Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN JIWA

“Metode Konseptual Keperawatan Jiwa”

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Kelas 2.5

1. A.A ISTRI EDINTA CHRISTANTI P07120018 160


2. I KADEK ALDI P07120018 162
3. NI PUTU SINTYA DARMAYANTI P07120018 163
4. NI WAYAN DEWI ANJANI P07120018 165

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

D3 KEPERAWATAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya
lah kami dapat menyelesaikan paper dengan judul “Metode Konseptual Keperawatan Jiwa” tepat
sesuai pada waktunya.

Paper ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan jiwa.
Dalam penyusunan paper ini, kami mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak,
diantaranya :

1. I Nengah Sumirta,SST.,S.Kep.Ns.,M.Kes.
2. Teman-teman kelas 2.5 D3 Keperawatan.

Kami selaku penulis menyadari bahwa dalam penyusunan paper ini masih belum
sempurna, maka kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan
paper ini selanjutnya. Akhirnya kami berharap semoga paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 13 Januari 2020

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Model konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu,
kelompok,situasi,atau kejadian terhadap suatu ilmu dan perkembangannya. Model konseptual
memberikan keteraturan untuk berfikir, mengobservasi dan mengintepretasikan apa yang
dilihat, memberikan arah riset untuk mengidentifikasi suatu pertanyaan untuk menanyakan
tentang fenomena dan menunjukkan pemecah masalah.

Model konseptual keperawatan jiwa mengurai situasi yang terjadi dalam


lingkungan atau stressor yang mengakibatkan seseorang individu menciptakan perubahan
yang adaptif baik secara mandiri maupun bantuan perawat. Model konseptual keperawatan
jiwa merupakan upaya yang dilakukan baik perawat untuk menolong seseorang dalam
mempertahankan keseimbangan melalui mekanisme koping yang positif untuk mengatasi
stressor yang dialaminya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian metode konseptual keperawatan jiwa ?
2. Apa saja macam-macam metode konseptual keperawatan jiwa?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui metode konseptual keperawatan jiwa.
2. Untuk mengetahui macam-macam metode onseptual keperawatan jiwa

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konseptual Model Dalam Praktik Asuhan Keperawatan Jiwa

2.1.1 Pengertian Model Konseptual Praktik

Model adalah suatu cara untuk mengorganisasikan kumpulan pengetahuan yang


komplit seperti konsep yang berhubungan dengan perilaku manusia.

Model konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang
menerangkan tentang serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok,
situasi, atau kejadian terhadap suatu ilmu dan perkembangannya. Model konseptual
memberikan keteraturan untuk berfikir, mengobservasi dan menginterpretasi apa yang
dilihat, memberikan arah riset untuk mengidentifikasi suatu pertanyaan untuk
menanyakan tentang fenomena dan menunjukkan pemecahan masalah.
Penggunaan model dapat membantu praktisi memberikan dasar untuk melakukan
pengkajian ,intervensi dan mengevaluasi keberhasilan dan penanggulangan .

Model- Model konseptual dalam asuhan keperawatan kesehatan mental psikiatri adalah:

1. Model psikoanalisa.
2. Model medikal.
3. Model keperawatan .
4. Model interpersonal .
5. Model social.
6. Model komunikasi.
7. Model eksistensi.
8. Model perilaku.

5
2.1.1 Macam-macam Model Konseptual
1. Model psikoanalisa
Model ini menjelaskan bahwa gangguan jiwa dapat terjadi pada seseorang
apabila ego (akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (kehendak nafsu atau
insting). Ketidakmampuan seseorang dalam menggunakan akalnya untuk
mematuhi tata tertib, peraturan, norma, agama akan mendorong terjadinya
penyimpangan perilaku.
Proses terapeutik psikoanalisa memakai : Free association, analisa mimpi
dan transfer untuk membentuk kembali perilaku. Free association mencurahkan
seluruh pikiran dan perasaan tanpa ada sensor. Terapis akan mencari pola kata-
kata dan area yang secara tidak sadar dihindari. Kemudian didandingkan dengan
ilmu therapist tentang pengetahuan tentang jiwa dan konflik. Konflik yang
dihindari klien dianggap hambatan dan harus diselesaikan. Analisa mimpi
menjadi gambaran konflik intra psikis yang menjadihambatan klien berperilaku.
Symbol-simbol mimpi dianalisa dan disimpulkan. Kedua proses ini
dilengkapidengan transfer yaitu terapis menjadi sasaran perilaku atau perasaan
klien.

Fokus
Perkembangan psikoseksual perkembangan kepribadian terdiri dari :
a. Fase oral 0-18 bulan
b. Fase anal 18 bulan sampai 3 tahun
c. Fase phalik 3 tahun -6 tahun
d. Fase laten 6-12 tahun
e. Fase genetal 12 tahun- 18 tahun

Jika tugas pertama gagal akan berpengaruh terhadap perkembangan selanjutnya .

Struktur psiko/jiwa hmanusia terdiri dari ID,EGO,dan SUPER EGO ,adapun setiap
masing-masing ini akan diuraikan secara rinci .

6
Id

a. Berarti ini (Bahasa lantin)


b. Egoic,asosiasi,amoral
c. Tidak mempunyai konsep etika
d. Tidak dapat menunda keinginan
e. Tidak belajar dari pengalaman
f. Bagian paling primitif
g. Fungsi merupakan dorongan libido

Ego

a. Berarti aku (Bahasa latin)


b. Memberikan identitas diri pada pasien
c. Merupakan bagian yang rasioanal
d. Prinsip realitas
e. Mulainya pada usia 8-10 bulan

Super ego

a. Berhubungan dengan moral ,perarturan,nilai-nilai dan cita-cita


b. Mulai dibentuk oleh konsep orang tua
c. Mengontrol impus ID
d. Dapat disamakan dengan kata hati,hati nurani

Topografi jiwa

Topografi jiwa terdiri dari alam sadar ,pra sadar dan tidak sadar ,dari masing –masing
tersebut akan diuraikan ciri-cirinya secara terperinci sebagai berikut :

a. Alam sadar
 Lapisan yang paling kecil .
 Bekerja jika kita bangun.
 Dibatasi oleh suatu ambang .

7
 Kita sadar tentang diri kita ,perasaan,pikiran,sensasi dan segala sesuatu
disekitar kita
b. Alam prasadar
 Dibatasi oleh suatu ambang sadar dan tidak sadar .
 Merupakan suatu station antara sadar dan tidak sadar .
 Mengandung bahan setengah lupa
 Dapat diingat dengan sedikit usaha .
 Berfungsi sebagai sensor .
 Bila lolos dari sadar dirubah secara simbolik .
c. Alam tak sadar
 Lapisan yang paling besar
 Mengandung kesan -kesan yang diwarisan selama dalam kandungan atau
pikiran yang sedih dan memalukan dorongan dan keinginan yang tidak
disetujui .
 Semua bahan diekspresikan -> sukar diingat .

Interaksi lapisan -lapisan psiko pada model ini adalah :

a. Tidak statis dimana keadaannya berfluktuasi.


b. Bahan mengalir dari sadar ke alam tidak sadar dan se-baliknya
c. Prasadar sebagai sensor .sensor ini lemah dalam keadaan hipnotis ,pengaruh
alcohol atau zat adaptif .
d. Berasal pada awal tahap perkembangan .
e. Pemecahan konflik perkembangan yang tidak adekuat .
f. Mekanisme pertahankan ego yang tidak kuat mengatakan kecemasan .
g. Gejala -gejala : manifestasinya usaha untuk mengatasi kecemasan dan konflik
tidak dipecahkan .

Proses terapeutik

Ahli psikoanalisa menggali hal -hal yang berhubungan dengan masa lalu yang
menempatkan mereka pada perkembangan yang sebenarnya->psikoanalisa.
8
a. Fase association .
b. Analisa mimpi
c. Transference

Peran klien

Klien mengungkapkan semua pikiran dan mimpinya ,mempertimbangkan interpretasi


terapis tentang perilakunya dan mengadakan perjanjian jangka Panjang untuk terapis .

Peran therapis

Therapis mendorong transference menginterpretasikan pikiran ,mimpi -mimpinya dan


perilaku klien dalam hal konflik .

2. Model medikal (singler and Osmond )


Konsep ini dikemukakan oleh Siglar and Osmond. Fokusnya pada diagnosis
penyakit mental dan proses pengobatan berdasarkan diagnosis. Proses pengobatan kearah
somatic : farmakoterapi, ECT atau psikosurgery. Fungsi model medical adalah mengobati
yang sakit dan proses pengobatan pada fisik, tidak menyalahkan perilaku kliennya.

Penyimpangan perilaku
a. Manifestasi proses penyakit pada susunan syaraf pusat ,ada ketidaknormalan pada
hantaran implus syaraf .
b. Gejala kombinasi fisiologik ,genetic,lingkungan dan tes jdiagnostik.
c. Tingkah laku menyimpang berhubungan dengan toleransi klien terhadap stress.

Proses terapeutik

a. Berdasarkan penyakit sekarang ,riwayat penyakit dan tes diagnostic i.


b. Pengobatan berhubungan dengan diagnosa .
c. Pendekatan terapis 8tergantung pada respon simptomatik.

Peran klien

a. Peran klien melaksanakan pengobatan yang sudah ditetapkan .


9
b. Melaporkan efek terapis pada terapis .
c. Mengikuti terapis jangka Panjang kalau perlu

Peran terapis

a. Menggunakan kombinasi terapi somatic dan interpersonal .


b. Menggunakan pendekatan therapeutik dan mengajarkan klien tentang penyakitnya

3. Model keperawatan ( Doorothea Orem ,Joan Riehl ,Roy Dan M artha Rogers )
Konsep ini dikemukakan oleh Dorethea, Orem, Joan richi, Roy dan Martha
rogers, konsep ini berdasarkan teori sistem, teori perkembangan dan teori interaksi yang
bersifat holistic bio psiko social spiritual. Perawat mengarah pada perubahan perilaku,
menyediakan waktu benyak, menciptakan hubungan yang terapeutik dan sebagai pembela
klien.
Penyimpangan perilaku
a. Manusia adalah makhluk biopsikososial spiritual berespon terhadap stress.
b. Gangguan tingkah laku ->menyeluruh.
c. Perilaku yang diobservasi berhubungan dengan factor predisposisi dan presipitasi .
d. Setiap individu menampakan kekuatan sebagai mana kelemahannya .
e. Terletak pada rentang respon dari adaptif ke maladaptif.

Proses terapeutik

a. Proses keperawatan meliputi pengkajian ,perumusan diagnosa. Perencanaandan


pelaksanaan dan evaluasi .
b. Perencanaan di informasikan secara mutlak kepada klien .
c. Perawatan bekerja sama dengan pemberi asuhan yang lain .
d. Tujuan jangka Panjang dan tujuan jangka pendek ditentukan .
e. Intervensi keperawatan digunakan model therapeutik

Peran klien

Klien bekerja sama dengan perawat dalam melaksanakan proses keperawatan .

10
Peran terapis

a. Bekerja sama dengan klien dan anggota tim kesehatan lainnya dalam
mengembangkan rencana keperawatan .
b. Memodifikasi recana berdasarkan umpan balik dan hasil observasi .
c. Menggunakan metode therapeutik dalam kerangka konsep proses keperawatan.

4. Model interpersonal : (Harry Stach Sullivan dan Peplau)


Teori ini dikemukakan oleh Harri Stack Sullivan. Dia menganggap perilaku itu
merupakan bentukan karena adanya interaksi dengan orang lain atau lingkungan social.
Kecemasan disebabkan perilakunya tidak sesuai atau tidak diterima orang lain sehingga
akan ditolak oleh lingkungan. Perilaku timbul karena adanya dorongan untuk kepuasan
dan dorongan untuk keamanan. Perilaku karena adanya dorongan untuk memuaskan diri
disebabkan karena adanya kelaparan, tidur, kenyamanan, dan kesepian. Keamanan
berhubungan dengan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai budaya seperti nilai-nilai
masyarakat dan suku. Sulivan beranggapan bila kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
akan kepuasan dan keamanan terganggu maka dia akan mengalami sakit mental.
Pengalaman interpersonal
Sistem self (Good me ,Bad me,Not me)
Penyimpangan perilaku
a. Kecemasan timbul atau meningkat dan dialami dalam hubungan interpersonal .
b. Gejala timbul jika tidak dapat melindungi diri dari kecemasan
c. Takut terhadap penolakan .
d. Rasa aman kepuasan.

Proses therapeutik

a. Hubungan klien -terapis adalah membangun perasaan aman .


b. Terapis membantu klien untuk memperoleh pengalaman hubungan saling percaya.
c. Mengembangkan hubungan yang erat diluar situasi terapis .

11
Peran klien

Klien mengekspresikan kecemasan dan perasaannya kepada terapi .

Peran therapis

a. Mengembangkan hubungan yang erat dengan klien .


b. Empati terhadap perasaan klien .

5. Model sosial : (Caplan )


Konsep ini dikemukakan oleh Gerard Caplan, yang menyatakan bahwa perilaku
dipengaruhi lingkungan social dan budaya. Caplan percaya bahwa situasi social dan
menjadi factor predisposisi klien mengalami gangguan mental,seperti kejadian
kemiskinan, masalah keluarga dan pendidikan yang rendah. Karena kondisi ini akhirnya
individu mengalami katidakmampuan mengkoping stress, ditambah lagi dukungan dari
lingkungan sangat sedikit. Individu mengambangkan koping yang patologis. Krisis juga
bisa menyebabkan klien mengalami perubahan perilaku. Koping yang selama ini dipakai
dan dukungan dari lingkungan tidak dapat dipakai lagi sehingga klien mengalami
penyimpangan perilaku.

Penyimpanan perilaku
a. Hubungan sosial dan lingkungan yang penuh dengan stress dapat menyebabkan
kecemasan.
b. Tingkah laku yang tidak dapat diterima -> akan menggangu hubungan sosial .
c. Sepanjang rentang sakit melaksanakan intervensi mencegah terjadinya perilaku yang
maladaptif ->bila tetap dalam keadaan optimis .

Proses therapeutik

a. Klien dibantu dalam mengatasi system sosialnya dengan menggunakan lingkungan


dan system pendukung sosial yaitu Pusat Kesehatan Jiwa Masyarakat
b. Kesehatan jiwa masyarakat bukan hanya tanggung jawab masyarakat .

12
Peran klien

a. Klien secara aktif mengemukakan maslahnya kepada therapis untuk memperoleh


solusi nya .
b. Gunakan sumber yang ada dimasyarakat.

Peran therapis

Therapis menggali system sosial klien dan membantu klien menggunakan sumber
yang sesuai.

6. Model eksistensi
Konsep ini didasarkan teori dari Sartre, Heidegger dan Keirkegaard. Focus teori
berdasarkan pengalaman klien disini dan saat ini, tidak memperhitungkan masa lalu
klien. Seseorang akan merasa hidupnya bermakna bila dia menerima dirinya apa adanya
dan memakai itu untuk berinteraksi dngan lingkungannya.

Penyimpangan perilaku
a. Kehidupan akan berarti jika seseorang merasakan pengalaman dan menerima selfnya.
b. Penyimpangan perilaku -> usaha untuk menemukan dan menerima dirinya.
c. Self dapat diperoleh melalui hubungan yang otentik dengan orang lain.

Proses therapeutik

a. Membantu klien mengekspresikan dan menerima dirinya serta memperoleh


keotentikan dalam berhubungan.
b. Terapi sering kali dibantu melalui kelompok.
c. Klien dibantu untuk mengontrol perilakunya.

Peran klien

Klien menerima tanggung jawab dari tingkah-lakunya dan berpartisipasi dari


pengalamannya yang berarti untuk belajar tentang self yang nyata.

13
Peran therapis

Therapis membantu klien mengontrol nilai-nilai dan selfnya.

7. Model komunikasi (Erick Berne)


Konsep ini dikemukakan oleh Eric Berne. Dian mengatakan bahwa setiap
perilaku, baik verbal maupun nonverbal adalah bentuk komunikasi. Ketidakmampuan
komunikasi mengakibatkan kecemasan dan frustasi.

Penyimpangan perilaku
a. Semua perilaku adalah komunikasi.
b. Penyimpangan perilaku terjadi jika pesan disampaikan tidak jelas.
c. Bahasa yang digunakan dapat merubah arti.
d. Pesan yang disampaikan secara simultan

Proses therapeutic

a. Pola komunikasi dianalisa.


b. Umpan balik diberikan untuk mengklarifikasikan masalah.
c. Therapi keluarga.

Peran klien

Klien mengklarifikasi komunikasinya sendiri dan memvalidasi pe-rasaan orang lain.

Peran therapis

Therapis menginterpretasikan pola komunikasi klien, membantu mengembangkan serta


analisa transaksional.

8. Model Behavior (J Wolne and B.F Skinner)


Konsep ini berdasarkan teori belajar dan mengatakan bahwa semua perilaku itu
dipelajari. Perilaku seseorang karena dia belajar itu dari lingkungannya. Focus konsep ini
terletak pada tindakan, bukan pada pikiran atau perasaan individu. Perubahan perilaku
membuat perubahan pada kognitif dan afektif.

14
Teori belajar
a. Semua perilaku itu dipelajari.
b. Penyimpangan perilaku individu.
c. Kebiasaan yang tidak menyenangkan

Proses therapeutic

a. Therapi merupakan proses pendidikan.


b. Therapi relaksasi dan latihan asertif -> merupakan pendidikan behaviour.

Peran klien

a. Klien melakukan latihan behavioural.


b. Melakukan reinforcement.

Peran therapis

a. Therapis melakukan teknik behaviour


b. Mengajarkan klien tentang pendekatan behavioural.
c. Mengeluarkan tingkah-laku yang diinginkan.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Model konseptual memberikan kerangkan kerja dengan cara mengidentifikasi


suatu pertanyaan untuk mendapatkan pemecah masalah. Model konseptual keperawatan jiwa
digunakan perawat sebagai acuan untuk menolong seseorang agar dapat menghadapi stressor
melalui mekanisme koping yang positif.

3.2 Saran

Sebagai perawat diharapkan dapat menerapkan model konseptualkeperawatan


jiwa khususnya model psikoanalisa dalam merespon setiap perilaku yang maladaptive yang
ditunjukkan oleh klien melalui pendekatan terapeutik dengan cara menjalin rasa saling
percaya untuk mendapatkan pemecahan dari masalah klien.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dalami,Ermawati, 2010. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, KDT, Jakarta.

Nasir, A. Muhith,A.2011. Dasar-dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta:Salemba Medika

Perry & Potter.1999. Fundamental Keperawatan.Jakarta:EGC

Stuart,Gail.W & Sunndeenn,Sandra J. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta:EGC

17

Anda mungkin juga menyukai