Anda di halaman 1dari 10

LATIHAN PEREGANGAN OTOT PERGELANGAN TANGAN, TANGAN

DAN LENGAN SEBAGAI BENTUK USAHA PENCEGAHAN DAN


REHABILITASCARPAL TUNNEL SYNDROME

Sendhi Tristanti Puspitasari, Febrita Paulina Heynoek

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang


e-mail: dr.sendhi@gmail.com

Abstrak
Kelentukan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang
memegang peranan penting, bagi olahragawan dan non-olahragawan. Peranan
tersebut bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi, dan bagi non-
olahragawan untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Kelentukan dapat dilatih dan
dikembangkan dengan menggunakan empat metode latihan peregangan, yaitu
metode peregangan dinamis, statis, pasif, dan kontraksi-rileksasi. Peregangan
otot pergelangan tangan, tangan dan lengan adalah contoh metode latihan statis
yang sering digunakan oleh olahragawan dan karyawan suatu perusahaan yang
bekerja dengan computer atau dengan kegiatan menggunakan ketrampilan tangan
secara repetitif. Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah salah satu gangguan pada
tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, baik akibat edema
fasia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil
tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus dipergelangan
tangan.
National Health Interview Study (NIHS) memperkirakan bahwa prevalensi
CTS yang dilaporkan sendiri diantara populasi dewasa adalah sebesar 1.55% (2,6
juta). Kejadian CTS pada populasi diperikrakan3% pada wanita dan 2% pada laki-
laki dengan prevalensi tertinggi pada wanita tua usia > 55 tahun, biasanya antara
40 – 60 tahun. Penyebab CTS diduga oleh karena trauma, infeksi, gangguan
endokrin dan penggunaan tangan yang berlebihan dan repetitif misal padapekerja
dengan computer dan buruh wanitapabrik rokok. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan Phalen's test dan Tinel's sign yang positif. Penanganan faktor resiko
seperti mengurangi posisi kaku pada pergelangan tangan, gerakan repetitif, dan
gerakan peralatan tangan pada saat bekerja dan mengurangi penggunaaan tangan
yang berulang serta mengistirahatkan pergelangan tangan, akan memperbaiki
gejala. Peregangan otot atau stretching pergelangan tangan, tangan dan lengan
adalah salah satu upaya konservatif untuk mencegah dan memperbaiki gejala
carpal tunnel syndrome.

Kata-kata kunci : carpal tunnel syndrome, peregangan, otot tangan dan lengan

51
PENDAHULUAN perlu dikaji pemecahan untuk
Dalam dunia olahraga, masalah tersebut.
kejadian cedera pada atlet adalah
suatu kejadian yang sangat tidak KAJIAN PUSTAKA
diharapkan namun dapat terjadi Latihan Peregangan Otot
sewaktu–waktu. Cedera olahraga Semua bentuk kegiatan
tersebut dapat berupa cedera pada manusia selalu memerlukan
otot, tendon, ligamen, pergeseran dukungan fisik sehingga masalah
sendi, patah tulang atau cedera pada kemampuan fisik merupakan faktor
sistem saraf. Latihan peregangan otot dasar bagisetiap aktivitas manusia.
merupakan salah satu usaha Salah satu komponen kondisi fisik
pencegahan terjadinya cedera yang penting bagi semua cabang
olahraga. Latihan peregangan otot olahraga adalah kelentukan.
atau lebih dikenal dengan stretching Kelentukan merupakan salah satu
ini bertujuan untuk membentuk komponen kondisi fisik
kelentukan otot gerak tubuh atas dan yangmempunyai peranan penting.
bawah. Peranan tersebut bagi non
Kelentukan merupakan olahragawan adalah untuk
salah satu komponen kondisi fisik menunjang aktivitas kegiatan
yang memegang peranan penting, sehari-hari, sedangkan bagi
bagi olahragawan dan non- olahragawan; senam, judo, gulat,
olahragawan. Peranan tersebut bagi atletik, dan cabang-cabang
olahragawan untuk meningkatkan olahraga permainan lainnya
prestasi, dan bagi non-olahragawan ternyata kelentukan sangat
untuk menunjang aktivitas sehari- diperlukan. Kelentukan adalah
hari. Kelentukan dapat dilatih dan kemampuan untuk melakukan gerak
dikembangkan dengan menggunakan dalam ruang gerak sendi.
empat metode latihan peregangan, Kelentukan merupakan prasyarat
yaitu metode peregangan dinamis, yang diperlukan untuk
statis, pasif, dan kontraksi-rileksasi menampilkan suatu keterampilan
(Tite Juliantine, 2010). yang memerlukan ruang gerak
Carpal tunnel syndrome atau sendi yang luas dan memudahkan
sindrom terowongan karpal adalah dalam melakukan gerakan-gerakan
salah satu cedera di daerah yang cepat dan lincah (Tite
pergelangan tangan yang sering Juliantine, 2010).
terjadi pada olahragawan. CTS Kelentukan yang dimiliki
terjadi karena intensitas penggunaan seseorang biasanya menggambarkan
sendi pergelangan tangan yang kelincahan seseorang dalam
cukup tinggi untuk aktivitas fisik dan geraknya. Bahkan bagi para
juga ketidaksiapan sendi pergelangan olahragawan dalam cabang
tangan untuk menerima stress dari olahraga yang dominan unsur
beban latihan yang dilakukan. kelentukannya, apabila
Sindrom ini memiliki efek yang kelentukannya tinggi akan
sangat merugikan bagi penampilan menampakkan prestasi yanglebih
seorang olahragawan. Mengingat baik dibandingkan dengan
efek yang ditimbulkan serta olahragawan yang tingkat
intensitas terjadinya CTS pada kelentukannya rendah. Kelentukan
olahragawan cukup tinggi maka merupakan komponen kondisi fisik

52
yang tidak boleh diabaikan, dan menunjukkan bahwa perbaikan
setiap orang dianjurkan untuk dalam kelentukan akan dapat:
memiliki tingkat kelentukan yang a. Mengurangi kemungkinan
tinggi. Ada beberapa metode latihan terjadinya cedera-cedera pada
yang dapat digunakan untuk otot dan sendi,
meningkatkan kelentukan, yaitu b. Membantu dalam
metode peregangan dinamis, statis, mengembangkan kecepatan,
pasif, dan kontraksi-relaksasi (PNF) koordinasi, dan kelincahan
(Tite Juliantine, 2010). (agility),
c. Membantu mengembangkan
Peranan Kelentukan prestasi,
Kelentukan memegang d. Menghemat pengeluaran tenaga
peranan yang penting dalam (efisien) pada waktu
hampir setiap cabang olahraga. melakukan gerakan, dan
Selain untuk olahraga, e. Membantu memperbaiki sikap
kelentukanpun memegang peranan tubuh.
penting dalam menunjang Dari beberapa penjelasan
kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat yang dikemukakan dapat
terlihat dalam dunia anak-anak, disimpulkan bahwa kelentukan
orang dewasa maupun dunia orang memegang peranan penting bagi
tua. Dalam dunia anak-anak, segala tingkatan usia dalam
kelentukansangat penting karena menunjang aktivitas kehidupannya
dunia anakanak adalah dunia sehari-hari. Kelentukan juga sangat
bermain. Kegiatan bermain diperlukan oleh olahragawan, karena
membutuhkan kelincahan, dan olahragawan yang kelentukannya
kelincahan membutuhkan baik tidak akan mudah mengalami
kelentukan. Orang tua juga cedera, dan mempunyai peluang
sangat memerlukan kelentukan, yang lebih besar untuk menciptakan
karena fleksibilitas yang baik akan prestasiyang maksimal. Hal ini
mendukung kemampuan gerak diperjelas oleh Bahagia (1997) dalam
dalam melakukan aktivitas sehari- Tite Juliantine (2010) yang
hari (Tite Juliantine, 2010). menyebutkan "Kemampuan
Bompa (1994) dalam Tite fleksibilitas yang terbatas juga dapat
Juliantine (2010) menjelaskan menyebabkan penguasaan teknik
bahwa, perkembangan motorik dan yang kurang baik dan prestasi
fleksibilitas yang tidak adekuatdapat rendah." (Tite Juliatine, 2010).
menjadi faktor resiko dalam hal: Untuk meningkatkan
1. Pembelajaran gerak motorik kelentukan (fleksibilitas) otot, latihan
2. Cedera olahraga peregangan otot dapat dilakukan
3. Perkembangan akan kekuatan, minimal sekali dalam sehari atau bila
kecepatan dan koordinasi sistem memungkinkan beberapa kali dalam
musculoskeletal. sehari. Pada prinsipnya latihan
4. Keterbatasan gerak secara peregangan otot yang dilakukan
kualitatif. secara kontinu lebih baik daripada
Harsono (1988) dalam Tite apabila latihan tersebut dilakukan
Juliantine (2010) juga menambahkan sekali dalam satu waktu atau single
bahwa, hasil-hasil penelitian intense, sebagai contoh lebih baik
melakukan latihan peregangan otot

53
sepuluh menit per hari dan tiap hari CTS pada populasi diperkirakan3%
daripada latihan peregangan otot pada wanita dan 2% pada laki-laki
yang dilakukan selama tujuh puluh dengan prevalensi tertinggi pada
(70) menit dalam sekali waktu, sekali wanita tua usia> 55 tahun, biasanya
dalam seminggu (Roger Harell, antara 40–60 tahun. (Moch.
2006). Latihan peregangan otot yang Bahrudin, 2009).
dilakukan dalam jangka waktu lama Terowongan karpal terdapat
dapat meningkatkan fleksiblitas otot. di bagian depan dari pergelangan
Fleksibilitas otot bukanlah sesuatu tangan dimana tulang dan
yang datang secara tiba – tiba tetapi ligamentum membentuk suatu
itu akan terbentuk dengan adanya terowongan sempit yang dilalui oleh
latihan kekuatan otot. Akan tetapi beberapa tendon dan nervus
latihan kekuatan otot apabila medianus. Tulang-tulang karpalia
dilakukan tanpa peregangan otot membentuk dasar dan sisi-sisi
terlebih dahulu dapat menurunkan terowongan yang keras dan kaku
fleksibilitas otot tersebut (Roger sedangkan atapnya dibentuk oleh
Harell, 2006). fleksor retinakulum (transverse
carpal ligament dan palmar carpal
Carpal Tunnel Syndrome atau ligament) yang kuat dan melengkung
Sindrom Terowongan Karpal di atas tulang-tulang karpalia
Carpal tunnel syndrome tersebut. Setiap perubahan yang
(CTS) merupakan salah satu mempersempit terowongan ini akan
gangguan pada tangan karena terjadi menyebabkan tekanan pada struktur
penyempitan pada terowongan yang paling rentan didalamnya yaitu
karpal, baik akibat edema fasia pada nervus medianus (Aldi, 2004; Moch.
terowongan tersebut maupun akibat Bahrudin, 2009).
kelainan pada tulang-tulang kecil
tangan sehingga terjadi penekanan Berikut adalah gambar secara letak
terhadap nervus medianus anatomis saraf medianus pada
dipergelangan tangan. CTS pergelangan tangan :
merupakan neuropati tekanan saraf
medianus dalam terowongan karpal
di pergelangan tangan dengan
kejadian yang paling sering, bersifat
kronik, dan ditandai dengan nyeri
tangan pada malam hari, parestesia
jari-jari yang mendapat innervasi
dari saraf medianus, kelemahan dan
atrofi otot thenar. Dulu, sindroma ini
juga disebut dengan nama
acroparesthesia, median thenar
neuritisatau partial thenar atrophy
(Moch. Bahrudin, 2009).
National Health Interview Sumber : www.medscape.com
Study (NIHS) memperkirakan bahwa
prevalensi CTS yang dilaporkan Penyebab CTS
diantara populasi dewasa adalah CTS mempunyai etiologi,
sebesar 1.55% (2,6 juta). Kejadian antara lain:

54
1. Herediter: neuropati herediter Diagnosa CTS
yang cenderung menjadi CTS dapat ditegakkan selain
pressure palsy. berdasarkan gejala-klinis seperti di
2. Trauma: dislokasi, fraktur atau atas dan diperkuat dengan
hematom pada lengan bawah, pemeriksaan yaitu :
pergelangan tangan dan tangan. 1. Pemeriksaan fisik
3. Infeksi: tenosinovitis, Pemeriksaan harus dilakukan
tuberkulosis, dan sarkoidosis. pemeriksaan menyeluruh pada
4. Metabolik: amiloidosis, gout. penderita dengan perhatian khusus
5. Endokrin: akromegali, terapi pada fungsi, motorik, sensorik dan
estrogenatau androgen, diabetes otonom tangan.
mellitus, hipotiroidisme, a. Phalen's test: Penderita diminta
kehamilan. melakukan fleksi tangan secara
6. Neoplasma: kista ganglion, maksimal. Bila dalam waktu 60
lipoma, infiltrasi metastase, detik timbul gejala seperti CTS,
myeloma. tes ini menyokong diagnosa.
7. Penyakit kolagen vaskular: Beberapa penulis berpendapat
artritis reumatoid, polimialgia bahwa tes ini sangat sensitif
reumatika, skleroderma, lupus untuk menegakkan diagnosa
eritematosus sistemik. CTS.
8. Degeneratif: osteoartritis. b. Torniquet test: Pada pemeriksaan
9. Iatrogenik: pungsi arteri radialis, ini dilakukan pemasangan
pemasangan shunt vaskular tomiquet dengan menggunakan
untuk dialisis, hematoma, tensimeter di atas siku dengan
komplikasi dan terapi anti tekanan sedikit di atas tekanan
koagulan. sistolik. Bila dalam 1 menit
10. Penggunaan tangan atau timbul gejala seperti CTS, tes ini
pergelangan tangan yang menyokong diagnosa.
berlebihan dan repetitif c. Tinel's sign: Tes ini mendukung
(Moch.Bahrudin, 2009). diagnosa bilatimbul parestesia
atau nyeri pada daerah distribusi
Gejala Klinis CTS nervusmedianus jika dilakukan
1. Mati rasa, rasa terbakar, atau perkusi pada terowongan karpal
kesemutan di jari-jari dan telapak dengan posisi tangan sedikit
tangan. dorsofleksi.
2. Nyeri di telapak, pergelangan d. Flick's sign: Penderita diminta
tangan, atau lengan bawah, mengibas-ibaskan tangan atau
khususnya selama penggunaan. menggerak-gerakkan jari-jarinya.
3. Penurunan cengkeraman Bila keluhan berkurang atau
kekuatan. menghilang akan menyokong
4. Kelemahan dalam ibu jari diagnosa CTS. Harus diingat
5. Sensasi jari bengkak, (ada bahwa tanda ini juga dapat
atautidak terlihat bengkak) dijumpai pada penyakit Raynaud.
6. Kesulitan membedakan antara e. Wrist extension test: Penderita
panas dan dingin. diminta melakukan ekstensi
tangan secara maksimal,
sebaiknya dilakukan serentak
pada kedua tangan sehingga

55
dapat dibandingkan. Bila dalam artritis. Foto polos leher berguna
60 detik timbul gejala-gejala untuk menyingkirkan adanya
seperti CTS, maka tes ini penyakit lain pada vertebra. USG,
menyokong diagnosa CTS. CT-scandan MRI dilakukan pada
f. Pressure test: Nervus medianus kasus yang selektif terutama yang
ditekan di terowongan karpal akan dioperasi (Moch. Bahrudin,
dengan menggunakan ibu jari. 2009; Aldi, 2004).
Bila dalam waktu kurang dari
120 detik timbul gejala seperti Terapi CTS
CTS, tes ini menyokong Terapi yang dapat diberikan
diagnosa. pada CTS ini adalah terapi
g. Luthy's sign (bottle's sign): konservatif dan terapi operatif.
Penderita diminta melingkarkan a. Terapi konservatif
ibu jari dan jari telunjuknya pada 1. Istirahatkan pergelangan tangan.
botol atau gelas. Bila kulit tangan 2. Obat anti inflamasi non steroid.
penderita tidak dapat menyentuh 3. Pemasangan bidai pada posisi
dindingnya dengan rapat, tes netral pergelangan tangan. Bidai
dinyatakan positif dan dapat dipasang terus-menerus
mendukung diagnosa atau hanya pada malam hari
Dari pemeriksaan provokasi selama 2-3 minggu.
diatas Phalentest dan Tinel test 4. Injeksi steroid. Deksametason 1-
adalah sangat patognomonis untuk 4 mg 1 atau hidrokortison 10-25
CTS (Moch. Bahrudin, 2009; Aldi, mgatau metilprednisolon 20 mg
2004) atau 40 mg diinjeksikan kedalam
2. Pemeriksaan Neurofisiologi terowongan karpal dengan
Pemeriksaan EMG dapat menggunakan jarum no.23 atau
menunjukkan adanya fibrilasi, 25 pada lokasi 1 cm ke arah
polifasik, gelombang positif dan proksimal lipat pergelangan
berkurangnya jumlah motor unit tangan di sebelah medial tendon
pada otot-otot thenar. Pada beberapa musculus palmaris longus.
kasus tidak dijumpai kelainanpada 5. Vitamin B6 (piridoksin).
otot-otot lumbrikal. EMG bisa Beberapa penulis berpendapat
normal pada 31 % kasus CTS. bahwa salah satu penyebab CTS
Kecepatan hantar saraf (KHS), pada adalah defisiensi piridoksin
15-25% kasus, KHSbisa normal. sehingga mereka menganjurkan
Pada yang lainnya KHS akan pemberian piridoksin 100-300
menurun dan masa laten distal (distal mg/hari selama 3 bulan. Tetapi
latency) memanjang, menunjukkan beberapa penulis lainnya
adanya gangguan pada konduksi berpendapat bahwa pemberian
safar di pergelangan tangan. Masa piridoksin tidak bermanfaat
laten sensorik lebih sensitif dari masa bahkan dapat menimbulkan
laten motoric (Moch.Bahrudin, 2009; neuropati bila diberikan dalam
Aldi, 2004). dosis besar.
3. Pemeriksaan Radiologi 6. Fisioterapi ditujukan pada
Pemeriksaan sinar-X perbaikan vaskularisasi
terhadap pergelangan tangan dapat pergelangan tangan. Pada atlet
membantu melihat apakah ada fisioterapi ini dapat dilakukan
penyebab lain seperti fraktur atau dengan cara mengistirahatkan

56
pergelangan tangan yang Kunci utama dalam melaksanakan
mengalami cedera, dan gerakan ini adalah bahwa stretching
melakukan latihan peregangan atau latihan peregangan otot itu
otot pergelangan tangan, tangan dilakukan dengan cara tanpa ada
dan lengan. kompetisi, dalam keadaan damai dan
b. Terapi operatif tidak ada hentakan atau daya ledak
Operasi hanya dilakukan (Bob Anderson, 2000). Apabila
pada kasus yang tidak mengalami seseorang sedang menderita CTS
perbaikan dengan terapi konservatif maka yang bersangkutan akan
ataubila terjadi gangguan sensorik kesulitan untuk melakukan rangkaian
yang berat atau adanya atrofi otot- gerakan hand, wrist and arm
otot thenar. Pada CTS bilateral stretches.
biasanya operasi pertama dilakukan Berikut adalah contoh
pada tangan yang paling nyeri gerakan dasar dari Hand, Wrist and
walaupun dapat sekaligus dilakukan Arm Stretchesseperti yang dikutip
operasi bilateral.Biasanya tindakan dalam Bob Anderson, 2000 dan
operasi CTS dilakukan secara American Physical Therapy
terbuka dengan anestesi lokal, tetapi Association, 1996 :
sekarang telah dikembangkan teknik 1. Telapak, punggung dan
operasi secara endoskopik. Operasi pergelangan tangan dalam
endoskopik memungkinkan keadaan lurus sempurna
mobilisasi penderita secara dini atauposisi anatomis, kemudian
dengan jaringan parut yang minimal, jari-jari tangan mencengkram.
tetapi karena terbatasnya lapangan
operasi tindakan ini lebih sering
menimbulkan komplikasi operasi
seperti cedera pada saraf. Beberapa
penyebab CTS seperti adanya masa
atau anomali maupun tenosinovitis
pada terowongan karpal lebih baik
dioperasi secara terbuka.

PEMBAHASAN
Latihan Peregangan Otot pada
Carpal Tunnel Syndrome 2. Lipat jari–jari tangan ke arah
Latihan peregangan otot atau dalam sehingga membentuk
stretchingdapat dilakukan dengan sudut 90º kemudian jari–jari
cara statis, dinamis, pasif dan tangan dalam posisi
kontraksi relaksasi (PNF). Stretching menggenggam. Lakukan gerakan
secara statis dapat dipilih sebagai ini secara berulang–ulang
upaya pencegahan dan pengobatan sebanyak 4 kali.
CTS dengan fokus gerakan pada
daerah otot pergelangan tangan,
tangan dan lengan. Gerakan ini biasa
disebut dengan hand, wrist and arm
stretches. Rangkaian gerakan
stretching ini dapat dilakukan
dengan posisi duduk maupun berdiri.

57
6. Tekuk sendi–sendi jari tangan
seperti mencengkeram atau kuku
harimau dan pertahankan posisi
tersebut selama 10 detik
kemudian dilemaskan kembali.

3. Katupkan kedua tangan dan


kunci posisi tersebut dengan jari–
jari tangan kemudian putar 7. Luruskan kedua lengan tepat di
tangan dan pergelangan tangan depan posisi kita, kemudian
searah jarum jam. Fokus utama tekuk pergelangan tangan dengan
pada gerakan ini adalah jari–jari mengarah ke arah atas,
pergerakan sendi pergelangan pertahankan posisi tersebut
tangan. selama 10–12 detik dan lakukan
sebanyak dua kali. Gerakan ini
bertujuan untuk melatih
kelentukan otot posterior lengan
bawah.

4. Posisi tangan tetap seperti


gerakan no 3, tetapi putar
pergelangan tangan berlawanan 8. Luruskan kedua lengan tepat di
dengan arah jarum jam. depan posisi kita, kemudian
tekuk pergelangan tangan dengan
jari–jari mengarah ke arah
bawah, pertahankan posisi
tersebut selama 10–12 detik dan
lakukan sebanyak dua kali.
Gerakan ini bertujuan untuk
melatih kelentukan otot anterior
lengan bawah.
5. Luruskan tangan kemudian buka
jari–jari tangan selebar–lebarnya
sampai terasa adanya tekanan
pada jari–jari tangan.

9. Pegang dan putar tiap jari tangan


searah kemudian berlawanan

58
arah jarum jam dengan ibu jari posisi gerakan ini selama 5–10
dan telunjuk tangan yang detik.
berlawanan, lakukan sebanyak 5
kali.

10. Tarik tiap jari tangan sampai 13. Letakkan dan katupkan kedua
terasa adanya tekanan pada jari telapak tangan di depan
tersebut dengan ibu jari dan diafragma tubuh sampai terasa
telunjuk tangan yang berlawanan, adanya tekanan pada pergelangan
pertahankan gerakan tersebut tangan dan posisi siku
dalam waktu 2–3 detik. membentuk sudut 90º terhadap
tubuh. Pertahankan selama 5–10
detik.

11. Goyangkan lengan atas dan


bawah serta tangan disamping
badan dengan santai dan posisi
tetap lurus. Lakukan gerakan
tersebut selama 10–12 detik. 14. Posisi kedua telapak tangan dan
lengan sama seperti gerakan
sebelumnya kemudian putar
kedua telapak tangan yang
terkatup kearah bawah.
Pertahankan posisi tersebut
selama 5–10 detik.

12. Kedua lengan dalam posisi lurus


di depan tubuh, kemudian tekuk
pergelangan tangan kanan kiri ke
arah luar sampai terasa adanya
tekanan pada persendian
pergelangan tangan. Pertahankan 15. Kedua telapak tangan kembali ke
arah atas atau cranial kemudian

59
tekuk ke kanan dan ke kiri suatu penelitian sebagai suatu upaya
membentuk sudut 45º terhadap untuk mencegah dan rehabilitasi
lengan bawah. Pertahankan CTS. Penelitian yang akan dilakukan
posisi gerakan tersebut selama 5– diharapkan dapat memberi data
8 detik. secara empiris tentang efektivitas
latihan peregangan otot atau
stretching otot pergelangan tangan,
tangan dan lengan dalam usaha
pencegahan dan rehabilitasi CTS.

DAFTAR PUSTAKA

Semua gerakan di atas dapat Aldi S. Rambe. (2004). Sindrom


dikombinasikan dengan penggunaan Terowongan Karpal. USU
lagu yang mempunyai irama tidak Digital Library.
merangsang adanya daya ledak dari American Physical Therapy
tubuh. Rangkaian gerakan stretching Association. (1996). Carpal
tersebut dilakukan tidak boleh lebih Tunnel Syndrome. A Physical
dari 5 menit tiap kali pelaksanaannya Therapist’s Perspective.
dan dapat diulang sebanyak 3–4 kali APTA. org.
dalam sehari (Bob Anderson, 2000). Bob Anderson. (2000). Stretching
20th Anniversary Revised
SIMPULAN DAN SARAN Edition. Shelterpub; USA.
Simpulan Moch. Bahrudin. (2009). Carpal
Latihan peregangan Tunnel Syndrome. UMM
secarastatis pada otot pergelangan Digital Library.
tangan, tangan dan lengan ini Roger Harell. (2006). Stretching and
merupakan salah satu cara untuk Flexibility. Cross Fit Journal
mencegah dan mengobati secara Article 2006 41:1-
konservatif CTS. Latihan ini dapat 3.http://store. crossfit.com.
dilakukan 3 kali dalam sehari dengan Tite Juliantine Dra, M.Pd. (2010).
masing–masing waktu Studi Perbandingan Berbagai
pelaksanaanya adalah 5 menit. Macam Metode Latihan
Latihan peregangan otot yang Peregangan dalam
dilakukan secara berkelanjutan dapat Meningkatkan Kelentukkan.
memperbaiki saraf medianus yang Universitas Pendidikan
terperangkap di terowongan carpal Indonesia; Bandung.
pada pergelangan tangan, sehingga
akan dapat mengurangi gejala atau
rasa nyeri yang ada pada CTS.

Saran
Penulis mengharapakan
adanya penelitian sebagai tindak
lanjut pelaksanaan latihan
peregangan otot pergelangan tangan,
tangan dan lengan ini dalam bentuk

60

Anda mungkin juga menyukai