Anda di halaman 1dari 13

PRE PLANNING EDUKASI DAN PENGGUNAAN REMAINDER

CHECKLIST UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN MINUM OBAT


PADA TN. R DENGAN DIABETES MILLETUS DI RW III KELURAHAN
PEDALANGAN KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Komunitas dan


Keluarga

Pembimbing Akademik:
Ns. Nurulliya Rachma, M.Kep, Sp. Kep.Kom

Oleh :
Tri Nur Hidayati
22020119210036

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXIV


DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
PRE PLANNING PLANNING EDUKASI DAN PENGGUNAAN
REMAINDER CHECKLIST MENINGKATKAN KEPATUHAN MINUM
OBAT PADA TN. R DENGAN DIABETES MILLETUS DI RW III
KELURAHAN PEDALANGAN KECAMATAN BANYUMANIK
SEMARANG

Pokok bahasan : Pemberian edukasi dan pengunaan remainder


checklist
Sasaran : Keluarga Tn. R
Waktu : 16.00 WIB-selesai
Hari / Tanggal : Kamis, 29 Januari 2019
Tempat : Rumah Tn.R RT 05 di RW III Kel.Pedalangan
Penyuluh : Tri Nur Hidayati

A. LATAR BELAKANG MASALAH


1. Latar Belakang
Salah satu pilar dari empat pilar penanganan Diabetes
Mellitus adalah melalui intervensi farmakologi. DM merupakan
penyakit dengan pengobatan yang kompleks, yang membutuhkan
perawatan medis yang terus menerus. Terlalu banyaknya obat
yang harus diminum serta efek samping obat dapat menjadi faktor
penghambat dalam penyelesaian terapi pasien (Rusdianah dkk,
2016). Keberhasilan dalam pengobatan dipengaruhi oleh
kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang merupakan faktor
utama dari outcome terapi. Kepatuhan pasien menjadi salah satu
faktor yang berperan penting dalam pengobatan pasien DM.
Kepatuhan pengobatan adalah kesesuaian pasien terhadap
anjuran atas medikasi yang telah diresepkan yang terkait dengan
waktu, dosis, dan frekuensi. Salah satu faktor yang berperan
dalam kegagalan pengontrolan glukosa darah pasien diabetes
melitus tipe 2 adalah faktor ketidakpatuhan pasien terhadap
pengobatan. Pengobatan yang lama juga terkadang membuat
pasien bosan dan lupa untuk mengkonsumsi obat yang
mengakibatkan penurunan kepatuhan sehingga menyebabkan
gula darah pasien tidak terkontrol. Hasil pengkajian Friedman
pada Tn.R terkait fungsi perawatan kesehatan masih
menunjukkan ketidakrutinan minum obat utamanya obat
Metformin 500 mg saat malam hari. Selain itu pengukuran tingkat
kepatuhan minum obat Tn.R menggunakan kuesioner Morisky
Medication Adherence Scale (MMAS - 8) menunjukkan skor 5
(Kategori kepatuhan rendah).
Intervensi untuk meningkatkan kepatuhan minum obat salah
satunya dapat dilakukan melalui edukasi (Viviandari dan
Wulandari, 2017). Edukasi yang berikan pada pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 efektif untuk meningkatkan kepatuhan pasien
dengan menurukan nilai HbA1c dan meningkatkan skor MMAS-8.
Pada kasus lain yaitu hipertensi peningkatan kepatuhan pasien
dapat dilakukan melalui peningkatan penggunaan remainder
checklist. Penelitian oleh Dewi (2015) menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan tingkat kepatuhan antara pasien yang
diberikan remainder checklist dengan yang tidak diberikan
remainder checklist. Berdasarkan literatur yang ditemukan
intervensi berupa edukasi dan penggunaan remainder checklist
memungkinkan untuk dilakukan pada Tn. R sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan minum obat.
2. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Klien mampu mengetahui pentingnya konsumsi rutin obat
b. Tujuan Instruksional Khusus
1) Klien mempu memahami pengertian penyakit
2) Klie mampu mengetahui penyakit
3) Klien mampu memahami dampak penyakit bagi tubuh
4) Klien mampu memahami tanda dan gejala
5) Klien mengetahui tujuan pengobatan
6) Klien mengetahui efek samping pengobatan
7) Klien mengetahui konsekuensi ketidakpatuhan minum
obat
B. RENCANA PELAKSANAAN
1. Pokok Materi
Materi dirancang untuk memberikan pengetahuan pentingnya rutin
minum obat melalui edukasi terstruktur dan checklist
2. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.
3. Media
Media pendidikan kesehatan yang digunakan yaitu booklet dan
poster
4. Setting Tempat
Keterangan :
= Penyuluh
= Klien
= Fasilitator
= Observer
= Dokumenter
5. Pengorganisasian
Peran Tugas Mahasiswa
Penyuluh Menjadi pembicara Tri Nur
Memimpin jalannya diskusi Hidayati
Fasilitator Mendampingi dan mengarahkan Hesti
peserta selama pelaksanaan Kusumastuti
latihan
Observer Mengamati pelaksanaan latihan Hesti
Menyimpulkan hasil latihan Kusumastuti
(penilaian)
Dokumenter Mendokumentasikan proses Irmaya Nur S
latihan

6. Strategi Pelaksanaan

NO KEGIATAN WAKTU

1 Pra Orientasi 10 menit


a. Set jadwal dan kontrak waktu dengan peserta
b. Menyiapkan alat-alat (kursi, matras, mic, sound
system)
2 Orientasi 5 menit
a. Salam Pembuka
b. Perkenalan
c. Menjelaskan tujuan kegiatan
d. Meminta persetujuan
3 Kerja 45 menit
Edukasi Penjelasan Umum:
1) Menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus
2) Menjelaskan penyebab Diabetes Mellitus
3) Menjelaskan dampak yang dirasakan bagi
penderita Diabetes Mellitus
4) Menjelaskan tanda dan gejala penyakit Diabetes
Mellitus
Edukasi Terapi Obat:
1) Menjelaskan mengenai pengobatan (tujuan, nama
obat, keuntungan obat, dan manfaat obat)
2) Menjelaskan efek samping dari pengobatan
3) Menjelaskan konsekuensi ketidakpatuhan minum
obat dan perlunya kerjasama dengan petugas
kesehatan
4) Menjelaskan rekomendasi pemantauan diri sendiri
4 Terminasi 5 menit
a. Mengevaluasi pemberian ekuasi
b. Menyampaikan evaluasi dan kesimpulan dari
kegiatan
c. Mengapresiasi dan memotivasi klien untuk patuh
minum obat
d. Salam penutup

C. EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan
a. Mempersiapkan pre-planning maksimal H-2 sebelum hari
pelaksanaan
b. Kontrak waktu dan tempat dengan klien H-2 sebelum hari
pelaksanaan
c. Mempersiapkan media H-2 sebelum hari pelaksanaan
2. Evaluasi Proses
a. Ketepatan waktu kehadiran penyuluh
b. Kesesuaian implementasi dengan rencana yang telah disusun
c. Klien tampak antusias selama kegiatan
d. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. Evaluasi Hasil
1) Klien mampu menjelaskan pengertian Diabetes Mellitus
2) Klien mampu menjelaskan penyebab Diabetes Mellitus
3) Klien mampu menyebutkan minimal 2 dampak yang
dirasakan Diabetes Mellitus
4) Klien mampu menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala
Diabetes Mellitus
5) Klien mampu menyebutkan tujuan pengobatan Diabetes
Mellitus
6) Klien mampu menyebutkan minimal 2 efek samping
7) Klien mampu menyebutkan konsekuensi ketidakpatuhan
minum obat dan alasan perlunya kerjasama dengan
petugas kesehatan
8) Klien mampu menelaskan rekomendasi pemantauan diri
sendiri

b. Indikator
Tingkat kepatuhan minum obat dari Tingkat Kepatuhan Rendah
menjadi Tingkat kepatuhan Sedang diukur menggunakan
Kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS - 8)

D. DAFTAR PUSTAKA
Dewi, F.M. 2015. Pengaruh penggunaan reminder checklist terhadap
kepatuhan minum obat hipertensi dan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi di wilayah Posyandu Lansia Desa
Kesamben dan Desa Kranggan Kabupaten Mal (Tesis).
Universitas Brawijaya.
Rasdianah, N., Martodiharjo,S., Andayani, T.M.,& Hakim,L. 2016.
Gambaran kepatuhan pengobatan pasien Diabetes Melitus Tipe
2 di Puskesmas Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Farmasi
Klinik Indonesia. 5(2): 249–257.
Viviandai, D. & Wulandari N. 2017. Edukasi pada pengawas minum
obat dan pasien Diabet Millitus Tipe 2 untuk meningkatkan
kepatuhan minum obat. Media Farmasi. 14 (2) : 162-176

E. LAMPIRAN MEDIA INTERVENSI


Terlampir
F. REFERNSI JURNAL
Terlampir
LEMBAR KUESIONER PENILAIAN KEPATUHAN MINUM OBAT
Morisky Medication Adherence Scale (MMAS - 8)

Petunjuk pengisian :
1. Bacalah pertanyaan dibawah ini, dan jawablah dengan satu jawaban yang
sesuai dengan keadaan anda.
2. Berilah tanda checklist ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan kepatuhan
minum obat
3. Hanya ada satu jawaban pada setiap pengisisan.
4. Isilah sesuai nomor yang tersedia dan usahakan menjawab semua
pertanyaan.
NO Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah bapak kadang kala lupa minum obat 0 1
gula?
2 Dalam kurun waktu 2 minggu yang lalu, apakah 0 1
ada hari – hari bapak tidak minum obat gula?
3 Pernahkah bapak menghentikan minum obat 0 1
atau mengurangi dosis tanpa memberitahu
dokter karena merasa efek yang tidak enak
ketika minum obat gula?
4 Saat sedang bepergian, Apakah bapak 0 1
terkadang lupa membawa obat gula?
5 Apakah bapak minum obat gula kemarin? 1 0
6 Ketika bapak merasa gula darah bapak 0 1
terkontrol, apakah bapak kadang kala
menghentikan minum obat gula?
7 Apakah bapak pernah merasa jenuh atau 0 1
terganggu dengan jadwal minum obat rutin?
8 Seberapa sulit bapak mengingat meminum
semua obat?
Tidak pernah/ jarang sekali 1
Sesekali 0,75
Kadang-kadang 0,5
Biasa 0,25
Pada semua waktu 0
LAMPIRAN MATERI EDUKASI
EDUKASI PENJELASAN UMUM

1. Pengertian Diabetes Miletus Tipe II


Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa didalam
darah tinggi karena tubuh tidak cukup menghasilkan atau
menggunakan insulin secara efektif.
2. Mengapa dapat timbul Diabetes Miletus Tipe II
Resistensi insulin menye
babkan sel Beta mengalami kegagalan dalam sekresi insulin sehingga
terjadi hiperglikemia.
3. Bagaimana dampaknya terhadap bagian tubuh penderita
Dampak DM :
- Penglihatan kabur
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal
- Gangguan kulit dan syaraf
- Pembusukan (Luka lama sembuh)
- Gairah seks menurun
4. Bagaimana gejala dan sifat penyakit
Gejala akut diabetes melitus yaitu poliphagia (banyak makan),
polidipsia (banyak minum), poliuria (banyak kencing/sering kencing di
malam hari), nafsu makan bertambah namu berat badan turun dengan
cepat (5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu), dan mudah lelah.
Gejala kronik diabetes melitus yaitu kesemutan, kulit terasa panas
atau seperti tertusuk tusuk jarum, rasa kebas di kulit, kram, kelelahan,
mudah mengantuk, dan pandangan mulai kabur.
LAMPIRAN MATERI EDUKASI
TERAPI OBAT

1. Penjelasan terkait pengobatan ( Tujuan, Nama Obat, Keuntungan,


dan Manfaat)
- Tujuan pengobatan akhir terapi DM tipe 2 adalah mencapai kadar
glukosa darah yang mendekati normal, tanpa menyebabkan
hipoglikemia.
- Pengobatan DM
Monoterapi dapat memperlambat tetapi tidak dapat mencegah
progresivitas DM tipe 2. Penanganan yang tepat membutuhkan terapi
kombinasi yang dapat memperbaiki resistensi insulin dan disfungsi sel
Beta secara simultan. Terapi kombinasi yang biasa digunakan adalah
Metformin dan Glimepiride atau Metformin dan Glibenklamid.
- Keuntungan Terapi Kombinasi
Keuntungan obat glimepirid:
a. Durasi kerja lebih panjang dan onset yang lebih cepat (mula kerja
yang pendek dan waktu kerja lama)
b. Mampu mengurangi komplikasi kardiovaskular
c. Mampu menyesuaikan kadar insulin yang disekresikan dengan
kadar gula darah sehingga insiden hipoglikemia glimepirid lebih
rendah daripada glibenklamid
Keuntungan metformin:
a. Manfaat yang besar dalam menurunkan kadar gula
b. Biaya murah
c. Memiliki efek pleiotropik positif (anti imflamasi, anti kanker)
Keuntungan terapi kombinasi Metformin dan Glimepirid
a. Efektivitas terapi Metformin dan Glimepirid paling besar
b. Pencapaian target terapi lebih dini
c. Potensi reduksi risiko efek samping: kejadian hipoglikemi
d. Mekanisme kerja yang saling melengkapi
e. Potensi menunda progresivitas penyakit.
- Manfaat Kerja Terapi Kombinasi (Metformin dan Glimepirid)
Glimepirid menstimulasi sel Beta pankreas untuk meningkatkan produksi
Insulin yang dapat menurunkan kadar glukosa darah, sedangkan
Metformin menurunkan kadar glukosa darah dengan cara memperbaiki
transport glukosa ke dalam sel-sel otot.
2. Efek samping dari pengobatan
a. Metformin : mual, muntah, hipoglikemia, pusing, tremor, dan diare
b. Glimepirid : mual, muntah, dan hipoglikemia
Antisipasi efek samping: Konsumsi obat sesudah makan dan konsumsi
obat penetral asam lambung
3. Konsekuensi ketidakpatuhan dalam meminum obat dan perlunya
kerjasama antara dokter dan pasien
- Rendahnya tingkat kepatuhan pada akhirnya akan berdampak terhadap
morbiditas (Kecatatan seperti luka tidak kunjung sembuh, amputasi) dan
mortalitas (kematian).
- Perlunya kerjasama antara dokter dan penderita untuk mencapai tujuan
akhir bersama dan rutin melakukan pemantauan melalui pengecekan
Gula setiap bulan
4. Rekomendasi untuk pemantauan diri sendiri (self monitoring) atau
dengan pengawas
a. Pantau kepatuhan melalui cheklist harian
b. Edukasi pentingnya peran keluarga, utamanya istri sebagai PMO
(Pengawas Minum Obat)
c. Sarankan klien untuk mempunyai alat GDS sendiri
LAMPIRAN MEDIA
CEKLIST KEPATUHAN MINUM OBAT
No Tanggal Nama Obat Waktu Paraf
Pagi Siang Malam
1 Metformine
Glimepirid
2 Metformine
Glimperide
3 Metformine
Glimperide
4 Metformine
Glimperide
5 Metformine
Glimperide
6 Metformine
Glimperide
7 Metformine
Glimperide

Anda mungkin juga menyukai