TEORI DASAR
Penetrant test adalah salah satu metoda uji tanpa rusak yang mampu
mendeteksi cacat terbuka pada permukaan suatu bahan atau komponen, misal
retakan terbuka. Liquid penetrant test dapat dilakukan pada semua jenis bahan,
asal permukaannya tidak menyerap cairan penetrant tersebut.
Prinsip dasar uji penetran adalah sifat kapilaritas. Bila celah yang sangat
sempit diberi cairan, maka celah tersebut akan mampu menyedot cairan sehingga
celah akan berisi cairan. Cairan yang ada di dalam celah akan dapat disedot ke
luar ke permukaan bila ujung celah diberi developer yang daya kapilaritasnya
lebih kuat. Cairan yang disedot oleh Developer diujung celah akan memberikan
indikasi bahwa ditempat tersebut terdapat celah.
3
4
9. Tidak korosif.
10. Tidak berbau.
11. Tidak mudah menyala.
12. Stabil bila disimpan.
13. Tidak Beracun.
14. Murah.
1. Kelebihan:
Mudah Diaplikasikan
Murah dalam pembiayaan
Tidak dipengaruhi oleh sifat kemagnetan material
Jangkauan pemeriksaan cukup luas
2. Kekurangan :
Tidak dapat dilakukan pada benda berpori atau material produk powder
metallurgy. Hal tersebut akan menyebabkan terserapnya cairan
penetrant secara berlebihan sehingga dapat mengindikasikan cacat
palsu.
Ditinjau dari cara inspeksinya, ada dua tipe cairan penetran yakni:
Ketiga sistim ini berlaku baik bagi cairan penetran tipe flouresen maupun
nonflouresen. Masing-masing sistem dan tipe memiliki keuntungan dan kerugian.
Umumnya pembersihan dilakukan dengan cara menyemprot, mengelap atau
mencuci hingga permukaan benda uji bersih dari sisa-sisa penetran yang tidak
terpakai.
Cairan penetran fluoresen terdiri dari 3 sistem yaitu Water Washable, Post
Emulsifier dan Solvent Removable. Cairan ini memerlukan lampu ultraviolet
untuk melakukan interpretasi, interpretasi hanya dapat dilakukan di ruangan yang
memiliki cahaya dari lampu ultraviolet. Seperti pada cairan penetran flouresen,
cairan penetran nonfluoresen terdiri dari tiga sistem : water washable, post
emulsifier dan solvent removable dengan keuntungan dan kerugian yang sama,
kecuali sifat sifat flourensinya, jadi cairan ini tidak memerlukan lampu ultraviolet,
inspeksi dapat dilakukan diruangan yang terang.
Sistem ini sebaiknya dipakai bila metoda water washable tidak dapat
digunakan, karena penetran jenis ini larut dalam oli. Pemakaian Solvent secara
berlebihan akan dapat menarik penetran keluar dari cacat. Sistem solvent
removable sangat menguntungkan untuk spot test. Ada tiga jenis solvent
removable:
Detergen
Solvent
Dan lain-lain
Setelah benda uji menjadi bersih dan kering, cairan penetran dapat
dilapiskan ke permukaan benda uji dengan cara menyemprotkan, memulaskan,
Pencelupan/Perendaman
1. Pencelupan
Benda uji yang telah bersih dan kering dicelupkan dalam cairan penetran
dalam waktu tunggu (dwell time) kemudian diangkat dan dikeringkan.
Pencelupan dapat dilakukan sekaligus terutama untuk benda uji kecil, tidak
perlu satu persatu.
2. Penyemprotan
Benda uji yang telah bersih dan kering dapat disemprot dengan cairan
penetran secara merata pada bagian yang akan diperiksa saja kemudian
ditunggu dengan waktu tunggu (dwell time) agar cairan penetran dapat
meresap ke dalam celah sempit.
9
3. Pemulasan
Benda uji yang telah bersih dan kering dapat dipulas dengan cairan
penetran dengan bantuan kuas. Harus diusahakan agar cairan penetran
dipulaskan secara merata kemudian dikeringkan.
Temperatur dari permukaan benda uji yang akan dilakukan uji penetran
tidak boleh dibawah 40oF (5oC) atau diatas 125oF (52o) selama periode
pemeriksaan.
10
Hanya bagian kecil penetran dapat masuk ke dalam cacat. Setelah benda
uji dilapisi dalam waktu penetrasi yang cukup dan keringkan, sisa penetran yang
terdapat pada permukaan benda uji harus dibersihkan sehingga hanya cairan
penetran yang berada dalam celah saja yang tertinggal dalam benda uji.
2.11. Inspeksi
Hal ini ditujukan cairan penetran dan developer yang telah disemprotkan
pada permukaan benda uji dapat terangkat, sehingga benda uji tersebut tidak
terdapat bahan kimia yang dapat mengakibatkan korosi.
Empat atau lebih indikasi bulat yang relevan dalam garis dipisahkan oleh
1,5 mm (1/6 in) atau kurang