DI SUSUN OLEH :
Ujang
Wiwi Wiharti
Yati Julaeti
Yayah Rokayah
Yosep Hadiansyah
Yulianti
Zulfikar Abdullah
BANDUNG
2010
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
sebagai salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Manajemen Laboratorium
Kesehatan.
Selama mengerjakan tugas makalah ini, kami telah banyak menerima bimbingan
dan saran-saran dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini saya ingin
mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada rekan-rekan serta semua pihak
yang tidak dapat kami sebutkan satupersatu yang telah membantu penyusun dalam
Akhirnya kami berharap karya tulis ini dapat berguna dan dapat dipergunakan
Tim Penyusun
I
PENDAHULUAN
Hubungan yang baik antara Direktur atau Manajer dengan pekerja akan
Antar Manusia dalam sumber daya manusia. Suatu perusahaan harus memelihara
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi berkenaan
dengan konsep Hubungan Antar Manusia di dalam sudut pandang SDM. Sehingga
1.3 Metode
Metode yang di gunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi kepustakaan,
daya manusia.
II
PEMBAHASAN MATERI
penghujung tahun 1920-an dan awal 1930-an. Pada kurun waktu itu, perhatian para
pekerjaan dirancang dan diberikan imbalan memadai, tetapi juga oleh faktor lain,
social dan psikologis dalam suatu lingkungan kerja dapat mempunyai dampak
bertalian langsung dengan itensitas kerjasama dan kerja tim dalam kelompok.
Tingkat kerja tim dan kerja sama hubungan dengan minat penyelia dan periset
bahwa perasaan, emosi dan sentimen para karyawan sangat dipengaruhi oleh
sebuah sistem sosial. Berbeda dengan pandangan Taylor yang melihat organisasi
Dapat dipicu hasil temuan Hawthom maka dilakukan riset lanjutan terhadap faktor
sosial dan cara individu bereaksi terhadapnya. Temuan dari kajian ini menemukan
agar mereka merasa senang bekerja, puas dan produktif. Komunikasi antara para
karyawan dan penyelianya dibina karena adanya kebutuhan iklim kerja yang lebih
perusahaan.
B. Pemeliharaan Hubungan Antar Manusia Dalam SDM
Salah satu hubungan antara Direktur atau Manajer dengan para karyawan
diperusahaan disebut hubungan kerja atau hubungan manusia, atau biasa juga
sumber daya manusia berkisar pada pemikiran bahwa hubungan yang serasi dan
harmonis antara Direktur atau Manajer dan pekerja yang terdapat dalam organisasi
usaha itu mutlak harus ditumbuhkan dan dipelihara demi kepentingan semua
banyak pihak, terutama bagi pihak Direktur atau Manajer dan pekerja-pekerja yang
bersangkutan.
kelompok Direktur atau Manajer dengan pekerja atau istilah tersebut akan
digunakan saling bergantian tanpa mengurangi makna dan isi yang terkandung
didalamnya. Hubungan itu biasanya dilakukan secara tertulis ataupun lisan asalkan
Karyawan atau pekerja harus dihormati selaku mitra kerja dan bukan sebagai budak
belian seperti pada zaman penjajahan dengan kerja rodi secara paksa. Saling
menghormati antara Direktur atau Manajer dan pekerja untuk melaksanakan tugas,
kewajiban dan hak masing-masing pihak yang berhubungan kerja adalah nilai-nilai
yang harus dijunjung tinggi dan merupakan filosofi Hubungan Industrial Pancasila.
karena setiap pihak itu mempertaruhkan sesuatu pada organisasi itu, yaitu:
Ketiga : Para pemilik modal dan pemegam saham – bagi organisasi niaga –
Kelima : Para pemasok bahan baku atau bahan penolong yang diperlukan
Keenam : Para distributor dan agen. Telah dimaklumi bahwa pada umumnya
organisasi.
dalam masyarakat.
D. Tahap-Tahap dalam Hubungan Antar Manusia
Hubungan Antar Manusia dalam suatu organisasi pada umumnya dapat
a. Tahap konflik
Jika sifat hubungan kerja antara pekerja dan manajemen berada pada tahap ini, yang
masuknya para pekerja menjadi anggota serikat pekerja. Dalam hal demikian, tidak
dicari-cari – atau memasukan dalam ”daftar hitam” siapa saja diantara para pekerja
yang menunjukan minat memasuki suatu organisasi serikat pekerja. Hal ini
tentunya menimbulkan konflik. Dalam tahap ini manajemen akan menolak untuk
Pada tahap ini dalam hal timbulnya pertikaian perburuhan yang serius antara
manajemen dengan para pekerja, manajemen akan mengambil semua langkah yang
Artinya, manajemen memang mau berhubungan dengan para wakil serikat pekerja
industrial, akan tetapi tidak dengan sikap yang ikhlas. Seandainya ada pilihan lain,
manajemen akan tetap memilih untuk tidak berhubungan dengan serikat pekerja
c. Tahap negoisasi
Tahap ini pun bukanlah tahap yang didambakan dalam menumbuhkan dan
Jika terjadi pertikaian dengan para pekerja, negoisasi akan cenderung keras karena
Dalam situasi demikian, tidak mustahil bahwa manajemen akan berusaha mencari
tenaga kerja sementara untuk menggantikan tenaga kerja yang ada, tetapi tidak
pemogokan berlangsung.
d. Tahap akomodasi
Dalam hubungan yang sifatnya akomodatif, tidak berarti bahwa manajemen
untuk memperkuat kedudukannya dikalangan para pekerja. Akan tetapi pada tahap
ini manajemen pada umumnya menyadari bahwa serikat pekerja dapat memainkan
peranan yang positif dalam organisasional para pekerja seperti dalam rangka
rupa sehingga terjali hubungan kerja yang baik antara pekerja dengan manajemen.
hubungan industrial. Pada tahap ini serikat pekerja turut serta secara aktif dalam
mengatasinya
diperlukan adanya pengembangan dari suatu sikap mental dan sikap sosial.
a. sikap mental yang dimaksud antara lain saling menghormati, saling mengerti
kedudukan dan peranannya, saling memahami hak dan kewajiban antara
b. Sikap sosial yang dimaksudkan antara lain adalah rasa ke gotong royongan,
toleransi, tenggang rasa, terbuka dan mampu mengendalikan diri antara pihak-
e. Pihak pengusaha bukan hanya untuk melindungi hak miliknya tetapi harus
berpartisipasi dalam tugas pembangunan nasional.
konfrontatif dan penindasan antara pihak satu dengan pihak pihak lainnya.
Manusia
Hubungan Antar Manusia dalam SDM biasanya terdapat berbagai masalah yang
dihadapi, yaitu:
1. Masalah pengupahan
merupkan biaya bagi pengusaha dan sebagai pendapatan bagi pekerja. Adanya
persilihan, maka tentang pengupahan ini harus tetap dikendalikan dengan dasar
kerja
3. Masalah pemogokan
Walaupun pemogokan disebut sebagai hak dari pekerja tetapi pemogokan itu dapat
Oleh sebab itu pemogokan harus dihindari dan kalau sempat terjadi perlu dengan
segera dituntaskan.
dan menunjukkan suatu minat pribadi pada mereka (Robbins, 2002 : 181).
terjadisebaliknya.
III
KESIMPULAN
Salah satu segi hubungan antara organisasi dengan para anggotanya menyangkut
apa yang lazim dikenal dengan istilah Hubungan Antar Manusia atau hubungan
dengan para pekerja yang terdapat dalam organisasi mutlak perlu ditumbuhkan,
dijaga dan dipelihara demi kepentingan semua pihak yang telah mempertaruhkan
serasi dan harmonis itu akan merugikan banyak pihak dan tidak terbatas hanya
Jadi istilah Hubungan Antar Manusia dalam artian umum, yaitu hubungan formal
yang terdapat antara manajemen dan kelompok pekerja yang terdapat dalam suatu
organisasi. Istilah lain dengan makna yang sama adalah “hubungan kerja atau
hubungan industrial”.
DAFTAR PUSTAKA
P. Siagian, Prof. Dr. Sondang. (2007). MPA: Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT Bumi Aksara
Teguh, Ambar. dkk. (2003). Manajemen SDM, Konsep dan Pengembangan Dalam
Wahyudi, Drs. Bambang. (1991). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Suta
www.google.co.id