Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pengetahuan tidak hanya diperoleh dengan pengalaman nyata dikehidupan

kita, namun juga didapat dari informasi yang diterima. Informasi dapat

dilakukan dengan berbagai media, salah satunya dengan membaca buku yang

disediakan di perpustakaan. Hal ini sesuai dengan fungsi perpustakaan yaitu

sebagai tempat penyimpanan, mengolah, menyajikan, menyebarluaskan, dan

menjaga ilmu pengatahuan.

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi

perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar

merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang

dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan

perilakunya

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam

upaya memperoleh ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai positif

dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Oleh karena itu,

belajar yang sesungguhnya perlu adanya sumber belajar. Sebab dengan

adanya sumber belajar peserta didik dengan mudah mendapatkan informasi

atau ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhannya.

1
Para Mahasiswa dapat melakukan kegiatan belajar di luar waktu

pembelajaran. Mereka dapat belajar dengan berbagai sumber belajar yang ada

di lingkungannya. Misalnya saja peserta didik dapat memecahkan studi kasus

dengan merujuk sumber ilmu di perpustakaan. Oleh karena itu, sumber

belajar yang memungkinkan untuk digunakan peserta didik belajar secara

individual. Perpustakaan adalah suatu kesatuan unit kerja yang terdiri dari

beberapa bagian yaitu, bagian pengembangan koleksi, begian pengolahan

koleksi, bagian pelayanan pengguna, dan bagian pemeliharaan sarana dan

prasarana.

Dengan adanya perkembangan teknologi membuat manusia berfikir untuk

dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Salah satunya yaitu membuat

sistem konvensional menjadi sistem yang terkomputerisasi. Dengan

menggunakan sistem yang terkomputerisasi dapat membuat pekerjaan

menjadi lebih mudah karena hampir semua sistem terkomputerisasi adalah

suatu sistem yang siap untuk digunakan.

Universitas Mitra Indonesia merupakan perguruan tinggi swasta yang ada di

lampung, tepatnya beralamat di Jl. ZA. Pagar Alam No. 7 Gedongmeneng

Bandar Lampung, Lampung. UMITRA berdiri sejak Tahun 1996 dibawah

naungan Yayasan UMITRA Lampung yang dipimpin oleh DR. H. Andi

Surya. Universitas Mitra Indoneseia (UMITRA) memiliki 4 fakultas

diantaranya, fakultas kesehatan, fakultas komputer, fakultas ekonomi, dan

fakultas hukum.

Saat ini Perpustakaan Univesitas Mitra Lampung khususnya dalam transaksi

peminjaman buku masih menggunakan sistem yang konvensional, sehingga

2
rentan terjadi kesalahan dalam hal sirkulasi peminjaman buku yang

disebabkan oleh data-data yang belum terdokumentasi dengan baik. Hal ini

seharusnya dapat diatasi dengan sistem informasi inventori buku

perpustakaan berbasis website, karena dengan sistem informasi inventori

berbasis website pengelolaan data perpustakaan dapat lebih efektif sehingga

sirkulasi peminjaman buku dapat terdokumentasi dengan baik dan lebih

efektif dalam pengoptimalan waktu.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakangnya, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai

berikut:

1. Sistem Informasi Perpustakaan pada Universitas Mitra Indonesia saat ini

masih konvensional/manual.

2. Rentan terjadinya kesalahan dalam sirkulasi peminjaman buku karena

data-data yang belum terdokumentasi dengan baik

3. Pengelolan data perpustakaan yang belum efektif dan Pengolahan data

perpustakaan yang belum efektif dan sedikitnya waktu peminjaman yang

hanya 3 hari dan 3 buku.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakangnya, dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai

berikut:

Bagaimana membangun Sistem informasi inventori buku perpustakaan

berbasis website di Universitas Mitra Indonesia dengan pengelolaan data

3
inventori perpustakaan tersusun rapih, terdokumentasi dengan baik, efektif,

dan efisien.

1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuannya adalah :

1. Sistem informasi inventori pada Perpustakaan Universitas Mitra

Lampung masih konvensional/manual.

2. Rentan terjadinya kesalahan dalam sirkulasi peminjaman buku

karena data-data yang belum terdokumentasi dengan baik.

3. Pengolahan data perpustakaan yang belum efektif dan

sedikitnya waktu peminjaman yang hanya 3 hari dan 3 buku.

1.4.2 Kegunaan Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian maka diharapkan kegunaan

sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan perpustakaan Universitas Mitra

Lampung

2. Sisten inforamsi inventori perpustakaan dapat dilakukan dengan

efektif.

3. Memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan dalam

pengelolaan inventori data buku perpustakaan

4. Untuk memperluas pengalaman dan menambah ilmu

pengetahuan mahasiswa pada bidangnnya.

5. Untuk memenuhi syarat SKRIPSI semester 10.

4
1.5 Ruang Lingkup Masalah

Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam masalah adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui secara jelas dan lengkap persediaan buku.

2. Dapat memeriksa semua data yang ada dalam stok buku secara efisien.

3. Pencarian data-data yang berskala banyak akan cepat diselesaikan.

4. Mengurangi kesalahan-kesalahan yang dapat dilakukan secara manual,

misalnya dalam penghitungan jumlah persediaan buku.

1.6 Metode Penelitian

Dalam mengembangkan suatu Sistem Informasi diperlukan adanya persiapan

dan perencanaan, dimana memerlukan data-data untuk mendukung

terlaksananya penelitian. Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan

data dan informasi adalah studi kepustakaan, studi literatur, observasi, dan

wawancara.

1.6.1 Studi kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan jenis metode studi literatur yang

dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang ada dengan topik

permasalahan yang bersifat teoritis dengan cara membaca buku,

makalah, dan bahan kuliah.

1.6.2 Observasi

Observasi dilakukan langsung di Universitas Mitra Indonesia.

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana jalannya sirkulasi

peminjaman buku di perpustakaan dan mengetahui masalah-masalah

pada sistem perpustakaan yang berjalan secara manual, dari masalah-

masalah yang telah didapat bisa dianalisis sistim informasi

5
perpustakaan inventori seperti apa yang dikembangkan, sehingga

sirkulasi peminjaman buku berjalan lebih mudah, efektif, dan

efisien.

Dari hasil observasi yang dilakukan, diketahui bahwa sirkulasi

peminjaman buku masih manual menggunakan buku dan pena dan

data-data belum terdokumentasi dengan baik. Dengan demikian

perpustakaan inventori yang dibuat harus dapat mempermudah

dalam sirkulasi peminjaman buku dan dapat menyimpan data-data

agar terdokumentasi dengan baik.

1.6.3 Wawancara

Wawancara dilakukan langsung kepada staf perpustakaan. Dalam

wawancara dapat diperoleh hasil bahwa masalah yang terjadi pada

sistem perpustakaan Universitas Mitra Indonesia ada di sirkulasi

peminjaman buku, pencarian buku, dan dipenyimpanan data.

1.6.4 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini digunakan metode pengembangan

Waterfall. Model Waterfall memiliki proses mengalir secara

sistematis dari satu tahap ke tahap lainnya. Tahap tersebut adalah

analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan

1.6.5 Analisis

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang dibuat,

analisis perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan dalam

6
pembuatan sistem ini. Untuk mengetahui sifat dari sistem yang dibuat,

maka harus mengerti tentang domain informasi dari software yang

digunakan.

1.6.6 Desain

Tahap desain merupakan hasil dari analisis kebutuhan sistem yang

telah dibentuk supaya mudah dimengerti oleh pemakai sistem.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini, penulis membagi

sistematis penulisan dalam 4 Bab dimana bab-bab tersebut merupakan suatu

sistem dan memiliki keterkaitan dengan satu sama lain. Penulis akan

menguraikan satu persatu dari Bab tersebut, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini penulis akan menguraikan tentang Latar Belakang, Permasalah,

Tujuan dan Keguanaan Penelitian, Ruang Lingkup, Metode Penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada Bab ini membahas secara singkat landasan teori yang digunakan untuk

mendukung dalam pembuatan laporan dan berisi teori-teori yang terdiri dari

pengertian dasar judul laporan dan definisi.

7
BAB III PEMBAHASAN

Pada Bab pembahasan ini berisi tentang tahap-tahap pembuatan perancangan

dan berisi gambaran umum perusahaan, sejarah singkat, struktur organisasi,

analisa masukan, analisan proses dan analisa keluaran.

BAB IV PENUTUP

Bagian Bab yang berisi kesimpulan dari sistem informasi yang dibuat dan

saran untuk pengembangan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

8
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perpustakaan

2.1.1 Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan dapat diartikan kumpulan informasi yang bersifat

ilmu pengetahuan, hiburan, dan rekreasi yang merupakan

kebutuhan hakiki manusia saat ini. Menurut UU Perpustakaan

pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang

mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya

dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para

penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.

Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku

dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi

perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai

sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah

kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-

rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri

(Muchyidin, S dan Mihardja, S: 2014).

Perpustakaan yang modern merupakan tuntutan saat ini yang harus

dibuat demi memenuhi ekspektasi masyarakat untuk

menghindari ketertinggalan informasi terus berlanjut. Salah satu

caranya, yaitu dengan mengembangkan layanan perpustakaan

digital. Mewujudkan masyarakat cerdas merupakan bagian dari

9
target menuju Indonesia sejahtera yang bisa dicapai lewat jalur

pendidikan formal maupun non formal.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa/siswi secara

aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat. Di dalam masyarakat yang cerdas tentu memiliki

masyarakat yang berbudaya membaca. “Masyarakat yang

terbiasa membaca merupakan garansi bagi proses kreatifitas,

inovasi, dan kemandirian,” ujar Kepala Perpusnas Sri Sularsih

(Harian Nasional: 16/9/2013).

Khusus di level pendidikan, pengembangan perpustakaan beserta

koleksi harus terus dilakukan agar merangsang siswa datang ke

perpustakaan. Serta meningkatkan minat baca dan belajar sehingga

siswa dapat menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang paling

senang dikunjungi (Dian: 2012).

2.1.2 Tujuan Perpustakaan

Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam

segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan

melalui jasa pelayanan perpustakaan agar masyarakat:

1. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan.

10
2. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu

pengetahuan, kehidupan social, dan politik.

3. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif

untuk menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang lebih

baik.

4. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina

rohani, dan dapat menggunakan kemampuannya untuk dapat

menghargai hasil seni dan budaya manusia.

5. Dapat meningkatkan taraf kehidupan sehari hari dan lapangan

pekerjaannya.

6. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang

bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan sosial.

2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Perpustakaan Konvensional

Kelebihan dari perpustakaan konvensional adalah:

1 Tempat pencarian informasi/ sumber belajar yang murah dan

lengkap.

2 Tempat yang nyaman dan kondusif untuk belajar.

3 Memungkinkan untuk dapat belajar dalam waktu yang lama,

karena buku dapat dipinjam.

4 Kebanyakan buku adalah hasil tulisan/ penelitian para

ilmuwan, sehingga tingkat kebenarannya tinggi.

11
Kekurangan dari perpustakaan konvensional adalah:

1. Terbatasnya jam operasional perpustakaan.

2. Kurangnya perawatan terhadap buku – buku.

3. Stok buku terbatas, sehingga harus menunggu buku

dikembalikan oleh peminjam sebelumnya.

4. Penataan buku yang kurang teratur sehingga memerlukan

waktu yang lama untuk mencari.

2.2 Sistem Informasi

Sesungguhnya, yang dimaksud sistem informasi tidak harus melibatkan

komputer. Sistem Informasi yang menggunakan komputer biasanya disebut

Sistem Informasi Berbasis Komputer (Compter Based Informastion System

(CBSI)).

Sistem Informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer,

teknologi informasi, dan prosedur kerja). Ada sesuatu yang diproses (data

menjadi informasi) yang dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaan atau

tujuan (Abdul Kadir, 2013).

2.3 Alat Aplikasi Sistem

Dalam pengembangan Sistem Informasi perpustakaan berbasis website ini,

digunakan beberapa alat pengembangan aplikasi sistem yaitu membuat

sistem menggunakan PHP, database menggunakan MySQL dengan

pengaksesan sistem menggunakan phpMyAdmin, server Apache, dan web

browser.

12
2.3.1 PHP (Hypertext Preprocessor)

2.3.1.1 Definisi PHP

PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang

digunakan sebagai bahasa script server-side dalam

pengembangan Web yang disisipkan pada dokumen HTML.

Penggunaan PHP memungkinkan Web dapat dibuat dinamis

sehingga maintenance situs Web tersebut menjadi lebih

mudah dan efisien. PHP merupakan Software Open-Source

yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat

didownload secara bebas dari situs resminya

http://www.php.net. PHP ditulis menggunakan bahasa C

(Peranginangin, 2012)

2.3.1.2 Sejarah PHP

Ringkasan sejarah perkembangan PHP dapat dilihat pada

Tabel 1. Tabel 1. Ringkasan sejarah perkembangan PHP.

Tahun Uraian

1994 Diperkenalkan oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi


awal yang tidak

1995 Versi pertamadigunakan


dipublikasikan digunakan
padaoleh
situs pihak lain dan
pribadinya
dikenal sebagai

1997 PHP/FI
(Personal2.0 digunakan
Home di 50.000 situs web di seluruh
Page Tools)
dunia PHP 3.0 diciptakan oleh Andi Gutmans dan
Zeev Suraski hampir merupakan versi pertama yang
menyerupai PHP seperti yang kita ketahui saat ini

13
1998 PHP/FI maupun PHP 3 dikemas bersama dengan
produk-produk komersial seperti server web
StrongHold buatan C2 dan Linux RedHat 1999 PHP
4.0 yang didasarkan pada ‘Zend Engine’ mesin baru
kembangan Zeev dan Andi diluncurkan yang
meningkatkan performa PHP 3.0
2004 PHP 5.0 diluncurkan.

2.3.1.3 Keuntungan Penggunaan PHP

PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh

bahasa script sejenis, sehingga terdapat beberapa

keuntungan dari penggunaan PHP sebagai development

tool, yaitu (Peranginangin, 2012):

3.1 PHP adalah teknologi yang paling superior. Teknologi

lain yaitu PERL, Phyton, Tcl, VB script, ASP

merupakan teknologi yang lebih rendah dan lebih tua.

Bahkan Java/Jsp lebih rendah dari PHP.

4.1 Open Source

5.1 Sintaks-sintaksnya lebih mudah dipelajari, sangat

menyerupai C dan Perl.

6.1 Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database.

Menulis web yang terhubung ke database menjadi

sangat sederhana. Database yang didukung oleh PHP:

Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC,

PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informix,

dBase, dan UNIX dbm.

14
7.1 Script (kode program) terintegrasi dengan file HTML,

sehingga developer bisa berkonsentrasi langsung pada

penampilan dokumen webnya.

8.1 Tidak ada proses compiling dan linking.

9.1 Berorientasi obyek (object oriented).

2.3.1.4 Tipe Data

PHP menyediakan delapan jenis nilai-nilai, atau tipe data.

Empat adalah skalar (single-value); integer, floating-point

number, string ,dan booleans. Dua adalah campuran

(koleksi) ; array dan object. Sisanya adalah jenis khusus ;

resource dan NULL.

2.3.2 MySQL

2.3.2.1 Definisi MySQL

MySQL merupakan salah satu jenis database server yang

sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL

menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses

database-nya (Abdul Kadir, 2012).

MySQL adalah Relational Database Management Sistem

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah

lisensi GPL (General Public License). Setiap orang bebas

untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat closed source atau komersial

(Prasetyo, 2003). MySQL adalah sebuah perangkat lunak

15
sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: basis

data management system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.

MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat

lunak gratis di bawah lisensi GNU General

Public License (GPL), tetapi programer juga menjual di

bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana

penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

2.3.2.2 Sejarah MySQL (Prasetyo, 2014).

Tahun 1994-My SQL pertama kali dikembangkan oleh

pengembang software dan konsultan database bernama

MySQL AB (yang dulunya bernama TcX DataKonsult AB)

yang bertempat di Swedia. Awalnya Michael Widenius

”Monty”, pengembang satu-satunya di TCX, memiliki

sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM. Mula-mula Monty

memakai miniSQL (mSQL) pada eksperimennya itu, namun

mSQL dirasa kurang sesuai, karena terlalu lambat dalam

pemrosesan query. Akhirnya Monty menghubungi David

Hughes, pembuat mSQL yang sedang merilis versi kedua

dari mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri

mesin SQL yang memiliki antarmuka mirip dengan SQL,

tetapi dengan kemampuan yang lebih sesuai, dan lahirlah

MySQL.

16
2.3.2.3 Fitur MySQL

Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur

seperti berikut (Abdul Kadir,2012):

1. Multiplatform

MySQL tersedia pada beberapa platform seperti:

Windows, Linux, dan Unix.

2. Cepat dan Mudah Digunakan

MySQL tergolong sebagai database server (server yang

melayani permintaan terhadap database) yang andal,

dapat menangani database besar dengan kecepatan

tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk

mengakses database, sekaligus mudah untuk digunakan.

3. Jaminan Keamanan akses

MySQL mendukung pengamanan database dengan

berbagai kriteria pengaksesan. Sebagai gambaran,

dimungkinkan untuk mengatur user tertentu agar bisa

mengakses data yang bersifat rahasia (misalnya gaji

pegawai), sedangkan user lain tidak boleh. MySQL juga

mendukung konektivitas ke berbagai software. Sebagai

contoh, dengan menggunakan ODBC (Open Database

Connectivity), database yang ditangani MySQL dapat

diakses melalui program yang dibuat dengan Visual

17
Basic. MySQL juga dapat mendukung program klien

yang berbasis Java untuk berkomunikasi dengan

database MySQL melalui JDBC (Java Database

Connectivity). MySQL juga bisa diakses melalui

aplikasi berbasis Web, misalnya dengan menggunakan

PHP

4. Dukungan SQL

Seperti tersirat dalam namanya, MySQL

mendukung perintah SQL (Structured Query

Language). Sebagaimana diketahui, SQL merupakan

standar dalam pengaksesan database relasional.

2.3.2.4 Keistimewaan MySQL

Sebagai database server yang memiliki konsep database

modern, MySQL memiliki banyak sekali keistimewaan.

Beberapa keistimewaan yang dimiliki MySQL (Prasetyo,

2014) adalah:

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem

operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X

Server, Solaris, dan Amiga.

2. Open Source

18
MySQL didistribusikan secara open source, dibawah

lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-

cuma.

3. Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam

waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau

konflik.

4. Performance Tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam

menangani query sederhana, dengan kata lain dapat

memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Column Types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks,

seperti signed/unsigned integer, float, double, char, text,

date, dan timestamp.

6. Command and Functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh

yang mendukung perintah Select dan Where dalam

query .

7. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti

level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan

sistem perizinan yang mendetail serta password

terenkripsi.

19
8. Scalability dan Limits

MySQL mampu menangani database dalam skala besar,

dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu

tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang

dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client

menggunakan protocol TCP/IP, Unix soket (UNIX),

atau Named Pipes (NT).

10. Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client

dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.

Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk

didalamnya.

11. Interface

MySQL memiliki interface terhadap berbagai aplikasi

dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi

API (Application Programming Interface).

12. Clients and Tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat

digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap

tool yang ada disertakan petunjuk online.

20
13. Struktur Tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel

dalam menangani ALTER TABLE.

2.3.3 phpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah sebuah free software yang ditulis dengan PHP

yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL di World

Wide Web seperti yang dituliskan dalam website resminya

www.phpmyadmin.net. Aplikasi phpMyAdmin dapat mengatur

sebuah server MySQL (membutuhkan sebuah super-user) sama

sepeti sebuah database tunggal.

Untuk menjalankan script MySQL, pengguna perlu mengatur

privilege bagi user yang menggunakan aplikasi ini, agar user

tersebut dapat membaca/mengubah hanya database tertentu.

Pengguna PhpMyAdmin dapat melakukan kegiatan berikut:

a. Membuat dan menghapus database

b. Membuat, mengkopi, menghapus, menganti nama,

dan mengubah table

c. Melakukan pemeliharaan table

d. Menghapus, mengubah, dan menambahkan field

e. Mengeksekusi berbagai SQL-statement, bahkan

batch-queries

f. Mengatur key pada field

g. Memproses file teks ke dalam table

21
h. Membuat dan membaca table

i. Mengeksport data menjadi format CSV, XML, dan

Latex

j. Mengatur kemungkinan penggunaan multipel server

k. Mengatur user dan privilege MySQL

l. Mengecek referensi penggabungan dalam tabel

MyISAM

m. Menggunakan Query-by-example (QBE), membuat

query yang kompleks secara otomatis terkoneksi

dengan table yang diinginkan

n. Membuat grafik PDF dari layout database

o. Melakukan pencarian secara global dalam sebuah

database

p. Mentransformasi data yang disimpan ke dalam

berbagai format menggunakan seperangkat fungsi,

seperti menampilkan BLOB-data sebagai gambar

atau download link

q. Mensupport tabel InnoDB dan foreign key

r. Mesupport mysqli, pengembangan ekstensi MySQL

s. Memilih bahasa dengan pilihan 50 bahasa berbeda

22
2.3.4 Apache

Web server Apache berbasiskan Open Source dan mulai populer di

Internet sejak tahun 1996. Software ini dapat diunduh pada situs

http://www.apache.org dan tersedia untuk berbagai platform

(Windows, Linux, dan UNIX).

Supaya dokumen-dokumen web baik berupa HTML ataupun PHP

bisa diakses oleh browser maka dokumen-dokumen tersebut perlu

diletakkan dalam direktori khusus yang diatur oleh Apache. Oleh

karena itu, semua script PHP yang digunakan perlu diletakkan di

dalamnya (Abdul Kadir, 2014).

2.3.5 Web Browser

Web browser sebagai perangkat lunak yang berguna untuk mengakses

informasi web ataupun untuk melakukan transaksi via web. Beberapa

contoh browser yang ada saat ini seperti : Internet Explorer, Mozilla

Firefox, Opera, Netscape, dan Safari (Abdul Kadir, 2014).

2.4 Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem ini digunakan metode pengembangan

Waterfall. Metode Waterfall menurut Saputra (2012) merupakan metode

pengembangan perangkat lunak yang secara umum dilakukan oleh para

peneliti sistem, dengan melalui beberapa tahapan penelitian yaitu Analisis,

Design, Coding, Testing, dan Maintenance. Metode pengembangan sistem

model Waterfall dapat dilihat pada Gambar 2.1

23
Gambar 2.1. Metode pengembangan sistem model Waterfall (Saputra, 2012).

1. Analysis

Tahap ini merupakan tahap dalam mencari informasi sebanyak-

banyaknya mengenai sistem yang diteliti dengan melakukan

metode-metode pengumpulan data sehingga ditemukan kelebihan

dan kekurangan sistem serta user requirement. Tahap ini juga

dilakukan untuk mencari pemecah masalah dan menganalisa

bagaimana sistem akan dibangun untuk memecahkan masalah

pada sistem sebelumnya.

2. Design

Tahap ini merupakan tahapan perancangan sistem yang didalamnya

dilakukan pemodelan sistem dengan use case, activity diagram, dan

sequence diagram.

24
3. Coding

Tahap ini merupakan tahapan dalam pengimplementasian sistem

yang sudah dirancang dan dilakukan pengujian secara unit, agar

dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam sistem

dan segera dilakukan perbaikan.

4. Testing

Tahap ini merupakan tahap pengujian sistem secara keseluruhan.

Tahap ini sistem yang akan dikembangkan menggunakan teknik

pengujian black box.

5. Maintenance

Tahap ini merupakan tahapan penggunaan sistem oleh user yang

didalamnya harus ada pemeliharaan sistem untuk menjaga

proses operasional sistem dan memungkinkan untuk dilakukan

pengembangan sistem di kemudian hari (Saputra, 2012)

2.6 Konsep Dasar Desain Sistem

Use case diagram merupakan pemodelan untuk tingkah laku sistem informasi

yang dibuat. Use case diagram mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu

atau lebih actor dengan sistem informasi yang dibuat. Secara kasar, Use

case digunakan untuk mengetahuai fungsi apa saja yang ada didalam sebuah

sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi itu. Syarat

penamaan use case nama didefinisikan sesederhana mungkin dan dapat

25
dipahami (Rosa dan Salahudin, 2011). Simbol-simbol yang digunakan pada

Use case diagram, dapat dilihat pada Tabel 2.2

Simbol Deskripsi

Use case Fungsionalitas yang disediakan

sistem sebagai unit-unit yang

saling bertukar pesan antar unit

atau aktor; biasanya dinyatakan

dengan menggunakan kata kerja

frase nama use case

Aktor Orang, proses atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang dibuat di luar sistem informasi

yang dibuat

Asosiasi Komunikasi antaraktor dan use case

yang berpartispasi pada use case atau

use case yang memiliki interaksi

Ekstensi Relase use


dengan aktor case tambahan

kesebuah use case dimana use

case yang ditambahkan dapat

berdiri sendiri walau tampa use

case tambahan itu.

26
Ekstensi

Relase use case tambahan kesebuah


Generalisasi Hubungan generalisasi dan spealisasi

(umum-khusus) antara dua buah use

case dimana fungsi yang satu adalah

fungsi yang lebih umum dari fungsi

yang lainnya

Menggunakan / include / uses


Relasi use case tambahan kesebuah

use case yang ditambahkan melalui

use case ini untuk menjalankan

fungsinya untuk sebagai syarat

dijalankan use case ini

Tabel 2.2 Simbol-simbol Usecase Diagram

2.5.1 Activity Diagram

Activity diagram atau disebut diagram aktivitas menggambarkan

aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang

perlu diperhatikan disini adalah diagram aktivitas menggambarkan

aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang

dapat dilakukan oleh sistem (Rosa dan salahudin 2011). Simbol-

simbol yang terdapat pada activity diagram, disajikan pada Tabel 2.3.

27
Simbol Deskripsi

Status awal Status awal aktivitas sistem,

sebuah diagram aktivitas

memiliki sebuah status awal.

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,

aktivitas biasanya dilakukan

dengan kata kerja.

Percabangan Asosiasi percabangan dimana

jika ada pilihan aktivitas lebih

dari satu.

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana

lebih dari satu aktivitas

digabungkan menjadi satu.

Status akhir Status akhir yang dilakukan

sistem, sebuah diagram aktivitas

memiliki sebuah status akhir.

Swimelane Memisahkan organisasi bisnis

yang bertanggung jawab

terhadap aktivitas yang terjadi.

Tabel 2.3. Simbol-simbol activity diagram

28
2.5.2 Sequence Diagram

Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang

dikirimkan dan diterima antar objek. Banyaknya diagram sequence

yang harus digambar adalah sebanyak pendefinisian use case yang

memiliki proses sendiri (Rosa dan salahudin 2011). Simbol-simbol

yang ada pada sequence diagram disajikan pada Tabel 2.4

Simbol Deskripsi

Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

Atau yang dibuat di luar sistem


NAMA

Garis hidup / lifetime Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi

Nama objek : nama kelas pesan

Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan

aktif dan berinteraksi pesan

Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat

objek yang lain, arah panah

mengarah pada objek yang dibuat

29
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil

operasi / operasi metode yang ada pada

objek lain atau dirinya sendiri

Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek

mengirimkan data / masuk / informasi

keobjek lainnya, arah panah mengarah

pada objek kirim

Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang

telah menjalankan operasi atau metode

menghasilakan suatu pengembalian ke

objek tertentu
Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri

hidup atau yang lain, arah panah

mengarah pada objek yang diakhiri

Tabel 2.4. Simbol-simbol sequence diagram

30
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum

Universitas Mitra Indonesia atau yang biasa disebut UMITRA adalah salah

satu Perguruan Tinggi yang berada di Bandar Lampung, tepatnya beralamat

di Jl. ZA. Pagar Alam No. 7 Gedongmeneng Bandar Lampung, Lampung.

UMITRA Indonesia berdiri sejak Tahun 1996 dibawah naungan Yayasan

UMITRA Lampung yang dipimpin oleh DR. H. Andi Surya. Universitas

Mitra Indonesia (UMITRA) terdiri dari 4 fakultas, diantaranya Fakultas

Kesehatan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Komputer.

Universitas Mitra Indonesia memiliki 16 jurusan diantaranya, S1

Keperawatan S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Gizi, S1 Sistem Informasi, S1

Informatika, S1 Teknologi Informasi, D3 Sistem Informasi, D3 Teknologi

Informasi, S1 Manajemen, S1 Akuntansi, S1 Kewirausahaan, D3

Manajemen, D3 Akuntansi, S1 Ilmu Hukum. Sedangkan untuk Pasca Sarjana

Universitas Mitra Indonesia adalah Magister Kesehatan Masyarakat dan

Program Profesi Ners (M.Kes).

Selain Pendidikan untuk mahasiswa regular yang mengambil kuliah di siang

hari, Universitas Mitra Indonesia juga menyelenggarakan kuliah untuk

karyawan yang dilaksanakan pada malam hari, kecuali Pasca Sarjana Jurusan

Magister Kesehatan Masyarakat yang hanya dilaksanakan kuliah pada hari

jum’at dan sabtu saja.

31
3.2 Sejarah Singkat Universitas Mitra Indonesia

Pada tahun 1995 di dirikan Yayasan Mitra Indonesia. Sesuai dengan Akta

Notaris Zainal Arifin, SH., No.1 tahun 1995. Yayasan inilah yang menjadi

badan Hukum penyelenggara dari Perguruan Tinggi Mitra Lampung (PTML).

Pada tahun 2006, perubahan akte notaris telah dilakukan sesuai dengan akta

notaris Zainal Arifin, SH., No. 12 tanggal 25 september 2006, Yayasan Mitra

Lampung memiliki tujuan untuk memajukan PTML dengan melakukan

pembaharuan dan pengembangan baik secara fisik maupun non fisik dengan

melakukan peningkatan-peningkatan kemampuan sarana dan prasarana

kampus maupun meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan tenaga

pengajar. Pembahasan ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi

pengembangan Perguruan Tinggi baik secara kelembagaan maupun untuk

mempercepat percapaian visi dan misi kepemimpinan Drs.H. Andi Surya

MM sebagai ketua Yayasan. Pada tahun 2018 pemerintahan melalui

Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristik Dikti)

menyetujui perubahan Perguruan Tinggi Umitra menjadi Universitas Mitra

Indonesia. Persetujuan ini tercatat melalui Lama Dikti. Persetujuan

perubahan tercantum melalui Surat Keputusan Nomor 518/KPT/l/2018. Atas

persetujuan perubahan status itu, ada penambahan program studi baru, yaitu

Hukuk Bisnis, Kewirausahaan, Ilmu Gizi,

32
dan Teknologi Informasi. Dengan demikian dari hasil penggabungan institusi

ini Universitas Mitra Indonesia memiliki satu program studi S2, 12 (duabelas)

Prodi S1, dan empat Prodi D3. Prodi ini tergabung dalam tiga Fakultas yaitu

Prodi Kesehatan, Prodi Ekonomi dan Bisnis, Prodi Informatika Komputer dan

Fakultas Hukum.

Visi dan Misi Universitas Mitra Indonesia


1. Visi

Visi Universitas Mitra Indonesia Menjadi Universitas dalam bidang

kesehatan, Ekonomi, dan Informatika yang unggul dan berkualitas,

berdaya saing tinggi serta beretika pada tahun 2030.

2. Misi

Misi adalah cara untuk mencapai misi yang akan dilakukan oleh

Universitas Mitra Indonesia Lampung, melalui:

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bidang kesehatan,

ekonomi dan informatika yang efektif dan efesien.

2. Menyelenggarakan pengkajian dan pengembangan pengetahuan

bidang kesehatan, ekonomi dan informatika.

3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dan kerjasama. Yang

dapat membantu masyarakat.

33
3.3 Struktur Organisasi Universitas Mitra Indonesia

Berikut Struktur Organisasi pada Universitas Mitra Indonesia.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Universitas Mitra Indonesia

3.4 Analisa sistem yang sedang berjalan

Pada sistem yang berjalan saat ini, proses peminjaman maupun pengembalian

buku terbilang lambat karena harus menuliskan laporan peminjaman di buku.

Pendataan buku-buku perpustakaan secara tertulis membuat petugas

perpustakaan sulit mencarikan buku-buku yang diinginkan oleh para

peminjam. Kemudia kesulitan penataan buku dan pendataan buku, serta

pendataan proses peminjaman maupun pengembalian buku belum adanya

program atau sistem perpustakaan yang mudah digunakan. Hal tersebut yang

34
membuat petugas perpustakaan enggan menggunakan sistem komputer untuk

membantu pekerjaannya. Perpustakaan juga belum menggunakan barcode

scanner sehingga masih mengetik manual, buku yang tidak tertata secara baik

juga mempersulit para pengunjung mencari buku yang diinginkan.

Berikut adalah diagram aktifitas yang berjalan saat ini :

Gambar 3.2 Diagram aktifitas saaat ini

3.5 Analisa Masukan

Kesulitan petugas perpustakaan dalam mengoperasikan program berbasis

komputer. Perencanaan sistem dilakukan dengan mengerucutkan kebutuhan-

kebutuhan utama dari tugas pustakawan. Program yang dikembangkan

diharapkan bisa lebih spesifik dan mudah digunakan namun tetap dapat

35
memenuhi semua kebutuhan petugas perpustakaan dalam melakukan

pekerjaannya. Berikut ini diagram aktifitas yang di usulkan :

Gambar 3.3 Diagram aktifitas yang di usulkan

3.6 Analisa Keluaran

Ada 2 tahap untuk menganalisis kebutuhan sistem yaitu kebutuhan fungsional

dan non fungsional. Kebutuhan fungsional berupa pendataan buku-buku

perpustakaan, pendataan anggota perpustakaan, pendataan peminjaman atau

pengembalian buku perpustakaan, serta pelaporan bulanan dari hasil

peminjaman atau pengembalian buku di perpustakaan. Kebutuhan non

36
fungsional berupa perangkat keras komputer, barcode scanner, jaringan

internet, serta web browser (mozilla firefox, google chrome) untuk

mengoperasikan program perpustakaan. Berikut ini usulan diagram laporan

untuk keluaran :

Gambar 3.4 Usulan Diagram Laporan Keluaran

37
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Sistem informasi inventori buku perpustakaan berbasis website,ini

dikembangkan guna memudahkan bagi petugas perpustakaan untuk

melakukan input transaksi peminjaman maupun pengembalian serta

memudahkan siswa dalam mencari buku-buku yang diinginkan. Sistem

perpustakaan ini juga memudahkan admin untuk memanajemen data buku

dan memudahkan pembuatan laporan perpustakaan.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dengan mengamati dan mempelajari sistem yang

ada maka peneliti menyarankan kepada Institusi Universitas Mitra Lampung

untuk selalu melakukan analisa sistem secara berkala dari analisis sistem

informasi, tata kelola, maupun pelayanan di dalam institusi yang berguna

mempermudah pengontrolan terhadap semua aktifitas yang terjadi di institusi.

38
Lampiran

39

Anda mungkin juga menyukai