Anda di halaman 1dari 2

A.

Klasifikasi
1. Kanker Vulva Epidermoid
Kanker epidermoid paling sering mengenai separuh anterior vulva dan timbul
di labia (mayor dan minor) pada 65 % pasien, dan di klitoris pada 25 % pasien.
Lebih dari sepertiga tumor terletak di garis tengah atau bilateral. Tidak ada
hubungan positif antara kekerapan metastasis dengan tampilan umum tumor yang
berbentuk eksofitik (menyerupai kembang kol), lesi ulseratif, atau tumor merah
seperti beludru. Penentu utama metastasis dan hasil berikutnya adalah ukuran
tumor. Namun derajat histology berhubungan dengan kemungkinan metastasis
jika tumor berukuran < 2 cm.
Karsinoma Epidermoid vulva derajat I yang khas tersusun atas sel – sel
lancip atau berduri sengan diferensiasi baik, banyak yang membentuk mutiara
keratin. Kadang – kadang terlihat mitosis. Sel – sel ganas menginvasi jaringan
sub epitel, leukosit dan limfosit menginfiltrasi stroma dan jaringan berbatasan
langsung dengan tumor. Kanker epidermoid derajat II dan III tersusun atas sel –
sel dengan diferensiasi semakin buruk. Karsinoma verukosa, suatu varian kanker
epidermoid secara umum menyerupai kondiloma akuminata. Penyebaran local
umum terjadi, tetapi metastasis limfatik pada pasien usia lajut jarang terjadi.
2. Melanoma Maligna
Melanoma Maligna, meliputi 6 – 11 % dari seluruh kanker vulva, merupakan
tipe kanker vulva paling umum nomor dua. Melanoma merupakan keganasan
yang sangat agresif, biasanya berasal dari nevi berpigmen pada vulva. Melanoma
terutama menyerang wanita kulit putih pascamenopause. Melanoma Maligna
paling sering mengenai labia minor atau klitoris. Biasanya melanoma maligna
berupa lesi tunggal, meninggi, tidak ada nyeri tekan, dengan hiperpigmentasi dan
ulserasi yang mudah berdarah. Semua Melanoma Maligna cepat menyebar
melalui system vena. Juga sering terjadi kekambuhan setempat. Pengobatan
serupa dengan pengobatan serupa dengan pengobatan karsinoma sel skuamosa.
3. Karsinoma Sel Basal
Karsinoma Sel Basal adalah lesi ulseratif yang terdiri atas sel ganas basofilik,
bulat, kecil berasal dari lapisan epidermis paling dalam. Sel – sel ini tersusun
dalam kelompok yang tidak beraturan dan seringkalai menembus jaringan
penghubung yang mendasari. Kadang – kadang terlihat mitosis, tetapi tidak ada
keratinisasi,. Tidak seperti karsinoma sel skuamosa dengan keratinisasi,
metastasis karsinoma sel basal jarang dan lambat. Namun kekambuhan setempat
umum terjadi. Karsinoma sel basal mencakup 2 % - 3 % kanker vulva, dan
hamper selalu muncul pada kulit labia mayor. Pengobatan biasanya dengan eksisi
luas local karena tumor belum metastasis. Namun kira – kira 20 % mengalami
kekambuhan. Satu pengecualian terapi ini adalah tumor tipe sel skuamose-basal
yang memerlukan pengobatan serupa dengan karsinoma sel skuamosa invasif.
4. Karsinoma Kelenjar Bartolini
Meskipun angka kesembuhan Karsinoma Kelenjar Bartolini dan karsinoma sel
skuamosa sama, untuk semua stadium, ada dua faktor yang membuat karsinoma
kelenjar bartolin lebih berbahaya. Biasanya diagnosis kanker kelenjar Bartolin
terlambat karena letaknya yang agak lebih sulit dicapai dibanding kanker serviks,
dan mungkin diduga sebagai kista bartolin. Disamping itu, karena tumor
mempunyai jalan masuk ke saluran limfa yang mengalir ke rectum, mereka dapat
metastasis langsung ke nodus limfatikus pelvis dalam. Namun terapi karsinoma
kelenjar bartolin serupa dengan karsinoma sel skuamosa.
5. Sarkoma Vuva
Mencakup < 2 % kanker vulva. Kanker sel stroma yang paling umum adalah
leimiosarkoma dan histiositoma fibrosa. Adenokarsinoma vulva (kecuali yang
berasal dari bartolin) sangat jarang. Metastasis kanker ke vulva dapat berasal dari
tumor traktus genitalis lain atau dari ginjal atau uretra.
(Ralph C.Benson)

Anda mungkin juga menyukai