OLEH :
LUCIA FADILLA PERMATASARI
J230195004
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit,
diharapkan Ny.R dapat memahami tentang rendam kaki menggunakan air
hangat dan garam.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1x30
menit,maka diharapkan Ny.R dapat:
a. Mengikuti proses pendidikan kesehatan dari awal hingga akhir
b. Mengetahui pengertian dari rematik dan rendam kaki air hangat dengan
garam
c. Mengetahui tujuan dan manfaat rendam kaki air hangat dan garam
untuk mengurangi nyeri
d. Mengetahui cara melakukan rendam kaki air hangat dan garam pada
diri sendiri
B. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Respon Peserta
C. Materi (terlampir)
D. Media
1. Leaflet
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
Evaluasi
1. Evaluasi Stuktur
a. Satuan penyuluh sudah siap satu hari sebelum dilaksanakannya
kegiatan
b. Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
c. Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana.
b. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
c. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
d. Ny. R mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan yang telah
direncanakan.
e. Sasaran penyuluhan dan mahasiswa berperan aktif selama kegiatan
berjalan
3. Evaluasi Hasil
a. Pengertian rematik dan rendam kaki air hangat dengan garam
b. Manfaat rendam kaki air hangat dengan garam
c. Alat dan bahan renda kaki air hangat dan garam
d. Prosedur rendam kaki air hangat dan garam
F. Pelaksana Penyuluh
Enggar Fitria Nur Susanti
G. Sumber
Destia, D.,Umi, A., Priyanto. (2014). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum
Dan Sesudah Dilakukan Hidroterapi Rendam Hangat Pada
Penderita Rematik di Desa Kebondalem Kecamatan Jambu
Kabupaten Semarang. Jurnal STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
2014. 4-9.
Oktaviana, I. (2011). Pengaruh hidroterapi hangat dan garam pada kaki
terhadap nyeri persendian pada penderita rematik di dusun
kalangan pro laok embong. Thesis. UMS.
Santoso, D. A. (2015). Pengaruh terapi rendam kaki air hangat terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di
wilayah kerja upk puskesmas khatulistiwa kota Pontianak. Naspub
WHO. 2015. Q&As on Hypertension. (Diakses pada tanggal 4 Desember
2017)
H. Lampiran
D. Prosedur
1. Prosedur Tindakan
a. Membawa peralatan mendekati responden.
b. Posisikan klien dalam posisi duduk di kursi.
c. Masukan air hangat ke dalam baskom sebanyak 2100cc dengan suhu
400C.
d. Masukan garam aduk hingga garam terlarut
e. Jika kaki tampak kotor cuci terlebbih dahulu lalu keringkan.
f. Celupkan dan rendam kaki sampai mata kaki biarkan selama 15 menit.
g. Tutup baskom dengan handuk untuk menjaga suhu.
h. Lakukan pengukuran suhu setiap 5 menit, jika suhu turun tambahkan air
hangat sampai suhu sesuai kembali.
i. Setelah selesai (15 menit), angkat kaki lalu keringkan dengan handuk.
j. Rapikan peralatan.
b. Durasi perawatan
Menurut Menteri Kesehatan No. 8 (2014) lamanya perawatan
harus diusahakan sama dengan waktu istirahat setelah perawatan,
dengann menggunakan pedoman berikut:
1) Pemula 5 – 15 menit
2) Usia 60 keatas 5 – 15 menit
3) Klien sehat 20 – 30 menit
6. Persiapan Klien
Melakukan kontrak topik, waktu, tempat, dan tujuan dilakukan terapi
rendam kaki air hangat dengan garam.
7. Prosedur Tindakan
a. Membawa peralatan mendekati responden.
b. Posisikan klien dalam posisi duduk di kursi.
c. Masukan air hangat ke dalam baskom
sebanyak 2100cc dengan suhu 400C.
d. Masukan garam aduk hingga garam terlarut
e. Jika kaki tampak kotor cuci terlebbih dahulu
lalu keringkan.
f. Celupkan dan rendam kaki sampai mata kaki
biarkan selama 15 menit.
g. Tutup baskom dengan handuk untuk
menjaga suhu.
h. Lakukan pengukuran suhu setiap 5 menit,
jika suhu turun tambahkan air hangat sampai suhu sesuai kembali.
i. Setelah selesai (15 menit), angkat kaki lalu
keringkan dengan handuk.
j. Rapikan peralatan.