2 Pembuatan Produk
2.2.1 Tema Produk
Tema yang kami ambil untuk produk kami adalah childhood, dimana
spesifik produk dinamakan “Kokebirds” yang di adaptasi dari tokoh kartun
Angry Birds. Diharapkan dengan memberikan tema tersebut, dapat
meningkatkan minat anak muda terhadap produk inovasi pertanian.
Kompos
Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya
berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti
jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah kota. Karakteristik : kompos
mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat
tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis. Dikenal 2 peranan kompos
yaitu soil conditioner dan soil ameliorator. Soil condotioner yaitu
peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terutama tanah
kering, sedangkan soil ameliorator berfungsi dalam memperbaiki
kemampuan tukar kation pada tanah.
Kompos yang baik untuk digunakan sebagai media tanam yaitu yang
telah mengalami pelapukan secara sempurna, ditandai dengan
perubahan warna dari bahan pembentuknya (hitam kecokelatan), tidak
berbau, memiliki kadar air yang rendah, danmemiliki suhu ruang.
Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik
maupun anaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan.
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan
kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan
tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba
tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan
penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk
menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga d
iketahui dapat membantu tanaman menekan pertumbuhan dan serangan
penyakit, meningkatkan retensi atau ketersediaan hara di dalam tanah.
Peran bahan organik terhadap sifat biologis tanah adalah
meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berperan pada fiksasi
nitrogen dan transfer hara tertentu seperti N, P, dan S. Peran bahan
organik terhadap sifat kimia tanah adalah meningkatkan kapasitas tukar
kation sehingga memengaruhi serapan hara oleh tanaman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengomposan antara lain:
rasio c/n, ukuran partikel, aerasi, porositas, kelembapan (moisture
content, temperatur/suhu, ph, kandungan hara, kandungan bahan
berbahaya. Lama waktu pengomposan tergantung pada karakteristik
bahan yang dikomposkan, metode pengomposan yang dipergunakan
dan dengan atau tanpa penambahan aktivator pengomposan.
Lumut
Tumbuhan ini memiliki peranan dalam menyediakan oksigen dan
menjaga kelembaban untuk tumbuhan lain, mengingat tumbuhan lumut
memiliki sifat sel yang menyerupai spons lumut memiliki kemampuan
menyimpan air dengan kapasitas yang besar. Lumut memiliki berbagai
kandungan organik yang dapat menunjang sifatnya sebagai tanaman
perintis. Lapisan lumut yang tebal bisa menghambat pertumbuhan
gulma dan jamur, karena biji-biji gulma dan spora jamur yang
menempel pada lapisan lumut tersebut tidak bisa tumbuh karena kondisi
yang terlalu asam .
DAFTAR PUSTAKA