Anda di halaman 1dari 1

Kerajaan Perlak didirikan oleh para pendatang yang awal mulanya hanya berdagang sekaligus

berdakwah. Mereka merupakan rombongan Nahkoda Kapal Khalifah yang berjumlah 100 orang.
Datangnya rombongan tersebut membuat terjadinya perkawinan antara penduduk lokal dan para
pendatang dari Arab, India dan Persia, hal inilah yang membuat perkembangan islam semakin
pesat dan berdirinya kerajaan Islam yaitu Kerajaan Perlak pada tahun 225 H (840 M). Raja atau
Sultan pertama Kerajaan Perlak adalah Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah, beliau merupakan
keturunan dari hasil perkawinan antara penduduk lokal dan para pedagang tersebut.

Pada masa pemerintahan Alaidin Syed Maulana Abdul Aziz Syah Kerajaan Perlak tumbuh dan
berkembang menjadi kerajaan yang subur dan menjadi semakin luas. Beliau merupakan sultan yang
beraliran Syiah, alirian ini datang ke Nusantara atau Indonesia melalui para pedagang Gujarat,
Persia dan Arab. Aliran Syiah masuk pertama melalui Kerajaan Perlak dengan dukungan penuh dari
dinasti Fatimah di Mesir.

Saat pemerintahan sultan ke tiga yakni Sultan Alauddin Syed Maulana Abbas Shah, aliran Syiah
mulai di tinggalkan dan masuknya aliran Sunni ke Kerajaan Perlak. Setelah masuknya aliran Sunni,
terjadilah perang saudara dengan para pengikut aliran Syiah. Perang tersebut terjadi saat
meninggalnya Sultan pada tahun 913 Masehi. Hal ini membuat kekosongan kekuasaan selama dua
tahun. Setelah perang berakhir dan dimenangkan oleh kaum Syiah, kemudian Sultan Syed Maulana
Ali Mughat Shah (kaum Syiah) naik tahta. Pada akhir pemerintahan beliau, terjadi lagi peperangan
antara kedua golongan tersebut di Kerajaan Perlak. Peperangan tersebut dimenangkan oleh
golongan Sunni sehingga yang menjadi Sultan dari golongan tersebut.

Singkat cerita, peperangan yang terjadi di Kerajaan Perlak masih terus terjadi. Akhirnya, Sultan
Kerajaan Perlak ke 17 yakni Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah II melakukan
strategi politik persahabatan dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Ia menikahkan putri-putrinya
dengan raja-raja kerajaan tetangga yakni Kerajaan Malaka dah Kerajaan Samudra Pasai. Dari hasil
perkawinan antara dua kerajaan tersebut menghasilkan putra mahkota pewaris dua kerajaan yaitu
Sultan Muhammad Malik al Dhahir. Setelah putra mahkota tersebut diangkat menjadi Sultan dan
raja, kemudian Kerajaan Perlak menyatu dengan Kerajaan Samudra Pasai.

Anda mungkin juga menyukai