Anda di halaman 1dari 25

TUGAS TEORI AKUNTANSI

“Aspek kelembagaan dalam pengembangan


akuntansi”

KELOMPOK 2 :
1.FARIZ HERMAWAN (1102113078)
2. VINA HANDAYANI (1102136320)
3. WIELDA PERMATA SARI (1102136127)
4. YANI ZULVINA (1102113292)
5. YESSICA SHOVYA (1102112988)
Kata Pengantar

Alhamdulillah, dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas


limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya telah memberikan petunjuk, kesehatan,
kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyajikan Makalah yang berjudul
“Aspek Kelembagaan dalam Pengembangan Akuntansi”. Di dalam tulisan ini, disajikan
pokok – pokok bahasan yang disusun sebagai bahan penuntun atau pegangan mahasiswa
dengan materi yang telah disesuaikan khususnya mata kuliah “Teori Akuntansi”. Harapan
penulis bahwa makalah ini dapat membantu para mahasiswa dan tim pengajar dalam kegiatan
perkuliahan.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Emrinaldi Nur DP, S.E.,
M.Si., Ak. selaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi atas bimbingan dan pengarahannya
selama penyusunan makalah ini serta pihak – pihak yang telah membantu dan tidak dapat
disebutkan satu per satu. Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki
penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi masih
dirasakan banyak kekurangtepatan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Pekanbaru, September 2013

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu sarana penunjang yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau suatu
unit ekonomi adalah standar akuntansi yang memungkinkan terlaksananya sistem
informasi manajemen dengan baik. Standar akuntansi dapat dipergunakan sebagai
pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang layak serta memiliki daya banding
sehingga dapat menyajikan informasi yang bernilai bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Standar akuntansi merupakan landasan atau petunjuk bagi mereka untuk
melakukan praktek atau kegiatan di bidang akuntansi, agar laporan keuangan lebih
berguna dan tidak menyesatkan. Hal ini diperjelas oleh Ikatan Akuntansi Indonesia
dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sebagai pedoman pokok penyusunan dan
penyajian laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainnya
adalah sangat penting, agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti dan dapat
diperbandingkan serta tidak menyesatkan.
Oleh karena itu, maka standar akuntansi merupakan suatu pedoman yang wajib
ditaati bagi mereka yang melakukan kegiatan di bidang akuntansi, dalam rangka
penyusunan laporan keuangan. Tetapi perlu diingat bahwa Standar Akuntansi Keuangan
sebagai suatu pedoman yang diikuti kebiasaan tentulah bukan merupakan pedoman yang
sifatnya universal dan berlaku mutlak sesuai keadaan, waktu dan tempat. Standar
Akuntansi Keuangan dalam perkembangannnya tidak terlepas dari pengaruh faktor-
faktor lain, misalnya pandangan para ahli di bidang akuntansi, perkembangan politik dan
ekonomi, peraturan pemerintah dan faktor-faktor lainnya.
Dengan demikian, maka yang perlu diketahui dari Standar Akuntansi tersebut
adalah pedoman dan petunjuk apakah yang dapat diberikan oleh Standar Akuntansi
tersebut? Standar Akuntansi dapat memberikan petunjuk tentang bagaimanakah caranya
sumber-sumber ekonomi yang ditimbulkannya dicatat sebagai “harta” dan “kewajiban”.
Jika terjadi perubahan atas harta dan kewajiban itu bagaimanakah cara mencatatnya,
kapan perubahan tersebut dicatat serta bagaimanakah cara mengukurnya, informasi apa
saja yang perlu diungkapkan dan bagaimana cara mengungkapkannya dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN

ASPEK KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN


AKUNTANSI

1. PENYUSUNAN STANDARD AKUNTANSI DI AMERIKA

Adapun pihak yang ikut serta menyusun standar akuntansi di Amerika adalah :
 Kantor akuntan besar yang dikenal dengan big 8
 American institute of certified public accountants (AICPA)-Akuntan publik
 Financial Accounting Standard Board (FASB)-Lembaga penyusun standar
akuntansi
 Govermental Accounting Standard Board (GASB)-Lembaga penyusunan
akuntansi untuk pemerintah
 Securities and Exchange Commission (SEC)-Badan pengawas pasar modal
 American Accounting Association (AAA) – Organisasi akademisi
 Financial Executives Institute (FEI) – Para eksekutif Keuangan
 The Institute of Management Accounting – Organisasi Akuntan Manajemen

 Kantor Akuntan Big Eight (Big 8)


Pengaruh prinsipil yang disarankan oleh Big 8 ini sangat banyak dalam
perkembangan akuntansi secara keseluruhan. Big 8 ini merupakan kantor
akuntan besar, ke delapan kantor akuntan tersebut adalah :
1. Arthur Anderson &Co.
2. Arthur Young & Co.
3. Coopers and Lybrand
4. Ernst and Whinney
5. Price Waterhouse & Co.
6. Deloitte, Haskins and Sells
7. Peat Marwick,Mitchell & Co
8. Touche Ross & Co
Pada tahun terakhir ini dari beberapa kantor akuntan ini sudah melakukan
merger sehingga sekarang dikenal big 5 yang terdiri dari :

1. Arthur Anderson
2. Deloitte & Touche
3. KPMG
4. Ernst & Young
5. Pricewaterhouse

Karena Arthur Anderson bubar akibat kasusu Enron,saat ini hanya big 4
menjdi sebagai berikut :

1. Deloitte & Touche


2. Ernst & Young
3. KPMG
4. Pricewaterhouse Coopers

 Financial Accounting Standard Board (FASB)


Pada tahun 1930 AICPA menunjuk TIM yang bekerja sama dengan SEC dan
terbentuklah sebuah komite yang disebut Committee on Accounting
Procedures yang anggotanya terdiri dari praktisi di bidang Akuntan
publik.komite ini selama masa kerjanya mengeluarkan 51 Accounting Reserch
Bulletins (ARB) dari tahun 1939 sampai tahun 1959.

Pada tahun 1971 karena kekhawatiran akan campur tangan pemerintah


terhadap penyusunan standar akuntansi,AICPA menunjuk Wheat Committee
yang membubarkan APB dan membentuk FAF (Financial Accounting
Foundation) serta membawahi FASB,FASAC (Financial Accounting
Standards Advisory Council).FASB dibandingan dengan dengan APB
mempunyai perbedaan sebagai berikut.
1. Anggota berjumlah 7 orang sedangkan dulu 18 sampai dengan 21 orang
2. Status anggota adalah full time
3. Posisinya lebih otonom
4. Kedudukannya lebih independen
5. Badan ini diwakili lebih luas dari kelompok profesi dan bisnis

Pronouncement (pengumuman hasil kerja) yang dikeluarkan FASB


mencangkum standar dan konsep akuntansi yang dikeluarkan berupa:

1. Standard & Interpretation


2. Financial Accounting Concept
3. Technical Bulletins

Sebelum dikeluarkan FASB mengeluarkan statement ini biasanya ditempuh


prosedur sebagai berikut:

1. Merumuskan “masalah” dan dimuat dalam agenda Dewan.


2. Membentuk task force yang beranggotakan para ahli dan praktisi yang
akan mempelajari literatur dan selanjutnya disusun rumusan dalam bentuk
discussion memorandum yang menjelaskan standar yang berkaitan dengan
masalah akuntansi yang dirumuskan.
3. Memorandum ini dibagikan kepada umum untuk dibahas selama enam
puluh hari.
4. Memorandum ini dibagikan kepada para ahli yang diundang untuk
mendiskusikannya baik lisan atau pun tertulis dalam bentuk “hearing
terbuka.”
5. Berdasarkan hasil diskusi itu dan tanggapan-tanggapan dari penanggap
maka FASB mengeluarkan apa yang disebut “exposure draft” dari FASB
statement termasuk saran-saran untuk akuntansi keuangan dan pelaporan.
6. Exposure draft ini dibagikan kepada umum khususnya profesi akuntansi
dan bisnis untuk dibahas selama tiga puluh hari.

Setelah input diterima dan dianalisis dan dibuka public hearing kedua untuk
membahas exposure draft, maka dikeluarkanlah sikap FASB yang mungkin
berupa:

1. Menerima draft tadi sebagai standar akuntansi yang berlaku. Statement of


financial Accounting Standards (SFAS).
2. Menyarankan revisi atas draft dan seterusnya prosedur tadi diulang lagi
3. Menunda menerbitkan standar akuntansi dan permasalahan tersebut.
4. Tidak mengeluarkan standar akuntansi dan menghapus permasalahan
tersebut dari agenda.

 Securities and Exchange Commision (SEC)


SEC sebagai lembaga yang mengatur mengenai pasar modal d USA dibentuk
tahun 1934. Lemaga ini bertanggung jawab untuk mengatur dan menyusun
undang-undang tentang bursa efek dan menjamin bahwa laporan keuangan
yang dibuat oleh perusahaan yang go public disajikan secara layak dan full
disclosure.
Beberapa ciri dan peraturan SEC yang agak berbeda dengan yang lazim
digunakan adalah sebagai berikut.
1. Regulation S-X
2. Accounting Series Release
3. SEC Decision dan Reports (Keputusan dan Laporan SEC)
4. The SEC Annual Report (Laporan Tahunan SEC)
5. Pidato, Makalah, Pimpinan dan staf SEC
 The American Accounting Association (AAA)
The AAA adalah organisasi akuntan yang berkiprah dibidang akademik
seperti profesor, dosen, peneliti, staf, pengajar atau orang yang mempunyai
perhatian terhadap pengembangan teori dan praktik akuntansi. AAA juga
melakukan kegiatan seminar, pertemuan, simposium, penelitian dan lain-lain
secara periodik untuk membahas bidang akuntansi.
Adapun upaya AAA dalam pengembangan standar akuntansi maupun
kerangka teoritisnya adalah sebagai berikut :
1. Pada tahun 1936 AAA menerbitkan hasil penelitian tentang A Tentative
Statement of Accounting Principles Underlying Corporate Financial
Statement. Penerbitan ini telah direvisi pada tahun 1941, 1948, 1950, 1954,
1957, dan 1964.
2. Pada tahun 1940 melalui karya WA Paton dan AC Littleton yang bekerja
dibawah naungan AAA telah menerbitkan: An Introducing to Corporate
Accounting Standards.
3. Pada tahun 1964 melalui karya Louis Golberg, AAA menerbitkan An
Inquiry Into The Nature of Accounting.
4. Pada tahun 1966 AAA menerbitkan A Statement of Basic Acoounting
Theory.
5. Pada tahun 1977 AAA Menerbitkan A Statement on Accounting Theory
and Theory Acceptance (ASOATTA).

 PCAOB
PCAOB (Public Community Accounting Oversight Board) adalah lembaga
baru yang lahir dari UU Sarbanes Oxley Act (SOA) atau UU
Pertanggungjawaban Perusahaan Publik. Fungsi PCAOB ini disamping
melakukan pengawasan menyeluruh terhadap perusahaan yang mendaftar di
pasar modal atau dikenal perusahaan publik disamping pengawasan yang
dilakukan SEC (Securities Exchange Commission) juga mengeluarkan
berbagai aturan yang harus diikuti perusahaan publik termasuk standar
akuntansi dan ketentuan penyajian laporan keuangan.

 Organisasi/Badan Lain
Sebenarnya banyak lagi badan atau organisasi yang mempunyai peranan
langsung atau tidak langsung terhadap perumusan standar akuntansi. Di bawah
ini beberapa contohnya :
1. “The National Association of Accountant” yang sekarang sudah berganti
nama menjadi The Institute of Management Accountant (IMA) merupakan
organisasi profesi yang menggabungkan para akuntan manajemen di USA.
Organisasi ini menertbitkan majalah bulanan yang memuat artikel – artikel
tentang akuntansi yang bernama Management Accounting.
2. The Cost Accounting Standard Board (CASB).
3. The Financial Executive Institute (FEI).
4. Intenational Accounting Standard Committe (IASC).
5. Badan – badan/ organisasi luar negeri lainnya.

 International Accounting Standard Committee (IASC) sekarang mengeluarkan


standar bernama IFRS (International Financial Reporting Standard)
Secara internasional profesi akuntan memiliki organisasi yang disebut dengan
International Federation of Accountant. IFAC ini memiliki badan khusus yang
mengeluarkan standar akuntansi yang disebut dengan IASC (International
Accounting Standard Committee). IASC dikuasai pemikiran Eropa dan
bermarkas di London dan biasanya dalam beberapa hal, IASC ini selalu
menjadi pesaing FASB USA.

 Pemakai Laporan Keuangan


Laporan keuangan yang disusun menurut standar akuntansi dibaca dan
dipergunakan oleh pihak – pihak yang menggunakannya. Mereka ini dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Pemakai langsung yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
a. Pemilik perusahaan
b. Kreditor
c. Pemasok (supplier)
d. Manajemen
e. Fiskus (pajak)
f. Pegawai/karyawan perusahaan
g. Langganan
2. Pemakai tidak langsung yang termasuk kelompok ini :
a. Konsultan dan analisis laporan keuangan
b. Bursa efek
c. Penasihat hukum
d. Badan pemerintah terkait
e. Penerbitan-penerbitan/majalah/bulletin/jurnal keuangan
f. Perusahaan konsultan/pusat – pusat data bisnis
g. Asosiasi pengusaha/kadin
h. Serikat perkerja
i. Para pesaing
j. Masyarakat umun

Kedua kelompok pemakai ini memiliki kepentingan yang berbeda dan bahkan
sering bertentang. Kelompok pemakai ini apabila bersedia mengungkapkan
rersponsnya terhadap suatu laporan keuangan maka akan muncul bahan –
bahan penting dalam pembahasan dan analisis terhadap standar akuntansi yang
berlaku akan dapat terus – menerus atau yang belum diatur sehingga standar
akuntansi yang berlaku akan dapat terus – menerus up to date sesuai dengan
keinginan sebagian besar para pemakainya.

Ada tiga jenis lapoan keuangan, yaitu sebagai berikut :

1. Laporan keuangan general purpose, yaitu laporan keuangan yang disajikan


untuk kepentingan umum, tanpa membedakan satu pihak dengan pihak
lain.
2. Laporan keuangan specific purpose, yaitu laporan keuangan yang disajikan
untuk kepentingan pihak tertentu pula.
3. Different disclosure artinya angka – angka laporan keuangan itu disajikan
untuk pihak – pihak tertentu, angka ini untuk pihak ini, angka itu untuk
pihak itu. Jadi pihak tertentu disajikan laporan tertentu.

2. PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI DI AMERIKA


SERIKAT

PERIODE SEBELUM 1930


 Tahun 1886 : didirikan American Association of Public Accountants
dengan anggota 10 orang
 Tahun 1896 AAPA bersama The Institute of Bookkeepers and
Accountant berhasil menerbitkan sertifikat profesi ‘Certified Public
Accountants’ di New York
 Tahun 1905 AAPA mulai menerbitkan The Journal of Accountancy
(terbit sampai sekarang)
 Tahun 1913 31 negara bagian menyetujui sertifikat profesi ‘Certified
Public Accountants’, walaupun terkadang terdapat ketidakseragaman
dalam persyaratan
 Kongres mengeluarkan Income Tax Law
 Tahun 1915 AAPA membentuk komite yang bertugas merumuskan
istilah-istilah akuntansi yang diadopsi dari The Journal of Accountancy
(hasilnya dipublikasikan dalam buku setebal 126 halaman tahun 1931)
 Tahun 1916 didirikan The American Institute of Accountants (AIA)
sebagai kelanjutan dari pendirian AAPA.
 AIA didirikan sebagai organisasi Akuntan tingkat Nasional
(bukan sebagai pengganti organisasi di Negara-negara
bagian
 Tujuan pembentukan AIA adalah menciptakan
keseragaman dan standarisasi kualifikasi dan syarat
keanggotaan. (AIA berganti nama menjadi AICPA tahun
1957)
 Tahun 1918 AIA bekerja sama dengan Federal Trade Commission
menerbitkan ‘Approved Methods for the Preparation of Balanced
Statement’. Dokumennya dipublikasikan dalam Federal Reserve Bulettin
dan dijadikan standar minimum dalam melakukan audit terhadap neraca
 Tahun 1921 didirikan The American Society of Certified Public
Accountants, yang memfokuskan pada konsolidasi Negara-negara bagian.
Sedangkan AIA focus pada penyatuan pandangan nasional untuk ujian dan
kualifikasi
 Selama persaingan antara AIA dengan ASCPA, AIA lebih
mengendalikan materi peraturan teknis
 Tahun 1929 dilakukan revisi terhadap ‘Approved Methods for the
Preparation of Balanced Statement’ di bawah arahan umum Federal
Reserve Board
 Tahun 1936 AIA dan ASCPA bergabung dengan menggunakan nama
AIA atas desakan New York State Society

Faktor-faktor yang mendorong tingginya permintaan audit :


Great Depression (1929)
Terpilihnya Franklin sebagai Presiden (1932)
Diundangkannya New Deal Legaslation

3. PERIODE PEMBENTUKAN (1930-1946)

Periode ini adalah periode paling berpengaruh dalam praktik akuntansi di AS.
Sebagai akibat dari crah di pasar modal th 1929 (market carsh) periode 1930samapi 1946
memiliki pengaruh signifikan di dalam praktek akuntansi diamerika. Usaha pertama
pengembangan standar akuntansi di mulai denganadanya persetujuan antara (AICPA) dan
(NYSE) untuk mengembangkanberbagai praktek akuntansi yang berbeda.

 NYSE/AICPA AGREEMENT
1930 AICPA memulai kerja sama dengan NYSE untuk mempersiapkan
penyusunan dokumen dalam pengembangan aturan akuntansi,
khususnya pengembangan prinsip akuntansi bagi perusahaan yang
terdaftar di NYSE, karena banyak perusahaan tidak mengungkapkan
praktik akuntansi.
Awalnya AICPA mengusulkan 2 pendekatan
a. pendidikan bagi pemakai yang dihubungkan dengan keterbatasan
laporan keuangan
b. perbaikan laporan agar lebih informatif
akhirnya AICPA mengusulkan
praktek akan lebih banyak diserahkan pada perusahaan untuk memilih
metode akuntansi, dengan batas yang luas, tetapi harus
mengungkapkan metode yang digunakan dan djalankan secara
konsisten dari tahun ke tahun. Dengan batasan yang cukup luas, relatif
tidak penting bagi investor yang konvensi/aturan prakteknya diadopsi
oleh perusahaan dalam pelaporan earningnya,jika mengetahui metode
akan dipakai setiap tahun

22 Sept 1932 NYSE menyetujui draft ‘Five Broad Accounting Principles’ yang
disusun AICPA. Draft ini merupakan usaha formal pertama untuk
mengembangkan ‘General Accepted Accounting Principles’. Lima
prinsip pertama Accepted Principles of Accounting dimuat dalam
Chapter 1 Accounting Research Bullettn (ARB) 43

 PEMBENTUKAN THE SECURITIES AND EXCHANGE COMMISSION


(SEC)

Tahun 1934 SEC dibentuk oleh Kongres dengan tujuan;


Mengeksekusi the Securities Act of 1933 (mengatur masalah sekuritas
antar negara bagian) dan The Securities and Exchange Act 1934
(berhubungan dengan perdagangan sekuritas).
Keduanya memberi otoritas pada SEC untuk menentukan bentuk dan
isi Laporan Keuangan

Pada awalnya SEC diizinkan oleh profesi akuntansi untuk menyusun prinsip
akuntansi, tanpa intervensi.
Statemen yang dibuat SEC tahun 1937 dan 1938 diindikasikan telah menumbuhkan
ketidaksabaran terhadap profesi. Komisioner SEC menegur the American Accounting
Association dan menyatakan SEC sebagai badan yang mempunyai otoritas
memperbaiki dan menjaga standar

25 April 1938 SEC menerbitkan Accounting Series Release (ASR) No.4


dalam beberapa kasus dimana LK disiapkan sesuai dengan prinsip
akuntansi selama tidak ada dukungan otoritas yang penting seperti LK
diduga akan misleading atau tidak akurat, meskipun pengungkapan isi
dalam surat keterangan akuntan atau footnote menyatakan hal yang
material. Dalam hal dimana tidak ada perbedaaan pendapat antara
komisi dan registrasi seperti dalam prinsip akuntansi. Pengungkapan
akan diterima sebagai pengganti koreksi LK akuntansi itu sendiri
hanya jika masalahnya berhubungan dengan adanya dukungan otoritas
yang penting untuk prakyik diikuti oleh registrasi dan posisi komisi
sebelumnya belum diungkapkan dalam aturan atau peraturan dan
pernyataan resmi komisi termasuk opini ketua akuntan
 COMMITTEE ON ACCOUNTING PROCEDURE (1936-1946)

Tahun 1933 AICPA membentuk the Special Committee on Development of


Accounting Principles (SCDAP), tapi sedikit melaksanakan tugas
Tahun 1934 Committee on Accounting Procedure (CAP) dibentuk menggantikan
SCDAP.
Sampai dengan tahun 1938 CAP tidak aktif
Berdasarkan kebijakan SEC dalam ASR No. 4, jumlah anggota CAP
ditambah dari 7 menjadi 21 orang, sehingga lebih aktif
Pada awalnya CAP ingin mengembangkan sebuah pernyataan yang
komprehensif dari prinsip akuntansi yang menjadi panduan umum
untuk memecahkan masalah praktik yang spesifik
Karena diperkirakan akan memakan waktu 5 tahun akhirnya
diputuskan untuk mengadopsi suatu kebijakan pemecahan masalah
spesifik dan merekomendasikan metode akuntansi sewaktu-waktu
Tahun 1939 CAP merespon ASR No.4 dengan mengeluarkan Penyataan Akuntansi
yang memiliki ‘Substantial Authoritative Support’. Selama 2 tahun
(1938-1939) CAP menerbitkan 12 Accounting Research Bulletins
(ARBs).

CAP menggunakan pendekatan induktif dalam merumuskan aturan akuntansi, sementara


AAA lebih menyukai pendekatan deduktif

Periode Pertumbuhan
tidak menghasilkan sekumpulan prinsip akuntansi yang komprehensif
memberikan 2 kontribusi
 memperbaiki secara signifikan ketidakseragaman dalam praktik akuntansi
 kesungguhan sektor swasta sebagai sumber pembuatan kebijakan akuntansi di AS

Selama Perang Dunia II


CAP membahas khusus masalah akuntansi yang melibatkan transaksi perang
Januari 1942-September 1946 diterbitkan 13 ARBs
7 berhubungan dengan perang
3 berhubungan dengan terminologi

4. PERIODE PASCAPERANG (1946-1959)

Tahun 1940 4 juta pemegang saham


Tahun 1952 7 juta pemegang saham
Tahun 1962 17 juta pemegang saham

Masalah utama adalah comparability (keseragaman) laporan earning antar perusahaan


berbeda

 ARB 32 DAN SEC


Selama 1946-1953 CAP berhasil menerbitkan 18 ARB
Tetapi gagal memberikan rekomendasi positif untuk praktik
akuntansi yang umum
Banyak praktik akuntansi alternatif berjalan karena tidak ada
teori akuntansi pokok.
Situasi ini memicu konflik antara CAP san SEC
Terutama masalah All Inclusive Income Statement vs
Current Operating

Menurut CAP
Pemakaian Current Opearting akan mempertinggi comparability untuk
beberapa tahun.
Extraordinary gains and losses tidak termasuk net income dalam current
operating performance concept (direkomendasikan dalam ARB 32)

Tahun 1950 SEC mengusulkan amandemen regulasi S-X yang menggunakan all
inclusive concept
Terjadi kompromi antara SEC dan CAP berkenaan dengan
ARB 3 dengan meletakkan extraordinary items (special items)
menjadi item terakhir dalam LK

 THE PRICE-LEVEL PROBLEM


Akhir 1953 fokus akuntan pada akuntansi pada kondisi perubahan tingkat
harga
Perdebatan tingkat harga berhubungan dengan beban depresiasi
Beban depresiasi didasarkan pada historical cost, tidak akurat
mengukur pengurangan nilai aktiva tetap pada current
purchasing, yang mengakibatkan net income dilaporkan
overstatement
Perdebatan ini memakan waktu dan akhirnya perhatian
diarahkan pada pengembangan Standar Akuntansi Keuangan
 Tahun Penutupan CAP
Tahun 1957-1959 adalah masa transisi pengembangan SAK di
AS, ditandai dengan Praktisi keuangan dan akuntansi pada
UKM merasa tidak terakomodasi pendapatnya dalam ARB.
CAP terlalu lamban dalam menekankan isu dan menolak posisi
yang tidak popular pada topik-topik yang kontroversial

 Leonard Spacek (partner Arthur Andersen)


Profesi akuntan akan beresiko sampai terbentuknya frameork
Premis accepted accounting principles
Prinsip akuntansi yang ‘bertemu’ dengan premis
Forum terbuka dimana prinsip akuntansi dapat ditentukan

 Tahun 1957 AAA menerbitkan pernyataan, konsep dan defenisi dengan


pendekatan deduktif
Panitia hanya berhasilkan membuat aturan, tanpa
pengembangan yang fundamental pada prinsip-prinsip
akuntansi keuangan

 Munculnya pendekatan baru


Tahun 1957 Alvin R. Jennings mengusulkan percepatan pengembangan prinsip
akuntansi, dengan
Reorganisasi AICPA
Pentingnya menggunakan riset

Alvin R. Jennings mengirim suara bersejarah pada 1957 di


Pertemuan tahunan AICPA. Ia mengusulkan suatu reorganisasi
AICPA untuk mempercepat pengembangan prinsip-prinsip
akuntansi. Jennings menekankan kebutuhan akan riset sebagai
bagian dari proses ini. Dengan kata lain, ia menuntut suatu
pendekatan konseptual untuk menggantikan sedikit demi sedikit
metode yang telah diikuti selama 20 tahun oleh CAP. Profesi
Akuntan menyiapkan diri untuk mempertimbangkan
Pendekatan baru Jenning. AICPA menyediakan suatu Panitia
Khusus atas Program Riset, yang menyelesaikan laporannya
kurang dari satu tahun. Laporan ini menjadi “akte
pendirian” untuk Dewan Prinsip-Prinsip Akuntansi (APB) dan
Divisi Riset Akuntansi. Laporan menekankan pentingnya riset
dalam menetapkan standard akuntansi keuangan:
 AICPA membentuk Special Committee on Research Programme (SCRP)
Laporan SCRP menjadi ‘Articles of Incorporation’ untuk
Accounting Principles Board (APB) dan Accounting Research
Division

Selama keberadaannya, CAP menerbitkan 51 ARBs (ARB 43


merupakan revisi dari ARB 42)
Sebagian besar ARB 43 masih digunakan sampai sekarang
ARBs diakui memiliki otoritas dan pengaruh pada praktik
akuntansi

5. PERIODE MODERN (1959-SEKARANG)

Hasil riset Divisi Riset dipublikasikan dalam Accounting Research Studies (ARS)
2 publikasi pertama adalah
dalili-dalil dasar akuntansi
kumpulan prinsip akuntansi yang lebih baik

APB terdiri dari 18-21 anggota (semua anggota AICPA) mewakili KAP besar dan
kecil, akademisi dan industri, berharap APB’s Opinion didasarkan pada hasil studi
divisi riset

 Early Years of the APB


Ditandai dengan kegagalan dan keragu-raguan
Studi riset tidak diterima oleh profesi dan kontroversi pajak investasi merupakan
tantangan serius bagi KAP besar

 ARS’s 1 dan 3
ARS 1 ‘the Basic Postulates of Accounting’ karya Maurice Moonitz dipublikasikan
tahun 1961, awalnya tidak mendapatkan reaksi yang baik, baik dari APB maupun dari
profesi secara umum
ARS 3 ‘A Tentative Set of Broad Accounting Principles for Business Enterprises’
karya Robert Sprouse dan Moonitz terbit 1962 dan mendapat banyak kritikan

 Komentar APB dalam APB Statemen 1


Dewan meyakini bahwa studi 1 dan 3 adalah kontribusi yang bernilai bagi pemikiran
akuntansi yang berbeda secara radikal dengan GAAP yang ada sekarang yang dapat
diterima saat ini.
 Kredit Pajak Investasi

November 1962 dikeluarkan APB Opinion 2 yang menguraikan kredit pajak investasi
yang disebabkan masalah lain.
Terdapat 2 pendapat yang berbeda dalam perhitungan ITC
1. metode flow-through
mengakui keuntungan pajak pada tahun penerimaaanya
2. metode deferral
mengakui keuntungan pajak sepanjang umur aktiva terkait

APB Opinion 2 memutuskan menggunakan metode deferral, akibatnya 3 KAP besar


tidak mengharuskan kliennya mengikuti opini tersebut

Januari 1963 SEC mengeluarkan ASR 96 yang mengizinkan menggunakan metode


flow-through atau metode deferral

Akhirnya APB menerbitkan APB Opinion no. 4 yang membolehkan penggunaan


kedua metode di atas

Akhir tahun 1964 Dewan AICPA mengumumkan wewenang APB kembali yang
dinyatakan dalam Apendiks pada APB Opinion no. 6 dengan suara bulat disetujui
bahwa kebiasaan dari APB Opinion harus diungkapkan dalam LK yang diaudit oleh
anggota AICPA. Jika akuntan independen menyimpulkan bahwa metode yang
digunakan mempunyai pendukung otoritas yang substantif, meskipun tidak
mengandung prinsip akuntansi tertentu diungkapkan dalam catatan atau laporan
auditor

Jika memungkinkan auditor harus mengungkapkan dampak dari kebiasaan tersebut

Jika prinsip yang digunakan tidak didukung oleh otoritas yang substantif, maka
kualifikasi auditor adalah adverse atau disclaimer

6. Periode 1965-1967
 APB menerbitkan 7 opini
ARS 8 ; Accounting for the Cost of Pension Plan oleh Ernest L. Hicks mereview
argumentasi alternatif akuntansi yang berbeda dan masalah praktiknya
APB Opinion no. 8 menggunakan riset ini sebagai dokumen sumber dan merupakan
aplikasi nyata yang pertama dari two-pronge approach
APB Opinion no.9 menguraikan extraordinary items dan earning per share
Opini menghapus perbedaan dalam praktik sehubungan dengan extraordinary items.
Juga sebagai persetujuan terhadap all inclusive concept of income statement
ARS 9 ; Interperiod Allocation of Corporate of Income Taxes karya Homer Black
dipakai sebagai sumber informasi dalam pertimbangan
Meskipun kontroversial, APB no.11 mengharuskan alokasi pajak penghasilan secara
komprehensif, secara signifikan telah membatasi prosedur-prosedur alternatif dalam
praktik

 ARS 7 DAN APB STATEMENT NO.4


ARS 1 dan 3 tidak diterima kalangan akuntan, diterbitkan ARS 7 ‘Inventory of GAAP
for Business Enterprises’ oleh Paul Grady

Dengan dasar ARS 7 tahun 1970 dikeluarkan APB Statement no.4 ‘Basic Conscept
and Accounting Principles Underlying Financial Statement of Business Enterprises’
dengan tujuan
1. sebagai dasar untuk mengevaluasi penyajian praktik akuntansi, membantu
memecahkan masalah akuntansi dan memandu pengembangan akuntansi
keuangan pada masa yang akan datang
2. meningkatkan pemahaman terhadap tujuan akuntansi keuangan, sifat dari
proses dan kekuatan yang membentuknya dan keterbatasan laporan keuangan
dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan

APB gagal dalam tanggung jawabnya untuk menyusun keempat postulat dan prinsip
akuntansi yang lebih luas

Terdapat 2 kritikan terhadap penyusunan standar


Opini terlalu terbatas dan prosesnya terlalu lambat
Masalah penggabungan badan usaha terlalu lama akibat banyaknya tekanan dari pihak
yang kurang tepat

Kritik tersebut ditanggapi dengan melanjutkan ke Financial Accounting Standards


Board (FASB) pada tahun 1971

 Kontroversi Penggabungan Usaha dan Goodwill


ARS 5 ‘Critical Studi of Accounting for Business Combinations’ oleh Arthur Wyatt
(tahun 1963)
ARS 10 ‘Accounting for Goodwill’ oleh George Catlett dan Norman Olson (tahun
1968)

Kedua ARS di atas menyimpulkan adanya perbedaan dengan prinsip akuntansi yang
ada
 ARS 5 menyimpulkan bahwa
akuntansi ‘polling of interest’ harus dihentikan
tentang goodwill
masanya harus dibatasi dan diamortisasi secara periodik
tidak dibatasi

 ARS 10 menyimpulkan bahwa


Goodwill tidak dapat dikatakan sebagai asset, karenanya harus segera dikurangkan
dari ekuitas pemegang saham pada saat diselesaikannya penggabungan

Juli 1969 draft awal opini mengusulkan ‘polling of interest’ dihapuskan dan
goodwoll diamortisasi maksimal 40 tahun
Februari 1970 mengizinkan ‘polling of interest’ (jika tes 3 ke 1 terpenuhi) dan
goodwoll diamortisasi maksimal 40 tahun
Juni 1970 mengizinkan ‘polling of interest’ (jika tes 9 ke 1 terpenuhi) dan
goodwoll diamortisasi maksimal 40 tahun
Juli 1970 draft dipecah 2
1. APB no. 16 tentang penggabungan usaha menghapus test untuk 12
ke 6
2. APB no, 17 tentang goodwill, diamortisasi maksimal 40 tahun,
melewati 13 ke 5

April 1971 AICPA membentuk 2 kelompok


1. kelompok studi yang menetapkan prinsip-prinsip akuntansi, diketuai Francis
M. Wheat
2. kelompok studi yang tujuan LK diketuai Robert M. Trueblood

 LAPORAN KELOMPOK WHEAT


Maret 1972, merekomendasikan
1. Pendirian Financial Accounting Foundation, dengan 9 wakil bertugas memilih
anggota FASB dan mengumpulkan dana operasional
2. Pendirian FASB, dengan 7 anggota full-time dan bertugas menetapkan standar
laporan keuangan
3. Pendirian Financial Accounting Standards Advisory Council, dengan 20
anggota, dengan tugas berkonsultasi dengan FASB untuk menetapkan prioritas
dan tugas untuk menanggapi usulan standar
Rekomendasi diterima AICPA Juni 1972 dan FASB berdiri 1 Juli 1973
 LAPORAN KELOMPOK TRUEBLOOD
Sampai dengan Oktober 1973, Kelompok Trueblood tidak melengkapi laporannya,
hanya mengidentifikasi beberapa tujuan tanpa membuat usulan implementasi
FASB mempertimbangkan Laporan Trueblood dalam proyek Conceptual Framework

 FASB
Memiliki divisi riset yang mernetapkan dan melaporkan SAK dengan efesien dan
lengkap Tidak diharuskan menetapkan postulat dan prinsip akuntansi sebagai
kerangka dasar
Pernyataan FASB lebih teliti dari CAP atau APB
Membuat proyek Conseptual Frameork sebagai konstitusi dalam penyusunan standar

 MEKANISME OPERASI FASB


Prosedur Penyusunan Standar
Identifikasi masalah (dengan membentuk tim kerja yang membuat nota identifikasi
isu dan alternatif solusinya dan disampaikan pada pihak yang berkepentingan
Public hearing dengan pihak terkait untuk memberi masukan pada Dewan
Mengeluarkan draft awal dan meminta komentar tertulis
Penetapan draft akhir

Proses penetapan standar tidak gampang


Misalnya penetapan SFAS 115 tentang akuntansi surat berharga
Menurut Johnson & Sweiringa terdapat 3 masalah
Bagaimana surat berharga di-akuntansikan
Ruang lingkup surat berharga yang harus dibuat standarnya
Apakah lembaga keuangan akan mengikuti standar
Menurut Kinney
Proses FASB yang dikembangkan 1970 tidak mampu menghadapi lingkungan yang
lebih kompleks pasca 1990, misalnya globalisasi pasar uang, komunikasi virtual,
deregulasi yang membuat lembaga keuangan semakin kompetitif, teknologi informasi
yang mampu menilai resiko asset dan hutang
Lingkungan yang kompleks akan berpengaruh pada LK, misalnya ukuran non
finansial bisa lebih relevan mempengaruhi harga saham
Isu bagaimana conceptual framework beradaptasi dengan munculnya bisnis baru

 PENILAIAN TERHADAP FASB


Hasil evaluasi terhadap FASB oleh Dewan Perwakilan FAF
Proses penetapan standar akuntansi yang baru membutuhkan pertimbangan mendalam
dari seluruh unsur pemakai
Proses membutuhkan penilaian unjtuk memperkirakan dampak yang mungkin timbul
dari standar yang diusulkan
Keberhasilan sebuah standar tidak ditentukan oleh penyusun, tetapi harus
diasimilasikan dengan pemakai
Proses asimilasi membutuhkan pendidikan untuk memperlihatkan nilai-nilai dalam
standar yang diajukan

FASB menghasilkan 135 PSAK yang disebut Gerakan Pembersihan Neraca


Menghasilkan neraca yang lebih konservatif
Antara tahun 1978 dan 1985 mengeluarkan 6 Pernyataan Konsep Akuntansi
Keuangan (SFAC)

 Usaha Mengikis Kekuatan FASB


AICPA (pada tahun 1972) membentuk Accounting Standards Executive Committee
(AcSEC) sebagai penghubung antara FASB dengan AICPA bertugas merespon nota
diskusi, memimnta komentar dan membuat usulan draft awal untuk FASB

AcSEC mempunyai 2 publikasi


1. Statement of Position (SOP)
2. Industry Accounting Guides (Guides)

Emerging Issues Task Force


Dibentuk tahun 1984 dengan fokus
 Persoalan teknis seperti instumen keuangan yang mempengaruhi
perusahaan
 Persoalan khusus institusi keuangan

7. Penyusunan Standar Akuntansi di Indonesia

Proses penyusunan standar akuntansi yang baik harus memiliki lima tahapan (ADB
2003) :

1) Design – aspek khusus akuntansi tertentu diidentifikasi dan diteliti dan exposure draft
disiapkan
2) Approval – draft tersebut direview dan jika layak akan disetujui sebagai standar.
3) Education – penjelasan kepada penyusun dan pemakai laporan keuangan tentang
pengaruh dan implementasi standar yang baru
4) Implementation – ketentuan dalam standar terebut diaplikasikan dalam perusahaan.
5) Enforcement – pengawasan dan pemberian sanksi bagi yang tidak menerapkan.
Penyusunan standar akuntansi Indonesia pada dasarnya mengacu pada model
Amerika dengan sedikit modifikasi.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang juga
merupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Organisasi profesi ini terus berusaha menanggapi perkembangan akuntansi keuangan
yang terjadi baik tingkat nasional, regional maupun global, khususnya yang
mempengaruhi dunia usaha dan profesi akuntansi sendiri. Pengembangan standar
akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini pengembangan
standar akuntansi ini dilakukan secara terus – menerus, pada tahun 1973 terbentuk
Panitia Penghimpun Bahan – bahan dan Struktur GAAP dan GAAS. Kemudian pada
tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI) yang
bertugas menyusun standar keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat
periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personel
yang terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI tahun 1994-1998
nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite
SAK), kemudian pada kongres VIII, tanggal 24-24 September 1998 di Jakarta,
Komite SAK diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti
1998-2000 dan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.
Sejak IAI berdiri telah dihasilkan tiga standar akuntansi keuangan sebagai berikut :
1. Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu buku Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI) yang sebagian besar merupakan terjemahan buku
Paul Grady. Penerbitan ini dipicu oleh diaktifkannya pasar modal di Indonesia
pada tahun 1973.
2. Pada tahun 1984 buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang menggantikan
PAI 1973 diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi secara mendasar terhadap
PAI 1973.
3. Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984 dan sejak itu
mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994. Pengembangan
standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha
dan profesi akuntansi dalam rangka megikuti dan mengantisipasi
perkembangan internasional. Banyak standar yang dikeluarkan itu sesuai atau
sama dengan standar akuntansi internasional yang dikeluarkan oleh IASC.
Sekarang ini ada 2 PSAK yang dikeluarkan oleh 2 Dewan Standar Akuntansi
Keuangan.
1. PSAK Konvensional
2. PSAK Syariah
PSAK ini tentu akan terus bertambah dan revisi sesuai kebutuhan perkembangan
bisnis dan profesi akuntan.
 Visi Misi IAI
Misi
1. Memelihara integritras, komitmen, dan kompetensi anggota dalam
pengembangan manajemen bisnis dan publik yang berorientasi pada
etika, tanggung jawab, dan lingkungan hidup.
2. Mengembangkan pengetahuan dan praktik bisnis, keuangan, atestasi,
nonatestasi, dan akuntansi bagi masyarakat; dan
3. Berpartisipasi aktif di dalam mewujudkan good governance melalui
upaya organisasi yang sah dan dalam perspektif nasional dan
internasional.

Visi
Visi IAI adalah menjadi organisasi profesi terdepan dalam pengembangan
pengetahuan dan praktik akuntansi, manajemen bisnis dan publik, yang
berorientasi pada etika dan tanggung jawab sosial, serta lingkungan hidup dalam
perspektif nasional dan internasional.

Process Prosedur Penyusunan SAK


1. Due Process Prosedur penyusunan SAK sebagai berikut :
a. Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar
b. Konsultasikan issue dengan DKSAK
c. Membentuk tim kecil dalam DSAK
d. Melakukan riset terbatas
e. Melakukan penulisan awal draft
f. Pembahasan dalam komite khusus pengembangan standar yang
dibentuk DSAK
g. Pembahasan dalam DSAK
h. Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk meminta
pendapat dan pertimbangan dampak penerapan standar
i. Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan
pendistribusiannya
j. Public hearing
k. Pembahasan tanggapan atas Exposure Draft dan Masukan
Public Hearing
l. Limited hearing
m. Persetujuan Exposure Draft PSAK menjadi PSAK
n. Pengecekan akhir
o. Sosialisasi standar

2. Due Process Procedure penyusunan Interpretasi SAK, Panduan


Implementasi SAK dan Buletin Teknis tidak wajib megikuti
keseluruhan tahapan due process yang diatur dalam ayat 1 di atas,
misalnya proses public hearing.

3. Due Process Prosedure untuk pencabutan standar atau interpretasi


standar yang sudah tidak relevan adalah sama dengan due process
prosedures penyusunan standar yang diatur dalam ayat 1 di atas tanpa
perlu mengikuti tahapan due process e, f, i, j, dan k sedangkan tahapan
m dalam 1 ayat di atas diganti menjadi : Persetujuan pencabutan
standar atau interpretasi.

Standar Akuntansi di Indonesia


Saat ini dengan adanya rencana IAI untuk mengadopsi semua IFRS maka
standar akuntansi di Indonesia menjadi terbagi atas :
1. Standar Akuntansi Umum yang akan mengadopsi IFRS dan
hanya berlaku wajib bagi perusahaan public atau Tbk
2. Standar akuntansi ETAP atau Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik
3. Standar Akuntansi Syariah yang berlaku untuk semua transaksi
yang dilakukan secara syariah oleh lembaga dan pihak
manapun.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Perkembangan akuntasi di Indonesia mengalami pasang surut, beberapa faktor yang


mempengaruhinya antara lain lingkungan politik dan ekonomi serta organisasi profesi.

Proses pembentukan standar akuntansi atau sering disebut dengan standar setting
process merupakan proses yang cukup pelik oleh karena melibatkan aspek politik, bisnis,
sosial budaya. Aspek politik cukup dominan karena tarikan beberapa kepentingan baik pihak
pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu sendiri.Hal ini dapat dipahami karena standar
akuntansi yang akan diberlakukan akan mengikat semua pihak.

Dilihat dari aspek bisnis, standar akuntansi akan berkembang seiring dengan
perkembangan dunia bisnis. Munculnya transaksi-transaksi bisnis baru yang semakin
komplek menuntut adanya standar akuntansi yang mengatur transaksi tersebut. Oleh karena
standar akuntansi akan diterapkan pada suatu komunitas tertentu maka aspek sosial budaya
juga akan mewarnai penyusunan standar tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Harahap,Sofyan Syafri.2011.Teori Akuntansi.Jakarta:Rajawali Pers

Riahi,Ahmed dan Belkaouli.2006.Accounting Theory.Jakarta selatan :Salemba


Empat

Journal seminar akuntansi,Sunardi,fakultas ekonomi,universitas panca sakti


tegal

Anda mungkin juga menyukai