6919 Perkembangan Kelembagaan Akuntansi
6919 Perkembangan Kelembagaan Akuntansi
KELOMPOK 2 :
1.FARIZ HERMAWAN (1102113078)
2. VINA HANDAYANI (1102136320)
3. WIELDA PERMATA SARI (1102136127)
4. YANI ZULVINA (1102113292)
5. YESSICA SHOVYA (1102112988)
Kata Pengantar
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu
unit ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem
informasi manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai
pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding
sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Standar akuntansi merupakan landasan atau petunjuk bagi mereka untuk
melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi, agar laporan keuangan lebih
berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia
dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman pokok penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya
adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat
diperbandingkan serta tidak menyesatkan.
Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib
ditaati bagi mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka
penyusunan laporan keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan
sebagai suatu pedoman yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang
sifatnya universal dan berlaku mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. Standar
Akuntansi Keuangan dalam perkembangannnya tidak terlepas dari pengaruh faktor-
faktor lain, misalnya pandangan para ahli di bidang akuntansi, perkembangan politik dan
ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor-faktor lainnya.
Dengan demikian, maka yang perlu diketahui dari Standar Akuntansi tersebut
adalah pedoman dan petunjuk apakah yang dapat diberikan oleh Standar Akuntansi
tersebut? Standar Akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimanakah caranya
sumber-sumber ekonomi yang ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan “kewajiban”.
Jika terjadi perubahan atas harta dan kewajiban itu bagaimanakah cara mencatatnya,
kapan perubahan tersebut dicatat serta bagaimanakah cara mengukurnya, informasi apa
saja yang perlu diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun pihak yang ikut serta menyusun standar akuntansi di Amerika adalah :
Kantor akuntan besar yang dikenal dengan big 8
American institute of certified public accountants (AICPA)-Akuntan publik
Financial Accounting Standard Board (FASB)-Lembaga penyusun standar
akuntansi
Govermental Accounting Standard Board (GASB)-Lembaga penyusunan
akuntansi untuk pemerintah
Securities and Exchange Commission (SEC)-Badan pengawas pasar modal
American Accounting Association (AAA) – Organisasi akademisi
Financial Executives Institute (FEI) – Para eksekutif Keuangan
The Institute of Management Accounting – Organisasi Akuntan Manajemen
1. Arthur Anderson
2. Deloitte & Touche
3. KPMG
4. Ernst & Young
5. Pricewaterhouse
Karena Arthur Anderson bubar akibat kasusu Enron,saat ini hanya big 4
menjdi sebagai berikut :
Setelah input diterima dan dianalisis dan dibuka public hearing kedua untuk
membahas exposure draft, maka dikeluarkanlah sikap FASB yang mungkin
berupa:
PCAOB
PCAOB (Public Community Accounting Oversight Board) adalah lembaga
baru yang lahir dari UU Sarbanes Oxley Act (SOA) atau UU
Pertanggungjawaban Perusahaan Publik. Fungsi PCAOB ini disamping
melakukan pengawasan menyeluruh terhadap perusahaan yang mendaftar di
pasar modal atau dikenal perusahaan publik disamping pengawasan yang
dilakukan SEC (Securities Exchange Commission) juga mengeluarkan
berbagai aturan yang harus diikuti perusahaan publik termasuk standar
akuntansi dan ketentuan penyajian laporan keuangan.
Organisasi/Badan Lain
Sebenarnya banyak lagi badan atau organisasi yang mempunyai peranan
langsung atau tidak langsung terhadap perumusan standar akuntansi. Di bawah
ini beberapa contohnya :
1. “The National Association of Accountant” yang sekarang sudah berganti
nama menjadi The Institute of Management Accountant (IMA) merupakan
organisasi profesi yang menggabungkan para akuntan manajemen di USA.
Organisasi ini menertbitkan majalah bulanan yang memuat artikel – artikel
tentang akuntansi yang bernama Management Accounting.
2. The Cost Accounting Standard Board (CASB).
3. The Financial Executive Institute (FEI).
4. Intenational Accounting Standard Committe (IASC).
5. Badan – badan/ organisasi luar negeri lainnya.
Kedua kelompok pemakai ini memiliki kepentingan yang berbeda dan bahkan
sering bertentang. Kelompok pemakai ini apabila bersedia mengungkapkan
rersponsnya terhadap suatu laporan keuangan maka akan muncul bahan –
bahan penting dalam pembahasan dan analisis terhadap standar akuntansi yang
berlaku akan dapat terus – menerus atau yang belum diatur sehingga standar
akuntansi yang berlaku akan dapat terus – menerus up to date sesuai dengan
keinginan sebagian besar para pemakainya.
Periode ini adalah periode paling berpengaruh dalam praktik akuntansi di AS.
Sebagai akibat dari crah di pasar modal th 1929 (market carsh) periode 1930samapi 1946
memiliki pengaruh signifikan di dalam praktek akuntansi diamerika. Usaha pertama
pengembangan standar akuntansi di mulai denganadanya persetujuan antara (AICPA) dan
(NYSE) untuk mengembangkanberbagai praktek akuntansi yang berbeda.
NYSE/AICPA AGREEMENT
1930 AICPA memulai kerja sama dengan NYSE untuk mempersiapkan
penyusunan dokumen dalam pengembangan aturan akuntansi,
khususnya pengembangan prinsip akuntansi bagi perusahaan yang
terdaftar di NYSE, karena banyak perusahaan tidak mengungkapkan
praktik akuntansi.
Awalnya AICPA mengusulkan 2 pendekatan
a. pendidikan bagi pemakai yang dihubungkan dengan keterbatasan
laporan keuangan
b. perbaikan laporan agar lebih informatif
akhirnya AICPA mengusulkan
praktek akan lebih banyak diserahkan pada perusahaan untuk memilih
metode akuntansi, dengan batas yang luas, tetapi harus
mengungkapkan metode yang digunakan dan djalankan secara
konsisten dari tahun ke tahun. Dengan batasan yang cukup luas, relatif
tidak penting bagi investor yang konvensi/aturan prakteknya diadopsi
oleh perusahaan dalam pelaporan earningnya,jika mengetahui metode
akan dipakai setiap tahun
22 Sept 1932 NYSE menyetujui draft ‘Five Broad Accounting Principles’ yang
disusun AICPA. Draft ini merupakan usaha formal pertama untuk
mengembangkan ‘General Accepted Accounting Principles’. Lima
prinsip pertama Accepted Principles of Accounting dimuat dalam
Chapter 1 Accounting Research Bullettn (ARB) 43
Pada awalnya SEC diizinkan oleh profesi akuntansi untuk menyusun prinsip
akuntansi, tanpa intervensi.
Statemen yang dibuat SEC tahun 1937 dan 1938 diindikasikan telah menumbuhkan
ketidaksabaran terhadap profesi. Komisioner SEC menegur the American Accounting
Association dan menyatakan SEC sebagai badan yang mempunyai otoritas
memperbaiki dan menjaga standar
Periode Pertumbuhan
tidak menghasilkan sekumpulan prinsip akuntansi yang komprehensif
memberikan 2 kontribusi
memperbaiki secara signifikan ketidakseragaman dalam praktik akuntansi
kesungguhan sektor swasta sebagai sumber pembuatan kebijakan akuntansi di AS
Menurut CAP
Pemakaian Current Opearting akan mempertinggi comparability untuk
beberapa tahun.
Extraordinary gains and losses tidak termasuk net income dalam current
operating performance concept (direkomendasikan dalam ARB 32)
Tahun 1950 SEC mengusulkan amandemen regulasi S-X yang menggunakan all
inclusive concept
Terjadi kompromi antara SEC dan CAP berkenaan dengan
ARB 3 dengan meletakkan extraordinary items (special items)
menjadi item terakhir dalam LK
Hasil riset Divisi Riset dipublikasikan dalam Accounting Research Studies (ARS)
2 publikasi pertama adalah
dalili-dalil dasar akuntansi
kumpulan prinsip akuntansi yang lebih baik
APB terdiri dari 18-21 anggota (semua anggota AICPA) mewakili KAP besar dan
kecil, akademisi dan industri, berharap APB’s Opinion didasarkan pada hasil studi
divisi riset
ARS’s 1 dan 3
ARS 1 ‘the Basic Postulates of Accounting’ karya Maurice Moonitz dipublikasikan
tahun 1961, awalnya tidak mendapatkan reaksi yang baik, baik dari APB maupun dari
profesi secara umum
ARS 3 ‘A Tentative Set of Broad Accounting Principles for Business Enterprises’
karya Robert Sprouse dan Moonitz terbit 1962 dan mendapat banyak kritikan
November 1962 dikeluarkan APB Opinion 2 yang menguraikan kredit pajak investasi
yang disebabkan masalah lain.
Terdapat 2 pendapat yang berbeda dalam perhitungan ITC
1. metode flow-through
mengakui keuntungan pajak pada tahun penerimaaanya
2. metode deferral
mengakui keuntungan pajak sepanjang umur aktiva terkait
Akhir tahun 1964 Dewan AICPA mengumumkan wewenang APB kembali yang
dinyatakan dalam Apendiks pada APB Opinion no. 6 dengan suara bulat disetujui
bahwa kebiasaan dari APB Opinion harus diungkapkan dalam LK yang diaudit oleh
anggota AICPA. Jika akuntan independen menyimpulkan bahwa metode yang
digunakan mempunyai pendukung otoritas yang substantif, meskipun tidak
mengandung prinsip akuntansi tertentu diungkapkan dalam catatan atau laporan
auditor
Jika prinsip yang digunakan tidak didukung oleh otoritas yang substantif, maka
kualifikasi auditor adalah adverse atau disclaimer
6. Periode 1965-1967
APB menerbitkan 7 opini
ARS 8 ; Accounting for the Cost of Pension Plan oleh Ernest L. Hicks mereview
argumentasi alternatif akuntansi yang berbeda dan masalah praktiknya
APB Opinion no. 8 menggunakan riset ini sebagai dokumen sumber dan merupakan
aplikasi nyata yang pertama dari two-pronge approach
APB Opinion no.9 menguraikan extraordinary items dan earning per share
Opini menghapus perbedaan dalam praktik sehubungan dengan extraordinary items.
Juga sebagai persetujuan terhadap all inclusive concept of income statement
ARS 9 ; Interperiod Allocation of Corporate of Income Taxes karya Homer Black
dipakai sebagai sumber informasi dalam pertimbangan
Meskipun kontroversial, APB no.11 mengharuskan alokasi pajak penghasilan secara
komprehensif, secara signifikan telah membatasi prosedur-prosedur alternatif dalam
praktik
Dengan dasar ARS 7 tahun 1970 dikeluarkan APB Statement no.4 ‘Basic Conscept
and Accounting Principles Underlying Financial Statement of Business Enterprises’
dengan tujuan
1. sebagai dasar untuk mengevaluasi penyajian praktik akuntansi, membantu
memecahkan masalah akuntansi dan memandu pengembangan akuntansi
keuangan pada masa yang akan datang
2. meningkatkan pemahaman terhadap tujuan akuntansi keuangan, sifat dari
proses dan kekuatan yang membentuknya dan keterbatasan laporan keuangan
dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan
APB gagal dalam tanggung jawabnya untuk menyusun keempat postulat dan prinsip
akuntansi yang lebih luas
Kedua ARS di atas menyimpulkan adanya perbedaan dengan prinsip akuntansi yang
ada
ARS 5 menyimpulkan bahwa
akuntansi ‘polling of interest’ harus dihentikan
tentang goodwill
masanya harus dibatasi dan diamortisasi secara periodik
tidak dibatasi
Juli 1969 draft awal opini mengusulkan ‘polling of interest’ dihapuskan dan
goodwoll diamortisasi maksimal 40 tahun
Februari 1970 mengizinkan ‘polling of interest’ (jika tes 3 ke 1 terpenuhi) dan
goodwoll diamortisasi maksimal 40 tahun
Juni 1970 mengizinkan ‘polling of interest’ (jika tes 9 ke 1 terpenuhi) dan
goodwoll diamortisasi maksimal 40 tahun
Juli 1970 draft dipecah 2
1. APB no. 16 tentang penggabungan usaha menghapus test untuk 12
ke 6
2. APB no, 17 tentang goodwill, diamortisasi maksimal 40 tahun,
melewati 13 ke 5
FASB
Memiliki divisi riset yang mernetapkan dan melaporkan SAK dengan efesien dan
lengkap Tidak diharuskan menetapkan postulat dan prinsip akuntansi sebagai
kerangka dasar
Pernyataan FASB lebih teliti dari CAP atau APB
Membuat proyek Conseptual Frameork sebagai konstitusi dalam penyusunan standar
Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki lima tahapan (ADB
2003) :
1) Design – aspek khusus akuntansi tertentu diidentifikasi dan diteliti dan exposure draft
disiapkan
2) Approval – draft tersebut direview dan jika layak akan disetujui sebagai standar.
3) Education – penjelasan kepada penyusun dan pemakai laporan keuangan tentang
pengaruh dan implementasi standar yang baru
4) Implementation – ketentuan dalam standar terebut diaplikasikan dalam perusahaan.
5) Enforcement – pengawasan dan pemberian sanksi bagi yang tidak menerapkan.
Penyusunan standar akuntansi Indonesia pada dasarnya mengacu pada model
Amerika dengan sedikit modifikasi.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang juga
merupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Organisasi profesi ini terus berusaha menanggapi perkembangan akuntansi keuangan
yang terjadi baik tingkat nasional, regional maupun global, khususnya yang
mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi sendiri. Pengembangan standar
akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini pengembangan
standar akuntansi ini dilakukan secara terus – menerus, pada tahun 1973 terbentuk
Panitia Penghimpun Bahan – bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Kemudian pada
tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang
bertugas menyusun standar keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat
periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personel
yang terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI tahun 1994-1998
nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite
SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 24-24 September 1998 di Jakarta,
Komite SAK diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti
1998-2000 dan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.
Sejak IAI berdiri telah dihasilkan tiga standar akuntansi keuangan sebagai berikut :
1. Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu buku Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI) yang sebagian besar merupakan terjemahan buku
Paul Grady. Penerbitan ini dipicu oleh diaktifkannya pasar modal di Indonesia
pada tahun 1973.
2. Pada tahun 1984 buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang menggantikan
PAI 1973 diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi secara mendasar terhadap
PAI 1973.
3. Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984 dan sejak itu
mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994. Pengembangan
standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha
dan profesi akuntansi dalam rangka megikuti dan mengantisipasi
perkembangan internasional. Banyak standar yang dikeluarkan itu sesuai atau
sama dengan standar akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh IASC.
Sekarang ini ada 2 PSAK yang dikeluarkan oleh 2 Dewan Standar Akuntansi
Keuangan.
1. PSAK Konvensional
2. PSAK Syariah
PSAK ini tentu akan terus bertambah dan revisi sesuai kebutuhan perkembangan
bisnis dan profesi akuntan.
Visi Misi IAI
Misi
1. Memelihara integritras, komitmen, dan kompetensi anggota dalam
pengembangan manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada
etika, tanggung jawab, dan lingkungan hidup.
2. Mengembangkan pengetahuan dan praktik bisnis, keuangan, atestasi,
nonatestasi, dan akuntansi bagi masyarakat; dan
3. Berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan good governance melalui
upaya organisasi yang sah dan dalam perspektif nasional dan
internasional.
Visi
Visi IAI adalah menjadi organisasi profesi terdepan dalam pengembangan
pengetahuan dan praktik akuntansi, manajemen bisnis dan publik, yang
berorientasi pada etika dan tanggung jawab sosial, serta lingkungan hidup dalam
perspektif nasional dan internasional.
KESIMPULAN
Proses pembentukan standar akuntansi atau sering disebut dengan standar setting
process merupakan proses yang cukup pelik oleh karena melibatkan aspek politik, bisnis,
sosial budaya. Aspek politik cukup dominan karena tarikan beberapa kepentingan baik pihak
pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu sendiri.Hal ini dapat dipahami karena standar
akuntansi yang akan diberlakukan akan mengikat semua pihak.
Dilihat dari aspek bisnis, standar akuntansi akan berkembang seiring dengan
perkembangan dunia bisnis. Munculnya transaksi-transaksi bisnis baru yang semakin
komplek menuntut adanya standar akuntansi yang mengatur transaksi tersebut. Oleh karena
standar akuntansi akan diterapkan pada suatu komunitas tertentu maka aspek sosial budaya
juga akan mewarnai penyusunan standar tersebut.
DAFTAR PUSTAKA