ISI
5
6
Berat
Waktu makan menu Bahan
makanan
URT Gram
Nama/No.RM : Tn.I
NO Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan
teraakhir? 0
a. Tidak ada penurunan BB 2
b. Tidak yakin ada tanda baju menjadi longgar
c. Jika ya, berapa penurunan BB tersebut 1
1 – 5 kg 2
6 – 10 kg 3
11 – 15 kg 4
>15 kg 2
Tidak tahu berapa kg penurunannya
2. Apakah asupan makan pasien bekuranf karena
penurunan nafsu makan/kesulitan menerima
makanan? 0
a. Tidak 1
b. Ya
3. Pasien dengan diagnosis khusus/kondisi khusus (DM, 2
Kemoterapi/hemodialisa, geriatric/ imunitas menurun/
lain-lain....sebutkan) asam urat
Total skor: 2
Dirujuk ke Ahli Gizi Ya
Skor 0 – 1 : Resiko Malnutrisi Ringan
Skor 2 – 3 : Resko Malnutrisi Sedang
Skor 4 – 5 : Resiko Manutrisi Tinggi
Kesimpulan:
Total Skor <2 : dilakukan asuhan gizi diet umum (standar makanan umum RS)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
pasien composmentis, radang sendi
disiku dan sakit kaki dibagian kanan
dan kiri, dan hasil pemeriksaan klinik
TD rendah dan suhu normal.
RIWAYAT GIZI
Pola makan :
Pagi: teh manis (gula pasir 2 sdm) dan kue nagasari 3 bh
Siang : nasi putih 180 gram, rawon daging sapi dan teh manis
(gula pasir 2 sdm)
Selingan: tahu goreng 2 bh dan tempe goreng 2 bh
Malam : nasi putih 180 gram, ikan sarden 1 ½ ptg dan tumis kangkung 3 sdm
Asupan Gizi :
Asupan oral Kebutuhan %Asupan
Energi = 2482,7 kkal Energi = 2205,8 kkal Energi = 113 % (lebih)
Protein = 82,5 gram Protein = 55 gram Protein = 150 % (lebih)
Lemak = 89,6 gram Lemak = 37 gram Lemak = 242 % (lebih)
Kh = 342,3 gram Kh = 413,5 gram Kh = 83 % (cukup)
Kesimpulan:
Berdasarkan pola makan yang dibandingkan dengan kebutuhan gizi pasien
diperoleh asupan energi sebesar 113% , protein sebesar 99,7%, lemak 183 % dan
karbohidrat sebesar 96%. Asupan energi dan lemak termasuk kategori lebih.
Riwayat Personal
Keluhan Utama : pasien composmentis, radang sendi disiku dan sakit kaki
dibagian kanan dan kiri
Riwayat Penyakit Sekarang: asam urat
Riwayat Penyakit Dahulu: tidak ada riwayat penyakit dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga: DM
INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Intervensi
- Memberikan makanan secukupnya sesuai dengan kebutuhan zat gizi pasien
- Menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin hingga batas normal
- Membatasi asupan tinggi kolesterol
- Memperbaiki pola makan yang salah dengan memberikan pengetahuan
tentang pedoman umum gizi seimbang dan diet rendah purin
B. Jenis Intervensi
a. Pemberian makanan dan atau zat gizi
Preskripsi diet :
Jenis diet : Diet Purin Rendah
Bentuk Makanan : Biasa
Cara pemberian : Oral
Tujuan Diet
- Memberikan makanan secukupnya sesuai dengan kebutuhan zat gizi pasien
- Membatasi asupan tinggi kolesterol
- Mempertahankan status gizi yang optimal
- Menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin hingga batas normal
- Memperbaiki pola makan yang salah dengan memberikan pengetahuan
tentang pedoman umum gizi seimbang
Syarat atau Prinsip Diet
- Energi sesuai kebutuhan pasien sebesar 2205,8 kkal
- Protein cukup sebesar 55 gram (10% dari kebutuhan energi total)
- Lemak sedang sebesar 37 gram (15% dari kebutuhan energi total)
- Karbohidrat tinggi sebesar 413,5 gram (75% dari kebutuhan energi total)
- Vitamin, mineral dan serat cukup
- Cairan tinggi yaitu 2 – 2,5 liter/hari
- Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin
> 150 mg/100 gram bahan makanan.
15
Perhitungan
BEE = 66 + (13,7 x BB) + ( 5 x TB ) – (6,8 x U )
BEE = 66 + (13,7 x 62 ) + ( 5 x 165 ) – (6,8 x 48 )
BEE = 66 + 849,9 + 825 – 326,4
BEE = 1414 kkal
TEE = BEE x F.A x F.S
TEE = 1414 x 1,2 x 1,3
TEE = 2205,8 kkal
Faktor aktifitas = 1,2 tidak terikat tempat tidur
Faktor stress = 1,3 stress ringan
Protein = 10% x 2205,8 / 4 = 55 gram
Lemak = 15% x 2205,8 / 9 = 37 gram
Karbohidrat = 75% x 2205,8 / 4 = 413,5 gram
b. Konseling Gizi
Sasaran : Tn.I
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruangan Poli Umum
Tujuan: - Mencapai kesehatan pasien
- Memberikan pengetahuan tentang penyakit asam urat dan diet
rendah purin
- Diharapkan pasien menerapkan pola makan yang baik dan
seimbang
Materi: - Pengertian asam urat
- Faktor penyebab asam urat
- Bagaimana pencegahannya
- Diet purin rendah untuk pasien asam urat
- Makanan yang dibatasi dan tidak diperbolehkan
Metode : konsultasi dengan pasien dan tanya jawab
Media : leaflet dan buku foto makanan
Evaluasi: - Menanyakan kembali kepada pasien mengenai materi yang
16
diberikan.
- Pasien perlu membatasi konsumsi makanan tinggi purin dan
tinggi lemak.
c. Koordinasi dengan tim asuhan gizi:
Tidak ada koordinasi dengan tim asuhan gizi
RENCANA MONITORING DAN EVALUASI
22,77 kg/m2
lebih cepat sedangkan kadar HDL kolesterol juga meningkat sehingga rasio kadar
kolesterol total/HDL menjadi rendah (Djauzi, 2005).
2. Faktor Usia
Semakin tua usia seseorang maka fungsi organ tubuhnya semakin
menurun, begitu juga dengan penurunan aktivitas reseptor LDL, sehingga bercak
perlemakan dalam tubuh semakin meningkat dan menyebabkan kadar kolesterol
total lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL relative tidak berubah. Pada usia 10
tahun bercak perlemakan sudah dapat ditemukan di pembuluh darah. Prevalensi
hiperkolesterolemia pada kelompok usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat
sesuai dengan pertambahan usia hingga 15,5% pada kelompok usia 55-64 tahun
(Djauzi, 2005).
3. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan salah satu faktor terjadinya dislipidemia. Dalam
ilmu genetika menyebutkan bahwa gen diturunkan secara berpasangan
memerlukan satu gen dari ibu dan satu gen dari ayah, sehingga kadar
hiperlipidemia tinggi dan diakibatkan oleh faktor dislipidemia primer karena
faktor genetik (Djauzi, 2005).
4. Faktor Kegemukan
Salah satu penyebab kolesterol naik adalah karena kelebihan berat badan
atau juga bisa disebut dengan penyakit obesitas. Kelebihan berat badan ini juga
bisa disebabkan oleh makanan yang terlalu banyak yang mengandung lemak jahat
tinggi di dalamnya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan
dapat menurunkan HDL (Anwar, 2004).
5. Faktor Olahraga
Manfaat berolahraga secara teratur dapat membantu untuk meningkatkan
kadar kolesterol baik atau HDL dalam tubuh. Selain itu berolahraga mampu
meproduksi enzim yang berperan untuk membantu proses memindahkan
kolesterol LDL dalam darah terutama pada pembuluh arteri kemudian
dikembalikan menuju ke hati untuk diubah menjadi asam empedu. Asam empedu
ini diperlukan melancarkan proses pencernaan kadar lemak dalam darah. Semakin
19
rutin berolahraga dengan teratur maka kadar kolesterol LDL dalam tubuh akan
semakin berkurang sampai menuju ke titik normal (Arisman, 2008).
6. Faktor Merokok
Merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL,
trigliserida, dan menurunkan kolesterol HDL. Ketika pengguna rokok menghisap
rokok maka secara otomatis akan memasukkan karbon monoksida ke dalam paru-
paru dan akan merusak dinding pembuluh darah. Nikotin yang terkandung dalam
asap rokok akan merangsang hormone adrenalin, sehingga akan mengubah
metabolisme lemak yang dapat menurunkan kadar kolesterol HDL dalam darah
(Anwar, 2004).
7. Faktor Makanan
Konsumsi tinggi kolesterol menyebabkan hiperkolesterolemia dan
arterosklerosis. Asupan tinggi kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar
kolestertol total dan LDL sehingga mempunyai resiko terjadinya dislipidemia
(Anwar, 2004).
c. Patofisiologi
Kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid diangkut dalam darah sebagai
kompleks lipid dan protein (lipoprotein). Lipid dalam darah diangkut dengan 2
cara yaitu jalur eksogen dan jalur endogen. Jalur eksogen yaitu trigliserida dan
kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas sebagai kilomikron.
Selain kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus juga terdapat kolesterol
dari hati yang diekskresi bersama empedu ke usus halus. Baik lemak di usus halus
yang berasal dari makanan maupun yang berasal dari hati disebut lemak eksogen.
Jalur endogen yaitu trigliserida dan kolesterol yang disintesis oleh hati mengalami
hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga menghidrolisis
kilomikron menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil. LDL merupakan
lipoprotein yang mengandung kolesterol paling banyak (60-70%). Lipoprotein
dikelompokkan menjadi 6 kategori yaitu: I (Kilomikron), IIa (LDL), IIb
(LDL+very-low-density lipoprotein [VLDL]), III (intermediate density
lipoprotein), IV (VLDL), V (VLDL+kilomikron) (Dipiro et al, 2015). Jumlah
kolesterol yang akan teroksidasi tergantung dari kadar kolesterol yang terkandung
20
Berat
Waktu makan menu Bahan
makanan
URT Gram
Nama/No.RM : Ny. H
Tanggal Lahir :-
NO Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan
teraakhir?
a. Tidak ada penurunan BB 0
b. Tidak yakin ada tanda baju menjadi longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan BB tersebut
1 – 5 kg 1
6 – 10 kg 2
11 – 15 kg 3
>15 kg 4
Tidak tahu berapa kg penurunannya 2
2. Apakah asupan makan pasien bekuranf karena
penurunan nafsu makan/kesulitan menerima
makanan?
a. Tidak 0
b. Ya 1
3. Pasien dengan diagnosis khusus/kondisi khusus (DM, 2
Kemoterapi/hemodialisa, geriatric/ imunitas menurun/
lain-lain....sebutkan) Dislipidemia
Total skor: 2
Dirujuk ke Ahli Gizi Ya
Skor 0 – 1 : Resiko Malnutrisi Ringan
Skor 2 – 3 : Resko Malnutrisi Sedang
Skor 4 – 5 : Resiko Manutrisi Tinggi
Kesimpulan:
Total Skor <2 : dilakukan asuhan gizi diet umum (standar makanan umum RS)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
pasien composmentis dan nyeri
dibagian lutut.
RIWAYAT GIZI
Pola makan :
Pagi: Nasi putih @200 gram, ikan asin goreng @15 gram dan buah papaya @100
gram
Siang: Nasi putih @200 gram, nila bakar @80 gram dan sayuran rebus seperti
wortel @50 gram dan papaya muda @50 gram.
Malam: Nasi goreng @200 gram
Asupan Gizi :
Asupan oral Kebutuhan %Asupan
Energi = 1.483,6 kkal Energi = 1.493,6 kkal Energi = 99 % (cukup)
Protein = 47,4 gram Protein = 56 gram Protein = 85 %(cukup)
Lemak = 30,2 gram Lemak = 41,4 gram Lemak = 73 % (kurang)
Kh = 251,1 gram Kh = 224 gram Kh = 112 % (lebih)
Riwayat Personal
Keluhan Utama : pasien composmentis dan nyeri dibagian lutut
Riwayat Penyakit Sekarang: dislipidemia
Riwayat Penyakit Dahulu: tidak ada riwayat penyakit dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga: tidak ada riwayat penyakit keluarga
INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Intervensi:
- Memberikan makanan secukupnya sesuai dengan kebutuhan zat gizi pasien
- Menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin hingga batas normal
- Membatasi asupan tinggi kolesterol
- Menurunkan berat badan hingga mencapai IMT normal yaitu 18,5-25 kg/m2
- Memperbaiki pola makan yang salah dengan memberikan pengetahuan
tentang pedoman umum gizi seimbang, diet dislipidemia II dan diet rendah
purin I
B. Jenis Intervensi : Diet Dislipidemia dan Rendah Purin I
a. Pemberian makanan dan atau zat gizi
Preskripsi diet:
Jenis diet: Diet Dislipidemia II dan Rendah Purin I
Bentuk Makanan : Biasa
Cara pemberian : Oral
Tujuan Diet
- Mencapai berat badan ideal
- Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
- Menurunkan asupan kolesterol makanan
- Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan
karbohidrat sederhana
- Pengetahuan tentang gizi seimbang
Syarat atauPrinsip Diet
1. Energi sesuai dengan kebutuhan pasien yaitu 1493,6 kkal
2. Protein cukup, yaitu 56 gram dari kebutuhan total
3. Lemak sedang, yaitu 41,4 gram dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat sedang, yaitu 224 gram dari kebutuhan energi total
5. Serat tinggi, terutama serat larut air yang terdapat dalam apel, beras
tumbuk atau beras merah, havermour, dan kacang-kacangan
6. Vitamin dan mineral cukup.
29
Perhitungan
BEE = 655 + (9,6 x BB) + ( 1,8 x TB ) – (4,7 x U )
BEE = 655 + (9,6 x 33,3 ) + (1,8 x 137 ) – (4,7 x 54 )
BEE = 655 + 309,69+ 246,6 – 253,8
BEE = 957,49 kkal
TEE = BEE x F.A x F.S
TEE = 957,49 x 1,2 x 1,3
TEE = 1493,6 kkal
Faktor aktifitas = 1,2 tidak terikat tempat tidur
Faktor stress = 1,3 tidak mengalami stress
Protein = 15% x 1493,6 / 4 = 56 gram
Lemak = 25% x 1493,6 / 9 = 41,4 gram
Karbohidrat = 60% x 1493,6 / 4 = 224 gram
b. Konseling Gizi
Sasaran: Pasien
Waktu: ±15 mnt
Tempat: Ruang Poli Gizi
Tujuan:
1. Agar dapat menurunkan kadar purin dan kolesterol pada pasien
2. Agar dapat membantu pasien merubah hidup sehat
3. Agar dapat membantu pasien mengatur pola makan yang baik dan benar
Materi:
1. Pengertian kolesterol dan asam urat
2. Menjelaskan jenis makanan yang boleh atau yang tidak boleh
3. Pola makanan gizi seimbang
Metode : langsung, menggunakan leaflet dan wawancara
Evaluasi: menanyakan kembali kepada pasien apakah sudah jelas
c. Koordinasi dengan tim asuhan gizi:
Tidak ada koordinasi dengan tim asuhan gizi
30
Penambahan energi tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum
hamil.
Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau
air. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah
1 kg/minggu.
Protein tinggi (1 ½ -2 g/kg berat badan)
Lemak sedang,bagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak
tidak jenuh ganda.
Vitamin cukup, vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi
Mineral cukup terutama kalsium dan kalium.
Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.
Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan
disesuaikan dengan cairan yang keluar dan urin, muntah, keringat dan
pernapasan.
4. jenis dan indikasi pemberiannya
Diet preeklampsia I
Diberikan pada pasien preeclampsia berat. Diet ini diberikan sebagai makanan
perpindahan dari preeclampsia I atau kepada pasien yang tidak begitu berat. Makanan
berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. makanan ini
cukup energy dan zat gizi lainnya.
Diet preeklamsia II
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeclampsia I makanan ini juga
tidak begitu berat dan makanannya berbentuk lunak dan diberikan sebagai diet rendah
garam.
Diet preeklampsia III
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklamsia II atau kepada pasien
preeklamsia ringan. Makanan ini mengandung protein tinggi, dan garam rendah,
dibearikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi. Karena
jumlah energinya sesuai dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap
bulan.
34
Berat
Waktu makan menu Bahan
makanan
URT Gram
Nama/No.RM : Ny. K
Tanggal Lahir :-
NO Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan
teraakhir?
a. Tidak ada penurunan BB 0
b. Tidak yakin ada tanda baju menjadi longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan BB tersebut
1 – 5 kg 1
6 – 10 kg 2
11 – 15 kg 3
>15 kg 4
Tidak tahu berapa kg penurunannya 2
2. Apakah asupan makan pasien bekuranf karena
penurunan nafsu makan/kesulitan menerima
makanan?
a. Tidak 0
b. Ya 1
3. Pasien dengan diagnosis preeklampsia 2
Total skor: 2
Dirujuk ke Ahli Gizi Ya
Skor 0 – 1 : Resiko Malnutrisi Ringan
Skor 2 – 3 : Resko Malnutrisi Sedang
Skor 4 – 5 : Resiko Manutrisi Tinggi
Kesimpulan:
Total Skor <2 : dilakukan asuhan gizi diet umum (standar makanan umum RS)
RIWAYAT GIZI
Pola makan :
Pagi: nasi putih 2 ctg plastik, ikan mujair goreng 1 ptg sdg, sayur bayam jagung 1
mangkok
Selingan: rambutan 1 ikat
Siang : nasi putih 2 ctg plastik, ikan mujair goreng 1 ptg sdg, sayur bayam jagung
1 mangkok
Malam : nasi putih 2 ctg plastik, telur goreng 1 biji, kecap 1 sdm.
Asupan Gizi :
Asupan oral Kebutuhan %Asupan
Energi = 1155,3 kkal Energi = 2163 kkal Energi = 53 % (defisit)
Protein = 54,6 gram Protein = 101 gram Protein = 54 %(defisit)
Lemak = 29,9 gram Lemak = 58 gram Lemak = 51 % (defisit)
Kh = 167,5 gram Kh = 391 gram Kh = 42 % (defisit)
INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Intervensi
- Memberikan makanan secukupnya sesuai dengan kebutuhan zat gizi pasien
- Menurunkan tekanan darah pasien
- Membantu menghilangkan retensi garam dalam jaringan tubuh pasien
- Memperbaiki poka makan pasien yang salah dengan memberikan
40
Biokimia - - -
Sayuran : Semua sayuran segar, sayuran yang diawetkan tanpa garam dapur
dan natrium benzoat
Buah-buahan : Semua buah-buahan segar; buah yang diawetkan tanpa garam
dapur dan natrium benzoate
Lemak : Minyak goreng, margarin dan mentega tanpa garam.
Berat
Waktu menu Bahan
makan makanan
URT Gram
Nama/No.RM : Ny S
Tanggal Lahir :-
NO Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak
direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan
teraakhir?
a. Tidak ada penurunan BB 0
b. Tidak yakin ada tanda baju menjadi longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan BB tersebut
1 – 5 kg 1
6 – 10 kg 2
11 – 15 kg 3
>15 kg 4
Tidak tahu berapa kg penurunannya 2
2. Apakah asupan makan pasien bekurang karena
penurunan nafsu makan/kesulitan menerima
makanan? 0
a. Tidak 1
b. Ya
3. Pasien dengan diagnosis khusus/kondisi khusus (DM, 2
Kemoterapi/hemodialisa, geriatric/ imunitas menurun/
lain-lain....sebutkan) Abses Periumberikal
Total skor: 2
Dirujuk ke Ahli Gizi Ya
Skor 0 – 1 : Resiko Malnutrisi Ringan
Skor 2 – 3 : Resko Malnutrisi Sedang
Skor 4 – 5 : Resiko Manutrisi Tinggi
Kesimpulan:
Total Skor <2 : dilakukan asuhan gizi diet umum (standar makanan umum RS)
Klinik/Fisik :
Fisik Klinik
Keadaan umum : pasien Tanda vital:
composmentis, sakit bagian belakang Tekanan darah : 170/80 mmHg
kepala (N : 120/80 mmHg)
Nadi: 80x/menit (N: 80-100x/menit)
Respirasi 25x/menit (N:16-20x/menit)
Suhu : 36, 7 oC (N: 36 – 37oC)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
pasien composmentis, tekanan darah
tinggi (hipertensi), nadi, respirasi, dan
51
suhu normal
RIWAYAT GIZI
Pola makan : pola makan 3x sehari makan utama
Pagi: nasi 2 p, ikan asin 1 p
Siang: nasi 2 p, ikan asin 1 p
malam : nasi 2p, telur dadar 1p
pasien jarang mengkonsumsi buah dan sayur, dan menyukai makanan yang asin.
Asupan Gizi :
Asupan oral Kebutuhan %Asupan
Energi = 1012,5 kkal Energi = 1887 kkal Energi = 53% (defisit)
Protein = 31,1 gram Protein = 70 gram Protein = 44% (defisit)
Lemak = 18,9 gram Lemak = 41,9 gram Lemak = 45,1% (defisit)
Kh = 172,3 gram Kh = 306,6 gram Kh = 56,1 % (defisit)
Riwayat Personal
Keluhan Utama : pasien composmentis, sakit bagian belakang kepala
Riwayat Penyakit Sekarang: hipertensi
Riwayat Penyakit Dahulu: tidak ada riwayat penyakit dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga: tidak ada riwayat penyakit dahulu
DIAGNOSIS / MASALAH GIZI
Intake :
NI.2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan terhadap kecukupan kebutuhan makanan dan minuman
oral ditandai dengan asupan energi defisit yaitu 53% , protein 44%, lemak 45,1 %
dan karbohidrat 56,1 %.
NI.5.10.1 Kekurangan intake mineral kalium berkaitan dengan pengetahuan yang
kurang terhadap makanan dan zat gizi ditandai dengan meningkatnya tekanan
darah yaitu 170/80 mmHg dari keadaan normal.
Clinic :
NC.2.1 Gangguan penggunaan zat gizi berkaitan dengan gangguan metabolik
ditandai dengan hipertensi yaitu 170/80 mmHg.
Behaviour :
NB. 1.1 Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan makanan dan zat gizi
berkaitan dengan kurang informasi ditandai dengan suka mengonsumsi ikan asin.
INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Intervensi
- Memberikan makanan secukupnya sesuai dengan kebutuhan zat gizi pasien
- Menurunkan tekanan darah hingga batas normal
- Membatasi asupan natrium
- Memperbaiki pola makan yang salah dengan memberikan pengetahuan
tentang pedoman umum gizi seimbang dan diet garam rendah I
Preskripsi diet :
Jenis diet : diet Garam Rendah I
Bentuk Makanan : Biasa
Cara pemberian : Oral
Tujuan Diet
- Menurunkan tekanan darah menjadi normal
- Memberikan makanan secukupnya sesuai dengan kebutuhan zat gizi pasien
- Membatasi asupan natrium
- Mempertahankan status gizi yang optimal
- Memperbaiki pola makan yang salah dengan memberikan pengetahuan
tentang pedoman umum gizi seimbang
Syarat atau Prinsip Diet
- Energi sesuai kebutuhan yaitu 1887 kkal
- Protein cukup sebesar 70 gram (15% dari kebutuhan energi total)
- Lemak cukup sebesar 41,9 gram (20% dari kebutuhan energi total)
- Karbohidrat cukup sebesar 306,6 gram (65% dari kebutuhan energi total)
- Vitamin, mineral dan serat cukup
Perhitungan
BEE = 655 + (9,6 x BB) + ( 1,7 x TB ) – (4,7x U )
BEE = 655 + (9,6 x 49,6 ) + ( 1,7 x 151,5 ) – (4,7 x 38 )
BEE = 1210,11 kkal
TEE = BEE x F.A x F.S
TEE = 1210,11x 1,2 x 1,3
TEE = 1887 kkal
Faktor aktifitas = 1,2 tidak terikat tempat tidur
Faktor stress = 1,3 stress ringan
Protein = 15% x 1887 / 4 = 70 gram
Lemak = 20% x 1887 / 9 = 41,9 gram
Karbohidrat = 65% x 1887 / 4 = 306,6 gram
54
b. Konseling Gizi
Sasaran : Ny.S
Waktu : 15 menit
Tempat : POSYANDU Lansia
Tujuan: - Mencapai kesehatan pasien
- Memberikan pengetahuan tentang hipertensi dan diet rendah garam
- Diharapkan pasien menerapkan pola makan yang baik dan
seimbang
Materi: - Pengertian hipertensi
- Diet rendah garam untuk pasien hipertensi
- Makanan yang dibatasi dan diperbolehkan
Metode : konsultasi dengan pasien,tanya jawab
Media : leaflet dan buku foto makanan
Evaluasi: pasien sudah mengerti setelah tanya jawab
21,6 kg/m2
Biokimia - - -
Berat
Waktu makan menu Bahan
makanan
URT Gram
Makan malam -
61
Nama/No.RM : Ny. W
Tanggal Lahir :-
NO Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak
direncanakan / tidak diinginkan dalam 6 bulan
teraakhir?
a. Tidak ad apenurunan BB 0
b. Tidak yakin ada tanda baju menjadi longgar 2
c. Jika ada, berapa penurunan BB tersebut
1 – 5 kg 1
6 – 10 kg 2
11 – 15 kg 3
>15 kg 4
Tidak tahu berapa kg penurunannya 2
2. Apakah asupan makan pasien bekurang karena
penurunan nafsu makan / kesulitan menerima
makanan?
b. Tidak 0
c. Ya 1
3. Pasien dengan diagnosis khusus/kondisi khusus (DM, 2
Kemoterapi/hemodialisa, geriatric/ imunitas menurun/
lain-lain....sebutkan) Diabetes Militus
Total skor: 2
DirujukkeAhliGizi Ya
Skor 0 – 1 : Resiko Malnutrisi Ringan
Skor 2 – 3 : Resko Malnutrisi Sedang
Skor 4 – 5 : Resiko Manutrisi Tinggi
Kesimpulan:
Total Skor<2 : dilakukan asuhan gizi diet umum (standar makanan umum RS)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik
pasien composmentis, dan hasil
pemeriksaan tekanan darah pasien
tinggi.
RIWAYAT GIZI
Pola makan :
Pagi: Nasi putih 1 centong setengah, telur dadar 1 butir.
Selingan : Kacang telur garuda 1 bungkus.
Siang: Nasi putih 2 centong, oseng jagung potren, tempe goreng, ikan lele goreng.
Malam: -
Asupan Gizi :
Asupan oral Kebutuhan %Asupan
Energi = 1191,4kkal Energi = 1329,9 kkal Energi = 89 % (Cukup)
Protein = 47,4 gram Protein = 49,87 gram Protein=95,04%(Cukup)
Lemak = 59,4 gram Lemak = 29,55 gram Lemak = 201 % (lebih)
Kh = 128,3 gram Kh = 216,10 gram Kh = 59,37 % (Defisit)
Riwayat Personal
Keluhan Utama : pasien mengeluh badan terasa lemas dan nyeri kepala
Riwayat Penyakit Sekarang: Diabetes Melitus
Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien tidak memiliki riwayat penyakit dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga: Diabetes Melitus
DIAGNOSIS / MASALAH GIZI
Intake :
NI.5.6.2) Kelebihan intake lemak berkaitan dengan kurangnya pengetahuan yang
berhubungan dengan makanan dan nutrisi ditandai dengan sering mengkonsumsi
makanan yang digoreng dan persentase lemak 201 % (dalam kategori lebih).
NI.5.8.1) kekurangan intake karbohidrat berkaitan dengan pembatasan pemberian
makanan ditandai dengan persentase asupan karbohidrat 59,37 % (dalam kategori
defisit).
NI.5.10.1) kekurangan intake mineral kalium berkaitan dengan pengetahuan yang
kurang terhadap makanan dan zat gizi ditandai dengan meningkanya tekanan
darah pasien yaitu 150/90 mmHg dari keadaan normal.
Clinic :
NC.2.2) Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan
peningkatan gula darah dalam tubuh ditandai dengan kadar GDP 242 mg/dl
dalam kategori tinggi.
NC.2.2) Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan
peningkatan gula darah dalam tubuh ditandai dengan kadar Kolesterol : 242 mg/dl
dalam kategori tinggi.
NC.2.2) Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus berkaitan dengan
peningkatan gula darah dalam tubuh ditandai dengan kadar Trigliserida : 220
mg/dl dalam kategori tinggi.
NC 3.3) Berat badan lebih/overweight berkaitan dengan aktivitas kurang ditandai
dengan IMT diatas batas normal yaitu 27,39 kg/m2.
Behaviour :
NB.1.3) Belum siap untuk melakukan diet /perubahan pola hidup berkaitan
65
b. Konseling Gizi
Sasaran :Ny. W
Waktu: 15 menit
Tempat: Posyandu Lansia
Tujuan : - Mencapai kesehatan pasien
- Memberikan pengetahuan tentang penyakit diabetes melitus
- Diharapkan pasien menerapkan pola makan yang baik dan
seimbang
Materi : - Pengertian diabetes melitus.
- Faktor penyebab diabetes melitus.
- Bagaimana pencegahannya.
- diet diabetes melitus dan diet garam rendah
- Makanan yang dibatasi dan tidak diperbolehkan.
Metode : konsultasi dengan pasien dan tanya jawab
Media : leaflet dan buku foto makanan
Evaluasi: - Menanyakan kembali kepada pasien mengenai materi yang
diberikan.
- Pasien perlu membatasi konsumsi gula murni.
27,39 kg/m2