Tahap Perkembangan Dan Emosi Pada Anak
Tahap Perkembangan Dan Emosi Pada Anak
OLEH
2015-2016
TAHAP PERKEMBANGAN DAN EMOSI PADA ANAK Tri Sulistio Rini , Fida Nur
‘Afifah
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Jl. Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Jl. Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto 53182
Email : Tririnie@gmail.com
ABSTRACT
The development is a process of change towards maturity through growth and differentiation. The
development has many meanings and put forward by many of the world's leading opinion. The
development has many stages from various fields. If on one of the individual phases do not have the
ability to behave properly, according to the development tasks that the individual is considered to
have compromised its development. At the stage of development also have emotional development.
emotions are affective experience that is accompanied by mental adjustment as a whole, where the
state of psychology and physiology is in a state of overwhelming, it can also be shown by the
behavior clear and evident. In distinguishing level of emotion, the emotion has various phases,
from the initial phase until the end, to have the ability to customize the behavior of any condition.
PENDAHULUAN
Perkembanagan Emosional
a. Selama masa awal
Diketahui bahwa sifat perasaan emosi telah timbul selama masa bayi, bahkan
sebagian ahli berpendapat bahwa masa bayi di dalam kandungan pun sudah
dipengaruhi oleh emosi. Akan tetapi, kita sendiri seringkali kurang mengerti apakah
tanda-tanda seperti menangis, tertawa, dan lain-lain pada masa awal bayi disertai atau
diikuti dengan intensitas perasaan atau tidak.Menurut Bridges, emosi anak akan
berkembang melalui pengalaman, sekalipun masih dangkal dan berubah-ubah. Ketika
emosi bayi diungkapkan dalam bentuk marah dan takut dengan menangis atau gemetar.
Ketika bayi sudah berusia 8 bulan, ia mulai dapat memperlihatkan dengan sangat
berbeda antara rasa marah dan rasa takut.selama pertumbuhan, perubahan pasa ekspresi
emosi itu semakin lama akan semakin jelas dan berbeda. Sebagai contoh, bayi akan
menyerang benda-benda di sekitarnya untuk mensekspresikan kemarahannya, lambat
laun ia mampu memuaskan ekspresi emosinya langsung kepada objek yang memang
menimbulkan kemarahannya.
b. Fase selanjutnya
Perkembangan pada masa pertumbuhan anak semakin lama semakin halus dalam
mengekspresikannya sampai masa remaja. Peralihan emosi yang tadinya kasar, karena
terpengaruh latihan dan kontrol, berangsur-angsur tingkah emosinya berubah. Misalkan
anak yang tadinya menjerit-jerit karena senang, pada saat remaja ia akan memperhalus
ekspresinya. Sebagai orang tua dan guru sebaiknya bisa menyadari bahwa ekspresi
yang lebih lunak ini tidak berarti emosinya tidak lagi memainkan peranan yang penting
pada kehidupan anak, karena sebenarnya ia masih membutuhkan stimulan yang positif
bagi perkembangan berikutnya. Selama anak bertambah fisik dan pengertiannya, ia
akan merespons dengan cara yang berbeda-beda terhadap segala sesuatunya, karena
sudah terlebih dahulu dipertimbangkannya.
c. Perkembangan akhir
Pada akhirnya ia akan mencapai kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya
sehubungan dengan apa yang terjadi pada dirinya. Semakin dewasa, ia akan semakin
dapat mengungkapkan dengan jelas emosinya, karena emosinya menjadi semakin
mudah diklarifikasikan seperti rasa takut, marah, muak, dan benci, juga apresiasinya
terhadap nilai, keinginan, cita-cita, minat, dan reaksinya terhadap orang, lembaga,
tanggung jawab, sudut pandang, dan gagasan orang lain.
KESIMPULAN
Perkembangan dan pertumbuhan manusia adalah Perkembangan dapat diartikan
sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri
individu dari mulai lahir sampai mati. Pengertian lain dari perkembangan adalah
“perubahan-perubahan yang alami individu atau organisme menuju tingkat
kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis dan memiliki
tugas serta tahapan-tahapan perkembangan dan pertumbuhan manusia dari awal
kehidupannya hingga akhir kehidupan.
Setiap tahap perkembangan emosi, orang tua dan guru harus mengetahui. Agar
tidak ada penyimpangan seperti kekerasan pada anak. Hak-hak anak dalam
perkembangannya harus dipenuhi untuk memaksimalkan kecerdasan emosinya. Orang
tua agar mengetahui factor-faktor yang dapat memengaruhi perkembangan emosi pada
anak.
DAFTAR PUSTAKA
Djaali, Prof.Dr. H., 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dra. Hj. Siti Hartina D.S., M. (2009). Perkembangan Peserta Didik. Tegal: Revika
Aditama.