Anda di halaman 1dari 9

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Universitas Brawijaya – Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Program Pascasarjana – Magister Sains Akuntansi (kelas Non JP)

Rencana Perkuliahan Semester (RPS) – Course Outline1

Matakuliah : Akuntansi Multiparadigma


SKS :3
Tim Dosen : Prof. Gugus Irianto, SE. MSA. PhD. Ak. CA. CSRS. CSRA. (Koord) 2.
Prof. Iwan Triyuwono, SE. MSc. PhD. Ak. CA.
Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE. MSi. PhD. Ak. CA
Ali Djamhuri, SE. MCom. PhD. Ak. CA.
Dr. Roekhuddin, SE. MSi. Ak. CA.
Yeney Widya Prihatiningsih, SE. MSA. PhD. Ak. CA.
Noval Adib, SE. MSi. PhD. Ak. CA.

Jam Konsultasi : diumumkan tersendiri oleh masing-masing dosen di kelas

DESKRIPSI MATAKULIAH
Matakuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman sekaligus menjadi wahana
eksplorasi (exploration) dan diskursus (discourse) tentang berbagai fenomena dan atau
praktik akuntansi pada konteks multi setting (sosial, ekonomi, budaya, politik, dll.),
serta berkelindan dengan multi discipline (manajemen – governance, ilmu perilaku,
psikologi, “agama”, dll), dan dalam ranah perspektif multi paradigm (positif, interpretif,
kritis, postmodernisme, integralistik, spiritualitas, dll.)

Pemahaman akan adanya keragaman fenomena dan atau praktik akuntansi dalam
konteks multi setting, multi discipline, dan multi paradigm, diharapkan dapat memberikan
kesempatan kepada setiap subjek pembelajar untuk dapat memahami, membangun
dan atau menumbuhkan kesadaran dan mengapresiasi adanya keragaman akan
fenomena dan atau praktik akuntansi di tengah masyarakat; dan pada saat yang sama
untuk mendorong tumbuhnya kesadaran guna menghindari atau meminimumkan
pandangan yang relative “terbatas dan single perspektif” dalam melihat fenomena

1 Desain matakuliah ini dikembangkan bersama-sama oleh tim yang terdiri dari Dr. Ali Djamhuri, Prof. Dr. Gugus Irianto, Prof.
Dr. Iwan Triyuwono, Prof. Dr. Unti Ludigdo, Dr. Ari Kamayanti, Dr. Roekhudin, dan Dr. Noval Adib. Hampir setiap semester
dilakukan peninjauan kembali. Desain yang digunakan pada Semester Gasal 2016/2017 di inisiasi revisinya oleh Prof. Dr. Gugus
Irianto, dan Dr. Ali Djamhuri, bersama Dr. Roekhudin, dan Dr. Noval Adib. Silabi ini masih akan terus dikembangkan dengan
mempertimbangkan dinamika perubahan lingkungan, termasuk tuntutan untuk merujuk pada KKNI, namun prosesnya dilakukan
secara gradual.
2 Kantor: Gedung Utama (BRI) FEB UB, Lantai IV Ruang 401 atau Kantor Badan Usaha Akademik (BUA) UB, Gedung

Layanan Bersama UB, Lt I.; M: 081 252 87 8008 (call/WA-utama), 085 755 877 278 (call/text); Email: gugusir@ub.ac.id dan
gugusir@gmail.com
dimaksud3. Ikhtiar demikian diharapkan dapat mendorong tumbuh berkembangnya
sikap, dan attitude subjek pembelajar untuk dapat berfikir terbuka (open minded).
Implikasi lebih lanjut dari ikhtiar demikian adalah mendorong subjek pembelajar untuk
menjadi insan akademis yang berfikir terbuka, kritis, dan inovatif, serta berpijak pada
nilai-nilai universal dan lokal yang mencerahkan.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran dalam matakuliah ini, subjek pembelajar


diharapkan dapat:
1. Memahami dan menjelaskan beragam makna, fenomena dan atau praktik
akuntansi, berikut problematika maupun implikasi atas praktik akuntansi dalam
konteks multi setting (aspek kognitif).
2. Memahami dan menjelaskan beragam kaitan dan atau interplay antara akuntansi
dan berbagai disiplin ilmu lainnya (multi discipline) dalam praktik ataupun riset
akuntansi (aspek kognitif).
3. Memahami dan menjelaskan beragam paradigma riset akuntansi dan praktik riset
akuntansi yang dilakukan berdasar paradigma tersebut utamanya paradigma riset
interpretif, kritis, posmodernisme, dan atau paradigma lainnya yang tumbuh dan
berkembang (aspek kognitif).
4. Menyusun rencana riset sekurang-kurangnya berdasar 2 (dua) paradigma riset non
positive (aspek psikomotorik, kognitif, afektif).
5. Mengembangkan diri –secara mandiri dan atau berkelompok-- dalam menambah
atau meningkatkan stock of knowledge tentang akuntansi yang berwawasan
multiparadigma (aspek afektif, kognitif).
6. Mengembangkan kesadaran diri untuk berfikir terbuka dan kritis dalam melihat
dan atau “membaca” fenomena praktik akuntansi yang sarat dengan nilai dan
kepentingan (aspek akhlaq/budi pekerti, afektif, kognitif, dan psikomotorik)
7. Mengembangkan kesadaran diri untuk menjadi subjek pembelajar yang senantiasa
berikhtiar untuk mendekatkan diri pada Sang Pemilik Hakiki Ilmu Pengetahuan,
Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus mencintai sesama dan alam semesta melalui
proses pembelajaran dalam mata kuliah ini (aspek akhlaq/budi pekerti, dan afektif).

3Misalnya pandangan yang menganggap bahwa yang dapat dianggap sebagai praktik akuntansi yang “benar” adalah “hanya”
double entry bookkeeping system, atau pandangan bahwa akuntansi hanya semata dipraktikkan dalam setting organisasi bisnis
saja.
RENCANA KULIAH
SESI TOPIK REFERENSI DISKUSI READING (DIUTAMAKAN
KELAS KONTEKS INDONESIA)
1 Pengantar Materi Perkuliahan,
dan Metode Pembelajaran
2 Makna Akuntansi: perspektif Berbagai referensi
Multiparadigma
3 “Praktik Akuntansi”: problem Chwastiak & Young Chwastiak & Lehman
dan implikasinya (2003) (2008)
4 Akuntansi: Sains Alam, Sains Dillard (1991) Belkauoi (1996; Ch. 1)
Sosial, atau Sains Sosial Kritis? Accounting – Toward a
Multiple paradigm
Science
Hines (1988)
Burchell et al. (1980)
Roberts & Scapens (1985)
5 Akuntansi dan (nilai-nilai) Alimuddin dkk. Belkauoi (1996; Ch. 2)
Agama (2011) The Anthropological /
Inductive Paradigm

Quattrone (2004)
6 Akuntansi dan NPM – NIS DiMaggio dan Powell Thesis S2 MSA UB/
(1983) Artikel JAMAL
7 Akuntansi dalam bingkai Tinker (1980) Thesis S2 MSA UB/
ekonomi politik Cooper & Shearer Artikel JAMAL
(1984) Irianto (2004, 2006)
Andrianto & Irianto
(2008)
8 UTS
9 Akuntansi, Etika, dan Shearer (2002) Artikel JAMAL dan atau
Akuntabilitas Thesis
10 Akuntansi dan Governance Miller & O’Leary (…) Artikel JAMAL dan atau
Thesis
11 Akuntansi dan Legitimasi Richardson (1987) Artikel JAMAL dan atau
Institusi Richardson (n.d.) Thesis
12 Akuntansi dan Tanggungjawab Artikel JAMAL dan atau
Sosial Thesis
13 Akuntansi, Teknologi dan Hopwood, 1989 Artikel JAMAL dan atau
Globalisasi Barzelay, 2002 Thesis
14 Akuntansi dan “Realitas” – antara Macintosh et al. (2000) Lukka & Mouritsen
homogenitas dan heterogenitas (2002)
Macintosh & Baker
(2002)
15 Akuntansi, Budaya, dan Fraud Syahrina (2017)
Irianto dkk (2017)
16 UAS

PENGEMBANGAN STOCK OF KNOWLEDGE DAN STOCK OF (LEARNING) EXPERIENCE

PENGEMBANGAN DIRI (SELF DEVELOPMENT)


Pengembangan diri (self development) merupakan ikhtiar bebas dan tidak terbatas dari setiap pembelajar
dalam MK ini untuk mengembangkan diri dalam arti luas (eg. pengembangan diri dapat meliputi
ikhtiar untuk menambah pengetahuan atau stock of knowledge [aspek kognitif/ngerti4]; ikhtiar
mengembangkan perilaku diri menjadi lebih baik [aspek afektif/ngrasa]; dan ikhtiar menambah atau
mengembangkan keterampilan diri [aspek psikomotorik/nglakoni] dll.). Pengembangan diri dapat
dilakukan, misalnya dengan membaca artikel jurnal ilmiah, buku, koran, majalah atau sumber lain
seperti melihat film yang relevan dengan materi dll. Agar aktivitas membaca memiliki “jejak”
pembelajaran, maka disarankan untuk menulis “notes” atau catatan, misalnya dalam bentuk ikhtisar
ringkas, review kritis, menulis essay dan yang sejenisnya. Selaras dengan konsep “multiparadigma”
maka dianjurkan agar kegiatan pengembangan diri, misalnya membaca artikel jurnal, dilakukan
dengan memperhatikan sumber-sumber yang beragam berdasar paradigma positive, interpretive,
kritis, postmodernisme, spiritualis, integralis, dan emerging paradigm lainnya. Seluruh hasil dari ikhtiar
dalam pengembangan diri ini, misalnya dalam bentuk catatan, ringkasan, dll., didokumentasikan
dengan seksama dalam satu map supaya tidak terecer dan juga dalam folder digital tersendiri. Untuk
paruh pertama sampai dengan UTS, hasil pengembangan diri tersebut dikumpulkan bersama dengan
atau sebelum UTS. Untuk paruh kedua mulai setelah UTS sampai UAS dikumpulkan bersama
dengan atau sebelum UAS.

PENGEMBANGAN KELOMPOK (GROUP DEVELOPMENT)


Pengembangan kelompok (group development) dalam matakuliah ini dilakukan dengan pemberian
kesempatan kepada setiap kelompok untuk melakukan presentasi sesuai topik yang ditetapkan dalam
silabi ini. Presentasi didasarkan pada artikel jurnal yang credible dan relevan dengan topik. Diskusi
kelas dilakukan dengan seksama dan setiap subjek pembelajar diharapkan berpartisipasi dan dalam

4
Rumusan tujuan pendidikan (pembelajaran) yang banyak diadopsi adalah didasarkan pada taksonomi Bloom, yang
dikembangkan oleh Bloom dkk (1956), sehingga dikenal sebagai Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives
(BTEO). Dalam BTEO, dikembangkan “level of expertise” pembelajar yang meliputi 3 (tiga) area, masing-masing
knowledge based goals (aspek kognitif), skills based goals (aspek psikomotorik), dan affective/values-attitudes-
interest based goals (aspek affective). Dalam bahasa Ki Hadjar Dewantoro, 3 (tiga) aspek tersebut disebut ngerti
(kognitif), nglakoni (psikomotorik), dan ngrasa (affective). Pada setiap tujuan yang hendak dicapai dari proses
pembelajarn, terdapat hirarki dari yang paling rendah ke tertinggi, sebagai contoh untuk ranah kognitif terdapat 6
(enam) level capaian dalam proses pembelajaran –dari terendah ke tertinggi -- (1) knowledge (pengetahuan),
(2) comprehension (pemahaman atau persepsi), (3) application (penerapan), (4) analysis (penguraian
atau penjabaran), (5) synthesis (pemaduan), dan (6) evaluation (penilaian). Demikian pula di ranah psikomotorik
dan affektif. Idealnya, setiap proses pembelajaran didesain untuk dapat mencapai ketiga tujuan, walaupun hal
demikian tidak mudah untuk dicapai.
diskusi dapat memotret artikel yang dibahas dalam konteks multi setting, multi disciplne, dan multi
paradigm.

EVALUASI PROSES DAN PROGRESS PEMBELAJARAN – TENGAH DAN AKHIR SEMESTER


Evaluasi keberhasilan studi untuk matakuliah ini pada prinsipnya dilakukan dengan
mempertimbangkan seluruh kegiatan dalam proses belajar mengajar (eg. partisipasi, self-
development, grup-development, etc.) Walaupun demikian, terdapat 2 (dua) evaluasi progress
belajar yang dilakukan, masing-masing pada tengah semester (lazim disebut UTS) dan pada akhir
semester (lazim disebut UAS).
Khusus untuk UTS dan UAS dirancang berupa penyusunan “proposal penelitian mini” yang disusun
sedemikian rupa, dan mengacu pada format yang ditentukan. Proposal penelitian pada UTS dan
UAS dapat disusun dengan topic yang sama, namun dari perspektif paradigma yang berbeda.
Misalnya, untuk UTS disusun berdasar paradigma interpretif atau positif, sedang pada UAS disusun
berdasar paradigm kritis atau postmodernism.
BOBOT PENILAIAN
Bobot penilaian secara keseluruhan digambarkan dalam tabel berikut:

Unsur yang dinilai Points Prosentase Nilai Akhir Nilai Huruf


Partisipasi/Kontribusi 100 20 % > 85% A
Self-Development 125 15 % > 75% B+
Group-development 75 25 % > 69% B
UTS 100 20 % > 65% C+
UAS 100 20 % > 55% C
> 50% D+
500 100 % > 45% D
Total
< 45% F
Presensi/Kehadiran Kehadiran minimal (sesuai buku pedoman) wajib dipenuhi
untuk dapat berhasil dalam matakuliah ini atau sebaliknya.

ETIKA DAN PLAGIARISME


Jujur, berintegritas, dan ber-budi pekerti luhur merupakan ciri-ciri seorang pembelajar
yang paripurna, oleh karena itu setiap pembelajar dalam matakuliah ini diharapkan
dapat menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai dasar dan spirit dalam proses
pembelajaran, berperilaku, mengembangkan diri, maupun mengembangkan kelompok.
Menghindarkan diri dari plagiasi merupakan salah satu contoh perilaku mulia yang
sangat dihanjurkan dan dihargai dalam proses pembelajaran matakuliah ini.

TATA- TERTIB PERKULIAHAN


1. Mahasiswa dianjurkan hadir dan masuk di kelas sebelum dosen masuk dan hadir
di kelas.
2. Mahasiswa harus berpakaian rapi, tidak merokok di kelas, tidak berbicara dengan
rekannya di kelas, tidak keluar masuk kelas, dan tidak mengganggu jalannya
perkuliahan
3. Mahasiswa harus mengkondisikan perangkat komunikasi di dalam kelas, dan
tidak menggunakannya untuk berkomunikasi dll di dalam kelas. Jika
memerlukan untuk berkomunikasi dll., mahasiswa dipersilahkan
menggunakannya di luar kelas.
4. Mahasiswa harus menaati aturan Fakultas/Universitas (eg. presensi minimum,
dll.)
CATATAN:

1. Multi setting:
a. Konteks ekonomi, politik, dll – dimana dan atau bagaimana setting artikel tersebut?
Dalam konteks ekonomi, sosial, budaya, dst
2. Multi discipline:
a. Disiplin ilmu apa saja “yang dipinjam” atau digunakan dalam elaborasi artikel tsb
3. Multi paradigm:
a. Pada ranah paradigma apakah artikel ini ditulis/disusun?
b. Mengapa dikategorikan pada paradigma tersebut?

Referensi

Abeysekera, I. (n.d.). International Harmonisation of Accounting Imperialism- An Australian


Perspective (pp. 1–41). University of Victoria, Footscray Park Campus.
Alimuddin, Triyuwono, I., Irianto, G., and Chandrarin, G. (2011), “Konsep Harga Jual Kejujuran:
Meraih Keuntungan, Menggapai Kemaslahatan [Honesty Based Selling Price Concept: Achieving
Profit, Reaching Goodness], Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol. 2 No. 1, April, pp. 70-90. ISSN:
2086 – 7603.
Andrianto, J. and Irianto, G. (2008), “Akuntansi dan Kekuasaan: [dalam konteks] Bank BUMN
Indonesia” (Accounting and Power: [within a context] of State-owned Bank in Indonesia),
Yogjakarta: Aditya Media. ISBN : 978-979-3984-40-7
Barzelay, M. (2002). Origins of the new public management: an international view from public
administration/political science
Berg, Bruce L. 2004. Qualitative Research Methods for Social Sciences. (5th ed.). Boston: Pearson.
Blumer, Herbert. 1969. Symbolic Interactionism: Perspective and Method. Englewood Cliffs, N. J.: Prentice-
Hall, Inc.
Burchel, S., Clubb, C., Hopwood, A., Hughes, J., and Nahapiet, J. (1980), The Roles of Accounting
in Organisations and Society, Accounting, Organisations, and Society, Vol. 5, No. 1, pp. 5-27.
Burrell, Gibson and Gareth Morgan. 1979. Sociological Paradigms and Organisational Analysis: Elements of
the Sociology of Corporate Life. London: Heinemann.
Chua, W. F. (1986). Radical Developments in Accounting Thought. The Accounting Review, 61(4),
601–632.
Chwastiak, M. and Lehman, G. (2008), Accounting for War, Accounting Forum, Vol. 32, pp. 313-326.
Chwastiak, M. and Young, J.Y. (2003), Silences in Annual Reports, Critical Perspectives on Accounting,
Vol. 14, pp. 533-552.
Dillard, J. F. (1991). Accounting as a Critical Social Science. Accounting, Auditing and Accountability
Journal, Vol. 4, pp. 18-28.
DiMaggio, P.J. dan Powell, W.W. (1983), The Iron Cage Revisited: Institutional Isomorphism and
Collective Rationality in Organisation Fields, American Sociology Review, Vol. 48 (2), pp. 147-160
Estes, R. (1996). Tyranny of the Bottom Line: Why Corporations make Good People do Bad
Things. Diterjemahkan oleh …
Fikri, A. et al., 2010. Studi Fenomenologi Akuntabilitas NGO. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol 1
No 3. pp 409-420
Hood, C. (1995), The “New Public Management” in the 1980s: Variations on Theme, Accounting,
Organisations, and Society, Vol. 20, pp. 93-109.
Hopwood, A. G. (1989). Accounting and Organisation Change. Accounting, Auditing & Accountability
Journal, 3(1), 1–17.
Irianto, G. (2003), “Skandal Korporasi dan Akuntan (Corporate Scandals and Accountants), Lintasan
Ekonomi, Vol. XX No. 2, Jul., pp. 104-14.
Irianto, G. (2006), “Dilema ‘Laba’ dan Rerangka Teori Political Economy of Accounting (PEA) [Dilemma
of “Income” and Theoretical Framework of Political Economy of Accounting]”, TEMA, Vol.
7, No. 2, September. pp. 141-153.I SSN : 1411 – 8149.
Irianto, G. (2006), “A Critical Enquiry into Privatisation of State-owned Enterprises: The Case of
PT Semen Gresik, Tbk., Indonesia”, Unpublished Thesis, Department of Accounting and
Finance, University of Wollongong, Australia.
Irianto, G. (2010f), “Privatisation of State-owned Enterprises in Indonesia: A Reflection of Power Struggle (The
Case of PT Semen Gresik [Persero] Tbk.)”, Lambert Academic Publishing, AG & Co. KG,
Saarbrücken, Germany. ISBN: 978-3-8383-2962-8.
Irianto, G., Novianti, N. and Wulansari, P.P. (2014), “Kamuflase” dalam Praktik Rotasi Auditor, Jurnal
Akuntansi Multiparadigma (JAMAL), Vol. 5, No. 3, pp. 393-408.
Irianto, G., Sudarma, M., Ludigdo, U., Novianti, N., & Rofiq, A. (2015), “Integrity, Compensation
Systems, Unethical behavior, and Tendency of Fraud”, research paper presented to the 2nd Global
Conference on Business and Social Sciences, Denpasar, 17-18 September.
Jeffries, V. (1999). The Integral Paradigm: The truth of Faith and the Social Sciences. The American
Sociologist, (Winter), 36–55.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1998). The Nature of Man. Journal of Applied Corporate Finance,
7(2), 4–19.
Kamla, P. (2004), Critical Insights into Contemporary Islamic Accounting, Critical Perspectives on
Accounting, Vol. 20, pp. 921-932.
Kuhn, Thomas. S. 1993. Peran Paradigma dalam Revolusi Sains. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Lukka, K. and Mouritsen, J. (2002), Homogeneity or Heterogeneity of Research in Management
Accounting?, The European Accounting Review, Vol. 11, No. 4, pp. 805-811.
Macintosh, N., Shearer, T., Thornton, D., and Welker, M. (2000), Accounting as Simulacrum and
Hyperreality: Perspectives on Income and Capital, Accounting, Organisations, and Society, Vol. 25,
No. 1, pp. 13-50.
Meyer, J.W. dan Rowan, B. (1977), Institutionalised Organizations: Formal Structur as Myth and
Ceremony. The American Journal Sociology, Vol. 83, pp. 340-363.
Merino, B. D., Mayper, A. G., & Tolleson, T. G. (1989). Neo Liberalism and Corporate Hegemony:
A Framework of Analysis for Financial Reorting Forms in the United States.
Moleong, Lexy J. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Morgan, G. (1988). Accounting as Reality Construction: Towards a New Epistemology for
Accounting Practice. Accounting, Organizations and Society, 13(5), 477–485.
Muhadjir, Noeng. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Penerbit Rake Sarasin.
Mulawarman, AD dan U. Ludigdo. 2010. Metamorfosis Kesadaran Etis Mahasiswa Akuntansi. Jurnal
Akuntansi Multiparadigma, Vol 1 No 3. pp 186-200
Mulawarman, A. D. (2012). Akuntansi Syariah di Pusara Kegilaan “IFRS-IPSAS” Neoliberal: Kritik
atas IAS 41 dan IPSAS 27 mengenai Pertanian. In The 6th Hasanuddin Days (pp. 1–24).
Mulawarman, A. D., & Kamayanti, A. (2013). Islamic Accounting Anthropology: an Alternative to
Solve Modernity Problems. Forthcoming. Malang.
Neuman, W. Lawrence. 2000. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. 4th ed.
Boston: Allyn and Bacon.
Novianti, N dan Z. Baridwan. 2010. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem
Informasi dengan Gender sebagai variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol 1
No 3. pp 393-408.
Oliver, C. (1991). Strategic response to Institutional Process. Academy Management Review, Vol.
15, pp. 145-179.
Purnamasari, D dan I. Triyuwono. 2010. Tafsir Hermeneutika Intensionalisme atas “Laba” Yayasan
Pendidikan. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol 1 No 3. pp 479-502
Quattrone, P. (2004), Accounting for God: Accounting and Accountability Practices in the society
of Jesus (Italy, XVI-XVII Centuries), Accounting, Organisations, and Society, Vol. 29, No. 7, pp.
647-683.
Richardson, A.J. (1987), Accounting as Legitimating Institution, Accounting, Organisations, and Society,
Vol. 12, No. 4, pp. 341-355.
Richardson, A.J. (1985), Symbolic and Substantive Legitimation in Professional Practice, Canadian
Journal of Sociology, Vol. 10, No. 2, pp. 139-150.
Riduwan, A., Triyuwono, I., Irianto, G., & Ludigdo, U. (2010). Semiotika Laba Akuntansi: Studi
Kritikal-Postmodernis Derridean. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 7(1), 38–60.
Roberts, J., and Scapens, R. (1985), Understanding Accounting Practices in Their Organisational
Contexts, Accounting, Organisations, and Society, Vol. 10, No. 4, pp. 443-456.
Rosenau, Pauline Marie. 1992. Postmodernism and the Social Sciences. Princeton: Princeto University
Press.
Roslender, Robin. 1992. Sociological Perspective on Modern Accountancy. London: Routledge.
Roslender, R., & Dillard, J. P. (2003). Reflections on The Interdisciplinary Perspectives on
Accounting Project. Critical Perspectives on Accounting, 14, 325–351. doi:10.1016/cpac.2002.0526
Sarantakos, S. 1995. Social Researh. Melbourne: Macmillan Education Australia Pty. Ltd.
Sekaran, Uma. 1992. Research methods for Business: A Skill Building Approach. New York: John Wiley &
Sons, Inc.
Shearer, T. (2002), Ethics and Accountability: From the For-Itself to the For-the-Other, Accounting,
Organisations, and Society, Vol. 27, No. 6, pp. 541-573.
Sokarina, A. 2011. Tafsir kritis privatisasi Berdasarkan Hermeneutika Gadamerian: Kasus Privatisasi
PT. Telkom dan PT. Indosat. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol 2 No 2. pp 217-238
Spradley, James. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
Sriwinarti, NK dan I. Triyuwono. 2010. Pemilihan Paradigma Penelitian Akuntansi: Analisis
berdasarkan Pewarigaan dan Kecerdasan Manusia. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Vol 1 No 1.
pp 1-20
Tinker, A. M. (1980). Towards a Political Economy of Accounting: An Empirical Illustrations of
The Cambridge Controversies. Accounting, Organizations and Society, 5(1), 147–160.
Triyuwono, I. 2011. Mengangkat sing Liyan untuk Formulasi Nilai Tambah Syariah. Jurnal Akuntansi
Multiparadigma, Vol 2 No 2. pp 186-200
Watts, R. L., & Zimmerman, J. L. (1990). Positive Accounting Theory : A Ten Year Perspective. The
Accounting Review, 65(1), 131–156.
Weber, M. (1930). The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. London: Routledge.

Artikel pada jurnal-jurnal akuntansi: Jurnal Akuntansi Multiparadigma (JAMAL), Critical


Perspectives on Accounting (CPA), The Accounting Review (TAR), Accounting, Organisations, &
Society (AOS), Accounting, Auditing, & Accountability Journal (AAAJ), Journal of Accounting and
Public Policy (JAP), dll.

Anda mungkin juga menyukai