Anda di halaman 1dari 5

E.

PENGGOLONGAN RESIN

1. Asam-asam resinat

Terdiri dari : asam-asam oksi yang banyak jenisnya yang biasanya mempunyai sifat
gabungan dari asam-asam karboksilat dan fenol-fenol. Asam-asam ini terdapat dalam
keadaan bebas ataupun terikat sebagai ester-ester. Pada umumnya asam-asam ini larut
didalam larutan alkali, membentuk larutan seperti sabun ataupun suspensi koloidal.
Garam-garam logamnya dikenal sebagai resinat, beberapa diantaranya banyak digunakan
dalam pembuatan sabun yang murah dan vernis.

Contohnya :

 Asam abietat didalam colophonium


 Asam kapolvat dan oksikapolvat didalam Balsamum copoive
 Asam guaiakonat didalam Guajac
 Asam pimarat (Pimarinat) didalam Burgundy Pitch (Picea excelsa)
 Asam komniforat didalam Myrrha.

Dimana resin dapat digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan sabun, dimana
pada resin terdapat asam-asam resinat yang memiliki sifat gabungan dari asam-asam
karboksilat dan fenol-fenol. Asam-asam ini keadaanya bebas baik adapun yang
dikeluarkan sebagai ester-ester, dari asam-asam ini maka akan dilarutkan dengan alkali
yang diperlukan akan dibuat seperti sabun atau suspensi koloid yang memiliki buih. Lalu
ada resinat yang merupakan garam logam pada resin, logam-logam ini adalah bahan
yang digunakan untuk membuat sabun yang vernis.

2. Alkohol-alkohol resinat

Terdiri dari alkohol-alkohol kompleks yang mempunyai BM yang tinggi, yang disebut
resinotannol (Tsirch yang menamakannya) sebagai hasil polimerisasi dari alkohol damar
resinol, yang dengan garam-garam ferri akan memberikan reaksi seperti tannin. Biasanya
digunakan sebagai perekat untuk meningkatkan sifat alir, dan ditambahkan sebagai
bahan pengisi. Alkohol-alkohol resinat terdapat dalam keadaan bebas maupun terikat
sebagai ester dengan asam-asam aromatis (asam benzoat, asam salisilat, asam sinnamat,
asam umbellat).

Resinotannol yang sudah dapat diisolir adalah :

 Aloeresinotannol dari aloe


 Ammoresinotannol dan galbaresinotannol dari Ammoniacum.
 Peruresinotannol dari Balsamum peruvianum
 Siaresinotannol dan sinnaresinotannol dari Benzoin.
 Toluresinotannol dari Balsamum tolutanum.

Beberapa resinal, misalnya :

 Benzoresinol dari benzo


 Storesinol daro styrax
 Guaiaresinol dari Gurjun balsem

3. Resene-resene

Resene adalah zat-zat yang komplek yang tidak mempunyai sifat-sifat kimiawi yang
khas. Resene tidak membentuk garam atau ester, tidak larut dalam larutan alkali dan tidak
terhidrolisis dengan alkali. Sifat-sifat spesifik nya adalah: stabilitas (tahan terhadap suhu
tinggi), kedap air, oleh karena itu sering digunakan untuk membuat: minyak gemuk (fat),
perekat dan karet sintetis.

Contohnya :

 Alban dan fluavil dari Gutta perch


 Kopalrsene dari Copal
 Dammarresene dari dammar drakoresene dari Sanguis draconis.
 Olibanoresene dari Olibanum
Beberapa jenis resin digunakan dalam lapangan farmasi seperti coloponium, mastik
podophyllum dan sebagainnya, yang di sebut sebagai resin farmaseutis. Resin-resin farmeseutis
dapat di peroleh dengan beberapa cara yaitu ;
a. Dengan ekstraksi simplisia dengan alkohol, diendapkan dengan air. Dengan cara
resin-resin dari Jalapae ipomoea dan Podophyllum
b. Dengan cara memisahkan minyak mnguapnya dengan penyulingan
misalnya Colophonium dari terpenting, resin copaive dari Balsamum copaive
c. Dengan memanasi bagian tanaman yang mengandung resin copaive dari Balsamum
copaive
d. Dengan mengumpulkan hasil eksudat dari tanaman, seperti oleoresin, yang kemudian
diuapkan, dengan cara ini diperoleh maktis, sanguis draconis.
e. Dengan mengumpulkan resin-resin fosil, seperti kopal, dan kaudammar.
B. Damar alkohol

- Merupakan suatu alkohol yang kompleks dengan bM (bobot molekul ) tinggi

- dikenal ada 2 macam yaitu: resinol dan resinotanol

1. Resinotanol

Zat amorf + garam Feri (Fe (III) ) -> reaksi tanin positif

Contoh : - Aloeresinotanol -> aloe

- Peruresinotanol -> Balsamum Peruvianum

- Siaresinotanol -> Benzoin

2. Resinol

Merupakan kristal tidak berwarna + garam Ferri -> tidak menunjukkan reaksi terhadap tanin (zat
samak)

Contoh : Benzoresinol -> Benzoin

Storesinol -> Styrax

C. Glikoresin

Merupakan senyawa yang terikat secara glikosida dengan gula, apabila dihidrolisa -> damar +
gula

Contoh : Damar Yalapae dan Scammoniae

D. Resen

Substansi netral yang kompleks -> Sifat kimia sangat lemah -> sukar bereaksi -> Tidak dapat
membentuk garam atau ester , tidak larut dalam alkali -> Tidak dapat dihidrolisa dengan alkali

Anda mungkin juga menyukai