Dalam pengerjaan tugas akhir ini data karakteristik jalan diperoleh dari
pengamatan langsung pada ruas Jalan Raya Kemlagi – Jalan Raya Mantup dengan
menggunakan alat bantu ukur. Karakteristik jalan pada ruas Jalan Raya Kemlagi –
Jalan Raya Mantup yang diamati diantaranya data jalan, sistem drainase, dan volume
lalu lintas harian. Data karakteristik pada ruas Jalan Raya Kemlagi – Jalan Raya
a) Data Segmen I
Berikut merupakan tabel penjelasan tentang sistem drainase dan volume lalu
lintas yang ada di Jalan Raya Kemlagi. Data pada tabel diperoleh dengan penelitian
36
37
Pada ruas Jalan Raya Kemlagi, sistem drainase hanya ditemukan sepanjang 100 meter
pada STA 0±000 - 0±500. Selain itu tidak ditemukan adanya sistem drainase.
Tabel 4.3 Data Volume Lalu Lintas Kendaraan pada Jalan Raya Kemlagi
Volume Kendaraan Total
No Periode
Kendaraan/15 menit Kendaraan/jam Kend/Jam
MC LV HV MC LV HV
1 07.00 – 07.15 431 99 3
2 07.15 – 07.30 487 107 3
3 07.30 – 07.45 472 88 9
4 07.45 – 08.00 512 89 11 1902 383 26 2311
5 08.00 – 08.15 523 135 2 1994 419 25 2438
6 08.15 – 08.30 489 121 2 1996 433 24 2453
7 08.30 – 08.45 497 96 1 2021 441 16 2478
8 08.45 – 09.00 441 88 3 1950 440 8 2398
9 10.00 – 10.15 434 78 7
10 10.15 – 10.30 411 71 5
11 10.30 – 10.45 388 79 3
12 10.45 – 11.00 396 76 2 1629 304 17 1950
13 11.00 – 11.15 414 66 5 1609 292 15 1916
14 11.15 – 11.30 435 50 3 1633 271 13 1917
38
Tabel 4.3 Data Volume Lalu Lintas Kendaraan pada Jalan Raya Kemlagi (Lanjutan)
Volume Kendaraan Total
No Periode
Kendaraan/15 menit Kendaraan/jam Kend/Jam
MC LV HV MC LV HV
15 11.30 – 11.45 403 61 5 1648 253 15 1916
16 11.45 – 12.00 375 85 4 1627 262 17 1906
17 16.00 – 16.15 487 97 2
18 16.15 – 16.30 461 101 2
19 16.30 – 16.45 502 109 8
20 16.45 – 17.00 543 126 6 1993 433 18 2444
21 17.00 – 17.15 511 113 3 2017 449 19 2485
22 17.15 – 17.30 499 109 7 2055 457 24 2536
23 17.30 – 17.45 509 113 4 2062 461 20 2543
24 17.45 – 18.00 488 108 3 2007 443 17 2467
Sumber: Data Survei
Jumlah volume lalu lintas dalam satuan (kend/15 menit) = volume lalu lintas
(kend/jam)
Volume total arus lalu lintas pada segmen I Jalan Raya Kemlagi adalah sebesar
2543 dari penjumlahan arus lalu lintas sepeda motor (MC), kendaraan ringan (LV),
dan kendaraan berat (HV) per jam yang tertinggi pada 22 Oktober 2019 yaitu (2062 +
461 + 20 = 2543). Lebar jalur lalu lintas pada Jalan Raya Kemlagi adalah 5,8 meter
dengan tipe jalan dua lajur dua arah tak terbagi. Oleh karena itu, maka jumlah volume
39
kendaraan sepeda motor (MC) dikalikan 0,35, kendaraan ringan (LV) dikalikan 1, dan
kendaraan berat (HV) dikalikan 1,2 dilihat pada tabel 4.3 dengan keterangan nilai
Dibawah ini merupakan tabel konversi satuan kendaraan/jam ke satuan smp/jam untuk
ruas Segmen I Jalan Raya Kemlagi seperti yang ditunjukan pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Konversi Satuan (kend/jam) ke (smp/jam) untuk Jalan Raya Kemlagi
Volume Kendaraan Total
Volume
Kend/jam Smp/jam
No Periode Lalu
MC LV HV Lintas
MC LV HV (Q)
0,35 1 1,2 Smp/jam
1 07.00 – 07.15
2 07.15 – 07.30
3 07.30 – 07.45
4 07.45 – 08.00 1902 383 26 665,7 383 31,2 1079,9
5 08.00 – 08.15 1994 419 25 697,9 419 30 1146,9
6 08.15 – 08.30 1996 433 24 698,6 433 28,8 1160,4
7 08.30 – 08.45 2021 441 16 707,35 441 19,2 1167,55
8 08.45 – 09.00 1950 440 8 682,5 440 9,6 1132,1
9 10.00 – 10.15
10 10.15 – 10.30
11 10.30 – 10.45
12 10.45 – 11.00 1629 304 17 570,15 304 20,4 894,55
13 11.00 – 11.15 1609 292 15 563,15 292 18 873,15
14 11.15 – 11.30 1633 271 13 571,5 271 15,6 858,1
15 11.30 – 11.45 1648 253 15 576,8 253 18 847,8
40
Tabel 4.4 Konversi Satuan (kend/jam) ke (smp/jam) untuk Jalan Raya Kemlagi
(Lanjutan)
Volume Kendaraan Total
Volume
Kend/jam Smp/jam
No Periode Lalu
MC LV HV Lintas
MC LV HV (Q)
0,35 1 1,2 Smp/jam
16 11.45 – 12.00 1627 262 17 569,45 262 20,4 851,85
17 16.00 – 16.15
18 16.15 – 16.30
19 16.30 – 16.45
20 16.45 – 17.00 1993 433 18 697,55 433 21,6 1152,15
21 17.00 – 17.15 2017 449 19 705,95 449 22,8 1177,75
22 17.15 – 17.30 2055 457 24 719,25 457 28,8 1205,05
23 17.30 – 17.45 2062 461 20 721,7 461 24 1206,7
24 17.45 – 18.00 2007 443 17 702,45 443 20,4 1165,85
Jumlah 9850 5741 328,8 15919,8
Rata – rata 656,67 382,73 21,92 1061,32
Sumber: Data Survei
Dari data terebut diketahui bahwa volume lalu lintas terbesar pada Jalan Raya
Kemlagi sebesar 1206,7 smp/jam terjadi pada pukul 16.45 – 17.45 dengan rincian
b) Data Segmen II
Dari hasil penelitian, tidak ditemukan sistem drainase pada ruas Jalan Yon Isa
Idris. Baik sisi bagian kiri maupun sisi kanan jalan langsung berbatasan dengan rumah
warga dan ada juga yang berbatasan dengan sawah secara langsung. Dari hasil
pengamatan tersebut maka disimpulkan bahwa ruas jalan ini tidak memiliki sistem
drainase.
Tabel 4.5 Data Volume Lalu Lintas Kendaraan pada Jalan Yon Isa Idris
Volume Kendaraan Total
No Periode Kend/
Kendaraan/15 menit Kendaraan/jam
Jam
MC LV HV MC LV HV
1 07.00 – 07.15 311 82 -
2 07.15 – 07.30 287 71 -
3 07.30 – 07.45 301 55 -
4 07.45 – 08.00 288 79 2 1187 287 2 1476
5 08.00 – 08.15 291 69 - 1167 274 2 1443
6 08.15 – 08.30 275 79 - 1155 282 2 1439
7 08.30 – 08.45 281 51 - 1135 278 2 1415
8 08.45 – 09.00 255 50 3 1102 249 3 1354
9 10.00 – 10.15 273 65 1
10 10.15 – 10.30 259 53 -
11 10.30 – 10.45 266 51 1
12 10.45 – 11.00 251 57 - 1049 226 2 1277
13 11.00 – 11.15 240 49 2 1016 210 3 1229
14 11.15 – 11.30 245 53 1 1002 210 4 1216
15 11.30 – 11.45 231 45 2 967 204 5 1176
16 11.45 – 12.00 241 48 - 957 195 5 1157
17 16.00 – 16.15 281 80 -
42
Tabel 4.5 Data Volume Lalu Lintas Kendaraan pada Jalan Yon Isa Idris (Lanjutan)
Volume Kendaraan Total
No Periode Kend/
Kendaraan/15 menit Kendaraan/jam
Jam
MC LV HV MC LV HV
18 16.15 – 16.30 277 79 -
19 16.30 – 16.45 251 77 1
20 16.45 – 17.00 256 71 - 1065 307 1 1373
21 17.00 – 17.15 297 65 - 1081 292 1 1374
22 17.15 – 17.30 265 71 1 1069 284 2 1355
23 17.30 – 17.45 240 60 - 1058 267 1 1326
24 17.45 – 18.00 231 55 2 1033 251 3 1287
Sumber: Data Survei
Dibawah ini merupakan tabel konversi satuan kendaraan/jam ke satuan smp/jam untuk
ruas Segmen II Jalan Yon Isa Idris seperti yang ditunjukan pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Konversi Satuan (kend/jam) ke (smp/jam) untuk Jalan Yon Isa Idris
Volume Kendaraan Total
Volume
Kend/jam Smp/jam
No Periode Lalu
MC LV HV Lintas
MC LV HV (Q)
0,35 1 1,2
Smp/jam
1 07.00 – 07.15
2 07.15 – 07.30
3 07.30 – 07.45
4 07.45 – 08.00 1187 287 2 415,45 287 2,4 704,85
5 08.00 – 08.15 1167 274 2 408,45 274 2,4 684,85
6 08.15 – 08.30 1155 282 2 404,25 282 2,4 688,65
7 08.30 – 08.45 1135 278 2 397,25 278 2,4 677,65
8 08.45 – 09.00 1102 249 3 385,7 249 3,6 638,3
9 10.00 – 10.15
10 10.15 – 10.30
43
Tabel 4.6 Konversi Satuan (kend/jam) ke (smp/jam) untuk Jalan Yon Isa Idris
(Lanjutan)
Volume Kendaraan Total
Volume
Kend/jam Smp/jam
No Periode Lalu
MC LV HV Lintas
MC LV HV (Q)
0,35 1 1,2 Smp/jam
11 10.30 – 10.45
12 10.45 – 11.00 1049 226 2 367,15 226 2,4 595,6
13 11.00 – 11.15 1016 210 3 355,6 210 3,6 569,2
14 11.15 – 11.30 1002 210 4 350,7 210 4,8 565,5
15 11.30 – 11.45 967 204 5 338,45 204 6 548,45
16 11.45 – 12.00 957 195 5 334,95 195 6 535,95
17 16.00 – 16.15
18 16.15 – 16.30
19 16.30 – 16.45
20 16.45 – 17.00 1065 307 1 372,75 307 1,2 680,95
21 17.00 – 17.15 1081 292 1 378,35 292 1,2 771,6
22 17.15 – 17.30 1069 284 2 374,15 284 2,4 660,55
23 17.30 – 17.45 1058 267 1 370,3 267 1,2 638,5
24 17.45 – 18.00 1033 251 3 361,55 251 3,6 616,15
Jumlah 5615,05 3816 45,6 9476,65
Rata – rata 374,33 254,4 3,04 631,77
Sumber: Data Survei
Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa volume lalu lintas Jalan Yon Isa Idris
yang terbesar terjadi pada sore hari. Volume lalu lintas terbesar pada Jalan Yon Isa
Idris sebesar 771,6 smp/jam terjadi pada pukul 17.00 – 17.15 dengan rincian MC=
Sistem drainase pada ruas Jalan Raya Mantup tidak ditemukan satupun. Sisi
bagian kiri dan kanan jalan langsung berbatasan dengan halaman rumah warga dan ada
juga yang berbatasan dengan sawah. Dari hasil pengamatan tersebut maka disimpulkan
Tabel 4.7 Data Volume Lalu Lintas Kendaraan pada Jalan Raya Mantup
Volume Kendaraan Total
No Periode Kend/
Kendaraan/15 menit Kendaraan/jam
Jam
MC LV HV MC LV HV
1 07.00 – 07.15 441 90 2
2 07.15 – 07.30 466 97 3
3 07.30 – 07.45 459 102 3
4 07.45 – 08.00 456 100 5 1822 389 13 2224
5 08.00 – 08.15 508 142 6 1889 441 17 2347
6 08.15 – 08.30 443 133 1 1866 477 15 2358
7 08.30 – 08.45 461 131 4 1868 506 16 2390
8 08.45 – 09.00 410 122 5 1822 528 16 2366
9 10.00 – 10.15 419 121 3
10 10.15 – 10.30 413 109 4
11 10.30 – 10.45 412 115 2
12 10.45 – 11.00 421 113 1 1665 458 10 2133
13 11.00 – 11.15 409 108 2 1655 445 9 2109
14 11.15 – 11.30 411 101 2 1653 437 7 2097
15 11.30 – 11.45 406 92 3 1647 414 8 2069
16 11.45 – 12.00 401 95 1 1627 396 8 2031
17 16.00 – 16.15 489 101 5
18 16.15 – 16.30 499 122 3
19 16.30 – 16.45 521 120 1
45
Tabel 4.7 Data Volume Lalu Lintas Kendaraan pada Jalan Raya Mantup (Lanjutan)
Volume Kendaraan Total
No Periode Kend/
Kendaraan/15 menit Kendaraan/jam
Jam
MC LV HV MC LV HV
20 16.45 – 17.00 512 98 6 2021 441 15 2477
21 17.00 – 17.15 500 105 6 2032 445 16 2493
22 17.15 – 17.30 488 111 9 2021 434 22 2477
23 17.30 – 17.45 477 101 3 1977 415 24 2416
24 17.45 – 18.00 499 95 7 1964 412 25 2401
Sumber: Data Survei
Dibawah ini merupakan tabel konversi satuan kendaraan/jam ke satuan smp/jam untuk
ruas Segmen III Jalan Raya Mantup seperti yang ditunjukan pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Konversi Satuan (kend/jam) ke (smp/jam) untuk Jalan Raya Mantup
Volume Kendaraan Total
Volume
Kend/jam Smp/jam
No Periode Lalu
MC LV HV Lintas
MC LV HV (Q)
0,35 1 1,2 Smp/jam
1 07.00 – 07.15
2 07.15 – 07.30
3 07.30 – 07.45
4 07.45 – 08.00 1822 389 13 637,7 389 15,6 1042,3
5 08.00 – 08.15 1889 441 17 661,15 441 20,4 1122,55
6 08.15 – 08.30 1866 477 15 653,1 477 18 1148,1
7 08.30 – 08.45 1868 506 16 653,8 506 19,2 1179
8 08.45 – 09.00 1822 528 16 637,7 528 19,2 1184,9
9 10.00 – 10.15
10 10.15 – 10.30
46
Tabel 4.8 Konversi Satuan (kend/jam) ke (smp/jam) untuk Jalan Raya Mantup
(Lanjutan)
Volume Kendaraan Total
Volume
Kend/jam Smp/jam
No Periode Lalu
MC LV HV Lintas
MC LV HV (Q)
0,35 1 1,2 Smp/jam
11 10.30 – 10.45
12 10.45 – 11.00 1665 458 10 582,75 458 12 1052,75
13 11.00 – 11.15 1655 445 9 579,25 445 10,8 1035,05
14 11.15 – 11.30 1653 437 7 578,55 437 8,4 1023,95
15 11.30 – 11.45 1647 414 8 576,45 414 9,6 1000,05
16 11.45 – 12.00 1627 396 8 569,45 396 9,6 975,05
17 16.00 – 16.15
18 16.15 – 16.30
19 16.30 – 16.45
20 16.45 – 17.00 2021 441 15 707,35 441 18 1166,35
21 17.00 – 17.15 2032 445 16 711,2 445 19,2 1175,4
22 17.15 – 17.30 2021 434 22 707,35 434 26,4 1167,75
23 17.30 – 17.45 1977 415 24 691,95 415 28,8 1135,75
24 17.45 – 18.00 1964 412 25 687,4 412 30 1129,4
Berbeda dengan Jalan Raya Kemlagi dan Jalan Yon Isa Idris, volume lalu lintas
tertinggi dari Jalan Raya Mantup terjadi pukul 08.00 – 09.00. Dari data terebut
diketahui bahwa volume lalu lintas terbesar pada Jalan Raya Mantup sebesar 1184,9
smp/jam dengan rincian MC= 637,7 smp/jam, LV= 528 smp/jam, dan HV= 19,2
smp/jam.
47
Tabel 4.9 Rekapitulasi Volume Kendaraan Jalan Raya Kemlagi, Jalan Yon Isa Idris,
dan Jalan Raya Mantup (Q) smp/jam
Total Volume Lalu Lintas (Q) smp/jam
No Periode
Jalan Raya Jalan Yon Isa Jalan Raya
Kemlagi Idris Mantup
1 07.00 – 08.00 1079,9 704,85 1042,3
Sumber:Data Survei
48
dan 24 Oktober 2019. Penelitian dilakukan dari pukul 07.00 sampai dengan pukul
berdasarkan volume lalu lintas, aktivitas/kondisi disekitar lokasi survei, dan kondisi
alam atau cuaca guna memastikan survei di lapangan berjalan lancar dan terkendali.
diantaranya Jalan Raya Kemlagi, Jalan Yon Isa Idris, dan Jalan Raya Mantup. Pada
ketiga jalan tersebut ditemukan berbagai jenis kerusakan yang memiliki karakteristik
berbeda dari segi jenis kerusakan, luas kerusakan, dan juga persebarannya.
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai jenis kerusakan dan juga luas
kerusakan yang terdapat pada ruas jalan yang diteliti. Untuk persebaran akan
dijelaskan pada sub bab selanjutnya yang membahas mengenai pemetaan. Selain itu
pada bab ini juga ditunjukan nilai kerusakan jalan dan nilai kondisi jalan. Berikut
merupakan tabel kerusakan jalan dari hasil penelitian di ruas Jalan Raya Kemlagi,
Tabel 4.10 Jenis Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Kemlagi
Tabel 4.10 Jenis Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Kemlagi (Lanjutan)
Tabel 4.11 Rekapitulasi Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Kemlagi
Luas Kerusakan Luas Kerusakan
No Jenis Kerusakan 2
(m ) Luas Jalan
1 Retak Memanjang 0,027871 0,00096%
2 Retak berkelok - kelok 0,0004 0,00001%
Total 0,028271
Sumber: Data Survei
Dua jenis kerusakan yang dapat ditemukan pada ruas Jalan Raya Kemlagi STA
0 ± 000 – 0 ± 500 adalah retak memanjang dan retak berkelok - kelok. Cara untuk
menghitung luas kerusakan adalah dengan cara perkalian antara panjang kerusakan
antara luas jenis kerusakan dengan total luas jalan yang diukur. Jalan Kemlagi
memiliki lebar 5,8 m dan diukur sepanjang 500 m, sehingga didapatkan luas jalan 2900
m2 .
Tabel 4.12 Jenis Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Kemlagi
Tabel 4.12 Jenis Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Kemlagi (Lanjutan)
Tabel 4.13 Rekapitulasi Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Kemlagi
Luas Kerusakan
No Jenis Kerusakan Luas (m2)
Luas Jalan
1 Retak Memanjang 0,994098 0,03%
2 Lepas 156,6 5,40%
3 Ambles 1,38 0,05%
4 Tambalan 0,2894 0,01%
Total 159,263498
Sumber: Data Survei
dan tambalan merupakan beberapa jenis kerusakan yang ditemukan pada ruas Jalan
Tabel 4.14 Jenis Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Kemlagi
Tabel 4.15 Rekapitulasi Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Kemlagi
Luas Kerusakan
No Jenis Kerusakan Luas (m2)
Luas Jalan
1 Retak Memanjang 0,24025 0,01%
2 Retak Kulit Buaya 0,008943 0,0002%
3 Lubang 0,05 0,0012%
4 Alur 0,3995 0,01%
Total 0,698693
Sumber: Data Survei
Pada ruas Jalan Raya Kemlagi STA 1 ± 000 – 1 ± 700 ditemukan empat jenis
kerusakan yakni retak memanjang, retak kulit buaya, lubang, dan alur. Untuk
menghitung luas kerusakan didapatkan dari perkalian dari panjang dan lebar kerusakan
jalan.. Jalan memiliki lebar 5,8 m dan diukur sepanjang 700 m, sehingga didapatkan
luas jalan 4060 m2. Berikut merupakan tabel kerusakan jalan dari hasil penelitian di
Tabel 4.16 Jenis Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Yon Isa Idris
Tabel 4.17 Rekapitulasi Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Yon Isa Idris
Luas Kerusakan
No Jenis Kerusakan Luas
Luas Jalan
1 Retak Memanjang 0,01694
0,00058%
Total 0,01694
Sumber: Data Survei
Hanya ada satu jenis kerusakan yang ditemukan pada ruas Jalan Yon Isa Idris
STA 0 ± 000 – 0 ± 500 ditemukan satu jenis kerusakan yakni retak memanjang. Untuk
menghitung luas kerusakan didapatkan dari perkalian dari panjang dan lebar kerusakan
52
jalan. Perbandingan kerusakan jalan didapatkan dengan pembagian antara luas jenis
kerusakan dengan total luas jalan yang diukur. Jalan memiliki lebar 5,8 m dan diukur
sepanjang 500 m, sehingga didapatkan luas jalan 2900 m2. Pada Jalan Yon Isa Idris
STA 0 ± 500 – 1 ± 000 tidak ditemukan kerusakan jalan seperti pada ruas – ruas jalan
Tabel 4.18 Jenis Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Yon Isa Idris
Tabel 4.19 Rekapitulasi Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Yon Isa Idris
Luas Kerusakan
No Jenis Kerusakan Luas (m2)
Luas Jalan
1 Retak Memanjang 0,00014
0,00000402%
Total 0,00014
Sumber: Data Survei
Retak Memanjang menjadi satu – satunya kerusakan yang ditemukan pada ruas
Jalan Yon Isa Idris STA 1 ± 000 – 1 ± 600. Untuk menghitung luas kerusakan
dilakukan perkalian antara panjang dan lebar kerusakan jalan. Perbandingan kerusakan
jalan didapatkan dengan pembagian antara luas jenis kerusakan dengan total luas jalan
yang diukur. Jalan memiliki lebar 5,8 m dan diukur sepanjang 600 m, sehingga
Pada Jalan Raya Mantup keadaan jalan mayoritas tidak mengalami kerusakan.
Kerusakan hanya terjadi pada beberapa bagian saja dan dimensinya tidak terlalu besar.
Berikut merupakan tabel kerusakan jalan dari hasil penelitian di Jalan Raya Mantup
Tabel 4.20 Jenis Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Mantup
Tabel 4.21 Rekapitulasi Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Mantup
Luas Kerusakan
No Jenis Kerusakan Luas (m2)
Luas Jalan
1 Alur 1,633 0,06%
2 Ambles 2,838 0,10%
Total 4,471
Sumber: Data Survei
Pada ruas Jalan Raya Mantup STA 0 ± 000 – 0 ± 500 ditemukan dua jenis
kerusakan yakni alur dan ambles. Untuk menghitung luas kerusakan didapatkan dari
perkalian dari panjang dan lebar kerusakan jalan. Jalan memiliki lebar 5,8 m dan
Tabel 4.22 Jenis Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Mantup
Tabel 4.23 Jenis Kerusakan Jalan dan Dimensi Jalan Raya Mantup
Luas Kerusakan
Jenis Kerusakan Luas (m2)
No Luas Jalan
1 Tambalan 370,1
13%
Total 370,1
Sumber: Data Survei
54
Jenis kerusakan tambalan adalah kerusakan yang ditemukan pada ruas jalan
ini. Untuk menghitung luas kerusakan didapatkan dari perkalian dari panjang dan lebar
luas jenis kerusakan dengan total luas jalan yang diukur. Jalan memiliki lebar 5,8 m
Pada Jalan Raya Mantup STA 1 ± 000 – 1 ± 700 tidak ditemukan kerusakan
jalan seperti pada ruas – ruas jalan sebelumnya. Kondisi jalan masih bagus dan belum
juga dapat dihitung nilai kerusakannya dan juga nilai kondisi jalan. Selain metode Bina
Marga dan Metode PCI (Pavement Condition Index), penentuan nilai kerusakan jalan
dan nilai kondisi jalan juga dapat menggunakan metode Asphalt Institute.
Jalan Raya Kemlagi, Jalan Yon Isa Idris, dan Jalan Raya Mantup tentu
memiliki karakteristik kerusakan jalan yang berbeda satu sama lain. Diantara jenis –
jenis kerusakan yang tadi telah disurvei, tentu nantinya akan menunjukan nilai
kerusakan dan nilai kondisi jalan yang berbeda pula. Jenis kerusakan dan kondisi
drainase menjadi faktor yang menyebabkan besar atau kecilnya suatu nilai kerusakan
dan nilai kondisi jalan menurut Asphalt Institute. Berikut merupakan tabel dari hasil
penelitian kerusakan dan kondisi jalan ruas Jalan Raya Kemlagi, Jalan Yon Isa Idris,
Tabel 4.24 Formulir nilai kondisi untuk perkerasan aspal Jalan Raya Kemlagi
FORMULIR PENILAIAN PERKERASAN ASPAL
Jalan atau rute : Jalan Raya Kemlagi Kabupaten : Mojokerto
Panjang jalan : 1,7 km Lebar : 5,8 m
Tipe perkerasan : Lentur Tanggal : 22 Oktober 2019
(Catatan: nilai “0” mengindikasikan tidak ada kerusakan)
Rentang
Kerusakan Nilai
Nilai
Retak Melintang 0- 5 0
Retak Memanjang 0- 5 2
Retak Kulit Buaya 0- 10 1
Retak susut 0- 5 0
Alur 0- 10 1
Keriting 0- 5 0
Butiran Lepas (ravelling) 0- 5 3
Sungkur (shoving) 0- 10 0
Lubang (pothole) 0- 10 1
Kelebihan Aspal (excess asphalt) 0- 10 0
Agregat Licin 0- 5 0
Drainase Buruk 0- 10 7
Kualitas kenyamanan berkendaraan ( 0 sangat baik 0- 10 3
dan 10 sangat buruk)
Dari formulir diatas didapatkan bahwa pada ruas Jalan Raya Kemlagi diperoleh
nilai kerusakan sebesar 18 berdasarkan kriteria yang tertera pada formulir penilaian
tersebut dan nilai kondisi jalan sebesar 82. Berikut merupakan tabel formulir dari hasil
penelitian kerusakan dan kondisi jalan ruas Jalan Yon Isa Idris.
56
Tabel 4.25 Formulir nilai kondisi untuk perkerasan aspal Jalan Yon Isa Idris
FORMULIR PENILAIAN PERKERASAN ASPAL
Jalan atau rute : Jalan Yon Isa Idris Kabupaten : Mojokerto
Panjang jalan : 1,6 km Lebar : 5,8 m
Tipe perkerasan : Lentur Tanggal : 22 Oktober 2019
(Catatan: nilai “0” mengindikasikan tidak ada kerusakan)
Rentang
Kerusakan Nilai
Nilai
Retak Melintang 0- 5 0
Retak Memanjang 0- 5 2
Retak Kulit Buaya 0- 10 0
Retak susut 0- 5 0
Alur 0- 10
Keriting 0- 5 0
Butiran Lepas (ravelling) 0- 5 0
Sungkur (shoving) 0- 10 0
Lubang (pothole) 0- 10 0
Kelebihan Aspal (excess asphalt) 0- 10 0
Agregat Licin 0- 5 0
Drainase Buruk 0- 10 9
Kualitas kenyamanan berkendaraan ( 0 sangat baik 0- 10 1
dan 10 sangat buruk)
Dari formulir diatas didapatkan bahwa pada ruas Jalan Raya Kemlagi diperoleh
nilai kerusakan sebesar 12 berdasarkan kriteria yang tertera pada formulir penilaian
tersebut dan nilai kondisi jalan sebesar 88. Berikut merupakan ttabel formulir dari hasil
penelitian kerusakan dan kondisi jalan ruas Jalan Yon Isa Idris.
57
Tabel 4.26 Formulir nilai kondisi untuk perkerasan aspal Jalan Raya Mantup
FORMULIR PENILAIAN PERKERASAN ASPAL
Jalan atau rute : Jalan Raya Mantup Kabupaten : Lamongan
Panjang jalan : 1,7 km Lebar : 5,8 m
Tipe perkerasan : Lentur Tanggal : 22 Oktober 2019
(Catatan: nilai “0” mengindikasikan tidak ada kerusakan)
Rentang
Kerusakan Nilai
Nilai
Retak Melintang 0- 5 0
Retak Memanjang 0- 5 0
Retak Kulit Buaya 0- 10 0
Retak susut 0- 5 0
Alur 0- 10 2
Keriting 0- 5 0
Butiran Lepas (ravelling) 0- 5 0
Sungkur (shoving) 0- 10 0
Lubang (pothole) 0- 10 2
Kelebihan Aspal (excess asphalt) 0- 10 0
Agregat Licin 0- 5 0
Drainase Buruk 0- 10 9
Kualitas kenyamanan berkendaraan ( 0 sangat baik 0- 10 2
dan 10 sangat buruk)
Dari formulir diatas didapatkan bahwa pada ruas Jalan Raya Mantup diperoleh
nilai kerusakan sebesar 15 dan nilai kondisi jalan sebesar 85. Pengurang terbesar
adalah buruknya drainase yang ada pada ruas jalan tersebut. Jumlah kerusakan ini lebih
geografis menggunakan software ArcGIS 10.6 yang telah dilakukan penilitian dan
selanjutnya dilakukan georeferensi, digitasi, dan pemberian data tabulasi pada peta
dengan skala 1 : 25000. Georeferensi dilakukan agar peta tersebut berada pada posisi
yang tepat dan benar di permukaan bumi, sesuai dengan sistem koordinat yang
jalan yang diteliti, kecamatan disekitar ruas kerusakan jalan yang diteliti, serta tempat
umum disekitar ruas jalan yang diteliti. Adapun langkah pemetaan kerusakan jalan di
referensi spasial dengan program ArcCatalog yang ada dalam software ArcGIS 10.6.
berikut:
Membuka jendela ArcCatalog dengan cara klik tombol start pada desktop komputer,
b. Browsing data
Setelah jendela ArcCatalog terbuka maka proses selanjutnya adalah mencari menu file,
lalu klik tool Connect to Folder. Setelah itu muncul kotak perintah Connect to Folder,
dan pilih folder yang akan dikoneksikan, lali klik OK. Jika folder sudah terkoneksi
dengan ArcCatalog, maka folder tersebut dapat tersambung pada jendela ArcMap.
Proses menentukan sistem koordinat pada peta RBI bisa dilakukan melalui
a. Buka folder koneksi yang ada pada program ArcCatalog, lalu cari folder yang sudah
dihubungkan sebelumnya.
b. Klik kanan pada data yang ingin ditentukan sistem koordinatnya. Selanjutnya pilih
d. Selanjutnya klik perintah Edit pada menu spatial reference, lalu akan muncul kotak
perintah spatial reference properties dan pilih Geographic Coordinate System, World,
e. Menentukan sistem koordinat boleh dilakukan pada awal tahapan atau di akhir
a. Pada peta RBI terdapat garis perpotongan antara garis lintang dan garis bujur yang
biasanya terletak di ujung kiri dan kanan peta. Catat koordinat tersebut agar nantinya
a. Cari perpotongan garis bujur dan lintang pada peta RBI, arahkan kursor ke kiri atau
ke kanan, kemudian klik kanan, pilih Input DMS of Lon and Lat.
b. Masukkan koordinat yang sesuai dengan hasil pencatatan, koordinat garis bujur
c. Selanjutnya lakukan pemberian titik acuan pada obyek lainnya, minimal empat titik.
Nilai RMS error dikoreksi apabila mencapai 2, 3, 4 dan seterusnya. Jika nilai
RMS mendekati angka nol, keakuratan koordinat sangat tinggi. Dengan demikian,
koreksi atau edit sangat penting dilakukan dalam proses georeferencing. Tahapan
a. Nilai RMS dapat dilihat pada tool View Link Table, klik tool View Link Table maka
b. Apabila nilai RMS error memiliki nilai yang lebih dari angka nol, maka nilai RMS
tersebut harus dikoreksi dengan cara memilih tool Select Link, lalu klik pada titik acuan
61
yang akan dikoreksi hingga berubah warna, lalu pindahkan atau geser titik acuan
c. Lakukan proses editing hingga nilai RMS error mendekati angka nol.
d. Setelah nilai RMS error mendekati angka nol, proses selanjutnya adalah menyimpan
hasil georeferencing.
data di tempat yang mudah terjangkau. Tulis nama dan format file ‘tiff.
proses digitasi pada peta RBI dengan menentukan polyline, polygon, dan point. Data-
data yang ditampilkan pemetaan Sistem Informasi Geografis ini adalah data digitasi.
ruas jalan yang menjadi obyek penelitian. Langkah - langkah dalam mendigitasi data
a. Sebelum melakukan digitasi hal yang perlu diperhatikan adalah membuat shapefile
atau feature class kosong yang akan menampung data hasil digitasi. Shapefile ini
dibuat melalui program ArcGIS. Carilah kolom Catalog yang ada di sebelah kanan
62
program ArcGIS, kemudian klik kanan pada tempat penyimpanan folder yang sudah
di koneksi dengan program ArcCatalog, lalu pilih New > Shapefile, ketikkan nama
Shapefile dan pilih tipe data yang sesuai di Feature Type. Setelah itu klik edit di bagian
bawah kotak Spatial Reference, klik select, pilih sistem koordinat yang diinginkan dan
klik OK.
b. Digitasi pada data polyline dimulai dengan mencari tombol editor pada toolbar
editor, lalu pilih start editing. Setelah itu cari shapefile yang akan di digitasi pada
kolom Create Feature. Klik tombol polyline untuk memulai digitasi. Zoom pada peta
RBI untuk menentukan daerah mana yang akan di digitasi. Dobel klik atau tekan F2
untuk mengakhiri proses digitasi. Lakukan langkah yang sama untuk obyek di tempat
lain yang terpisah. Jika telah selesai mendigitasi, simpan hasilnya dengan klik Editor
c. Proses berikutnya adalah melengkapi data atribut yang masuk dalam kategori
polyline. Untuk memulai proses melengkapi data atribut pada peta RBI yaitu dimulai
dengan klik kanan pada Shapefile (shp), lalu pilih open attribute table. Setelah itu
muncul jendela Table. Pilih table options lalu pilih add field. Pada jendela Add Field
terdapat kolom name yang berguna untuk memberi nama, kolom type yang berguna
untuk data tipe apa yang akan dimasukkan ke dalam tabel, lalu ada kolom field
properties, klik OK. Selanjutnya Start Editing, lalu buka kembali tabel dan isikan
atribut pada kolom. Apabila proses memasukkan data atribut pada tabel telah selesai,
Data Polygon adalah data yang memberikan informasi tentang batas kelurahan
yang menjadi obyek penelitian. Langkah - langkah dalam mendigitasi data polygon
a. Sebelum melakukan digitasi hal yang perlu diperhatikan adalah membuat shapefile
atau feature class kosong yang akan menampung data hasil digitasi. Shapefile ini
dibuat melalui program ArcGIS. Carilah kolom Catalog yang ada di sebelah kanan
program ArcGIS, kemudian klik kanan pada tempat penyimpanan folder yang sudah
di koneksi dengan program ArcCatalog, lalu pilih New > Shapefile, ketikkan nama
Shapefile dan pilih tipe data yang sesuai di Feature Type. Setelah itu klik edit di bagian
bawah kotak Spatial Reference, klik select, pilih sistem koordinat yang diinginkan dan
klik OK.
b. Digitasi pada data polyline dimulai dengan mencari tombol editor pada toolbar
editor, lalu pilih start editing. Setelah itu cari shapefile yang akan di digitasi pada
kolom Create Feature. Klik tombol polygon untuk memulai digitasi. Zoom pada peta
RBI untuk menentukan daerah mana yang akan di digitasi. Dobel klik atau tekan F2
untuk mengakhiri proses digitasi. Lakukan langkah yang sama untuk obyek di tempat
lain yang terpisah. Jika telah selesai mendigitasi, simpan hasilnya dengan klik Editor
c. Proses berikutnya adalah melengkapi data atribut yang masuk dalam kategori
polygon
Untuk memulai proses melengkapi data atribut pada peta RBI yaitu dimulai
dengan klik kanan pada Shapefile (shp), lalu pilih open attribute table. Setelah itu
muncul jendela Table. Pilih table options lalu pilih add field. Pada jendela Add Field
64
terdapat kolom name yang berguna untuk memberi nama, kolom type yang berguna
untuk data tipe apa yang akan dimasukkan ke dalam tabel, lalu ada kolom field
properties, klik OK. Selanjutnya Start Editing, lalu buka kembali tabel dan isikan
atribut pada kolom. Apabila proses memasukkan data atribut pada tabel telah selesai,
umum di sekitar obyek penelitian. Langkah - langkah dalam mendigitasi data point
a. Sebelum melakukan digitasi hal yang perlu diperhatikan adalah membuat shapefile
atau feature class kosong yang akan menampung data hasil digitasi. Shapefile ini
dibuat melalui program ArcGIS. Carilah kolom Catalog yang ada di sebelah kanan
program ArcGIS, kemudian klik kanan pada tempat penyimpanan folder yang sudah
di koneksi dengan program ArcCatalog, lalu pilih New > Shapefile, ketikkan nama
Shapefile dan pilih tipe data yang sesuai di Feature Type. Setelah itu klik edit di bagian
bawah kotak Spatial Reference, klik select, pilih sistem koordinat yang diinginkan dan
klik OK.
b. Digitasi pada data point dimulai dengan mencari tombol editor pada toolbar editor,
lalu pilih start editing. Setelah itu cari shapefile yang akan di digitasi pada kolom
Create Feature. Klik tombol point untuk memulai digitasi. Zoom pada peta RBI untuk
menentukan daerah mana yang akan di digitasi. Dobel klik atau tekan F2 untuk
mengakhiri proses digitasi. Lakukan langkah yang sama untuk obyek di tempat lain
yang terpisah. Jika telah selesai mendigitasi, simpan hasilnya dengan klik Editor >
c. Proses berikutnya adalah melengkapi data atribut yang masuk dalam kategori point.
4) Setelah semua proses digitasi selesai, proses terakhir dalam digitasi Peta RBI adalah