Anda di halaman 1dari 151

NOTA PEMBELAAN

Perkara Pidana No Reg. Perkara 198/Pid.Sus/2020/PN.Smn

Atas Nama

Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal

Didakwa Melanggar :

Pertama

Pasal 71 jo. Pasal 6 ayat (3) huruf a Undang- Undang RI Nomor 29 Tahun
2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHPidana.

Atau

Kedua

Pasal 17 ayat (1) jo. Pasal 14 Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 2000


tentang Rahasia Dagang jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Diajukan oleh

Miftah M. Noor S.H, M.H

1|LAW FIRM
I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan,

I. PENDAHULUAN
Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Sidang Pengadilan Yang Berbahagia.

Sebelum kami membacakan nota pembelaan (pleedoi) ini,


perkenankanlah kami Tim Penasihat Hukum dari SAMANTHA LAW FIRM Jl.
Magelang no. 20, Sleman, D.I Yogyakarta, selaku penasihat hukum dari
saudara IQBAL ZAKY alias Iqbal yang beralamat di Jalan Raya Bakungan
No.45 , Wedomartani, Kab.Sleman, D.I Yogyakarta. untuk memanjatkan
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kekuatan serta telah berkenan memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada kita semua dalam mengikuti seluruh rangkaian
proses persidangan selama ini dalam usaha menggali dan menemukan
hakekat kebenaran materil.

Selain itu kami juga Selaku Penasihat hukum Terdakwa IQBAL ZAKY
alias Iqbal dalam perkara ini, selazimnya terlebih dahulu menyampaikan
terima kasih kepada Majelis Hakim, terutama kepada Bapak Hakim Ketua
Majelis, yang telah memimpin dan menata jalannya sidang pemeriksaan
perkara ini sedemikian rupa sehingga pemeriksaan perkara ini dapat
terselenggara secara cukup teliti, dalam suasana sabar dan cukup arif-
bijaksana.

Dengan rasa hormat kami menghaturkan penghargaan kepada Majelis


Hakim yang telah memeriksa dan mengadili perkara ini secara cermat,
sabar, tekun dan berwibawa, sehingga tibalah kita pada acara
pembacaan pembelaan (pleedoi) sebagai manifestasi dari hak Terdakwa
sebagaimana yang telah diatur dalam KUHAP.

2|LAW FIRM
Seraya mengucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim, kami tiba-
tiba teringat akan isi curahan hati seorang pensiunan hakim bernama
Tjokrohanitijo, yang kalau andaikata dia masih hidup, sekarang sudah
berumur 90 tahun. Lelaki tua-renta itu pernah menjadi hakim pada zaman
penjajahan Belanda dan Jepang sampai di zaman Kemerdekaan, antara
lain di Pekalongan, Kendal, Semarang, Kudus, Tegal, Bandung, Palembang
dan terakhir sebagai hakim tinggi di Medan.

Dalam suatu wawancaranya dengan sebuah surat kabar sekitar 18


tahun yang silam, “hakim tiga zaman” itu mencurahkan isi hatinya.
Katanya, seorang hakim itu perlu sekali mendalami bidang ilmu-ilmu lain
selain hukum, karena hanya dengan demikian sang hakim akan
memperoleh wawasan dan pengetahuan yang luas, sehingga bisa lebih
bijak dan lebih matang dalam memecahkan masalah dan dalam
menjatuhkan putusan. Seraya menyimpulkan, “zaman mengubah hakim,
seperti halnya hakim mengubah zaman”. Seraya mengeluh, hakim
sekarang lain. Setidaknya masyarakat menilainya lain dan sangat
beragam. Pendidikannya lain, persepsi masyarakat tentang kualitas hakim
juga lain.

Sesuai dengan nasehat “hakim tiga zaman” tersebut, bukan saja


wajar akan tetapi sekaligus relevan kiranya apabila di Bagian
Pendahuluan ini kami selaku Penasihat hukum terdakwa mengutip tulisan
lain, bukan tulisannya pakar hukum, melainkan tulisan seorang budayawan
bernama Goenawan Mohamad, sebagai berikut:

Dan ketika hakim itu tampak tergerak emosinya sewaktu


membacakan kesalahan-kesalahan si tertuduh, akhirnya kita sadar : ia
seorang manusia juga. Tapi “manusia” di sini bukan dalil. Sebab pada
dasarnya manusia itu lemah dan gampangan. Hakim sebagai manusia
adalah justru hakim sebagai seorang yang berwajah, yang berperasaan,
yang berhati-nurani, yang berkemerdekaan. Ia bukan sekedar nomor

3|LAW FIRM
dalam daftar anggota satu korp. Ia bukan seorang birokrat. Ia bukan
seorang boneka.

Salah satu hal yang paling mengerikan dalam novel Kafka Proces
bukanlah karena Joseph K. si tokoh, akhirnya dibunuh dengan dingin. Tapi
karena ia, yang pada suatu hari ditahan, sampai akhir tak diberi tahu apa
salahnya. Tak seorang pun petugas hukum itu yang merasa berhak
menjelaskan. Semuanya menunjuk : atasan.

Tapi siapa itu atasan, apa maksud sebenarnya dari atasan, adakah
ia adil atau lalim, adakah ia lucu atau masuk akal, semuanya tak ingin
ditanyakan oleh mereka yang hanya alat. Pertanyaan adalah
ketidakpatuhan. Hati nurani adalah subversi. Logika adalah lika-liku yang
cerewet dan tak perlu : ”Saya cuma menjalankan tugas.”

Kami ulangi, judul tulisan Goenawan Mohamad yang dikutip di atas


sederhana sekali, hanya satu kata : Hakim, Tetapi pesan dan gugatan
moral yang dikandungnya amat sangat mendalam dan menukik jauh ke
lubuk hati. Satu pesan dan gugatan moral yang bukan cuma hakim saja
bisa dibuatnya tersipu-sipu, tetapi juga jaksa,bahkan kamipun selaku
pengacara turut tersipu dibuatnya tergantung sejauh mana hati kecil
masing-masing merasa bahwa dalam melakukan apa yang
diperbuatnya,termasuk dalam perkara ini, ia mununjuk : atasan,
Tergantung sejauh mana pula hati kecil masing-masing merasa bahwa
dalam melakukan apa yang diperbuatnya, ia berkeluh-kesah : “Saya
cuma alat.” Atau : “Saya cuma menjalankan tugas.” Dan baik yang
namanya “alat” , maupun yang namanya “tugas” itu, siapapun tahu dan
tentu mengerti sekali, bisa bermacam-macam wujudnya.

Namun demikian kami Penasihat hukum tetap yakin, paling tidak


sebelum terbukti sebaliknya, bahwa hakim yang duduk di majelis yang
memeriksa perkara ini adalah hakim yang berhati-nurani, yang
berkemerdekaan, yang tetap mengutamakan logika. Hakim yang bukan

4|LAW FIRM
sekedar nomor dalam daftar anggota satu korp. Hakim yang bukan cuma
alat. Hakim yang bukan sekedar boneka.

Dengan keyakinan yang sedemikian itulah, kami dari Penasihat


hukum dan tentu saja lebih-lebih lagi Terdakwa sendiri, menunggu
dijatuhkannya putusan hakim atas perkara ini. Suatu putusan yang akan
menentukan apakah Terdakwa akan dinyatakan bersalah ataukah tidak
melakukan perbuatan seperti yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut
Umum kepadanya. Suatu putusan yang akan menentukan apakah
Terdakwa akan kembali ke dalam kepengapan sel tahanan atau penjara
ataukah sebaliknya menghirup udara merdeka.

Kami bukannya mau memuji, apalagi dengan segala pujian itu


dimaksudkan mau mengambil hati majelis hakim yang memeriksa perkara
ini. Namun memang setulusnya harus kami katakan bahwa kami masih
percaya, paling tidak sebelum terbukti sebaliknya, bahwa majelis hakim
yang memeriksa perkara ini, terutama Hakim Ketua Majelis, terdiri dari
hakim-hakim yang cukup menguasai lika-liku dan seluk-beluk hukum yang
bersangkutan dengan perkara ini, terdiri dari hakim-hakim yang berhati-
nurani, terdiri dari hakim-hakim yang semangatnya menggebu-gebu
bukan untuk bagaimana caranya supaya sedapat mungkin terdakwa
dihukum penjara melainkan untuk bagaimana caranya supaya sedapat
mungkin ditemukan dan diperoleh kebenaran material atas perkara ini.

Dalam kesempatan ini sudah sewajarnya pula kami menyampaikan


terima kasih kepada Saudara Jaksa Penuntut Umum atas kerjasamanya
yang cukup baik dengan kami Penasihat hukum dalam setiap acara
pemeriksaan perkara ini. yang berbagai daya telah memainkan peran
dalam proses pengungkapan fakta-fakta untuk membuktikan adanya
perbuatan serta kesalahan Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal sebagaimana
didakwakan di awal persidangan perkara ini.

5|LAW FIRM
Namun demikian, tanpa mengurangi rasa hormat dan rasa terima
kasih kami kepada Jaksa Penuntut Umum, kami Tim Penasihat hukum
Terdakwa akan mengatakan di sini apa yang kami anggap penting untuk
dikatakan dan apa yang kami anggap harus dikatakan dari mencermati
bukan saja Surat Dakwaan dan Surat Tuntutan akan tetapi dari apa yang
dilakukan oleh Kejaksaan dalam proses perkara Terdakwa secara
menyeluruh.

Sebelumnya telah kita dengarkan pemaparan mengenai kasus ini


dari Penuntut Umum yang mereka sampaikan melalui Surat Tuntutan
Pidana (Requisitor). Atas Surat Tuntutan Pidana (requisitor) yang diajukan
sebelumnya maka Kami, selaku Penasihat hukum Terdakwa mengajukan
Nota Pembelaan (Pleidooi) Kami.

Setelah kami menganalisa kasus ini, kami menemukan fakta yang


nyata bahwa betapa kuatnya arus kehidupan dapat menyeret seseorang
ke dalam suatu malapetaka. Kita dapat temukan banyak orang, setidak-
tidaknya secara teorikal, yang beranggapan bahwa pengenaan pidana
(yang kita pahami sebagai pengenaan derita dengan sengaja oleh pihak
penguasa) tidak dapat dibenarkan seluruhnya. Para pengikut ajaran Leo
Tolstoi, seorang filsuf Rusia misalnya, berpendapat bahwa kita tidak
mungkin menghukum dengan hati nurani yang bersih. Mereka yakin
bahwa orang-orang jahat jangan dilawan atau ditolak, orang-orang
seperti itu yang membenci kita justru harus kita kasihi. Ditambah lagi
dengan adanya stigma dalam masyarakat yang mengatakan bahwa
seorang yang pernah melakukan kejahatan adalah sampah masyarakat
dan aib bagi peradaban. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa tidak
semua orang yang berada dalam penjara benar-benar adalah seorang
yang punya hati nurani jahat. Ada kalanya dasar seseorang melakukan
perbuatan pidana dikarenakan suatu tuntutan yang mendesak yang harus
dipenuhi. Nurani adalah batin manusia yang terdalam, dan terdapat nilai
luhur disertai kebaikan di dalamnya. Ada baiknya ketika suatu perbuatan
pidana akan dijatuhkan putusannya, sudah selayaknya Hakim yang

6|LAW FIRM
memimpin persidangan tersebut mempertimbangkan dengan baik dan
bijak. Baik dari segi yuridis, sosiologis, sampai ke adat kebiasaan. Pada
dasarnya, tidak ada seorang manusia pun yang dilahirkan dengan jiwa
yang jahat. Namun, keadaan lingkungan yang dapat mengubah perilaku
seseorang, keadaan ekonomi, tingkat pendidikan yang rendah serta
berbagai tekanan kehidupan lainnya adalah hal-hal yang dapat memicu
timbulnya perilaku jahat.

Hal yang serupa diungkapkan oleh seorang ahli Kriminologi, Emile


Durkheim bahwa perbuatan manusia (terutama perbuatan salah manusia)
tidak terletak pada diri si individu tetapi terletak pada kelompok dan
organisasi sosial. Dalam konteks inilah Durkheim memperkenalkan istilah
Anomie (hancurnya keteraturan sosial sebagai akibat dari hilangnya
patokan dan nilai-nilai). Durkheim meyakini bahwa jika sebuah masyarakat
sederhana berkembang menuju satu masyarakat modern dan kota maka
kedekatan (intimacy) yang dibutuhkan untuk melanjutkan satu set norma-
norma umum (a common set of rules) akan merosot. Kelompok-kelompok
menjadi terpisah, dan dalam ketiadaan satu set aturan-aturan umum,
tindakan-tindakan dan harapan-harapan orang di satu sektor mungkin
bertentangan dengan tindakan dan harapan orang lain. Dengan tidak
dapat diprediksinya perilaku, system tersebut secara bertahap akan runtuh
dan masyarakat itu berada dalam kondisi anomie.

Dari teori Durkheim, kita dapat mempercayai bahwa hasrat-hasrat


manusia adalah tak terbatas, satu “insatiable and bottomless abyss”
(jurang yang tak pernah puas dan tak berdasar). Hal ini disebabkan
karena alam tidak mengatur batas-batas biologis yang ketat untuk
kemampuan manusia sebagaimana yang mengatur makhluk lain seperti
binatang-binatang. Kita telah mengembangkan aturan-aturan sosial yang
meletakkan satu takaran yang realistis diatas aspirasi-aspirasi kita. Aturan-
aturan menyatu dengan kesadaran individu dan membuatnya menjadi
merasa terpenuhi. Akan tetapi, dengan satu ledakan kemakmuran yang
tiba-tiba, harapan-harapan orang menjadi berubah. Manakala aturan-

7|LAW FIRM
aturan lama tidak lagi menentukan bagaimana ganjaran/penghargaan
didistribusikan kepada anggota-anggota masyarakat itu, maka disana
sudah tidak ada lagi pengekang atau pengendali atas apa yang orang
inginkan. Sekali lagi sistem ini menjadi runtuh.

II. TENTANG SURAT DAKWAAN

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan,

Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Sidang Pengadilan Yang Berbahagia.

Setelah kata-kata pembukaan di atas, Kami sebagai Penasihat


hukum Terdakwa hendak memaparkan lebih jauh tanggapan Kami
terhadap Surat Dakwaan yang dibacakan oleh Penuntut Umum beberapa
waktu yang lalu.

Seperti yang kita ketahui bahwa Surat Dakwaan dipandang memiliki


kedudukan yang amat penting dalam setiap pemeriksaan perkara dalam
wilayah Hukum Acara Pidana karena Surat Dakwaan merupakan dasar
pemeriksaan. Surat Dakwaan tersebut menentukan batas-batas
pemeriksaan dan penilaian Hakim yang memuat fakta-fakta yang
dituduhkan terhadap Terdakwa sehingga Hakim hanya boleh memutus
atas dasar fakta-fakta tersebut, tidak boleh kurang atau lebih, maka dari
itu Surat Dakwaan dipandang sebagai suatu Litis Contestatie. Dimana
Surat Dakwaan merupakan dasar pemeriksaan sidang di Pengadilan,
maka artinya Surat Dakwaan harus memuat :

1. Semua unsur perbuatan pidana yang dilakukan;


2. Uraian setiap unsur dengan menghubungkannya dengan fakta-
fakta jalannya peristiwa yang didakwakan;
3. Waktu dan tempat terjadinya perbuatan pidana yang didakwakan;
dan

8|LAW FIRM
4. Pasal peraturan perundang-undangan perbuatan pidana yang
dilakukan.

Apabila Penuntut Umum dalam membuat Surat Dakwaan tidak


memenuhi muatan-muatan tersebut diatas, maka tidak memenuhi unsur
Cermat, Jelas dan Lengkap sehingga menjadi Batal Demi Hukum. Menurut
Pasal 143 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, unsur-unsur
tersebut merupakan syarat formil dan syarat material yang harus dipenuhi.

Ketika kita semua sepakat untuk memulai pemeriksaan perkara


pidana ini dengan kerangka kerja yang ideal artinya ketika amanat hukum
acara pidana yang merujuk kepada KUHAP sudah kita mulai, ketika itu
pula lahir “sebuah kekeliruan” dalam wujudnya sebagai peristiwa-peristiwa
yang merupakan rangkaian dari keseluruhan acara pemeriksaan yang
justru ambivalent dengan cita-cita luhur kita, yakni tegaknya hukum dan
keadilan.

Akan tetapi, tentunya di dalam kita mengikuti jalannya pemeriksaan,


kita harus tetap berpijak pada norma-norma dan asas-asas hukum yang
mengatur acara pemeriksaan, sehingga dengan sikap yang demikian kita
tidak akan pernah menodai wibawa hukum, terutama Pengadilan sebagai
pihak yang berwenang dalam menjatuhkan putusan. Sebab kalaupun
kenyataannya di kursi terdakwa telah duduk sosok Laki-Laki IQBAL ZAKY
alias Iqbal secara yuridis belumlah pasti saudara IQBAL ZAKY alias Iqbal,
adalah pelakunya.

Adapun dakwaan penuntut umum sebagai berikut :

Jikalau kita akan membahas tentang surat dakwaan maka kita


harus berdasar pada Pasal 143 ayat (2) KUHAP, dalam Pasal tersebut
dikatakan bahwa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang
diberi tanggal dan ditandatangani serta berisi :
a) nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka
b) uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana
yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak
pidana itu dilakukan.

9|LAW FIRM
Undang-Undang memang tidak memberikan uraian lebih lanjut
tentang apa yang dimaksud dengan uraian secara cermat, jelas dan
lengkap. Akan tetapi, sepanjang yang kami tahu, bahwa surat
dakwaan yang dianggap telah memenuhi syarat, sebagaimana diatur
dalam Pasal 143 ayat (2) huruf a dan huruf b KUHAP, apabila telah
memenuhi syarat-syarat formil dan materiil. Syarat formil adalah
sebagaimana ditentukan dalam Pasal Pasal 143 ayat (2) huruf a
KUHAP, yaitu Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi
tanggal dan ditanda tangani serta berisi identitas lengkap terdakwa.
Pencantuman identitas lengkap terdakwa ini dimaksudkan agar tidak
terjadi “error in persona” dan menyebabkan pembatalan surat
dakwaan atau “vernietibaar”.

Memenuhi syarat materiil, sebagaimana yang ditentukan dalam


Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, apabila surat dakwaan telah dibuat
secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana itu
dilakukan.

Adapun yang dimaksud dengan cermat, jelas, dan lengkap,


memang Undang-Undang tidak mengurai lebih lanjut. Namun
demikian, dalam praktek pembuatan surat dakwaan, yang
dipedomani adalah para Penuntut Umum selama ini, adalah
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Jaksa Agung Republik
Indonesia, tanggal 16 November 1993, Nomor Nomor :
SE/004/JA/11/1993 tentang pembuatan surat dakwaan jo tanggal 12
November 1993 Nomor : B 607/E/11/1993, yang menentukan bahwa
yang dimaksud dengan :

a. Cermat adalah membuat uraian yang didasarkan pada ketentuan


pidana terkait, tanpa adanya kekurangan/kekeliruan yang
menyebabkan surat dakwaan batal demi hukum atau dapat
dibatalkan atau dinyatakan tidak dapat diterima (nirt onvankelijk
verklaard). Dalam hal ini, Penuntut Umum dituntut untuk bersikap
korek terhadap keseluruhan materi surat dakwaan.

10 | L A W F I R M
b. Jelas adalah uraian yang jelas dan mudah dimengerti dengan cara
menyusun redaksi yang mempertemukan uraian-uraian permuatan
terdakwa dengan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan,
sehingga terdakwa sering mendengar atau membacanya akan
mengerti dan mendapatkan gambaran yang jelas tentang siapa
yang melakukan tindak pidana, tindak pidana yang dilakukan,
kapan dan di mana tindak pidana dilakukan (tempus dan locus
delictie), apa akibat yang ditimbulkan dan mengapa terdakwa
melakukan. Uraian tentang komponen-komponen tersebut disusun
sedemikian rupa secara sistematik dan kronologis dengan bahasa
yang sederhana.
c. Lengkap adalah uraian yang bulat dan utuh yang mampu
menggambarkan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan
beserta waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.

Menyusun uraian secara cermat, jelas, dan lengkap dilakukan


dengan merumuskan terlebih dahulu tindak pidana yang didakwakan
disusul kemudian dengan uraian-uraian perbuatan terdakwa yang
secara langsung bertautan satu sama lain sehingga tergambar bahwa
semua unsur tindak pidana terpenuhi oleh uraian perbuatan terdakwa,
yang uraiannya meliputi:
- Di mana dilakukan (locus delictie)
- Bilamana/kapan yang dilakukan (tempus delictie)
- Tindak pidana yang dilakukan
- Siapa yang melakukan
- Bagaimana dilakukan (modus operandi)
- Apakah yang mendorong terdakwa melakukan (motivasi)
- Akibat yang ditimbulkan (tinjauan victimologis)
- Ketentuan-ketentuan pidana yang diterapkan.

Bahwa KUHAP juga tidak menjelaskan secara terperinci yang


dimaksud dengan cermat, jelas dan lengkap, untuk mengetahui
tentang hal ini, dapat dilihat dari gramatikal dan doktrin/ pendapat,
yaitu :

11 | L A W F I R M
Kamus Umum Bahasa Indonesia disusun oleh WJS POERWADARMINTA,
Penerbit Balai Pustaka, Cetakan ke XVI, tahun 2002 :

 Cermat : (dengan) seksama, (dengan) teliti, dengan penuh minat


(perhatian), hemat, hati-hati (hal 202)
 Jelas : terang, nyata, tegas, habis, bersih selesai (hal 410)
 Lengkap : genap, segala-galanya telah tersedia (hal 587)

Pendapat GATOT SUPRAMONO, SH dalam bukunya Surat


Dakwaan dan Putusan Hakim yang Batal Demi Hukum, Penerbit
Djambatan, tahun 1991, halaman 12 menyatakan:

“ Dengan menguraikan tindak pidana secara teliti, terang, tegas


dan komplit, dimaksudkan akan memberi gambaran yang mudah
bagi Hakim maupun Terdakwa. Penguraian tersebut Penuntut
Umum wajib menyebutkan waktu tindak pidana dan tempat
tindak pidana tersebut dilakukan.

Disamping itu juga dalam hubungannya dengan gugurnya hak


menuntut sebagaimana ketentuan Pasal 78 KUHPidana. Sedangkan
pentingnya penyebutan tindak pidana yang dilakukan Terdakwa
dalam hubungannya dengan kompetensi relatif (wewenang nisbi)
Pengadilan Negeri.

Pendapat LILIK MULYADI, SH dalam bukunya Hukum Acara Pidana


(suatu tinjauan khusus terhadap surat dakwaan, Eksepsi dan putusan
peradilan), Penerbit PT. Cipta Aditya Bakti, Bandung, 1996, hal 43,
menyatakan:

“ ….. Apabila ditinjau dari pendapat doktrin, maka pengertian cermat


dimaksudkan surat dakwaan dibuat dengan penuh ketelitian dan
ketidaksembarangan serta hati-hati disertai suatu ketajaman dan
keteguhan, kemudian jelas berarti tidak menimbulkan kekaburan
atau keraguan-keraguan serta serba terang dan tidak perlu
ditafsirkan lagi, sedangkan lengkap berarti komplit atau cukup
yang dimaksudkan tidak ada yang cicir atau tercecer atau
ketinggalan semuanya ada.”

12 | L A W F I R M
Pendapat dari M. YAHYA HARAHAP, S.H dalam bukunya
Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP (Penyidikan dan
Penuntutan) Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2000, cetakan pertama
edisi kedua, hal 381 menyataka:

“….. pada hakikatnya surat dakwaan yang tidak memuat secara


jelas dan lengkap unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan,
dengan sendirinya mengakibatkan tindak pidana yang didakwakan
kepada Terdakwa bukan merupakan tindak pidana. Surat dakwaan
yang tidak jelas dan tidak terang, merugikan kepentingan Terdakwa
mempersiapkan pembelaan ……”

Berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia


Nomor : 808 K/Pid/1984 menyatakan bahwa dakwaan tidak cermat,
jelas dan lengkap sehingga harus dinyatakan batal demi hukum. Juga
dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 33
K/NIL/1985 menyatakan karena surat dakwaan tidak dirumuskan
secara cermat, jelas dan lengkap, dakwaan dinyatakan batal demi
hukum.

Bahwa dengan mengacu kepada ketentuan dan pandangan


doktrin sebagaimana tersebut dan terurai di atas, setelah kami
menerima, membaca dan meneliti secara seksama Surat Dakwaan
Penuntut Umum tertanggal 21 Desember 2015, kami berpendapat
Dakwaan Saudara Penuntut Umum TIDAK CERMAT DAN KABUR (Obscuur
libels), hal ini didasarkan pada alasan :

a. Keliru dan Tidak Cermat dalam Menyusun Dakwaan


Yang dimaksud dengan cermat menurut Surat Edaran Jaksa
Agung Republik Indonesia, tanggal 16 November 1993, Nomor Nomor
: SE/004/JA/11/1993 tentang pembuatan surat dakwaan jo tanggal 12
November 1993 Nomor : B 607/E/11/1993, yaitu cermat adalah
membuat uraian yang didasarkan pada ketentuan pidana terkait,
tanpa adanya kekurangan/kekeliruan yang menyebabkan surat
dakwaan batal demi hukum atau dapat dibatalkan atau dinyatakan
tidak dapat diterima (nirt onvankelijk verklaard). Dalam hal ini,

13 | L A W F I R M
Penuntut Umum dituntut untuk bersikap korek terhadap keseluruhan
materi surat dakwaan.

Menurut pendapat ahli LILIK MULYADI, SH dalam bukunya


Hukum Acara Pidana (suatu tinjauan khusus terhadap surat
dakwaan, Eksepsi dan putusan peradilan), Penerbit PT. Citra Aditya
Bakti, Bandung, 1996, hal 43, menyatakan “...Apabila ditinjau dari
pendapat doktrin, maka pengertian cermat dimaksudkan surat
dakwaan dibuat dengan penuh ketelitian dan ketidaksembarangan
serta hati-hati disertai suatu ketajaman dan keteguhan...”

Kemudian berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung


Republik Indonesia Nomor : 808 K/Pid/1984 menyatakan bahwa
dakwaan tidak cermat, jelas dan lengkap sehingga harus
dinyatakan batal demi hukum. Juga dalam Yurisprudensi Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor : 33 K/NIL/1985 menyatakan
karena surat dakwaan tidak dirumuskan secara cermat, jelas dan
lengkap, dakwaan dinyatakan batal demi hukum.

Ada beberapa Uraian yang sangat jelas yang membuat kita


dapat mengambil kesimpulan bahwa Dakwaan terhadap Terdakwa
Iqbal Zaky adalah Dakwaan yang tidak Cermat dan keliru, sehingga
mengakibatkan sebuah kesesatan hukum.

Pada dakwaan Pertama halaman ke 4 paragrap ke 1 sampai


paragraf ke 5, menyatakan:
- Bahwa pada tanggal 15 April 2017 setelah melakukan penjualan
selama beberapa bulan, persediaan Merapi Intense Sweet
Strawberry (MISS) mengalami kekosongan akibat bencana erupsi
gunung merapi dan membuat persediaan stock untuk dipasarkan
oleh PT. AMBO PUTRA UTAMA berkurang dan membuat kerugian
pada PT. AMBO PUTRA UTAMA karena banyak konsumen yang
komplain akibat pesanannya belum dikirim dimana akhirnya banyak
konsumen yang melakukan pembatalan pesanan Merapi Intense
Sweet Strawberry (MISS) ke PT. AMBO PUTRA UTAMA.

14 | L A W F I R M
- Bahwa pada tanggal 18 April 2017 pukul 10:00 WIB setelah
mendengar kejadian tersebut, Terdakwa tidak tinggal diam
Terdakwa langsung menghubungi saksi SYARWANI selaku Direktur
Utama PT. SEJAHTERA KOPI MERAPI untuk memperingatkan bahwa
”jika dalam waktu 2 minggu persedian kopi merapi masih tetap
kosong, maka Terdakwa sebagai seseorang yang mewakili PT. AMBO
PUTRA UTAMA dalam melakukan kontrak kerja sama akan
memutuskan hubungan kerjasama secara sepihak”

- Bahwa pada tanggal 6 Juni 2017, Terdakwa langsung mengadakan


rapat di ruangan rapat PT. Ambo Putra Utama dengan agenda
Pembahasan mengenai cara mengatasi kurangnya pasokan produk
Kopi Merapi dari PT. SEJAHTERA KOPI MERAPI tanpa sepengetahuan
saksi SYARWANI, yang dihadiri oleh saksi ANAM MAULANA selaku
Direktur Operasional, saksi ARINA PRABAWATI selaku Kepala
Pemasaran, saksi NANANG AHMAD selaku Komisa, dan saksi
ERNAWATI selaku Manajer Keuangan.

- Bahwa dalam rapat tersebut, Terdakwa memerintahkan kepada


saksi ANAM MAULANA agar segera mencari bibit Kopi Merapi serta
mencari tahu bagaimana cara memproduksi Kopi Merapi milik PT.
SEJAHTERA KOPI MERAPI dengan cara menemui saksi TIKA MARTHA
yang merupakan Kepala bagian pembibitan di PT. SEJAHTERA KOPI
MERAPI tanpa boleh diketahui oleh saksi SYARWANI.

- Bahwa keesokan harinya, pada tanggal 7 Juni 2017 pukul 20:00 WIB,
saksi ANAM MAULANA yang diperintahkan oleh Terdakwa pergi
menemui saksi TIKA MARTHA di sebuah kedai kopi terkenal di
Yogyakarta yaitu di klinik kopi di jalan Kaliurang KM 7,8 ,Sleman, D.I
Yogyakarta ,sesampainya disana saksi ANAM MAULANA langsung
memberikan surat perjanjian kepada saksi TIKA MARTHA yang isinya
adalah akan memberikan Uang sebesar Rp.100.000.000.00 (seratus
juta rupiah) dan menjanjikan Jabatan sebagai Direktur Personalia di
PT. AMBO PUTRA UTAMA jika saksi TIKA MARTHA mau memberikan

15 | L A W F I R M
beberapa bibit siap tanam dan Metode produksi dan metode
pengolahan. oleh karena hal tersebut, akhirnya saksi TIKA MARTHA
menjanjikan untuk memberikan benih kopi merapi.

Dari uraian dakwaan tersebut terdapat pertentangan sebagai


berikut:

a. Bahwa dalam dakwaan tersebut diatas Penuntut Umum terlalu


subjektif dalam menentukan terdakwa karena ada banyak
individu yang berperan penting dalam proses pelanggaran
perlindungan varietas tanaman dan rahasia dagang dengan PT.
Sejahtera Kopi Merapi ini serta Penuntu Umum terlalu terburu-buru
dalam mengambil keputusan dan kesimpulan dalam membuat
dakwaannya.
b. Bahwa apa yang dilakukan oleh saudara IQBAL ZAKY, dalam
rapat untuk mengatasi kurangnya pemasukan dari perusahaan,
dengan solusi perusahaan harus memproduksi kopi atau
memerintahkan saudara ANAM MAULANA untuk mencari bibit
kopi sendiri bukanlah sebuah tindak pidana dikarenakan apa
yang dilakukan tidak mengandung unsur melawan ataupun
melanggar hukum, karena apa yang dilakukan IQBAL ZAKY alias
Iqbal hanya untuk melaksanakan perintah jabatan. Dari hasil
keputusan rapat yang dihadiri oleh saksi oleh saksi Anam Maulana
selaku Direktur Operasional, saksi ARINA PRABAWATI selaku Kepala
Pemasaran, saksi Nanang Ahmad selaku Komisaris, dan saksi
ERNAWATI selaku Manajer Keuangan. Pada tanggal 6 Juni 2017
sebagaimana pada dakwaan Penuntut Umum halaman ke 4
paragraf ke 3.

b. Tidak lengkap dalam menyusun dakwaan:


Yang dimaksud dengan lengkap menurut Surat Edaran Jaksa
Agung Republik Indonesia, tanggal 16 November 1993, Nomor Nomor
: SE/004/JA/11/1993 tentang pembuatan surat dakwaan jo tanggal 12
November 1993 Nomor : B 607/E/11/1993, yaitu Lengkap adalah
uraian yang bulat dan utuh yang mampu menggambarkan unsur-

16 | L A W F I R M
unsur tindak pidana yang didakwakan beserta waktu dan tempat
tindak pidana itu dilakukan.
Menurut pendapat ahli LILIK MULYADI, SH dalam bukunya Hukum
Acara Pidana (suatu tinjauan khusus terhadap surat dakwaan, Eksepsi
dan putusan peradilan), Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,
1996, hal 43, menyatakan “.... lengkap berarti komplit atau cukup
yang dimaksudkan tidak ada yang cicir atau tercecer atau
ketinggalan semuanya ada.”
Selanjutnya menurut pendapat dari M. YAHYA HARAHAP, S.H
dalam bukunya Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP
(Penyidikan dan Penuntutan) Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2000,
cetakan pertama edisi kedua, hal 381 menyataka:
“….. pada hakikatnya surat dakwaan yang tidak memuat secara
jelas dan lengkap unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan,
dengan sendirinya mengakibatkan tindak pidana yang didakwakan
kepada Terdakwa bukan merupakan tindak pidana. Surat dakwaan
yang tidak jelas dan tidak terang, merugikan kepentingan Terdakwa
mempersiapkan pembelaan ……”

Oleh karena itu, Ada beberapa Uraian yang sangat jelas yang
membuat kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Dakwaan
terhadap Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal adalah Dakwaan yang
tidak lengkap, sehingga mengakibatkan sebuah kesesatan hukum.
Antara lain sebagai berikut :

1) Ketidak konsistenan Penuntut Umum Dalam Penyebutan Locus


Delicti Dan Tempus Delicti
Penegasan locus delicti dalam surat dakwaan erat kaitannya
dengan penentuan kewenangan relative yang diatur dalam Pasal
84 KUHAP, seseorang tidak dapat diadili melakukan tindak pidana
tanpa dibuktikan dengan pasti tempat tindak pidana dilakukan,
karena sekiranya hal ini dibenarkan oleh Undang-undang , bisa saja
orang didakwa melakukan tindak pidana sesuka hati Penuntut
Umum. Jika tempat dan waktu yang disebut dalam surat dakwaan

17 | L A W F I R M
tidak terbukti secara tepat, mengakibatkan kesalahan terdakwa
tidak terbukti.
Penerapan locus dan tempus delicti dalam sebuah kasus
merupakan sebuah hal inti, karena locus delicti bertujuan untuk :
1. Mengetahui berwewenang atau tidaknya suatu pengadilan
mengadili suatu perkara (kompetensi relative)
2. Mengetahui dapat tidaknya suatu hukum pidana
diberlakukan terhadap suatu perkara.
3. Sebagai salah satu syarat mutlak sahnya surat dakwaan
Ajaran locus delicti
Sedangkan tempus delicti, yaitu bertujuan untuk:
1. Menentukan berlakunya hukum pidana sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 1 ayat 1 KUHP, yakni “tidak ada
perbuatan yang dapat dihukum selain atas kekuatan
peraturan pidana dalam undang-undang yang diadakan
pada waktu sebelumnya”. Dalam hal apakah perbuatan itu
adalah perbuatan yang berkaitan pada waktu itu sudah
dilarang dan dipidana. Jika undang-undang dirubah
sesudah perbuatan itu tejadi, maka dipakailah aturan yang
paling ringan bagi terdakwa.
2. Menentukan saat berlakunya verjarings termijn (daluwarsa)
sehingga perlu diketahui saat yang dianggap sebagai
waktu permulaan terjadinya kejahatan.
3. Menentukan hal yang berkaitan dengan Pasal 45 KUHP.
Menurut pasal ini hakim dapat menjalankan tiga jenis
hukuman terhadap tersangka yang belum genap berumur
16 tahun, yakni: (a) mengembalikan kepada orang tuanya,
(b) menyerahkan kepada pemerintah dengan tidak
menjatuhkan hukuman, dan (c) menjatuhkan hukuman
yang diancamkan terhadap kejahatan yang dilakukan oleh
terdakwa

Pada dakwaan pertama paragraf ke 1 halaman ke 1, dan


paragraf ke 3 dan ke 4 halaman ke 4 serta dakwaan kedua
paragraf ke 1 halaman 12 menyatakan

18 | L A W F I R M
- Bahwa Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal bertindak secara sendiri-
sendiri maupun secara bersama-sama dengan saksi ANAM
MAULANA,saksi TIKA MARTHA ( keduanya dalam penuntutan
berkas terpisah) pada tanggal 6 Juni 2017, 30 Juni 2017, 2 Januari
2019atau setidak-tidaknya pada waktu lain yang masih termasuk
dalam tahun 2017,2018 dan 2019 bertempat diPT. AMBO PUTRA
UTAMA Jalan Gito Gati No. 7, Desa Midomartani, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta. atau setidak-
tidaknya disuatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Sleman yang berwenang mengadili
dan memeriksa perkaranya.
- Bahwa pada tanggal 6 Juni 2017, Terdakwa langsung
mengadakan rapat di ruangan rapat PT. Ambo Putra Utama
dengan agenda Pembahasan mengenai cara mengatasi
kurangnya pasokan produk Kopi Merapi dari PT. SEJAHTERA KOPI
MERAPI tanpa sepengetahuan saksi SYARWANI, yang dihadiri
oleh saksi ANAM MAULANA selaku Direktur Operasional, saksi
ARINA PRABAWATI selaku Kepala Pemasaran, saksi NANANG
AHMAD selaku Komisa, dan saksi ERNAWATI selaku Manajer
Keuangan.
- Bahwa dalam rapat tersebut, Terdakwa memerintahkan kepada
saksi ANAM MAULANA agar segera mencari bibit Kopi Merapi
serta mencari tahu bagaimana cara memproduksi Kopi Merapi
milik PT. SEJAHTERA KOPI MERAPI dengan cara menemui saksi
TIKA MARTHA yang merupakan Kepala bagian pembibitan di PT.
SEJAHTERA KOPI MERAPI.
- Bahwa Terdakwa bertindak secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama dengan saksi ANAM MAULANA, saksi TIKA
MARTHA (penuntutan dalam berkas terpisah) pada tanggal 6 juni
2017 atau setidak-tidaknya pada waktu lain yang masih
termasuk dalam tahun 2017,2018 dan 2019 bertempat di PT.
AMBO PUTRA UTAMA Jalan Gito Gati No. 7, Desa Midomartani
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta.
-

19 | L A W F I R M
Dari dakwaan diatas terdapat pertentangan :
a. Bahwa dalam penempatan locus delicti Penuntut Umum
masih ragu dalam menempatkan alamat perusahaan PT
Ambo Putra Utama sebagaimana pernyataan Penuntut
Umum dalam dakwaan pertama alinea pertama halaman ke
1 mengatakan atau setidak-tidaknya disuatu tempat lain yang
masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Sleman. Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan ada keragua-
raguan dalam dakwaaan yang dibuat oleh Penuntut Umum.

b. Mengenai tempus delicti Penuntut Umum tidak konsisten


dalam menetapkan waktu terjadinya tindak pidana yang
dilakukan oleh saudara IQBAL ZAKY alias Iqbal, sebagaimana
pada dakwaan kedua paragraf ke 1 halaman 12 tertulis pada
tanggal 6 juni 2017 atau setidak-tidaknya pada waktu lain
yang masih termasuk dalam tahun 2017,2018 dan 2019
Sebagai Penasihat Hukum kami sangat kebingunan melihat isi
dakwaan Penuntut Umum, seharusnya Penuntut Umum tidak
menggunakan kata waktu lain agar tidak menimbulkan
keragu-raguan dan bisa menciptakan kepastian hukum

c. Bahwa dalam dakwaan tersebut diatas seharusnya Penuntut


Umum mencantumkan pukul berapa IQBAL ZAKY alias Iqbal
mengadakan rapat dan waktu saudara IQBAL ZAKY alias Iqbal
memerintahkan untuk mencari tahu bibit kopi dan cara
memproduksi kopi merapi sebagaimana pada dakwaan
pertama paragraf ke 3 dan ke 4 halaman ke 4 tertulis pada
tanggal 6 Juni 2017, Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal langsung
mengadakan rapat di ruangan rapat PT. Ambo Putra Utama
dan Bahwa dalam rapat tersebut, Terdakwa IQBAL ZAKY alias
Iqbal memerintahkan kepada saksi ANAM MAULANA agar
segera mencari bibit Kopi Merapi serta mencari tahu
bagaimana cara memproduksi Kopi Merapi.

20 | L A W F I R M
Berdasarkan hal tersebut diatas yang terungkap dalam surat
dakwaan, kami selaku Penasihat Hukum sangat kebingungan dengan isi
dakwaaan di atas. Karena Penuntut Umum tidak menjelaskan secara pasti
di mana locus dan tempus delicti, alinea pertama Penuntut Umum dengan
penuh percaya dirinya mengatakan perbuatan yang dilakukan IQBAL
ZAKY alias Iqbal berada Jalan Gito Gati No. 7, Desa Midomartani
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta.

Penjelasan lain yang menyebutkan tentang Waktu dan tempat Kejadian:


- Bahwa setelah beberapa lama, pada tanggal 10 Juli 2019 pukul
14:00 WIB, Terdakwa mendapat informasi dari sekertarisnya yang
bernama saksi NOVIA ELIYANTI bahwa pada tanggal 18 Juli 2019
akan diadakan pameran Ngopi di Museum Afandi terletak di Jl.
Laksda Adisucipto No.167, Papringan, Caturtunggal, Kec.Depok,
Kabupaten Sleman. Mendengar berita tersebut Terdakwa IQBAL
ZAKY alias Iqbal kembali mengadakan rapat untuk melihat
perkembangan penjualan Kopi Merapi merek Lemon Sweet Coffee
(LSC), dalam rapat tersebut dihadiri oleh saksi ANAM MAULANA
selaku Direktur Operasional, saksi ARINA PRABAWATI selaku Kepala
Pemasaran, saksi ERNAWATI selaku Manajer Keuangan.

- Bahwa dalam rapat tersebut Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal


memerintahkan ERNAWATI selaku Manajer Keuangan untuk
mempresentasikan laporan keuangan, jumlah pemasukan dari Kopi
yang diproduksi oleh PT Ambo Puta Utama dan Laporan keuntungan
yang didapatkan PT. AMBO PUTRA UTAMA. Dan dalam rapat
tersebut, Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal kembali memerintahkan
saksi ARINA PRABAWATI untuk mengikut sertakan produk Kopi Merapi
produksi PT. AMBO PUTRA UTAMA di Pameran Ngopi di Museum 2019
dengan harapan agar keuntungan semakin meningkat.

Dari penjelasan di atas Penuntut Umum tidak menyebutkan dengan


jelas dimana tempat IQBAL ZAKY alias Iqbal melakukan kegiatan tersebut.
Kami selaku Penasihat Hukum terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal
menganggap bahwa locus delicti terjadinya tindak pelanggaran

21 | L A W F I R M
memproduksi atau memperbanyak, menyiapkan untuk tujuan propagasi,
dan menjual atau memasarkan hasil dari varietas tanaman yang diberi
Perlindungan Varietas Tanaman yang didakwakan oleh Penuntut Umum
yang terjadi di Boyolali, Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan ketidak
konsistenan Penuntut Umum dalam menyebutkan Tempat Kejadian
sedangkan mengenai Waktu kejadian, dalam Dakwaannya Penasihat
Hukum berusaha menjelaskan dengan detail dengan mencoba
menjelaskan dari tahun 2017 hingga 2019, tapi sayangnya dari penjelasan
tersebut malah membuat kita semua semakin kebingungan. Hal ini dapat
menimbulkan banyak persepsi kepada majelis sidang yang hadir
terutamanya kami Penasihat Hukum karena terdapat keterangan yang
saling bertentangan satu sama lain locus dan tempus di mana tindak
pidana itu dilakukan. Apakah semua dakwaan itu semuanya dilakukan di
Jalan Gito Gati No. 7, Desa Midomartani Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, D.I Yogyakarta ataukah ditempat lain. Karena jikalau kita
berdasar pada ajaran locus delicti (tempat terjadinya perkara) yakni de
leer van het instrument, yaitu ajaran yang didasarkan kepada
berfungsinya suatu alat yang digunakan dalam perbuatan pidana. Jadi
ajaran ini menegaskan bahwa yang dianggap sebagai tempat terjadinya
tindak pidana adalah tempat dimana alat yang digunakan dalam
melakukaan tindak pidana bereaksi, dan ajaran de leer van het gevolg
yaitu ajaran ini didasarkan kepada akibat dari suatu tindak pidana.
Menurut ajaran ini bahwa yang dianggap sebagai locus delicti adalah
tempat dimana akibat dari pada tindak pidana tersebut timbul.
Penuntut Umum dalam dakwaannya seolah hanya mencari jalan
yang membuat posisnya aman, dia menyebutkan semua tempat yang
telah didatangi oleh terdakwa dengan tujuan mungkin agar Penuntut
Umum dianggap telah menguraikan tempat kejadian dengan rinci.
Memang tidak ada larangan menyebutkan banyak tempat dan
menjelaskan waktu dari kapanpun sampai dimanapun asalkan penjelasan
tersebut memunculkan suatu keterkaitan yang jelas dari perbuatan pidana
yang didakwakan malah harusnya memang seperti itu asalkan setiap
tempat yang disebutkan dalam dakwaan diberikan keterangan apa
hubungan tempat tersebut dengan perbuatan yang didakwakan kepada
diri terdakwa. Sehingga membuat kita semua mengerti dan paham dan

22 | L A W F I R M
bisa mengambil kesimpulan bahwa memang benar ini adalah tindak
pidana. Dan dari keterangan ini tidaklah tepat locus delicti tindak
pelanggaran memproduksi atau memperbanyak benih, menyiapkan untuk
tujuan propagasi, menjual atau memperdagangkan dan tanpa hak
menggunakan rahasia dagang pihak lain di Sleman.

Hal ini merupakan bentuk penyesatan yang sangat luar biasa dalam
proses pencarian kebenaran materil, karena akibat dari penjelasan yang
tidak cermat maka semakin menunjukkan adanya perampasan Hak Asasi
Manusia terhadap diri terdakwa sebagaimana yang di amanatkan oleh
KUHAP.

Dari uraian diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Surat


dakwaan saudara Penuntut Umum ini sama sekali tidak memenuhi
ketentuan dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP dimana surat dakwaan
ini telah dibuat secara tidak cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap
mengenai tindak pidana itu dilakukan, oleh karena itu surat dakwaan
yang demikian itu adalah merupakan surat dakwaan yang kabur atau
“Obscuur libel”.

Uraian lain yang menunjukkan bahwa surat Dakwaan dari saudara


Penuntut Umum adalah dakwaan yang mengada-ada, Karena Penuntut
Umum tidak menjelaskan secara detail perbuatan mana yang dilakukan
oleh terdakwa apakah pelanggaran memproduksi atau memperbanyak
benih, menyiapkan untuk tujuan propagasi, menjual atau
memperdagangkan dan tanpa hak menggunakan rahasia dagang.

Perbuatan pelanggaran memproduksi atau memperbanyak benih,


menyiapkan untuk tujuan propagasi, menjual atau memperdagangkan
yang diberi Perlindungan Varietas Tanaman dan tanpa hak
menggunakan rahasia dagang, memang ini Opsional dimana tidak
semua dari perbuatan ini harus dilakukan boleh hanya satu atau lebih,
tapi hal yang paling harus dilakukan oleh Penuntut Umum adalah
Penuntut Umum menyebutkan secara jelas dan pasti perbuatan mana
yang dilakukan oleh terdakwa, agar supaya bisa memberikan sebuah
kepastian mengingat dakwaan merupakan acuan dalam proses

23 | L A W F I R M
Persidangan. Penuntut Umum tidak boleh membuat Dakwaan yang
menyesatkan, Penuntut Umum tidak boleh membuat Dakwaan yang
kabur dan tidak jelas, agar amanat KUHAP yaitu perlindungan HAM dapat
berjalan dengan baik. Karena dengan tidak memberikan penjelasan yang
detail dan terinci kepada terdakwa maka sama halnya kita mengambil
Hak dari terdakwa untuk melakukan pembelaan.
Hal yang paling sederhana yang menunjukkan kerugian besar
terhadap diri terdakwa akibat perbuatan Penuntut Umum yang tidak
cermat menyebutkan secara rinci penjelasannya, dakwaannya adalah :
1. Bahwa dikarenakan Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal sudah
mengetahui masalah itu, pada tanggal 6 Juni 2017, Terdakwa IQBAL
ZAKY alias Iqbal langsung mengadakan rapat di Ruangan rapat PT.
Ambo Putra Utama dengan agenda Pembahasan mengenai cara
mengatasi kurangnya kiriman produk Kopi Merapi dari PT Sejahtera
Kopi Merapi, yang dihadiri oleh saksi ANAM MAULANA selaku
Direktur Operasional, saksi ARINA PRABAWATI selaku Kepala
Pemasaran, dan saksi ERNAWATI selaku Manajer Keuangan, dimana
rapat tersebut menyatakan bahwa pada saat itu pemasukan
perusahaan sedang menurun disebabkan banyak pelanggan yang
komplain karena pesanan yang belum dikirim hingga banyak yang
membatalkan pesanannya, solusinya perusahaan harus
memproduksi produk Kopi sendiri agar pemasukan perusahaan
dapat kembali meningkat.
2. Bahwa dalam rapat tersebut, Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal
memerintahkan kepada saksi ANAM MAULANA agar segera
mencari bibit Kopi Merapi serta mencari tahu bagaimana cara
memperbanyak Kopi Merapi milik PT Sejahtera Kopi Merapi dengan
cara menemui saksi TIKA MARTHA yang merupakan Kepala bagian
pembibitan di PT Sejahtera Kopi Merapi.
Dari dakwaan tersebut tidak membuktikan bahwa IQBAL ZAKY alias
Iqbal melakukan tindakan melanggar atau melawan hukum atau
memperbanyak benih dikarenakan instruksi yang diberikan oleh IQBAL
ZAKY alias Iqbal adalah memerintahkan mencari dan memperbanyak
bibit kopi. Dan tidak termasuk informasi yang bersifat rahasia dan dapat

24 | L A W F I R M
merugikan SYARWANI. Penuntut Umum juga tidak menjelaskan secara
detail hal-hal apa yang dilakukan selama selang waktu tersebut.
Bahkan hal yang paling membuat kami tidak mengerti dengan surat
dakwaan ini adalah saudara Penuntut Umum tidak menjelaskan
mengenai prosedur Produksi benih kopi dan tanpa hak menggunakan
Rahasia Dagang. Tidak dijelaskan secara jelas dan lengkap mengenai hal-
hal apa yang dilakukan oleh IQBAL ZAKY alias Iqbal. Seharusnya saudara
Penuntut Umum juga menyebutkan secara rinci kapan sebenarnya
perbuatan tersebut dilakukan. Atas dasar apa terdakwa melakukannya,
Sehingga kita semua bisa mengerti dan paham sehingga dapat
mengambil kesimpulan apakah memang benar ini adalah sebuah tindak
pidana atau tidak. Hal ini menunjukkan bahwa Penuntut Umum tidak
dapat menguraikan secara jelas rangkaian kejadian “ante factum” dan
“post factum’-nya.

Keterangan diatas juga tidak menjelaskan tempus delicti perkara


tersebut terjadi, Penuntut Umum hanya menguraikan proses pertemuan
IQBAL ZAKY alias Iqbal dan direksinya. Kembali lagi kami selaku Penasihat
Hukum terdakwa Iqbal Zaky beranggapan bahwa bagaimana mungkin
Penuntut Umum menguraikan Pasal 71 jo Pasal 6 ayat (3) huruf a Undang-
Undang Perlindungan Varietas Tanaman diatas pada bagian akhir surat
dakwaan yang pada mulanya kami menganggap bahwa dakwaaan ini
telah tersusun dengan jelas kronologis kejadian perkara, namun kenapa
Penuntut Umum menguraikan Pasal 71 jo Pasal 6 ayat (3) huruf a Undang-
Undang Perlindungan Varietas Tanaman yang sama sekali tidak masuk
dalam ruang lingkup perkara pidana. Kami juga mempertanyakan apa
alasan Penuntut Umum memasukkan 71 jo Pasal 6 ayat (3) huruf a ke
dalam dakwaannya, padahal sudah jelas bahwa perbuatan terdakwa
bukanlah dalam ruang lingkup tindak pidana?, Pertanyaan kemudian
yang kami pertanyakan, bahwa didalam dakwaan Penuntut Umum
menguraikan bahwa terdakwa juga melanggar Pasal 17 ayat (1) jo Pasal
14 Undang-Undang Rahasia Dagang, pertanyaan kemudian yang kami
sampaikan, Jikalau memang Saudara SYARWANI merasa kalau IQBAL
ZAKY alias Iqbal meniru proses kopi dari Saudari Syarwani dan
Perusahaannya mengalami kerugian, kerugian seperti apa yang ia alami?,

25 | L A W F I R M
karena kami beranggapan kerugian yang dialami oleh SYARWANI adalah
perbuatan perkara perdata, bukanlah suatu tindak pidana seperti dalam
dakwaan Penuntut Umum. Namun justru sebaliknya Penuntut Umum
menjelaskan secara terperinci Pasal 71 jo Pasal 6 ayat (3) huruf a Undang-
Undang Perlindungan Varietas Tanaman yang menurut penalaran kami
juga tidak ada hubungannya dengan perkara yang diduga dilakukan
oleh terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal. Oleh karena itu agar tidak
menimbulkan persepsi bagi pihak kami karena tidak menutup
kemungkinan ini akan menimbulkan uraian-uraian baru yang akan lebih
membuktikan bahwa klien kami IQBAL ZAKY alias Iqbal sama sekali tidak
bersalah.

III. ANALISA ALAT BUKTI FAKTA PERSIDANGAN

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan,

Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Sidang Pengadilan Yang Berbahagia.

Seperti yang telah Kami sampaikan di awal uraian kami pada


bagian ini, bahwa uraian ini tidak lebih dari hanya sekedar ruangan bagi
kita semua di dalam merefleksi operasionalisasi penegakan hak dan
keadilan guna tercapainya cita-cita ideal penegakan hak dan keadilan di
Negara hukum tercinta ini.

Dalam Nota Pembelaan ini, kami akan menguraikan alat-alat bukti


yang terungkap dalam persidangan sesuai dengan yang dicantumkan
dalam pasal 184 ayat (1) KUHAP.

1. Alat Bukti Keterangan saksi-saksi

A. SAKSI A CHARGE

26 | L A W F I R M
1. SAKSI ANAM MAULANA, Lahir di Tangerang, tanggal 12 Desember 1978, Umur
40 Tahun Jenis kelamin Laki-laki, Suku Betawi, Kewarganegaraan Indonesia,
Agama Islam, Pendidikan terakhir S2 Manajemen, Pekerjaan Wiraswasta
(Directur Operasional PT. Ambo Putra Utama), Alamat Jl. Sambisari Nomor
99, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta.
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani serta bersedia diperiksa dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak
pidana Pelanggaran perlindungan varietas tanaman dan rahasia
dagang milik PT Sejahtera Kopi Merapi dengan terdakwa IQBAL ZAKY
alias IQBAL
- Bahwa saksi menerangkan ia bekerja sebagai Direktur Operasional PT.
Ambo Putra Utama dan mengenal IQBAL ZAKY alias IQBAL sudah sejak
lama.
- Bahwa saksi menerangkan PT. Ambo Putra Utama memiliki hubungan
kerjasama dengan perusahaan PT. Sejahtera Kopi Merapi yang dimana
kontrak kerjasama tersebut PT. Ambo Putra Utama berperan penting
dalam bidang pendistribusian Kopi Merapi dan PT. Sejahtera Kopi
Merapi berperan penting dalam proses Produksi Kopi Merapi
- Bahwa saksi menerangkan Kopi Merapi yang diikutsertakan oleh
pihak PT. Ambo Putra Utama ke pameran Ngopi di Museum 2019
yang diselenggarakan di Museum Afandi Jl. Laksda Adisucipto
No.167, papringan caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah kopi merapi yang diproduksi
sendiri oleh PT. Ambo Putra Utama.
- Bahwa saksi menerangkan PT. Ambo Putra Utama memproduksi
sendiri kopi merapi dan pihak PT. Sejahtera Kopi Merapi tidak
mengetahui hal tersebut.
- Bahwa saksi menerangkan pengunjung yang mengomsumsi Kopi
Merapi milik perusahaan PT. Ambo Putra Utama mengalami
gangguan kesehatan karena proses pengolahan Kopi Merapi
yang tidak maksimal sehingga hasil dari pembuatan Kopi Merapi

27 | L A W F I R M
PT. Ambo Putra mengakibatkan banyak pengunjung yang
mengalami gangguan kesehatan.
- Bahwa saksi menerangkan yang melakukan proses pengolahan
kopi saat pameran ngopi di museum adalah saksi bersama
dengan terdakwa IQBAL ZAKY alias IQBAL.
- Bahwa saksi menerangkan PT. Ambo Putra Utama memproduksi
Kopi Merapi menggunakan Varietas Tanaman Milik PT. Sejahtera
Kopi Merapi dan tanpa sepengetahuan PT. Sejahtera Kopi Merapi
selaku pemilik varietas.
- Bahwa saksi menerangkan PT. Ambo Putra Utama memproduksi
sendiri Kopi Merapi tersebut karena kurangnya pemasokan Kopi
Merapi yang akan di distribusikan kepada perusahaan kami dan
juga adanya desakan para pelanggan yang kirimannya belum
dikirim, maka dari itu pihak perusahaan PT. Ambo Putra Utama
berinisiatif untuk memproduksi sendiri Kopi Merapi
- Bahwa saksi menerangkan mendapatkan benih Kopi Merapi tersebut di
PT. Sejahtera Kopi Merapi sebagai founder Kopi Merapi dengan
menghubungi Kepala Bagian Pembibitan PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa saksi menerangkan ia meminta Kopi Merapi tersebut kepada
TIKA MARTHA atas perintah dan tekanan oleh IQBAL ZAKI alias IQBAL dan
jika hal itu tidak diindahkan saksi diancam diancam akan dipecat.
- Bahwa saksi menerangkan mengambil benih dengan cara
menghubungi TIKA MARTHA untuk mengajak dia bertemu di sebuah
klinik kopi, dan pada saat itu saksi meminta benih Kopi Merapi dengan
tidak cuma-cuma, saksi memberikan TIKA MARTHA sebuah tawaran
sejumlah uang sebanyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan
akan memberikan dia sebuah jabatan diperusahaan PT. Ambo Putra
Utama setelah itu TIKA MARTHA menerima tawaran dari saksi sehingga
dia memberikan saksi benih Kopi Merapi sebanyak 10 Kg menggunakan
Plastik warna hitam. Selain benih Kopi Merapi saksi juga meminta
metode pengolahan Kopi Merapi kepada TIKA MARTHA agar Kopi
Merapi yang diproduksi oleh PT. Ambo Putra Utama memiliki cita rasa
yang sama dengan Kopi Merapi produksi PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa saksi menerangkan setelah mengambil benih kopi merapi
tersebut, kemudian saksi bersama dengan IQBAL ZAKY alias IQBAL
melakukan sebuah pertemuan pada tanggal 15 Juni 2017 pukul 15.00

28 | L A W F I R M
WIB yang dirangkaikan dengan rapat bersama dengan ketua kelompok
tani yang bekerja dilahan perkebunan PT. Ambo Putra Utama dan
ketua kelompok tani yang bekerja dilahan selo yakni, ALPA PRASETYO
dan NOFAL untuk membicarakan perihal keuntungan kedepannya dan
benih Kopi Merapi yang akan ditanam di 2 (dua) kapasitas lahan yang
berbeda.
- Bahwa saksi menerangkan PT. Ambo Putra Utama hanya memiliki 1
(satu) lahan perkebunan Kopi Merapi yang beralamatkan di Jl. Mujair
10, Selo, Boyolali, Jawa Tengah dan juga ada lahan di sekitar
perusahaan PT. Ambo Putra Utama yakni lahan milik petani Selo yang
kami ajak untuk bermitra, untuk menanam kopi merapi tersebut,
dikarenakan lahan yang kami miliki tidak memadai.
- Bahwa saksi menerangkan benih yang diberikan TIKA MARTHA kurang
cukup, oleh karena itu saksi bersama IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL
mengadakan rapat untuk membicarakan perihal benih kopi merapi
yang akan ditanam, alhasil dari rapat tersebut ALPA PRASETYO selaku
Ketua Kelompok tani PT. Ambo Putra Utama berinisiatif untuk melakukan
proses memperbanyakan benih untuk menyamaikan benih dengan
menggunakan metode generatif agar benih yang didapatkan dari TIKA
dapat mencukupi dilahan seluas 15 Haktare
- Bahwa saksi menerangkan yang melakukan perbanyakan benih ialah
Alpa Prasetyo dengan menggunakan metode generatif yaitu dengan
penyemaian biji kopi merapi.
- Bahwa saudara saksi tidak menambahkan keterangan apapun dalam
proses pemeriksaan.
- Bahwa saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangan pada saat pemeriksaan dan semua keterangan sudah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. SAKSI TIKA MARTHA, 44 tahun, tempat/tgl lahir Kraton ,15 september 1974,
jenis kelamin perempuan, suku jawa, pendidikan S-1 pertanian, Pekerjaan
Wiraswasta, Agama ,Kristen,Kewarganegaraan Indonesia, Jl. Malangreja,
Ngemplak, No. 105, Kab. Sleman, D.I Yogyakarta.
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat
jasmani dan rohaniserta bersedia diperiksa dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak

29 | L A W F I R M
pidana Pelanggaran perlindungan varietas tanaman dan rahasia
dagang milik PT Sejahtera Kopi merepi dengan terdakwa IQBAL ZAKY
ALIAS IQBAL
- Bahwa benar saksi menerangkan YUDA SANJAYA selaku kepala Gudang
PT Sejahtera Kopi Merapi
- Bahwa saksi menerangkan saksi bekerja sebagai kepala pembibitan
kopi di PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa saksi menerangkan pihak PT. Sejahtera Kopi Merapi telah
menjalin sebuah hubungan kerjasama dengan PT. Ambo Putra Utama
sejak tanggal 17 februari 2012 dengan Nomor Kontrak kerja 019 / SPKK-25
/ II /2012.
- Bahwa saksi menerangkan dalam kontrak kerjasama sangat jelas
menyatakan bahwa pihak PT. Sejahtera Kopi Merapi selaku founder Kopi
Merapi dan pihak perusahaan PT. Ambo Putra Utama hanya sekedar
mendistribusikan Kopi Merapi. Dibuktikan dengan surat perjanjian kerja
dengan Nomor : 012-TF/Kerma/II/2012
- Bahwa saksi menerangkan bahwa PT. Sejahtera Kopi Merapi memiliki
sertifikasi Varietas Tanaman dan memperoleh tanda daftar varietas
tanaman yang telah terdaftar di kementerian Pertanian dengan Nomor
: 645 / PVHP/ 2016.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi mengetahui metode
pengolahan kopi merapi milik PT. Sejahtera Kopi Merapi yang disebut
rahasia dagang milik perusahaan.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi yang memberikan benih Kopi
Merapi tersebut kepada PT. Ambo Putra Utama melalui ANAM
MAULANA
- Bahwa saksi menerangkan saksi memberikan benih Kopi Merapi tersebut
di sebuah klinik Kopi yang beralamatkan di Jl. Kaliurang KM 7,8, Sleman,
D.I Yogyakarta pada tanggal 10 Juni 2017 pada pukul 17.00 WIB.
- Bahwa saksi menerangkan Sayabahwa saksi mengambil benih Kopi
Merapi di Gudang PT. Sejahtera Kopi Merapi yang beralamatkan di Jl.
Kaliurang KM 14,5 Nomor 190, Umbulmartani, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Pada tanggal 10 Juni 2017 tepat dipukul 10.00 WIB dengan
menemui YUDA SANJAYA, selaku kepala gudang PT. Sejahtera Kopi
Merapi dan meminta benih kepadanya dengan menjual nama
SYARWANI selaku Direktur Utama PT. Sejahtera Kopi Merapi. Hal tersebut
saya lakukan demi mendapatkan benih Kopi Merapi, YUDA akhirnya
memberikan saya benih kopi merapi sebanyak 10Kg dengan

30 | L A W F I R M
menggunakan kantongan plastic berwarna hitam. Selepas itu saya
memerintahkan ILYAS salah satu karyawan gudang untuk membantu
saya mengangkat benih kopi merapi tersebut ke dalam mobil yang saya
kendarai pada saat itu.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi memberikan benih Kopi Merapi
kepada ANAM MAULANA hanya ingin mengambil keuntungan lebih,
karena melihat Kondisi perekonomian keluarga saya yang kurang
mampu, maka dari itu saya memanfaatkan jabatan saya sebagai
kepala pembibitan kopi merapi untuk mendapatkan benih Kopi Merapi
tersebut
- Bahwa saksi menerangkan bahwa ANAM MAULANA memberikan saksi
uang dengan jumlah tersebut melalui cek kwitansi yang didalamnya
terdapat tanda tangan langsung oleh IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL , selaku
Direktur Utama PT.Ambo Putra Utama. bahkan ANAM juga menjanjikan
kepada saya sebuah jabatan sebagai Direktur Personalia di Perusahaan
PT. Ambo Putra Utama.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi memberikan metode
pengolahan Kopi Merapi yang dimiliki oleh PT. Sejahtera Kopi Merapi
kepada ANAM MAUALANA agar kopi merapi yang di produksi oleh PT.
Ambo Putra Utama memiliki cita rasa yang sama dengan Kopi Merapi
yang di produksi oleh PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa SYARWANI tidak mengetahui apa-
apa dan saksi belum mengatakan hal yang sebenarnya kepada
SYARWANI mengenai pengambilan benih tersebut.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa SYARWANI mengetahui perusahaan
PT. Ambo Putra Utama memproduksi Kopi Merapi dan mengetahui hal
tersebut dari ALPII yang berawal dari pameran Ngopi di Museum 2019.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi pernah berkunjung ke gudang
PT Sejahtera Kopi Merapi karena adanya tuntutan kerja, saksi selaku
kepala pembibitan harus berada di gudang untuk mengetahui hasil
panen Kopi Merapi.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa benar saksi yang meminta benih
Kopi Merapi tersebut kepada ILYAS PRAKOSO atas dasar diperintahkan
oleh SYARWANI dengan memperlihatkan surat perintah palsu yang
dibuat oleh saksi sendiri.
- Bahwa saksi menerangkan saksi memberikan benih Kopi Merapi tersebut
kepada ANAM selaku Direktur Operasional PT. Ambo Putra Utama tanpa

31 | L A W F I R M
sepengetahuan SYARWANI selaku Direktur Utama PT. Sejahtera Kopi
Merapi.
- Bahwa saksi menerangkan sebagai jaminanya ANAM MAULANA berjanji
akan memberikan saksi uang sebesar Rp. 100.000.000,- dan jabatan
sebagai Direktur Personal di Perusahaan PT. Ambo Putra Utama
- Bahwa saksi menerangkan saksi memberikan metode pengolahan Kopi
Merapi kepada ANAM MAULANA yang ditulisnya dalam sebuah buku
catatan.
- Bahwa saksi menerangkan memberikan benih Kopi Merapi tersebut
disebuah kedai kopi bernama Klinik Kopi yang beralamat di Jl. Kaliurang.
- Bahwa saksi menerangkan saat di klinik kopi saksi hanya bertemu
dengan ANAM MAULANA dan juga sopir pribadi PT. Ambo Putra Utama
pada saat itu
- Bahwa saksi menerangkan di klinik kopi saksi melakukan proses transaksi,
ANAM kemudian memberikan saksi uang sesuai kesepakatan di awal
dan disaat yang bersamaan saksi langsung memberikan metode
pengolahan Kopi Merapi secara tertulis, setelah proses tersebut kami
langsung meninggalkan klinik kopi.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa sopir pribadi PT. Ambo putra utama
membantu ANAM MAULANA untuk mengangkut benih Kopi Merapi dari
mobil yang sayauntuk dipindahkan ke mobil yang digunakan oleh
ANAM MAULANA.
- Bahwa saudara saksi tidak menambahkan keterangan apapun dalam
proses pemeriksaan.
- Bahwa saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangan pada saat pemeriksaan dan semua keterangan sudah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. SAKSI ALPA PRASETYO, umur 44 tahun, tempat/tgl lahir, di Bandung, tanggal


3 Maret 1976 Jenis Kelamin Laki-laki, Suku Sunda, Kewarganegaraan
Indonesia, Agama Islam, Pendidikan terakhir Strata-1 Ilmu Pertanian,
Pekerjaan Wiraswasta (Ketua kelompok Tani). Alamat Banjarsari, Kec. Imagiri,
Kota Yogyakarta.
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi saat dimintai keterangan dalam keadaan sehat jasmani


dan rohani serta bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan
yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak pidana

32 | L A W F I R M
Pelanggaran perlindungan varietas tanaman dan rahasia dagang milik
PT Sejahtera Kopi Merapi dengan tersangka IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL
- Bahwa benar saksi mengenal tersangka IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL selaku
direktur utama PT Ambo Putra Utama.
- Bahwa saksi menerangkan banyak petani yang bekerja di lahan
perkebunan kopi PT. Ambo Putra Utama, salah satunya SUPARDI rekan
kerja saksi.
- Bahwa saksi menerangkan saksi telah menjalin sebuah kontrak
kerjasama dengan PT. Ambo Putra Utama dengan Nomor : 028/SPKK-
021/IX/2017 untuk menanam benih kopi merapi dilahan perusahaan
PT.Ambo Putra Utama
- Bahwa saksi menerangkan saksi melakukan sebuah pertemuan bersama
dengan IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL dan ANAM MAULANA pada tanggal
15 Juni 2017 pada pukul 15.00 WIB untuk membahas benih yang akan
ditanam di lahan perkebunan PT. Ambo Putra Utama
- Bahwa saksi menerangkan Benih Kopi Merapi yang diberikan oleh Anam
Maulana ditanam di dua lahan dengan kapasitas yang berbeda. Yakni,
dilahan PT. AMBO PUTRA UTAMA benih kopi merapi ditanam sebanyak 3
kg dengan luas lahan 5 Hektare dan dilahan perkebunan Petani Selo
benih kopi merapi ditanam sebanyak 7 kg dengan luas lahan 10 Hektare
- Bahwa saksi menerangkan PT. Ambo Putra Utama hanya memiliki 1
(satu) lahan perkebunan Kopi Merapi yang beralamatkan di Jl. Mujair
10, Selo, Boyolali, Jawatengah. Hanya saja pihak perusahaan PT. Ambo
Putra Utama telah bermitra kepada petani Selo yang memiliki lahan di
sekitaran lahan perkebunan PT. Ambo Putra Utama untuk membantu
menanam benih kopi merapi. dikarenakan lahan yang dimiliki oleh PT.
Ambo Putra Utama tidak memadai. Maka dari itu, pihak perusahaan
memilih untuk bermitra kepada petani Selo. Bahwa saksi menerangkan
perbanyakan benih tidak terjadi di kebun petani lokal yang merupakan
mitra PT. Ambo Putra Utama tetapi hanya terjadi di kebun milik PT. Ambo
Putra Utama.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi menanam benih kopi merapi
tersebut dengan menggunakan metode penanaman pada umumnya
dan tidak ada metode secara khusus yang digunakan.
- Bahwa saksi menerangkan benih tersebut sangat cukup untuk ditanam
dilahan dengan kapasitas yang berbeda

33 | L A W F I R M
- Bahwa saksi menerangkan pihak perusahaan PT. AMBO PUTRA UTAMA
sudah memasuki panen yang kedua. Yang dimana hasil panen
pertama hasilnya memuaskan.
- Bahwa saksi menerangkan pihak perusahaan PT. AMBO PUTRA UTAMA
memutuskan untuk memperbanyak benih dengan menggunakan
metode persemaian, hal tersebut digunakan oleh pihak perusahaan
dikarenakan agar memaksimalkan produk Kopi Merapi dipanen kedua.
yang dimana sebagian biji dari hasil panen pertama disemaikan hingga
menjadi benih yang baru untuk ditanam kembali dilahan masih tersisa.
Hal tersebut dilakukan agar pihak perusahaan PT. AMBO PUTRA UTAMA
tidak meminta benih lagi ke perusahaan PT. SEJAHTERA KOPI MERAPI
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi yang melakukan proses
memperbanyakan benih Tersebut atas perintah dari IQBAL ZAKY
ALIAS IQBAL , selaku Direktur Utama PT. Ambo Putra Utama
- Bahwa saksi menerangkan PT. Ambo Putra Utama memproduksi Kopi
Merapi dengan menggunakan metode generatif untuk memperbanyak
benih proses ini dilakukan dengan penyamaian biji kopi untuk
menghasilkan benih baru.
- Bahwa saksi menerangkan Saksi yang melakukan proses penyemaian
benih kopi merapi tersebut atas perintah dari direktur utama PT. Ambo
Putra Utama terdakwa IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL .
- Bahwa saksi menerangkan Untuk memperbanyak benih Kopi Merapi,
karena keberhasilan panen yang terjadi pada saat panen pertama.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa hanya dilahan PT. Ambo Putra Utama
yang dilakukan perbanyakn benih.
- Bahwa saksi menerangkan melakukan proses memperbanyakan benih
tersebut dengan menggunakan metode persemaian benih dengan
cara :
 Tanah sedapat mungkin dipilih yang agak datar, subur, dan
banyak mengandung bunga tanah
 Dekat perumahan dan sumber air, agar memudahkan
pengamatan dan pemeliharaan pada musim kemarau,
terutama dalam melakukan penyiraman
 Ada pohon pelindung, agar dapat menahan terik matahari
dan percikan air hujan yang lebat, sehingga tidak merusak
bibit

34 | L A W F I R M
 Terhindar dari bibit penyakit dan hama, tempat-tempat yang
akan dipergunakan sebagai persemaian sebaiknya diselidiki
terlebih dahulu terhadap kemungkinan adanya infeksi
penyakit dan hama. Sehingga apabila ada bibit penyakit
atau hama harus diadakan pencegahan dan
pemberantasan
 Semprotkan larutan MiG-6PLUS ( 10 ml MiG-6PLUS : 1 liter air)
tipis pada permukaan lahan persemaian. Untuk lahan
persemaian dengan luas 10m2.
- Bahwa saudara saksi tidak menambahkan keterangan apapun dalam
proses pemeriksaan.
- Bahwa saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangan pada saat pemeriksaan dan semua.

4. SAKSI SYARWANI, Lahir di Sleman, tanggal 13 Juli 1984 Umur 35 Tahun Jenis
kelamin Laki-laki, Suku Jawa, Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam,
Pendidikan terakhir Strata-1 Ilmu Ekonomi Widya Utama Yogyakarta,
Pekerjaan Wiraswasta (Direktur Utama PT. Sejahtera Kopi Merapi, Alamat
Perumahan Pamungkas A06, Jl. Pamungkas, Derowetan, Harjobinangun,
Kab. Sleman, D.I Yogyakarta.
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani serta bersedia diperiksa dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak
pidana dengan sengaja melakukan salahsatu kegiatan tanpa
persetujuan pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman dan tanpa
hak menggunakan Rahasia Dagang pihak lain dengan tersangka Lk.
IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL
- Bahwa benar saksi pernah memberikan keterangan sebagai saksi
didepan penyidik atau penyidik pembantu Direktorat Reserse Kriminal
Khusus dan keterangan yang diberikan sudah benar semua.
- Bahwa saksi sebagai direktur utama PT Sejahtera Kopi Merapi
menjelaskan bahwa PT. Sejahtera Kopi Merapi telah menjalin sebuah
hubungan kerjasama bersama dengan PT. Ambo Putra Utama yang
dimana kontrak kerjasama tersebut bahwa pihak perusahaan PT. Ambo
Putra Utama hanya bergerak di bidang pendistribusian Kopi Merapi dan
pihak perusahaan PT. Sejahtera Kopi Merapi berperan penting dalam

35 | L A W F I R M
proses produksi Kopi Merapi. kontrak kerjasama itu disertai dengan surat
perjanjian kerja dengan Nomor 012-TF/Kerma/II/2012.
- Bahwa saksi mengenal IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL selaku Direktur Utama PT
Ambo putra utama saat PT Sejahtera Kopi Merapi dan PT Ambo putra
utama menjalin kerjasama di bidang pemasaran kopi.
- Bahwa saksi menjelaskan IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL telah memproduksi
sendiri kopi merapi dengan Varietas tanaman milik perusahaan PT.
Sejahtera Kopi Merapi tanpa mendapatkan izin dari pihak perusahaan
PT. Sejahtera Kopi Merapi, dibuktikan dengan Tanda Daftar Varietas
Tanaman yang dimiliki oleh PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa saksi menerangkan mengetahui IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL , selaku
Direktur Utama PT. Ambo Putra Utama memproduksi Kopi Merapi
dengan varietas tanaman yang sama dengan varietas tanaman yang
dimiliki oleh PT. Sejahtera Kopi Merapi dari ALPI HERLAN, selaku
operasional PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa saksi menerangkan ALPI HERLAN mendapatkan informasi
tersebut dari Forum Diskusi Online seputar Kopi, yang dimana forum
tersebut Memberitakan perihal kejadian di pameran Ngopi di Museum
2019.
- Bahwa saksi memerintahkan ALPI HERLAN, untuk menghubungi ketua
pelaksana Ngopi di Museum 2019 dan mencari tahu kebenarannya
apakah betul PT. Ambo Putra Utama telah mengikutsertakan Kopi
Merapi Produksinya ke pameran tersebut dan benar bahwa pihak
perusahaan PT. Ambo Putra Utama mengikutsertakan Kopi Merapi
miliknya. Setelah kejadian itu saksi langsung memerintahkan ALPI
HERLAN selaku Direktur Operasional PT. Sejahtera Kopi Merapi untuk
memperjelas terhadap Kopi Merapi yang diproduksi oleh PT. Ambo Putra
Utama. Karena, Varietas Kopi Merapi hanya dimiliki oleh PT. Sejahtera
Kopi Merapi. kemudian saksi memerintahkan ALPI HERLAN untuk
menyelidiki ke lahan perkebunan Kopi Merapi milik PT. Ambo Putra
Utama untuk memastikan apakah benar pihak perusahaan tersebut
telah menggunakan Varietas tanaman milik perusahaan PT Sejahtera
Kopi Merapi .
- Bahwa saksi menjelaskan dari penyelidikan yang dilakukan oleh ALPI
HERLAN telah menguatkan bahwa Varietas Tanaman Kopi Merapi yang
di produksi oleh PT. Ambo Putra Utama adalah varietas tanaman pihak
perusahaan PT Sejahtera Kopi Merapi disertai dengan ciri-ciri dari daun,
batang, dan buah yang sama.

36 | L A W F I R M
- Bahwa saksi bersama pihak perusahaan PT. Sejahtera Kopi Merapi telah
memberikan somasi pertama yang mereka keluarkan pada tanggal 20
Juli 2019 kepada PT. Ambo Putra Utama sebagai teguran awal untuk
memberhentikan produksi Kopi Merapi. akan tetapi, pihak perusahaan
PT. AmboPutra Utama tidak menanggapi somasi tersebut. Alhasil PT
Sejahtera Kopi Merapi kembali melayangkan somasi kedua yang
dikeluarkan pada tanggal 27 Juli 2019 sebagai teguran terakhir. Dari
hasil somasi kedua tersebut pihak Perusahaan PT. Ambo Putra Utama
menyatakan bahwa Kopi Merapi yang mereka produksi adalah murni
dari hasil varietas tanaman milik PT. Ambo Putra Utama. Tetapi pihak
perusahaan PT. Sejahtera Kopi Merapi masih ragu terhadap pernyataan
tersebut karena tidak memiliki legalitas sebagai pembuktian yang sah
dan akhirnya saksi selaku Direktur Utama PT. Sejahtera kopi merapi
melaporkan kejadian ini untuk ditindak lanjuti ke pihak yang berwajib
untuk lebih memastikan bahwa PT. Ambo Putra Utama benar-benar
melakukan tindak pidana perlindungan varietas tanaman dan Rahasia
Dagang
- Bahwa saksi menjelaskan jika PT. Ambo Putra Utama juga menggunakan
metode pengolahan PT Sejahtera Kopi Merapi dan saksi mengetahui
hal tersebut dari ALPI HERLAN yang dimana berawal dari Ngopi di
Museum 2019 yang dimana PT. Ambo Puta Utama benar-benar
mengolah Kopi Merapi tersebut dengan rasa yang sama namun
dengan merek yang berbeda. Hal tersebut sangat meyakinkan diri saya
bahwa PT. Ambo Putra Utama mengetahui metode pengolahan yang
PT Sejahtera Kopi Merapi .
- Bahwa saksi menjelaskan saksi tidak mengetahui darimana PT Ambo
Putra Utama mengambil benih kopi milik PT Sejahtera Kopi Merapi dan
bagaimana PT. Ambo Putra Utama bisa membuat produk kopi merapi
yang sama persis dengan kopi merapi milik PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa saksi dan pihak perusahaan tidak pernah memberikan metode
apapun kepada pihak lain baik secara tertulis maupun tidak, hanya
Saksi dan ALPI HERLAN, selaku Direktur Operasional PT. Sejahtera Kopi
Merapi beserta TIKA MARTHA, selaku kepala pembibitan Kopi Merapi
yang mengetahui metode pengolahan kopi merapi tersebut.
- Bahwa saksi tidak menambah keterangan apapun dalam proses
pemeriksaan

37 | L A W F I R M
- Bahwa saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberi
keterangan pada saat pemeriksaan dan semua keterangan sudah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan

5. SAKSI ALPI HERLAN Lahir di Bandung, tanggal 8 Agustus 1982, Umur 37 Tahun
Jenis kelamin laki-laki, Suku Jawa, Kewarganegaraan Indonesia, Agama
Kristen, Pendidikan S1 Ilmu Ekonomi, Pekerjaan Wiraswasta (Direktur
Operasional), Alamat Perum Bima Asri Blok S No.03 Jl. Magelang, Mlati, Kab.
Sleman, D.I Yogyakarta.
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat


jasmani dan rohaniserta bersedia diperiksa dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak
pidana pelanggaran Perlindungan Varietas tanaman dan Rahasia
dagang Milik PT Sejahtera Kopi Merapi dengan tersangka IQBAL ZAKY
ALIAS IQBAL
- Bahwa benar saksi menerangkan mengenal tersangka IQBAL ZAKY ALIAS
IQBAL selaku direktur utama PT Ambo putra Utama.
- Bahwa saksi menerangkan saksi mengenal IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL
Sejak terjalinnya hubungan kerja sama antara pihak perusahaan PT.
Sejahtera Kopi Merapi bersama dengan PT. Ambo Putra Utama
- Bahwa Jabatan atau kedudukan saksi di perusahaan PT. Sejahtera Kopi
Merapi sebagai Direktur Operasional PT. Sejahtera Kopi Merapi
- Bahwa bentuk hubungan kerjasama PT Sejahtera Kopi Merapi dengan
pihak perusahaan PT. Ambo putra Utama yang dimana PT. Ambo Putra
Utama hanya berperan penting di bidang pendistribusian Kopi Merapi
dan perusahaan PT. Sejahtera Kopi Merapi sebagai produksi kopi Merapi
sebagaimana yang telah tercantum dalam Surat perjanjian kerja sama.
- Bahwa saksi menerangkan pernah melihat PT. Ambo Putra Utama
mengikutkan Kopi Merapi di pameran Ngopi di Museum 2019 dan saksi
mengetahui hal tersebut setelah saksi mendapatkan informasi dari forum
Diskusi Online yang saksi dirikan sendiri dan juga berbekal dari informasi
dari IDA OLIVIANI, selaku Ketua Pelaksana Pameran Ngopi di Museum
2019
- Bahwa saksi menerangkan saksi langsung menyelidiki kejadian tersebut
ke Pameran Ngopi di Museum 2019 apakah benar PT. Ambo Putra
Utama memproduksi Kopi Merapi atau tidak karena jika hanya sekedar

38 | L A W F I R M
berbekal informasi saja tidak cukup untuk memutuskan sebuah
keputusan dan benar yang memproduksi Kopi Merapi di Pameran Ngopi
di Museum 2019 adalah PT. Ambo Putra Utama dibuktikan dengan
Kemasan Produk Kopi Merapi dengan Merek yang berbeda
- Bahwa saksi menerangkan keterangan yang termuat dalam kemasan
Produk Kopi Merapi PT. Ambo Putra Utama hanya terdapat merek
Lemon Sweet Coffe yang terdaftar dengan Nomor IDM 000161917 dan
tidak mencantumkan tanggal, bulan, dan tahun produksi serta petunjuk
penggunaan Kopi Merapi
- Bahwa saksi menerangkan tidak mengetahui bagaimana cara PT.
Ambo Putra Utama memproduksi kopi merapi.
- Bahwa saksi menerangkan pernah meyelidiki hingga ke lahan
perkebunan Kopi Merapi PT. Ambo Putra Utama yang beralamat di Selo,
Boyolali, Jawa Tengah bersama SYARWANI untuk memastikan apa
benar Kopi Merapi yang di produksi oleh PT. Ambo Putra Utama adalah
Varietas Milik PT. Sejahtera Kopi Merapi. Alhasil dari penyelidikan tersebut
telah terbukti bahwa Varietas Tanaman Kopi Merapi yang ditanam di
lahan perkebunan PT. Ambo Putra Utama sama dengan Varietas
Tanaman Kopi Merapi PT. Sejahtera Kopi Merapi di buktikan dengan
daun, batang, dan buah yang sama
- Bahwa saksi menerangkan kurang mengetahui tentang apakah hanya
PT Sejahtera Kopi Merapi yang memiliki varietas tanaman kopi merapi
Karena, pihak PT. Ambo Putra Utama tidak memperlihatkan kepada
saksi sertifikasi Varietas Tanaman Kopi Merapi yang mereka miliki dan hal
tersebut membuat saksi semakin yakin bahwa PT. Ambo Putra Utama
menggunakan Varietas Tanaman PT. Sejahtera Kopi Merapi
- Bahwa saksi mengetahui metode pengolahan kopi merapi milik PT.
Sejahtera kopi Merapi yang menjadi Rahasia Dagang milik perusahaan
- Bahwa saksi memberikan informasi kepada SYARWANI tentang PT Ambo
putra utama juga menggunakan rahasia dagang milik PT Sejahtera Kopi
Merapi yang saksi ketahui berawal dari Pameran Ngopi di Museum 2019
dimana rasa Kopi Merapi yang di produksi oleh PT. Ambo Putra Utama
sama dengan Kopi Merapi milik PT. Sejahtera Kopi Merapi namun
dengan merek yang berbeda
- Bahwa saksi menerangkan pihak Perusahaan PT. Ambo Putra Utama
tidak pernah meminta izin kepada PT. Sejahtera Kopi Merapi untuk
memproduksi Kopi Merapi

39 | L A W F I R M
- Bahwa saksi menerangkan jika pihak perusahaan PT. Sejahtera Kopi
Merapi melayangkan somasi ke pihak perusahaan PT. Ambo Putra
Utama untuk memperingati pemberhentian Produksi Kopi Merapi namun
somasi yang PT Sejahtera Kopi Merapi berikan tidak ditanggapi, alhasil
PT Sejahtera Kopi Merapi dari pihak perusahaan memberikan somasi
kedua untuk memperingati pihak perusahaan PT. Ambo Putra Utama
dan somasi tersebut ditanggapi dengan baik, dengan menyatakan
bahwa Kopi Merapi yang di produksi oleh PT. Ambo Putra Utama adalah
Varietas Tanaman Kopi Merapi murni hasil milik PT. Ambo Putra Utama
- Bahwa saudara saksi tidak menambahkan keterangan sehubungan
dengan pemeriksaan.
- Bahwa Saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangan kepada pemeriksa serta semua keterangan yang di berikan
sudah benar dan dapat dipertangggungjawabkan nantinya.

6. SAKSI IDA OVILIANI, Lahir di Yogyakarta, tanggal 12 April 1993, Umur 26 Tahun
Jenis kelamin Prempuan, Suku Betawi, Kewarganegaraan Indonesia, Agama
Islam, Pendidikan S1, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jl. Tegaltuni, No. 30, Kel.
Giwangan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, D.I Yogyakarta.
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat jasmani
dan rohaniserta bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan yang
sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak pidana Pelanggaran
perlindungan varietas tanaman dan rahasia dagang milik PT Sejahtera Kopi
merepi dengan tersangka IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL
- Bahwa benar saksi adalah ketua pelaksana pameran ngopi di museum 2019
yang diselenggarakan di Museum Sonobodoyo yang terletak di jalan
pangurukan No. 6, Ngupasan, Gondomanan pada pukul 20.00 WIB tanggal
18 Juli 2019
- Bahwa saksi menerangkan prosedur pendaftaran berpartisipasi di pameran
museum 2019 dengan mengisi formulir pendaftaran, membayar uang
pendaftaran serta sewa Stand sebanyak 1,000.000.00 (satu juta rupiah) dan
kami hanya menghadirkan 10 (sepuluh) Stand Kopi
- Bahwa saksi menerangkan pihak perusahaan PT.Ambo Putra Utama
mengikutsertakan Produksi Kopi Merapi PT Sejahtera Kopi Merapi , ARINA
PRABAWATI selaku Direktur Operasional PT. Ambo Putra Utama yang
mendaftarkan produksi Kopi Merapi milik PT. Ambo Putra Utama

40 | L A W F I R M
- Bahwa saksi menerangkan Produk kopi merapi dengan merek yang
bernama Lemon sweet coffee
- Bahwa saksi menerangkan Kopi merapi yang di produksi oleh PT. Ambo
Putra Utama membuat pengunjung mengalami gangguan kesehatan
seperti, mual-mual,pusing, dan muntah
- Bahwa saksi menerangkan keterangan yang termuat dalam kemasan
Produk Kopi Merapi tersebut hanya merek yang diproduksi oleh PT. Ambo
Putra Utama dan tidak tercantum petunjuk penggunaan
- Bahwa saksi pernah di hubungi ALPI HERLAN untuk memastikan siapa yang
mengikutsertakan Kopi Merapi di pameran sehingga membuat pengunjung
mengalami gangguan kesehatan, karena ramainya perbincangan di forum
diskusi Online yang di dirikan oleh pihak perusahaan PT. Sejahtera Kopi
Merapi mengenai Kopi Merapi dan ALPI HERLAN juga mengatakan bahwa
pihak perusahaan PT. Sejahtera Kopi Merapi tidak pernah mengikutsertakan
Produksi Kopi Merapi miliknya.
- Bahwa saudara saksi tidak menambahkan keterangan sehubungan dengan
pemeriksaan.
- Bahwa Saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangan kepada pemeriksa serta semua keterangan yang di berikan
sudah benar dan dapat dipertangggungjawabkan nantinya.

7. SAKSI ARINA PRABAWATI, Lahir di Gunung Kidul, tanggal 05 Juli 1982, Umur 36
Tahun Jenis kelamin Perempuan, Suku Jawa, Kewarganegaraan Indonesia,
Agama Islam, Pendidikan terakhir S1 Teknik Informatika, Pekerjaan
Wiraswasta (Kepala Pemasaran PT. Ambo Putra Utama), Alamat Jl. Brigjen
Katamso, No. 17 Trimulya I, Kepek Wonosari, Kab. Gunung Kidul, D.I
Yogyakarta
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat
jasmani dan rohaniserta bersedia diperiksa dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak
pidana Pelanggaran perlindungan varietas tanaman dan rahasia
dagang milik PT Sejahtera Kopi merepi dengan tersangka IQBAL ZAKY
ALIAS IQBAL
- Bahwa saksi menerangkan bekerja di perusahaan PT. Ambo Putra
Utama
- Bahwa saksi menerangkan bekerja di PT. Ambo Putra Utama sejak tahun

41 | L A W F I R M
- Bahwa saksi menerangkan Jabatan atau kedudukan saksi di
perusahaan PT. Ambo Putra Utama yaitu sebagai Kepala Pemasaran
yang bertugas menangani proses distribusi dan pemasaran perusahaan
- Bahwa saksi menerangkan Kopi yang dipasarkan di perusahaan tempat
saksi bekerja yaitu kopi merek Merapi Sweet Intens Sweet Strawbery
(MISS) milik PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa saksi menerangkan selaku Kepala Pemasaran perusahaan PT.
Ambo Putra Utama pernah mengikutsertakan produksi Kopi Merapi di
pameran Ngopi di Museum 2019 dengan merek yang berbeda pak
- Bahwa saksi menerangkan pihak perusahaan PT. Ambo Putra Utama
juga memproduksi sendiri Kopi Merapi dikarenakan hasil produksi Kopi
Merapi pihak perusahaan PT. Sejahtera Kopi Merapi mengalami
penurunan sehingga pihak PT Ambo putra utama berinisiatif untuk
memproduksi sendiri Kopi Merapi dengan merek yang berbeda
- bahwa saksi menerangkan pihak perusahaan PT. Sejahtera Kopi Merapi
mengetahui bahwa pihak PT Ambo putra utama memproduksi Kopi
Merapi pada saat kegiatan di pameran Ngopi di Museum 2019 semua
berawal dari insiden banyaknya pengunjung yang mengalami
gangguan kesehatan pada saat mengkomsumsi Kopi Merapi milik
perusahaan PT. Ambo Putra Utama. Yang dimana beredar informasi di
sebuah forum Diskusi online yang didirikan oleh ALPI HERLAN mengenai
Kopi Merapi yang kami produksi
- bahwa saksi menerangkan Kopi Merapi yang saksi ikut sertakan kedalam
pameran Ngopi di Mueum 2019 mengakibatkan banyak pengunjung
yang mengalami gangguan kesehatan Karena kurangnya tingkat
konsentrasi pada pengolahan KopiMerapi sehingga membuat
pengolahan kopi merapi kurang Maksimal dan hal tersebut
menimbulkan dampak yang sangat Besar pada Kopi Merapi
- bahwa saksi menerangkan IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL selaku Direktur
Utama PT. Ambo Putra Utama bersama dengan ANAM MAULANA selaku
Direktur Operasional PT. Ambo Putra Utama yang membuat kopi
tersebut.
- Bahwa saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangagn pada saaat emeriksaan dan semua keterangan sudah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

42 | L A W F I R M
8. SAKSI NOFAL Tempat lahir di Boyolali, tanggal 16 Juli 1970, umur 49 Tahun,
Jenis Kelamin laki-laki, Suku Jawa, Kewarganegaraan Indonesia, Agama
Islam, Pendidikan terakhir SMA, Pekerjaan Wiraswasta Alamat Dusun 3, Selo,
Kab. Boyolali, Jawa Tengah.
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat jasmani
dan rohaniserta bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan
yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak pidana
Pelanggaran perlindungan varietas tanaman dan rahasia dagang milik PT
Sejahtera Kopi merepi dengan tersangka IQBAL ZAKY alias IQBAL
- Bahwa Saksi menerangkan mengenal tersangka IQBAL ZAKY alias IQBAL
direktur utama PT Ambo putra Utama
- Bahwa saksi menerangkan PT Ambo putra utama memiliki 2 lahan
perkebunan
- Bahwa saksi menerangkan Ada 20 orang yang bekerja di perkebunana
PT Ambo putra utama . Saksi sendiri selaku Ketua Kelompok tani selo yang
mengatur di lahan Selo, sedangkan dilahan yang lain ada ALPA
PRASETYO selaku Ketua Kelompok Tani PT. Ambo Putra Utama
- Bahwa saksi menerangkan saksi bertugas menanam benih kopi merapi
dan terlibat dalam proses memproduksi Kopi Merapi tetapi tidak terlibat
dalam mendistribusikan Kopi Merapi.
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi menanam sebanyak 7 Kg
disebuah tanah seluas 10 Haktare dengan hasil 5 ton setiap tahunnya.
- Bahwa saksi menerangkan Kopi Merapi tersebut diproduksi dengan cara
menggunakan metode generatife yang dimana untuk menghasilkan
benih kopi merapi dengan jumlah yang banyak pihak perusahaan
melakukan proses penyamaian benih.
- Bahwa saksi menerangkan Yang melakukan proses tersebut adalah ALPA
PRASETYO, selaku ketua kelompok tani PT. Ambo Putra Utama. Alpa
diperintahkan oleh IQBAL ZAKY alias IQBAL selaku Direktur Utama PT.
Ambo Putra Utama untuk melakukan proses penyamaian benih
- Bahwa saudara saksi tidak menambahkan keterangan apapun dalam
proses pemeriksaan.
- Bahwa saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangagn pada saat pemeriksaan dan semua keterangan sudah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

43 | L A W F I R M
9. SAKSI SUPARDI, umur 33 tahun, tempat/tgl lahir Yogyakarta, tanggal 1
Januari 1978, Suku Jawa, Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam,
Pendidikan terakhir SMA sederajat, Pekerjaan Petani, Alamat Jl. Asam Gede,
Kec. Banguntapan, Kab. D.I Yogyakarta.
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat


jasmani dan rohaniserta bersedia diperiksa dan akan memberikan
keterangan yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak
pidana Pelanggaran perlindungan varietas tanaman dan rahasia
dagang milik PT Sejahtera Kopi merepi dengan tersangka IQBAL ZAKY
alias IQBAL
- Bahwa benar saksi menerangkan mengenal tersangka IQBAL ZAKY alias
IQBAL selaku direktur utama PT Ambo putra utama tempat saksi bekerja
- Bahwa saksi menerangkan juga mengenal ALPA PRASETYO selaku ketua
kelompok tani PT Ambo putra utama
- Bahwa saksi menerangkan saksi bertugas untuk menanam Kopi Merapi
pak
- Bahwa saksi menerangkan cara PT. Ambo Putra Utama memproduksi
Kopi Merapi dengan menggunakan metode generatif untuk
memperbanyak benih proses ini dilakukan untuk penyamaian benih
- Bahwa saksi menerangkan saksi tidak mengetahui dimana ANAM
MAULANA mengambil benih kopi merapi
- Bahwa saksi menerangkan PT. Ambo Putra Utama memiliki dua lahan
perkebunan Kopi
- Bahwa saksi menerangkan saksi mendapatkan izin dari IQBAL ZAKY alias
IQBAL selaku direktur utama PT Ambo putra utama memperbanyakan
benih dengan proses penyamaian benih
- Bahwa saudara saksi tidak menambahkan keterangan apapun dalam
proses pemeriksaan.
- Bahwa saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangan pada saat pemeriksaan dan semua keterangan sudah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

10. SAKSI FENDI AFFANDI, umur 28 tahun, tempat/tggl lahir Makassar, tanggal
25Maret1990 Suku Bugis, Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam,
Pendidikan terakhir Strata-1 manajemen dan Bisnis, Pekerjaan Wiraswasta

44 | L A W F I R M
(Prosessor Kopi), Alamat Jl. Cipto Wiloho, Kec. Pundong, Kota Yogyakarta, D.I
Yogyakarta.
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat jasmani
dan rohaniserta bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan
yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak pidana
Pelanggaran perlindungan varietas tanaman dan rahasia dagang milik PT
Sejahtera Kopi merepi dengan tersangka IQBAL ZAKY alias IQBAL
- Bahwa saksi menerangkan saksi mengenal tersangka IQBAL ZAKY alias
IQBAL
- Bahwa saksi juga mengenal ALPA PRASETYO selaku ketua kelompok tani
PT Ambo putra utama.
- Bahwa saksi menerangkan saksi bertugas untuk meroasting biji kopi
merapi yang dimana proses ini berfungsi membentuk rasa asli dari biji
kopi. Biji yang tidak diroasting terlebih dahulu akan memiliki rasa yang
sangat pahit saat diseduh
- Bahwa saksi menerangkan saksi di perintah oleh IQBAL ZAKY ALIAS IQBAL
untuk melakukan proses roasting kopi
- Bahwa saksi menerangkan Metode pengolahan untuk menciptakan rasa
asli dari biji kopi merapi tersebut saya dapatkan berbekal informasi dari
ANAM MAULANA
- Bahwa saudara saksi tidak menambahkan keterangan apapun dalam
proses pemeriksaan.
- Bahwa saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangan pada saat pemeriksaan dan semua keterangan sudah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan.

11. SAKSI SAIDA DITA, Lahir di Sleman, tanggal 24 Januari 1967, umur 52 Tahun,
Jenis Kelamin Perempuan, Suku Jawa, Kewarganegaraan Indonesia, Agama
Islam, Pendidikan terakhir SMA, Wiraswasta. Alamat Jl. Kaliurang, No. 15,
Desa Kepuharjo, Kec. Cangkringan
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat jasmani
dan rohaniserta bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan
yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak pidana

45 | L A W F I R M
Pelanggaran perlindungan varietas tanaman dan rahasia dagang milik PT
Sejahtera Kopi merepi dengan tersangka IQBAL ZAKY alias IQBAL
- Bahwa benar saksi menerangkan mengenal tersangka IQBAL ZAKY alias
IQBAL selaku direktur utama PT Ambo putra utama
- Bahwa saudara saksi menerangkan menengenal TIKA MARTHA selaku
kepala pembibitan PT Sejahtera Kopi Merapi
- Bahwa saksi menerangkan saksi sebagai Ketua kelompok cangkringan,
saksi bekerja di PT. Sejahtera Kopi Merapi karena adanya kontrak
kerjasama antara pihak perusahaan dan kelompok Tani cangkringan
- Bahwa saksi menerangkan PT. Sejahtera Kopi Merapi menggandeng
kelompok tani cangkringan untuk memproduksi Kopi Merapi
- Bahwa saksi menerangkan saksi bertugas untuk mengkoordinasikan dan
bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan dilahan perkebunan Kopi
Merapi
- Bahwa saksi menerangkan saksi hanya bermitra bersama Perusahaan PT.
Sejahtera Kopi Merapi, selain itu saksi tidak memiliki hubungan kerjasama
ataupun melakukan transaksi apapun diluar ruanglingkup perusahaan
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi sama sekali tidak sedang atau
pernah melakukan transaksi apapun dengan ANAM MAULANA
- Bahwa saksi menerangkan memang bekerja sebagai ketua kelompok
tani diperusahaan PT. Sejahtera Kopi Merapi tetapi saksi tidak pernah
memberikan benih Kopi Merapi kepada siapapun bahkan ANAM
MAULANA
- Bahwa saksi menerangkan tempat penyimpanan benih kopi merapi
perusahaan PT Sejahtera Kopi Merapi adalah di gudang perusahaan
- Bahwa saksi menerangkan pihak perusahaan hanya memiliki satu tempat
untuk menyimpan benih kopi merapi dan teampatnya hanya digudang
saja
- Bahwa saudara saksi tidak menambahkan keterangan apapun dalam
proses pemeriksaan.
- Bahwa saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangan pada saat pemeriksaan dan semua keterangan sudah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan.

12. SAKSI YUDA SANJAYA, lahir di Yogyakarta, tanggal 11 Maret 1980, umur 39
Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Suku Jawa, Kewarganegaraan Indonesia,
Agama Islam, Pendidikan terakhir Strata-1 Teknik Industri, Pekerjaan

46 | L A W F I R M
Wiraswasta (Kepala Gudang). Alamat Jl. Gambir Kec. Pahyan, D.I
Yogyakarta.
Saksi di persidangan dan di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi saat dimintai keterangan saksi dalam keadaan sehat jasmani
dan rohaniserta bersedia diperiksa dan akan memberikan keterangan
yang sebenarnya sehubungan dengan perkara tindak pidana
Pelanggaran perlindungan varietas tanaman dan rahasia dagang milik PT
Sejahtera Kopi merepi dengan tersangka IQBAL ZAKY alias IQBAL
- Bahwa saksi menerangkan mengenal tersangka IQBAL ZAKY alias IQBAL
selaku direktur utama PT Ambo putra utama
- Bahwa saksi mengenal saudara TIKA MARTHA selaku kepala pembibitan
kopi merapi PT Sejahtera Kopi Merapi
- Bahwa saksi menerangkan mengenal SAIDA DITA selaku kelompok tani .
- Bahwa saskis menerangkan jabatan saksi selaku kepala Gudang di PT.
Sejahtera Kopi merapi
- Bahwa saksi menerangkan aktifitas digudang Setiap harinya hasil kopi
yang telah dipanen akan disimpan terlebih dahulu didalam gudang
kemudian selanjutnya akan diolah lebih lanjut. Hasil kopi yang sudah
diolah juga disimpan didalam gudang sebelum dikirim ke pabrik untuk
diroasting
- Bahwa saksi menerangkan jika PT Sejahtera Kopi Merapi hanya memiliki
satu gudang saja yang beralamat di Jl. Kaliurang KM. 14,5 Nomor 190
Umbulmartani, Sleman, D.I Yogyakarta.
- Bahwa saksi menerangkan SAIDA bahkan seringkali ke gudang untuk
mengkordinir hasil panen
- Bahwa saksi menerangkanSAIDA tidak pernah meminta benih kepada
saksi bahkan jika siapapun yang ingin meminta benih harus disertai
dengan perizinan pihak perusahaan
- Bahwa saksi menerangkan TIKA pernah berkunjung ke Gudang
- Bahwa saksi menerangkan Pada saat itu TIKA pernah meminta benih
kepada saksi dengan alasan bahwa dia diperintahan oleh SYARWANI,
selaku Direktur Utama PT. Sejahtera Kopi Merapi
- Bahwa saksi menerangkan saksi memberikan benih Kopi Merapi sebanyak
10 Kg disaksikan oleh karyawan gudang lainnya
- Bahwa saksi menerangkan bahwa saksi tidak mengetahui setelah itu TIKA
MARTHA karena setelah karyawan gudang membantu untuk
mengangkat benih Kopi Merapi ke mobil tika, tika tidak mengatakan
sepatah katapun

47 | L A W F I R M
- Bahwa saudara saksi tidak menambahkan keterangan apapun dalam
proses pemeriksaan.
- Bahwa saksi tidak pernah ditekan atau dipaksa dalam memberikan
keterangan pada saat pemeriksaan dan semua keterangan sudah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. SAKSI A D CHARGE

1. Keterangan Saksi
1) Saksi Nanang Ahmad ,lahir di Semarang, tanggal 30 Oktober
1975, umur 44 tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam,
Pendidikan terakhir Strata-2 Akuntansi , Pekerjaan Wiraswasta,
Alamat Jalan Bantul, Kec. Jetis, No. 20 Yogyakarta.

Saksi di persidangan dan dibawah sumpah menerangkan


sebagai berikut

- Bahwa benar saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani


dan rohani serta bersedia untuk diperiksa dan akan
memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya.

- Bahwa saksi menyatakan mengerti sehingga diperiksa


sekarang ini sehubungan dengan tindak pidana Perlindungan
Varietas Tanaman dan Rahasia Dagang yang dipersangkakan
kepada IQBAL ZAKY alias Iqbal.

- Bahwa saksi mengerti dan bersedia memberikan bantuan


keterangan yang saksi ketahui

- Bahwa benar saksi mengenal IQBAL ZAKY alias Iqbal

- Bahwa saksi mengenal IQBAL ZAKY alias Iqbal sejak bekerja di


Pt.Ambo Putra Utama

- Bahwa saksi merupakan Dewan Komisaris di PT. Ambo Putra


Utama.

48 | L A W F I R M
- Bahwa saksi menyatakan salah satu tugasnya adalah
mengevaluasi rencana kerja dan anggaran perusahaan.

- Bahwa saksi mengetahui bahwa PT Sejahtera Kopi Merapi Dan


PT Ambo Putra Utama melakukan kerja sama

- Bahwa saksi mengetahui isi kerja sama tersebut yaitu PT


Sejahtera Kopi Merapi memproduksi kopi merapi lalu
mengirimkan kopi merapi tersebut ke PT Ambo Putra Utama
untuk dipasarkan

- Bahwa saksi mengetahui kerjasama tersebut awalnya berjalan


normal, dimana PT Sejahtera Kopi Merapi mengirimkan kopi
merapi ke PT Ambo Putra Utama untuk dipasarkan. Tapi,
setelah itu PT Sejahtera Kopi Merapi tidak memenuhi perjanjian
kerja sama secara normal, PT Sejahtera Kopi Merapi tidak
mengirim kopi merapi ke PT Ambo Putra Utama secara
maksimal sehingga banyak konsumen komplain bahkan
membatalkan pesanannya karena keterlambatan pengiriman
pesanan, sehingga PT.Ambo Putra Utama mengalami
kerugian.

- Bahwa saksi menyampaikan nya kepada SLAMET HARTANTO


selaku salah satu pemegang saham PT. Ambo Putra Utama.

- Bahwa saksi menyatakan bahwa SLAMET HARTANTO


menyuruhnya untuk mencari solusi dan menutupi kerugian
PT.Ambo Putra Utama.

- Bahwa saksi menyampaikan solusi pada saat rapat direksi


perusahaan dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2017

- Bahwa benar saksi hadir dalam rapat direksi tersebut

- Bahwa benar saksi menyuruh IQBAL ZAKY alias Iqbal untuk


mengadakan rapat direksi.

49 | L A W F I R M
- Bahwa saksi menyatakan dalam rapat tersebut membahas
tentang cara mengatasi kurangnya pasokan produk kopi
merapi dari PT. Sejahtera Kopi Merapi.

- Bahwa benar dalam rapat tersebut saksi menyarankan agar


memproduksi kopi sendiri.

- Bahwa saksi menyatakan menyarankan hal tersebut lantaran


telah bertemu dengan pemegang saham, pemegang saham
lalu menyuruh saksi untuk mencari cara untuk menutup
kerugian .

- Bahwa saksi menyatakan berinisiatif untuk memproduksi kopi


karena berfikiran bahwa PT. Ambo Putra Utama mengalami
kerugian sebab kurangnya stok yang tersedia.

- Bahwa saksi menyatakan tidak menyarankan memproduksi


kopi merk tertentu.

- Bahwa saksi menyatakan dalam rapat itu IQBAL ZAKY alias


Iqbal secara tiba-tiba menyarankan untuk memproduksi kopi
merapi

- Bahwa saksi menyatakan saran itu disetujui dalam rapat oleh


peserta rapat

- Bahwa saksi menyatakan dalam rapat tersebut ANAM


MAULANA mengatakan memiliki seorang teman lama di PT.
Sejahtera Kopi Merapi yaitu TIKA MARTHA

- Bahwa saksi menyatakan IQBAL ZAKY alias Iqbal menyuruh


ANAM MAULANA untuk menemui TIKA MARTHA dan meminta
benih dan metode pengolahannya

- Bahwa saksi menyatakan mengetahui kerugian tersebut


setelah diberitahu oleh IQBAL ZAKY alias Iqbal selaku Direktur
Utama Pt. Ambo Putra Utama.

50 | L A W F I R M
- Bahwa saksi menyatakan Pt. Ambo Putra Utama mulai
memproduksi kopi sejak tahun 2017s

- Bahwa saksi menyatakan PT Ambo Putra Utama memasarkan


kopi milik PT Sejahtera Kopi Merapi.

- Bahwa saksi menyatakan tidak mengetahui secara pasti


kerugian PT Ambo Putra Utama, hanya mengetahui secara
umum.

- Bahwa saksi menyatakan kerugian PT Ambo Putra Utama


timbul pada saat pasokan PT Sejahtera Kopi Merapi sudah
tidak sesuai lagi dengan pasokan yang telah disepakati
sebelumnya, yang sebelumnya PT sejahtera Kopi Merapi
memasok 10 ton dengan keuntungan yang diperoleh PT
Ambo Putra Utama kisaran Rp. 500.000.000, namun akibat
adanya kendala yang terdapat pada PT Sejahtera Kopi
Merapi dan berpengaruh dengan jumlah pasokan, akibatnya
PT Ambo Putra Utama mengalami kerugian dikisaran Rp.
200.000.000.

- Bahwa saksi menyatakan faktor utama yang menyebakan


perusahaan mengalami kerugian akibat dari kurangnya
pasokan kopi merapi.

- Bahwa saksi menyatakan selama pemeriksaan ini tidak pernah


ditekan atau di paksa dalam memberikan keterangan kepada
pemeriksa, serta semua keterangan yang saksi berikan sudah
benar semua dan dapat di pertanggung jawabkan.

2) Saksi Novia Elvianti ,lahir di Semarang, tanggal 11 Desember


1989, umur 30 tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam,
Pendidikan terakhir Strata-1 Administrasi Negara , Pekerjaan
Wiraswasta, Alamat Jalan Babaran No.4, Kec. Dlingo,
Yogyakarta.

51 | L A W F I R M
Saksi di persidangan dan dibawah sumpah menerangkan sebagai
berikut

- Bahwa benar saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani


dan rohani serta bersedia untuk diperiksa dan akan
memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya.

- Bahwa saksi menyatakan mengerti sehingga diperiksa


sekarang ini sehubungan dengan tindak pidana Perlindungan
Varietas Tanaman dan Rahasia Dagang yang dipersangkakan
kepada IQBAL ZAKY alias Iqbal.

- Bahwa saksi mengerti dan bersedia memberikan bantuan


keterangan yang saksi ketahui

- Bahwa benar saksi mengenal.SYARWANI.

- Bahwa benar saksi mengenal IQBAL ZAKY alias Iqbal

- Bahwa benar saksi merupakan pegawai di PT.Ambo Putra


Utama.

- Bahwa benar saksi saat ini menjabat sebagai Sekretaris


PT.Ambo Putra Utama.

- Bahwa benar saksi mengetahui perjanjian kerja sama antara


PT. Ambo Putra Utama dengan PT. Sejahtera Kopi Merapi.

- Bahwa saksi menyatakan perjanjian kerjasama itu berisi bahwa


PT.Sejahtera Kopi Merapi berwenang memproduksi Kopi
Merapi dan PT. Ambo Putra Utama berwenang untuk
memasarkannya.

- Bahwa saksi menyatakan terjadi permasalahan kerjasama


antara PT. Ambo Putra Utama dengan PT. Sejahtera Kopi
Merapi.

- Bahwa saksi menyatakan menurut laporan Direktur Keuangan


PT. Ambo Putra Utama mengalami kerugian yang cukup besar

52 | L A W F I R M
akibat kurangnya stok Kopi Merapi yang dipasok oleh
PT.Sejahtera Kopi Merapi .

- Bahwa saksi menyatakan pada tanggal 7 Juni 2017 PT. Ambo


Putra Utama melakukan rapat direksi yang dihadiri oleh
Komisaris, Direktur Utama, Direktur Operasional, Kepala
Pemasaran, dan saksi sendiri.

- Bahwa saksi menyatakan yang mengundang rapat adalah


IQBAL ZAKY alias Iqbal selaku Direktur Utama PT.Ambo Putra
Utama.

- Bahwa saksi menyatakan yang dibahas dalam rapat tersebut


mengenai kerugian perusahaan dan mencari solusi untuk
menutupi kerugian tersebut.

- Bahwa saksi menjelaskan, NANANG AHMAD selaku Dewan


Komisaris menyarankan IQBAL ZAKY alias Iqbal selaku Direktur
Utama untuk memproduksi kopi yang setara dengan kopi
merapi untuk meminimalisir kerugian perusahaan kami. setelah
itu IQBAL ZAKY alias Iqbal dengan ANAM MAULANA selaku
direktur operasional membahas masalah saran dari NANANG
AHMAD untuk memproduksi kopi yang setara dengan kopi
merapi, pada saat itu. IQBAL ZAKY alias Iqbal tiba-tiba
menyarankan untuk memproduksi kopi merapi lalu ANAM
MAULANA pun memberitahukan bahwa dia mempunyai
teman di PT Sejahtera Kopi Merapi yakni TIKA MARTHA yang
bekerja sebagai Kepala Bagian Pembibitan.

- Bahwa saksi menyatakan saran dari IQBAL ZAKY alias Iqbal


disetujui oleh peserta rapat

- Bahwa saksi menyatakan IQBAL ZAKY pun menyuruh ANAM


MAULANA untuk meminta Kopi Merapi beserta metode
pengolahannya

53 | L A W F I R M
- Bahwa saksi menjelaskan setelah rapat itu ANAM MAULANA
menghubungi TIKA MARTHA selaku Kepala Bagian Pembibitan
PT.Sejahtera Kopi Merapi.

- Bahwa benar saksi tidak mengetahui apa yang dilakukan


IQBAL ZAKY alias Iqbal setelah ANAM MAULANA menghubungi
TIKA MARTHA.

- Bahwa saksi menyatakan selama pemeriksaan ini tidak pernah


ditekan atau di paksa dalam memberikan keterangan kepada
pemeriksa, serta semua keterangan yang saksi berikan sudah
benar semua dan dapat di pertanggung jawabkan.

3) Saksi Ernawati ,lahir di Jakarta, tanggal 20 Februrari 1985, umur 34


tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam, Pendidikan
terakhir S-2 Akuntansi Sekolah Bisnis Columbia , Pekerjaan
Wiraswasta (Direktur Keuangan PT.Ambo Putra Utama), Alamat
Jalan Bugisan No.15, Kec. Pajangan,D.I Yogya.

Saksi di persidangan dan dibawah sumpah menerangkan sebagai


berikut

- Bahwa benar saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani


dan rohani serta bersedia untuk diperiksa dan akan
memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya.

- Bahwa saksi menyatakan mengerti sehingga diperiksa


sekarang ini sehubungan dengan tindak pidana Perlindungan
Varietas Tanaman dan Rahasia Dagang yang dipersangkakan
kepada IQBAL ZAKY alias Iqbal.

- Bahwa saksi mengerti dan bersedia memberikan bantuan


keterangan yang saksi ketahui

- Bahwa benar saksi mengenal SYARWANI selaku Direktur Utama


PT. Sejahtera Kopi Merapi

54 | L A W F I R M
- Bahwa benar saksi mengenal IQBAL ZAKY alias Iqbal selaku
Direktur PT.Ambo Putra Utama

- Bahwa saksi menyatakan menjabat sebagai Direktur


Keuangan PT. Ambo Putra Utama

- Bahwa saksi menyatakan mulai bekerja di PT. Ambo Putra


Utama sejak perusahaan didirikan

- Bahwa benar saksi mengetahui adanya kerjasama antara PT.


Ambo Putra Utama dengan PT. Sejahtera Kopi Merapi

- Bahwa saksi menyatakan pada awalnya perjanjian kerjasama


tersebut berjalan normal akan tetapi PT. Sejahtera Kopi Merapi
mengalami kendala sehingga mengakibatkan PT. Ambo Putra
Utama

- Bahwa saksi menyatakan kendala yang dimaksud adalah


tidak optimalnya pemasukan Produksi Kopi Merapi dari PT.
Sejahtera Kopi Merapi ke PT. Ambo Putra Utama sehingga
banyak konsumen yang komplain hingga membatalkan
pesanannya, sehingga mengakibatkan PT. Ambo Putra Utama
mengalami kerugian yang cukup besar

- Bahwa saksi menyatakan sejak PT. Ambo Putra Utama berdiri


tidak pernah mengalami kerugian sebesar ini

- Bahwa saksi menyatakan salah satu faktor yang


menyebabkan kerugian besar di PT.Ambo Putra Utama adalah
banyaknya pelanggan yang membatalkan pesanan Merapi
Instant Sweet Strawberry (MISS) karena lambatnya pemasokan
produk dari PT. Sejahtera Kopi Merapi

- Bahwa saksi menyatakan dalam perjanjian kontrak kerjasama


antara PT. Ambo Putra Utama dengan PT.Sejahtera Kopi
Merapi telah jelas wewenang antara keduanya namun akibat
kesalahan dari PT. Sejahtera Kopi Merapi tidak memproduksi

55 | L A W F I R M
Kopi Merapi secara maksimal sehingga berdampak pada
kerugian PT.Ambo Putra Utama

- Bahwa saksi menyatakan ketika PT. Ambo Putra Utama


mengalami kerugian saksi melaporkan hal tersebut kepada
IQBAL ZAKY alias Iqbal selaku Direktur Utama PT. Ambo Putra
Utama

- Bahwa saksi menyatakan setelah itu PT. Ambo Putra Utama


melakukan rapat direksi yang dihadiri oleh saksi sebagai
Direktur Keuangan, IQBAL ZAKY alias Iqbal selaku Direktur
Utama, Anam Maulana selsku Direktur Operasional, Nanang
Ahmad selaku Komisaris, Novi Elvianti selaku Sekretaris, dan
Arina Prabawati selaku Kepala Pemasaran.

- Bahwa saksi menyatakan rapat tersebut membahas solusi


untuk mengembalikan keuntungan perusahaan

- Bahwa saksi menyatakan sebelumnya PT.Sejatera Kopi Merapi


memasok 10 Ton biji kopi dengan keuntungan yang diperoleh
PT. Ambo Putra Utama berkisar Rp. 500.000.000,00 namun
akibat adanya kendala yang terdapat pada PT. Sejahtera
Kopi Merapi dan berpengaruh pada berkurangnya jumlah
pemasokan, akibatnya PT. Ambo Putra Utama mengalami
kerugian sebesar Rp. 200.000.000,00

- Bahwa saksi menyatakan selama pemeriksaan ini tidak pernah


ditekan atau di paksa dalam memberikan keterangan kepada
pemeriksa, serta semua keterangan yang saksi berikan sudah
benar semua dan dapat di pertanggung jawabkan.

4) Saksi Nurdin ,lahir di Boyolali, tanggal 2 Mei 1965, umur 54 tahun,


Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam, Pendidikan terakhir

56 | L A W F I R M
SMA , Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jalan Mujair No.24, Kec.
Selo,Boyolali, Jawa Tengah.

Saksi di persidangan dan dibawah sumpah menerangkan sebagai


berikut

- Bahwa benar saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani


dan rohani serta bersedia untuk diperiksa dan akan
memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya.

- Bahwa saksi menyatakan mengerti sehingga diperiksa


sekarang ini sehubungan dengan tindak pidana Perlindungan
Varietas Tanaman dan Rahasia Dagang yang dipersangkakan
kepada IQBAL ZAKY alias Iqbal.

- Bahwa saksi mengerti dan bersedia memberikan bantuan


keterangan yang saksi ketahui

- Bahwa benar saksi mengenal IQBAL ZAKY alias Iqbal Bahwa


benar saksi merupakan seorang petani.

- Bahwa saksi menyatakan mulai bekerja di PT. Ambo Putra


Utama pada awalnya dipanggil oleh Kelompok Tani tempat
saksi bekerja.

- Bahwa benar saksi bekerja di bagian penanaman benih kopi.

- Bahwa benar saksi menanam benih kopi yang diberikan oleh


ANAM MAULANA di lahan milik PT. Ambo Putra Utama yaitu di
Selo, Boyolali seluas 5 hektare

- Bahwa sebelum bekerja di PT. Ambo Putra Utama saksi telah


sering menaman kopi di tempat lain.

- Bahwa saksi menyatakan dalam hal penanaman kopi sudah


tentu ada metode yang digunakan dan metode ini bersifat
umum.

57 | L A W F I R M
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada metode rahasia dalam hal
penanaman kopi.

- Bahwa benar saksi juga ikut melakukan perbanyakan benih.

- Baha saksi menyatakan menggunakan metode penyemaian


dalam hal perbanyakan benih.

- Bahwa saksi menyatakan memberikan Zat Pengatur Tumbuh


pada tanaman dengan alasan memacu pertumbuhan dan
memperbaiki mutu agar memperoleh hasil yang maksimal.

- Bahwa saksi menyatakan mendapatkan zat pengatur tumbuh


itu dari ABDULLAH yang juga merupakan petani yang
didapatnya dari Anam Maulana.

- Bahwa saksi menyatakan hasil panen dari penanaman benih


Kopi Merapi sebagian digunakan untuk perbanyakan benih

- Bahwa saksi menyatakan selama pemeriksaan ini tidak pernah


ditekan atau di paksa dalam memberikan keterangan kepada
pemeriksa, serta semua keterangan yang saksi berikan sudah
benar semua dan dapat di pertanggung jawabkan.

5) Saksi Abdullah ,lahir di Boyolali, tanggal 20 Mei 1969, umur 50


tahun, Kewarganegaraan Indonesia, Agama Islam, Pendidikan
terakhir SMA , Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jalan Mujair No.42,
Kec. Selo,Boyolali, Jawa Tengah.

Saksi di persidangan dan dibawah sumpah menerangkan sebagai


berikut

- Bahwa benar saksi diperiksa dalam keadaan sehat jasmani


dan rohani serta bersedia untuk diperiksa dan akan
memberikan keterangan dengan sebenar-benarnya.

- Bahwa saksi menyatakan mengerti sehingga diperiksa


sekarang ini sehubungan dengan tindak pidana Perlindungan

58 | L A W F I R M
Varietas Tanaman dan Rahasia Dagang yang dipersangkakan
kepada IQBAL ZAKY alias Iqbal.

- Bahwa saksi mengerti dan bersedia memberikan bantuan


keterangan yang saksi ketahui

- Bahwa benar saksi mengenal IQBAL ZAKY alias Iqbal

- Bahwa benar saksi merupakan seorang petani.

- Bahwa saksi menyatakan bekerja di PT. Ambo Putra Utama


karena dipanggil oleh kelompok taninya

- Bahwa saksi menyatakan lahan PT. Ambo Putra Utama berada


di daerah Selo, Boyolali

- Bahwa saksi menyatakan bertugas di bagian penanaman


benih kopi

- Bahwa saksi menyatakan mendapatkan benih kopi dari ANAM


MAULANA

- Bahwa saksi menyatakan mengetahui benih kopi tersebut


merupakan jenis kopi Merapi

- Bahwa saksi menyatakan hal yang perlu dipersiapkan dalam


penanaman kopi adalah penyediaan lahan

- Bahwa saksi menyatakan lahan yang digunakan PT. Ambo


Putra untuk menanam Kopi Merapi seluas 15 hektare yang
dimana 5 hektare merupakan lahan PT. Ambo Putra Utama
dan 10 hektare merupakan lahan milik kelompok tani sekitar
lahan PT. Ambo Putr Utama

- Bahwa saksi menyatakan ANAM MAULANA memberikan 3 kg


benih Kopi Merapi kepada saksi untu ditanam di lahan PT.
Ambo Putra Utama

59 | L A W F I R M
- bahwa saksi menyatakan menggunakan Zat Pengatur Tumbuh
yang diberikan ANAM MAULANA untuk mempercepat
pertumbuhan tanaman

- bahwa saksi menyatakan disuruh ANAM MAULANA


memberikan Zat Pengatur Tumbuh kepada NURDIN untuk
diberikan kepada tanaman Kopi Merapi

- Bahwa saksi menyatakan selama pemeriksaan ini tidak pernah


ditekan atau di paksa dalam memberikan keterangan kepada
pemeriksa, serta semua keterangan yang saksi berikan sudah
benar semua dan dapat di pertanggung jawabkan.

2. Keterangan Ahli

1. Nama : PROF. NINGSHI AYU SASTRAWANI, S.H,.M.H Lahir di


Bandung, tanggal 29 November 1965, umur 54 tahun. Jenis
kelamin perempuan, Suku Jawa, kebangsaan Indonesia, Agama
Islam, Pendidikan S-3, Pekerjaan Guru Besar Universitas Hasrullah
Jaya. Alamat Jl. Seteran Arum, Sumber Arum, kec. Moyudan,
kab. Sleman. D.I. Yogyakarta

Ahli HKI dibawah sumpah menerangkan :

- Bahwa benar ahli dalam keadaan sehat jasmani dan rohani


serta bersedia untuk memberikan pendapat dan akan
mengemukakan dengan sebenar-benarnya.
- Bahwa ahli bersedia dalam pemanggilan untuk sebagai ahli.
- Bahwa benar ahli diperiksa dalam perkara tindak pidana
tentang Hak Kekayaan Intelektual melakukan pelanggaran
Tentang Pasal 71 jo. Pasal 6 ayat (3) huruf a, Undang-Undang

60 | L A W F I R M
RI Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana. Dan Pasal 17
Ayat 1 jo. Pasal 14 Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 2000
tentang Rahasia Dagang jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHPidana.
Pelapor atas nama SYARWANI
 Bahwa benar ahli tidak mengenal IQBAL ZAKY alias Iqbal.
 Bahwa benar ahli menyatakan Sejak tahun 2012 sudah mulai
menjadi seorang ahli dalam proses perkara pidana
 Bahwa benar ahli ditunjuk oleh Penasehat Hukum Terdakwa
yang bernama Miftah M. Noor SH,MH untuk menjadi ahli.
 Bahwa benar ahli menyatakan sudah membaca kronologi
kasus tersebut secara seksama
 Bahwa benar ahli menerangkan Rahasia dagang merupakan
bagian dari dari system Hak Kekayaan Intelektual patut diberi
perlindungan sebagaimana obyek HKI lainnya. Rahasia
dagang didefinisikan sebagai informasi yang tidak dapat
diketahui oleh umum dibidang tekhnologi dan atau bisnis,
mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan
usaha dan dijaga kerahasiannya oleh pemilik rahasia dagang.
 Bahwa ahli menyatakan Dalam UU Rahasia Dagang Indonesia
juga ditegaskan bahwa yang menjadi obyek perlindungan
Rahasia Dagang adalah informasi yang bersifat rahasia yang
meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode
penjualan, atau informasi lain dibidang tekhnologi dan atau
bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh
masyarakat umum.
 Bahwa ahli menyatakan syarat agar informasi tersebut dapat
dikatakan sebagai rahasia dagang yaitu:1. Informasi harus
bersifat rahasia 2. Informasi tersebut mempunyai nilai ekonomi
3. Pemilikan informasi harus mengambil langkah yang layak
dan patut untuk pemeliharaan atau melindungi kesifat
kerahasiaan tersebut
 Bahwa ahli meyatakan sesuai dengan Pasal 3 Ayat (1) Undang
UU Rahasia Dagang menyatakan untuk dapat dikategorikan
sebagai Rahasia Dagang, informasi itupun harus memiliki nilai

61 | L A W F I R M
ekonomis dan terjaga kerahasiaannya. Informasi dianggap
memiliki nilai ekonomis apabila dengan status kerahasiaanya,
informasi tersebut dapat digunakan untuk menjalankan
kegiatan atau usaha yang bersifat komersial dan
meningkatkan keuntungan secara ekonomi
 Bahwa ahli menyatakan sesuai dengan pasal 3 Ayat (2) UU
Rahasia Dagang bahwa suatu infromasi dapat dikatakan
rahasia apabila hanya diketahui oleh pihak tertentu atau tidak
diketahui secara umum oleh masyarakat.
 Bahwa ahli menyatakan yang dimaksud dengan pihak
tertentu adalah pihak yang berwenang dalam pengetahuan
pemilik informasi rahasia, maupun orang yang dalam
pengelolaan menguasai informasi tersebut. Misalnya jika yang
menjadi informasi adalah metode pengolahan maka yang
dimaksud dengan “Pihak Tertentu”-nya adalah orang yang
berada dalam bagian pengolahan.
 Bahwa ahli menyatakan dalam pasal 3 ayat (4) UU Rahasia
Dagang menyatakan informasi dianggap dijaga
kerahasiannya apabila pemilik atau para pihak yang
menguasainya telah melakukan langkah-langkah yang layak
dan patut.
 Bahwa ahli menyatakan maksud dari “upaya-upaya
sebagaimana mestinya” pasal 3 ayat (4) UU Rahasia Dagang
adalah semua langkah yang memuat ukuran kewajaran,
kelayakan, dan kepatutan yang harus dillakukan
 Bahwa ahli menyatakan upaya-upaya tersebut Seperti
memasang tulisan “1.SELAIN KARYWAN DILARANG
MASUK1/STAFF ONLY”, 2. Mengikat karyawan yang potensial
membocorkan Informasi Penting perusahaan dengan
menandatangani pernyataan untuk menjaga rahasia
perusahaan atau sering dilakukan dengan “CONFIDEANTILITY
AGREEMENT” 3.dokumen rahasia tertulis disimpan dalam map
yang lain, maka diberi tanda yang jelas tulisan “RAHASIA”,
“DILARANG MENG-COPY TANPA SEIZIN TERTULIS DARI…”

62 | L A W F I R M
 Bahwa ahli menyatakan Ketika seseorang telah mendapatkan
suatu metode pengolahan dari orang lain, akan tetapi ia
masih saja melakukan percobaan beberapa kali, itu berarti
adanya ketidaksesuain antara metode dengan hasil yang
diperoleh. Sehingga dengan percobaan beberapa kali
tersebut otomatis adanya perbedaan metode yang
digunakan pula. Nah, dengan menggunakan metode yang
berbeda dari yang telah dididapatkan itu, berarti ia tidak
menggunakan Rahasia Dagang tersebut
 Bahwa ahli menyatakakan dalam pemeriksaan tersebut tidak
pernah di tekan atau dipaksa dalam memberikan keterangan
kepada pemeriksa serta semua keterangan yang diberikan
sudah benar semua dan dapat di pertanggung jawabkan
nantinya

2. Nama : Lisa Anggria,S.Si,MSc Lahir di Jakarta, tanggal 29


November 1969, umur 50 tahun. Jenis kelamin pempuan, Suku
Jawa, kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Pendidikan S-3,
Universtas Cempaka. Pekerjaan dosen. Alamat Graha Tamutu
Jalan Damai No. 53, Sarihajo, Ngalik, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakata

Ahli kimia tanah dibawah sumpah menerangkan :

- Bahwa benar ahli dalam keadaan sehat jasmani dan rohani


serta bersedia untuk memberikan pendapat dan akan
mengemukakan dengan sebenar-benarnya.
- Bahwa ahli bersedia dalam pemanggilan untuk sebagai ahli.
- Bahwa benar ahli diperiksa dalam perkara tindak pidana
tentang Hak Kekayaan Intelektual melakukan pelanggaran
Tentang Pasal 71 jo. Pasal 6 ayat (3) huruf a, Undang-Undang
RI Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana. Dan Pasal 17
Ayat 1 jo. Pasal 14 Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 2000

63 | L A W F I R M
tentang Rahasia Dagang jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHPidana.
Pelapor atas nama Sdr.Syarwani
 Bahwa benar ahli tidak mengenal Sdr. Iqbal Zaky.
 Bahwa ahli menyatakan merupakan seorang dosen
 Bahwa Ahli menjelaskan Tanah merupakan komponen hidup
dari lingkungan yang penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanahlah yang menentukan
penampilan tanaman. Kondisi kesuburan tanah yang relatif
rendah akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan
tanaman dan akhirnya akan mempengaruhi hasil.
 Bahwa Ahli menyatakan Data yang harus diketahui sebelum
melakukan budidaya tanaman yaitu Data kesuburan kimia,
fisika, dan biologis suatu lahan merupakan data awal yang
harus diketahui sebelum melakukan budidaya tanaman.
Pengelolaan lingkungan menimbulkan beberapa persoalan
pada erosi tanah, pergantian iklim, pola drainase dan
pergantian dalam komponen biotik pada ekosistem.
 Bahwa Ahli menerangkan . Pengaruh keadaan tanah dapat
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Keadaan fisik tanah, yang ditentukan oleh struktur dan tekstur
tanah, karenanya pengaruhnya terhadap aerasi dan drainase
tanah.
2) Keadaan kimia tanah yang ditentukan oleh kandungan zat
hara di dalam tanah.
3) Keadaan biologi tanah yang ditentukan oleh kandungan
mikro/makro flora dan fauna tanah yang bertindak sebagai
resiklus hara dalam tanah (dekomposisi).
- Bahwa ahli menerangkan Dalam mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tanaman terdapat 3 fungsi tanah yang utama yaitu:
1) Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai
medium pertukaran maupun sebagai tempat persendian.
2) Memberikan air dan sebagai tempat cadangan air dimuka
bumi.
3) Sebagai tempat berpegangan dan bertumbu untuk tegak

64 | L A W F I R M
 Bahwa Ahli menerangkan definisi dan penjelasan tersebut
Berlaku untuk semua tanaman termasuk tanaman kopi
 Bahwa Ahli menyatakan dalam penanaman benih ditempat
yang berbeda akan berpotensi mengjhasilkan hasil panen
yang berbeda
 Bahwa ahli menyatakan Terkait perkara ini, kebetulan dalam
proses penyelesaian masa studi meneliti diberbagai tempat
salah satunya yakni di bagian kecamatan Cangkringan
Kabupaten Sleman dan kecematan Selo, Kabupaten Boyolali.
Nah kedua tempat ini memiliki struktur tanah yang sedikit
berbeda sehingga berpotensi menghasilkan hasil panen yang
berbeda
 Bahwa ahli menyatan Kecamatan cangkringan berada
didataran tinggi, beriklim layaknya daerah dataran tinggi
didaerah tropis`dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya.
Suhu tertinggi tercatat sampai 32oC dan suhu terendah
mencapai 18oC, dan bentengan wilayah dikecamatan
tersebut berupa tanah tanah yang berombak dan perbukitan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah-tanah diderah
Cangkringan berkembang dari bantuan induk adestik basaltic
yang hampir semua jenis tanah memiliki proses genesis dan
sifat kimia yang hampir seragam, terkecuai pada sifat fisika
dimana adanya perbedaan pada parameter tekstur tanah
pada profil I, II, dan IV yang berstektur pasir geluhan dan jenis
tanahnya dikategorikan sebagai tanah Inceptisol dengan
profil III yang berstektur pasiran dimana dimana tanahnya
dikategorikan sebagai tanah entisol. Topografi yang miring
sangat mempengaruhi proses genesis pada tanah-tanah
memilik tingkat kelerengan berkisar antara 3-150/0. Sedangkan
untuk daerah selo Kabupaten Boyolali merupakan wilayah
dataran rendah dengan perbukitan dan pegunungan, berada
pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Dan titik
tertinggi berada pada daerah ini 1.500 meter. Dan tanah di
Selo juga menjadikan tanah subur akibat dari aktivitas gunung
Merbabu dan gunung Merapi

65 | L A W F I R M
 Bahwa ahli menyatakan Berdasarkan pengetahuannya hal ini
sudah tidak dapat dikatakan sebagai perbanyakan benih
yang sama karena sudah ditanam di daerah yang berbeda
yang awalnya ditanam di daerah Cangkringan lalu ditanam
kembali di daerah Selo, sehingga menghasilkan hasil panen
yang berbeda, Otomatis dari hasil panen yang berbeda
menghasilkan benih yang berbeda. Jadi benih yang
diperbanyak merupakan benih yang berbeda
 Bahwa ahli menyatakan dalam pemeriksaan tersebut tidak
pernah di tekan atau dipaksa dalam memberikan keterangan
kepada pemeriksa serta semua keterangan yang diberikan
sudah benar semua dan dapat di pertanggung jawabkan
nantinya.

3. Nama : Prof. Dr. SUDIRMAN BASO, SH,MH Lahir di jogjakarta,


tanggal 28 Februari 1959, umur 60 tahun. Jenis kelamin Laki-Laki, Suku
Jawa, kebangsaan Indonesia, Agama Islam, Pendidikan S-3,
Pekerjaan Guru Besar Universitas Imam Ghifary. Alamat Jl. Pakeran
sedangmulyo, sedang mulyo, kec. Minggir, kab. Sleman. D.I.
Yogyakarta
Ahli Pidana dibawah sumpah menerangkan :
- Bahwa benar ahli dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
serta bersedia untuk memberikan pendapat dan akan
mengemukakan dengan sebenar-benarnya.
- Bahwa ahli bersedia dalam pemanggilan untuk sebagai ahli.
- Bahwa benar ahli diperiksa dalam perkara tindak pidana
tentang Hak Kekayaan Intelektual melakukan pelanggaran
Tentang Pasal 71 jo. Pasal 6 ayat (3) huruf a, Undang-Undang
RI Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas
Tanaman jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana. Dan Pasal 17
Ayat 1 jo. Pasal 14 Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 2000
tentang Rahasia Dagang jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHPidana.
Pelapor atas nama Sdr.Syarwani
 Bahwa benar ahli tidak mengenal Sdr. Iqbal Zaky.

66 | L A W F I R M
 Bahwa ahli menyatakan Sejak tahun 2005 sudah mulai menjadi
seorang ahli dalam proses perkara pidana
 Bahwa ahli menyatakan ditunjuk oleh Penasehat Hukum
Terdakwa yang bernama Miftah M. Noor SH,MH untuk menjadi
ahli dalam perkara ini.
 Bahwa ahli menyatakan sudah membaca kronologi kasus
tersebut secara seksama.
 Bahwa ahli menyatakan Korporasi adalah suatu perkumpulan
atau organisasi yang oleh hukum diperlakukan seperti seorang
manusia, sebagai pemilik hak dan kewajiban memiliki hak
untuk menggugat ataupun digugat dimuka pengadilan.
 Bahwa ahli menyatakan pertanggung jawaban Korporasi
dalam suatu tindak pidana ada kemungkinan perusahaanlah
yang melakukan kejahatan, baik perusahaan sendiri maupun
bersama-sama dengan pengurus, komisaris, atau pemilik
perusahaan, maka muncullah konsep “Perusahaan Pemeras”
(Corporateering). Dalam hal ini perusahaan lebih
mengutamakan tindakannya yang melulu menguntungkan
perusahaannya sendiri. Bila perlu merampok, menipu atau
memalsukan laporan keuangan, tanpa mempedulikan
kepentingan stakeholder-nya, pihak pesaing atau
kepentingan masyarakt luas. Dalam kaitan dengan bentuk
pertanggungjawaban suatu badan hukum (korporasi) yaitu
pemidanaan yang dijatuhkan terhadap korporasi itu sendiri
maka dapat ditarik kesimpulan mengenai pemidanaan yang
dijatuhkan terhadap suatu korporasi
 Bahwa benar ahli menyatakan Mengenai pemidanaan yang
dijatuhkan terhadap suatu korporasi anatara lain:
a) Bahwa pemidanaan itu pada prinsipnya bukan diarah tujukan
atas kepada badan hukum atau perserikatan, tapi sebenarnya
kepada sekelompok manusia yang bekerja sama untuk suatu
tujuan yang tergabung dalam badan tersebut.
b) Adanya beberapa ketentuan yang harus menyimpang dari
penerapan hukum pidana (umum) terhadap badan-badan
tersebut

67 | L A W F I R M
- Benar bahwa ahli menyatakan korporasi dapat dimintai
pertanggungjawaban dari apa yang telah dilakukan oleh
komponen-komponennya atau agen-agennya, tindakan ini
dikenal dengan istilah “actus reus” yang berarti bahwa
perbuatan dilakukan harus dalam lingkup kekuasaannya,
yang dengan kata lain dalam menjalankan tugas itu masih
dalam cakupan tugas korporasi. Keberadaan korporasi
tidaklah dibentuk tanpa suatu tujuan dan pencapaian tujuan
korporasi tersebut, selalu diwujudkan melalui perbuatan
perbuatan manusia alamiah. Oleh karena itu, kemampuan
bertanggungjawab oleh orang-orang berbuat untuk dan atas
nama korporasi dialihkan menjadi kemampuan
bertanggungjawab korporasi sebagai subyek tindak pidana.
- Bahwa benar ahli menyatakan Jika telisik lebih jauh mengenai
pertanggung jawaban pidana pada kasus ini, dimana
terdakwa dalam hal ini bertanggung jawab selaku direktur
utama perusahaan PT Ambo Putra Utama. Segala tindakan
yang diambil untuk kepentingan perusahaan seperti yang
dilakukan dalam kasus ini termasuk dalam tindakan korporasi,
karena memiliki jabatan sebagai Direktur Utama. Hal ini
berdasrkan prinsip Business Judgement Rule yang merupakan
suatu prinsip hukum yang berasal dari sistem Common Law
dan merupakanI Deriative dan hukum korporasi di Amerika
Serikat, yang pengertiannya dalam Black’s Law Dictionary,
melindungi direksi atas setiap keputusaan bisnis yang
merupakan transaksi perseroan.
- Benar bahwa ahli selama pemeriksaan ini tidak pernah ditekan
atau di Paksa dalam memberikan keterangan kepada
pemeriksa, serta semua keterangan yang ahli berikan sudah
benar semua dan dapat di pertanggung jawabkan.

68 | L A W F I R M
2. Keterangan Terdakwa
Di depan persidangan Terdakwa bernama IQBAL ZAKY alias Iqba
memberikan keterangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

- Bahwa Terdakwa memang betul bernama IQBAL ZAKY dan


dalam kesehariannya dipanggil Iqbal
- Bahwa Terdakwa betul mengenal SYARWANI, ALPI HERLAN,
ANAM MAULANA, dan TIKA MARTHA
- Bahwa Terdakwa memang betul merupakan Direktur Utama
PT. Ambo Putra Utama
- Bahwa Terdakwa mengatakan PT.Ambo Putra Utama
beralamat di Jl.Gito Gati no. 7, Desa Minomartani, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
- Bahwa Terdakwa mengatakan PT.Ambo Putra Utama didirikan
sejak tahun 2007 yang dimana perusahaan PT.Ambo Putra
Utama bergerak di bidang distribusi dan peralatan kopi yang
telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Nomor Pengesahan
No.21/Akt.Not/X/2008 pada tanggal 21 Oktober 2008
- Bahwa Terdakwa mengatakan PT.Ambo Putra Utama memiliki
perjanjian kerjasama dengan PT.Sejahtera Kopi Merapi hingga
tahun 2020 dengan bukti surat nomor : 241/SPK-02/02/2012
- Bahwa Terdakwa mengatakan bentuk kerjasamanya yaitu
PT.Sejahtera Kopi Merapi memproduksi Kopi dan PT.Ambo
Putra Utama berperan dalam pendistribusian Kopi Merapi
dengan Merk Merapi Intense Sweet Strawberry (MISS)
- Bahwa Terdakwa mengatakan pihak yang berinisiatif untuk
melakukan kerjasama ialah PT. Sejahtera Kopi Merapi
- Bahwa Terdakwa mengatakan SYARWANI yang merupakan
Direktur Utama PT. Sejahtera Kopi Merapi datang ke PT.Ambo
Putra Utama untuk menjalin perjanjian kerjasama bersama
dengan ALPI HERLAN yang merupakan Direktur Operasional PT.
Sejahtera Kopi Merapi

69 | L A W F I R M
- Bahwa Terdakwa mengatakan alasan PT.Sejahtera Kopi
Merapi mengajak kerjasama karena keterbatasan jaringan
pemasaran produk
- Bahwa Terdakwa mengatakan bentuk kerjasamanya yaitu
PT.Sejahtera Kopi Merapi memproduksi Kopi dan PT.Ambo
Putra Utama berperan sebagai distributor
- Bahwa Terdakwa mengatakan selain di daerah Yogyakarta,
Kopi Merapi juga didistribusikan di kota-kota besar seperti
Jakarta, Semarang, Jambi, Makassar, Surabaya, dan masih
banyak lagi
- Bahwa Terdakwa mengatakan selain mendistribusikan Kopi
Merapi, PT.Ambo Putra Utama masih mendistribusikan
peralatan kopi
- Bahwa Terdakwa mengatakan memperoleh banyak
keuntungan dari hasil kerjasamanya dengan PT. Sejahtera Kopi
Merapi
- Bahwa Terdakwa mengatakan selang beberapa tahun kedua
perusahaan melakukan kerjasama, tiba-tiba lahan
perkebunan Kopi Merapi milik PT. Sejahtera Kopi Merapi
terkena erupsi gunung Merapi yang menyebabkan
terhahambatnya produksi Kopi Merapi
- Bahwa Terdakwa mengatakan untuk mengatasi kejadian
tersebut, Terdakwa mengadakan rapat dengan para petingi
perusahaan yang hasilnya mereka sepakat untuk
memproduksi Kopi Merapi dengan memerintahkan ANAM
MAULANA untuk meminta benihdan metode pengolahannya
kepada TIKA MARTHA yang juga merupakan teman lama
ANAM MAULANA
- Bahwa Terdakwa mengatakan Pihak PT. Ambo Putra Utama
yang berinisiatif untuk memproduksi Kopi Merapi
- Bahwa Terdakwa mengatakan berhasil mendapatkan benih
dan metode tersebut karena diberikan oleh TIKA MARTHA
- Bahwa Terdakwa mengatakan memberikan TIKA MARTHA
uang sejumlah Rp.100.000.000,00- dan juga menjanjikan

70 | L A W F I R M
sebuah menjadi sebuah jabatan sebagai Direktur Personalia di
PT. Ambo Putra Utama
- Bahwa Terdakwa mengatakan TIKA MARTHA memberikan
benih sebanyak 10 kg dengan menggunakan kantong plastic
berwarna hitam di sebuah klinik kopi di jalan Kaliurang KM 7,8
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
- Bahwa Terdakwa mengatakan PT. Ambo Putra Utama memiliki
lahan perkebunan yang beralamat di Jalan Mujair 10, Selo,
Boyolali, Jawa Tengah seluas 5 hektare
- Bahwa Terdakwa mengatakan bermitra bersama dengan
petani yang berada di sekitar lahan PT. Ambo Putra Utama
dikarenakan lahan PT. Ambo Putra tidak memadai untuk
menanam semua benih Kopi merapi tersebut
- Bahwa Terdakwa mengatakan bertemu dengan petani selo
yaitu Nofal untuk menjalin kerjasama
- Bahwa Terdakwa mengatakan pada awalnya pihak PT.
Sejahtera Kopi Merapi tidak mengetahui hal ini hingga terjadi
insiden di pameran Ngopi yang membuat Kopi Merapi
menjadi bahan perbincangan
- bahwa Terdakwa mengatakan memerintahkan ARINA
PRABAWATI mendaftarkan produk Kopi Merapi mereka
pameran Ngopi untuk memperkenalkan kepada public dan
untuk menetralisir keuangan perusahaan yang sempat
mengalami penurunan
- bahwa Terdakwa mengatakan alasan ia mengambil varietas
orang lain karena tingginya desakan dan terjadi masalah
pada pemasukan PT. Ambo Putra Utama sehingga NANANG
AHMAD selaku komisaris menyarankan untuk memproduksi
Kopi yang setara dengan Kopi Merapi .
- Bahwa Terdakwa mengatakan beberapa konsumen
melakukan complain dan mengancam akan menghentikan
pesanan jika masalah tidak terselesaikan
-
- Bahwa Terdakwa mengatakan pernah memproduksi Kopi
Merapi

71 | L A W F I R M
- Bahwa Terdakwa mengatakan Merk KopiMerapi yang
diproduksi adalah Lemon Sweet Coffee
- Bahwa Terdakwa mengatakan tidak memiliki izin untuk
memproduksi Kopi Merapi
- Bahwa Terdakwa mengatakan beberapa konsumen PT. Ambo
Putra Utama melakukan komplain bahkan mengancam akan
memberhentikan pesanan jika masalah itu tidak terselesaikan
- Bahwa Terdakwa mengatakan tidak memiliki niat pada
awalnya, namun karena desakan konsumen dan terjadi
masalah pada pemasukan PT. Ambo Putra Utama.
- Bahwa Terdakwa hanya spontan menyarankan untuk
memproduksi kopi merapi dan menyuruh ANAM MAULANA
untuk meminta benih kopi merapi dengan metodenya
- Bahwa selama pemeriksaan terdakwa tidak merasa tertekan,
dibujuk ataupun diarahkan oleh pemeriksa.

3. Alat Bukti Tertulis

Bahwa telah diajukan beberapa alat bukti tertulis atau surat


dalam persidangan berupa :

A. ALAT BUKTI SURAT


1. Surat perjanjian kontrak kerja PT. Ambo Putra Utama dan PT.
Sejahtera Kopi Merapi
2. Laporan Keuangan “Data Base Keuangan perusahaan (PT.
Ambo Putra Utama)
3. Laporan keuangan sebelum dan sesudah (neraca
perdagangan)
4. Tabel perbandingan kandungan tanah Kab. Sleman dan Kec.
Selo, Boyolali

B. BARANG BUKTI

1. Botol Zat Pengatur Tumbuh

72 | L A W F I R M
2. Tanah lahan PT. Ambo Putra Utama
3. Buah kopi
4. Biji kopi green bean
5. Biji Kopi roasted
6. Foto mesin roasting PT. Ambo Putra Utama
7. Dos kemasan Lemon Sweet Coffee
8. Bubuk Kopi Lemon Sweet Coffee
9. Cangkul
10. Sabit
11. Pacul
12. polybag

4. Alat Bukti Petunjuk

Memang alat bukti petunjuk atau apa yang lazim dikenal dengan
nama (aanwijzing), dikenal sebagai bewijsmiddel pada upaya
pembuktian Hukum Acara Pidana Positif, tetapi sering upaya pembuktian
berdasar alat bukti petunjuk itu tidak menjamin bahwa suatu perkara
dapat diungkap dan ditemukan pelaku personal dari padanya. Akan
tetapi dari pembuktian alat bukti tersebut merupakan petunjuk dari suatu
peristiwa pidana. Sehingga kami sangat keberatan dengan tidak
diperlihatkannya barang bukti yang telah sesungguhnya

menjadi kewajiban Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkannya


dihadapan Pengadilan yang berwibawa ini. Pada pasal 188 KUHAP di
tentukan :

1. Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang


karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang
lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan
bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya.

73 | L A W F I R M
2. Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat
diperoleh dari:
- keterangan saksi

- surat

- Keterangan Ahli

- keterangan Terdakwa.

3. Penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk


dalam setiap keadaan tertentu dilakukan oleh hakim dengan
arif lagi bijaksana, setelah ia mengadakan pemeriksaan
dengan penuh kecermatan dan kesaksamaan berdasarkan
hati nuraninya.

Pasal 188 KUHAP mana tersebut diatas adalah sama bunyi dengan
pasal 310 sampai 312 RIB dahulu. Hal ini telah diungkapkan oleh Prof. Mr.
Wirjono mantan ketua Mahkamah Agung dalam buku beliau yang
berjudul “Hukum Acara Pidana di Indonesia”, penerbit “Sinar Bandung”
1962, halaman 82, beliau berpendapat : bahwa berdasar bunyi pasal 310
sampai dengan pasal 312 RIB (dimana redaksinya diambil alih oleh pasal
188 KUHAP) maka menurut beliau :

Dari pasal-pasal itu dapat dikatakan bahwa sebetulnya yang


disebut penunjukan itu bukan alat bukti, melainkan kesimpulan belaka
yang diambil dengan mempergunakan alat-alat bukti yang sebenarnya
yaitu 3 hal yang disebutkan diatas “.

Bahwa berkaitan dengan uraian di atas apabila dihubungkan


dengan perkara Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal serta memperhatikan
alat-alat bukti yang telah diungkapkan dalam persidangan, dengan ini
kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal
menyampaikan analisa sebagai berikut.

74 | L A W F I R M
- Bahwa benar pada tanggal 05 November 2018 pukul 10.00
WIB, telah terjadi rapat direksi yang membahas kerugian PT.
Ambo Putra Utama yang dihadiri oleh Terdakwa IQBAL ZAKY
alias Iqbal, ANAM MAULANA, NANANG AHMAD, ERNAWATI,
NOVIA ELVIANTI , IDA OLIVIANI
- Bahwa berdasarkan keterangan NANANG AHMAD
kesepakatan memproduksi Kopi Merapi merupakan
kesepakatan bersama dan bukan merupakan kesepakatan
sepihak
- Berdasarkan Alat Bukti Data Base Keuangan perusahaan
PT.Ambo Putra Utama yang menerangkan pendapatan PT.
Ambo Putra Utama dari bulan Desember 2016 sampai bulan
Juni 2019 yang didalamnya dapat disimpulkan waktu kerugian
yang dialami PT. Ambo Putra Utama terjadi pada bulan April
2017 saat PT. Sejahtera Kopi Merapi mengurangi pemasokan
produk Kopi Merapi ke PT. Ambo Putra Utama
- Berdasarkan keterangan saksi NANANG AHMAD dan NOVIA
ELVIANTI menerangkan bahwa saksi menyarankan untuk
memproduksi kopi yang setara dengan kopi
merapi/memproduksi kopi sendiri
- Bahwa berdasarkan keterangan NURDIN bahwa lahan PT.
Ambo Putra Utama berada di Kecamatan Selo,Boyolali
- Bahwa berdasarkan keterangan ahli kimia tanah dengan alat
bukti berupa tabel perbandingan kandungan tanah di Daerah
Sleman dan Boyolali antara menyatakan kandungan tanah
pada lahan PT. Sejahtera Kopi Merapi yang berada di Sleman
berbeda dengan tanah pada lahan PT. Ambo Putra Utama
yang berada di Kecamatan Selo, Boyolali
- Bahwa berdasarkan keterangan TIKA MARTHA bahwa yang
menjadi lingkup kewenangannya dalam perusahannya sejak
ditanamnya benih Kopi Merapi hingga panen, sedangkan
yang menjadi informasi rahasia adalah metode roasting kopi.

V. ANALISIS YURIDIS

75 | L A W F I R M
Berdasarkan Tuntutan yang diajukan oleh Penuntut Umum,
Terdakwa dihadapkan pada Dakwaan Pasal-pasal dalam Undang-
undang sebagai berikut:

Kesatu : Pasal 71 jo. Pasal 6 ayat (3) huruf a, b, e Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1KUHPidana.

ATAU

Kedua : Pasal 17 ayat (1) jo.Pasal 14 Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang Jo.
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana

Bahwa dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada pokoknya


terdakwa didakwa dengan dakwaan ALTERNATIF yang maksudnya
dakwaan kepada terdakwa yang melakukan beberapa tindak pidana.
Bahwa untuk membuktikan bahwa perbuatan Terdakwa benar
memenuhi dakwaan tersebut harus diketahui unsur-unsur dari pasal yang
didakwakan, dan juga apakah seluruh unsur dari pasal yang
didakwakan tersebut dipenuhi oleh perbuatan Terdakwa , berikut adalah
unsur pasal yang didakwakan.

Pasal 71 jo. Pasal 6 ayat (3) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 29 tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman jo. Pasal 55
ayat (1) Ke-1KUHPidana. dengan unsur-unsur sebgai berikut :

1. Barang siapa
2. Dengan sengaja melakukan
3. Memproduksi atau memperbanyak benih, Menyiapkan untuk tujuan
propagasi, Menjual atau memperdagangkan
4. Tanpa persetujuan pemegang hak PVT

76 | L A W F I R M
bahwa adapun urian terkait dengan pembuktian unsur-unsur diatas
adalah sebagai berikut:

1. Unsur “Barangsiapa”

Bahwa yang dimaksud barang siapa menurut hukum pidana adalah


siapa saja sebagai subjek hukum dan didalam melakukan perbuatan
pidana ia mampu dan dapat mempertanggung jawabkannya menurut
hukum.
Bahwa, menurut Sudikno Mertokusumo, “Subyek hukum (subjectum
juris) adalah segala sesuatu yang dapat memperoleh, mempunyai atau
menyandang hak dan kewajiban dari hukum, yang terdiri dari orang
(natuurlijkepersoon) dan badan hukum (rechtspersoon).”

Bahwa rumusan “Barangsiapa” dalam hukum pidana adalah untuk


menunjukan subjek hukum pelaku tindak pidana. Adapun yang dimaksud
dengan pengertian barang siapa adalah siapa saja, dimana setiap orang,
baik laki-laki atau perempuan tanpa membedakan jenis kelamin dapat
merupakan subjek hukum atau pelaku tindak pidana, yang sehat akal
pikirannya serta mampu mempertanggung jawabkan atas perbuatan
yang didakwakan kepadanya.
Bahwa Yang Dimaksud agar mampu mempertanggung jawabkan
atas perbuatan yang didakwaan yakni Setiap Subjek hukum yang Cakap
Hukum. Yang dimaksud dengan Cakap Hukum adalah seseorang
dianggap oleh hukum mampu untuk bertindak sendiri dalam
melaksanakan hak dan kewajibannya serta dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya dan tidak digantungkan pada
kualitas atau kedudukan tertentu.

Bahwa yang dimaksud dengan Cakap Hukum haruslah memenuhi


salah satu dari 3 unsur, yaitu Cukup Umur, Tidak Dalam Keadaan
Terganggu Jiwanya atau Tidak Sehat Akal Pikirannya.

Bahwa dalam hukum pidana indonesia terdapat beberapa


pendapat mengenai apa yang dimaksud Cukup Umur. Menurut KUHP,
cukup umur dimaksudkan kepada seseorang yang belum mencapai umur

77 | L A W F I R M
21 Tahun dan belum pernah kawin sebelumnya. Bahwa menurut Pasal 1
Ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997, dijelaskan bahwa anak
adalah orang yang telah mencapai umur 8 Tahun tetapi belum mencapai
umur 18 Tahun. Sehingga menurut pasal ini, seseorang dianggap cukup
umur ketika telah mencapai usia 18 tahun karena diusia seperti itu manusia
sudah mampu bertanggungjawab.

Bahwa Menurut Van Hamel, orang mampu bertanggung jawab


harus memenuhi tiga syarat yaitu mampu untuk menginsyafi makna dan
akibat sungguh-sungguh dari perbuatannya sendiri, Mampu untuk
menginsyafi bahwa perbuatannya itu bertentangan dengan ketertiban
masyarakat, Mampu untuk menentukan kehendaknya dalam melakukan
perbuatannya.

Bahwa Menurut Simons, mampu bertanggung jawab adalah


mampu menginsyafi sifat melawan hukumnya perbuatan dan sesuai
dengan keinsyafan itu mampu untuk menentukan kehendaknya.

Bahwa Menurut Moeljatno bahwa untuk adanya kemampuan


bertanggung jawab harus ada kemampuan untuk membeda-bedakan
antara perbuatan yang baik dan yang buruk yang sesuai dengan hukum
dan yang melawan hukum dan kemampuan untuk menentukan
kehendaknya menurut keinsyafan tentang baik dan buruknya perbuatan.

Menurut Yurisprudensi “Barangsiapa” sebagai subjek hukum


pendukung hak dan kewajiban yang sehat akal pikirannya dan dapat
dimintakan pertanggungjawaban hukum atas perbuatannya.

Bahwa untuk menentukan apakah seorang terdakwa Sehat AKAL


Pikirannya atau tidak, kita dapat mengacu kepada 3 standar yang diakui
secara internasional oleh para pakar psikologi forensic.Standar pertama
yang dapat digunakan adalah The M'naghten Rule, diundangkan Di
England pada Tahun 1843. Peraturan ini menyatakan bahwa suatu
pembelaan insanitas dapat diterima jika dapat dibuktikan bahwa orang
yang melakukan perbuatan melanggar hukum itu "Melakukannya dalam
keadaan terganggu nalarnya, akibat penyakit jiwa, seperti tidak
mengetahui hakikat dan kualitas perbuatan yang dilakukannya; atau,

78 | L A W F I R M
kalaupun dia mengetahuinya, dia tidak mengetahui bahwa yang
dilakukannya itu salah."Standar yang kedua adalah The Durham Standard.
Standar Durham menyatakan bahwa "Seorang terdakwa tidak
bertanggung jawab atas kejahatannya kalau perbuatannya yang
melanggar hukum itu merupakan akibat dari penyakit mental atau
ganguan mental." pada standar ini, keAhlian dari para ahli dari profesi
kesehatan memegang peranan yang sangat penting, karena sangat
mempengaruhi putusan. Standar ketiga disebut Ali Standard dari The
American Law Institute. Standar ini menyatakan bahwa terdakwa tidak
bertanggung jawab untuk suatu perbuatan kriminal kalau merupakan
akibat dari penyakit atau gangguan mental yang sedemikian rupa
sehingga sangat berkurang kapasitasnya untuk memahami kriminalitas
perbuatan tersebut atau untuk mematuhi hukum. Standar Ali dipandang
sebagai yang paling liberal karena perbuatan kriminal dapat dimaafkan
kalau penyakit mental mengakibatkan sangat berkurangnya kapasitas
untuk memahami apa yang sedang dilakukan (cognitive deficit) atau
tidak mampu mengontrol perilaku (Volitional Deficit).

Bahwa dari ketiga standar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa


tidak selamanya seseorang yang terganggu jiwanya tidak dapat dijatuhi
pidana. Ia baru tidak dapat dijatuhi pidana apabila gangguan jiwanya
berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukannya. Sebagai contoh,
seseorang yang menderita gangguan jiwa kleptomania tidak dapat
dipidana ketika ia mengutil barang-barang tertentu milik orang lain. Akan
tetapi, ketika ia melakukan pembunuhan, tentu saja ia tetap harus
dipidana.

- Bahwa dalam perkara ini, orang atau person yang


didakwakan dan diajukan kepersidangan telah melakukan
tindak pidana pelanggaran Perlindungan Varietas tanaman
adalah terdakwa IQBAL ZAKY.
- Bahwa dalam perkara ini yang dimaksud dengan
barangsiapa adalah terdakwa IQBAL ZAKY, selaku subyek

79 | L A W F I R M
hukum yang diperiksa dan membenarkan identitasnya dalam
BA Sidang.
- Bahwa tersangka merupakan subjek hukum atau pelaku
tindak pidana, yang sehat akal pikirannya serta mampu
mempertanggung jawabkan perbuatannya, Tersangka IQBAL
ZAKY alias IQBAL Cukup Umur dalam hal umur IQBAL ZAKY alias
IQBAL sudah lebih dari 18 tahun dengan dibuktikan KTP IQBAL
ZAKY alias IQBAL yang berusia 42 tahun, IQBAL ZAKY alias
IQBAL tidak dibawah pengampuan karena pada saat
pemeriksaan tidak dalam keadaan Dungu, Gila atau Mata
Gelap serta Tidak dalam keadaan terganggu jiwanya atau
Hilang Akal Sehatnya.
- Bahwa Terdakwa IQBAL ZAKY merupakan Pribadi Yang Dapat
Dimintai Pertanggungjawaban.
- Bahwa karena dinyatakan dengan kata barangsiapa, maka
diperuntukkan tanpa melihat kewarganegaraan seseorang,
artinya semua orang dapat dikenakan pasal ini, terlebih
masalah Tindak Pidana Perlindungan Varietas Tanaman.
- Bahwa terdakwa merupakan seorang Direktur Utama Sebuah
Perusahaan yaitu PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap pada proses
persidangan, baik yang didapat dari keterangan Saksi,
Keterangan Ahli, Surat, Petunjuk dan keterangan terdakwa,
maka terdakwa IQBAL ZAKY merupakan subjek hukum atau
pelaku tindak pidana yang disangkakan.

Dengan Demikian Unsur “Barangsiapa” Telah Terbukti Secara Sah


Menurut Hukum.
2. Unsur “Dengan Sengaja Melakukan”

Bahwa yang dimaksud dengan “Dengan Sengaja” menurut Kamus


Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dimaksudkan (direncanakan)
memang sengaja, dan tidak secara kebetulan.

80 | L A W F I R M
Bahwa dalam ilmu pengetahuan dikenal beberapa macam
kesengajaan :

a. dolus premeditatus

Bentuk ini mengacu pada rumusan delik yang mensyaratkan unsur


“dengan rencana lebih dahulu” (met voorbedachte rade) sebagai
unsur yang menentukan dalam pasal. Ini terdapat dalam delik-delik
yang dirumuskan dalam pasal 363, 340, 342 KUHP.

Istilah tersebut meliputi bagaimana terbentuknya “kesengajaan”


dan bukan merupakan bentuk atau tingkat kesengajaan. Menurut
M.v.T. untuk “voorbedachte rade” diperlukan “saat memikirkan
dengan tenang” (een tijdstip van kalm overleg, van bedaard
nedenken). Untuk dapat dikatakan “ada rencana lebih dulu”, si
pelaku sebelum atau ketika melakukan tindak pidana tersebut,
memikirkan secara wajar apa yang ia lakukan atau yang akan ia
lakukan.

b. dolus determinatus dan indeterminatus

Unsurnya ialah pendirian bahwa kesengajaan dapat lebih pasti atau


tidak. Pada dolus determinatus, pelaku misalnya menghendaki
matinya orang tertentu, sedang pada dolus indeterminatus pelaku
misalnya menembak ke arah gerombolan orang atau menembak
penumpang-penumpang dalam mobil yang tidak mau disuruh
berhenti, atau meracun reservoir air minum, dan sebagainya.

c. dolus alternativus

Dalam hal ini, si pelaku menghendaki atau A atau B, akibat yang


satu atau yang lain

d. dolus indirectus, Versari in re illicita

Ajaran tentang “dolus indirectus” mengatakan, bahwa semua


akibat dari perbuatan yang disengaja, dituju atau tidak dituju,
diduga atau tidak diduga, itu dianggap sebagai hal yang
ditimbulkan dengan sengaja. Ajaran ini dengan tegas ditolak oleh

81 | L A W F I R M
pembentuk undang-undang. Macam dolus ini masih dikenal oleh
Code Penal Perancis. Dolus ini ada, apabila dari suatu perbuatan
yang dilarang dan dilakukan dengan sengaja timbul akibat yang
tidak diinginkan. Misalnya A dan B berkelahi, A memukul B, B jatuh
dan dilindas mobil. Ini oleh Code Penal dipandang sebagai
“meutre”. Hazewinkel-Suringa menganggap hal ini sebagai suatu
pengertian yang tidak baik.

Ajaran dolus indirectus ini mengingatkan orang kepada ajaran kuno


(hukum kanonik) tentang pertanggung-jawab, ialah versari in re
illicita.menurut ajaran ini seseorang yang melakukan perbuatan
terlarang juga dipertanggung-jawabkan atas semua akibatnya.
Dipertanggung-jawabkan dalam hukum pidana, meskipun akibat itu
tidak dapat dibayangkan sama sekali olehnya dan timbul secara
kebetulan. Di Inggris dan Spanyol pengertian dolus indirectus adalah
sama dengan apa yang kita sebut “dolus eventualis”.

e. dolus directus

Ini berarti, bahwa kesengajaan sipelaku tidak hanya ditukaun


kepada perbuatannya, melainkan juga kepada akibat
perbuatannya.

f. dolus generalis

Pada delik materiil harus ada hubungan kausal antara perbuatan


terdakwa dan akibat yang tidak dikehendaki undang-undang.

Bahwa menurut Wirjono Prodjodikoro kebanyakan tindak pidana


mempunyai dasar kesengajaan atau opzet bukan unsur culpa (kelalaian).
Ini adalah layak, oleh karena biasanya yang pantas mendapat hukuman
pidana itu ialah orang yang melakukan sesuatu dengan sengaja.

Bahwa yang dimaksud dengan melakukan adalah

a. Kesengajaan yang bersifat tujuan (oogmerk)

82 | L A W F I R M
Bahwa dengan kesengajaan yang bersifat tujuan (oogmerk),
pelaku dapat dipertanggungjawabkan, mudah dimengerti oleh
khalayak ramai. Maka apabila kesengajaan semacam ini ada
pada suatu tindak pidana, tidak ada yang menyangkal, bahwa
dengan adanya kesengajaan yang bersifat tujuan ini, dapat
dikatakan pelaku benar-benar menghendaki mencapai akibat
yang menjadi pokok alasan diadakannya ancaman hukuman
pidana (constitutief gevlog).

b. Kesengajaan secara keinsafan kepastian (opzet bij


zekerheidsbewustzijn)

Kesengajaan seperti ini ada apabila pelaku, dengan


perbuatannya, tidak bertujuan untuk mencapai akibat yang
menjadi dasar dari delik, tetapi ia tahu benar, bahwa sebagai
konsekuensinya pasti akan mengikuti perbuatan itu. Kalau ini
terjadi, maka teori kehendak (wilstheorie), menganggap akibat
tersebut sebagai yang dikehendaki oleh pelaku, berarti juga ada
kesamaan. Menurut teori bayangan (voorstelling-theorie),
keadaan ini sama dengan kesengajaan berupa tujuan
(oogmerk) oleh karena, keduanya adalah m engenai akibat
yang tidak dapat dikatakan ada kehendak pelaku, melainkan
hanya bayangan atau gambaran dalam gagasan pelaku,
bahwa akibat itu pasti akan terjadi, itu berarti ada kesengajaan.

c. Kesengajaan secara keinsafan kemungkinan (opzet bij


mogelijkheidsbewustzjin)

Lain halnya dengan kesengajaan yang terang-terangan tidak


disertai bayangan mengenai suatu kepastian akan terjadi akibat,
melainkan hanya dibayangkan kemungkinan akan adanya
akibat itu.

KUHP tidak ada penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan


Kesengajaan, namun dalam Memorie Van Toelitchting (M.V.T) dapat
diketahui bahwa kesengajaan diartikan sebagai “Willens En Wetens” yang

83 | L A W F I R M
maksudnya adalah bahwa pidana hendaknya dijatuhkan hanya pada
perbuatan jahat yang dikehendakinya dan diketahui;

Bahwa yang dimaksudkan disini adalah seseorang yang melakukan


suatu perbuatan dengan sengaja itu haruslah memenuhi rumusan
Willensatau haruslah menghendaki apa yang ia perbuat dan memenuhi
unsur Wettensatau haruslah mengetahui akibat dari apa yang ia perbuat;

- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ALPA PRASETYO menjelaskan


bahwa ia memiliki peran penting dalam proses penanaman
benih dan produksi kopi di perkebunan milik PT. Ambo Putra
Utama.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ALPA PRASETYO
menerangkan bahwa memang benar PT. Ambo Putra Utama
memproduksi benih kopi merapi.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ANAM MAULANA bahwa
pada tanggal 5 november 2018 melakukan rapat di PT. Ambo
Putra Utama dengan agenda rapat evaluasi kerugian
perusahaan dengan rencana memproduksi kopi merapi sendiri.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ANAM MAULANA
menerangkan bahwa setelah saksi mendapatkan benih
sebanyak 10 kg (sepuluh kilo gram) dan metode pengolahannya
saksi menanam benih tersebut di lahan PT. Ambo Putra Utama
seluas 5 H (Lima hektar) dibantu dengan petani perusahaan dan
menggunakan benih sebanyak 3 kg (Tiga Kilo Gram)
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ANAM MAULANA
menerangkan bahwa pada tanggal 17 April 2018 saksi bertemu
dengan IQBAL ZAKY dan AYYUB SAPUTRA sebagai ketua
kelompok tani lokal kebun selo, dipertemuan tersebut IQBAL ZAKY
memerintahkan AYYUB SAPUTRA agar mencari lahan baru seluas
5 H (Lima Hektar) milik petani lokal yang berada di sekitaran
lahan PT.Ambo Putra Utama untuk ditanami benih kopi merapi
dan menyisihkan sebagian hasil panen kopi merapi kedua
mendatang untuk ditanami di lahan tersebut.

84 | L A W F I R M
Dengan Demikian Unsur “Dengan sengaja melakukan” Telah
Terbukti Secara Sah Menurut Hukum.

3. Unsur “Memproduksi atau memperbanyak benih, menyiapkan untuk


tujuan propagasi, Menjual atau Memperdagangkan”

Bahwa pengertian “memproduksi” menurut KBBI ialah sebuah


kegiatan menghasilkan atau mengeluarkan hasil.

Bahwa dalam Hukum ekonomi memproduksi diartikan sebagai


sebuah kegiatan menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga juga
kegiatan yang sifatnya menambah nilai atau kegunaan barang yang
sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya.

Bahwa menurut Magfuri memproduksi adalah mengubah barang


agar mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi
memproduksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau
menambah guna atas suatu benda yang ditunukkan untuk memuaskan
orang lain melalui pertukaran. (Magfuri, 1987:72)

Bahwa menurut Jhon Soeprihanto pengertian produksi adalah


semua kegiatan dalam menambahkan atau menciptakan kegunaan atau
jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan fakkor-faktor produksi.

Bahwa menurut Sofyan Assauri memproduksi ialah segala kegiatan


dalam menciptakan dan menambah kegunaan sesuat barang atau jasa,
untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu
ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill.

Bahwa berdasarkan Undang-undang RI Nomor 12 tahun 1992


Tentang Sistem Budidaya Tanaman Bab I Ketentuan umum Pasal 1 ayat 4,
disebutkan bahwa benih tanaman yang selanjutnya disebut benih adalah
tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan
atau mengembangbiakkan tanaman.

Bahwa yang dimaksud dengan benih adalah benih adalah


tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan untuk mengembang

85 | L A W F I R M
biakkan tanaman tersebut. Dalam budi daya tanaman,benih dapat
berupa biji maupun tumbuhan kecil hasil perkecambahan, pendederan,
atau perbanyakan aseksual dan disebut juga bahan tanam.

Bahwa benih juga diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh


menjai tanaman muda (bibit), kemudian dewasa dan menghasilkan
bunga. Melalui penyerbukan bunga berekembang menjadi buah atau
polong, lalu menghasilkan biji kembali. Benih dapat pula dikatakan
sebagai ovul masak yang terdiri dari embrio tanaman, jaringan cadangan
makanan dan selubung penutup yang berbentuk vegetatif. Benih berasal
dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang, setek daun,
dan setek pucuknuntuk dikembangkan dan diusahakan menjadi tanaman
dewasa (Sumpena, 2005).

Bahwa yang dimaksud dengan menyiapkan memiliki arti dalam


kelas verba atau kata kerja sehingga menyiapkan dapat menyatakan
suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis
lainnya.

Bahwa menurut wikipedia 2012 propagasi adalah proses


menciptakan tanaman baru dari berbagai sumber atau bagian tanaman
seperti biji, stek, umbi, dan bagian tanaman lainnya.

Bahwa menurut KBBI propagasi adalah perbanyakan tanaman


dengan menggunakan biji atau stek.

Bahwa yang dimaksud menjual menurut KBBI adalah memberikan


sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh uang pembayaran atau
menerima uang.

Menurut Sustamso (2004) menjual adalah suatu usaha yang


dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang telah
dihasilkan kepada mereka yang memerlukan dengan uang menurut
harga yang ditentukan atas keputusan bersama.

Bahwa menurut J.S. Knox, menjual yaitu suatu kemampuan atau


kecakapan untuk mempengruhi orang-orang agar mereka mau membeli
barang yang kita tawarkan dengan saling menguntungkan walaupun

86 | L A W F I R M
sebelumnya tidak terpikirkan untuk membeli barang tersebut, tetapi pada
akhirnya pembeli akan tertarik untuk membelinya.

Bahwa menurut Harry R. Tosdal, menjual adalah suatu seni yang


dilakukan oleh penjual sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan-
perubahan dalam suatu proses pertukaran ekonomi.

Bahwa menurut Paui W. Ivey, menjual adalah seni membujuk dan


meyakinkan orang-orang untuk membeli barang-barang yang diharapkan
akan memberi kepuasan, melalui cara-cara yang memakan waktu dan
usaha sekecil mungkin.

Bahwa menurut Russel dan Beach, menjual adalah suatu seni


menyesuaikan diri yang dilakukan oleh penjual untuk meyakinkan yang
lain untuk membeli apa yang ia mau jual.

Bahwa menurut Burton Bigelow, menjual yaitu suatu proses


berganda yang dapat memenuhi kebutuhan dan untuk memenuhi
kebutuhan itu harus mengeluarkan uang dan hal itu akan menimbulkan
ketidakpuasan.

- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi NOFAL menjelaskan setelah


panen semua buah kopi merapi di bawa ke pabrik perusahaan
PT.Ambo Putra Utama untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi NOFAL Bahwa saksi menjelaskan
Pada pertemuan tersebut Saksi diperintahkan agar hasil dari panen
kopi merapi yang kedua agar disisihkan sebagian guna dijadikan
benih untuk dijual kembali
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi NOFAL menjelaskan benar saksi
bersama-sama anggota kelompok tani lainnya kembali menanam
benih kopi merapi di lahan baru seluas 5 H (Lima Hektar)
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi Syarwani menerangkan bahwa
dalam surat perjanjian kerjasama PT. Sejahtera Kopi Merapi dengan
PT. Ambo Putra Utama, pihak PT. Ambo Putra Utama hanya berhak
untuk memasarkan produk kopi dan tidak berhak untuk memproduksi
kopi merapi yang menjadi objek kerjasama kedua belah pihak.

87 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ANAM MAULANA Bahwa pada
tanggal 5 november 2018 sedang melakukan rapat di PT. Ambo Putra
Utama dengan agenda rapat evalusi kerugian perusahaan dengan
memproduksi kopi merapi.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ANAM MAULANA bahwa setelah
saksi mendapatkan benih sebanyak 10 kg (sepuluh kilo gram) dan
metode pengolahannya saksi menanam benih tersebut di lahan PT.
Ambo Putra Utama seluas 5 H (Lima hektar) dibantu dengan petani
perusahaan dan menggunakan benih sebanyak 3 kg (Tiga Kilo Gram)
- Bahwa pada tanggal 17 April 2018 saksi bertemu dengan IQBAL ZAKY
dan NOFAL sebagai ketua kelompok tani lokal kebun selo,
dipertemuan tersebut IQBAL ZAKY memerintahkan NOFAL agar
mencari lahan baru seluas 5 H (Lima Hektar) milik petani lokal yang
berada di sekitaran lahan PT.Ambo Putra Utama untuk ditanami benih
kopi merapi dan menyisihkan sebagian hasil panen kopi merapi
kedua mendatang untuk ditanami di lahan tersebut.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi NOFAL menerangkan bahwa
saksi melihat sendiri ANAM MAULANA selaku direktur Operasional
perusahaan PT. Ambo Putra Utama menjual benih kopi merapi
kepada 20 (Dua Puluh) anggota kelompok Tani local.

Dengan Demikian Unsur “Memproduksi atau memperbanyak


benih, menyiapkan untuk tujuan propagasi, Menjual atau
Memperdagangkan” Telah Terbukti Secara Sah Menurut Hukum.

4. Unsur “Tanpa persetujuan pemegang hak PVT”

Bahwa yang dimaksud Hak Perlindungan Varietas Tanaman dalam


pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 ialah hak khusus
yang diberikan negara kepada pemulia dan/atau Pemegang hak
Perlindungan Varietas Tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil
pemuliaannya atau memberi persetujuan kepada orang atau badan
hukum lainuntuk menggunakannya selama waktu tertentu.

88 | L A W F I R M
Bahwa menurut Pasal 5 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 29 tahun
2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman yang dimaksud pemegang
hak PVT adalah pemulia atau orang atau badan hukum, atau pihak lain
yang menerima lebih lanjut hak PVT dari pemegang hak PVT sebelumnya.

Bahwa persetujuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


ialah kata sepakat (antara kedua belah pihak) atau sesuatu (perjanjian
dan sebagainya) yang telah disetujui oleh kedua belah pihak dan
sebagainya.

Bahwa yang dimaksud tanpa persetujuan adalah tidak adanya kata


kesepakatan yang terjadi sebelumnya atau tidak ada izin yang diberikan
oleh pihak yang memiliki hak.

Bahwa yang dimaksud izin menurut definisi yaitu perkenan atau


pernyataan mengabulkan. Izin secara khusus adalah suatu persetujuan
penguasa untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan-
ketentuan larangan peraturan perundang-undangan, sedangkan secara
garis besar perizinan adalah prosedur atau tata cara yang mengatur
hubungan masyarakat dengan negara dalam hal adanya masyarakat
yang memohon izin.

Menurut N.M. Spelt dan J.B.J.M. ten Berge, izin merupakan suatu
persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-undang atau peraturan
pemerintah untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan
larangan perundang-undangan (izin dalam arti sempit) berdasarkan apa
yang dikatakan oleh Spelt dan ten Berge, dalam izin dapat dipahami
bahwa suatu pihak tidak dapat melakukan sesuatu kecuali diizinkan,
artinya kemungkinan untuk seseorang atau suatu pihak tertutup kecuali
diizinkan oleh pemerintah. Dengan demikian, pemerintah mengikatkan
perannya dalam kegiatan yang dilakukan oleh orang atau pihak yang
bersangkutan.

Bahwa yang dimaksud “Tanpa Persetujuan Pemegang Hak PVT”


ialah tidak adanya kesepakatan antara pihak yang satu dengan pihak
pemegang hak PVT atau tidak adanya izin yang diberikan oleh pemegang

89 | L A W F I R M
hak PVT kepada pihak lain untuk menggunakan varietasnya dengan
tujuan lain.

- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi SYARWANI menerangkan PT.


Sejahtera Kopi Merapi yang merupakan perusahaan miliknya yang
bergerak di bidang produksi kopi telah menyepakati kontrak
kerjasama dengan PT. Ambo Putra Utama yang bergerak di bidang
distribusi dan peralatan kopi.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi SYARWANI menjelaskan
Kesepakatan yang tertuang dalam kontrak kerja sama antara PT.
Sejahtera Kopi Merapi dan PT. Ambo Putra Utama salah satunya
adalah PT. Ambo Putra Utama hanya bertugas memasarkan
Produksi Kopi Miliknya.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi SYARWANI menerangkan
bahwa ia telah mendaftarkan varietas kopinya di Kementrian
Pertanian, untuk mendapatkan sertifikat perlindungan Varietas
tanaman.
- Bahwa Berdasarkan BA Sidang saksi SYARWANI menerangkan
bahwa ia tidak mengetahui perihal IQBAL ZAKY yang merupakan
Direktur Utama PT. Ambo Putra Utama telah memproduksi benih kopi
merapi miliknya.
- Berdasarkan BA Sidang saksi SYARWANI menerangkan bahwa IQBAL
ZAKY telah melanggar kontrak kerjasama yang dimana
kesepakatannya yaitu PT. Ambo Putra Utama hanya
mendistribusikan produk kopi merapi dengan merek MISS dari PT.
Sejahtera kopi merapi , namun disisi lain PT. Ambo Putra Utama
malah mendistribusikan kopi merapi dengan merek lain yaitu Lemon
Seet Coffee.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi TIKA MARTHA menerangkan
bahwa benar ANAM MAULANA mengambil benih dan metode
pengolahan kopi tanpa persetujuan Direktur Utama PT. Sejahtera
Kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi TIKA MARTHA menerangkan
bahwa benar saksi sama sekali tidak mengetahui mengapa ANAM
MAULANA meminta benih kopi merapi kepada saksi

90 | L A W F I R M
Dengan Demikian Unsur “Tanpa persetujuan pemilik hak PVT” Telah
Terbukti Secara Sah Menurut Hukum.

5. Unsur “melakukan, menyuruh melakukan dan yang turut serta


melakukan”

Rumusan turut serta dalam tindak pidana tertuang dalam Pasal 55


Ayat 1 KUHP sebagai perlaku suatu tindak pidana akan dihukum yaitu
kesatu, kepada mereka yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut
serta melakukan perbuatan dan kedua, kepada mereka ya dengan
memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan
atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau dengan memberikan
kesempatan, sarna atau keterangan dengan sengaja membujuk atau
menganjurkan orang lain supaya melakukan suatu perbuatan.
Turut melakukan dan pembantuan merupakan bentuk penyertaan
yang diatur dalam Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP). Kedua bentuk ini tidak begitu mudah untuk
membedakannya, sebab undang-undang sendiri tidak membuat
penjelasan dan batasannya.
Kenyataannya baik dalam teori maupun dalam praktik, kadang-
kadang sangatlah sulit untuk menentukan batasan atau ukuran antara
perbuatan turut melakukan dan pembantuan, karena kedua bentuk ini
hampir sama sehingga diantara kalangan pakar hukum pidana atau para
sarjana hukum pidana mempunyai pemahaman atau penafsiran yang
berbeda-beda.
Lamintang dalam buku Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia,
Bandung, Sinar Bru, 1984 hlm. 101 mengemukakan bahwa, bentuk-bentuk
keturutsertaan yang ada menurut Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP adalah :

1. Doen plegen atau menyuruh melakukan

2. Medeplegen atau turut melakukan

91 | L A W F I R M
3. Uitlokken atau menggerakkan orang lain

4. Medeplichtigheid atau membantu melakukan

Marpaung dalam Buku Unsur-Unsur Perbuatan Yang Dapat Dihukum


(Delik), Jakarta, Sinar Grafika, 1991, hlm 94, mengemukakan bahwa,
berdasarkan Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP terdapat lima peranan pelaku
yaitu :

1. Orang yang melakukan

2. Orang yang menyuruh melakukan

3. Orang yang turut melakukan

4. Orang yang sengaja membujuk

5. Orang yang membantu melakukan

Para ahli hukum pidana tersebut meskipun berbeda penggunaan


istilah mengenai bentuk dan jumlah jenis penyertaan itu sendiri, akan
tetapi pada dasarnya mereka semua berada pada konteks yang sama,
yaitu berlandaskan pada makna yang terkandung dalam Pasal 55 dan
Pasal 56 KUHP.

Menurut Wirjono Prodjodikoro dalam bukunya yang berjudul Asas-


Asas Hukum Pidana di Indonesia, mengutip pendapat Hazewinkel-Suringa,
Hoge Raad Belanda yang mengemukakan dua syarat bagi adanya turut
serta melakukan tindak pidana, yaitu: Kesatu, kerja sama yang disadari
antara para turut pelaku, yang merupakan suatu kehendak bersama di
antara mereka; Kedua, mereka harus bersama-sama melaksanakan
kehendak itu.

Menurut Samosir bahwa berdasarkan rumusan Pasal 55 ayat (1) sub


2 KUHP unsur-unsur penganjuran atau menggerakkan itu terdiri atas :

1. Mempergunakan cara-cara tertentu

92 | L A W F I R M
2. Orang yang dipergunakan itu mempunyai unsur sengaja untuk
melakukan sesuatu tindak pidana sehingga dapat
dipertanggungjawabkan dari sudut hukum pidana.

Penegak hukum untuk melakukan pemeriksaan terhadap para


pembuat delik yang bernuansa keturutsertaan di dalam pikiran mereka
senantiasa ditanamkan praduga bahwa walaupun pelaku delik terdiri atas
beberapa orang, akan tetapi tidak semua pembuat delik itu mengambil
bagian yang sama tentu ada perbedaan tindakan atau keterlibatan
dalam mewujudkan delik, selanjutnya pihak penyidik akan
menggolongkan siapa yang berposisi sebagai orang yang melakukan,
orang yang turut melakukan dan sebagainya. Kendatipun demikian,
namun untuk menggolongkan siapa sebagai orang yang turut melakukan
atau siapa-siapa sebagai orang yang membantu tentunya hanya dapat
dilihat secara kasuistis.

Menurut R. Soesilo dalam Buku KUHP serta Komentar-komentarnya,


Politeia, 1991 bahwa turut melakukan (medepleger) dalam arti kata
bersama-sama melakukan. Sedikit-dikitnya harus ada dua orang yaitu
orang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan
(medepleger) tindak pidana. Kedua orang itu semuanya melakukan
perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan elemen dari peristiwa tindak
pidana itu. Tidak boleh misalnya hanya melakukan perbuatan persiapan
saja atau perbuatan yang sifatnya hanya menolong, sebab jika demikian,
maka orang yang menolong itu tidak masuk “medepleger” akan tetapi
dihukum sebagai “membantu melakukan” (medeplichtige) dalam Pasal 56
KUHP.

Penjelasan Pasal 56 KUHP ini dikatakan bahwa elemen “sengaja”


harus ada dalam unsur membantu melakukan (medeplichtige), sehingga
orang yang secara kebetulan dengan tidak mengetahui telah
memberikan kesempatan, daya upaya, atau keterangan untuk melakukan
kejahatan itu tidak dihukum. Niat untuk melakukan kejahatan itu harus
timbul dari orang yang diberi bantuan, kesempatan, daya upaya atau
keterangan itu.

93 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ANAM MAULANA
menjelaskan hasil rapat direksi saksi diperintahkan oleh IQBAL
ZAKY selaku direktur utama PT. Ambo Putra Utama untuk mencari
benih kopi merapi dan metode pengolahannya dengan
menemui TIKA MARTHA yang bekerja pada bagian pembibitan
PT.Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi ANAM MAULANA
menerangkan Bahwa pada tanggal 17 April 2018 saksi bertemu
dengan IQBAL ZAKY dan AYYUB SAPUTRA sebagai ketua
kelompok tani lokal kebun selo, dipertemuan tersebut IQBAL ZAKY
memerintahkan AYYUB SAPUTRA agar mencari lahan baru seluas
5 H (Lima Hektar) milik petani lokal yang berada di sekitaran
lahan PT.Ambo Putra Utama untuk ditanami benih kopi merapi
dan menyisihkan sebagian hasil panen kopi merapi kedua
mendatang untuk ditanami di lahan tersebut.
- Bahwa berdasarkan hasil penggeledahan yang dilakukan oleh
tim penyidik ditemukan HP milik IQBAL ZAKY yang berisi pesan
singkat tentang bagaimana perkembangan pencarian benih
dan metode pengolahan kopi merapi kepada ANAM MAULANA.

Dengan demikian unsur “melakukan, menyuruh melakukan dan yang turut


serta melakukan”Telah Terbukti Secara Sah Menurut Hukum.

Bahwa oleh karena dakwaan kesatu tersebut diatas telah terbukti


menurut hukum, maka selanjutnya kami akan membuktikan dakwaan
kedua.

2. Bahwa dakwaan selanjutnya yaitu kedua : Pasal 17 ayat (1) jo.


Pasal 14 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000
tentang Rahasia Dagang jo. pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana,
dengan unsur-unsur sebagai berikut:

94 | L A W F I R M
1) Barangsiapa
2) Dengan Sengaja dan Tanpa Hak
3) Memperoleh atau menguasai rahasia dagang dengan cara
yang bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku.
4) Menyuruh melakukan

bahwa adapun urain terkait dengan pembuktian unsur-unsur adalah


sebagai berikut :

1. Unsur “Barangsiapa”

Bahwa yang dimaksud barang siapa menurut hukum pidana adalah


siapa saja sebagai subjek hukum dan didalam melakukan perbuatan
pidana ia mampu dan dapat mempertanggung jawabkannya menurut
hukum.
Bahwa, menurut Sudikno Mertokusumo, “Subyek hukum (subjectum
juris) adalah segala sesuatu yang dapat memperoleh, mempunyai atau
menyandang hak dan kewajiban dari hukum, yang terdiri dari orang
(natuurlijkepersoon) dan badan hukum (rechtspersoon).”

Bahwa rumusan “Barang Siapa” dalam hukum pidana adalah untuk


menunjukan subjek hukum pelaku tindak pidana. Adapun yang dimaksud
dengan pengertian barang siapa adalah siapa saja, dimana setiap orang,
baik laki-laki atau perempuan tanpa membedakan jenis kelamin dapat
merupakan subjek hukum atau pelaku tindak pidana, yang sehat akal
pikirannya serta mampu mempertanggung jawabkan atas perbuatan
yang didakwakan kepadanya.
Bahwa Yang Dimaksud agar mampu mempertanggung jawabkan
atas perbuatan yang didakwaan yakni Setiap Subjek hukum yang Cakap
Hukum. Yang dimaksud dengan Cakap Hukum adalah seseorang
dianggap oleh hukum mampu untuk bertindak sendiri dalam
melaksanakan hak dan kewajibannya serta dapat
mempertanggungjawabkan perbuatannya dan tidak digantungkan pada
kualitas atau kedudukan tertentu.

95 | L A W F I R M
Bahwa yang dimaksud dengan Cakap Hukum haruslah memenuhi
salah satu dari 3 unsur, yaitu Cukup Umur, Tidak Dalam Keadaan
Terganggu Jiwanya atau Tidak Sehat Akal Pikirannya.

Bahwa dalam hukum pidana indonesia terdapat beberapa


pendapat mengenai apa yang dimaksud Cukup Umur. Menurut KUHP,
cukup umur dimaksudkan kepada seseorang yang belum mencapai umur
21 Tahun dan belum pernah kawin sebelumnya. Bahwa menurut Pasal 1
Ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997, dijelaskan bahwa anak
adalah orang yang telah mencapai umur 8 Tahun tetapi belum mencapai
umur 18 Tahun. Sehingga menurut pasal ini, seseorang dianggap cukup
umur ketika telah mencapai usia 18 tahun karena diusia seperti itu manusia
sudah mampu bertanggungjawab.

Bahwa Menurut Van Hamel, orang mampu bertanggung jawab


harus memenuhi tiga syarat yaitu mampu untuk menginsyafi makna dan
akibat sungguh-sungguh dari perbuatannya sendiri, Mampu untuk
menginsyafi bahwa perbuatannya itu bertentangan dengan ketertiban
masyarakat, Mampu untuk menentukan kehendaknya dalam melakukan
perbuatannya.

Bahwa Menurut Simons, mampu bertanggung jawab adalah


mampu menginsyafi sifat melawan hukumnya perbuatan dan sesuai
dengan keinsyafan itu mampu untuk menentukan kehendaknya.

Bahwa Menurut Moeljatno bahwa untuk adanya kemampuan


bertanggung jawab harus ada kemampuan untuk membeda-bedakan
antara perbuatan yang baik dan yang buruk yang sesuai dengan hukum
dan yang melawan hukum dan kemampuan untuk menentukan
kehendaknya menurut keinsyafan tentang baik dan buruknya perbuatan

- Bahwa dalam perkara ini, orang atau person yang


didakwakan dan diajukan kepersidangan telah melakukan
tindak pidana pelanggaran Perlindungan Varietas tanaman
adalah terdakwa IQBAL ZAKY alias IQBAL.
- Bahwa dalam perkara ini yang dimaksud dengan
barangsiapa adalah terdakwa IQBAL ZAKY alias IQBAL, selaku

96 | L A W F I R M
subyek hukum yang diperiksa dan membenarkan identitasnya
dalam BAP.
- Bahwa tersangka merupakan subjek hukum atau pelaku
tindak pidana, yang sehat akal pikirannya serta mampu
mempertanggung jawabkan perbuatannya, Tersangka IQBAL
ZAKY alias IQBAL Cukup Umur dalam hal umur IQBAL ZAKY alias
IQBAL sudah lebih dari 18 tahun dengan dibuktikan KTP IQBAL
ZAKY alias IQBAL yang berusia 42 tahun, IQBAL ZAKY alias
IQBAL tidak dibawah pengampuan karena pada saat
pemeriksaan tidak dalam keadaan Dungu, Gila atau Mata
Gelap serta Tidak dalam keadaan terganggu jiwanya atau
Hilang Akal Sehatnya.
- Bahwa Terdakwa IQBAL ZAKY alias IQBAL Merupakan Pribadi
Yang Dapat Diminta Pertanggungjawaban.
- Bahwa karena dinyatakan dengan kata barangsiapa, maka
diperuntukkan tanpa melihat kewarganegaraan seseorang,
artinya semua orang dapat dikenakan pasal ini, terlebih
masalah Tindak Pidana Perlindungan Varietas Tanaman.
- Bahwa terdakwa merupakan seorang Direktur Utama Sebuah
Perusahaan yaitu PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap pada proses
dipenyelidikan, baik yang didapat dari keterangan Ahli-Ahli,
Surat, petunjuk dan saksi, maka terdakwa IQBAL ZAKY alias
IQBAL merupakan subjek hukum atau pelaku tindak pidana
yang disangkakan.

Dengan Demikian Unsur “Barangsiapa” Telah Terbukti Secara Sah


Menurut Hukum.

2. Unsur “Dengan Sengaja Dan Tanpa Hak”

Bahwa yang dimaksud dengan “Dengan Sengaja” menurut Kamus


Besar Bahasa Indonesia adalah dimaksudkan (direncanakan) memang
sengaja, dan tidak secara kebetulan.

97 | L A W F I R M
Bahwa pengertian unsur “dengan sengaja” dalam perkara ini
merujuk pada konsep kesengajaan (opzettelijke) yang secara umum
maknanya meliputi arti dari istilah “menghendaki” (willen) dan
“mengetahui” (wetens), dalam arti bahwa pelaku memang menghendaki
terjadinya perbuatan melawan hukum serta mengetahui pula akibat yang
timbul dari perbuatan tersebut. Sedangkan menurut teori ilmu hukum
pidana, pengertian sub unsur dengan sengaja dibagi dalam 3 (tiga)
tingkatan, yaitu :

a. Sengaja sebagai tujuan Yaitu bahwa kesengajaan yang dilakukan


oleh si pelaku itu memang benar-benar dimaksudkan untuk
menimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendaki oleh pelaku
bersangkutan dan memang akibat itulah yang menjadi tujuan
perbuatan pelaku;
b. Sengaja berkesadaran kepastian Yaitu apabila si pelaku
berkeyakinan bahwa ia tidak akan mencapai tujuannya jika tidak
dengan menimbulkan akibat atau kejadian yang lain, yang
sebenarnya tidak menjadi tujuannya. Akan tetapi ia mengetahui
benar (secara pasti) bahwa akibat atau kejadian lain yang tidak
menjadi tujuannya itu akan terjadi;
c. Sengaja berkesadaran kemungkinan Yaitu adalah apabila si pelaku
dalam melakukan perbuatannya tidak secara pasti mengetahui
(yakin) akan terjadinya akibat atau kejadian lain yang tidak menjadi
tujuannya. Dengan kata lain si pelaku hanya dapat membayangkan
bahwa kemungkinannya akan terjadi peristiwa lain yang
sebenarnya tidak dikehendaki mengikuti perbuatannya itu;

Bahwa menurut Wirjono Prodjodikoro kebanyakan tindak pidana


mempunyai dasar kesengajaan atau opzet bukan unsur culpa (kelalaian).
Ini adalah layak, oleh karena biasanya yang pantas mendapat hukuman
pidana itu ialah orang yang melakukan sesuatu dengan sengaja.

a. Kesengajaan yang bersifat tujuan (oogmerk)

Bahwa dengan kesengajaan yang bersifat tujuan (oogmerk),


pelaku dapat dipertanggungjawabkan, mudah dimengerti oleh
khalayak ramai. Maka apabila kesengajaan semacam ini ada

98 | L A W F I R M
pada suatu tindak pidana, tidak ada yang menyangkal, bahwa
dengan adanya kesengajaan yang bersifat tujuan ini, dapat
dikatakan pelaku benar-benar menghendaki mencapai akibat
yang menjadi pokok alasan diadakannya ancaman hukuman
pidana (constitutief gevlog).

b. Kesengajaan secara keinsafan kepastian (opzet bij


zekerheidsbewustzijn)

Kesengajaan seperti ini ada apabila pelaku, dengan


perbuatannya, tidak bertujuan untuk mencapai akibat yang
menjadi dasar dari delik, tetapi ia tahu benar, bahwa sebagai
konsekuensinya pasti akan mengikuti perbuatan itu. Kalau ini
terjadi, maka teori kehendak (wilstheorie), menganggap akibat
tersebut sebagai yang dikehendaki oleh pelaku, berarti juga ada
kesamaan. Menurut teori bayangan (voorstelling-theorie),
keadaan ini sama dengan kesengajaan berupa tujuan
(oogmerk) oleh karena, keduanya adalah m engenai akibat
yang tidak dapat dikatakan ada kehendak pelaku, melainkan
hanya bayangan atau gambaran dalam gagasan pelaku,
bahwca akibat itu pasti akan terjadi, itu berarti ada kesengajaan.

c. Kesengajaan secara keinsafan kemungkinan (opzet bij


mogelijkheidsbewustzjin)

Lain halnya dengan kesengajaan yang terang-terangan tidak


disertai bayangan mengenai suatu kepastian akan terjadi akibat,
melainkan hanya dibayangkan kemungkinan akan adanya
akibat itu.

KUHP tidak ada penjelasan mengenai apa yang dengan


Kesengajaan, namun dalam Memorie Van Toelitchting (M.V.T) dapat
diketahui bahwa kesengajaan dimaksud diartikan sebagai “Willens En
Wetens” yang maksudnya adalah bahwa pidana hendaknya dijatuhkan
hanya pada perbuatan jahat yang dikehendakinya dan diketahui;

99 | L A W F I R M
Bahwa yang dimaksudkan disini adalah seseorang yang melakukan
suatu perbuatan dengan sengaja itu haruslah memenuhi rumusan
Willensatau haruslah menghendaki apa yang ia perbuat dan memenuhi
unsur Wettensatau haruslah mengetahui akibat dari apa yang ia perbuat;

Bahwa menurut Wirjono P rodjodikoro kebanyakan tindak pidana


mempunyai dasar kesengajaan atau opzet bukan unsur culpa (kelalaian).
Ini adalah layak, oleh karena biasanya yang pantas mendapat hukuman
pidana itu ialah orang yang melakukan sesuatu dengan sengaja.

Bahwa Tanpa hak yaitu setiap perbuatan yang melanggar hukum


tertulis (peraturan perundang-undangan) dan atau asas-asas hukum
umum dari hukum tidak tertulis.

Van Bemmel menguraikan Tanpa hak adalah bertentangan dengan


ketelitian yang pantas dalam pergaulan masyarakat mengenai orang lain
atau barang,

Bertentangan dengan kewajiban yang ditentukan oleh undang-


undang, tanpa hak atau wewenang sendiri, bertentangan dengan hak
orang lain, dan bertentangan dengan hukum objektif.

Kehendak atau apa yang kehendaki pengetahuan atau apa yang


diketahui dan “sengaja” selalu di arahkan pada unsur apa yang tertulis di
depan kata sengaja. Dengan dua pedoman tersebut dan lazim di
gunakan untuk mengartikan dan membuktikan sengaja yang
dicantumkan dalam rumusan tindak pidana dengan demikian rumusan
“dengan sengaja” mengandung :

a. Pembuat menghendaki menggunakan rahasia dagang dari


pihak lain. Untuk menghendaki ia mengetahui bahwa yang
digunakan adalah rahasia pihak lain.
b. Pembuat menyadari bahwa menggunakan rahasia dagang
dengan pihak lain melawan hukum.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ALPA PRASETYO menjelaskan
bahwa ia memiliki peran penting dalam proses penanaman benih
dan produksi kopi di perkebunan milik PT. Ambo Putra Utama.

100 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ALPA PRASETYO menerangkan
bahwa memang benar PT. Ambo Putra Utama memproduksi benih
kopi merapi.
- Bahwa dalam fakta-fakta persidangan saksi ANAM MAULANA
menerangkan bahwa ia ditugaskan oleh IQBAL ZAKY untuk mencari
metode pengolahan kopi merapi dan memerintahkan untuk
menemui TIKA MARTHA yang bekerja di bagian pembibitan PT.
Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa dalam fakta-fakta persidangan saksi SYARWANI mengatakan
bahwa tidak mengetahui mengenai Pihak IQBAL ZAKY yang
memproduksi benih kopi merapi berdasarkan metode produksi dari
PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa dalam fakta-fakta persidangan saksi SYARWANI mengatakan
bahwa ia tidak pernah memberi izin kepada pihak lain untuk
menggunakan metode pengolahan kopi merapi miliknya.

Dengan demikian unsuer “Dengan Sengaja dan Tanpa Hak” Telah


Terbukti Secara Sah Menurut Hukum.

3. Unsur “Memperoleh atau menguasai Rahasia Dagang Dengan Cara


Yang Bertentangan Perundang-undangan yang Brelaku”

Bahwa yang dimaksud dengan kata “Memperoleh” dalam Kamus


Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mendapat (mencapai dan
sebagainya) sesuatu dengan usaha.

Bahwa usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai


atau mendapatkan sebuah tujuan yang mana yamaksud dengan tujuan
dapat berupa barang, keuntungan, upah atau laba usaha.

Bahwa menurut Prof. Dr. J.S. Badudu dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, mengatakan bahwa : ”Pemanfaatan adalah hal, cara, hasil
kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna” Dan definisi lain dari
manfaat dikeluarkan oleh Dennis Mc Quail dan Sven Windahl, yakni

101 | L A W F I R M
: ”Manfaat merupakan harapan sama artinya dengan explore
(penghadapan semata-mata menunjukan suatu kegiatan menerima)” .

Bahwa Dalam Pasal 2 Undang-Undang Rahasia Dagang dijelaskan


lebih lanjut bahwa lingkup perlindungan Rahasia Dagang adalah metode
produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain di
bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak
diketahui masyarakat umum.

Bahwa Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh


umum di bidang teknologi dan/atau bisnis dimana mempunyai nilai
ekonomis karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.

Bahwa untuk mendapat perlindungan Rahasia Dagang tidak perlu


diajukan pendaftaran (berlangsung secara otomatis), karena undang-
undang secara langsung melindungi Rahasia Dagang tersebut apabila
informasi tersebut bersifat rahasia, bernilai ekonomis dan dijaga
kerahasiaannya, kecuali untuk lisensi Rahasia Dagang yang diberikan.

Adapun Rahasia Dagang yang mendapat perlindungan , apabila


informasi itu:
1. Bersifat rahasia nilai ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya melalui
upaya sebagaimanamestinya.
2. Hanya diketahui oleh pihak tertentu atau tidak diketahui secara umum
olehmasyarakat.
3. Sifat kerahasiaan informasi tersebut dapat digunakan untuk
menjalankan kegiatan atau usaha yang bersifat komersial atau dapat
meningkatkan keuntungansecaraekonomi.
4. Pemilik atau para pihak yang menguasainya telah melakukan langkah-
langkah yang layak dan patut.

Bahwa yang dimaksud menggunakan Rahasia Dagang Pihak Lain


adalah menggunakan atau mengambil manfaat dari informasi di bidang
teknologi yang dijaga kerahasiaannya milik orang lain.

102 | L A W F I R M
Bahwa menurut ahli Rahasia Dagang memperoleh atau mengambil
Rahasia Dagang tanpa sepengetahuan dari pemilik Rahasia Dagang.
Contohnya ada suatu perusahaan menggunakan metode produksi,
metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain dibidang
teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi yang merupakan
suatu Rahasia Dagang dari perusahaan lain dan digunakan tanpa
sepengetahuan pemilik Rahasia Dagang, perbuatan ini yang disebut
dengan sengaja dan tanpa hak memperoleh atau menguasai Rahasia
Dagang.

Bahwa Maksud dari bertentangan dengan Undang-undang yang


berlaku adalah sesuatu perbuatan pidana yang merupakan ada
kepentingan umum yang dilanggar yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Bahwa yang dimaksud bertentangan dengan undang-undang yang


berlaku contohnya memperoleh rahasia dagang itu tanpa lisensi dari
pemegang rahasia dagang maka hal tersebut telah bertentangan
dengan hukum yang beraku.

- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi TIKA MARTHA menerangkan


bahwa ANAM MAULANA meminta benih dan metode produksi
kopi merapi kepadanya.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi TIKA MARTHA menerangkan
bahwa benar saksi memberikan benih kopi merapi kepada
ANAM MAULANA beserta Metode Pengolahan kopi Merapi
dalam bentuk sebuah buku metode pengolahan milik PT.
Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi TIKA MARTHA menerangkan
bahwa ia memberikan metode dan benih kopi merapi kepada
ANAM MAULANA karena ia di janjikan pekerjaan berupa
personal dan dijanji akan diberi imbalan 100 juta rupiah jika ingin
memberikan metode dan benih kopi merapi milik PT. Sejahtera
kopi Merapi.

103 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan hasil penggeledahan di kantor PT. APU
ditemukan barang bukti berupa buku metode pengolahan kopi
milik PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan
terdakwa telah melanggar hak eksklusif pemegang rahasia
dagang dengan cara memperolehnya tanpa persetujuan dan
izin dari pemilik rahasia.
- Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan
terdakwa telah menggunakan rahasia dagang pihak pemegang
rahasia dagang tanpa sepengetahuan pihak pemegang rahasia
dagang.

Dengan Demikian Unsur “Memperoleh atau menguasai Rahasia


Dagang Dengan Cara Yang Bertentangan Perundang-undangan yang
Brelaku” Terbukti Secara Sah Menurut Hukum.

4. Unsur “Menyuruh melakukan”

Rumusan turut serta dalam tindak pidana tertuang dalam Pasal 55


Ayat 1 KUHP sebagai perlaku suatu tindak pidana akan dihukum yaitu
kesatu, kepada mereka yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut
serta melakukan perbuatan dan kedua, kepada mereka yang dengan
memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan
atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau dengan memberikan
kesempatan, sarna atau keterangan dengan sengaja membujuk atau
menganjurkan orang lain supaya melakukan suatu perbuatan.
Lamintang dalam buku Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia,
Bandung, Sinar Bru, 1984 hlm. 101 mengemukakan bahwa, bentuk-bentuk
keturutsertaan yang ada menurut Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP adalah :

1. Doen plegen atau menyuruh melakukan

2. Medeplegen atau turut melakukan

3. Uitlokken atau menggerakkan orang lain

104 | L A W F I R M
4. Medeplichtigheid atau membantu melakukan

Bahwa yang dimaksud dengan “Melakukan” yaitu mengerjakan,


mengadakan (suatu perbuatan, tindakan, dsb): melaksanakan;
mempraktikkan; menunaikan; menjadikan (membuat dsb) berlaku;
berbuat sesuatu thd (suatu hal, orang, dsb): mengabulkan (permintaan,
doa, dsb)

Bahwa Yang Dimaksud Dengan “Menyuruh Melakukan” Tidak


Diterangkan Dalam Undang-Undang Tentang Pengertiannya Namun Di
Dalam Mvt (Memorie Van Toelichting) Wvs Belanda Menyatakan Bahwa
Yang Menyuruh Melakukan Adalah Juga Dia Yang Melakukan Tindak
Pidana Akan Tetapi Tidak Secara Pribadi, Melainkan Dengan Perantaraan
Orang Lain Sebagai Alat Dalam Tangannya, Apabila Orang Lain Itu
Berbuat Tanpa Kesengajaan, Kealpaan, Atau Tanpa Tanggung Jawab
Karena Keadaan Yang Tidak Dikettahui, Disesatkan Atau Tunduk Pada
Kekerasan;

Bahwa Dalam Perbuatan “Menyuruh Melakukan (Doen


Plegen)”Terdapat Dua Kategori Orang, Yaitu Pembuat Penyuruh (Doen
Pleger) Dan Pembuat Perbuatan Materilnya (Manus Ministra);

Menurut R. Soesilo dalam Buku KUHP serta Komentar-komentarnya,


Politeia, 1991 bahwa turut melakukan (medepleger) dalam arti kata
bersama-sama melakukan. Sedikit-dikitnya harus ada dua orang yaitu
orang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan
(medepleger) tindak pidana. Kedua orang itu semuanya melakukan
perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan elemen dari peristiwa tindak
pidana itu. Tidak boleh misalnya hanya melakukan perbuatan persiapan
saja atau perbuatan yang sifatnya hanya menolong, sebab jika demikian,
maka orang yang menolong itu tidak masuk “medepleger” akan tetapi
dihukum sebagai “membantu melakukan” (medeplichtige) dalam Pasal 56
KUHP.

Penjelasan Pasal 56 KUHP ini dikatakan bahwa elemen “sengaja”


harus ada dalam unsur membantu melakukan (medeplichtige), sehingga
orang yang secara kebetulan dengan tidak mengetahui telah

105 | L A W F I R M
memberikan kesempatan, daya upaya, atau keterangan untuk melakukan
kejahatan itu tidak dihukum. Niat untuk melakukan kejahatan itu harus
timbul dari orang yang diberi bantuan, kesempatan, daya upaya atau
keterangan itu.

- Bahwa berdasarkan keterangan saksi ANAM MAULANA di


persidangan menjelaskan hasil rapat direksi saksi diperintahkan
oleh IQBAL ZAKY untuk mencari benih kopi merapi dan metode
pengolahannya dengan menemui TIKA MARTHA yang bekerja
pada bagian pembibitan PT.Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi Anam Maulana di
persidangan menerangkan Bahwa pada tanggal 17 April 2018
saksi bertemu dengan IQBAL ZAKY dan NOFAL sebagai ketua
kelompok tani lokal kebun selo, dipertemuan tersebut IQBAL ZAKY
memerintahkan NOFAL agar mencari lahan baru seluas 5 H (Lima
Hektar) milik petani lokal yang berada di sekitaran lahan
PT.Ambo Putra Utama untuk ditanami benih kopi merapi dan
menyisihkan sebagian hasil panen kopi merapi kedua
mendatang untuk ditanami di lahan tersebut.
- Bahwa berdasarkan hasil penggeledahan yang dilakukan oleh
penyidik kepolisian ditemukan HP milik IQBAL ZAKY yang berisi
pesan whatsapp tentang perkembangan perintah pencarian
benih dan metode pengolahan kopi merapi kepada ANAM
MAULANA.

Dengan demikian unsur “Menyuruh melakukan” Telah Terbukti


Secara Sah Menurut Hukum.

106 | L A W F I R M
Majelis Hakim Yang Kami Muliakan,

Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Sidang Pengadilan Yang Berbahagia.

Setelah melihat dari hasil uraian unsur pasal yang di dakwakan oleh
penuntut umum kepada saudara BOY HERNANDA ternyata banyak
keganjalan dalam penjabaran unsur yang dilakukan oleh saudara
penuntut umum, berikut adalah unsur pasal yang telah kami analisis :

Dakwaan Pertama Pasal 71 Jo. Pasal 6 ayat (3) huruf a Undang-


Undang RI No. 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman
Jo. Pasal 55 Ayat 1 Ke 1 KUHP dengan unsur-unsur sebagai berikut:

1. Barangsiapa
2. Dengan Sengaja Melakukan
3. Memproduksi atau Memperbanyak benih
4. Tanpa Persetujuan Pemegang Hak PVT
5. Menyuruh Melakukan

1. Unsur “ Barang siapa”

- Bahwa yang dimaksud barang siapa menurut hukum pidana


adalah siapa saja sebagai subjek hukum dan didalam
melakukan perbuatan pidana ia mampu dan dapat
mempertanggung jawabkannya menurut hukum.
- Bahwa, menurut Sudikno Mertokusumo, “Subyek hukum
(subjectum juris) adalah segala sesuatu yang dapat
memperoleh, mempunyai atau menyandang hak dan
kewajiban dari hukum, yang terdiri dari;
- orang (natuurlijkepersoon);

107 | L A W F I R M
- dan badan hukum (rechtspersoon)adalah organisasi atau
kelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu yang
dapat menyambungkan hak dan kewajiban, yang termasuk
dalam kelompok badan hukum misalnya adalah negara dan
perseroan terbatas (PT).”

- Bahwa rumusan “Barang Siapa” dalam hukum pidana adalah


untuk menunjukan subjek hukum pelaku tindak pidana.
Adapun yang dimaksud dengan pengertian barang siapa
adalah siapa saja, dimana setiap orang, baik laki-laki atau
perempuan tanpa membedakan jenis kelamin maupun
badan hukum dapat merupakan subjek hukum atau pelaku
tindak pidana, yang sehat akal pikirannya serta mampu
mempertanggung jawabkan atas perbuatan yang
didakwakan kepadanya.
- Bahwa secara teoritik kemampuan bertanggungjawab dapat
diartikan sebagai kondisi batin yang normal atau sehat dan
mampunya akal seseorang dalam membeda-bedakan hal-
hal yang baik dan yang buruk atau dengan kata lain mampu
menginsyafi sifat melawan hukumnya suatu perbuatan dan
sesuai dengan keinsyafan itu mampu menentukan
kehendaknya;
- Bahwa orang perorangan dapat berarti siapa pun yang
dapat melakukan perbuatan hukum dan menimbulkan akibat
hukum atau dengan kata lain subjek hukum. Namun, apakah
orang yang melakukan perbuatan kemudian dijatuhi
hukuman pidana, tergantung apakah dalam melakukan
perbuatan hukum itu orang tersebut melakukan kesalahan
atau tidak. Seseorang dapat dikatakan mempunyai kesalahan
menyangkut masalah pertanggungjawaban pidana;
- Bahwa menurut Sudarno agar seseorang memiliki aspek
pertanggungjawaban pidana terdapat beberapa syarat yang
harus dipenuhi, yaitu :
1. Adanya tindakan pidana yang dilakukan oleh pembuat;

108 | L A W F I R M
2. Adanya unsur kesalahan serupa berupa kesengajaan atau
kealpaan;
3. Adanya pembuatan yang mampu bertanggungjawab;
4. Tidak adanya alasan pemaaf.
- Bahwa Yang Dimaksud agar mampu mempertanggung
jawabkan atas perbuatan yang didakwaan yakni Setiap
Subjek hukum yang Cakap Hukum. Yang dimaksud dengan
Cakap Hukum adalah seseorang dianggap oleh hukum
mampu untuk bertindak sendiri dalam melaksanakan hak dan
kewajibannya serta dapat mempertanggungjawabkan
perbuatannya dan tidak digantungkan pada kualitas atau
kedudukan tertentu.
- Bahwa yang dimaksud dengan Cakap Hukum haruslah
memenuhi salah satu dari 3 unsur, yaitu Cukup Umur, Tidak
Dalam Keadaan Terganggu Jiwanya atau Tidak Sehat Akal
Pikirannya.
- Bahwa dalam hukum pidana indonesia terdapat beberapa
pendapat mengenai apa yang dimaksud Cukup Umur.
Menurut KUHP, cukup umur dimaksudkan kepada seseorang
yang belum mencapai umur 21 Tahun dan belum pernah
kawin sebelumnya. Bahwa menurut Pasal 1 Ayat 1 Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1997, dijelaskan bahwa anak adalah
orang yang telah mencapai umur 8 Tahun tetapi belum
mencapai umur 18 Tahun. Sehingga menurut pasal ini,
seseorang dianggap cukup umur ketika telah mencapai usia
18 tahun karena diusia seperti itu manusia sudah mampu
bertanggungjawab.
- Bahwa Menurut Van Hamel, orang mampu bertanggung
jawab harus memenuhi tiga syarat yaitu mampu untuk
menginsyafi makna dan akibat sungguh-sungguh dari
perbuatannya sendiri, Mampu untuk menginsyafi bahwa
perbuatannya itu bertentangan dengan ketertiban
masyarakat, Mampu untuk menentukan kehendaknya dalam
melakukan perbuatannya.

109 | L A W F I R M
- Bahwa Menurut Simons, mampu bertanggung jawab adalah
mampu menginsyafi sifat melawan hukumnya perbuatan dan
sesuai dengan keinsyafan itu mampu untuk menentukan
kehendaknya.
- Bahwa Menurut Moeljatno bahwa untuk adanya kemampuan
bertanggung jawab harus ada kemampuan untuk membeda-
bedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk yang
sesuai dengan hukum dan yang melawan hukum dan
kemampuan untuk menentukan kehendaknya menurut
keinsyafan tentang baik dan buruknya perbuatan.
- Menurut Yurisprudensi “Barangsiapa” sebagai subjek hukum
pendukung hak dan kewajiban yang sehat akal pikirannya
dan dapat dimintakan pertanggungjawaban hukum atas
perbuatannya.
- Bahwa untuk menentukan apakah seorang terdakwa Sehat
AKAL Pikirannya atau tidak, kita dapat mengacu kepada 3
standar yang diakui secara internasional oleh para pakar
psikologi forensic.Standar pertama yang dapat digunakan
adalah The M'naghten Rule, diundangkan Di England pada
Tahun 1843. Peraturan ini menyatakan bahwa suatu
pembelaan insanitas dapat diterima jika dapat dibuktikan
bahwa orang yang melakukan perbuatan melanggar hukum
itu "Melakukannya dalam keadaan terganggu nalarnya,
akibat penyakit jiwa, seperti tidak mengetahui hakikat dan
kualitas perbuatan yang dilakukannya; atau, kalaupun dia
mengetahuinya, dia tidak mengetahui bahwa yang
dilakukannya itu salah."Standar yang kedua adalah The
Durham Standard. Standar Durham menyatakan bahwa
"Seorang terdakwa tidak bertanggung jawab atas
kejahatannya kalau perbuatannya yang melanggar hukum itu
merupakan akibat dari penyakit mental atau ganguan
mental." pada standar ini, keAhlian dari para ahli dari profesi
kesehatan memegang peranan yang sangat penting, karena
sangat mempengaruhi putusan. Standar ketiga disebut Ali
Standard dari The American Law Institute. Standar ini

110 | L A W F I R M
menyatakan bahwa terdakwa tidak bertanggung jawab
untuk suatu perbuatan kriminal kalau merupakan akibat dari
penyakit atau gangguan mental yang sedemikian rupa
sehingga sangat berkurang kapasitasnya untuk memahami
kriminalitas perbuatan tersebut atau untuk mematuhi hukum.
Standar Ali dipandang sebagai yang paling liberal karena
perbuatan kriminal dapat dimaafkan kalau penyakit mental
mengakibatkan sangat berkurangnya kapasitas untuk
memahami apa yang sedang dilakukan (cognitive deficit)
atau tidak mampu mengontrol perilaku (Volitional Deficit).
- Bahwa dari ketiga standar di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa tidak selamanya seseorang yang terganggu jiwanya
tidak dapat dijatuhi pidana. Ia baru tidak dapat dijatuhi
pidana apabila gangguan jiwanya berkaitan dengan tindak
pidana yang dilakukannya. Sebagai contoh, seseorang yang
menderita gangguan jiwa kleptomania tidak dapat dipidana
ketika ia mengutil barang-barang tertentu milik orang lain.
Akan tetapi, ketika ia melakukan pembunuhan, tentu saja ia
tetap harus dipidana.
- Bahwa dalam unsur Barang Siapa tersebut mengacu pada
seseorang yang memiliki jabatan Direksi Utama dalam suatu
perusahaan, dapat digunakan dasar pertimbangan
berdasarkan prinsip Business Judgement Rule yang
merupakan suatu prinsip hukum yang berasal dari sistem
Common Law dan merupakan Derivative dari hukum
Korporasi di Amerika Serikat, yang pengertiannya dalam
Black’s Law Dictionary, melindungi direksi atas setiap
keputusan bisnis yang merupakan transaksi perseroan, selama
hlal tersebut dilakukan dalam batas-batas kewenangan
dengan penuh kehati-hatian dan i’tikad baik.
- Bahwa tidak setiap keputusan dapat memberi keuntungan
bagi perseroan, seperti lazimnya dalam dunia usaha pasti ada
untung dan ada rugi. Meskipun begitu, direksi dalam
mengambil keputusan harus dengan kehati-hatian dan i’tikad
baik.

111 | L A W F I R M
- Bahwa suatu ukuran dapat diberlakukannya konsep Business
Judgement Rule dalam peraturan Perundang-undangan
Indonesia terdapat dalam pasal 97 ayat (5) Undang-undang
nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas,yakni:
A. Adanya kerugian yang timbul bukan karena kesalahan
atau kelalaian;
B. Beritikad baik dan penuh kehati-hatian untuk kepentingan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
C. Tidak mempunyai benturan kepentingan;
D. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.
- Bahwa karena atas dasar bukan kepentingan pribadi maka
yang seharusnya yang menjadi subyek hukum dalam unsur ini
adalah korporasi itu sendiri.
- Bahwa menurut C.M.V Clarkson ada beberapa doktrin yang
dapat dijadikan alasan mengapa korporasi dapat ditindak
pidana yaitu:
a) Identification Doctrine
Doktrin ini menjelaskan bila seseorang yang cukup senior
dalam struktur korporasi, atau dapat mewakili korporasi
melakukan suatu kejahatan dalam bidang
jabatannya,maka perbuatan dan niat orang itu dapat
dihubungkan dengan korporasi. Korporasi dapat
diidentifikasi pertanggungjawabannya secara langsung.
b) Aggregation Doctrine
Menurut pendekatan ini, tindak pidana tidak hanya bisa
diketahui atau dilakukan oleh satu orang. Oleh karena
itu, perlu mengumpulkan semua tindakan dan niat dari
beberapa orang yang relevan dalam korporasi tersebut,
untuk memastikan apakah secara keseluruhannya
tindakan mereka akan merupakan suatu kejahatan
atau senilai dengan apabila perbuatan dan niat itu
dilakukan oleh satu orang.
- Bahwa dalam perkara ini, orang atau person yang
didakwakan dan diajukan kepersidangan telah melakukan

112 | L A W F I R M
tindak pidana pelanggaran Perlindungan Varietas tanaman
adalah terdakwa IQBAL ZAKY alias IQBAL.
- Bahwa dalam perkara ini yang diduga termasuk dengan
barangsiapa adalah terdakwa IQBAL ZAKY alias IQBAL, selaku
subyek hukum yang diperiksa dan membenarkan identitasnya
dalam BAP.
- Bahwa Terdakwa Iqbal Zaky alias Iqbal merupakan Direktur
Utama PT. Ambo Putra Utama yang beralamat di jalan Gito
Gati Nomor 7, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta.
- Bahwa merunut pada prinsip Business Judgement Law dimana
semua tindakan Terdakwa semata-mata demi kepentingan
perusahaan dan tidak ada dasar kepentingan pribadi.
- Bahwa tindakan Terdakwa merupakan atas dasar itikad baik
tanpa adanya maksud mengambil Hak Varietas Tanaman
orang lain.
- Bahwa karena atas dasar bukan kepentingan pribadi maka
yang seharusnya yang menjadi subyek hukum dalam unsur ini
adalah korporasi itu sendiri.
- Bahwa korporasi yang dimaksud adalah PT. Ambo Putra
Utama dimana tempat terdakwa Bekerja.
- Bahwa berdasarkan BAW saksi Slamet Hartanto menjelaskan
bahwa saksi menginstruksikan kepada Nanang Ahmad selaku
komisaris untuk mengadakan rapat guna mengevaluasi dan
mencari cara mengatasi kerugian PT. Ambo Putra Utama.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi Nanang Ahmad
menjelaskan atas instruksi dari Slamet Hartanto, maka saksi
menyuruh Terdakwa Iqbal Zaky selaku Direktur Utama untuk
mengadakan rapat yang dihadiri Novia Elvianti selaku
Sekretaris, Anam Maulana selaku Direktur Operasional, dan
Ernawati selaku Direktur Keuangan.
- Bahwa dalam rapat tersebut Nanang Ahmad memberikan
saran untuk mencari bibit kopi yang setara dengan Kopi
Merapi.

113 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Saksi Novia Elvianti menjelaskan
bahwa Saksi Anam Maulana ikut menyetujui saran yang
diajukan oleh Nanang Ahmad.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi NOVIA ELVIANTI
menjelaskan Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal tiba-tiba
menyarankan untuk memproduksi Kopi Merapi
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Saksi NOVIA ELVIANTI (LIHAT
ULANG) bahwa ANAM MAULANA mengatakan memiliki teman
lama yang bekerja di PT. Sejahtera Kopi Merapi yaitu TIKA
MARTHA
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Saksi NANANG AHMAD bahwa
kesepakatan untuk memproduksi Kopi Merapi merupakan
kesepatan bersama dalam rapat
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Novia Elvianti menjelaskan
bahwa karena merupakan hasil keputusan rapat maka
Terdakwa menyuruh Anam Maulana untuk mencari Bibit Kopi
Merapi.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Ahli Prof. Dr. Sudirman Baso,
SH.,MH menjelaskan bahwa korporasi dapat dimintai
pertanggungjawaban dari apa yang telah dilakukan oleh
komponen-komponennya atau agen-agennya, tindakan ini
dikenal dengan istilah “actus reus” yang berarti bahwa
perbuatan dilakukan harus dalam lingkup kekuasaannya,
yang dengan kata lain dalam menjalankan tugas itu masih
dalam cakupan tugas korporasi. Keberadaan korporasi
tidaklah dibentuk tanpa suatu tujuan dan pencapaian tujuan
korporasi tersebut, selalu diwujudkan melalui perbuatan
perbuatan manusia alamiah. Oleh karena itu, kemampuan
bertanggungjawab oleh orang-orang berbuat untuk dan atas
nama korporasi dialihkan menjadi kemampuan
bertanggungjawab korporasi sebagai subyek tindak pidana.

Dengan Demikian Unsur “Barang siapa” Tidak Terbukti Secara


Sah Menurut Hukum.

114 | L A W F I R M
2. Unsur “Dengan sengaja”

Bahwa yang dimaksud dengan “Dengan Sengaja” menurut Kamus


Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dimaksudkan (direncanakan)
memang sengaja, dan tidak secara kebetulan.

Bahwa dalam ilmu pengetahuan dikenal beberapa macam


kesengajaan :
dolus premeditatus
Bentuk ini mengacu pada rumusan delik yang mensyaratkan unsur
“dengan rencana lebih dahulu” (met voorbedachte rade) sebagai
unsur yang menentukan dalam pasal. Ini terdapat dalam delik-delik
yang dirumuskan dalam pasal 363, 340, 342 KUHP.
Istilah tersebut meliputi bagaimana terbentuknya “kesengajaan”
dan bukan merupakan bentuk atau tingkat kesengajaan. Menurut
M.v.T. untuk “voorbedachte rade” diperlukan “saat memikirkan
dengan tenang” (een tijdstip van kalm overleg, van bedaard
nedenken). Untuk dapat dikatakan “ada rencana lebih dulu”, si
pelaku sebelum atau ketika melakukan tindak pidana tersebut,
memikirkan secara wajar apa yang ia lakukan atau yang akan ia
lakukan. Maksudnya tidak ada ketentuan berapa lamanya harus
berlaku diantara saat timbulnya maksud untuk melakukan
perbuatan itu dengan saat dilaksanakannya. Akan tetapi, nyatalah
harus ada suatu antara dimana ia dapat menggunakan pikirannya
tentang guna merencanakan segala sesuatunya.
- dolus determinatus dan indeterminatus
- Unsurnya ialah pendirian bahwa kesengajaan dapat lebih pasti atau
tidak. Pada dolus determinatus, pelaku misalnya menghendaki
matinya orang tertentu, sedang pada dolus indeterminatus pelaku
misalnya menembak ke arah gerombolan orang atau menembak
penumpang-penumpang dalam mobil yang tidak mau disuruh
berhenti, atau meracun reservoir air minum, dan sebagainya.
- dolus alternativus

115 | L A W F I R M
- Dalam hal ini, sipelaku menghendaki atau A atau B, akibat yang
satu atau yang lain
- dolus indirectus, Versari in re illicita
- Ajaran tentang “dolus indirectus” mengatakan, bahwa semua
akibat dari perbuatan yang disengaja, dituju atau tidak dituju,
diduga atau tidak diduga, itu dianggap sebagai hal yang
ditimbulkan dengan sengaja. Ajaran ini dengan tegas ditolak oleh
pembentuk undang-undang.
- dolus directus
- Ini berarti, bahwa kesengajaan sipelaku tidak hanya ditukaun
kepada perbuatannya, melainkan juga kepada akibat
perbuatannya.
- dolus generalis
- Pada delik materiil harus ada hubungan kausal antara perbuatan
terdakwa dan akibat yang tidak dikehendaki undang-undang.

- Bahwa dalam BA Sidang Terdakwa menjelaskan bahwa PT. Ambo


Putra Utama mengalami kerugian besar akibat kurangnya
pemasokan Produk Kopi Merapi dari PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa dalam BA Sidang Terdakwa menjelaskan bahwa beberapa
konsumen dari PT. Ambo Putra Utama melakukan komplain dan
mengancam akan memberhentikan pesanan jika masalah ini tidak
segera diselesaikan.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang dari saksi Ernawati menjelaskan
kerugian yang dialami PT. Ambo Putra Utama mencapai Rp.
200.000.000,00
- Bahwa dalam BAW Saksi Nanang Ahmad menjelaskan bahwa saksi
diperintahkan oleh Pemegan saham untuk segera mengadakan
rapat guna membahas masalah kerugian yang dialami oleh PT.
Ambo Putra Utama.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang dari saksi Ernawati menjelaskan
bahwa kerugian ini dilaporkan kepada Terdakwa selaku Direktur
Utama dengan sebab PT. Sejahtera Kopi Merapi yang tidak
memaksimalkan kiriman Produknya.

116 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Terdakwa menjelaskan bahwa
hanya spontan berpikir untuk menyarankan memproduksi Bibit Kopi
Merapi pada saat Rapat Direksi setelah Nanang Ahmad selaku
Komisaris menyarankan untuk mencari Bibit yang sama dengan Bibit
Kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Terdakwa pada awalnya Terdakwa
tidak memiliki kehendak awal seandainya tidak terjadi masalah
pada pemasukan produk Kopi Merapi dari PT. Sejahtera Kopi Merapi.

Dengan Demikian Unsur ”Dengan sengaja” Tidak Terbukti


Secara Sah Menurut Hukum.

3. Unsur “Memproduksi atau memperbanyak benih,”


Bahwa yang dimaksud dengan memperbanyak benih adalah
semua kegiatan dalam menambahkan jumlah suatu barang atau
benda, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan fakkor-faktor
produksi.
Bahwa memperbanyak benih terdapat dua cara yaitu generatif
dan vegetatif. Dalam perbanyakan secara generatif, bibit biasanya
diperoleh dari benih yang disemaikan. Sementara perkembangbiakkan
secara vegetatif bibit dapat diartikan sebagai bagian tanaman yang
berfungsi sebagai alat reproduksi, misalnya umbi.

Bahwa dalam perbanyakan secara generatif, biji digunakan


sebagai alat perbanyakan. Bahan tanaman yang berasal dari biji disebut
benih, sedangkan bahan tanaman yang berasal dari bagian vegetative
tanaman seperti akar, batang dan daun disebut bibit.

Bahwa Pengertian Benih menurut UU RI Nomor 12 Tahun 1992 benih


adalah hasil perkembangbiakan secara generatif maupun vegetatif yang
akan digunakan untuk memperbanyak tanaman atau untuk usaha tani.

Bahwa yang dimaksud dengan benih adalah benih adalah


tanaman atau bagian dari tanaman yang digunakan untuk mengembang
biakkan tanaman tersebut. Dalam budi daya tanaman,benih dapat

117 | L A W F I R M
berupa biji maupun tumbuhan kecil hasil perkecambahan, pendederan,
atau perbanyakan aseksual dan disebut juga bahan tanam.

Bahwa pengertian benih menurut Sadjad benih ialah biji tanaman


yang dipergunakan untuk keperluan pengembangan usaha tani, memiliki
fungsi agronomis atau merupakan komponen agronomi.

Menurut Sutopo Pengertian benih adalah tanaman atau bagiannya


yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan
tanaman.
Bahwa benih juga diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh
menjadi tanaman muda (bibit), kemudian dewasa dan menghasilkan
bunga. Melalui penyerbukan bunga berekembang menjadi buah atau
polong, lalu menghasilkan biji kembali. Benih dapat pula dikatakan
sebagai ovul masak yang terdiri dari embrio tanaman, jaringan cadangan
makanan dan selubung penutup yang berbentuk vegetatif. Benih berasal
dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang, setek daun,
dan setek pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan menjadi tanaman
dewasa (Sumpena, 2005).

Bahwa tumbuh kembang tanaman yang menghasilkan benih


dipengaruhi oleh tanah yang merupakan komponen hidup penting
dalam lingkungan pertumbuhannya

Pengaruh keadaan tanah dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Keadaan fisik tanah, yang ditentukan oleh struktur dan tekstur


tanah,karenanya pengaruhnya terhadap aerasi dan drainase tanah,

2. Keadaan kimia tanah yang ditentukan oleh kandungan zat hara


di dalam tanah,

3. keadaan biologi tanah yang ditentukan oleh kandungan


mikro/makro flora dan fauna tanah yang bertindak sebagai resiklus hara
dalam tanah (dekomposisi).

- Bahwa berdasarkan fakta-fakta persidangan Ahli Lisa


Anggria,S.Si,Msc menjelaskan bahwa jika suatu tanaman di tanam di
dua tanah dan tempat yang berbeda maka setidaknya akan

118 | L A W F I R M
mepengaruhi hasil tanaman masing-masing sehingga terdapat
perbedaan antara keduanya.
 Bahwa Berdasarkan BA Sidang Ahli menjelaskan Tanah merupakan
komponen hidup dari lingkungan yang penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Tanahlah yang menentukan
penampilan tanaman. Kondisi kesuburan tanah yang relative rendah
akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan
akhirnya akan mempengaruhi hasil.
 Bahwa Ahli menyatakan Data yang harus diketahui sebelum
melakukan budidaya tanaman yaitu Data kesuburan kimia, fisika, dan
biologis suatu lahan merupakan data awal yang harus diketahui
sebelum melakukan budidaya tanaman. Pengelolaan lingkungan
menimbulkan beberapa persoalan pada erosi tanah, pergantian
iklim, pola drainase dan pergantian dalam komponen biotik pada
ekosistem.
 Bahwa Ahli menerangkan . Pengaruh keadaan tanah dapat dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Keadaan fisik tanah, yang ditentukan oleh struktur dan tekstur
tanah, karenanya pengaruhnya terhadap aerasi dan drainase
tanah..
2) Keadaan kimia tanah yang ditentukan oleh kandungan zat
hara di dalam tanah.
3) Keadaan biologi tanah yang ditentukan oleh kandungan
mikro/makro flora dan fauna tanah yang bertindak sebagai
resiklus hara dalam tanah (dekomposisi).
- Bahwa ahli menerangkan Dalam mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tanaman terdapat 3 fungsi tanah yang utama yaitu:
1) Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai
medium pertukaran maupun sebagai tempat persendian.
2) Memberikan air dan sebagai tempat cadangan air dimuka
bumi.
3) Sebagai tempat berpegangan dan bertumbu untuk tegak
 Bahwa Ahli menerangkan definisi dan penjelasan tersebut Berlaku
untuk semua tanaman termasuk tanaman kopi

119 | L A W F I R M
 Bahwa Ahli menyatakan dalam penanaman benih ditempat yang
berbeda akan berpotensi mengjhasilkan hasil panen yang berbeda
 Bahwa ahli menyatakan Terkait perkara ini, kebetulan dalam proses
penyelesaian masa studi meneliti diberbagai tempat salah satunya
yakni di bagian kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman dan
kecematan Selo, Kabupaten Boyolali. Kedua tempat ini memiliki
struktur tanah yang sedikit berbeda sehingga berpotensi
menghasilkan hasil panen yang berbeda.
 Bahwa ahli menyatakan Kecamatan cangkringan berada didataran
tinggi, beriklim layaknya daerah dataran tinggi didaerah
tropis`dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi
tercatat sampai 32oC dan suhu terendah mencapai 18oC, dan
bentengan wilayah dikecamatan tersebut berupa tanah tanah yang
berombak dan perbukitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tanah-tanah diderah Cangkringan berkembang dari bantuan induk
adestik basaltic yang hampir semua jenis tanah memiliki proses
genesis dan sifat kimia yang hampir seragam, terkecuai pada sifat
fisika dimana adanya perbedaan pada parameter tekstur tanah
pada profil I, II, dan IV yang berstektur pasir geluhan dan jenis
tanahnya dikategorikan sebagai tanah Inceptisol dengan profil III
yang berstektur pasiran dimana dimana tanahnya dikategorikan
sebagai tanah entisol. Topografi yang miring sangat mempengaruhi
proses genesis pada tanah-tanah memilik tingkat kelerengan berkisar
antara 3-150/0. Sedangkan untuk daerah selo Kabupaten Boyolali
merupakan wilayah dataran rendah dengan perbukitan dan
pegunungan, berada pada ketinggian 700 meter diatas permukaan
laut. Dan titik tertinggi berada pada daerah ini 1.500 meter. Dan
tanah di Selo juga menjadikan tanah subur akibat dari aktivitas
gunung Merbabu dan gunung Merapi
 Bahwa ahli menyatakan Berdasarkan pengetahuannya hal ini sudah
tidak dapat dikatakan sebagai perbanyakan benih yang sama
karena sudah ditanam di daerah yang berbeda yang awalnya
ditanam di daerah Cangkringan lalu ditanam kembali di daerah Selo,
sehingga menghasilkan hasil panen yang berbeda, Otomatis dari hasil

120 | L A W F I R M
panen yang berbeda menghasilkan benih yang berbeda. Jadi benih
yang diperbanyak merupakan benih yang berbeda
 Bahwa Benih merupakan hasil dari sebuah tanaman yang diolah
untuk dijadikan proses menjadi tanaman baru.

- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi NURDIN menjelaskan lahan PT.


Ambo Putra Utama berada di Kecamatan Selo, Boyolali
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi NURDIN menjelaskan hasil panen
dari penanaman benih Kopi Merapi di lahan PT. Ambo Putra Utama
sebagian digunakan untuk perbanyakan
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Abdullah
Dengan Demikian Unsur “Memproduksi atau memperbanyak benih”
Tidak Terbukti Secara Sah Menurut Hukum.

3. Unsur “Tanpa persetujuan pemegang hak PVT”

- Bahwa yang dimaksud Hak Perlindungan Varietas Tanaman dalam


pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 ialah hak
khusus yang diberikan negara kepada pemulia dan/atau
Pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman untuk
menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi
persetujuan kepada orang atau badan hukum lainuntuk
menggunakannya selama waktu tertentu.
- Bahwa menurut Pasal 5 ayat (1) Undang-undang RI Nomor 29
tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman yang
dimaksud pemegang hak PVT adalah pemulia atau orang
atau badan hukum, atau pihak lain yang menerima lebih
lanjut hak PVT dari pemegang hak PVT sebelumnya.
- Bahwa persetujuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) ialah kata sepakat (antara kedua belah pihak) atau
sesuatu (perjanjian dan sebagainya) yang telah disetujui oleh
kedua belah pihak dan sebagainya.

121 | L A W F I R M
- Bahwa yang dimaksud tanpa persetujuan adalah tidak
adanya kata kesepakatan yang terjadi sebelumnya atau
tidak ada izin yang diberikan oleh pihak yang memiliki hak.
- Bahwa yang dimaksud izin menurut definisi yaitu perkenan
atau pernyataan mengabulkan. Izin secara khusus adalah
suatu persetujuan penguasa untuk dalam keadaan tertentu
menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan peraturan
perundang-undangan, sedangkan secara garis besar
perizinan adalah prosedur atau tata cara yang mengatur
hubungan masyarakat dengan negara dalam hal adanya
masyarakat yang memohon izin.
- Menurut N.M. Spelt dan J.B.J.M. ten Berge, izin merupakan
suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-
undang atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan
tertentu menyimpang dari ketentuan larangan perundang-
undangan (izin dalam arti sempit) berdasarkan apa yang
dikatakan oleh Spelt dan ten Berge, dalam izin dapat
dipahami bahwa suatu pihak tidak dapat melakukan sesuatu
kecuali diizinkan, artinya kemungkinan untuk seseorang atau
suatu pihak tertutup kecuali diizinkan oleh pemerintah.
Dengan demikian, pemerintah mengikatkan perannya dalam
kegiatan yang dilakukan oleh orang atau pihak yang
bersangkutan.
- Bahwa yang dimaksud “Tanpa Persetujuan Pemegang Hak
PVT” ialah tidak adanya kesepakatan antara pihak yang satu
dengan pihak pemegang hak PVT atau tidak adanya izin
yang diberikan oleh pemegang hak PVT kepada pihak lain
untuk menggunakan varietasnya dengan tujuan lain.
-
- Bahwa Berdasarkan BAP keterangan saksi Syarwani menerangkan
bahwa ia tidak mengetahui mengenai IQBAL ZAKY yang merupakan
Direktur Utama PT. Ambo Putra Utama telah memproduksi benih kopi
miliknya.
- Bahwa berdasarkan BAP keterangan saksi Syarwani menerangkan
PT. Sejahtera Kopi Merapi yang merupakan perusahaan miliknya

122 | L A W F I R M
yang bergerak di bidang produksi kopi telah menyepakati kontrak
kerjasama dengan PT. Ambo Putra Utama yang bergerak di bidang
distribusi dan peralatan kopi.
- Bahwa berdasarkan BAP keterangan saksi Syarwani menerangkan
bahwa ia telah mendaftarkan varietas kopinya di Kementrian
Pertanian, untuk mendapatkan sertifikat perlindungan Varietas
tanaman.

- Berdasarkan BAP keterangan saksi Syarwani menerangkan bahwa


IQBAL ZAKY telah melanggar kontrak kerjasama yang dimana
kesepakatannya yaitu PT. Ambo Putra Utama hanya
mendistribusikan produk kopi merapi dengan merek MISS dari PT.
Sejahtera kopi merapi Namun disisi lain PT. Ambo Putra Utama malah
mendistribusikan kopi merapi dengan merek lain yaitu Lemon Seet
Coffee.

- Bahwa berdasarkan BAP keterangan saksi Syarwani menjelaskan


Kesepakatan yang tertuang dalam kontrak kerja sama antara PT.
Sejahtera Kopi Merapi dan PT. Ambo Putra Utama salah satunya
adalah PT. Ambo Putra Utama hanya bertugas memasarkan
Produksi Kopi Miliknya.
- Bahwa berdasarkan BAP keterangan saksi Tika Martha bahwa benar
saksi sama sekali tidak mengetahui mengapa ANAM MAULANA
meminta benih kopi merapi kepada saksi

Dengan demikian salah satu unsur yaitu ” Tanpa persetujuan


pemegang hak PVT” telah terbukti secara sah menurut hukum

4. Unsur “Yang menyuruh melakukan”

pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana

Rumusan turut serta dalam tindak pidana tertuang dalam Pasal 55


Ayat 1 KUHP sebagai perlaku suatu tindak pidana akan dihukum yaitu
kesatu, kepada mereka yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut
serta melakukan perbuatan dan kedua, kepada mereka ya dengan
memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan

123 | L A W F I R M
atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau dengan memberikan
kesempatan, sarna atau keterangan dengan sengaja membujuk atau
menganjurkan orang lain supaya melakukan suatu perbuatan.
Turut melakukan dan pembantuan merupakan bentuk penyertaan
yang diatur dalam Pasal 55 dan Pasal 56 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP). Kedua bentuk ini tidak begitu mudah untuk
membedakannya, sebab undang-undang sendiri tidak membuat
penjelasan dan batasannya.
Kenyataannya baik dalam teori maupun dalam praktik, kadang-
kadang sangatlah sulit untuk menentukan batasan atau ukuran antara
perbuatan turut melakukan dan pembantuan, karena kedua bentuk ini
hampir sama sehingga diantara kalangan pakar hukum pidana atau para
sarjana hukum pidana mempunyai pemahaman atau penafsiran yang
berbeda-beda.
Lamintang dalam buku Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia,
Bandung, Sinar Bru, 1984 hlm. 101 mengemukakan bahwa, bentuk-bentuk
keturutsertaan yang ada menurut Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP adalah :

1. Doen plegen atau menyuruh melakukan

2. Medeplegen atau turut melakukan

3. Uitlokken atau menggerakkan orang lain

4. Medeplichtigheid atau membantu melakukan

Marpaung dalam Buku Unsur-Unsur Perbuatan Yang Dapat Dihukum


(Delik), Jakarta, Sinar Grafika, 1991, hlm 94, mengemukakan bahwa,
berdasarkan Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP terdapat lima peranan pelaku
yaitu :

1. Orang yang melakukan

2. Orang yang menyuruh melakukan

3. Orang yang turut melakukan

4. Orang yang sengaja membujuk

5. Orang yang membantu melakukan

124 | L A W F I R M
Para ahli hukum pidana tersebut meskipun berbeda penggunaan
istilah mengenai bentuk dan jumlah jenis penyertaan itu sendiri, akan
tetapi pada dasarnya mereka semua berada pada konteks yang sama,
yaitu berlandaskan pada makna yang terkandung dalam Pasal 55 dan
Pasal 56 KUHP.

Menurut Wirjono Prodjodikoro dalam bukunya yang berjudul Asas-


Asas Hukum Pidana di Indonesia, mengutip pendapat Hazewinkel-Suringa,
Hoge Raad Belanda yang mengemukakan dua syarat bagi adanya turut
serta melakukan tindak pidana, yaitu: Kesatu, kerja sama yang disadari
antara para turut pelaku, yang merupakan suatu kehendak bersama di
antara mereka; Kedua, mereka harus bersama-sama melaksanakan
kehendak itu.

Menurut Samosir bahwa berdasarkan rumusan Pasal 55 ayat (1) sub


2 KUHP unsur-unsur penganjuran atau menggerakkan itu terdiri atas :

1. Mempergunakan cara-cara tertentu

2. Orang yang dipergunakan itu mempunyai unsur sengaja untuk


melakukan sesuatu tindak pidana sehingga dapat
dipertanggungjawabkan dari sudut hukum pidana.

Penegak hukum untuk melakukan pemeriksaan terhadap para


pembuat delik yang bernuansa keturutsertaan di dalam pikiran mereka
senantiasa ditanamkan praduga bahwa walaupun pelaku delik terdiri atas
beberapa orang, akan tetapi tidak semua pembuat delik itu mengambil
bagian yang sama tentu ada perbedaan tindakan atau keterlibatan
dalam mewujudkan delik, selanjutnya pihak penyidik akan
menggolongkan siapa yang berposisi sebagai orang yang melakukan,
orang yang turut melakukan dan sebagainya. Kendatipun demikian,
namun untuk menggolongkan siapa sebagai orang yang turut melakukan
atau siapa-siapa sebagai orang yang membantu tentunya hanya dapat
dilihat secara kasuistis.

125 | L A W F I R M
Menurut R. Soesilo dalam Buku KUHP serta Komentar-komentarnya,
Politeia, 1991 bahwa turut melakukan (medepleger) dalam arti kata
bersama-sama melakukan. Sedikit-dikitnya harus ada dua orang yaitu
orang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan
(medepleger) tindak pidana. Kedua orang itu semuanya melakukan
perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan elemen dari peristiwa tindak
pidana itu. Tidak boleh misalnya hanya melakukan perbuatan persiapan
saja atau perbuatan yang sifatnya hanya menolong, sebab jika demikian,
maka orang yang menolong itu tidak masuk “medepleger” akan tetapi
dihukum sebagai “membantu melakukan” (medeplichtige) dalam Pasal 56
KUHP.

Penjelasan Pasal 56 KUHP ini dikatakan bahwa elemen “sengaja”


harus ada dalam unsur membantu melakukan (medeplichtige), sehingga
orang yang secara kebetulan dengan tidak mengetahui telah
memberikan kesempatan, daya upaya, atau keterangan untuk melakukan
kejahatan itu tidak dihukum. Niat untuk melakukan kejahatan itu harus
timbul dari orang yang diberi bantuan, kesempatan, daya upaya atau
keterangan itu.

- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ANAM MAULANA


menjelaskan hasil rapat direksi saksi diperintahkan oleh IQBAL
ZAKY selaku direktur utama PT. Ambo Putra Utama untuk mencari
benih kopi merapi dan metode pengolahannya dengan
menemui TIKA MARTHA yang bekerja pada bagian pembibitan
PT.Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi ANAM MAULANA
menerangkan Bahwa pada tanggal 17 April 2018 saksi bertemu
dengan IQBAL ZAKY dan AYYUB SAPUTRA sebagai ketua
kelompok tani lokal kebun selo, dipertemuan tersebut IQBAL ZAKY
memerintahkan NOFAL agar mencari lahan baru seluas 5 H (Lima
Hektar) milik petani lokal yang berada di sekitaran lahan
PT.Ambo Putra Utama untuk ditanami benih kopi merapi dan
menyisihkan sebagian hasil panen kopi merapi kedua
mendatang untuk ditanami di lahan tersebut.

126 | L A W F I R M
Bahwa berdasarkan hasil penggeledahan yang dilakukan
oleh tim penyidik ditemukan HP milik IQBAL ZAKY yang berisi
pesan singkat tentang bagaimana perkembangan
pencarian benih dan metode pengolahan kopi merapi
kepada ANAM MAULANA.

Dengan Demikian Unsur “Yang menyuruh melakukan”


Terbukti Secara Sah Menurut Hukum

Dakwaan Kedua Pasal 17 ayat (1) jo. Pasal 14 Undang-Undang RI Nomor


30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang jo. pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHPidana Uang, dengan unsur-unsur sebagai berikut :

1) Barangsiapa
2) Dengan Sengaja dan Tanpa Hak
3) Memperoleh atau menguasai rahasia dagang dengan cara
yang bertentangan dengan perundang-undangan yang
berlaku.
4) Menyuruh melakukan

bahwa adapun urain terkait dengan pembuktian unsur-unsur adalah


sebagai berikut :

1. Unsur “Barangsiapa”

- Bahwa yang dimaksud barang siapa menurut hukum pidana


adalah siapa saja sebagai subjek hukum dan didalam
melakukan perbuatan pidana ia mampu dan dapat
mempertanggung jawabkannya menurut hukum.
- Bahwa, menurut Sudikno Mertokusumo, “Subyek hukum
(subjectum juris) adalah segala sesuatu yang dapat
memperoleh, mempunyai atau menyandang hak dan
kewajiban dari hukum, yang terdiri dari;

127 | L A W F I R M
- orang (natuurlijkepersoon);
- dan badan hukum (rechtspersoon)adalah organisasi atau
kelompok manusia yang mempunyai tujuan tertentu yang
dapat menyambungkan hak dan kewajiban, yang termasuk
dalam kelompok badan hukum misalnya adalah negara dan
perseroan terbatas (PT).”

- Bahwa rumusan “Barang Siapa” dalam hukum pidana adalah


untuk menunjukan subjek hukum pelaku tindak pidana.
Adapun yang dimaksud dengan pengertian barang siapa
adalah siapa saja, dimana setiap orang, baik laki-laki atau
perempuan tanpa membedakan jenis kelamin maupun
badan hukum dapat merupakan subjek hukum atau pelaku
tindak pidana, yang sehat akal pikirannya serta mampu
mempertanggung jawabkan atas perbuatan yang
didakwakan kepadanya.
- Bahwa secara teoritik kemampuan bertanggungjawab dapat
diartikan sebagai kondisi batin yang normal atau sehat dan
mampunya akal seseorang dalam membeda-bedakan hal-
hal yang baik dan yang buruk atau dengan kata lain mampu
menginsyafi sifat melawan hukumnya suatu perbuatan dan
sesuai dengan keinsyafan itu mampu menentukan
kehendaknya;
- Bahwa orang perorangan dapat berarti siapa pun yang
dapat melakukan perbuatan hukum dan menimbulkan akibat
hukum atau dengan kata lain subjek hukum. Namun, apakah
orang yang melakukan perbuatan kemudian dijatuhi
hukuman pidana, tergantung apakah dalam melakukan
perbuatan hukum itu orang tersebut melakukan kesalahan
atau tidak. Seseorang dapat dikatakan mempunyai kesalahan
menyangkut masalah pertanggungjawaban pidana;
- Bahwa menurut Sudarno agar seseorang memiliki aspek
pertanggungjawaban pidana terdapat beberapa syarat yang
harus dipenuhi, yaitu :
1. Adanya tindakan pidana yang dilakukan oleh pembuat;

128 | L A W F I R M
2. Adanya unsur kesalahan serupa berupa kesengajaan atau
kealpaan;
3. Adanya pembuatan yang mampu bertanggungjawab;
4. Tidak adanya alasan pemaaf.
- Bahwa Yang Dimaksud agar mampu mempertanggung
jawabkan atas perbuatan yang didakwaan yakni Setiap
Subjek hukum yang Cakap Hukum. Yang dimaksud dengan
Cakap Hukum adalah seseorang dianggap oleh hukum
mampu untuk bertindak sendiri dalam melaksanakan hak dan
kewajibannya serta dapat mempertanggungjawabkan
perbuatannya dan tidak digantungkan pada kualitas atau
kedudukan tertentu.
- Bahwa yang dimaksud dengan Cakap Hukum haruslah
memenuhi salah satu dari 3 unsur, yaitu Cukup Umur, Tidak
Dalam Keadaan Terganggu Jiwanya atau Tidak Sehat Akal
Pikirannya.
- Bahwa dalam hukum pidana indonesia terdapat beberapa
pendapat mengenai apa yang dimaksud Cukup Umur.
Menurut KUHP, cukup umur dimaksudkan kepada seseorang
yang belum mencapai umur 21 Tahun dan belum pernah
kawin sebelumya. Bahwa menurut Pasal 1 Ayat 1 Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1997, dijelaskan bahwa anak adalah
orang yang telah mencapai umur 8 Tahun tetapi belum
mencapai umur 18 Tahun. Sehingga menurut pasal ini,
seseorang dianggap cukup umur ketika telah mencapai usia
18 tahun karena diusia seperti itu manusia sudah mampu
bertanggungjawab.
- Bahwa Menurut Van Hamel, orang mampu bertanggung
jawab harus memenuhi tiga syarat yaitu mampu untuk
menginsyafi makna dan akibat sungguh-sungguh dari
perbuatannya sendiri, Mampu untuk menginsyafi bahwa
perbuatannya itu bertentangan dengan ketertiban
masyarakat, Mampu untuk menentukan kehendaknya dalam
melakukan perbuatannya.

129 | L A W F I R M
- Bahwa Menurut Simons, mampu bertanggung jawab adalah
mampu menginsyafi sifat melawan hukumnya perbuatan dan
sesuai dengan keinsyafan itu mampu untuk menentukan
kehendaknya.
- Bahwa Menurut Moeljatno bahwa untuk adanya kemampuan
bertanggung jawab harus ada kemampuan untuk membeda-
bedakan antara perbuatan yang baik dan yang buruk yang
sesuai dengan hukum dan yang melawan hukum dan
kemampuan untuk menentukan kehendaknya menurut
keinsyafan tentang baik dan buruknya perbuatan.
- Menurut Yurisprudensi “Barangsiapa” sebagai subjek hukum
pendukung hak dan kewajiban yang sehat akal pikirannya
dan dapat dimintakan pertanggungjawaban hukum atas
perbuatannya.
- Bahwa untuk menentukan apakah seorang terdakwa Sehat
AKAL Pikirannya atau tidak, kita dapat mengacu kepada 3
standar yang diakui secara internasional oleh para pakar
psikologi forensic.Standar pertama yang dapat digunakan
adalah The M'naghten Rule, diundangkan Di England pada
Tahun 1843. Peraturan ini menyatakan bahwa suatu
pembelaan insanitas dapat diterima jika dapat dibuktikan
bahwa orang yang melakukan perbuatan melanggar hukum
itu "Melakukannya dalam keadaan terganggu nalarnya,
akibat penyakit jiwa, seperti tidak mengetahui hakikat dan
kualitas perbuatan yang dilakukannya; atau, kalaupun dia
mengetahuinya, dia tidak mengetahui bahwa yang
dilakukannya itu salah."Standar yang kedua adalah The
Durham Standard. Standar Durham menyatakan bahwa
"Seorang terdakwa tidak bertanggung jawab atas
kejahatannya kalau perbuatannya yang melanggar hukum itu
merupakan akibat dari penyakit mental atau ganguan
mental." pada standar ini, keAhlian dari para ahli dari profesi
kesehatan memegang peranan yang sangat penting, karena
sangat mempengaruhi putusan. Standar ketiga disebut Ali
Standard dari The American Law Institute. Standar ini

130 | L A W F I R M
menyatakan bahwa terdakwa tidak bertanggung jawab
untuk suatu perbuatan kriminal kalau merupakan akibat dari
penyakit atau gangguan mental yang sedemikian rupa
sehingga sangat berkurang kapasitasnya untuk memahami
kriminalitas perbuatan tersebut atau untuk mematuhi hukum.
Standar Ali dipandang sebagai yang paling liberal karena
perbuatan kriminal dapat dimaafkan kalau penyakit mental
mengakibatkan sangat berkurangnya kapasitas untuk
memahami apa yang sedang dilakukan (cognitive deficit)
atau tidak mampu mengontrol perilaku (Volitional Deficit).
- Bahwa dari ketiga standar di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa tidak selamanya seseorang yang terganggu jiwanya
tidak dapat dijatuhi pidana. Ia baru tidak dapat dijatuhi
pidana apabila gangguan jiwanya berkaitan dengan tindak
pidana yang dilakukannya. Sebagai contoh, seseorang yang
menderita gangguan jiwa kleptomania tidak dapat dipidana
ketika ia mengutil barang-barang tertentu milik orang lain.
Akan tetapi, ketika ia melakukan pembunuhan, tentu saja ia
tetap harus dipidana.
- Bahwa dalam unsur Barang Siapa tersebut mengacu pada
seseorang yang memiliki jabatan Direksi Utama dalam suatu
perusahaan, dapat digunakan dasar pertimbangan
berdasarkan prinsip Business Judgement Rule yang
merupakan suatu prinsip hukum yang berasal dari sistem
Common Law dan merupakan Derivative dari hukum
Korporasi di Amerika Serikat, yang pengertiannya dalam
Black’s Law Dictionary, melindungi direksi atas setiap
keputusan bisnis yang merupakan transaksi perseroan, selama
hlal tersebut dilakukan dalam batas-batas kewenangan
dengan penuh kehati-hatian dan i’tikad baik.
- Bahwa tidak setiap keputusan dapat memberi keuntungan
bagi perseroan, seperti lazimnya dalam dunia usaha pasti ada
untung dan ada rugi. Meskipun begitu, direksi dalam
mengambil keputusan harus dengan kehati-hatian dan i’tikad
baik.

131 | L A W F I R M
- Bahwa suatu ukuran dapat diberlakukannya konsep Business
Judgement Rule dalam peraturan Perundang-undangan
Indonesia terdapat dalam pasal 97 ayat (5) Undang-undang
nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas,yakni:
A. Adanya kerugian yang timbul bukan karena kesalahan
atau kelalaian;
B. Beritikad baik dan penuh kehati-hatian untuk kepentingan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
C. Tidak mempunyai benturan kepentingan;
D. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian tersebut.
- Bahwa karena atas dasar bukan kepentingan pribadi maka
yang seharusnya yang menjadi subyek hukum dalam unsur ini
adalah korporasi itu sendiri.
- Bahwa menurut C.M.V Clarkson ada beberapa doktrin yang
dapat dijadikan alasan mengapa korporasi dapat ditindak
pidana yaitu:
c) Identification Doctrine
Doktrin ini menjelaskan bila seseorang yang cukup senior
dalam struktur korporasi, atau dapat mewakili korporasi
melakukan suatu kejahatan dalam bidang
jabatannya,maka perbuatan dan niat orang itu dapat
dihubungkan dengan korporasi. Korporasi dapat
diidentifikasi pertanggungjawabannya secara langsung.
d) Aggregation Doctrine
Menurut pendekatan ini, tindak pidana tidak hanya bisa
diketahui atau dilakukan oleh satu orang. Oleh karena
itu, perlu mengumpulkan semua tindakan dan niat dari
beberapa orang yang relevan dalam korporasi tersebut,
untuk memastikan apakah secara keseluruhannya
tindakan mereka akan merupakan suatu kejahatan
atau senilai dengan apabila perbuatan dan niat itu
dilakukan oleh satu orang.
- Bahwa dalam perkara ini, orang atau person yang
didakwakan dan diajukan kepersidangan telah melakukan

132 | L A W F I R M
tindak pidana pelanggaran Perlindungan Varietas tanaman
adalah terdakwa IQBAL ZAKY alias IQBAL.
- Bahwa dalam perkara ini yang diduga termasuk dengan
barangsiapa adalah terdakwa IQBAL ZAKY alias IQBAL, selaku
subyek hukum yang diperiksa dan membenarkan identitasnya
dalam BAP.
- Bahwa Terdakwa Iqbal Zaky alias Iqbal merupakan Direktur
Utama PT. Ambo Putra Utama yang beralamat di jalan Gito
Gati Nomor 7, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta.
- Bahwa merunut pada prinsip Business Judgement Law dimana
semua tindakan Terdakwa semata-mata demi kepentingan
perusahaan dan tidak ada dasar kepentingan pribadi.
- Bahwa tindakan Terdakwa merupakan atas dasar itikad baik
tanpa adanya maksud mengambil Hak Varietas Tanaman
orang lain.
- Bahwa karena atas dasar bukan kepentingan pribadi maka
yang seharusnya yang menjadi subyek hukum dalam unsur ini
adalah korporasi itu sendiri.
- Bahwa korporasi yang dimaksud adalah PT. Ambo Putra
Utama dimana tempat terdakwa Bekerja.
- Bahwa berdasarkan BAW saksi Slamet Hartanto menjelaskan
bahwa saksi menginstruksikan kepada Nanang Ahmad selaku
komisaris untuk mengadakan rapat guna mengevaluasi dan
mencari cara mengatasi kerugian PT. Ambo Putra Utama.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi Nanang Ahmad
menjelaskan atas instruksi dari Slamet Hartanto, maka saksi
menyuruh Terdakwa Iqbal Zaky selaku Direktur Utama untuk
mengadakan rapat yang dihadiri Novia Elvianti selaku
Sekretaris, Anam Maulana selaku Direktur Operasional, dan
Ernawati selaku Direktur Keuangan.
- Bahwa dalam rapat tersebut Nanang Ahmad memberikan
saran untuk mencari bibit kopi yang setara dengan Kopi
Merapi.

133 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Saksi Novia Elvianti menjelaskan
bahwa Saksi Anam Maulana ikut menyetujui saran yang
diajukan oleh Nanang Ahmad.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Novia Elvianti menjelaskan
bahwa karena merupakan hasil keputusan rapat maka
Terdakwa menyuruh Anam Maulana untuk mencari Bibit Kopi
Merapi.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Ahli Prof. Dr. Sudirman Baso,
SH.,MH menjelaskan bahwa korporasi dapat dimintai
pertanggungjawaban dari apa yan telah dilakukan oleh
komponen-komponennya atau agen-agennya, tindakan ini
dikenal dengan istilah “actus reus” yang berarti bahwa
perbuatan dilakukan harus dalam lingkup kekuasaannya,
yang dengan kata lain dalam menjalankan tugas itu masih
dalam cakupan tugas korporasi. Keberadaan korporasi
tidaklah dibentuk tanpa suatu tujuan dan pencapaian tujuan
korporasi tersebut, selalu diwujudkan melalui perbuatan
perbuatan manusia alamiah. Oleh karena itu, kemampuan
bertanggungjawab oleh orang-orang berbuat untuk dan atas
nama korporasi dialihkan menjadi kemampuan
bertanggungjawab korporasi sebagai subyek tindak pidana.

Dengan Demikian Unsur “Barangsiapa” Tidak Terbukti Secara Sah


Menurut Hukum.

A. Unsur “Dengan Sengaja Dan Tanpa Hak”

Bahwa yang dimaksud dengan “Dengan Sengaja” menurut


Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dimaksudkan
(direncanakan) memang sengaja, dan tidak secara
kebetulan. Bahwa dalam ilmu pengetahuan dikenal
beberapa macam kesengajaan :
dolus premeditatus

134 | L A W F I R M
Bentuk ini mengacu pada rumusan delik yang mensyaratkan unsur
“dengan rencana lebih dahulu” (met voorbedachte rade) sebagai
unsur yang menentukan dalam pasal. Ini terdapat dalam delik-delik
yang dirumuskan dalam pasal 363, 340, 342 KUHP.
Istilah tersebut meliputi bagaimana terbentuknya “kesengajaan”
dan bukan merupakan bentuk atau tingkat kesengajaan. Menurut
M.v.T. untuk “voorbedachte rade” diperlukan “saat memikirkan
dengan tenang” (een tijdstip van kalm overleg, van bedaard
nedenken). Untuk dapat dikatakan “ada rencana lebih dulu”, si
pelaku sebelum atau ketika melakukan tindak pidana tersebut,
memikirkan secara wajar apa yang ia lakukan atau yang akan ia
lakukan. Maksudnya tidak ada ketentuan berapa lamanya harus
berlaku diantara saat timbulnya maksud untuk melakukan
perbuatan itu dengan saat dilaksanakannya. Akan tetapi, nyatalah
harus ada suatu antara dimana ia dapat menggunakan pikirannya
tentang guna merencanakan segala sesuatunya.
- dolus determinatus dan indeterminatus
- Unsurnya ialah pendirian bahwa kesengajaan dapat lebih pasti atau
tidak. Pada dolus determinatus, pelaku misalnya menghendaki
matinya orang tertentu, sedang pada dolus indeterminatus pelaku
misalnya menembak ke arah gerombolan orang atau menembak
penumpang-penumpang dalam mobil yang tidak mau disuruh
berhenti, atau meracun reservoir air minum, dan sebagainya.
- dolus alternativus
- Dalam hal ini, sipelaku menghendaki atau A atau B, akibat yang
satu atau yang lain
- dolus indirectus, Versari in re illicita
- Ajaran tentang “dolus indirectus” mengatakan, bahwa semua
akibat dari perbuatan yang disengaja, dituju atau tidak dituju,
diduga atau tidak diduga, itu dianggap sebagai hal yang
ditimbulkan dengan sengaja. Ajaran ini dengan tegas ditolak oleh
pembentuk undang-undang.
- dolus directus

135 | L A W F I R M
- Ini berarti, bahwa kesengajaan sipelaku tidak hanya ditukaun
kepada perbuatannya, melainkan juga kepada akibat
perbuatannya.
- dolus generalis
- Pada delik materiil harus ada hubungan kausal antara perbuatan
terdakwa dan akibat yang tidak dikehendaki undang-undang.

- Bahwa Tanpa hak yaitu setiap perbuatan yang melanggar hukum


tertulis (peraturan perundang-undangan) dan atau asas-asas hukum
umum dari hukum tidak tertulis.

Van Bemmel menguraikan Tanpa hak adalah bertentangan dengan


ketelitian yang pantas dalam pergaulan masyarakat mengenai orang lain
atau barang,

Bertentangan dengan kewajiban yang ditentukan oleh undang-


undang, tanpa hak atau wewenang sendiri, bertentangan dengan hak
orang lain, dan bertentangan dengan hukum objektif.

Kehendak atau apa yang kehendaki pengetahuan atau apa yang


diketahui dan “sengaja” selalu di arahkan pada unsur apa yang tertulis di
depan kata sengaja. Dengan dua pedoman tersebut dan lazim di
gunakan untuk mengartikan dan membuktikan sengaja yang
dicantumkan dalam rumusan tindak pidana dengan demikian rumusan
“dengan sengaja” mengandung :

a. Pembuat menghendaki menggunakan rahasia dagang dari


pihak lain. Untuk menghendaki ia mengetahui bahwa yang
digunakan adalah rahasia pihak lain.
b. Pembuat menyadari bahwa menggunakan rahasia dagang
dengan pihak lain melawan hukum.

- Bahwa dalam fakta-fakta persidangan saksi ANAM MAULANA


menerangkan bahwa ia ditugaskan oleh IQBAL ZAKY untuk mencari
metode pengolahan kopi merapi dan memerintahkan untuk
menemui TIKA MARTHA yang bekerja di bagian pembibitan PT.
Sejahtera Kopi Merapi.

136 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Terdakwa menjelaskan bahwa
Terdakwa menyuruh meminta metode untuk mengantisipasi kerugian
yang lebih besar
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Terdakwa menjelaskan bahwa
Terdakwa tidak mengetahui bahwa metode yang diperoleh Anam
Maulana merupakan sebuah Rahasia Dagang.
- Bahwa Berdasarkan BA Sidang Fendi Affandy menjelaskan bahwa
sebenarnya semua metode roasting hampir sama dan hanya sedikit
perbedaan.

Dengan demikian unsur “Dengan Sengaja dan Tanpa Hak” Tidak


Terbukti Secara Sah Menurut Hukum.

B. Unsur “Memperoleh atau menguasai Rahasia Dagang Dengan Cara


Yang Bertentangan Perundang-undangan yang Berlaku”

Bahwa yang dimaksud dengan kata “Memperoleh” dalam Kamus


Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah mendapat (mencapai dan
sebagainya) sesuatu dengan usaha.

Bahwa usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai


atau mendapatkan sebuah tujuan yang mana maksud dengan tujuan
dapat berupa barang, keuntungan, upah atau laba usaha.

Bahwa menurut Prof. Dr. J.S. Badudu dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, mengatakan bahwa : ”Pemanfaatan adalah hal, cara, hasil
kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna” Dan definisi lain dari
manfaat dikeluarkan oleh Dennis Mc Quail dan Sven Windahl, yakni
: ”Manfaat merupakan harapan sama artinya dengan explore
(penghadapan semata-mata menunjukan suatu kegiatan menerima)” .

Bahwa Dalam Pasal 2 Undang-Undang Rahasia Dagang dijelaskan


lebih lanjut bahwa lingkup perlindungan Rahasia Dagang adalah metode
produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain di

137 | L A W F I R M
bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak
diketahui masyarakat umum.

Bahwa Rahasia Dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh


umum di bidang teknologi dan/atau bisnis dimana mempunyai nilai
ekonomis karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.

Bahwa untuk mendapat perlindungan Rahasia Dagang tidak perlu


diajukan pendaftaran (berlangsung secara otomatis), karena undang-
undang secara langsung melindungi Rahasia Dagang tersebut apabila
informasi tersebut bersifat rahasia, bernilai ekonomis dan dijaga
kerahasiaannya, kecuali untuk lisensi Rahasia Dagang yang diberikan.

Adapun Rahasia Dagang yang mendapat perlindungan , apabila


informasi itu:
1. Bersifat rahasia nilai ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya melalui
upaya sebagaimana mestinya.
2. Hanya diketahui oleh pihak tertentu atau tidak diketahui secara umum
olehmasyarakat.
3. Sifat kerahasiaan informasi tersebut dapat digunakan untuk
menjalankan kegiatan atau usaha yang bersifat komersial atau dapat
meningkatkan keuntungan secara ekonomi.
4. Pemilik atau para pihak yang menguasainya telah melakukan langkah-
langkah yang layak dan patut.

Bahwa yang dimaksud menggunakan Rahasia Dagang Pihak Lain


adalah menggunakan atau mengambil manfaat dari informasi di bidang
teknologi yang dijaga kerahasiaannya milik orang lain.

Bahwa menurut ahli Rahasia Dagang memperoleh atau mengambil


Rahasia Dagang tanpa sepengetahuan dari pemilik Rahasia Dagang.
Contohnya ada suatu perusahaan menggunakan metode produksi,
metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain dibidang
teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi yang merupakan
suatu Rahasia Dagang dari perusahaan lain dan digunakan tanpa
sepengetahuan pemilik Rahasia Dagang, perbuatan ini yang disebut

138 | L A W F I R M
dengan sengaja dan tanpa hak memperoleh atau menguasai Rahasia
Dagang.

Bahwa Maksud dari bertentangan dengan Undang-undang yang


berlaku adalah sesuatu perbuatan pidana yang merupakan ada
kepentingan umum yang dilanggar yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Bahwa yang dimaksud bertentangan dengan undang-undang yang


berlaku contohnya memperoleh rahasia dagang itu tanpa lisensi dari
pemegang rahasia dagang maka hal tersebut telah bertentangan
dengan hukum yang beraku.

- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi TIKA MARTHA menerangkan


bahwa ANAM MAULANA meminta benih dan metode produksi
kopi merapi kepadanya.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi TIKA MARTHA menerangkan
bahwa benar saksi memberikan benih kopi merapi kepada
ANAM MAULANA beserta Metode Pengolahan kopi Merapi
dalam bentuk sebuah buku metode pengolahan milik PT.
Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi TIKA MARTHA menerangkan
bahwa ia memberikan metode dan benih kopi merapi kepada
ANAM MAULANA karena ia di janjikan pekerjaan berupa
personal dan dijanji akan diberi imbalan 100 juta rupiah jika ingin
memberikan metode dan benih kopi merapi milik PT. Sejahtera
kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan hasil penggeledahan di kantor PT. APU
ditemukan barang bukti berupa buku metode pengolahan kopi
milik PT. Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ahli PROF. NINGSHI AYU
SASTRAWANI,S.H.,M.H menjelaskan Informasi dianggap dijaga
kerahasiaannnya apabila pemilik atau pihak-pihak yang
menguasainya telah melakukan upaya perlindungan melalui
langkah-langkah yang semestinya dan memadai untuk menjaga
dan mempertahankan kerahasiaan serta penguasanya.

139 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi ahli PROF. NINGSHI AYU
SASTRAWANI,S.H.,M.H memberikan contoh yang dimaksud
dengan upaya menjaga informasi seperti 1. Memasang tulisan
“SELAIN KARYAWAN DILARANG MASUK/STAFF ONLY”, 2. Mengikat
karyawan yang potensial membocorkan Informasi Penting
perusahaan dengan menandatangani pernyataan untuk
menjaga rahasia perusahaan atau sering dilakukan dengan
“CONFIDEANTILITY AGREEMENT” 3. Dokumen rahasia tertulis
disimpan dalam map yang lain, maka diberi tanda yang jelas
tulisan “RAHASIA”, “DILARANG MENG-COPY TANPA SEIZIN TERTULIS
DARI…”.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Ahli menjelaskan bahwa sesuai
dengan pasal 3 Ayat (2) UU Rahasia Dagang bahwa suatu
informasi dapat dikatakan rahasia apabila hanya diketahui oleh
pihak tertentu atau tidak diketahui secara umum oleh
masyarakat.
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Ahli menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan pihak tertentu adalah pihak yang berwenang
dalam pengetahuan pemilik informasi rahasia, maupun orang
yang dalam pengelolaan menguasai informasi tersebut. Misalnya
jika yang menjadi informasi adalah metode pengolahan maka
yang dimaksud dengam “Pihak Tertentu”nya adalah orang yang
berada di bagian pengolahan.
- Bahwa yang diduga merupakan informasi rahasia adalah
metode roasting kopi merapi
- Bahwa berdasarkan BA Sidang saksi TIKA MARTHA bahwa saksi
bekerja di bagian pembibitan yang dimana kewenanganya
mencakup dari proses pembenihan hingga panen.
- Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan
saksi TIKA MARTHA yang bekerja di bagian pembibitan, ahli
menarik kesimpulan bahwa saksi TIKA MARTHA tidak memiliki
kewenangan untuk mengetahui Informasi metode Roasting,
karena yang menjadi kewenangannya hanya mengurusi urusan
pembibitan hingga menjadi buah.

140 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan BA Sidang Ahli juga berkesimpulan
berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan Saksi TIKA
MARTHA , bahwa informasi tersebut sudah bukan informasi
rahasia karena jika merunut pada Pasal 3 ayat (2) TIKA MARTHA
tidak termasuk dalam unsur pihak tertentu.

Dengan Demikian Unsur “Memperoleh atau menguasai Rahasia


Dagang Dengan Cara Yang Bertentangan Perundang-undangan yang
Brelaku” Tidak Terbukti Secara Sah Menurut Hukum.

c. Unsur “Menyuruh melakukan”

Rumusan turut serta dalam tindak pidana tertuang dalam Pasal 55


Ayat 1 KUHP sebagai perlaku suatu tindak pidana akan dihukum yaitu
kesatu, kepada mereka yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut
serta melakukan perbuatan dan kedua, kepada mereka yang dengan
memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan
atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau dengan memberikan
kesempatan, sarna atau keterangan dengan sengaja membujuk atau
menganjurkan orang lain supaya melakukan suatu perbuatan.
Lamintang dalam buku Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia,
Bandung, Sinar Bru, 1984 hlm. 101 mengemukakan bahwa, bentuk-bentuk
keturutsertaan yang ada menurut Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP adalah :

1. Doen plegen atau menyuruh melakukan

2. Medeplegen atau turut melakukan

3. Uitlokken atau menggerakkan orang lain

4. Medeplichtigheid atau membantu melakukan

Bahwa yang dimaksud dengan “Melakukan” yaitu mengerjakan,


mengadakan (suatu perbuatan, tindakan, dsb): melaksanakan;
mempraktikkan; menunaikan; menjadikan (membuat dsb) berlaku;

141 | L A W F I R M
berbuat sesuatu thd (suatu hal, orang, dsb): mengabulkan (permintaan,
doa, dsb)

Bahwa Yang Dimaksud Dengan “Menyuruh Melakukan” Tidak


Diterangkan Dalam Undang-Undang Tentang Pengertiannya Namun Di
Dalam Mvt (Memorie Van Toelichting) Wvs Belanda Menyatakan Bahwa
Yang Menyuruh Melakukan Adalah Juga Dia Yang Melakukan Tindak
Pidana Akan Tetapi Tidak Secara Pribadi, Melainkan Dengan Perantaraan
Orang Lain Sebagai Alat Dalam Tangannya, Apabila Orang Lain Itu
Berbuat Tanpa Kesengajaan, Kealpaan, Atau Tanpa Tanggung Jawab
Karena Keadaan Yang Tidak Dikettahui, Disesatkan Atau Tunduk Pada
Kekerasan;

Bahwa Dalam Perbuatan “Menyuruh Melakukan (Doen


Plegen)”Terdapat Dua Kategori Orang, Yaitu Pembuat Penyuruh (Doen
Pleger) Dan Pembuat Perbuatan Materilnya (Manus Ministra);

Menurut R. Soesilo dalam Buku KUHP serta Komentar-komentarnya,


Politeia, 1991 bahwa turut melakukan (medepleger) dalam arti kata
bersama-sama melakukan. Sedikit-dikitnya harus ada dua orang yaitu
orang yang melakukan (pleger) dan orang yang turut melakukan
(medepleger) tindak pidana. Kedua orang itu semuanya melakukan
perbuatan pelaksanaan, jadi melakukan elemen dari peristiwa tindak
pidana itu. Tidak boleh misalnya hanya melakukan perbuatan persiapan
saja atau perbuatan yang sifatnya hanya menolong, sebab jika demikian,
maka orang yang menolong itu tidak masuk “medepleger” akan tetapi
dihukum sebagai “membantu melakukan” (medeplichtige) dalam Pasal 56
KUHP.

Penjelasan Pasal 56 KUHP ini dikatakan bahwa elemen “sengaja”


harus ada dalam unsur membantu melakukan (medeplichtige), sehingga
orang yang secara kebetulan dengan tidak mengetahui telah
memberikan kesempatan, daya upaya, atau keterangan untuk melakukan
kejahatan itu tidak dihukum. Niat untuk melakukan kejahatan itu harus
timbul dari orang yang diberi bantuan, kesempatan, daya upaya atau
keterangan itu.

142 | L A W F I R M
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi ANAM MAULANA di
persidangan menjelaskan hasil rapat direksi saksi diperintahkan
oleh IQBAL ZAKY untuk mencari benih kopi merapi dan metode
pengolahannya dengan menemui TIKA MARTHA yang bekerja
pada bagian pembibitan PT.Sejahtera Kopi Merapi.
- Bahwa berdasarkan keterangan saksi Anam Maulana di
persidangan menerangkan Bahwa pada tanggal 17 April 2018
saksi bertemu dengan IQBAL ZAKY dan NOFAL sebagai ketua
kelompok tani lokal kebun selo, dipertemuan tersebut IQBAL ZAKY
memerintahkan NOFAL agar mencari lahan baru seluas 5 H (Lima
Hektar) milik petani lokal yang berada di sekitaran lahan
PT.Ambo Putra Utama untuk ditanami benih kopi merapi dan
menyisihkan sebagian hasil panen kopi merapi kedua
mendatang untuk ditanami di lahan tersebut.
- Bahwa berdasarkan hasil penggeledahan yang dilakukan oleh
penyidik kepolisian ditemukan HP milik IQBAL ZAKY yang berisi
pesan whatsapp tentang perkembangan perintah pencarian
benih dan metode pengolahan kopi merapi kepada ANAM
MAULANA.

Dengan demikian unsur “Menyuruh melakukan” Telah Terbukti


Secara Sah Menurut Hukum.

KESIMPULAN

Bahwa berdasarkan penjabaran unsur diatas kami menyimpulkan


unsur” yang kami bantahkan dalam pasal:

Pasal 71 jo Pasal 6 Ayat (3) huruf a Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman jo
Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana

143 | L A W F I R M
- Unsur Barangsiapa
Bahwa dikaitkan dengan pernyataan saksi di persidangan dan
penjelasan ahli bahwasanya korporasi dapat dimintai
pertanggungjawaban dari apa yang telah dilakukan oleh
komponen-komponennya atau agen-agennya, tindakan ini
dikenal dengan istilah “actus reus” yang berarti bahwa
perbuatan dilakukan harus dalam lingkup kekuasaannya,
yang dengan kata lain dalam menjalankan tugas itu masih
dalam cakupan tugas korporasi. Keberadaan korporasi
tidaklah dibentuk tanpa suatu tujuan dan pencapaian tujuan
korporasi tersebut, selalu diwujudkan melalui perbuatan
perbuatan manusia alamiah. Oleh karena itu, kemampuan
bertanggungjawab oleh orang-orang berbuat untuk dan atas
nama korporasi dialihkan menjadi kemampuan
bertanggungjawab korporasi sebagai subyek tindak pidana.
- Unsur Dengan Sengaja
Bahwa Istilah met voorbedachte rade meliputi bagaimana
terbentuknya “kesengajaan” dan bukan merupakan bentuk atau
tingkat kesengajaan. Menurut M.v.T. untuk “voorbedachte rade”
diperlukan “saat memikirkan dengan tenang” (een tijdstip van kalm
overleg, van bedaard nedenken). Untuk dapat dikatakan “ada
rencana lebih dulu”, si pelaku sebelum atau ketika melakukan tindak
pidana tersebut, memikirkan secara wajar apa yang ia lakukan atau
yang akan ia lakukan. Maksudnya tidak ada ketentuan berapa
lamanya harus berlaku diantara saat timbulnya maksud untuk
melakukan perbuatan itu dengan saat dilaksanakannya. Akan
tetapi, nyatalah harus ada suatu antara dimana ia dapat
menggunakan pikirannya tentang guna merencanakan segala
sesuatunya. Sedangkan dalam kesaksian NOVIA ELVIANTI dan
pernyataan Terdakwa IQBAL ZAKY alias Iqbal mengemukakan pada
saat rapat Terdakwa secara spontan menyarankan untuk
memproduksi Kopi Merapi tanpa ada waktu untuk berpikir tenang
sehingga unsur ini tidak terbukti.

- Unsur Memproduksi dan memperbanyak benih

144 | L A W F I R M
 Bahwa dikaitkan dengan keterangan saksi dan keterangan ahli ditarik
kesimpulan bahwa benih yang menjadi objek perbanyakan bukanlah
benih yang sama dengan yang dituntutkan. Hal ini menurut ahli yang
hadir dpersidangan dipengaruhi oleh Tanah yang merupakan
komponen hidup dari lingkungan yang penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Tanahlah yang menentukan
penampilan tanaman. Kondisi kesuburan tanah yang relatif rendah
akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan
akhirnya akan mempengaruhi hasil. Sebelum melakukan budidaya
tanaman ada data yang harus diketahui yaitu Data kesuburan kimia,
fisika, dan biologis suatu lahan yang merupakan data awal yang
harus diketahui sebelum melakukan budidaya tanaman.
Pengelolaan lingkungan menimbulkan beberapa persoalan pada
erosi tanah, pergantian iklim, pola drainase dan pergantian dalam
komponen biotik pada ekosistem.
Pengaruh keadaan tanah dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Keadaan fisik tanah, yang ditentukan oleh struktur dan tekstur tanah,
karenanya pengaruhnya terhadap aerasi dan drainase tanah..
2) Keadaan kimia tanah yang ditentukan oleh kandungan zat hara di
dalam tanah.
3) Keadaan biologi tanah yang ditentukan oleh kandungan
mikro/makro flora dan fauna tanah yang bertindak sebagai resiklus
hara dalam tanah (dekomposisi).

Dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman


terdapat 3 fungsi tanah yang utama yaitu:

1) Memberikan unsur-unsur mineral, melayaninya baik sebagai medium


pertukaran maupun sebagai tempat persendian.
2) Memberikan air dan sebagai tempat cadangan air dimuka bumi.
3) Sebagai tempat berpegangan dan bertumbu untuk tegak
4) Penanaman benih ditempat yang berbeda akan berpotensi
mengjhasilkan hasil panen yang berbeda. Hal ini pun berlaku di dua
tempat yang pernah diteliti oleh ahli yaitu Kecamatan cangkringan
dan kecamatan Selo. Kecamatan Cangkringan berada didataran
tinggi, beriklim layaknya daerah dataran tinggi didaerah

145 | L A W F I R M
tropis`dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi
tercatat sampai 32oC dan suhu terendah mencapai 18oC, dan
bentengan wilayah dikecamatan tersebut berupa tanah tanah
yang berombak dan perbukitan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tanah-tanah diderah Cangkringan berkembang dari
bantuan induk adestik basaltic yang hampir semua jenis tanah
memiliki proses genesis dan sifat kimia yang hampir seragam,
terkecuai pada sifat fisika dimana adanya perbedaan pada
parameter tekstur tanah pada profil I, II, dan IV yang berstektur pasir
geluhan dan jenis tanahnya dikategorikan sebagai tanah Inceptisol
dengan profil III yang berstektur pasiran dimana dimana tanahnya
dikategorikan sebagai tanah entisol. Topografi yang miring sangat
mempengaruhi proses genesis pada tanah-tanah memilik tingkat
kelerengan berkisar antara 3-150/0. Sedangkan untuk Daerah selo
Kabupaten Boyolali merupakan wilayah dataran rendah dengan
perbukitan dan pegunungan, berada pada ketinggian 700 meter
diatas permukaan laut. Dan titik tertinggi berada pada daerah ini
1.500 meter. Dan tanah di Selo juga menjadikan tanah subur akibat
dari aktivitas gunung Merbabu dan gunung Merapi. Hal ini sudah
tidak dapat dikatakan sebagai perbanyakan benih yang sama
karena sudah ditanam di daerah yang berbeda yang awalnya
ditanam di daerah Cangkringan lalu ditanam kembali di daerah
Selo, sehingga menghasilkan hasil panen yang berbeda, Otomatis
dari hasil panen yang berbeda menghasilkan benih yang berbeda.
Jadi benih yang diperbanyak merupakan benih yang berbeda.

Pasal 17 Ayat (1) jo Pasal 14 Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang jo Pasal 55 Ayat (1)ke-1
KUHPidana.

- Unsur Barangsiapa
Unsur ini telah diuraikan dalam penjabaran unsur diatas

146 | L A W F I R M
- Unsur Dengan Sengaja
Unsur ini telah diuraikan dalam penjabaran unsur diatas

- Unsur Memperoleh atau Menguasai Rahasia Dagang


Dengan Cara Yang Bertentangan Dengan Undang-
Undang
Bahwa dikaitkan dengan keterangan saksi dan ahli menjelaskan
bahwa untuk dapat dikatakan sebagai informasi rahasia maka
perlu memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
dalam UU Rahasia Dagang . Ahli menjelaskan sesuai dengan
pasal 3 Ayat (2) UU Rahasia Dagang bahwa suatu informasi
dapat dikatakan rahasia apabila hanya diketahui oleh pihak
tertentu atau tidak diketahui secara umum oleh masyarakat.
Pihak tertentu yang dimaksud adalah pihak yang berwenang
dalam pengetahuan pemilik informasi rahasia, maupun orang
yang dalam pengelolaan menguasai informasi tersebut. Misalnya
jika yang menjadi informasi adalah metode pengolahan maka
yang dimaksud dengam “Pihak Tertentu”nya adalah orang yang
berada di bagian pengolahan. Berdasarkan fakta-fakta yang
terungkap di persidangan saksi TIKA MARTHA yang bekerja di
bagian pembibitan, ahli menarik kesimpulan bahwa saksi TIKA
MARTHA tidak memiliki kewenangan untuk mengetahui Informasi
metode Roasting, karena yang menjadi kewenangannya hanya
mengurusi urusan pembibitan hingga menjadi buah. informasi
tersebut sudah bukan informasi rahasia karena jika merunut pada
Pasal 3 ayat (2) TIKA MARTHA tidak termasuk dalam unsur pihak
tertentu.

Pengadilan ini akan menemukan Kebenaran materil ketika kita


semua, Majelis hakim, penuntut umum dan Penasihat Hukum memegang
teguh prinsip beyond reasonable doubt. Kami yakin pengadilan ini akan
memutus dengan tanpa ada keraguan dalam melihat perkara ini.

147 | L A W F I R M
Berhubung apa yang dilakukan oleh Terdakwa yang didakwakan
oleh Jaksa Penuntut Umum bukan merupakan perbuatan pidana maka
mengenai apa yang dilakukan oleh Terdakwa itu tidak ada alasan hukum
sama sekali untuk meminta pertanggungan-jawab Terdakwa.

VI. PERMOHONAN DAN PENUTUP

Majelis Hakim Yang Kami Muliakan,

Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Sidang Pengadilan Yang Berbahagia.

“Omnes legum servi sumus uti leberi esse possumus” (cicero). Sebuah
pernyataan yang kurang lebih mempunyai arti “kita semua adalah hamba
hukum sehingga kita dapat menjadi bebas”.

Kalau andai kata penilaian ataupun kesan kami tersebut di atas


tidak keliru dan kalau andaikata harapan kami tersebut bukan sekedar
harapan kosong belaka maka sah kiranya kalau kami “mengimbau”
Majelis Hakim untuk tidak sampai hanyut dibawa arus Tuntutan Jaksa
Penuntut Umum.

Jadi apabila hati nurani Majelis Hakim memang berpendapat dan


berkesimpulan bahwa Terdakwa secara sah dan meyakinkan tidak terbukti
bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya oleh Jaksa
Penuntut Umum maka bebaskanlah ia Terdakwa dari segala dakwaan.

Bahwa kenyataannya Terdakwa sudah pernah terlanjur ditahan oleh


Kejaksaan, itu adalah tanggungjawab moral dari pihak yang terlanjur keliru
secara “ringan tangan” menggunakan kewenangannya itu sendiri,
jangan sampai kekeliruan itu melahirkan kekeliruan baru berupa
menghukum Terdakwa.

148 | L A W F I R M
Kini di Bab ini kami hendak mengutip pesan dari beberapa
yuridprudensi, salah seorang di antaranya bahkan pernah menjadi Ketua
Mahkamah Agung.
Adalah Prof. Dr. Oemar Seno Adji yang mengingatkan kepada para
hakim agar sang hakim, dalam memeriksa dan memutus sesuatu perkara,
di samping dipersenjatai dengan hukum dan undang-undang, juga harus
dilengkapi dengan metode interpretasi.
Sementara hakim agung yang satunya lagi, Piola Isa, mengingatkan
agar hakim dalam memeriksa dan memutus sesuatu perkara tidak cuma
mendengarkan keterangan saksi saja tetapi juga harus memakai logika.
adapun yurisprudensi tetap Mahkamah Agung dalam beberapa
putusannnya antara lain putusan MA-RI No : 449 K/Pid/2001 Tanggal 17 mei
2001, Putusan MA-RI No: 424 k/Pid/2008 tanggal 22 mei 2008 dan Putusan
MA-RI No : 2161 K/Pid/2008 tanggal 14 Mei 2008 mengatakan
bahwa,”tidak terpenuhi satu unsur yang didakwakan atau dituduhkan,
mengakibatkan tidak terbuktinya tuntutan atau dakwaan seluruhnya dan
terdakwa karenanya harus dibebaskan dari segala tuntutan dan dakwaan,
Berhubung kami masih yakin bahwa Majelis Hakim yang memeriksa
dan akan memutus perkara ini bukan cuma dipersenjatai dengan undang-
undang melainkan juga dilengkapi dengan metode interpretasi dan
menggunakan logika maka dengan sendirinya kami pun yakin bahwa
Majelis Hakim tidak akan menjatuhkan putusan yang mengakibatkan
seorang yang lugu, seorang “the honest woman” seperti halnya Terdakwa,
sampai dipidana penjara. Kalau nanti ternyata putusan Majelis Hakim
sampai mengakibatkan orang yang jujur, yang tidak mengetahui apa
yang diperbuatnya ( “who does not know what she is doing”) , seperti
halnya Terdakwa, terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi penjara
maka akibat yang menakutkan itu bukan hanya akan dirasakan oleh
Terdakwa saja tetapi pada gilirannya nanti juga akan menimpa orang lain
karena sudah mendapat semacam “legitimasi” dari Sang Hakim.
Berdasarkan keseluruhan penjelasan diatas yang telah Kami berikan,
maka Kami Penasihat Hukum Terdakwa dalam Nota Pembelaan ini
menyatakan semua unsur dakwaan yang didakwakan kepada Terdakwa
IQBAL ZAKY alias Iqbal, TIDAK TERBUKTI ATAU SETIDAK-TIDAKNYA TERDAPAT
ALASAN PENGHAPUSAN PIDANA

149 | L A W F I R M
Atas alasan tersebut, maka Kami Penasihat Hukum Terdakwa,
memohon kepada Majelis Hakim agar dapat memberikan putusan
sebagai berikut :

1. Menerima dalil-dalil serta alasan-alasan yang kami uraikan dalam


eksepsi atau keberatan kami atas surat dakwaan jaksa penuntut
umum dalam perkara ini serta menerima apa yang kami uraikan
dalam nota pembelaan ini.

2. Menyatakan terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan


melakukan tindak pisana sebagaimana yang didakwakan oleh
jaksa penuntut umum.
3. Menyatakan batal demi hukum setidaknya dibatalkan atau tidak
diterima surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tanggal 4 Januari
2016 Nomor Reg. Perkara : PDM-177/ Yyk / 11 / 2015
4. Membebaskan terdakwa oleh karena dari semua dakwaan
penuntut umum
5. Memulihkan nama baik terdakwa dalam kedudukan, harkat serta
martabatnya.
6. Membebankan biaya perkara kepada Negara
Apabila Majelis Hakim yang Terhormat mempunyai pertimbangan
hukum lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Dengan ini kami berharap Majelis hakim yang terhormat dapat


memepertimbangkan pembelaan dan permohonan kami ini dengan
sebijaksana mungkin. Hal ini tidak terlepas dengan pertimbangan-
pertimbangan bahwa :

7. Terdakwa bersikap sopan selam pemeriksaan di persidangan


8. Terdakwa tidak mempersulit jalannya persidangan
9. Terdakwa tidak pernah ditahan sebelumnya
10. Terdakwa belum pernah dihukum sebelumnya
11. Mengingat azas ”In Dubio Proreo”, maka terdapat beberapa alasan
yang cukup untuk meragukan adanya kesalahan terdakwa.

150 | L A W F I R M
Kami yakin putusan majelis hakim yang membatalkan dakwaan itu
akan dapat kami terima dengan senang hati dan penuntut umum pun
akan “lega”. Mudah-mudahan Penuntut umum dan masyarkat pemerhati
perkara ini akan menerimanya.

Demikian kurang dan lebihnya, kiranya bila mana ada kata-kata


dalam eksepsi ini yang kurang berkenang di hati majelis hakim pemeriksa
perkara serta penuntut umum, kami sebagai manusia biasa memohon
maaf yang setulus-tulusnya. Dengan penuh harapan, apa yang telah
kami sampaikan tadi benar-benar dijadikan bahan pertimbangan majelis
hakim untuk membatalkan surat dakwaan penuntut umum dalam perkara
ini.
Demikian nota pembeleaan (pledoi) ini dengan harapan agar
Majelis Hakim dapat melihat latar belakang permasalahan ini secara
menyeluruh.

Penasihat Hukum

MIFTAH M. NOOR S.H, M.H

151 | L A W F I R M

Anda mungkin juga menyukai