Anda di halaman 1dari 6

Nama: Brina Gamelisa

Kelas: PBSI C 2019

NIM: 19201244031

KEUTAMAAN MEMBACA DAN MEMPELAJARI AL QURAN

Al-Qur'an atau Qur'an (bahasa Arab: ‫القرآن‬, translit. al-Qurʾān, har. 'bacaan'; /kɔːrˈɑːn/[a]
kor-ahn), atau Alquran dan Quran dalam bentuk baku Ejaan bahasa Indonesia, adalah
sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang umat Muslim percaya bahwa kitab
ini diturunkan oleh Tuhan, (bahasa Arab: ‫هللا‬, yakni Allah) kepada Nabi Muhammad.[5]
Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah (bab) dan setiap surahnya terbagi ke dalam
beberapa ayat.

Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda: "Perumpamaan orang


mukmin yang membaca Al Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya
lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan
kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang
membaca Al Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit,
dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan buah
hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." Muttafaqun `Alaihi.
Merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan
Al Qur`an, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan bertindak.
Membaca Al Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengannya, dan
untuk mengairahkan serta menghidupkan kembali kegairahan kita dalam membaca Al
Qur`an, kami sampaikan beberapa keutamaan membaca Al Qur`an sebagai berikut.

1. Manusia yang terbaik.


Dari `Utsman bin `Affan, dari Nabi bersabda : "Sebaik-baik kalian yaitu orang
yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya." H.R. Bukhari.
2. Dikumpulkan bersama para Malaikat.
Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda : "Orang yang
membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan
dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan
orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat
(belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran."
Muttafaqun `Alaihi.
3. Sebagai syafa`at di Hari Kiamat.
Dari Abu Umamah Al Bahili berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda
: "Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat
sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan
mengamalkannya)." H.R. Muslim.
4. Kenikmatan tiada tara
Dari Ibnu `Umar, dari Nabi bersabda : "Tidak boleh seorang menginginkan apa
yang dimiliki orang lain kecuali dalam dua hal; (Pertama) seorang yang diberi
oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an maka dia mengimplementasikan
(melaksanakan)nya sepanjang hari dan malam. Dan seorang yang diberi oleh
Allah kekayaan harta maka dia infakkan sepanjang hari dan malam."
Muttafaqun `Alaihi.
5. Ladang pahala.
Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata, Rasulullah : "Barangsiapa yang membaca
satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu
kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak
mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu
satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." H.R. At Tirmidzi dan berkata : "Hadits
hasan shahih".
6. Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota surga
Dari Muadz bin Anas, bahwa Rasulullah bersabda : "Barangsiapa yang
membaca Al Qur`an dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, Allah
akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada Hari Kiamat kelak.
(Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari di dunia. Maka
kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang
seperti ini. " H.R. Abu Daud.

Bukti empirik di lapangan terlihat dengan sangat jelas bahwa kaum muslimin
pada saat ini telah jauh dari Al Qur`an Al Karim yang merupakan petunjuknya dalam
mengarungi bahtera kehidupannya (The Way of Life). Firman Allah :
Berkatalah Rasul:"Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur'an ini
sesuatu yang tidak diacuhkan". (QS. 25:30)

Dan mereka (para musuh Islam) berusaha keras untuk menjauhkan kaum muslimin
secara personal maupun kelompok dari sumber utama kekuatannya yaitu Al Qur`an Al
Karim. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Al Qur`an Al Karim mengenai target
rahasia mereka dalam memerangi kaum muslimin dalam firman-Nya :

Dan orang-orang yang kafir berkata:"Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-


sungguh akan al-Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat
mengalahkan (mereka). (QS. 41:26)
Jal Daston selaku perdana menteri Inggris mengemukakan : "Selagi Al Qur`an masih di
tangan umat Islam, Eropa tidak akan dapat mengusai negara-negara Timur." (Lihat
buku "Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad
Modern" oleh Nabil Bin Abdurrahman Al Mahisy / 13).

Jauhnya umat terhadap Al Qur`an Al Karim merupakan suatu masalah besar yang
sangat fundamental dalam tubuh kaum muslimin. Perkara untuk mempedomi petunjuk
Allah melalui kitab-Nya, bukan sekedar perbuatan sunnah atau suatu pilihan. Firman
Allah :
“Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barang siapa mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.”
(QS. 33:36)
Tegasnya, menjadikan kitab Allah Subhanahu wa Ta`ala sebagai sumber petunjuk satu-
satunya dalam kehidupan dan mengembalikan segala masalah hanya kepada-Nya
merupakan suatu keharusan oleh setiap diri kita. Kita sama-sama bersepakat bahwa
dalam menanggulangi masalah kerusakan sebuah pesawat terbang, kita harus
memanggil seorang insinyur yang membuat pesawat itu, dan kita sama-sama bersepakat
bahwa seorang pilot yang akan mengoperasionalkan suatu pesawat terbang harus
mengikuti buku petunjuk oprasional pesawat yang dikeluarkan dari perusahaan yang
memproduksinya. Tetapi mengapa kita tidak mau menerapkan prinsip ini dalam diri kita
sendiri. Allah lah yang menciptakan kita dan hanya petunjuk-Nya yang benar. Sedang
kita mengetahui bahwa pegangan yang mantap dan pengarahan yang benar hanyalah :
Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". (QS.
2:120)
Ringkas dan tegas. Petunjuk Allah itulah petunjuk. Selain dari itu bukan petunjuk.
Tidak bertele-tele, tidak ada helah, tidak dapat ditukar. Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (Al Qur`an) ini dan
menghinakan yang lain dengannya pula." H.R. Muslim.
Karena itu jangan sampai kita mengikuti hawa nafsu mereka yang menyimpang dari
garis yang tegas ini :
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahan datang
kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. 2:120)
Ringkasnya, ketika umat Islam telah jauh dari Kitabullah, maka musibah dan
malapetaka serta segala jenis penyakit hati akan datang silih berganti, sebagaimana yang
saat ini kita lihat sendiri secara kasat mata.
Kita berdoa kepada Allah, semoga Dia mengerakkan hati dan memudahkan langkah kita
dan umat Islam lainnya untuk kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Nabinya sehingga
menjadi umat yang terbaik sebagaimana firman-Nya :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. (QS. 3:110)

Ada beberapa hal juga yang menjadi pendorong untuk kita semua agar menghafal dan
mengamalkan Alquran:

1. Meneladani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam


Panutan kita, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menghafalkan Alquran,
dan setiap bulan Ramadhan Jibril datang kepada beliau untuk mengecek hafalan beliau.
Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:“Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di
bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk
mengajarkan Alquran. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
melebihi angin yang berhembus” (HR. Bukhari, no.6)
2. Membaca Alquran adalah ibadah yang agung
Membaca Alquran adalah ibadah, setiap satu huruf diganjar satu
pahala“barangsiapa yang membaca 1 huruf dari Alquran, maka baginya 1 kebaikan.
dan 1 kebaikan dilipat-gandakan sepuluh kali lipat. aku tidak mengatakan alif lam miim
itu satu huruf, tapi alim satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf” (HR. At
Tirmidzi 2910, ia berkata: “hasan shahih gharib dari jalan ini”)
Dan banyak lagi keutamaan dari membaca Alquran. Maka seorang Muslim yang
hafal Alquran dapat dengan mudahnya membaca kapan saja dimana saja, langsung dari
hafalannya tanpa harus membacanya dari mushaf. Dan ini merupakan ibadah yang
agung. Ibnu Mas’ud berkata:“Barangsiapa yang ingin mengetahui bahwa dia mencintai
Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah, jika ia mencintai Alquran maka ia mencintai
Allah dan Rasul-Nya” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Al Haitsami dalam
Majma Az Zawaid berkata: “semua rijalnya shahih”).
3. Modal utama dalam mempelajari agama
Alquran adalah sumber hukum dalam Islam. Dengan menghafalkan Alquran,
seseorang lebih mudah dalam mempelajari ilmu agama. Ia mempelajari suatu
permasalahan ia dapat mengeluarkan ayat-ayat yang menjadi dalil terhadap masalah
tersebut langsung dari hafalannya. Yang kemudian ia perjelas lagi dengan penjelasan
para ulama mengenai ayat tersebut. Ibnu ‘Abdl Barr mengatakan:“Menuntut ilmu itu
ada tahapan dan tingkatan yang harus dilalui, barangsiapa yang melaluinya maka ia
telah menempuh jalan salaf rahimahumullah. Dan ilmu yang paling pertama adalah
menghafal kitabullah ‘azza wa jalla dan memahaminya” (dinukil dari Limaadza
Nahfadzul Alquran, Syaikh Shalih Al Munajjid).
4. Modal utama dalam berdakwah
Kata para ulama, hidayah ada 2 macam: hidayah taufiq yang ada di tangan Allah
dan hidayah al irsyad wal bayan yaitu dakwah yang menjadi tugas para Nabi dan Rasul
dan juga kita. Dan Alquran adalah sumber dari hidayah ini, Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya Alquran ini memberikan hidayah kepada (jalan) yang lebih lurus” (QS.
Al Isra: 9)
5. Menjaga keotentikan Alquran
Salah satu keistimewaan Alquran adalah keotentikannya terjaga, tidak
sebagaimana kitab-kitab samawi yang lain. Dan salah satu sebab terjaganya hal tersebut
adalah banyak kaum Muslimin yang menghafalkan Alquran di dalam dada-dada
mereka. Sehingga tidak mudah bagi para penyeru kesesatan dan musuh-musuh Islam
untuk menyelipkan pemikiran mereka lewat Alquran atau mengubahnya untuk
menyesatkan umat Islam.
6. Tadabbur dan Tafakkur
Dengan menghafal Alquran, seseorang bisa lebih mudah dan lebih sering ber-
tadabbur dan ber-tafakkur. Yaitu merenungkan isi Alquran untuk mengoreksi keadaan
dirinya apakah sudah sesuai dengannya ataukan belum dan juga memikirkan tanda-
tanda kebesaran Allah. Allah Ta’ala berfirman,“Maka apakah mereka tidak men-
tadabburi Alquran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24).

Anda mungkin juga menyukai