Anda di halaman 1dari 7

Setelah selesai membaca bab ini Anda diharaphan mam?

a untuk:
l. Menguraibaru apa hu logika.
2. Merujelashan. hgika itu ilmu ata.a seni?
3. Mengutarakan obyek material dan obyeh formal logiha.
4. Meruunjukkan sihap terdorong antuk belajar logika
5. Membaganhan kksifhasi hgiha
6. Menarasihan sejarah logika
7. Meru.jekskan hubungan arutdra berpihir hritis dan logiha
B. Menggambarkan secara garis besar hubungan rtntdra Argameru,
penalaran, dan peruyimpukn.
9. Menyelesaikan logic games dengan berpihir kritis

Logika sering diartikan sebagai sesuatu yang masuk akal, wajar,


hisa dimengerti, dan bisa ditangkap pikiran. Misalnya: "Logis
sekali kalau harga bahan bakar minyak dinaikkan, APBN-nya
jebol". Atau "Menurut logika, dia mestinya berbohong," Tak
iarang kata logika juga digunakan dalam konteks budaya, atau
cara berpikir. "Itu memang logikanya orang berani bodoh,
banyak bicara tetapi salah". "Begitulah logikanya orang hebat,
diam-diam ubi berisi".

1) Apa ltu Logika


Logika yang dibahas di sini, tidak dalam arti sebagaimana
digambarkan di atas. Logika di sini adalah studi tentang metode
dan prinsip yang digunakan untuk menguji dan membedakan
penalaran yang sahih (tepat) dari penalaran yang tidak sahih
Logika: llmu dan Seni Berpikir Kritis Bab I - Pendahuluan
'

l,ulrtrr juga bukan materi tanpa forma. Materinya adalah kayu


(tidak tepat).1 Jelas logika tidak menelaah seluruh kegiatan
prinsip untuk ,l.ur lirrmanya adalah bubur.
berpikir melainkan hanya menelaah metode dan
dan yang tidak tepat' Juga Iicgitu juga halnya ilmu pengetahuan. Berbagai ilmu bisa
-.-b.dukan penalaran yang tepat semua pe-
menjadi jelas di sini bahwa logika tidak menelaah I'rnyil obyek material yang sama tetapi obyek formalnya ber-
tidak tepat'
,ulu,run,melainkan hanya penalaran yang tepat dan 1,,'tl:r. Psikologi dan Kedokteran punya obyek material yang
korupsi ',.rrnr tetapi obyek formalnya berbeda. Psikologi bisa mengamari
Misalnya: Semua dnggota KPK, yekat memberantas
Anggoto Obn adalab buhan anggota KPK' l. r'1ii;rtan berpikir dan bernalar seseorang untuk melihat apa-
memberantas ko-
1ail.-Arggota DPR tidak nekat l,.rlr scseorang itu waras atau tidak. Logika bisa melihat obyek
ruPsi. rrr,rlr^r-ial yang sama yakni berpikir dan bernalar, untuk me-
Model argumentasi ini adalah sebuah bentuk penalaran' r rrr r t rrkan ketepatannya.
penalaran ini sahih
Logika akan memeriksa dan menguji apakah Maka menjadi jelas bahwa obyek material logika adalah
prinsip
atau tidak sahih, tepat atau tidak tepat' berdasarkan l. r'liirrtan berpikir atau bernalar. Sementara obyek
formalnya
kaidahnya. Berdasarkan pengamatan' ada kesan
bahwa .', l.r lrrh ketepatan atau ketidaktepatan bernalar.
dan
penalarandiatastidaktepat'tetapikitamenjadikelabakanketika
ketepatan
hr.,r, membuktikannya. Kita tidak bisa membuktikan
:"!":' bernalar apa pun hanya dengan t) Mari Belajar Logika
Logika tid'ak menelaah menggunakan perasaan saja' Di sini
l'..rlt'rra kita berhadapan dengan pemelajaran, maka logika tidak
seluruh hegiatan berpikir tugas dan peran logika, yakni me-
rnelainhan hanya menelaah nriniukkan bahwa penalaran di atas
l,'r,r rlidapatkan tanpa belajar. Orang yang belajar logika tentu
mercde dan prinsip unruk '.,r;,r diharapkan bisa bernalar dengan baik dan tepat. Karena
tidak tepat, berdasarkan prinsip dan
membedakan p'"'lo'::!::g terang ben-
'.r.rl)ir pun yang belajar logika sebenarnya juga belajar untuk
tepat dari Tang ridak
i.rurrr"r,
^'' * yang tampak
rcPar' :''"*' rrrcrrilai penalarannya dan penalaran orang lain berdasarkan
derang'
l,rirrsip-prinsip dan kaidah yang dikenal dalam logika. Secara
l,'l,ilr terfokus bisa dikemukakan beberapa alasan mengapa kita
1,,'rl u belajar logika:
2) Obyek Logika
aspek yang
,r. I(erena !,ogika menyatakan, menjelaskan dan memperguna-
Aristoteles selalu melihat suatu obyek dari dua l<an prinsip-prinsip abstrak2 yang dapat dimanfaatkan dalam
hanya punya
dia sebut forma dan materi' Tidak ada obyek yang scrnua disiplin ilmu pengetahuan (bahkan seluruh lapangan
kayu dan
materi tetapi tidak punya forma' Pohon itu materinya l<chidupan), maka belajar logika pasti membantu kita untuk
dan formanya
formanya uautrft pohon. Meia itu materinya kayu rrrirrnpu berpikir abstrak, yang merupakan tuntutan untuk
materi yang sama
meja. Karena itu sebuah obyek bisa punya pcn gembangan ilmu pengetahuan.3
t.trpi forma yang berbeda' Kayu yang dihancurkan meniadi
,' K.rla abstrak sebenarnya dari kata abstrohere artinya menarik. Yang dlakukan
rl,rl,rm abstraksi adalah menarik keluar inti sari dari suatu entitas sehingga yang ada
a.tl Cohen, Kenneth McMahon' 201].L' lntroduction to Logic' ]'4th
; -ri, ,r,l,rl,rlr konscpnya yang bisa dibawa kemana-mana. "Monusio (yang konkrit) bisa
^rht New York: Pearson EJucation, Prentice Hall' hal'
edition,
2
,lrt,rrik kcfuar intrsari dalam abstraksi menjadi kemonusioon (absrak).
t llrrrrr pcngtt;rhtr.trr itu lrcrkernbang karena abstraksi dan teori. Tenaga uap tidak
,rk,rn pr.rrr,rlt rnorrl,rdi rnr,.,ln rr.r1r k,tl,ru r rrrn.r nrcnjadi pt'ngalaman konkrit sehari-
lr-rr I rll rl-rrrrrr
Logika: llmu dan Seni Berpikir Kritis Bab I - Pendahutuan

b. Karena logika adalah ilmu untuk bernalar lurus, tepat, dan .l) logika: llmu Sekaligus Seni
teratur, maka belajar logika pasti membantu kita untuk ber-
perilaku demikian,a menginterpretasikan secara tepat fakta '\l.rrfaar-manfaatdi atas tidak bisa didapatkan tanpa mem-
g" l'r1';rri logika. Seperti sudah dikatakan rogika itu ilmu yang
dan persepsi orang Iain, dan melacak penalaran-penalaran
yang sesat dan menyesatkan serta menunjukkan di mana 'r{'nrr)rryai prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang harus di-
l. rr.rs,ri rnelalui pemelajaran.
letak kesesatannya. Seperti halnya orr.rglrrrg _r.,
l" l'r;;r' ,rusik secara profesional dia harus belajar
ilmu dan
c. Karena logika adalah organon (alat) untuk mencari dan me- r..r,r,sik' Atau yang mau berbahasa Indonesia secara baik
nemukan kebenaran, maka belajar logika akan membantu 'l'rrr lrc,ar orang harus mempelajari kaidah-kaidah bahasa
kita mengembangkan pemikiran ilmiah dan reflektif, dengan lrr,l, rr rcsia.
tetap setia pada kebenaran, yang merupakan ciri khas para li.repi dengan mempelajari kaidah_kaidah logika
saja, orang
"pencari kebenaran" dan "pecinta kebijaksanaan". l"'lrrrrr tentu menjadi secara serta mefta terampir
dalam ber-
d. Karena dalam rangka mencari kebenaran logika selalu meng- rr.rl.rl secara logis. penguasaan atas kaidah
dan prinsip perlu
uji hubungan antara argumentasi atau premis dengan ke- 'lrl''rrgkapi juga dengan exercise dan ratihan,yangtidak sekadar
simpulan, maka belajar logika membantu kita menjalani rrr''l'rlrri simulasi melainkan juga melalui praktik-praktik
yang
suatu disiplin intelektual yang perlu untuk memandu kita 'lrl'rl<rrkan dalam dunia rear setiap hari. Seorang pemusik handal
dalam proses menarik kesimpulan yang sahih dan dapat di- |'r'r lrr rcrus menerus berlatih dan melakuku, p.-.rrtasan.
Se_
r rr,rrll olahragawan
pertanggungjawabkan. profesional harus melakukan exercise, baik
rlr pt'lrrtnas maupun uji coba agar terus mempertajam
kemam_
Atau dengan rumusan negatifs bisa juga dikatakan bahwa I'u.urrya melalui turnamen-turnamen yang diikutinya. Hal yang
logika menghindarkan kita dari: "'rrrr'r berlaku
juga dalam belafar bahasa. orang
harus bertutur
.rr,ru nlenulis terus menerus supaya
a. Berbagai macam kesesatan berpikir dan berbahasa (fallacia) bisa menjadi penulis yang
lr'rrrtlrrl, karena semakin tepat dan tajam
yang muncul entah karena otoritas (kuasa), emosi, prasangka, merumuskan pokok-
keindahan bahasa, atau kebiasaan.
;',,liok pikirannya.
l)cmikian juga halnya logika. Penguasaan kaidah
b. Terlalu lancang melakukan generalisasi dan cenderung me- logika
) perlu dilengkapi dengan seni/
( r I rrr rr

narik kesimpulan yang salah karena tidak sesuai dengan apa , $'?
1.,'tt.rampilan mengenai bagaimana
Penguasaan kaidah hgika
yang dinyatakan dalam premis-premis sebelumnya. nr.'rrt'rapkan prinsip-prinsip atau (i lmu)
?erlu dilenghapi
rrrctorlc-metode berlogika yang te_ dengan s en i/ h e teramp i hn
l,,rt tlrrlam latihan terus menerus. merugenai bagaimana
4. Belajar/mengajar itu harus berujung pada mengubah sikap dan bukan hanya lru y:urg disebut seni yang dalam menerap han priw ip -prins ip
memberikan/mendapatkan fakta. John Bickart dalam Jane Bluestein, Becoming o
l,,rlrrrsir Yunani disebut techn|. atau m e to dr- me todz b e rlogi ha
win-win Teocher hal. 90.
yang tepat dalam latihan
5. Kata negatif di sini harus dipahami dari segi logika (negasi, atau pengingkaran), I ),rl;rrrr tec:bnd itulah kemampuan
bukan moral (buruk atau jahat). Seseorang yang datang ke laboratorium untuk secara kras menerus.
1.,1,,ik:r scsc()rrlng tcrus diasah untuk
periksa darah apakah ada virus HIV pasti akan senang kalau hasilnya negatif, dan
bukan positif.
Logika: llmu dan Seni Berpikir Kritis Bab I - Pendahuluan

semakin tajam dan kritis mengamati kesesatan-kesesatan ber- . Logika Modern


pikir dan lebih terarah menemukan kebenaran-kebenaran da- Logika ini dikembangkan di zaman modern oleh tokoh_
lam berargumentasi. tokoh seperti A. de Morgan (1809-1g71), George Boole
(1815 -1864), Betrand Russel (1872-1970); menggunakan
lambang non bahasa. Logika ini menerapkan prinsip_
5) Logika dari Berbagai Aspek prinsip matematika pada logika modern; karenanya di_
Ketika mengamati sesuatu, pengamatan kita akan lebih sebut juga logika matematis atau logika simbolik.
meyakinkan kalau dilakukan dari berbagai aspek. Mengamati
l)ilihat dari segi bentuk dan isi argumen. Dari segi ini logika
seseorang hanya dari satu sisi, kita tidak bisa memastikan bahwa
tlapat kita bedakan menjadi Logika Formal dan Logika
orang itu mempunyai dua kuping. Maka untuk mengenal orang
Material.
secara sungguh kita perlu melihatnya dari berbagai sisi. Begitu
juga jika kita mengamati logika. Kita akan mengenal logika
. Logika Formal, menganalisis kebenaran sebuah argumen
dari segi bentuk saja. Maka logika formar rebih melihat
lebih baik kalau dilihat dari berbagai aspek:
proses penalaran. Apakah dalam proses penalaran, dari
a. Dilihat dari aspek kemampuan berlogika pada manusia, kita premis-premis ke kesimpulan, argumenny a tepdt atal
mengenal: tidak,lurus atau tidak? Apabila proses penalarannya tepat
. Logika Kodratiah/Logika Alamiah dan lurus, maka konklusi yang dirarik serta m..t, prsti
Kemampuan berlogika ini sudah ada pada setiap manusia tepat. Argumen semacam ini dalam logika disebut sabih
sebagai makhluk yang berakal budi. Kemampuan ini (valid). Logika formal berfungsi seperti program dalam
sudah dimiliki setiap orang sebagai manusia tanpa belajar komputer. Dia akan berjalan lurus sesuai program entah
logika secara khusus. bahan apa pun yang dimasukkan dalam program. Atau
. Logika llmiah seperti pan kue, entah bahan adonan kue yang dimasukkan
Kemampuan berlogika ini hanya bisa didapatkan melalui atau adonan tanah liat, pan tetap akan memberinya bentuk
pemelajaran. Dengan membaca buku ini dan melakukan yang sama. Tetapi kalau yang dimasukkan adalah pecahan
latihan-latihan, Anda mulai mendapatkan kemampuan batu, maka pan tidak mampu membentuknya. Itu berarti
logika ilmiah. kesahihan sebuah penalaran hanya terjadi kalau struktur
dan programnya terpenuhi.
b. Dilihat dari aspek sejarah dan penggunan lambang serta
simbol: . Logika Material, melihat kebenaran sebuah argumen
o Logika Klasik dari segi isi atau materinya. sebuah argumen dinyatakan
Logika ini diperkenalkan oleh Aristoteles pada sekitar benar dari segi isi, jika pernyataan yang terdapat dalam
abad 5 sebelum masehi; menggunakan lambang bahasa; argumen memang sesuai dengan kenyataan. Sebalik_
disebut juga logika aristotelian atau logika tradisional. nya iika pernyataan-pernyataan tidak sesuai dengan
kclry:tfrtrrr, r,rrka rrrgumen dinyatakan tidak benar. De_
rr11,lrrr tlt'rriki;rrr rl:rllrrr surltrr argLrrnen ada
dua persoalan
Logika: llmu dan Seni Berpikir Kritis Bab I - Pendahuluan

yang harus dibedakan dengan tegas' ialah kesahihan 4) Semua manusia berakal budi
bentwk dan kebenaran isi/materi' Dengan demikian kita Semua mahasiswa adalah
bisa menemukan logik a yang dari segi formalnya tidak manusia
sahih tetapi dari segi isi/materinya benar; atau dari
segi
Jadi, semua mahasiswa berakal
formalnya sahih tetapi tidak benar dari segi isilmateri; budi
juga
atau tidak sahih dari segi formal dan tidak benar
dari segi materi. Yang lebih diharapkan dari logika adalah Argumen (1), benar dari segi isi/materi, karena semua
kalau penalarannya sahih dari segi formal dan benar dari proposisinya sesuai dengan kenyataan, tetapi tidak sahih
segi isi/materi. Tabel 1.1 bisa membantu menggambarkan r-1ari segi bentuk, sebab kesimpulan bahwa 'semud maha-
masalahnya. siswa itu manwsia' sebenarnya bukan merupakan implikasi
l<rgis dari premis-premisnya. Kesimpulan bahwa 'semud
ntahasiswa itw manusia'tidak dapat ditarik berdasarkan
fekta bahwa'Semwa manwsia berakal bwdi' dan'Semwd
mahasiswa berakal budi.' Ini akan menjadi jelas ketika
l<ita berbicara tentang hukum-hukum silogisme.

Argumen (2), tidak benar dari segi isilmateri karena semlra


proposisinya tidak sesuai dengan kenyataan, namun sahih
1) Semua manusia berakal budi
Tidak cl;rri segi bentuk. Mengapa? Karena jika premis-premisnya
Semua mahasiswa berakal budi ',\emua binatang mempunydi sayap' dan'Mobil termasuk
Sahih
fadi semua mahasiswa itu manusia clalam kelas binatang yang mempunydi sayap, maka
'semud mobil seperti halnya binatang mempunydi sayalt'

2) Semua binatang memPunYai saYaP iuga.


Semua mobil adalah binatang Tidak benar
Argumen (3), tidak benar dari segi isi/materi karena semua
Sahih
Jadi, semua mobil memPunYai prroposisinya tidak sesuai dengan kenyataan, dan tidak
sayap sahih dari segi bentuk. Premis-premis,'Semua binatang
mempunydi sayap' dan'Semua mobil mempunydi sayap'
3) Semua hewan memPunYai akal riclak sesuai kenyataan, begitu juga kesimpulan bahwa
budi 'Semwa mobil adalah binatang'. Kedua premis pun tic{al<
Tidak Tidak benar
Semua mobil memPunYai akal clirpat menjadi dasar pemikiran untuk menyimpulkan
Sahih
budi lrirhwa 'serflna lnobil adalah binatang'" Binatang dan
Jadi, semua mobil adalah hewan moltil hanya identik pada aspek tertentu, yakni pacln
aspck lncrnpllnyai sayap.
Logika: llmu dan Seni Berpikir Kritis Bab I - Pendahuluan

Argumen (4), merupakan contoh argumen yang sahih (,) Sejarah Singkat Logika
dari segi bentuk sekaligus benar dari segi isi. Sahih se-
l';rtla dasarnya logika tidak lepas dari cara berpikir logis.
kali bahwa mahasiswa yang adalah anggota dari kelas l\l'rl'.r krgika dan kelahirannya tidak bisa lepas dari
manusia yang berakal budi, pasti berakal budi juga. Dan filsafat atau
l', rrrrliirrrn ilmiah pada umumnya. Namun penemuan logika
benar bahwa 'Semud manwsia berakal budi'; iuga benar
',, l'.11,;1i organon untuk ilmu pengetahuan
bahwa 'semua mahasiswa adalah manusia' dan benar juga sebenarnya baru di_
I rl rrli,r, oleh Aristoteles (3g2-3 22 sM).
bahwa 'semud mahasiswa berakal budi '. Tentu sekali yang Enam buku telah ditulis
\rr,,rrrt.lcs, yang oleh murid-muridnya diberi nama
diharapkan dari belajar logika adalah menggunakannya to Organon
r 'rl' rrr ( ntegoriae, De Interpretatione, Analytica priora,
sebagai alat untuk menemukan kebenaran dengan cara Analitica
l"r',t,,yi,,ro, Topica, dan De Sophistis Elencbis. Logika
yang sahih. yang
lrr r.rl.:r' pada Aristoteles ini disebut logika
klasik ,ta,, t adisio.ral
I .r rli n)cnggunakan lambang bahasa.
d. Dilihat dari segi cara menarik kesimpulan. Dari segi ini
logika dapat diidentifikasi sebagai: l,,gika hampir tidak mengalami perkembangan berarti
. Logika lndwktif ',,rrrr;,,si munculnyalogika modern pada abad XIX. Tokoh_
Logika yang menggunakan metode induktif, melakukan t,,l.,lrrrya berasal dari Inggris a.l. A. de Morgan (1,g06_1,91.),
(, lf.rle (1815-18G4), 'S7.S.
penalaran berdasarkan kebenaran-kebenaran tunggal dan Jevons (1g35_1gg2), E. Schroeder
kemudian menarik satu kesimpulan umum. Misalnya, Be- t lri.l I 1902), Betrand Russel (1972_1970). Dalam
perkem-
tyna cewek Jerman yang baru datang ke Jakarta, meng- l''r'r','rrr,ya logika yang dikenal sebagai logika moder'ini
me-
alami babwa orang-ordng Jakarta itu ramah dan suka ter- r. r,1Jrli1111 prisip-prisip matematika pada logika tradisional
dan
senyum. Dia mengalami bal ydng sdmd ketika datang ke u r,'rrlig,rrnakan simbol-simbol non-bahasa.

Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Makasar, Kupang,


Ambon, Sorong. Lalu Betyna menyimpulkan bahwa semut
orang Indonesia itu ramah tamab dan suka tersenyum. 7) Berpikir Kritis dan Berlogika
. Logika Dedwktif Itt'rpikir kritis itu tidak hanya terjadi daram dunia ilmiah
Bentuk penalaran yang didasarkan pada kebenaran-ke- rrr, l.rirrl<an juga dalam pengalaman kehidupan sehari_hari.
benaran umum (yang sudah terbukti benar) dan dari situ ,\crtrang nelayan muda meninggal karena kecelakaan
di laut
ditarik satu kesimpulan yang bersifat kusus (kebenaran l;ttika sedang mencari ikan. Ibunya kemudian melarang
baru). Setelah Betyna tahu bahwa semua ordng lndonesia ,ttttk lainnya untwk melaut karena trduma dengan peristiwa
ramdh, maka dia bisamenyimpwlkan bahwa orang Medan tttt.'Ibtdpi sang anak menanggapi ketakutan ibunya dengan
juga pasti ramah dan suka tersenywm. Ramah dan swka tttt,trtr4atakan, "kalau ibu melarang saya melaut,
saya tiiak
tersenyum ydng merupakan ciri orang lndonesia (umum) ,tkttr lagi ltcrgi ke tempat tidur, karena lebih banyak orang
pasti iuga berlaku untuk ordng Medan (kbusus). 'tttut.q nt(nittggal di tempat
tidur daripada di laut.,,
Logika: Ilmu dan Seni Berpikir Kritis Bab I - Pendahuluan

Brooke Noel Moore dan Richard Parker, memulai buku I lr rr rrl< [risa melakukan pengujian
mereka Critical Thinking, dengan cerita berikut ini. ,1, rr1',.ur sampai Membangunsikap kritis
lrail< dan akhirnya
1, r,l r l.r'lrcnaran sejati, kegiatan
sebenarnyadimaksudban
Pada suatu hari yang cerah terlihat Ken keluar untuk me- untuh mengajale leita berpilzir
1,, r;,r1. rr l<ritis harus berjalan me-
motong rump ut di h alam an rumah ny a dengan m e s in p oton g jernih'
I lr rr .r'rlrrrre ntasi, penalaran, dan
r
rumputnyd. Ken bertelaniang kaki, alias tidak mengenakan
1,,,''r rrnPul:ttt.
sepdtu.

"Hey Ken, gila kamu. Mengapa tidak mengenakan sepdtu?"


Kami menegur dia. ll) Argumen, Penalaran, dan Penyimpulan
Tetapi Ken punya alasan. "Menttrttt statistik," kata dia, l).rliun dialog, diskusi, debat, atau menulis, kita selalu
" jauh lebih banyak kecelakaan dengan mesin potong rumput
,r, rr.unl'rilikan argumen untuk mendukung pendapat kita.
itu dialami ordng ydng tnengenakan sepatu. Sedlklt sekali I rr r ,,,'l:rlu l'rerusaha agar argumen kita menjadi kuat, dan tak
kecelakaan yang dialami orang yang tiddk mengenakan r, rl,.rrt,rhkan. Maka kita mendukung argumen kita dengan
sepdtu. Maka peluang Anda untuk mendapatkan kecelaka- ,l rt .r . l.r l< frr, dan dengan penalaran-penalaran untuk mendukung
an secard statistik iauh lebih besar iika Anda mengenakan I I rr.r yrrrrg rnenjadi kesimpulan dari argumentasi kita.
sepdtu."
llrrtrrlt rnemahami sebuah argumen kita harus memiliki ke-
Pada kasus pertama menyangkut nelayan, sang ibu ke- rrrrll)uirn paraphrasing yakni kemampuan untuk merumus-
hilangan sikap kritis karena terbalut emosi. Pada kasus kedua, I rrr ,,u:rlu pokok pikiran dengan kata-kata kita sendiri. Tetapi
Ken kehilangan sikap kritis karena terpukau pada angka-angka rrrrtrrl. lrisr.r memahami dan membuat parafrase kita harus meng-
statistik, dan tidak membaca statistik secara iernih. rrr,rlr,,rs lrcnalaran (reasoning) yang ada pada sebuah argumen.
lr,rl.rrrr pcnalaran selalu ada premis dan konklusi. Hubungan
Maka membangun sikap kritis sebenarnya dimaksudkan
rrrr lr.rrrrs jelas, walaupun dalam kehidupan sehari-hari tidak
untuk mengajak kitaberpikir iernih. Bukan untuk membenarkan
rrrrr,l.rlr untuk melakukan penalaran. Artinya, dari premis lahir-
diri atau menyerang dan mengalahkan orang lain. Maksudnya
I rlr l,,,rrlilusi. Atau sebaliknya, konklusi harus sejalan dengan
adalah membantu orang lain dan diri kita sendiri untuk men-
dapatkan pengetahuan dan pemahaman yang tepat.6 t,rrnu\. fika tidak maka konklusi menjadi tidak sahih dan
,,, lrrrrrlr irrgumentasi menjadi berantakan dan tidak ada artinya.
'Walaupun penting dalam kehidupan sehari-hari, berpikir
lit'1iitu jrrga agar bisa mengemukakan argumen, kita perlu
kritis tentu menjadi sangat penting (conditio sine qua non)
nr, rrrrlil<i kcrnampuan untuk menyusunnya dalam penalaran-
bagi dunia ilmu pengetahuan dan akademik. Mengapa? Karena
g,, rr,rl,rr':ur yrurg masuk akal, logis, dengan premis-premis yang
ilmu pengetahuan selalu berkutat dengan kebenaran-kebenaran
nr, rrl.rtli lrurclrrsrrn argumen kita untuk sampai pada klaim dan
ilmiah berupa tesis, dan hipotesis, yang akan dijadikan dasar
pengandaian. Kebenaran-kebenaran itu tentu saja hanya dapat
l,,,rrl.lusi. (lobrr sinrak argumen berikut ini. Periksalah pe-
rr,rl,rl ;rrrny:t, clan uli l<csimpulannya.
diuji terus menerus, melalui olah-pikir yang kritis.
6. Brooke Noel Moore dan Richard Parker. 2005. Criticol Thinking. New York,
McGraw-Hill: hal. 1.

Anda mungkin juga menyukai