B. EKSPLORASI PERASAAN
Komunikasi therapeutic adalah suatu pengalaman bersama antara
perawat-klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien. Maksud
komunikasi adalah mempengaruhi orang lain. Kalthner ,dkk ( 1995 ) bahwa
komunikasi therapeutic terjadi dengan tujuan menolong pasien yang dilakukan
oleh orang-orang yang professional dengan menggunakan pendekatan personal
berdasarkan perasaan dan emosi.didalam komunikasi therapeutic ini harus ada
unsur kepercayaan.
Komunikasi therapeutic merupakan komunikasi interpersonal, artinya
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap
pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung baik verbal dan non
verbal ( Mulyana, 2000 )hubungan perawat-klien yang therapeutic adalah
pengalaman belajar bersama dan pengalaman perbaikan emosi bagi klien.dalam
hal ini, perawat memakai dirinya secara therapeutic dan memakai tehnik
komunikasi agar prilaku klien berubah kearah yang positif seoptimal mungkin.
Analisa diri perawat adalah kemampuan perawat dalam menilai aspek-
aspek yang dimiliki dalam dirinya agar dapat melakukan kemampuan diri
secara therapeutic kepada klien. Salah satu aspek analisa kesadaran diri perawat
dalam komunikasi therapeutic adalah eksplorasi perasaan.Eksplorasi adalah
tehnik untuk menggali perasaan ,pikiran dan pengalaman klien. Hal ini penting
dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri atau
tidak mampu mengemukakan pendapatnya. Dengan tehnik ini memungkinkan
klien untuk bebas berbicara tanpa rasa takut, tertekan dan terancam.
Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau menggali lebih jauh atau lebih
dalam masalah yang dialami klien ( Antai-Otong dalam Suriyani, 2005 ) tehnik
ini bermanfaat pada tahap kerja untuk mendapatkan gambaran yang detail
tentang masalah yang dialami klien.
Terdapat 3 jenis tehni k eksplorasi yaitu :
1. Eksplorasi perasaan, yaitu tehnik untuk menggali perasaan klien yang
tersimpan. Contoh “Bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang
dimaksudkan…”
2. Eksplorasi pikiran, yaitu tehnik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat
klien Contoh : “ saya yakin anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide anda
tentang sekolah sambil bekerja”
3. Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan atau tehnik untuk menggali
pengalaman-pengalaman klien. Contoh : “ saya terkesan dengan pengalaman
yang anda lalui, namun saya ingin memahami lebih jauh tentang pengalaman
tersebut dan pengaruhnya terhadap pendidikan anda”.
EKSPLORASI PERASAAN :
Agar perawat dapat berperan efektif dan therapeutic, ia harus
menganalisa dirinya melalui eksplorasi perasaan. Seluruh prilaku dan pesan
yang disampaikan perawat (verbal) dan non verbal ) hendaknya bertujuan
therapeutic untuk klien.dengan mengenal dan menerima diri sendiri, perawat
akan mampu mengenal dan menerima keunikan klien.analisa hubungan intim
yang therapeutic antara perawat klien perlu dilakukan untuk evaluasi
perkembangan hubungan dan menentukan tehnik dan keterampilan yang tepat
dalam setiap tahap untuk mengatasi masalah klien dengan prinsip disini dan
saat ini ( here and now )
Eksplorasi perasaan yaitu mengkaji atau menggali perasaan-perasaan
yang muncul sebelum dan sesudah berinteraksi dengan orang lain , dimana
eksplorasi perasaan membantu seseorang untuk mempersiapkan objektif secara
komplit dan sikap yang sangat berpengaruh.ini menggambarkan tentang
ketidakbenaran. Objektif yang komplit dan sikap yang sangat berpengaruh
dijabarkan sebagai seseorang adalah tidak responsif, kesalahan, mudah ditemui,
tidak mengenai orang tertentu dimana mutu hubungan therapeutic perawat
sangat terbuka, sadar dan kontrol diri, akal, perasaan dimana dapat membantu
pasien.
Sebagai perawat, kita perlu terbuka dan sadar terhadap perasaan kita dan
mengontrolnya agar kita dapat menggunakan diri kita secara therapeutic. Jika
perawat terbuka pada perasaannya maka ia akan mendapatkan dua informasi
penting, yaitu bagaimana responnya pada klien dan bagaimana penampilannya
pada klien sehingga pada saat berbicara dengan klien, perawat harus menyadari
responnya dan mengontrol penampilannya.bagaimana perasaan perawat
terhadap proses interaksi berpengaruh terhadap respon dan penampilannya yang
pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perasaan klien ( Stuart, GW, 1998 )
Seorang perawat yang merasa cemas pada saat interaksi akan tampak
pada ekspresi wajah dan prilakunya. Kecemasan perawat ini akan membuat
klien merasa tidak nyaman dan karena adanya untuk pemindahan perasaan (
transfer feeling ) mungkin klien juga akan menjadi cemas dan hal ini akan
mempengaruhi interaksi secara keseluruhan.
Perasaan perawat merupakan tujuan penting dalam membantu
pasien.perasaan merupakan tolak ukur untuk umpan balik dan hubungan
dengan orang lain,membantu orang lain.perawat akan menggunakan perasaan-
perasaanya, kurang memperhatikan kebutuhan pasien, tidak menepati janji
sehingga pasien mengalami kemunduran, distress sehingga pasien tidak mau
menemui, marah karena pasien banyak permintaan atau manipulasi dan
kekuatan karena pasien terlalu tergantung pada perawat.
Perawat harus terbuka akan perasaan pasien dan bagaimana perawat mengerti
akan pasien serta bagaimana pendekatan dengan pasien. Perasaan perawat
adalah petunjuk tentang kemungkinan nilai dari masalah pasien.