Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Gambar (Dalam Diagram Terner) dan jelaskan 2 proses miscibility dalam injeksi gas berikut:
a. Condensing Gas Drive Miscibility
b. Vaporizing Gas Drive Miscibility
Steamflood Mechanisms
a. Mekanisme injeksi uap merupakan proses yang serupa dengan pendesakan air.
b. Suatu pola sumur yang baik dipilih dan uap diiinjeksikan secara terus menerus
melalui sumur injeksi dan minyak yang didesak dan diproduksikan melalui sumur
lain yang berdekatan.
c. Uap yang diinjeksikan akan membentuk suatu zona jenuh uap (steam saturated
zone) disekitar sumur injeksi.
d. Temperatur dari zona ini hampir sama dengan temperatur uap yang diinjeksikan.
Uap kemudian bergerak menjauhi sumur, temperaturnya berkurang secara kontinyu
disebabkan oleh penurunan tekanan.
e. Pada jarak tertentu dari sumur (tergantung dari temperatur uap mula-mula dan laju
penurunan tekanan), uap akan mencair dan membentuk hot water bank.
f. Pada hot water, perubahan sifat-sifat fisik minyak dan batuan reservoir
mempengaruhi dan menghasilkan perolehan minyak.
g. Perubahan tersebut adalah ekspansi panas dari minyak, penurunan viskositas dan
saturasi minyak sisa dan merubah permeabilitas relatif.
9. Apa yang saudara ketahui tentang mekanisme Huff and Puff? Jelaskan bilamana huff
and puff termasuk dalam EOR!
Cara Huff and Puff, digunakan pada reservoir dangkal dimana bakteri bersama waterflood
dan nutriennya diinjeksikan dan sumur ditutup dan dibuka pada saat penginjeksian nutrien
berikutnya secara periodik. Setelah selang waktu tertentu sumur dibuka dan menjadi sumur
produksi.
Penentuan TTM :
a. Korelasi (Yellig dan Metcalfe, Holm dan Josendal, dan lain-lain)
b. Persamaan keadaan (equation of state)
c. Percobaan laboratorium (Rissing Bubble Apparatus dan Slim Tube)
b. Alasan CO2 lebih sering digunakan sebagai gas solvent daripada fluida lainnya
adalah :
CO2 adalah gas yang melimpah namun juga menimbulkan polusi di atmosfer
CO2 yang terproduksi dari industri tidak digunakan dan hanya di lepaskan begitu
saja ke atmosfer
CO2 lebih murah daripada gas hidrokarbon dan lebih aman untuk menanganinya
2 – 3 kali lebih viscous
3 – 4 kali lebih tinggi densitasnya
Bercampur pada tekanan yang lebih rendah
Bercampur dengan minyak lebih banyak
Lebih rendah MMP nya
Lebih mudah bercampur dibandingkan N2 atau gas hidrokarbon
11. a. Gambarkan dan jelaskan fungsinya pendesakan Polymer Flooding dan ASP antara
sumur injeksi dan produksi?
b. Screening Criteria untuk alkaline dan surfactant flooding?
a. Jawaban :
Polymer Flooding
Fungsi dari polymer flooding adalah untuk memperbaiki sifat fluida pendesak,
dengan harapan perolehan minyaknya akan lebih besar. Injeksi polimer pada
kondisi reservoir seperti diatas dapat digunakan. Polimer yang terlarut dalam air
injeksi akan mengentalkan air, mengurangi mobilitas air dan mencegah air
menerobos minyak. Hal ini akan berpengaruh pada mobility ratio yang terjadi
antara fluida pendesak dengan minyak.
ASP Flooding (kombinasi Alkaline, Surfactant, Polymer)
ASP flooding memiliki peran tersendiri. Peran Alkaline adalah untuk menurunkan
tekanan kapiler sehingga diharapkan wetabilitas batuan berubah. Batuan yang
awalnya oil wet atau water wet, diharapkan agar lebih cenderung untuk menjadi
water wet, sehingga minyak tidak lagi menempel di batuan dan minyak lebih mudah
untuk dipindahkan. Peran Surfactant adalah untuk menurunkan tegangan antar
muka antara air dan minyak agar tekanan kapiler pada daerah penyempitan pori-
pori dapat dikurangi, minyak akan terpecah menjadi mikro emulsi sehingga minyak
dapat didesak dan diproduksikan ke permukaan. Peran Injeksi polymer
menyebabkan viskositas air naik sehingga perbandingan mobilitas air-minyak turun
dan pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi penyapuan.
12. a. Gambarkan dan jelaskan Mekanisme Steam Flooding dan Steam Stimulation?
b. Keuntungan dan kelemahan screening criteria Insitu Combustion?
a. Jawaban :
Steam Stimulation
Mekanisme :
Perforation dan Wellbore Cleaning
Minyak berat ditandai dengan faktor skin yang tinggi, sehubungan dengan terjadinya
endapan aspal di sekitar lubang sumur. Lubang perforasi kadang-kadang tersumbat
oleh campuran minyak berat dan pertikel-partikel padatan dari formasi. Injeksi uap
menaikkan temperatur sehingga endapan-endapan aspal tersebut dapat dibersihkan
dan laju produksi naik.
Peningkatan Permeabilitas Relatif Minyak
Pada temperature tinggi, permeabilitas relatif minyak meningkat sehubungan dengan
penurunan saturasi minyak tersisa dan meningkatnya saturasi air irreducible.
Mekanisme ini sama dengan mekanisme yang terjadi pada injeksi air panas.
Kenaikan Tekanan (Drawdown)
Steam yang diinjeksikan akan menaikkan tekanan reservoir di sekitar lubang sumur.
Ketika sumur diproduksikan kembali pada tekanan alir dasar sumur yang rendah
akan menaikkan laju produksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya peningkatan
perbedaan tekanan alir reservoir dengan tekanan alir dasar sumur.
Pengaruh Gravity Drainage
Sebagian steam yang berada di reservoir pada fasa uap akan medorong minyak. Sama
dengan proses gravity drainage pada steam drive
Steam Flooding
Microbial Effect
Modification of reservoir rock
Improvement of porosity and
Acids permeability
Reaction with calcareous CO2
production
Selective or nonselective plugging
Emulsification through adherence to
hydrocarbons
Modification of solid surfaces, e.g.,
Biomass wetting
Degradation and alteration of oil
Reduction of oil viscosity and oil pour
point
Desulfurization of oil
Reservoir repressurization
Gases Oil swelling
Viscosity reduction
(CO2, CH4. H2) Increase of permeability due to
solubilization of carbonate rocks by CO2
Solvents Dissolving of oil
Surface active agent Lowering of interfacial tension
Mobility control
Polymers
Selective or nonselective plugging
Screening Criteria Injeksi Air