DESKRIPSI MATAKULIAH
Matakuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman sekaligus menjadi wahana
eksplorasi (exploration) dan diskursus (discourse) tentang berbagai fenomena dan atau
praktik akuntansi pada konteks multi setting (sosial, ekonomi, budaya, politik, dll.),
serta berkelindan dengan multi discipline (manajemen – governance, ilmu perilaku,
psikologi, “agama”, dll), dan dalam ranah perspektif multi paradigm (positif, interpretif,
kritis, postmodernisme, integralistik, spiritualitas, dll.)
Pemahaman akan adanya keragaman fenomena dan atau praktik akuntansi dalam
konteks multi setting, multi discipline, dan multi paradigm, diharapkan dapat memberikan
kesempatan kepada setiap subjek pembelajar untuk dapat memahami, membangun
dan atau menumbuhkan kesadaran dan mengapresiasi adanya keragaman akan
fenomena dan atau praktik akuntansi di tengah masyarakat; dan pada saat yang sama
untuk mendorong tumbuhnya kesadaran guna menghindari atau meminimumkan
pandangan yang relative “terbatas dan single perspektif” dalam melihat fenomena
1 Desain matakuliah ini dikembangkan bersama-sama oleh tim yang terdiri dari Dr. Ali Djamhuri, Prof. Dr. Gugus Irianto, Prof.
Dr. Iwan Triyuwono, Prof. Dr. Unti Ludigdo, Dr. Ari Kamayanti, Dr. Roekhudin, dan Dr. Noval Adib. Hampir setiap semester
dilakukan peninjauan kembali. Desain yang digunakan pada Semester Gasal 2016/2017 di inisiasi revisinya oleh Prof. Dr. Gugus
Irianto, dan Dr. Ali Djamhuri, bersama Dr. Roekhudin, dan Dr. Noval Adib. Silabi ini masih akan terus dikembangkan dengan
mempertimbangkan dinamika perubahan lingkungan, termasuk tuntutan untuk merujuk pada KKNI, namun prosesnya dilakukan
secara gradual.
2 Kantor: Gedung Utama (BRI) FEB UB, Lantai IV Ruang 401 atau Kantor Badan Usaha Akademik (BUA) UB, Gedung
Layanan Bersama UB, Lt I.; M: 081 252 87 8008 (call/WA-utama), 085 755 877 278 (call/text); Email: gugusir@ub.ac.id dan
gugusir@gmail.com
dimaksud3. Ikhtiar demikian diharapkan dapat mendorong tumbuh berkembangnya
sikap, dan attitude subjek pembelajar untuk dapat berfikir terbuka (open minded).
Implikasi lebih lanjut dari ikhtiar demikian adalah mendorong subjek pembelajar untuk
menjadi insan akademis yang berfikir terbuka, kritis, dan inovatif, serta berpijak pada
nilai-nilai universal dan lokal yang mencerahkan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
3Misalnya pandangan yang menganggap bahwa yang dapat dianggap sebagai praktik akuntansi yang “benar” adalah “hanya”
double entry bookkeeping system, atau pandangan bahwa akuntansi hanya semata dipraktikkan dalam setting organisasi bisnis
saja.
RENCANA KULIAH
SESI TOPIK REFERENSI DISKUSI READING (DIUTAMAKAN
KELAS KONTEKS INDONESIA)
1 Pengantar Materi Perkuliahan,
dan Metode Pembelajaran
2 Makna Akuntansi: perspektif Berbagai referensi
Multiparadigma
3 “Praktik Akuntansi”: problem Chwastiak & Young Chwastiak & Lehman
dan implikasinya (2003) (2008)
4 Akuntansi: Sains Alam, Sains Dillard (1991) Belkauoi (1996; Ch. 1)
Sosial, atau Sains Sosial Kritis? Accounting – Toward a
Multiple paradigm
Science
Hines (1988)
Burchell et al. (1980)
Roberts & Scapens (1985)
5 Akuntansi dan (nilai-nilai) Alimuddin dkk. Belkauoi (1996; Ch. 2)
Agama (2011) The Anthropological /
Inductive Paradigm
Quattrone (2004)
6 Akuntansi dan NPM – NIS DiMaggio dan Powell Thesis S2 MSA UB/
(1983) Artikel JAMAL
7 Akuntansi dalam bingkai Tinker (1980) Thesis S2 MSA UB/
ekonomi politik Cooper & Shearer Artikel JAMAL
(1984) Irianto (2004, 2006)
Andrianto & Irianto
(2008)
8 UTS
9 Akuntansi, Etika, dan Shearer (2002) Artikel JAMAL dan atau
Akuntabilitas Thesis
10 Akuntansi dan Governance Miller & O’Leary (…) Artikel JAMAL dan atau
Thesis
11 Akuntansi dan Legitimasi Richardson (1987) Artikel JAMAL dan atau
Institusi Richardson (n.d.) Thesis
12 Akuntansi dan Tanggungjawab Artikel JAMAL dan atau
Sosial Thesis
13 Akuntansi, Teknologi dan Hopwood, 1989 Artikel JAMAL dan atau
Globalisasi Barzelay, 2002 Thesis
14 Akuntansi dan “Realitas” – antara Macintosh et al. (2000) Lukka & Mouritsen
homogenitas dan heterogenitas (2002)
Macintosh & Baker
(2002)
15 Akuntansi, Budaya, dan Fraud Syahrina (2017)
Irianto dkk (2017)
16 UAS
4
Rumusan tujuan pendidikan (pembelajaran) yang banyak diadopsi adalah didasarkan pada taksonomi Bloom, yang
dikembangkan oleh Bloom dkk (1956), sehingga dikenal sebagai Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives
(BTEO). Dalam BTEO, dikembangkan “level of expertise” pembelajar yang meliputi 3 (tiga) area, masing-masing
knowledge based goals (aspek kognitif), skills based goals (aspek psikomotorik), dan affective/values-attitudes-
interest based goals (aspek affective). Dalam bahasa Ki Hadjar Dewantoro, 3 (tiga) aspek tersebut disebut ngerti
(kognitif), nglakoni (psikomotorik), dan ngrasa (affective). Pada setiap tujuan yang hendak dicapai dari proses
pembelajarn, terdapat hirarki dari yang paling rendah ke tertinggi, sebagai contoh untuk ranah kognitif terdapat 6
(enam) level capaian dalam proses pembelajaran –dari terendah ke tertinggi -- (1) knowledge (pengetahuan),
(2) comprehension (pemahaman atau persepsi), (3) application (penerapan), (4) analysis (penguraian
atau penjabaran), (5) synthesis (pemaduan), dan (6) evaluation (penilaian). Demikian pula di ranah psikomotorik
dan affektif. Idealnya, setiap proses pembelajaran didesain untuk dapat mencapai ketiga tujuan, walaupun hal
demikian tidak mudah untuk dicapai.
diskusi dapat memotret artikel yang dibahas dalam konteks multi setting, multi disciplne, dan multi
paradigm.
1. Multi setting:
a. Konteks ekonomi, politik, dll – dimana dan atau bagaimana setting artikel tersebut?
Dalam konteks ekonomi, sosial, budaya, dst
2. Multi discipline:
a. Disiplin ilmu apa saja “yang dipinjam” atau digunakan dalam elaborasi artikel tsb
3. Multi paradigm:
a. Pada ranah paradigma apakah artikel ini ditulis/disusun?
b. Mengapa dikategorikan pada paradigma tersebut?
Referensi