Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GIZI PADA BALITA

Topik : Gizi pada balita


Sub Pokok Bahasan : Gizi seimbang pada balita dan cara mengolah bahan makanan
Sasaran : Keluarga Tn. U
Waktu : Pukul 09.00 – 09.20 (20 Menit)
Hari/Tanggal : Senin, 07 Oktober 2019
Tempat : Rumah Tn. U
Nama Penyuluh : Rima Novianti Firdaus

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan semua anggota keluarga mampu memahami dan
mengetahui pentingnya gizi seimbang dan cara mengolah bahan makanan untuk
balita.
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta diharapkan dapat :
1. Mengetahui bagaimana gizi seimbang untuk balita
2. Mengetahui cara pengolahan bahan makanan
3. Mengaplikasikan materi yang didapat dalam kehidupan sehari-hari
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian gizi dan Gizi seimbang
2. Macam-macam zat Gizi dan sumber-sumber gizi seimbang
3. Menu makan untuk balita
4. Cara pengolahan bahan makanan
5. Tips untuk balita yang susah makan
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media Penyuluhan
1. Leaflet
F. Setting Tempat
G. Kegiatan Penyuluhan
Tahapan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Sasaran
Pengkajian
1. Pembukaan 2 menit - Mengucapkan salam pembuka - Menjawab
dan perkenalan salam
- Menjelaskan topik dan tujuan - Mendengarkan
penyuluhan
- Kontrak waktu untuk - Mendengarkan
kesepakatan penyuluhan
dengan sasaran
2. Kegiatan Inti 15 menit - Menjelaskan Pengertian gizi - Mendengarkan
dan gizi seimbang
- Menjelaskan Zat Gizi dan - Mendengarkan
sumber-sumber gizi seimbang
- Menjelaskan Menu makan - Mendengarkan
untuk balita
- Menjelaskan Cara pengolahan - Mendengarkan
makanan
- Menjelaskan Tips untuk balia - Mendengarkan
yang susah makan
3. Evaluasi / 3 menit - Mengevaluasi pengetahuan - Tanya Jawab
Penutup sasaran tentang materi yang
telah disampaikan dengan sesi
tanya jawab
- Menyimpulkan materi - Mendengarkan
- Menutup acara dengan - Mendengarkan
mengucapkan salam

H. Evaluasi
1. Peserta penyuluhan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan
2. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diberikan
secara tepat
3. Peserta mampu menjawab pertanyaan dengan tepat
1. Gizi seimbang untuk balita
2. Menu makan untuk balita
3. Cara pengolahan bahan makanan
LAMPIRAN
GIZI PADA BALITA

A. Latar Belakang
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang sesuai
dengan usianya. Berbagai upaya dilakukan orang tua agar sang buah hati senantiasa
sehat. Salah satu upaya yaitu dengan memberikan asupan gizi yang baik. Usia balita
merupakan usia yang rawan, karena pertumbuhan masa ini menentukan
perkembangan dan mental sang buah hati kedepannya. Oleh karena itu, asupan
makanan yang bergizi sangat penting bagi pertumbuhan sel otak dan fisiknya.
Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan, erat kaitannya dengan kesehatan serta kecerdasan. Oleh sebab itu,
gizi menjadi salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Status gizi yang baik
pada balita perlu mendapatkan perhatian lebih karena ketika status gizi balita buruk
dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental maupun
kemampuan berfikir dan tentu saja akan menurunkan produktivitas. Jenis makanan
dan cara pengolahannya pun menjadi salah satu faktor penting, karena apabila cara
mengolahnya salah, gizi yang terkandung didalam makananpun akan berkurang.
Pengaturan dan perencanaan menu harus hati-hati dan sesuai dengan kebutuhan
serta kesehatannya. Pada dasarnya, kebutuhan kalori manusia bervariasi sesuai
usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, tinggi badan dll.

B. Pengertian gizi dan gizi seimbang


Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal
oleh suatu organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi. Gizi seimbang pada balita adalah susunan makanan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan (BB) ideal balita.
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di
dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam
kehidupan sehari-hari, mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh.
C. Zat Gizi dan sumber-sumber gizi seimbang
Sumber zat tenaga ( beras, beras jagung,kentang sagu, bihun, mie, roti,
makaroni, biskuit). Sumber zat pembangun ( ayam, ikan, daging, telur, hati, keju,
susu, kacang-kacangan, tahu, tempe). Sumber zat pengatur ( sayur dan buah yang
berwarna segar) .Didalam makanan terdapat beberapa jenis zat gizi, yaitu
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Gizi yang seimbanng sangat
dibutuhkan balita. Berikut beberapa macam zat gizi yang dibutuhkan oleh balita :
1. Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah untuk memenuhi kebutuhan khusus
tubuh akan energy. Zat yang menghasilkan energi adalah karbohidrat. Tenaga
diperlukan untuk melakukan aktivitas serta pertumbuhan dan perkembangan.
Kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada orang
dewasa. Angka kecukupan energi balita usia 1-3 tahun dan 4-5 tahun secara
berturut-turut adalah 1000 kkal dan 1550 kkal.
Karbohidrat terkandung didalam semua kelompok makanan. Jumlah dan jenis
nya juga bervaiasi dalam masing-masing kelompok. Sumber karbohidrat
diantaranya : roti, sereal, beras, pasta, kentang, jagung, kacang-kacangan, umbi-
umbian, gandum, oat, dan laiinya.
2. Protein
Protein sebaga zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik
dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan
yang rusak. Angka kecukupan protei yang dianjurkan untuk balita usia 1-3 tahun
adalah 25 gr dan 4-5 tahun adalah 39 gram. Protein dapat ditemukan baik
didalam sumber nabati maupun hewani.
Sumber protein yang dianjurkan adalah kacang-kacangan, tempe, tahu,
daging, telur, ayam, hati, susu, olahan susu seperi keju dan youghurt.
3. Lemak
Lemak merupakan bentuk energi terkonsentrasi yang memberikan kalori
sebesar 9 kal/gram. Dua kali jumlah kalori yang dihasilkan oleh karbohidrat dan
protein. Lemak dalam makanan bervariasi jenis dan jumlahnya. Beberapa lemak
dapat terlihat kasat mata seperti gajih yang terlihat didaging dan mentega namun
ada juga lemak yang tidak dapat dilihat kasat mata, seperti lemak didalam susu,
keju.
4. Vitamin
Fungsi vitamin adalah untuk membantu proses metabolisme, yang
berarti kebutuhannya ditentukan oleh asupan energi, karbohidrat, protein dan
lemak. Kebutuhan vitamin sukar ditetapkan. Beberapa Vitamin berfungsi sebagai
antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari ketidakstabilan radikal bebas.
Vitamin dapat dijumpai di semua kelompok makanan. Mengonsumsi suplemen
vitamin dapat mencegah penyakit defisiensi, seperti skrobut dan beri-beri.

5. Mineral
Mineral berperan meningkatkan pertumbuhan dan mempertahankan
kesehatan. Ada beberapa mineral utama yaitu kalsium, klorida, magnesium,
fosfor, kalium, natrium, sulfur. Mineral didapat dengan berbagai cara.
Kebanyakan terkandung didalam makanan yang belum diolah atau diproses.
Mineral terkandung didalam semua kelompok makanan.

D. Menu makan untuk balita


Makanan pada usia ini sama dengan orang dewasa dan secara fisiologis saluran
pencernaan mungkin sudah sempurna.
1. Makanan
1) Nasi atau bahan makanan pengganti dari 150 gr beras
2) Sayuran berwarna hijau : ½ mangkuk (50 gr)
3) Lauk pauk : tempe 2 potong (50 gr), daging 2 potong (50 gr) atau bahan
pengganti lain dari sumber protein.
4) Buah-buahan : pepaya, pisang (100 gr)
5) Susu : 1 gelas (200 gr)
2. Makanan selingan : 2 kali sehari (seperti biskuit, bubur kacang, puding)
3. Perlu ditambah tiap kali 2 sendok makan gula (20 gr) dan 2 sendok makan
minyak (10 gr).

Contoh menu makanan untuk balita :


Usia 1-3 Tahun Usia 4-6 Tahun
Jenis Bahan Berat Jenis Bahan Berat
Beras 150 gr Beras 200 gr
Daging/telur/ayam/ikan 50 gr Daging/telur/ayam/ikan 50 gr
Tempe/tahu 50 gr Tempe/tahu 50 gr
Sayuran 50 gr Sayuran 50 gr
Buah 100 gr Buah 100 gr
Susu segar/cair 200 gr Susu segar/cair 200 gr
Gula pasir 2 sdm Gula pasir 3 sdm
Minyak goreng 2 dm Minyak goreng 2 sdm
Pagi Siang Malam
Nasi / Tim / Bubur nasi Nasi / Tim / Bubur nasi Nasi / Tim / Bubur nasi
Semur bola-bola Sop baso ikan + Opor telur Perkedel
daging giling Tahu isi wortel+buncis Terik tahu + Sayuran Tumis
(wortel, tahu, bayam) tempe Jeruk kacang panjang Pisang

Selingan Jam 10.00 Selingan Jam 16.00 Selingan Jam 21.00

Bubur Kacang hijau Puding buah Susu

E. Cara pengolahan makanan


Pilihlah bahan makanan yang masih fresh, setelah itu pilihlah alat masak yang
tidak terlapisi bahan kimia. Pastikan alat masak yang digunakan harus bersih dan
steril. Hindarilah mengolah makanan dengan tangan kotor, jangan bermain dengan
hewan peliharaan, hindari menggunakan lap yang sudah kotor untuk membersihkan
meja dan alat makan, lindungilah makanan dengan baik jika hendak disimpan dalam
waktu yang lama. Teknik pengolahan makanan atau memasak juga mempengaruhi
mutu makanan. Kurangilah memasak dengan metode menggoreng dan dibakar,
karena selain mengandung lemak yang banyak, metode ini juga dapat merusak gizi
yang terdapat dalam makanan.
Makanan itu gizinya akan berkurang atau berisiko bagi kesehatan kalau kita
memasaknya tidak benar. Misalnya, memasak terlalu matang atau kurang matang.
Dibawah ini tips memasak agar gizi tetap optimal.
1. Menggoreng.
Bila ingin menggoreng bahan makanan, cobalah untuk memperhatikan
suhu minyak goreng. Ada baiknya kalau suhu itu tidak melewati titik asap dan
jangan sampai terlalu kering (gosong). Tujuannya, agar proteinnya tidak rusak.
2. Merebus sayuran
Merebus sayuran juga punya seninya sendiri. Bila ingin merebus, cukup
sampai setengah matang saja supaya vitamin dan mineral tidak banyak larut
dalam air. Lalu, air rebusan itu bisa kita manfaatkan sebagai bahan kuah sup
atau kaldu ayam. Merebus jangan terlalu lama, sekitar 2-3 menit sesuai dengan
sayuran yang akan direbus.
3. Memanggang.
Bila ingin memanggang daging, sebaiknya masukkan dulu ke dalam
microwave selama dua menit supaya agak matang. Dengan begitu, kita tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk memanggangnya. Soalnya, memanggang
daging terlalu kurang aik bagi kesehatan. Hal ini bisa menyebabkan munculnya
amina heterosiklis.
4. Menumis
Agar bahan makanan tetap bergizi saat ditumis, cobalah untuk memasak
dengan cepat potongan-potongan kecil dan tipis dari bahan makanan. Lalu,
gunakanlah sejumlah kecil lemak dalam wajan antilengket dan atas api yang
relatif besar.
5. Mengukus
Biasanya mengukus tidak terlalu lama sekitar 2-3 menit (bayam, kacang
polong) 5-7 menit (brokoli, kembang kol, buncis). Saat sedang mengukus
sayuran usahakan untuk selalu mengeceknya setiap 3 menit sekali. Agar
sayuran tidak terlalu matang dan lembek.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Gunakan bahan makanan yang beraneka ragam
2. Pilih bahan makanan yang mudah dicerna
3. Irisan lauk pauk dan sayur dibuat dalam potongan-potongan kecil
4. Gunakan bumbu yang tidak terlalu merangsang/pedas
5. Hindari makanan yang membuat tersedak seperti kacang goreng, anggur atau
klengkeng dalam bentuk utuh.
6. Gunakan alat makan yang aman, menarik dan berwarna warni
7. Agar anak balita mau makan sendiri, bujuk dan dampingi dengan sabar.

F. Tips untuk balita yang susah makan


Ketika sang buah hati tidak mau makan, bisa coba tips dibawah ini :
1. Praktikan pola makan teratur.
2. Jangan memaksa atau mengomeli anak pada saat makan
3. Pastikan bentuk penyajian makanan yang anda berikan terlihat menarik.
4. Ajak anak saat proses pembuatan makanan dan biarkan dia membantu anda
sebisanya
5. Ciptakan lingkungan dan buat suasana makan yang menyenangkan.
6. Berikan makanan sesuai dengan usianya.
7. Berikan alternatif makanan lain sebagai pengganti makanan yang tidak ia suka
8. Berikan snack atau makanan camilan yang begizi : susu, potongan buah, puding
susu. Pada saat memberikan snack tidak dekat dengan waktu pemberian makan
utama, karena dapat mengurangi nafsu makan.
9. Dalam pemberian makan setiap hari perhatikan 3J yaitu jenis, jumlah dan jadwal
makan.
10. Beri kesempatan anak makan sendiri
11. Jangan menuruti kecendrungan anak untuk menyukai satu makanan tertentu
12. Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar.
13. Kuragi frekuensi minum susu, minimal 2 kali sehari.

G. Kesimpulan
Masa Balita merupakan penentu kehidupan selanjutnya. Agar tumbuh kembang
optimal, berikan anak balita makanan dengan gizi seimbang. Gizi seimbang adalah
keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di dalam makanan maupun
minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari, Status gizi
yang baik pada balita perlu mendapatkan perhatian lebih karena ketika status gizi
balita buruk dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental
maupun kemampuan berfikir dan tentu saja akan menurunkan produktivitas. Adapun
sumber-sumber gizi yang terdapat didalam makanan yaitu karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral. Faktor lain yang dapat mengakibatkan anak kurang
memiliki gizi karena pengolahan makanan yang salah. Dalam pengolahan bahan
makanan perhatikan keadaan bahan makanan karena jika kita megolahnya dengan
benar gizi yang terkadung dalam makananpun tidaka akan terbuang sia-sia.

H. Referensi
Istiany, A dan Rusilanti. (2014). Gizi terapan. Bandung : Pt remaja rosdakarya.

Williams, L dan Wilkins. (2012). Ilmu gizi menjadi sangat mudah (nutrition made
incredibly easly) Edisi 2 . Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai