Makalah Teori Kurikulum
Makalah Teori Kurikulum
MAKALAH
Disusun:
FitriaNuraini (1403036063)
SEMARANG
2015
1|Teori Kurikulum
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini berkembang suatu anggapan bahwa pendidikan bukan
lagi merupakan suatu ilmu, melainkan suatu teknologi. Hal ini disebabkan
oleh upaya pengembangan dan penyempurnaan pendidikan, khusunya
kurikulum, lebih banyak datang dari praktik di sekolah, dibandingkan dengan
dari penerapan teori-teori yang sudah mapan. Perubahan dan penambahan isi
kurikulum sering diadakan karena adanya kebutuhan-kebutuhan praktis.
Karena selalu menekankan pada hal-hal praktis itulah, masa berlaku
kurikulum tidak bisa lama.1 Pada makalah ini akan dibahas mengenai apa,
mengapa, dan bagaimana teori, khususnya pentingnya dasar-dasar teoritis
dalam pengembangan suatu kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah klasifikasi teori kurikulum?
2. Apakah konsep kurikulum?
3. Bagaimana perkembangan teori kurikulum?
4. Apa fungsi Teori kurikulum?
5. Apa itu coree curriculume?
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013), Hlm. 17.
2|Teori Kurikulum
BAB II
PEMBAHASAN
2
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada),
Hlm. 11.
3|Teori Kurikulum
6. Tujuannya untuk mendeskripsikan, mnjelaskan, memprediksi, dan
memadukan fenomena.
Mouli dalam beaucamp (1975) menegaskan bahwa salah satu ciri-ciri teori
yang terbaik adalah:3
1. A theorica system must permit education which can be tested empirically,
its must provide the means for its own interpretation and ferivication.
2. Theory must be compatible both with observation and with previously
validated theories.
3. Theories must be stated in simple terms, that theory is best which
explains the most simplest form.
4. Scientific theories must be best on empirical facts relationships.
Sehubungan dengan fungsi teori, Broadback menyatakan “A theory
not only explains and predicts if also univies phenomena.” Demikian pula
halnya dengan teori kurikulum yang mempunyai kedudukan sangat penting
dalam pengembangan kurikulum dan menjadi syarat mutlak untuk
mengembangkan kurikulum sebagai suatu disiplin ilmu. Teori kurikulum
dapat ditinjau dari dua fungsi pokok, yaitu:
1. Sebagai alat dan kegiatan intelektual untuk memahami pengalaman
belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yang dibantu oleh lmu
sosial lainnya.
2. Sebagai suatu strategi atau metode utuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan berdasarkn data-data empiris.
Dapat dilihat dari empat aspek penting yaitu: (1) hubungan antara
kurikulum dengan barbagai faktor yang dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kurikulum. (2) Hubungan antara kurikulum dengan struktur
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. (3) Hubungan antara
kurikulum dengan komponen-komponen kurikulum itu sendiri(4) Hubungan
antara kurikulum dengan pembelajaran.
Akhirnya, Beaucan menyimpulkan bahwa terdapat lima implikasi dari
teori kurikulum, yaitu:
1. Any curiculum short begin by defining its set of events
3
Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011), Hlm. 18-21.
4|Teori Kurikulum
2. Any curiculum theory should make clear its accepeted, values, and
sources for making decitions
3. Any curiculum theory should spacify the characteristics of curiculum
design
4. Any curiculum theory should describe the essential prosess for making
curiculum decision and the interelationships among this process, those
processes
5. Any curiculum theory should provide for continous regeneration of
curiculum decisions.
Glantrom (1987) menyatakan “A curriculum is set of related
educational concept that effort a systematic and illuminating perspective of
curriculum fenomena”. Ia mengklasifikasikan teori kurikulum berdasarkan
penyelidikan yang meliputi:
1. Teori yang berorientasi pada struktur
Teori ini berhubungan dengan usaha menganalisis komponen-
kurikulum menjelaskan bagaimana komponen-komponen kurikulum itu
saling berinteraksi dan berinteaksi dengan lingkungan. Secara makro ,
teori yang berorientasi pada struktur berorientasi pada struktur berusaha
menjelaskan konsep global untuk menjelaskan komponen-komponen
kurikulum. Secara mikro, menjelaskan feomena kurikulum pada tingkat
lembaga.
2. Teori yang Berorientasi pada Nilai
Teori ini berorientasi pada nilai-nilai apa yang akan dikembangkan
melaluii kurikulum. Dalam hal pilihan-pilihan nilai yang dikembangkan
dalam kurikulum, ada kurikulum yang lebih memperdulikan nilai
kemanusiaan, nilai budaya, dan juga nilai budaya. Pada kurikulum yang
berorientasi pada nilai yang diutamakan adalah nilai-nilai.
3. Teori yang Berorientasi pada Bahan
Proses yang dimaksud disini adalah proses pengembangan
kurikulum.4
4. Teori berorientasi pada Hasil (Kompetensi)
Sa’dun Akbar & Hadi Sriwiyana, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu
4
5|Teori Kurikulum
Teori ini lebih mengutamakan kemampuan-kemampuan apa yang ada
pada diri siswa setelah mereka mempunyai pengalaman belajar tertentu
yang didesain dalam kurikulum. Kemampuan ini tentunya berkaitan
dengan isi kurikulum: tujuan, bahan ajar, pengalaman belajar proses dan
model pembelajaran, evaluasi, dan lainniya.
6|Teori Kurikulum
menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat
bidang studi kurikulum.
Seperti halnya para ahli sosial lainnya, para ahli teori kurikulum juga diuntut
untuk:6
1. Mengembangkan definisi-definisi deskriptif dan perspektif dari istilah-
istilah teknis
2. Mengadakan klasifikasi tentang pengetahuan yang telah ada dalam
pengetahuan-pengetahuan baru.
3. Melakukan penelitian penelitian inferensial dan prediktif
4. Mengembangkan sub-subteori kurikulum, mengembangkan dan
melaksanakan model-model kurikulum.
7|Teori Kurikulum
kurikulum, merumuskan tujuan, memilih isi, menetukan kegiatan belajar,
desain kurikulum, menilai hasil.
Pada tahun 1947 di Univertas Chicago berlangsung diskusi besar
pertama tentang kurikulum. Sebagai hasil diskusi tersebut dirumuskan tiga
tugas utama teori kurikulum:
1. Mengidentifikasi masalah-masalah penting yang muncul dalam
pengembangan kurikulum dan konsep-konsep yang mendasarinya,
2. Menentukan hubungan antara masalah-masalah tersebut dengan struktur
yang mendukungnnya,
3. Mencari atau meramalkan pendekatan-pendekatan pada masa yang akan
datang untuk memecahkan masalah tersebut.
Ralph W.Tylor (1949) mengemukakan empat pertanyaan pokok
yang menjadi inti kajian kurikulum:
1. Tujuan pendidikan yang manakah yang ingin dicapai oleh sekolah?
2. Pengalaman pendidikan yang bagaimanakah yang harus disediakan untuk
mencapai tujuan tersebut?
3. bagaimana mengorganisasikan pengalaman pendidikan tersebut secara
efektif?
4. bagaimana kita menentukan bahwa tujuan tersebut telah tercapai?7
7
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013), Hlm. 29.
8|Teori Kurikulum
1. Sumber pengembangan kurikulum
Pengembang kurikulum pertama bertolak dari kehidupan dan
pekerjaan orang dewasa, karena sekolah mempersiapkan anak bagi
kehidupan orang dewasa, kurikulum terutama isi kurikulum diambil dari
kehidupan orang dewasa. Dalam pengembangan selanjutnya, sumber ini
menjadi luas meliputi semua unsur kebudayaan. Pendidikan atau
pengajaran bukan memberikan sesuatu pada anak, melainkan
menumbuhkan potensi-potensi yang telah ada pada anak. Ada tiga
pendekatan terhadap anak sebagai sumber kurikulum, yaitu kebutuhan
siswa, perkembangan siswa, dan minat siswa. Beberapa pengembang
kurikulum mendasarkan penentuan kurikulum pada pengalaman-
pengalaman penyusunan kurikulum yang lalu. Hal lain yang menjadi
sumber penyusunan kurikulum adalah nilai-nilai. Terakhir yang menjadi
sumber penentuan kurikulum adalah kekuasaan sosial-politik.8
2. Desain dan rekayasa kurikulum
Desain kurikulum merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi,
serta proses belajar yang akan diikuti siswa pada berbagai tahap
perkembangan pendidikan. Dalam desain kurikulum akan tergambar
unsure-unsur dan kurikulum, hubungan antara satu unsure dengan unsure
lainnya, prinsip-prinsip pengorganisasian, serta hal-hal yang diperlukan
dalam pelaksanaannya. Dalam desain kurikulum, ada dua dimensi
penting, yaitu:
a. substansi, unsur-unsur serta organisasi dari dokumen tertulis
kurikulum,
b. model pengorganisasian dan bagian-bagian kurikulum terutama
organisasi dan proses pengajaran.
Ada dua hal yang perlu ditambahkan dalam desain kurikulum:
Pertama, ketentuan-ketentuan, tentang bagaimana penggunaan
kurikulum serta bagaimana mengadakan penyempurnaan-
penyempurnaan berdasarkan masukan dari pengalaman, kedua,
8
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2013), Hlm. 33-35.
9|Teori Kurikulum
kurikulum itu dievaluasi, baik bentuk desainnya maupun system
pelaksanaannya.
E. Corre Curriculum
9
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1992), Hlm. 11.
10 | T e o r i K u r i k u l u m
Alberty dalam menggunakan istilah core curriculum dan general
curriculum dalam pendidikan digunakan secara simultan yang akhirnya dia
berpendapat atas kedua istilah tersebut dengan sebutan core program.
Dalam kaitannya dengan core program Alberty mengajukan enam tipe
(jenis) core program, yaitu:10
10
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1992), Hlm. 11-12.
11 | T e o r i K u r i k u l u m
3. Pengalaman belajar kelompok inti biasanya diorganisasikan berdasarkan
pada unit kerja yang luas dan tidak terikat pada subject matter (mata
pelajaran) tradisional.
4. Guru kurikulum inti menggunakan metode pengajaran yang lebih
fleksibel dan bebas, dan menggunakan prosedur kelompok kerja sama
dalam merencanakan dan melasanakan kegiatan belajar.
5. Program kurikulum inti menggunakan berbagai macam pengalaman
belajar.
6. Bimbingan merupakan bagian yang pokok dari kegiatan kurikulum(
Saylor dan Alexander 1956 dalam Subandijah, 1992:15-16).
11
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1992), Hlm. 11-12.
12 | T e o r i K u r i k u l u m
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori kurikulum dapat digunakan untuk melukiskan, menjelaskan dan
meramalkan hal yang harus dilakukan atau kemungkinan baru yang akan
terjadi. Di samping itu, teori kurikulum juga mengadakan analisis tentang
keadaan pendidikan dan dampaknya terhadap masyarakat luas.
13 | T e o r i K u r i k u l u m
Daftar Pustaka
14 | T e o r i K u r i k u l u m