Laporan LKP
Laporan LKP
Untuk mewujudkan salah satu dari tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu : melindungi segenap bangsa Indonesia, mewujudkan
kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu cara perwujudan tersebut,
yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat,
hal ini sejalan pula dengan visi dari pembangunan kesehatan yang ingin dicapai dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara adil dan merata untuk menuju “Indonesia
Sehat 2015 ”.
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat, sesuai dengan fungsi Puskesmas sendiri
sebagai pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan yang sekaligus merupakan
rangka mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat, tapi seiring
dengan krisis moneter berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997 yang melanda Indonesia,
memberikan dampak di segala bidang, termasuk bidang kesehatan. Menurunnya pendapatan dan
daya beli masyarakat yang diperberat oleh meningkatnya biaya pemeliharaan kesehatan, sangat
Seiring dengan semangat otonomi daerah, daerah juga diberi kewenangan untuk
menyelenggarakan kegiatan birokrasi, administrasi dan ekonomi serta juga termasuk program
kesehatan didalamnya, seperti program Pemerintah Kota Medan dengan pemberian obat-obatan
gratis di Puskesmas.
Latiha Kerja Peminatan (LKP) dapat dikatakan magang, sebagai proses belajar
mahasiswa calo Sarjanna Kesehatan Masyarakat utuk meningkatkan kemampua profesional dan
keterampilan teknis degan cara melimbatkan diri dlam poses pekerjaan sesuai dengan
peminatannya, dalam hal ini bagian gizi dengan bimbingan dosen dan para ahli pada organisasi
LKP di Puskesmas Glugur Kota, mahasiswa FKM bagian Gizi Keseahatan Masyarakat lebih
diutakamakan pada usaha peningkatan kesehatan (promotif) dan pecegahan ( prevetif) terutama
masyarakat yang harus ditanggulagi secara terpadu oleh berbagai sector pelayaa secara lintas
sector. Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas) sebagai lembaga yang member pelayanan
secara holistic kepada masyarakat di seluruh pelosok tanah air . Upaya perbaika Gizi melalui
puskesmas bertujuan untuk managulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat.
Tujuan pokok Puskesmas di bidang gizi meliputi penentuan prioritas masalah gizi. Selain
itu petugas gizi diharapkan juga mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga dapat
1.2 Tujuan
Latiha Kerja Peminatan (LKP) pada Departemen Kesehatan Gizi Masyarakat bertujuan
2. Dapat megidentifikasi permasalahan gizi di puskesmas berdasarka data KIA dan Gizi
3. Dapat mekukan analisis data berdasarkan dokumen rekapitulasi data KIA da Gizi di
Puskesmas
1.3 Manfaat
pelaksanaa program pangan/gizi ataupun dalam upaya perbaikan gizi masyarakat di wilayah
kerjanya
BAB II
Puskesmas Glugur Kota terletak di Jalan Yos Sudarso No. 07 Lingkungan XI, Kelurahan
Silalas, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, dengan batas wilayah
Sebelah Utara : Kelurahan Glugur Kota
Sebelah Timur : Kelurahan Gaharu
Sebelah Selatan : Kelurahan Jati
Sebelah Barat : Kelurahan Sei Agul
Jumlah penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Glugur Kota sebanyak 20.160 jiwa yang
terdiri dari 4.289 Kepala Keluarga.
Visi Puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat. Rumusan visi Puskesmas setempat
diserahkan sepenuhnya ke daerah, asal arahnya adalah Kecamatan sehat. Dalam menentukan
keberhasilan mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan indikator Kecamatan sehat, antara lain
sebagai berikut :
Jumlah penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Glugur Kota sebanyak 20.160 jiwa yang
terdiri dari 4.289 Kepala Keluarga.
Tabel 2.1.
Jumlah
Jumlah Jumlah
Penduduk
No. Kelurahan KK Lingkungan
(orang)
F % F % F %
1. Jumlah penduduk terbanyak terdapat pada Kelurahan Silalas, yaitu sebanyak 12057 orang
(59,80 %)
2. Jumlah lingkungan terbanyak terdapat pada Kelurahan Silalas yaitu sebanyak 12 orang
( 52,18%)
3. Jumlah KK terbanyak terdapat pada Kelurahan Silalas yaitu sebanyak 2887 (67,32%)
Tabel 2.2.
Keterangan Tabel 1.2. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa : jumlah penduduk perempuan
lebih banyak dibandingkan laki-laki, yaitu 10447 jiwa atau 51,82 % dari total jumlah penduduk
Tabel 2.3.
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja
Mata
NO Jumlah %
Pencaharian
7 Petani 80 0,15%
Keterangan Tabel 1.3. Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa pekerjaan terbanyak adalah
pegawai swasta , yaitu sebanyak 21.043 (39,05%)
2.5.2. Data Kesehatan
Tabel 2.4.
Data GSI Di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat, Bulan
Januari – Oktober 2011
No. Jumlah
1. Neonatus 297
2. Bayi 403
3. Balita 1249
4. Bumil 312
5. Bulin 297
6. Bufas 297
7. Buteki 91
8. Pus 2529
9. Wus 2938
Tabel 2.5.
Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Glugur Kota,Kecamatan Medan Barat,
Periode Januari – Desember 2011
No. Nama Golongan Pendidikan Tugas Utama
23 Astrid Perawat
Kepala Puskesmas
Sebagai pemimpin (manager)
Sebagai tenaga ahli
Mengkoreksi program.
Urutan tata usaha
Melaksanakan administrasi
Pengurusan supporting (kepegawaian)
Perlengkapan
Keuangan.
Staf puskesmas
Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidang /program kerjanya.
2.8. Fasilitas Fisik Puskesmas Glugur Kota Medan
Puskesmas Gelugur Kota Medan dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh fasilitas
fisik meliputi :
1. Fasilitas gedung puskesmas permanen.
2. Fasilitas alat-alat
3. Fasilitas obat-obatan
4. Fasilitas administrasi
5. Fasilitas imunisasi
2.8.1 Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen
Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Glugur Kota Medan antara lain :
a. Fasilitas alat-alat kesehatan
Alat-alat pemeriksaan kesehatan
Alat-alat pertolongan persalinan
Alat-alat suntik dan alat-alat P3K
Timbangan bayi dan dewasa
Satu set dental unit
Lemari pendingin penyimpanan bahan-bahan imunisasi
Alat-alat laboratorium.
b. Fasilitas administrasi
Kartu berobat pasien
Meja dan Kursi
Lemari Arsip
Dua unit komputer
Buku catatan arsip
Kartu Laporan
Formulir Kegiatan Lapangan
Buku Laporan Kegiatan
Kartu KIA
Buku Bendahara
Papan Tulis
c. Sumber Keuangan.
Program JPSBK
Program Pengobatan Gratis Pemko Medan.
2.8.3. Fasilitas Administrasi
Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Glugur Kota Medan antara lain yaitu :
Lemari pendingin
Alat-alat imunisasi
Vaksin,seperti: BCG,DPT, Polio, Campak, DT, TT dan HepatitisB.
Termos
Tempat Tidur
Meja
Lemari
BAB III
PROGRAM GIZI DI PUSKESMAS GLUGUR KOTA
Adapun program gizi yang dilaksanakan di Puskesmas Glugur Kota antara lain:
Penyuluhan gizi masyarakat adalah suatu upaya dalam rangka memasyarakatkan pengetahuan
gizi secara luas guna meningktakan pengetahuan gizi, menannamkan sikap dan perilaku yang
mendukung kebiasaan hidup sehat dengan makanan yang bergizi seimbang yag bertujuan antara
lain:
a. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perilaku gizi yang baik melalui pemasaran
d. Tercapainya target 50% keluarga sadar gizi dan 80% ibu menyusui eksklusif
2. Ibu menyusui
3. Ibu balita
- Menentukan materi penyuluhan gizi sesuai segmen sasaran dan masalah gizi yang ada,
antara lain:
a. Asi eksklusif dan makanan pendamping ASI ( MP-ASI)
- Menentukan metode penyuluhan yang sesuai dengan kondisi setempat antara lain:
c model makanan
- Tenaga pelaksana adalah tenaga gizi ditempat administrasi dan sektor terkait
Kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) merupakan kegiatan lintas sektoral yang
didukung oleh beberapa Departemen dan Badan –Badan Pemerintah. Departemen Kesehatan,
Nasioanal ( BKKBN) merupakam sektor-sektor yang memainkan peranan utama . Peran yang
besar terutama dalam kegiatan promotif, memberikan penyuluhan gizi masyarakat yang dalam
paket UPGK merupakan kegiatan paket dasar/ KIE ( Komunikasi, Informasi, Edukasi ) dan
kegiatan yang berupa Preventif yang dapat dilakukan sendiri oleh masyrakat . Kegiatan UPGK
ini telah dilakukan dan dikelola secara seragam oleh semua sektor yang terlibat dengan sasaran,
isi pesan materi yang sama. Dalam pelaksanaan kegiatan UPGK mempunyai beberapa kegiatan
1. Penimbangan bulanan anak balita dengan menggunakan KMS ( Kartu Menuju Sehat).
2. Pendidikan gizi dan kesehatan bagi ibu-ibu dari anak balita tersebut.
3. Demonstrasi memasak makanan yang memenuhi persyaratan gizi baik atau pemberian
makanan tambahan yang bergizi tinggi pada anak balita terutama yang menderita gizi buruk.
pangan bernilai gizi tinggi maupun untuk tanaman obat tradisional ( Apotek Hidup).
5. Pemberian paket pertolongan gizi untuk mereka yang memerlukan, yang terdiri dari vitamin
Tujuan UPGK adalah meningkatkan dan membina keadaan gizi seluruh anggota masyarakat
melalui partisipasi dan pemerataan kegiatan, perubahan tingkah laku yang mendukung
Selain dari tujuan kegiatan UPGK secara umum seperti disebut diatas, tiap-tiap instansi yang
Sasaran upaya perbaikab gizi adalah seluruh masyarakat dengan priorita pada :
Pada permulaan perkembangannya peranan petugas gizi akan lebih besar daripada peran
masyarakat namun pada akhirnya kegiatan gizi diharapkan dapat dilaksanakan oleh masyarakat
untuk masyarakat di bawah bimbingan petugas kesehatan puskesmas sehingga pada hakikatnya
Upaya perbaikan gizi keluarga merupakan upaya menanggulangi maslah gizi kurang dan
AGB melalui upaya peningkatan konsomsi zat besi (Fe) melalui suplementasi tablet besi dan
Sasaran penanggulangan anemia gizi besi ditujukan kepada wanita hamil, anak –anak usia 0-
6 tahun, remaja putri / WUS dan golongan pekerja wanita berpenghasilan rendah.
Penanggulangan KVA adalah kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi KVA
yang rawan kekurangan vitamin A. Untuk mencapai sasaran tersebut maka dilakukan
pembagian kapsul vitamin A dosis tinggi setiap enam bulan sekali melalui kegiatan UPGK,
Puskesmas dan saluran distribusi khusus. Selain itu ditingkatkan juga konsumsi makanan
yang kaya vitamin A melalui pendidikan gizi intensif dan pemanfaatan pekarangan rumah
tangga.
Penanggulangan kurang energi protein adalah kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan
prevalensi KEP melalui upaya peningkatan status gizi balita dan ibu hamil.
Sasaran dari penanggu;angan kurang energi protein antara lain :
- Balita yang menderita KEP dengan prioritas status gizi buruk atau di Bawah Garis Merah
3. Pemberian makanan tambahan pemulihanpada balita yang berada di Bawah Garis Merah
4. Rujukan dari posyandu, puskesmas, dan rumah sakit daerah tingkat II.
Penanggulangan Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil dlakukan dengan cara
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berupa susu dan kacang hijau serta pemberian
penyuluhan.
Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penanggulang kurang energi kronik pada ibu
hamil, yaitu :
2. Penyuluhan makanan cukup kalori dan seimbang pada ibu hamil serta istirahan yang cukup.
Usaha perbaikan gizi institusi adalah usaha perbaikan yang menitikberatkan kegiatannya pada
pembinaan perbaikan gizi bagian kelompok masyarakat yang ada diinstitusi. Institusi yang
dimaksud adalah badan atau wadah yang mengelola dan melaksanakn pelayanan gizi bagi
1. Institusi Pekerja
2. Institusi Kesehatan
3. Institusi Kesehatan
4. Institusi Sosial
Tujuan UPGI adalah terwujudnya norma pelayanan yang efektif dan efisien dalam rangka
mencapai status gizi yang optimal sehingga dapat terwujud prestasi belajar yang baim serta
1. Pelatihan tenaga gizi di pesantren, puskesmas perawatan, rumah bersalin, sekolah dan PMT
ASI
3. Melaksanakan penyuluhan gizi di SD/MI secara terpadu dengan kegiatan lain di sekolah
a. Pemilik Institusi
2. Pekerja
b. Transmigran
c. Pasien
d. Masyarakat Sekolah
e. Olahragawan
f. Pelatih Olahraga
Kegiatan ini adalah suatu pemantauan keadaan gizi masyarakat yang bertujuan untuk memberi
isyarat dini tentang kemungkinan timbulnya kekurangan pangan yang terjadi di suatu daerah
tertentu.
Sistem kewaspadaan pangan dan gizi ini juga menyediakan informasi tentang perkembangan
penyediaan dan konsumsi pangan serta keadaan gizi masyarakat. Informasi tersebut berguna
untuk perencanaan, pengelolaan dan evaluasi progran pangan dan gizi di tingkat daerah yang
pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan daerah tersebut dalam memecahkan masalah
1. Menyediakan informasi gizi yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan evaluasi
setempat.
Kegiatan dari sistem kewaspadaan pangan dan gizi ini meliputi antara lain :
b. Mikro Planning
3. Pendekatan informal
Pembinaan kegiatan perbaikan gizi adalah upaya untuk memelihara, meningkatkan dan
4. Mengembangkan kegiatan
5. Melestarikan gizi
3.5.Operasi Timbang
- Pengisian KMS untuk menjaring BGM dan balita yang tidak naik BB 2 kali berturut-turut
1 Silalas Dahlia I 1,2,3 Jl. Sei Deli Kp. Mesjid Dari Kelurahan 4
Masalah gizi yang terdapat di puskesmas Glugur Kota yaitu masalah gizi kurang dan gizi buruk.
Adapun balita yang mengalami gizi buruk 1 orang dan yang mengalami gizi kurang adalah 10
orang.
Tabel 4.1. Nama balita yang mengalami Gizi Buruk dan Gizi Kurang dari Bulan Juli- Desember
2011
ket
NO NAMA Balita TGL LAHIR ORANG TUA ALAMAT
Zuliskandar/ Jln Putri Gizi Buruk
1 M. Ikhrom 6-3-2007 Afnizar Hijau
Gizi kurang
2 Nabila (P) 19-7-2009 Budi/Anisah jl. Delima
Gizi Kurang
3 M. Nabil 27-3-2007 Roni/Maryam Jl. sei deli
Gizi kurang
4 Zalpian Alhapsy 31-12-2009 Zulkarnaen/indah Jl. sei deli
Gizi kurang
5 Annisa nurul 1-05-2009 erwin/irawati Jl. sei deli
Milyan/ Gizi Kurang
6 Raisya Amelia 12-04-2009 nurhalimah Jl. sei deli
Jl. Gizi Kurang
7 Fahri 6-01-2009 Joko/Nariman Percukaian
Jl. Gizi kurang
8 Cahaya 24-9-2010 Khairani Peringatan
Jl. Gizi kurang
9 Dewi 16-05-2010 Tumirin/Sumarni Peringatan
Jl. Gizi kurang
10 Fary 05-11-2008 Dani/ Ningsih Percukaian
Gizi kurang
11 Nurfahran 27-10-2010 Surya/Susan Jl. Kemiri
Gizi kurang
12 Yuli Pindi 15-11-09 Fitri/Iwan Jl. Kelapa
Jl. Padang Gizi urang
13 Ajeng Ayu 1-07-2008 Fatir/ Ayu Batu
Gizi kurang
14 Mifta 15-12-2009 M. Halim/Nurma Gg. Bangun
Jl. Mesjid Gizi kurang
15 Apriliani 4-042011 Anto/ Iem Ujung
Gizi kurang
16 Sarah Nurfadil 27-10-2010 Iwan/ Yanti Jl. Kemiri
Gizi kurang
17 Zulaikha 3-02-2011 Karno/ masiani Jl. sei deli
Gizi kurang
18 Ahmad Fahrezi 8-02-2010 Hajopan/ Pipit Jl. sei deli
4.2. Hasil Analisi Data KIA dan Gizi di Puskesmas Glugur Kota
Laporan KIA Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Kota Kecamatan Medan Barat, Bulan
Januari – Oktober 2011
Sumber : PWS-KIA Puskesmas Glugur Kota
Sasaran Bumil : 443
Sasaran Bulin : 423
Sasaran Neonatus : 403
Keterangan Tabel 4.4. Dari tabel diatas didapatkan bahwa jumlah kunjungan
Target K1 : 10/12 x 95% = 79,16 %
Target K4 : 10/12 x 95% = 79,16%
Target Neonatus : 10/12 x 90% = 75,00%
Target Persalinan : 10/12 x 90% = 75,00%
TARGET PENCAPAIAN
% ANGKA %
PROGRA N0 KETERANGAN
M
( 443)
(443)
(403)
(423)
Jumlah Kunjungan K1 Ibu Hamil
1. K1 x 100%
Sasaran Ibu Hamil
310
x 100% 69,97%
443
Pencapaian : Jumlah kunjungan K1 tidak mencapai target yaitu 69,97% dari target 10/12 x 95%
=79,16 %, berarti kurang 9,19%
321
x 100% 72,46%
443
Pencapaian : Jumlah kunjungan K4 tidak mencapai target yaitu 72,46% dari target 10/12
x 95% = 79,16%, berarti kurang 6,70%
297
x 100% 73,69%
403
Pencapaian : Jumlah kunjungan KN1 tidak mencapai target yaitu 73,69% dari target 10/12 x 95%
= 75,00%, berarti kurang 1,31%
4. Persalinan
Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan
x 100%
Sasaran Persalinan
297 Jiwa
X 100 % = 70,21 %
423 Jiwa
Pencapaian : Jumlah kunjungan K1 tidak mencapai target yaitu 70,21% dari target 10/12 x 95%
= 75,00%, berarti kurang 4,79%
4.2.2. Data Keluarga Berencana ( KB ) di Puskesmas Glugur Kota
Pengertian
Tujuan
Jenis KB
No Bulan Peserta Jumlah
IUD Implan Pil Kondom Suntik
B 4 0 4 40 0 48
1 Januari
L 21 0 34 2 30 87
B 5 11 2 35 8 61
2 Februari
L 25 0 38 42 38 143
B 4 0 6 31 5 46
3 Maret
L 30 11 40 77 43 201
B 3 0 4 1 2 10
4 April
L 34 11 46 108 45 244
B 0 0 7 0 4 11
5 Mei
L 34 11 50 109 49 253
B 12 8 0 35 5 60
6 Juni
L 46 19 57 144 54 320
B 4 1 3 1 3 12
7 Juli
L 50 20 60 145 57 332
B 2 0 3 0 3 8
8 Agustus
L 52 20 63 145 60 340
B 0 13 0 3 0 16
9 September
L 52 33 66 148 63 362
B 4 0 4 2 2 12
10 Oktober
L 56 46 70 150 65 387
B 38 33 33 148 32 284
Jumlah
Total 60 46 74 150 65 395
∑ peserta KB keseluruhan
395
∑ peserta KB keseluruhan
395
= 87 x 100% = 3,44%
2529
7. Target 1 tahun di tahun 2011 = Target sampai akhir tahun – Pencapaian awal tahun
2011
= 70% - 3,44% = 66,56%
Target 10 bulan = 10 x 66,56% = 55,46%
12
8. Hasil = Pencapaian KB aktif sampai akhir agustus 2011 – Target 10 bulan di tahun 2011
= 15,62 – 55,46
= - 39,84 %
9. Peserta KB baru Drop Out
= ( jumlah KB baru + jumlah KB lama bulan januari)- jumlah
peserta KB selama 1 tahun
= (284 + 87) - 395
= - 24
jadi tidak ada Drop Out dari peserta KB
KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil,
ibu bersalin, bayi dan balita serta anak pra sekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas,
dalam rangka meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.
Sasaran
Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah.
Tujuan
Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu : timbang berat badan, mengukur
tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah, serta
vitamin A
Memberikan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan payudara,
ASI ekslusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P
Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB
Membina posyandu
Merujuk pasien ke Rumah Sakit, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di
Puskesmas
Pencatatan dan pelaporan KPIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak)
Pemberian Imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon
pengantin
Kegiatan
Tabel 4.6.Laporan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Kecamatan Medan Barat,
Bulan Januari – Desember 2011
Jumlah balita 45 41
yang pertama
6 11 7 16 15 16 16 21 17 13 21 239
kali hadir di pos
penimbangan (B)
1. Pemberian tablet FE pada ibu hamil sudah melebihi target, yakni 126,60 % dari 90%, berarti
lebih dari target 36,60 %
Tablet FE pada ibu hamil :
312
2. Jumlah Balita yang naik BB terbanyak pada bulan Desember yaitu 818
1249
Belum mencapai target yakni 65,49 % dari 80%, berarti kurang dari target 14,51 %
2. Jumlah balita yang tidak naik BB terbanyak pada bulan Oktober yaitu 323 balita
323 100 % = 25,86%
1249
Tabel 4.6. Tabel SKDN Puskesmas Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat
No Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agust Sept Okt Nov Des
1 S 2118 2137 2118 2137 2118 2118 2118 2118 2137 2137 2137 2137
2 K 2094 2114 1927 2121 2088 2055 2070 2077 2048 2048 2092 2111
3 D 1047 1100 1073 1048 997 986 1201 1211 1177 1294 1445 1581
4 N 507 530 516 490 397 482 599 606 723 656 723 818
Keterangan:
N : Semua balita yang naik timbangannya mengikuti pita warna KMS bulan ini
Keterangan Tabel 4.5. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa :
1. Semua balita yang terdaftar dan mempunyai KMS tertinggi pada bulan April dan Desember
sebanyak 2121 balita ( K ).
2. Semua balita yang ditimbang di Posyandu ( D ) tertinggi pada bulan Desember sebanyak
1581 balita.
3. Semua balita yang naik timbangannya mengikuti pita warna KMS bulan ini ( N ) tertinggi
pada bulan Desember sebanyak 818 balita.
Tabel 4.7. Penilaian Balok SKDN di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Kota
Bulan Januari –Desember Tahun 2011
Des Rata
N Ok
Target Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept -
o t Nov
Rata
1. D/S 76 % 49,43 51,47 50,66 49,04 47,07 46,55 56,70 57,18 55,08 60, 67,6 73,9 64.6
55 1 8 5
2. K/S 85 % 98,87 98,92 90,98 99,25 98,58 97,02 97,73 98,06 95,83 95, 97,8 98,7 97,9
83 9 8 2
3. D/ 70 % 50,00 52,03 55,68 49,41 47,75 47,98 58,02 58,30 57,47 63, 69,0 74,8 65.9
K 18 7 9 8
4. N/ 80 % 48,42 48,18 48,09 46,75 39,82 48,88 49,87 50,04 61,43 50, 50,0 51,7 50.3
D 69 3 3 2
5. N/ 40 % 23,9 24,80 24,3 22,9 18,7 22,7 28,2 28,6 33,8 30 33, 38, 32,
S 4 6 3 4 6 8 1 3 ,7 83 27 66
0
Keterangan :
N/D : Status Gizi Target : 80 %
D/S : Peran serta Masyarakat Target : 76 %
N/S : Efektifitas Kegiatan Target : 40 %
D/K : Kesinambungan program Target : 70 %
K/S : Cakupan program Target : 85 %
Keterangan Grafik 1.2. :
1. Status Gizi (N/D) : target 80 %, pencapaian 50,32% berarti belum mencapai target
2. Peran serta masyarakat (D/S) : target 76%, pencapaian 64,657% berarti belum mencapai target
3. Efektifitas kegiatan (N/S) : target 33,33%, pencapaian 25,89% berarti belum mencapai target
4. Kesinambungan program (D/K) : target 70%, pencapaian 65,98% berarti belum mencapai target
5. Cakupan program (K/S) : target 85%, pencapaian 97,92% berarti melebihi target 22,42%.
Tabel 4.8.Tabel Pendistribusian Vitamin A di wilayah kerja Puskesmas Glugur Kota pada
bulan Agustus kepada seluruh Balita yang berusia 6-59 bulan
No. Vitamin A Umur dalam Jumlah balita Jumlah balita yg
bulan menerima kapsul
1 Kapsul biru 6-11 1734 0
2 Kapsul Merah 12-59 928 928
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah anak yang menerima kapsul vitamin A
berwarna biru adalah 0 orang , dan yang mendapat kapsul vitamin A merah adalah 928 orang
Jumlah Balita (6-11bln) yang mendapat vitamin A:
0
X 100%= 0 %
1734
Sedangkan target pemberian Vitamin A= 90% artinya target tidak tercapai
Jumlah Balita (6-59bln) yang mendapat vitamin A:
928
X 100%= 100 %
928
Sedangkan target pemberian Vitamin A= 90% artinya target tercapai
No CAM
Bulan BCG
. PAK
I II III I II III IV I II III
1 Januari 34 34 31 31 32 31 31 31 31 34 31 31
2 Februari 35 32 31 31 35 31 31 31 31 32 32 31
3 Maret 33 32 31 30 32 31 30 30 32 33 32 31
4 April 32 34 30 28 30 30 30 29 28 34 32 30
5 Mei 33 33 30 31 32 31 31 31 31 33 30 30
6 Juni 31 34 31 31 33 30 30 30 31 35 34 31
7 Juli 31 32 30 30 33 31 30 30 32 35 32 30
8 Agustus 33 32 30 29 33 31 30 30 30 33 32 30
9 September 33 32 30 30 32 30 30 30 28 32 30 30
10 Oktober 34 34 32 31 33 31 30 29 30 34 34 32
Jumlah 298 329 306 302 325 307 303 301 304 335 319 306
Sasaran 403 403 403 403 403 403 403 403 403 403 403 403
Target(%) 79,16 79,16 75,00 70,83 75,83 75,83 75,83 70,83 75,00 79,16 75,00 70,83
Hasil(%) 73,94 81,63 75,93 74,93 80,64 76,17 75,18 74,68 75,43 83,12 79,15 75,93
Keterangan Tabel 1.17. dapat diketahui bahwa :
1. Program imunisasi BCG belum mencapai target, yakni 73,94% dari 79,16%, berarti kurang
dari target 5,22%.
2. Program imunisasi DPT I sudah mencapai target, yakni 81,63% dari 79,16%, berarti lebih
dari target 2,47%.
3. Program imunisasi DPT II sudah mencapai target, yakni 75,93% dari 75%, berarti berarti
lebih dari target 0,93%.
4. Program imunisasi DPT III sudah mencapai target, yakni 74,93% dari 70,83%, berarti lebih
dari target 4,1%.
5. Program imunisasi Polio I sudah mencapai target, yakni 80,64% dari 75,83%, berarti lebih
dari target 4,81%.
6. Program imunisasi Polio II sudah mencapai target, yakni 76,17% dari 75,83%, berarti lebih
dari target 0,34%.
7. Program imunisasi Polio III belum mencapai target, yakni 75,18% dari 75,83%, berarti
kurang dari target 0,65%.
8. Program imunisasi Polio IV sudah mencapai target, yakni 74,68% dari 70,83%, berarti lebih
dari target 3,85%.
9. Program imunisasi campak sudah mencapai target, yakni 75,43% dari 75%., berarti lebih
dari target 0,43%
10. Program imunisasi Hepatitis B I sudah mencapai target, yakni 83,12% dari 79,16%, berarti
lebih dari target 3,96%.
11. Program iminisasi Hepatitis B II sudah mencapai target, yakni 79,15% dari 75%, berarti
lebih dari target 4,15%
12. Program iminisasi Hepatitis B III sudah mencapai target, yakni 75,93% dari 70,83%, berarti
lebih dari target 5,1%
4.3. Mekanisme Pembuatan Perencanaan Bidang Gizi di Puskesma
a. Mengumpulkan data gizi secara langsung di lapangan atau data primer, seperti: b
pengukuran berat badan dan tinggi badan serta data gizi dari sumber lain atau data
sekunder, seperti papan data kelurahan, register posyandu, data puskesmas dan data
Statistik Kecamatan.
c. Merumuskan masalah gizi di wilayah kerja Puskesmas berdasarkan data yang telah di
analisa.
kegiatan-kegiatan gizi yang telah atau sedang dilaksanakan. Penilaian ini adalah penilaian
terhadap pelaksanaan kegiatan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan
ditetapkan
5. Untuk evaluasi yang dapat digunakan pada penyusunan program yang akan datang
Untuk mencapai tujuan tersebut,ada beberapa kegiatan yang dilakukan, antara lain :
lapangan, seperti cakupan distribusi tablet Fe, kapsul Vitamin A, Kapsul Iodium dan
SKDN.
6. Tindak lanjut dari hasil pemantauan, antara lain berupa umpan balik, pembinaan
rencana kerja.
Pembagian:
Pencatatan
1. Kegiatan administrasi
Pelaporan
5. Laporan Triwulan yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas dan rencana kerja
selama triwulan.
6. Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil dari
laporan bulanan.
SELECTED TOPIC
Pada saat ini negara Indonesia mengalami masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang dan
masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang terdiri atas masalah gizi makro dan masalah gizi mikro.
Masalah gizi makro adalah kurang energi protein (KEP), sedangkan masalah gizi mikro adalah
kurang vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), dan gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY).
Masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,
kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), adanya daerah miskin gizi, dan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang gizi. Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan
ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi
Yang termasuk golongan rawan gizi adalah bayi, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Keadaan kurang gizi disebabkan oleh rendahnya konsumsi kalori dan protein dalam makanan
sehari-hari. Keadaan ini terbagi tiga yaitu : marasmus yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi
kalori, kwashiorkor yang disebabkan oleh kurangnya konsumsi protein dan marasmus
tampak tidak sebanding dengan umurnya. Pada keadaan yang lebih buruk, kekurangan protein
Oleh karena itu, penanganan gizi buruk membutuhkan strategi yang komprehensif. Tidak cukup
dengan pertolongan pertama, misalnya bagi-bagi susu untuk balita, tetapi harus melibatkan
berbagai pihak. Pendidikan gizi, keterlibatan masyarakat dalam menjaga status gizi komunitas
5.2 Permasalahan
Berdasarkan data gizi yang diperoleh di puskesmas glugur kota dari hasil kegiatan posyandu dan
5.2.1 Hasil pemantauan kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurang Yang dilakukan oleh
Berdasarkan hasil data dan kunjungan kerumah para pederita gizi buruk dan gizi kurang di
dapatkan informasi bahwa ada 1 orang anak yang mederita gizi buruk dan ?? yg mengalami
gizi kurang yang telah ditangani oleh puskesmas. Setelah kami melakukan kunjungan ke
Dari hasil observasi kami, keluarga Ikhrom termasuk keluarga yang kurang mampu.
Dapat diketahui pekerjaan orang tuanya dimana pendapatan ayahnya diperoleh dari buruh
kuli bangunan sedangkan ibu hanya sebagai ibu rumah tangga. Mereka tinggal di sebuah
rumah kontrakan yang kecil. Kodisi rumah mereka semi permanen dan rumahya berada
dia daerah rel kereta api. Ikhrom merupakan anak satu-satunya lahir pada tanggal
berat badan lahir ?? dan medapat ASI eksklusif sampai 5 bulan, setelah itu orang tuanya
memberikan nasi tim pada Ikhrom. Pada usia 2 tahun Ikhrom mengalami gizi buruk hal
ini di sebabkan dia mengalami koma selama 13 hari, karena hal itu status gizi Ikhrom
mulai memburuk sampai sekarang. Sekarang ia berusianya 57 bulan dan masih tergolong
gizi buruk, dengan BB= 12, 8 kg dan TB= 105 cm. Adapun bentuk intervensi yang kami
lakukan adalah berupa konseling dan bentuk intervensi yang dilakukan oleh pihak
Puskesmas adalah pemberian makanan tambahan berupa susu dan biskuit dan
Anak.
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
pemberrian vitamin A pada bayi, balita dan ibu nifas, Anemia Gizi Besi pada ibu
terlaksana.
5. Pada waktu mahasiswa LKP terdapat 1 kasus anak dengan status gizi buruk
berdasarkan BB/U.
6.2.Saran
gizi, menu seimbang dan sehat yang juga menjadi faktor utama penyebab
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, asrul. Administrasi Kesehatan. PT. Binarupa Aksara Jakarta 2002
Depkes RI, 1995. Pedoman Kegiatan Kader di Pos Pelayanan Terpadu. Jakarta, 1998