Puskesmas

Ada empat misi Puskesmas, yaitu :

1. Menggerakkan pembangunan Kecamatan yang berwawasan kesehatan. Puskesmas akan


selalu menggerakkan pembangunan sektor lain agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu agar pembangunan tersebut mendorong lingkungan dan perilaku masyarakat
semakin sehat.
2. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat. Puskesmas selalu
berupaya agar keluarga dan masyarakat makin berdaya dibidang kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan dan kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau. Puskesmas harus selalu berupaya untuk menjaga agar cakupan dan kualitas
layanannya tidak
4. menurun, bahkan kalau bisa ditingkatkan agar semakin besar cakupannya dan semakin
bagus kualitas layanannya.
5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya. Puskesmas selalu berupaya agar derajat kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat dapat terpelihara bahkan semakin meningkat seiring dengan derap
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
2.5.1. Data Demografis

Jumlah penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Glugur Kota sebanyak 20.160 jiwa yang
terdiri dari 4.289 Kepala Keluarga.

Tabel 2.1.

Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja

Puskesmas Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat,

Bulan Januari - Desember 2011

Jumlah
Jumlah Jumlah
Penduduk
No. Kelurahan KK Lingkungan
(orang)

F % F % F %

1 Kesawan 8103 40,20 1402 32,68 11 47,82

2 Silalas 12057 59,80 2887 67,32 12 52,18

Jumlah 20160 100 4289 100 23 100

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Kota

Keterangan Tabel 1.1. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:

1. Jumlah penduduk terbanyak terdapat pada Kelurahan Silalas, yaitu sebanyak 12057 orang
(59,80 %)
2. Jumlah lingkungan terbanyak terdapat pada Kelurahan Silalas yaitu sebanyak 12 orang
( 52,18%)

3. Jumlah KK terbanyak terdapat pada Kelurahan Silalas yaitu sebanyak 2887 (67,32%)
Tabel 2.2.

Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur


Kota, Kecamatan Medan Barat, Bulan Januari – Desember 2011

Jenis Kelamin Jumlah


No.
Jiwa %

1 Perempuan 10447 51,82

2 Laki – Laki 9713 48,18

Jumlah 20160 100

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Kota

Keterangan Tabel 1.2. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa : jumlah penduduk perempuan
lebih banyak dibandingkan laki-laki, yaitu 10447 jiwa atau 51,82 % dari total jumlah penduduk

Tabel 2.3.
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja

Puskesmas Glugur Kota , Kec. Medan Barat, Bulan Januari- Desember2011

Mata
NO Jumlah %
Pencaharian

1 Pegawai Swasta 21.043 39,05%

2 Pedagang 2.088 3,8%

3 PNS 4.421 8,2%

4 Pensiunan 4.101 7,6%

5 TNI 4.421 8,2%

6 Buruh 2.476 4,5%

7 Petani 80 0,15%

8 Dll 15.252 28,3%

Jml Total 53.882 100%

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Kota

Keterangan Tabel 1.3. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa pekerjaan terbanyak adalah
pegawai swasta , yaitu sebanyak 21.043 (39,05%)
2.5.2. Data Kesehatan

Tabel 2.4.

Data GSI Di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat, Bulan
Januari – Oktober 2011

No. Jumlah

1. Neonatus 297

2. Bayi 403

3. Balita 1249

4. Bumil 312

5. Bulin 297

6. Bufas 297

7. Buteki 91

8. Pus 2529

9. Wus 2938

2.6. Tenaga Kesehatan Puskesmas Glugur Kota Medan


Puskesmas Glugur Kota I Medan memiliki tenaga kesehatan terdiri dari : Tenaga Medis,
Para Medis dan Staf Administrasi lainnya

Tabel 2.5.
Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Glugur Kota,Kecamatan Medan Barat,
Periode Januari – Desember 2011
No. Nama Golongan Pendidikan Tugas Utama

1 Dr. Hj. Nuraisyah HSB III/D Dokter Ka. Puskesmas

2 Drg. Toji Homonangan.Nst III/C Dokter Gigi PENJAB

3 Dr. Elly Zaini III/C Dokter Dokter Umum

4 Drg. Puspa Kirana III/C Dokter Gigi Dokter Umum

5 Dr. Gustina Mery III/C Dokter STAF Dokter

6 Selma Harianja III/D D-3 Perawat

7 Ida Mindawaty Harianja III/D Bidan Bidan


8 Roslaini Lubis III/D Farmasi

9 Tatiana Harahap III/D Hygiene

10 Dinar Tiopan Simatupang III/D Bidan Bidan

11 Netty Mukardany III/D Bidan Bidan

12. Saodah Lubis III/B Perawat

13. Mindoria Panjaitan III/C Perawat

14. Ratna Sari Dewi Harahap III/B Gizi

15 Rosita L. Tobing III/A Tata Usaha

16. Nurliana Tambunan III/A Farmasi

17 Rulyana Harrys D.SKM III/A FKM Analis

18 Irma Harneliza Nst, AMK III/A Perawat

19 Ellen Bety Situmorang II/D Pel. Gigi

20 Sri Wahyuni Siregar II/C Perawat

21 Kiki Everency Sinurat II/C Bidan

22 Ulirayani Bate’e II/B Bidan

23 Astrid Perawat

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Kota

2.7. Struktur Organisasi Puskesmas

Tugas dan fungsi

 Kepala Puskesmas
 Sebagai pemimpin (manager)
 Sebagai tenaga ahli
 Mengkoreksi program.
 Urutan tata usaha
 Melaksanakan administrasi
 Pengurusan supporting (kepegawaian)
 Perlengkapan
 Keuangan.
 Staf puskesmas
 Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang /program kerjanya.
2.8. Fasilitas Fisik Puskesmas Glugur Kota Medan

Puskesmas Gelugur Kota Medan dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh fasilitas
fisik meliputi :
1. Fasilitas gedung puskesmas permanen.
2. Fasilitas alat-alat
3. Fasilitas obat-obatan
4. Fasilitas administrasi
5. Fasilitas imunisasi
2.8.1 Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen

Puskesmas Glugur Kota Medan terdiri dari :


 Ruang Poli Umum : 1 buah
 Ruang Ka. Dokter : 1 buah
 Ruang Poli Gigi dan Mulut : 1 buah
 Ruang Obat dan Apotik : 1 buah
 Ruang KIA/KB : 1 buah
 Ruang Gizi : 1 buah
 Ruang Suntik : 1 buah
 Ruang Kartu : 1 buah
 Ruang Tata Usaha : 1 buah
 Ruang Klinik Sanitasi : 1 buah
 Ruang KB : 1 buah
 Ruang Periksa : 1 buah
 Ruang Imunisasi : 1 buah
 Ruang Tunggu : 1 buah
 Tempat tidur : 1 buah
 Obgyn Set : 1 buah
 Ruang Administrasi : 1 buah
 Kamar Mandi/WC : 2 buah
2.8.2. Fasilitas Alat-alat

Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Glugur Kota Medan antara lain :
a. Fasilitas alat-alat kesehatan
 Alat-alat pemeriksaan kesehatan
 Alat-alat pertolongan persalinan
 Alat-alat suntik dan alat-alat P3K
 Timbangan bayi dan dewasa
 Satu set dental unit
 Lemari pendingin penyimpanan bahan-bahan imunisasi
 Alat-alat laboratorium.
b. Fasilitas administrasi
 Kartu berobat pasien
 Meja dan Kursi
 Lemari Arsip
 Dua unit komputer
 Buku catatan arsip
 Kartu Laporan
 Formulir Kegiatan Lapangan
 Buku Laporan Kegiatan
 Kartu KIA
 Buku Bendahara
 Papan Tulis
c. Sumber Keuangan.
 Program JPSBK
 Program Pengobatan Gratis Pemko Medan.
2.8.3. Fasilitas Administrasi

Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya dalam bidang pencatatan dan


pelaporan data, maka Puskesmas Glugur Kota Medan didukung oleh fasilitas administrasi yang
terdiri dari :

 Kartu berobat pasien


 Meja dan Kursi
 Lemari Arsip dan Buku Catatan Arsip
 Dua unit komputer
 Kartu Laporan
 Formulir Kegiatan Lapangan
 Buku Laporan Kegiatan
 Kartu KIA
 Buku Bendahara
 Papan Tulis.
2.8.4. Fasilitas Imunisasi

Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Glugur Kota Medan antara lain yaitu :
 Lemari pendingin
 Alat-alat imunisasi
 Vaksin,seperti: BCG,DPT, Polio, Campak, DT, TT dan HepatitisB.
 Termos
 Tempat Tidur
 Meja
 Lemari
BAB III
PROGRAM GIZI DI PUSKESMAS GLUGUR KOTA

Adapun program gizi yang dilaksanakan di Puskesmas Glugur Kota antara lain:

3.1 Penyuluhan Gizi Masyarakat (PGM)

Penyuluhan gizi masyarakat adalah suatu upaya dalam rangka memasyarakatkan pengetahuan

gizi secara luas guna meningktakan pengetahuan gizi, menannamkan sikap dan perilaku yang

mendukung kebiasaan hidup sehat dengan makanan yang bergizi seimbang yag bertujuan antara

lain:

a. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perilaku gizi yang baik melalui pemasaran

Pedoman Umum Gizi Seimbang ( PUGS)

b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam peningkatan gizi.

c. Tercapainya konsumsi energi 2150 kal/orang/hari, konsumsi protein 46,2 kal/orang/hari.

d. Tercapainya target 50% keluarga sadar gizi dan 80% ibu menyusui eksklusif

Sasaran penyuluhan gizi masyarakat adalah seluas masyarakat di perkotaan, terutama:

1. Ibu hamil dan ibu nifas

2. Ibu menyusui

3. Ibu balita

4. Wanita usia subur

5. Anak usia sekolah dan remaja

6. Suami dan keluarga terdekat

7. Tokoh atau pemuka masyarakat’

8. LSM dan organisasi lainnya

Kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat meliputi:

- Menganalisa dan menentukan permasalahan gizi yang ada

- Menentukan segmentasi atau kelompok sasaran di semua tingkat administratif

- Menyiapkan rencana penyuluhn gizi

- Menentukan materi penyuluhan gizi sesuai segmen sasaran dan masalah gizi yang ada,

antara lain:
a. Asi eksklusif dan makanan pendamping ASI ( MP-ASI)

b. Makanan ibu hamil dan menyusui

c. Pemasyarakatan garam beryodium

d. Makanan tambahan untuk balita

e. Penyebab tanda-tanda kelainan gizi

- Menentukan metode penyuluhan yang sesuai dengan kondisi setempat antara lain:

melalui ceramah, diskusi, demonstrasi dan kampanye.

Memilih media sesuai dengan budaya setempat, antara lain:

a. Media cetak ( poster. Leaflet, lembar balik)

b. media elektronik ( tape recorder, radio)

c model makanan

- Waktu penyuluhan dilaksanakan secara periodik dan berkesinambungan

- Tenaga pelaksana adalah tenaga gizi ditempat administrasi dan sektor terkait

- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil penyuluhan

3.2. Usaha perbaikan gizi keluarga

Kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) merupakan kegiatan lintas sektoral yang

didukung oleh beberapa Departemen dan Badan –Badan Pemerintah. Departemen Kesehatan,

Departeman Pertanian, Departemen Agama dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasioanal ( BKKBN) merupakam sektor-sektor yang memainkan peranan utama . Peran yang

besar terutama dalam kegiatan promotif, memberikan penyuluhan gizi masyarakat yang dalam

paket UPGK merupakan kegiatan paket dasar/ KIE ( Komunikasi, Informasi, Edukasi ) dan

kegiatan yang berupa Preventif yang dapat dilakukan sendiri oleh masyrakat . Kegiatan UPGK

ini telah dilakukan dan dikelola secara seragam oleh semua sektor yang terlibat dengan sasaran,

isi pesan materi yang sama. Dalam pelaksanaan kegiatan UPGK mempunyai beberapa kegiatan

yang pada hakikatnya merupakan suatu paket, yaitu menyangkut:

1. Penimbangan bulanan anak balita dengan menggunakan KMS ( Kartu Menuju Sehat).

2. Pendidikan gizi dan kesehatan bagi ibu-ibu dari anak balita tersebut.
3. Demonstrasi memasak makanan yang memenuhi persyaratan gizi baik atau pemberian

makanan tambahan yang bergizi tinggi pada anak balita terutama yang menderita gizi buruk.

4. Mengembangkan intensifikasi pemanfaatn lahan pekarangan untuk memproduksi bahan

pangan bernilai gizi tinggi maupun untuk tanaman obat tradisional ( Apotek Hidup).

5. Pemberian paket pertolongan gizi untuk mereka yang memerlukan, yang terdiri dari vitamin

A dosis tinggi, tablet besi, garam Oralit dan Garam Beryodium.

Tujuan UPGK adalah meningkatkan dan membina keadaan gizi seluruh anggota masyarakat

melalui partisipasi dan pemerataan kegiatan, perubahan tingkah laku yang mendukung

tercapainya perbaikan gizi pada anak balita.

Selain dari tujuan kegiatan UPGK secara umum seperti disebut diatas, tiap-tiap instansi yang

terlibat mepunyai tujuan khusus sesuai dengn fungsi masing-masing sektor.

Sasaran upaya perbaikab gizi adalah seluruh masyarakat dengan priorita pada :

1. Golongan anak 0-5 tahun, wanita hamil dan wanita menyusui.

2. Golongan pelerja utama yang berpenghasilan rendah.

3. Golongan penduduk di daerah rawan pangan.

Pada permulaan perkembangannya peranan petugas gizi akan lebih besar daripada peran

masyarakat namun pada akhirnya kegiatan gizi diharapkan dapat dilaksanakan oleh masyarakat

untuk masyarakat di bawah bimbingan petugas kesehatan puskesmas sehingga pada hakikatnya

UPGK merupakan salah satu alih teknologi gizi masyarakat.

Upaya perbaikan gizi keluarga merupakan upaya menanggulangi maslah gizi kurang dan

meningkatkan status gizi masyarakat dengan ciri-ciri adanya :

- Pelayanan gizi dan kesehatan

- Peran serta msyarakat / kader gizi

- Dukungan lintas sektor

1. Penanggulangan gizi kurang meliputi :

- Penanggulangan Gondok Endemik (GAKY)

- Penganggulangan Anemia gizi Besi (AGB)

- Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)


- Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP)

- Penanggulangan Kurang energi Kronik (KEK)

a) Penanggulangan Gondok Endemik (GAKY)

Penanggulangan GAKY adalah kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi

GAKY melalui upaya mencukupi kebutuhan Iodium melalui pemasyarakatan garam

beryodium dan iodisasi garam

b) Penganggulangan Anemia gizi Besi (AGB)

Penanggulangan Anemia Gizi Besiadalah kegiatan yang bertujuan menurunkan prevalensi

AGB melalui upaya peningkatan konsomsi zat besi (Fe) melalui suplementasi tablet besi dan

konsumsi bahan makanan sumber zat besi.

Sasaran penanggulangan anemia gizi besi ditujukan kepada wanita hamil, anak –anak usia 0-

6 tahun, remaja putri / WUS dan golongan pekerja wanita berpenghasilan rendah.

Kegiatan dalam penanggulangan anemia gizi besi, antara lain :

- Pemberian tablet besi pada kelompok sasaran.

- Penyuluhan kepada masyarakat dengan pendekatan pemasaran sosial agara mengkonsumsi

makan alami sumber zat besi.

- Pemanfaatan pekarangan dengan tanaman sumber zat besi.

c) Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)

Penanggulangan KVA adalah kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi KVA

melalui upaya peningkatan konsumsi vitamin A.

Sasaran program penanggulangan KVA adalah anak-anak pra-sekolah di sejumlah daerah

yang rawan kekurangan vitamin A. Untuk mencapai sasaran tersebut maka dilakukan

pembagian kapsul vitamin A dosis tinggi setiap enam bulan sekali melalui kegiatan UPGK,

Puskesmas dan saluran distribusi khusus. Selain itu ditingkatkan juga konsumsi makanan

yang kaya vitamin A melalui pendidikan gizi intensif dan pemanfaatan pekarangan rumah

tangga.

d) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP)

Penanggulangan kurang energi protein adalah kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan

prevalensi KEP melalui upaya peningkatan status gizi balita dan ibu hamil.
Sasaran dari penanggu;angan kurang energi protein antara lain :

- Balita yang menderita KEP dengan prioritas status gizi buruk atau di Bawah Garis Merah

(BGM) pada KMS.

- Ibu hamil yang menderita Kurang Energi Kronik (KEK)

Kegiatan dari penanggulangan balita meliputi :

1. Pemantauan pertumbuhan balita melalui KMS

2. Penyuluhan melalui posyandu dan kelompok-kelompok sosial yang ada

3. Pemberian makanan tambahan pemulihanpada balita yang berada di Bawah Garis Merah

ataupun gizi buruk.

4. Rujukan dari posyandu, puskesmas, dan rumah sakit daerah tingkat II.

5. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk penyediaan bahan makanan bergizi.

6. Pencatatan dan pelaporan.

e) Penanggulangan Kurang Energi Kronik ( KEK)

Penanggulangan Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dlakukan dengan cara

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berupa susu dan kacang hijau serta pemberian

penyuluhan.

Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penanggulang kurang energi kronik pada ibu

hamil, yaitu :

1. Mengukur LILA pada ibu hamil

2. Penyuluhan makanan cukup kalori dan seimbang pada ibu hamil serta istirahan yang cukup.

3. Pemberian makanan tambahan (PMT)

4. Pemantauan ibu hamil dengan menggunakan KMS ibu hamil

5. Pencatatan dan pelaporan


3.3.Usaha Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)

Usaha perbaikan gizi institusi adalah usaha perbaikan yang menitikberatkan kegiatannya pada

pembinaan perbaikan gizi bagian kelompok masyarakat yang ada diinstitusi. Institusi yang

dimaksud adalah badan atau wadah yang mengelola dan melaksanakn pelayanan gizi bagi

warganya. Institusi tersebut diklasifikasikan dalam empat kelompok :

1. Institusi Pekerja

2. Institusi Kesehatan

3. Institusi Kesehatan

4. Institusi Sosial

Tujuan UPGI adalah terwujudnya norma pelayanan yang efektif dan efisien dalam rangka

mencapai status gizi yang optimal sehingga dapat terwujud prestasi belajar yang baim serta

produktivitas kerja yang maksimal. Kegiatan pokonya meliputi :

1. Pelatihan tenaga gizi di pesantren, puskesmas perawatan, rumah bersalin, sekolah dan PMT

ASI

2. Pengelolaan penyelenggaraan makanan di puskesmas perawatan / rumah bersalin.

3. Melaksanakan penyuluhan gizi di SD/MI secara terpadu dengan kegiatan lain di sekolah

4. Melaksanakan bimbingan teknis dalam kegiatan gizi di sekolah.

5. Melaksanakan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan PMT-ASI.

Sasaran dari kegiatan UPGI antara lain :

1. Sasaran langsung, yang meliputi :

a. Pemilik Institusi

b. Pengelola/pengambil keputusan di institusi

c. Pelaksana pelayanan gizi

2. Pekerja

a. Warga Binaan di Rutan dan Lapas

b. Transmigran

c. Pasien

d. Masyarakat Sekolah

e. Olahragawan
f. Pelatih Olahraga

g. Calon Jamaah haji

h. Tokoh Formal dan Informal

i. Organisasi Masyarakat/ LSM

3.3.Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi

Kegiatan ini adalah suatu pemantauan keadaan gizi masyarakat yang bertujuan untuk memberi

isyarat dini tentang kemungkinan timbulnya kekurangan pangan yang terjadi di suatu daerah

tertentu.

Sistem kewaspadaan pangan dan gizi ini juga menyediakan informasi tentang perkembangan

penyediaan dan konsumsi pangan serta keadaan gizi masyarakat. Informasi tersebut berguna

untuk perencanaan, pengelolaan dan evaluasi progran pangan dan gizi di tingkat daerah yang

pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan daerah tersebut dalam memecahkan masalah

pangan dan gizi berdasarkan keadaan setempat.

Tujuan dari kegiatan ini antara lain :

1. Menyediakan informasi gizi yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan evaluasi

program perbaikan gziz di wilayah setempat.

2. Meningkatkan kemampuan puskesmas dalam merencakan masalah gizi berdasarkan keadaan

setempat.

Kegiatan dari sistem kewaspadaan pangan dan gizi ini meliputi antara lain :

1. pemantauan status gizi di posyandu

2. pemantauan konsumsi gizi ditingkat kecamatan

3. pemantauan tinggi badan anak baru masuk sekolah

- Melaksanakan Koordinasi Kegiatan Gizi, antara lain :

1. Kerjasama lintas sektor melalui forum, seperti :

a. Mini Loka karya

b. Mikro Planning

c. Pertemuan KP2GD (Kelompok Pelaksana Perbaikan Gizi Daerah)


2. Kerja sama lintas sektoral

3. Pendekatan informal

3.4.Melaksanakan Pembinaan Kegiatan Perbaikan Gizi

Pembinaan kegiatan perbaikan gizi adalah upaya untuk memelihara, meningkatkan dan

mengembangkan kegiatan gizi untuk mencapai kelestarian program.

Tujuan dari pembinaan kegiatan perbaikan gizi, antara lain :

1. Meningkatkan kemampuan kader

2. Menemukan masalah dan mengatasinya

3. Meningkatkan gairah kerja

4. Mengembangkan kegiatan

5. Melestarikan gizi

Kegiatannya antara lain :

a. Menelaah hasil pemantauan dan penilaian kegiatan gizi di lapangan

b. Merumuskan masalah-masalah yang ditemukan

c. Menentukan prioritas wilayah dan sasaran pembinaan

3.5.Operasi Timbang

Kegiatan surveilans di seluruh posyandu :

- Penimbangan seluruh balita

- Pengisian KMS untuk menjaring BGM dan balita yang tidak naik BB 2 kali berturut-turut

- Mencatat balita BGM dan 2 T

- Memberikan penyuluhan kesehatan dan gizi

- Pencatatan dan pelaporan SKDN


Tabel 3.1..Data- data posyandu di Puskesmas Glugur Kota Tahun 2011

Nama Tanggal Buka Jlh


No Kelurahan Ling Alamat
Posyandu Posyandu kader

1 Silalas Dahlia I 1,2,3 Jl. Sei Deli Kp. Mesjid Dari Kelurahan 4

2 Silalas Dahlia II 4,5 Jl. Delima Dari Kelurahan 4

3 Silalas Dahlia III 6 Jl. Kemiri Dari Kelurahan 4

4 Silalas Dahlia IV 7 Jl. Nenas Dari Kelurahan 4

5 Silalas Dahlia V 8,9 Gg. Rela Dari Kelurahan 4

6 Silalas Dahlia VI 10 Gg. Bangun Dari Kelurahan 4

7 Silalas Dahlia VII 12 CPM Bata Dari Kelurahan 4

8 Silalas Dahlia VIII 11 Gg. Peringatan Dari Kelurahan 4

9 Silalas Dahlia IX 12 Jl. Percukaian Dari Kelurahan 4

10 Kesawan Kemuning III 1 Jl. Mesjid ujung Dari Kelurahan 4

11 Kesawan Kemuning II 2 Jl. Mesjid No.108 Dari Kelurahan 4

12 Kesawan Kemuning IV 3,8 Jl.Raden saleh dalam Dari Kelurahan 4

13 Kesawan Kemuning VI 6,7 Jl.Perniagaan baru Dari Kelurahan 4

14 Kesawan Kemuning IX 9 Jl. Tembakau deli Dari Kelurahan 4

15 Kesawan Kemuning I 10 Balai desa kesawan Dari Kelurahan 4

16 Kesawan Kemuning VII 11 Jl. P. merak jingga Dari Kelurahan 4


Tabel 3.2.Kegiatan program gizi di Puskesmas Glugur Kota bekerja sama dengan NICE

Adapun kegiatannya adalah sebagai berikut :

No Kegiatan Sasaran Waktu Lokasi

1 Peningkatan fasilitas Meja, kursi, 2 juli 2011 Lingkungan


posyandu plank posyandu
posyandu
dan papan data
2 Konsolidasi dengan KGM, 45 orang kader 10 juli 2011 Kantor Lurah
TPG, dan Kader Posyandu posyandu
3 PMT penyuluhan Balita yang Setiap diadakan Posyandu
datang ke
posyandu
posyandu
4 Monitoring dan kunjungan ke Balita BGM, Setiap selesai Lingkungan
rumah balita, BGM, BGT, BGT, dan 2T
posyandu yang ada
dan 2T
posyandu

5 Monitoring dan kunjungan ke Ibu hamil Setiap minggu Setiap


rumah ibu hamil
ke III lingkungan

6 Monitoring dan kunjungan ke Ibu menyusui Setiap minggu Setiap


rumah ibu menyusui
ke III lingkungan

7 Kunjungan rumah untuk Seluruh 10 agustus – 17 Setiap


pendataan lingkungan yang
agustus 2011 lingkungan
ada di silalas

8 Penyuluhan fungsi dan Ibu yang Setiap posyandu Posyandu


manfaat posyandu mempunyai bayi
bulan september
dan balita
2011

9 Pertemuan kader pasca Kader posyandu Setiap selesai Posyandu


posyandu
posyandu

10 Pelatihan kader 45 orang kader 10 oktober 2011 Kantor lurah


posyandu
11 Pos gizi Balita,BGM, Oktober- Posyandu
BGT dan 2T
november 2011

21 Penyuluhan peningkatan Toma, Toga, November 2011 Kantor Lurah


GIMAS Kader PKK,
Aparat Setempat
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Permasalahan Gizi di Puskesmas

Masalah gizi yang terdapat di puskesmas Glugur Kota yaitu masalah gizi kurang dan gizi buruk.

Adapun balita yang mengalami gizi buruk 1 orang dan yang mengalami gizi kurang adalah 10
orang.

Tabel 4.1. Nama balita yang mengalami Gizi Buruk dan Gizi Kurang dari Bulan Juli- Desember
2011

ket
NO NAMA Balita TGL LAHIR ORANG TUA ALAMAT
Zuliskandar/ Jln Putri Gizi Buruk
1 M. Ikhrom 6-3-2007 Afnizar Hijau
Gizi kurang
2 Nabila (P) 19-7-2009 Budi/Anisah jl. Delima
Gizi Kurang
3 M. Nabil 27-3-2007 Roni/Maryam Jl. sei deli
Gizi kurang
4 Zalpian Alhapsy 31-12-2009 Zulkarnaen/indah Jl. sei deli
Gizi kurang
5 Annisa nurul 1-05-2009 erwin/irawati Jl. sei deli
Milyan/ Gizi Kurang
6 Raisya Amelia 12-04-2009 nurhalimah Jl. sei deli
Jl. Gizi Kurang
7 Fahri 6-01-2009 Joko/Nariman Percukaian
Jl. Gizi kurang
8 Cahaya 24-9-2010 Khairani Peringatan
Jl. Gizi kurang
9 Dewi 16-05-2010 Tumirin/Sumarni Peringatan
Jl. Gizi kurang
10 Fary 05-11-2008 Dani/ Ningsih Percukaian
Gizi kurang
11 Nurfahran 27-10-2010 Surya/Susan Jl. Kemiri
Gizi kurang
12 Yuli Pindi 15-11-09 Fitri/Iwan Jl. Kelapa
Jl. Padang Gizi urang
13 Ajeng Ayu 1-07-2008 Fatir/ Ayu Batu
Gizi kurang
14 Mifta 15-12-2009 M. Halim/Nurma Gg. Bangun
Jl. Mesjid Gizi kurang
15 Apriliani 4-042011 Anto/ Iem Ujung
Gizi kurang
16 Sarah Nurfadil 27-10-2010 Iwan/ Yanti Jl. Kemiri
Gizi kurang
17 Zulaikha 3-02-2011 Karno/ masiani Jl. sei deli
Gizi kurang
18 Ahmad Fahrezi 8-02-2010 Hajopan/ Pipit Jl. sei deli
4.2. Hasil Analisi Data KIA dan Gizi di Puskesmas Glugur Kota

4.2.1. Data KIA di Wilayah kerja Puskesmas Glugur Kota

Laporan KIA Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Kota Kecamatan Medan Barat, Bulan
Januari – Oktober 2011
Sumber : PWS-KIA Puskesmas Glugur Kota
Sasaran Bumil : 443
Sasaran Bulin : 423
Sasaran Neonatus : 403
Keterangan Tabel 4.4. Dari tabel diatas didapatkan bahwa jumlah kunjungan
Target K1 : 10/12 x 95% = 79,16 %
Target K4 : 10/12 x 95% = 79,16%
Target Neonatus : 10/12 x 90% = 75,00%
Target Persalinan : 10/12 x 90% = 75,00%

TARGET PENCAPAIAN

% ANGKA %

PROGRA N0 KETERANGAN
M

1. K1 Bumil 79,16 310 69,97 Belum tercapai

( 443)

2. K4 Bumil 79,16 321 72,46 Belum tercapai

(443)

3. Neonatus Neonatus 75,00 297 73,69 Belum tercapai

(403)

4. Persalinan Bulin 75,00 297 70,21 Belum tercapai

(423)
Jumlah Kunjungan K1 Ibu Hamil
1. K1 x 100%
Sasaran Ibu Hamil

310
x 100%  69,97%
443

Pencapaian : Jumlah kunjungan K1 tidak mencapai target yaitu 69,97% dari target 10/12 x 95%
=79,16 %, berarti kurang 9,19%

Jumlah Kunjungan K1 Ibu Hamil


x 100%
2. K4 Sasaran Ibu Hamil

321
x 100%  72,46%
443

Pencapaian : Jumlah kunjungan K4 tidak mencapai target yaitu 72,46% dari target 10/12
x 95% = 79,16%, berarti kurang 6,70%

3. Cakupan kunjungan neonatus

Jumlah Kunjungan Neonatus


x 100%
Sasaran Neonatus

297
x 100%  73,69%
403

Pencapaian : Jumlah kunjungan KN1 tidak mencapai target yaitu 73,69% dari target 10/12 x 95%
= 75,00%, berarti kurang 1,31%

4. Persalinan
Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan

x 100%
Sasaran Persalinan

297 Jiwa

X 100 % = 70,21 %

423 Jiwa

Pencapaian : Jumlah kunjungan K1 tidak mencapai target yaitu 70,21% dari target 10/12 x 95%
= 75,00%, berarti kurang 4,79%
4.2.2. Data Keluarga Berencana ( KB ) di Puskesmas Glugur Kota

Pengertian

Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar


menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Tujuan

 Menaikkan kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan


NKKBS.
Sasaran

 PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui.


Kegiatan KB

 Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha terpadu


 Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD, pil, kondom,
suntikan, KONTAP dan susuk
 Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan posyandu
wilayah kerja Puskesmas
 Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB
 Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi KONTAP
 Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan, dan tahunan.
Tabel 4.5 Jumlah Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Kota , Kecamatan
Medan Barat, Bulan Januari – Oktober Tahun 2011

Jenis KB
No Bulan Peserta Jumlah
IUD Implan Pil Kondom Suntik

B 4 0 4 40 0 48
1 Januari
L 21 0 34 2 30 87

B 5 11 2 35 8 61
2 Februari
L 25 0 38 42 38 143

B 4 0 6 31 5 46
3 Maret
L 30 11 40 77 43 201

B 3 0 4 1 2 10
4 April
L 34 11 46 108 45 244

B 0 0 7 0 4 11
5 Mei
L 34 11 50 109 49 253

B 12 8 0 35 5 60
6 Juni
L 46 19 57 144 54 320

B 4 1 3 1 3 12
7 Juli
L 50 20 60 145 57 332

B 2 0 3 0 3 8
8 Agustus
L 52 20 63 145 60 340

B 0 13 0 3 0 16
9 September
L 52 33 66 148 63 362

B 4 0 4 2 2 12
10 Oktober
L 56 46 70 150 65 387

B 38 33 33 148 32 284
Jumlah
Total 60 46 74 150 65 395

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Kota


KeteranganTabel 1.13. Dari tabel di atas, dapat di ketahui bahwa :

1. Jumlah aseptor KB baru periode Januari- Oktober 2011 adalah : 284

2. Jumlah aseptor KB lama periode Januari- Oktober 2011 adalah : 395

3. KB efektif (IUD,dan, suntik) = ∑ pengguna KB efektif x 100%

∑ peserta KB keseluruhan

= 171  100% = 43,29%

395

4.KB non efektif (pil, kondom) = ∑ pengguna KB non efektif x 100 %

∑ peserta KB keseluruhan

= 224  100% = 56,71 %

395

5. Pencapaian KB aktif tahun 2011

= ∑ pengguna KB keseluruhan x 100%


∑ peserta PUS keseluruhan
= 395  100% = 15,62 %
2529
6. Pencapaian KB diawal tahun 2011

= ∑peserta KB lama di bulan Januari x 100%

∑ peserta PUS keseluruhan

= 87 x 100% = 3,44%

2529

7. Target 1 tahun di tahun 2011 = Target sampai akhir tahun – Pencapaian awal tahun
2011
= 70% - 3,44% = 66,56%
Target 10 bulan = 10 x 66,56% = 55,46%
12
8. Hasil = Pencapaian KB aktif sampai akhir agustus 2011 – Target 10 bulan di tahun 2011
= 15,62 – 55,46
= - 39,84 %
9. Peserta KB baru Drop Out
= ( jumlah KB baru + jumlah KB lama bulan januari)- jumlah
peserta KB selama 1 tahun
= (284 + 87) - 395
= - 24
jadi tidak ada Drop Out dari peserta KB

KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil,
ibu bersalin, bayi dan balita serta anak pra sekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas,
dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.

Sasaran

 Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah.

Tujuan

 Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu : timbang berat badan, mengukur
tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah, serta
vitamin A
 Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan payudara,
ASI ekslusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P
 Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB
 Membina posyandu
 Merujuk pasien ke Rumah Sakit, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di
Puskesmas
 Pencatatan dan pelaporan KPIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak)
 Pemberian Imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon
pengantin
Kegiatan

 Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui


 Pertolongan persalinan di luar rumah sakit
 Pemeriksaan dan pemeliharaan anak
 Imunisasi dasar dan revaksinasi
 Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare
dengan pemberian cairan per oral
 Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak
 Bimbingan kesehatan jiwa anak
 Menggalakan kunjungan rumah
 Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
 Pelayanan Keluarga Berncana ( KB ).
4.2.3.Data Operasi Timbang dan Pemberian Vitamin A di Puskesmas Glugur Kota

Tabel 4.6.Laporan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Kecamatan Medan Barat,
Bulan Januari – Desember 2011

Ma Agu Sept Okt Nov Des


No GIZI Jan Feb Apr Mei Jun Jul Jlh
r st

Jumlah Balita 2137 2137


211 211 211 211 211 2553
1 yang ada di pos 2137 2137 2118 2137 2137
8 8 8 8 8 0
penimbangan (S)

Jumlah balita 2092 2111


yang terdaftar 209 192 208 205 207 2483
2 2114 2121 2070 2048 2048
dan punya KMS 4 7 8 5 7 8
(K)

Jumlah Balita 723 818


3 yang naik BB 507 530 516 490 397 482 599 606 723 656 7047
(N)

Jumlah Balita 357 383


4 yang tidak naik 283 305 293 286 291 284 303 312 299 323 3719
BB (T)

Jumlah balita 420 339


yang ditimbang
5 bulan ini tapi 248 258 248 249 220 207 265 276 291 3207
275
tidak ditimbang
bulan lalu (O)

Jumlah balita 45 41
yang pertama
6 11 7 16 15 16 16 21 17 13 21 239
kali hadir di pos
penimbangan (B)

Jumlah balita 1445 1581


104 107 121 1307
7 yang di timbang 1100 1048 997 986 1201 1177 1294
7 3 1 0
bulan ini (D)

Jumlah ibu hamil 40 41


yang menerima
8 29 31 30 29 31 28 30 32 34 40 395
tablet tambahan
darah

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Kota


Keterangan Tabel 4.5. Dari tabel diatas di dapatkan bahwa :

1. Pemberian tablet FE pada ibu hamil sudah melebihi target, yakni 126,60 % dari 90%, berarti
lebih dari target 36,60 %
Tablet FE pada ibu hamil :

Jumlah Bumil Yang Mendapat Tablet Fe x 100

Sasaran bumil 1 tahun

= 395  100 % = 126,60 %

312

2. Jumlah Balita yang naik BB terbanyak pada bulan Desember yaitu 818

balita 818  100 % = 65,49%

1249

Belum mencapai target yakni 65,49 % dari 80%, berarti kurang dari target 14,51 %

2. Jumlah balita yang tidak naik BB terbanyak pada bulan Oktober yaitu 323 balita
323  100 % = 25,86%

1249

Tabel 4.6. Tabel SKDN Puskesmas Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat

Bulan Januari – Oktober 2011

No Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agust Sept Okt Nov Des

1 S 2118 2137 2118 2137 2118 2118 2118 2118 2137 2137 2137 2137

2 K 2094 2114 1927 2121 2088 2055 2070 2077 2048 2048 2092 2111

3 D 1047 1100 1073 1048 997 986 1201 1211 1177 1294 1445 1581

4 N 507 530 516 490 397 482 599 606 723 656 723 818

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Kota

Keterangan:

S : Semua balita di wilayah kerja puskesmas

K : Semua balita yang terdaftar dan punya KMS

D : Semua balita yang ditimbang di posyandu

N : Semua balita yang naik timbangannya mengikuti pita warna KMS bulan ini
Keterangan Tabel 4.5. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa :

1. Semua balita yang terdaftar dan mempunyai KMS tertinggi pada bulan April dan Desember
sebanyak 2121 balita ( K ).
2. Semua balita yang ditimbang di Posyandu ( D ) tertinggi pada bulan Desember sebanyak
1581 balita.
3. Semua balita yang naik timbangannya mengikuti pita warna KMS bulan ini ( N ) tertinggi
pada bulan Desember sebanyak 818 balita.

Tabel 4.7. Penilaian Balok SKDN di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Kota
Bulan Januari –Desember Tahun 2011

Des Rata
N Ok
Target Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept -
o t Nov
Rata

1. D/S 76 % 49,43 51,47 50,66 49,04 47,07 46,55 56,70 57,18 55,08 60, 67,6 73,9 64.6
55 1 8 5

2. K/S 85 % 98,87 98,92 90,98 99,25 98,58 97,02 97,73 98,06 95,83 95, 97,8 98,7 97,9
83 9 8 2

3. D/ 70 % 50,00 52,03 55,68 49,41 47,75 47,98 58,02 58,30 57,47 63, 69,0 74,8 65.9

K 18 7 9 8

4. N/ 80 % 48,42 48,18 48,09 46,75 39,82 48,88 49,87 50,04 61,43 50, 50,0 51,7 50.3

D 69 3 3 2

5. N/ 40 % 23,9 24,80 24,3 22,9 18,7 22,7 28,2 28,6 33,8 30 33, 38, 32,
S 4 6 3 4 6 8 1 3 ,7 83 27 66
0

Keterangan :
 N/D : Status Gizi Target : 80 %
 D/S : Peran serta Masyarakat Target : 76 %
 N/S : Efektifitas Kegiatan Target : 40 %
 D/K : Kesinambungan program Target : 70 %
 K/S : Cakupan program Target : 85 %
Keterangan Grafik 1.2. :

1. Status Gizi (N/D) : target 80 %, pencapaian 50,32% berarti belum mencapai target
2. Peran serta masyarakat (D/S) : target 76%, pencapaian 64,657% berarti belum mencapai target
3. Efektifitas kegiatan (N/S) : target 33,33%, pencapaian 25,89% berarti belum mencapai target
4. Kesinambungan program (D/K) : target 70%, pencapaian 65,98% berarti belum mencapai target
5. Cakupan program (K/S) : target 85%, pencapaian 97,92% berarti melebihi target 22,42%.
Tabel 4.8.Tabel Pendistribusian Vitamin A di wilayah kerja Puskesmas Glugur Kota pada
bulan Agustus kepada seluruh Balita yang berusia 6-59 bulan
No. Vitamin A Umur dalam Jumlah balita Jumlah balita yg
bulan menerima kapsul
1 Kapsul biru 6-11 1734 0
2 Kapsul Merah 12-59 928 928

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak yang menerima kapsul vitamin A
berwarna biru adalah 0 orang , dan yang mendapat kapsul vitamin A merah adalah 928 orang
Jumlah Balita (6-11bln) yang mendapat vitamin A:
0
X 100%= 0 %
1734
Sedangkan target pemberian Vitamin A= 90% artinya target tidak tercapai
Jumlah Balita (6-59bln) yang mendapat vitamin A:
928
X 100%= 100 %
928
Sedangkan target pemberian Vitamin A= 90% artinya target tercapai

4.2. 3. Data Imunisasi Puskesmas Glugur Kota


Macam-Macam Imunisasi
 BCG
Gunanya : Menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC
terhadap anak.
Cara pemberian :
 Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
 Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.
 Dengan injeksi SC.
 Dosis 0,5 cc.
 DPT
Gunanya : Untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Cara Pemberian :
 Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali
 Dosis 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak 3
kali suntikan
 Lokasi suntikan di paha luar
 Injeksi IM.
 Polio
Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Polio.
Cara pemberian :
 Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali
 Diberikan dengan meneteskan ke dalam mulut.
 Campak
Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Campak.
Cara pemberian
 Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali
 Lokasi pemberian pada lengan kiri
 Dengan injeksi subkutan
 Dosis 0,5 ml.
 TT
Gunanya : memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.
Cara pemberian
 Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS), diberikan 2 kali
dengan interval 4 minggu.
 Hepatitis B

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.


Cara pemberian :
 Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, diberikan 3 kali dengan interval minimal 4
 minggu Dengan injeksi IM.
Tabel 4.7.Hasil Pelaksanaan Program Imunisasi di Wilayah Kerja
Puskesmas Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat
Bulan Januari – Oktober Tahun 2011

DPT POLIO HEPATITIS

No CAM
Bulan BCG
. PAK
I II III I II III IV I II III

1 Januari 34 34 31 31 32 31 31 31 31 34 31 31

2 Februari 35 32 31 31 35 31 31 31 31 32 32 31

3 Maret 33 32 31 30 32 31 30 30 32 33 32 31

4 April 32 34 30 28 30 30 30 29 28 34 32 30

5 Mei 33 33 30 31 32 31 31 31 31 33 30 30

6 Juni 31 34 31 31 33 30 30 30 31 35 34 31

7 Juli 31 32 30 30 33 31 30 30 32 35 32 30

8 Agustus 33 32 30 29 33 31 30 30 30 33 32 30

9 September 33 32 30 30 32 30 30 30 28 32 30 30

10 Oktober 34 34 32 31 33 31 30 29 30 34 34 32

Jumlah 298 329 306 302 325 307 303 301 304 335 319 306

Sasaran 403 403 403 403 403 403 403 403 403 403 403 403

Target(%) 79,16 79,16 75,00 70,83 75,83 75,83 75,83 70,83 75,00 79,16 75,00 70,83

Hasil(%) 73,94 81,63 75,93 74,93 80,64 76,17 75,18 74,68 75,43 83,12 79,15 75,93
Keterangan Tabel 1.17. dapat diketahui bahwa :

1. Program imunisasi BCG belum mencapai target, yakni 73,94% dari 79,16%, berarti kurang
dari target 5,22%.

2. Program imunisasi DPT I sudah mencapai target, yakni 81,63% dari 79,16%, berarti lebih
dari target 2,47%.

3. Program imunisasi DPT II sudah mencapai target, yakni 75,93% dari 75%, berarti berarti
lebih dari target 0,93%.

4. Program imunisasi DPT III sudah mencapai target, yakni 74,93% dari 70,83%, berarti lebih
dari target 4,1%.

5. Program imunisasi Polio I sudah mencapai target, yakni 80,64% dari 75,83%, berarti lebih
dari target 4,81%.

6. Program imunisasi Polio II sudah mencapai target, yakni 76,17% dari 75,83%, berarti lebih
dari target 0,34%.

7. Program imunisasi Polio III belum mencapai target, yakni 75,18% dari 75,83%, berarti
kurang dari target 0,65%.

8. Program imunisasi Polio IV sudah mencapai target, yakni 74,68% dari 70,83%, berarti lebih
dari target 3,85%.

9. Program imunisasi campak sudah mencapai target, yakni 75,43% dari 75%., berarti lebih
dari target 0,43%

10. Program imunisasi Hepatitis B I sudah mencapai target, yakni 83,12% dari 79,16%, berarti
lebih dari target 3,96%.

11. Program iminisasi Hepatitis B II sudah mencapai target, yakni 79,15% dari 75%, berarti
lebih dari target 4,15%

12. Program iminisasi Hepatitis B III sudah mencapai target, yakni 75,93% dari 70,83%, berarti
lebih dari target 5,1%
4.3. Mekanisme Pembuatan Perencanaan Bidang Gizi di Puskesma

a. Mengumpulkan data gizi secara langsung di lapangan atau data primer, seperti: b

pengukuran berat badan dan tinggi badan serta data gizi dari sumber lain atau data

sekunder, seperti papan data kelurahan, register posyandu, data puskesmas dan data

Statistik Kecamatan.

b. Mengolah dan menganalisisa sederhana data gizi.

c. Merumuskan masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas berdasarkan data yang telah di

analisa.

d. Mengidentifikasi sasaran menurut lokasi, kelompok masyarakat, golongan umur, jenis

kelamin dan sasaran lainnya.

e. Merumuskan masalah dan target kegiatan gizi di daerah kerja Puskesmas.

4.4. Mekanisme Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi di Puskesmas.

Pemantauan adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan secara berkesinambunagn terhadap

kegiatan-kegiatan gizi yang telah atau sedang dilaksanakan. Penilaian ini adalah penilaian

terhadap pelaksanaan kegiatan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan.

Tujuan dari pemantauan dan penilaian ini antara lain adalah :

2. Untuk mengetahui apakah pelaksanakaan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan

3. Untuk mengetahui sedini mungkin kemajuan dan penyimpangan yang terjadi

dalam pelaksanaan kegiatan

4. Untuk mencegah penyimpangan dari kegiatan yang telah direncanakan

4. Untuk melakukan perbaikan secara dini apabila dilakukan penyimpangan

5. Untuk evaluasi yang dapat digunakan pada penyusunan program yang akan datang

Untuk mencapai tujuan tersebut,ada beberapa kegiatan yang dilakukan, antara lain :

1. Melakukan pengamatan langsung dilapangan


2. Melakukan pengumpulan data dan informasi yang berasal dari kegiatan-kegiatan di

lapangan, seperti cakupan distribusi tablet Fe, kapsul Vitamin A, Kapsul Iodium dan

SKDN.

3. Mengolah dan menganalisa data secara sederhana.

4. Membandingkan hasil dengan target yang telah ditetapkan

5. Menyimpulkan hasil pemantauan ke tingkat kabupaten

6. Tindak lanjut dari hasil pemantauan, antara lain berupa umpan balik, pembinaan

teknis, pelatihan penyegaran, KIE.

4.5 Mekanisme Penyusunan Laporan

Tujuan penyusunan laporan

1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan.

2. Untuk dipergunakan sebagai bahan di dalam menyusun

rencana kerja.

Pembagian:

Pencatatan

1. Kegiatan administrasi

2. Registrasi family folder

3. Registrasi kegiatan lain.

Pelaporan

1. Laporan kejadian luar biasa.

2. Laporan biasa yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas.

3. Laporan mingguan yaitu mencatat kasus penyakit menular

4. Laporan bulanan yaitu mencatat kegiatan Puskesmas dan Posyandu.

5. Laporan Triwulan yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas dan rencana kerja

selama triwulan.

6. Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil dari

laporan bulanan.

7. Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat.


BAB V

SELECTED TOPIC

KASUS GIZI BURUK DI PUSKESMAS GLUGUR KOTA

5.1 Latar Belakang

Pada saat ini negara Indonesia mengalami masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang dan

masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang terdiri atas masalah gizi makro dan masalah gizi mikro.

Masalah gizi makro adalah kurang energi protein (KEP), sedangkan masalah gizi mikro adalah

kurang vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), dan gangguan Akibat Kekurangan Yodium

(GAKY).

Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,

kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), adanya daerah miskin gizi, dan kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang gizi. Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan

ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi

menu seimbang dan kesehatan.

Yang termasuk golongan rawan gizi adalah bayi, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Keadaan kurang gizi disebabkan oleh rendahnya konsumsi kalori dan protein dalam makanan

sehari-hari. Keadaan ini terbagi tiga yaitu : marasmus yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi

kalori, kwashiorkor yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi protein dan marasmus

kwarsiorkor yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi kalori dan protein.


Kurangnya protein yang kronis pada anak dapat menyebabkan pertumbuhan terlambat dan

tampak tidak sebanding dengan umurnya. Pada keadaan yang lebih buruk, kekurangan protein

dapat mengakibatkan terhentinya proses pertumbuhan.

Oleh karena itu, penanganan gizi buruk membutuhkan strategi yang komprehensif. Tidak cukup

dengan pertolongan pertama, misalnya bagi-bagi susu untuk balita, tetapi harus melibatkan

berbagai pihak. Pendidikan gizi, keterlibatan masyarakat dalam menjaga status gizi komunitas

terdekat adalah hal utama yang harus ditingkatkan.

5.2 Permasalahan

Berdasarkan data gizi yang diperoleh di puskesmas glugur kota dari hasil kegiatan posyandu dan

pelacakan kasus melalui operasi timbang pada bulan ????

5.2.1 Hasil pemantauan kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurang Yang dilakukan oleh

Mahasiswa pada tahun 2011

Berdasarkan hasil data dan kunjungan kerumah para pederita gizi buruk dan gizi kurang di

dapatkan informasi bahwa ada 1 orang anak yang mederita gizi buruk dan ?? yg mengalami

gizi kurang yang telah ditangani oleh puskesmas. Setelah kami melakukan kunjungan ke

rumah penderita gizi buruk kondisinya dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Muhamad Ikhrom ( Gizi Buruk )

Dari hasil observasi kami, keluarga Ikhrom termasuk keluarga yang kurang mampu.

Dapat diketahui pekerjaan orang tuanya dimana pendapatan ayahnya diperoleh dari buruh

kuli bangunan sedangkan ibu hanya sebagai ibu rumah tangga. Mereka tinggal di sebuah

rumah kontrakan yang kecil. Kodisi rumah mereka semi permanen dan rumahya berada

dia daerah rel kereta api. Ikhrom merupakan anak satu-satunya lahir pada tanggal

berat badan lahir ?? dan medapat ASI eksklusif sampai 5 bulan, setelah itu orang tuanya

memberikan nasi tim pada Ikhrom. Pada usia 2 tahun Ikhrom mengalami gizi buruk hal

ini di sebabkan dia mengalami koma selama 13 hari, karena hal itu status gizi Ikhrom
mulai memburuk sampai sekarang. Sekarang ia berusianya 57 bulan dan masih tergolong

gizi buruk, dengan BB= 12, 8 kg dan TB= 105 cm. Adapun bentuk intervensi yang kami

lakukan adalah berupa konseling dan bentuk intervensi yang dilakukan oleh pihak

Puskesmas adalah pemberian makanan tambahan berupa susu dan biskuit dan

menganjurkan ibu Ikhrom untuk memeriksakan kesehatan Ikhrom ke Dokter Spesialis

Anak.
BAB VI

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan mahasiswa selama LKP di Puskesmas

Glugur Kota, maka dapat disimpulkan:

1. Program gizi yang dilaksankan di Puskesmas Glugur Kota adalah Penyuluhan

Gizi Masyarakat, Usaha Perbaikan Gizi Keuarga ( seperti: Posyandu,

Penanggulangan Kekurangan Vitamin A, Penangulangan Anemia Gizi Besi,

Peningkatan Gizi melalui Posyandu), Usaha Perbaikan Gizi Institusi, Sistem

Kewaspadaan Pangan dan Gizi.

2. Penyuluhan Gizi Masyarakat ( PGM) terlaksanan dengan baik dimana telah

dilaksanakan Makanan Pendamping ASI ( MP- ASI), Imunisasi pada Baduta,

pemberrian vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas, Anemia Gizi Besi pada ibu

hamil, penyebab tanda-tanda kelainan pada anak.

3. Usaha Perbaikan Gizi Institusi ( UPGI) dilaksanakan unit kesehatan sekolah

dimana petugas puskesmas setiap bulan mengadakan penyuluhan ke sekolah dan

kegiatan pemberian obat cacing.

4. Sistem Kewapaspadaan Pangan dan Gizi ( SKPG) yang meliputi kegiatan

Pemantauan Status Gizi ( PSG) di posyandu di puskesmas setipa bulannya sudah

terlaksana.

5. Pada waktu mahasiswa LKP terdapat 1 kasus anak dengan status gizi buruk

berdasarkan BB/U.

6.2.Saran

1. Agar Program Kelurga Sadar Gizi (Kadarzi) lebih dimaksimalkan lagi

2. Agar penyuluhan Gizi Masyarakat ( PGM) dilakukan secara

berkesinambungan mengingat kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

gizi, menu seimbang dan sehat yang juga menjadi faktor utama penyebab

terjadinya gizi buruk.


3. Diberikan sarana dan prasarana yang mendukung untuk berjalannya

kegiatan gizi seperti kendaraan untuk menjangkau tempat-tempat

posyandu dan kegiatan gizi lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, asrul. Administrasi Kesehatan. PT. Binarupa Aksara Jakarta 2002

Depkes RI, 1995. Pedoman Kegiatan Kader di Pos Pelayanan Terpadu. Jakarta, 1998

Munindjaya, AA. Gede, Manejemen Keehatan, EGC Jakarta, 1999

Evaluasi Kinerja Puskesmas Glugur Kota 2011

Anda mungkin juga menyukai