Kelompok 9 :
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya pada kami, sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Puskesmas”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca. Akhirnya besar harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
ii
Daftar Isi
iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kebijakan desentralisasi sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 telah memberi keleluasaan kepada
daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangganya sendiri
dalam wujud ‘Otonomi Daerah’. Melalui konsep otonomi luas, nyata dan
bertanggungjawab. Dalam mendukung otonomi tersebut manusia adalah
faktor utama dalam pembangunan yang diharapkan mampu menciptakan
kinerja yang berkualitas dan mencapai produktivitas yang tinggi sehingga
mampu mencapai tujuan pembangunan. Untuk mencapainya, maka
diperlukan sumber daya manusia yang sehat baik jasmani dan rohani karena
kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang menunjang semua aktifitas
kehidupan.
1
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa maksud dan definisi dari pemberdayaan masyarakat melalui
program puskesmas?
2. Apa maksudnya dan bagaimana posyandu sebagai program dari
puskesmas untuk memberdayakan masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dan memahami maksud dari pemberdayaan
masyarakat melalui program puskesmas?
2. Mengetahui dan memahami dengan apa yang dimaksud dengan
posyandu sebagai program dari puskesmas untuk memberdayakan
masyarakat?
2
BAB II
Pembahasan
A. Definisi
1. Pemberdayaan
Pemberdayaan atau psemberkuasaan dapat dipahami sebagai upaya
memberikan atau meningkatkan kekuasaan (power) kepada pihak yang
lemah atau kurang beruntung, dimana pemberdayaan dilaksanakan
dengan bertolak dari situasi ketidak berdayaan yang dialami oleh
sekolompok masyarakat baik secara perseorangan, kelompok maupun
komunitas.
2. Masyarakat
Menurut Paul B.Horton, mengatakan bahwa masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang relatif mandiri dengan bersama dalam
jangka waktu cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan
memiliki kebudayaan yang sama dan sebagian besar kegiatan dalam
kelompok itu.
3
Sebagai akibat dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi
dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia.
c. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
d. Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan
bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa
dirinya terkait satu sama lain.
3. Program
Program adalah sederetan kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut J.C. Tukian, dalam
pengembangan masyarakat program merupakan kegiatan yang dapat
mendukung adanya aktualisasi dan partisipasi aktif dari masyarakat.
Program dapat bermacam-macam wujudnya ditinjau dari berbagai
aspek, yakni tujuan, jenis, jangka waktu, luas, sempitnya, pelaksana,
sifatnya dan sebagainya.
4. Puskesmas
Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991).
4
Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas
merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja.
B. Posyandu
1. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah akronim dari Pos Pelayanan Keluarga Berencana -
Kesehatan Terpadu, merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersama Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan
dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
5
1) Meningkatkan peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan
AKI dan AKB.
2) Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan
Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
3) Meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan
dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan
AKB.
b. Manfaat Posyandu
1) Bagi Masyarakat
a) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan
penurunan AKI dan AKB.
b) Memperoleh bantuan secara profesional dalam
pemecahan masalah kesehatan teruta terkait kesehatan ibu
dan anak.
c) Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu kesehatan
dan sektor lain terkait.
2) Bagi Kader, Pengurus Posyandu dan Tokoh Masyarakat
a) Mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya kesehatan
yang terkait dengan penurunan AKI dan AKB.
b) Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu
masyarakat menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan
penuruna AKI dan AKB.
3) Bagi Puskesmas
a) Optimalisasi fungsi puskesmas sebagi pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
b) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
c) Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui
pemberian pelayanan secara terpadu.
6
4) Bagi Sektor Lain
a) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah sektor terkait, utamanya yang terkait dengan upaya
penurunan AKI dan AKB sesuai kondisi setempat.
b) Meningkatkan efisiensi memlalui pemberian pelayanan secara
terpadu sesuai dengan tupoksi masing-masing sektor.
1) Bayi
2) Anak Balita
3) Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui
4) Pasangan Usia Subur (PUS)
b. Fungsi Posyandu
1) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi
dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan
antarsesama masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan
AKI dan AKB.
2) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
7
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan
• Imunisasi
• Pemberian vitamin A dosis tinggi.
• Pembagian pil KB atau kondom.
• Pengobatan ringan.
• Konsultasi KB.
6. Keberhasilan Posyandu
a. Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN.
7. Kegiatan Posyandu
a. Jenis pelayanan minimal kepada anak
8
1) Penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian
harus diberikan khusus terhadap anak yang selama ini 3 kali
tidak melakukan penimbangan, pertumbuhannya tidak cukup
baik sesuai umurnya dan anak yang pertumbuhannya berada di
bawah garis merah KMS.
2) Pemberian makanan pendamping ASI dan Vitamin A.
3) Pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup pertumbuhannya
(kurang dari 200 gram/ bulan) dan anak yang berat badannya
berada di bawah garis merah KMS.
4) Memantau atau melakukan pelayanan imunisasi dan tanda-tanda
lumpuh layu.
5) Memantau kejadian ISPA dan diare, serta melakukan rujukan
bila perlu.
b. Pelayanan tambahan yang diberikan
1) Pelayanan ibu hamil dan menyusui.
2) Program Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) yang
diintegenerasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB)
dan kelompok bermain lainnya.
3) Program dana sehat atau JPKM dan sejenisnya, seperti tabulin,
tabunus dan sebagainya.
4) Program penyuluhan dan penyakit endemis setempat.
5) Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman.
6) Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
7) Program diversifikasi pertanian tanaman pangan.
8) Program sarana air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA)
dan perbaikan lingkungan pemukiman.
9) pemanfaatan pekarangan.
10) Kegiatan ekonomis produktif, seperti usaha simpan pinjam dan
lain-lain.
11) Dan kegiatan lainnya seperti: TPA, pengajian, taman bermain.
9
Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat
menambah kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang
telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru
tersebut misalnya:
8. Penyelenggaraan Posyandu
a. Penyelenggara Posyandu
10
Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan/RT/RW atau
dusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, atau
tempat khusus yang dibangun oleh swadaya masyarakat. Tempat
penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya berada di lokasi yang
mudah dijangkau oleh masyarakat.
9. Pembentukan Posyandu
Langkah-langkah pembentukan Posyandu.
11
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat
hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi.
Pemberdayaan masyarakat jenis ini dilakukan melalui program puskesmas
yang merupakan organisasi kesehatan fungsional dan juga merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Program yang
diadakan puskesmas untuk memberdayakan masyarakat adalah posyandu.
B. Saran
Makalah ini sangat disadari belumlah sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah yang akan datang.
12
Daftar Pustaka
Sinonim, 1999. Menuju Indonesia Sehat 2010. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Departemen kesehatan RI. 2008. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan
Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
13