Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSELING

KASUS KEHAMILAN YANG TIDAK


DIINGINKAN

OLEH :

HARDAYANI
1515301316

Dosen Mata Kuliah :


Resty Nofildaputri, S.ST

PRODI D IV KEBIDANAN
STIKES FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TA 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Usia remaja merupakan usia pematangan organ reproduksi, ada kalanya dimana
seseorang sudah siap hamil atau belum. Usia muda menjalani kehamilan tentu lebih
beresiko terhadap terjadinya masalah pada organ reproduksi.
Kehamilan pada usia remaja biasanya berdampak pada kesehatan fisik dan
mental. Selain itu, berdampak pula pada ekonomi, pendidikan, demografi remaja itu
sendiri, bayi, keluarga, hingga masyarakat sekitar. Kehamilan di usia remaja juga
merupakan masalah serius terhadap kehidupan masa depan dan kesehatan remaja,
baik dalam maupun diluar ikatan pernikahan.
KTD adalah singkatan dari kehamilan tidak diinginkan, istilah kehamilan yang
tidak diinginkan atau KTD mengandung arti sebagai kehamilan yang terjadi saat salah
satu atau kedua belah pihak dari pasangan tidak menginginkan anak sama sekali atau
kehamilan yang sebenarnya diinginkan tapi tidak pada saat itu. Dimana kehamilan
terjadi lebih cepat dari yang telah direncanakan. Banyak yang berfikir bahwa KTD
hanya terjadi pada remaja saja.tapi ternyata tidak, pada pasangan yang telah menikah
pun KTD masih mungkin terjadi, oleh karena kehamilan yang terjadi memang sedang
tidak diinginkan.

KTD ini bisa terjadi akibat telah dilakukannya hubungan seksual, baik yang dilakukan
secara sengaja ataupun tidak sengaja. Beberapa kejadian KTD disebabkan oleh
karena:
1. Penundaan dan meningkatnya usia kawin serta semakin mudanya umur saat
menarche ( menstruasi pertama kali) hal ini menyebabkan semakin jauhnya jarak
saat menstrusi sampai dengan menikah masa rawan semakin meningkat terbukti
adanya meningkatnya kehamilan diluar nikah.
2. Kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi serta prilaku
seksual yang menyebabkan kehamilan.
3. Tidak menggunakan alat kontrasepsi terutama bagi wanita yang sudah menikah.
4. Kegagalan alat kontrasepsi.
5. Kehamilan tersebut diakibatkan oleh pemerkosaan.
6. Kondisi ibu yang tidak mengijinkan atau menderita penyakit-penyakit tertentu .
7. Pertimbangan ekonomi, tidak memiliki biaya untuk melahirkan dan membesarkan
anak.
8. Alasan karir atau sekolah karena kehamilan dianggap menghalangi karir atau
pendidikan sekolah.
9. Kehamilan karena incest atau masih ada pertalian darah.
10. Kondisi bayi yang dikandung cacat atau jenis kehamilannya tidak sesuai
keinginan.

Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan


 Tidak melakukan hubungan seksual yang tidak sehat dan bertanggung jawa
 Mencari tahu pengetahuan tentang kesehatan seksual yang baik
 Menghindari perilaku-perilaku menyimpang dalam gaya berpacaran
 Selalu berpikir positif
 Tidak ikut-ikutan
 Mencari kegiatan positif untuk menghindari perilaku menyimpang
 Mampu memberitahu padaa pasangan tentang apa yang diketahui sehingga tak
ada paksaan
 Mampu berkomunikasi baik dengan keluarga atau pasangan hidup

Tindakan yang dilakukan remaja bila ia terlanjur hamil...


Pertama-tama yang harus dilakukan ialah :
Memastikan apakah kehamilan yang kamu alami memang benar kehamilan
yang tidak diinginkan (KTD) atau bukan. Selanjutnya jika ternyata kehamilan memang
KTD kamu dapat mempertimbangkan beberapa hal ini apakah kamu ingin melanjutkan
kehamilan atau tidak jika memutuskan untuk meneruskan kehamilannya maka perlu
dipikirkan apakah akan menikah, membesarkan anak seorang diri, ataupun
memberikan anak tersebut untuk diadopsi. Jika remaja tersebut harus memiliki
kesiapan keuangan untuk menjamin kesejahteraan anaknya, memiliki kesiapan mental
ataupun kejiwaan untuk dapat menerima dan memelihara anaknya dengan penuh
perhatian dan kasih sayang, serta mampu mengantisipasi kendala yang mungkin ada
dilingkungan dan beradaptasi dengan lingkungan itu sendiri, sehingga dapat hidup
sehat dan layak.
Jika memutuskan untuk tidak meneruskan kehamilannya maka perlu
dipertimbangkan risiko yang akan dihadapi kemungkinan timbulnya penyesalan dan
perasaan bersalah kemungkinan terjadinya infeksi yang mengakibatkan peradangan
dan resiko kemungkinan timbulnya kemandulan. Maka dari itulah carilah informasi, agar
kamu tau kemana kamu dapat mencari pertolongan yang tepat dan aman.

Faktor-faktor yang menyebabkan remaja mengalami kehamilan yang tidak


diinginkan, diantaranya antara lain :

1. Kurangnya perhatian dari orang tua, hal tersebut menjadi salah satu penyebab
yang mendasar dimana pola prilaku remaja itu pertama kali dibentuk dalam keluarga.
2. Pergaulan, lingkungan sekitar remaja menjadi acuan penting dalam
mengekspresikan pola tingkahlaku dimasyarakat jika remaja mempunyai pergaulan
yang salah yang dapat menyebabkan dia terjerumus kepergaulan yang salah.
3. Perkembangan zaman. Dengan majunya perkembangan zaman banyak
tempatnya menyediakan saranan bagi remaja lebih mudah mendapatkan hal-hal
negatif.
4. Kemajuan teknologi , mudahnya remaja untuk mendapatkan dan memperolah
informasi yang berbau seks dan cara pengaplikasiannya pun dipermudah dengan
beragam alat kontrasepsi yang semakin meningkat.

RESIKO KEHAMILAN PADA REMAJA


Kehamilan pada usia remaja apalagi disebabkan oleh hubungan seks pranikah
dapat menjadi trauma kejiwaan terhadap remaja putri terutama bagi yang mengalami
pertama kali hal ini dikarenakan perkembangan kejiwaannya belum stabil. Resiko
kehamilan pada remaja ditinjau dari aspek kesehatan antara lain dapat mengakibatkan
bayi dengan berat badan rendah dari kematian perinatal. Sedangkan bagi ibu dapat
menyababkan terjadinya abortus, perdarahan persalinan sulit dan lain-lain. Remaja
yang hamil amat berisiko menderita keracunan kehamilan (preklamsia dan eklamsia)
disproporsi kepala bayi dengan tulang-tulang jalan lahir oleh karena tulang-tulang
panggulnya belum tumbuh dengan sempurna.
Remaja yang hamil juga kurang pengawasan selama kehamilan dan persalinan,
akibatnya sering kekurangan nutrisi pada remaja tersebut maupun janin yang
dikandungnya. Sedangkan dari aspek sosial kehamilan tidak diinginkan dapat
mengakibatkan remaja tersebut menarik diri dari pergaulan sosial dari sekolah keluarga
dan masyarakat serta terjadi kecemasan terhadap kehamilannya.

B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui faktor penyebab yang terjadi pada remaja yang
mengalami kehamilan yang tidak dikehendaki.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari KTD tersebut.
3. Mengidentifikasi tentang pencegahan kehamilan remaja diluar nikah.
4. Mengetahui tindakan apa yang dilakukan bila terlanjur hamil.
5. Mengidentifikasi pemberian konseling pada remaja KTD.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Tindakan apa yang dilakukan bila terlanjur hamil(KTD)??
2. Bagaimana cara pencegahan dari kehamilan yang tidak
diinginkan(KTD)??
3. Apa penyebab dari kehamilan yang tidak diinginkan??
4. Apa yang dimaksud dari KTD pada remaja??
5. Resiko – resiko apa yang dialami bila kehamilan pada remaja??

BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi adalah seni penyampaian informasi (peran ,message,ide atau gagasan )
dari komunikator untuk merubah serta permohonan yang dokehendaki komunikator.

Konseling kebidanan yaitu suatu proses pembelajaran, pembinaan hubungan baik


,pemberian bantuan, dan bentuk kerja sama yang dilakukan secara profesional (sesuai
dengan bidannya) oleh bidan kepada klien untuk memecahkan masalah, mengatasi
hambatan perkembangan dan memenuhi kebutuhan klien.

Dari beberapa jenis layanan Bimbingan dan Konseling, tampaknya untuk


layanan konseling perorangan perlu mendapat perhatian lebih. Karena layanan yang
satu ini boleh dikatakan merupakan ciri khas dari layanan bimbingan dan konseling,
yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus. Dalam prakteknya,
memang strategi layanan bimbingan dan konseling harus terlebih dahulu
mengedepankan layanan – layanan yang bersifat pencegahan dan pengembangan,
namun tetap saja layanan yang bersifat pengentasan pun masih diperlukan.
Oleh karena itu, konselor seyogyanya dapat menguasai proses dan berbagai
teknik konseling, sehingga bantuan yang diberikan kepada klien dalam rangka
pengentasan masalahnya dapat berjalan secara efektif dan efisien. Secara umum,
proses konseling terdiri dari tiga tahapan yaitu: (1) tahap awal (tahap mendefinisikan
masalah); (2) tahap inti (tahap kerja); dan (3) tahap akhir (tahap perubahan dan
tindakan).

A. Tahap Awal
Tahap ini terjadi dimulai sejak klien menemui konselor hingga berjalan sampai
konselor dan klien menemukan masalah klien. Pada tahap ini beberapa hal yang
perlu dilakukan, diantaranya :
1. Membangun hubungan konseling yang melibatkan klien (rapport). Kunci
keberhasilan membangun hubungan terletak pada terpenuhinya asas-asas
bimbingan dan konseling, terutama asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan; dan kegiatan.
2. Memperjelas dan mendefinisikan masalah. Jika hubungan konseling
sudah terjalin dengan baik dan klien telah melibatkan diri, maka konselor harus
dapat membantu memperjelas masalah klien.
3. Membuat penaksiran dan penjajakan. Konselor berusaha menjajaki atau
menaksir kemungkinan masalah dan merancang bantuan yang mungkin
dilakukan, yaitu dengan membangkitkan semua.
4. Menegosiasikan kontrak. Membangun perjanjian antara konselor dengan
klien, berisi: (1) Kontrak waktu, yaitu berapa lama waktu pertemuan yang
diinginkan oleh klien dan konselor tidak berkebaratan; (2) Kontrak tugas, yaitu
berbagi tugas antara konselor dan klien; dan (3) Kontrak kerjasama dalam
proses konseling, yaitu terbinanya peran dan tanggung jawab bersama antara
konselor dan konseling dalam seluruh rangkaian kegiatan konseling.
 Memberi salam pada awal setiap pertemuan.
 Memperkenalkan diri
 Menciptakan suasana nyaman dan aman.
 Memberikan perhatian penuh pada klien (SOLER). S : Face your clients
squarely (menghadapi klien) & smile/ nod at clients (senyum/
mengganggukkan kepala). O : Open and Non Judgemental Facial
Expression (ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai).L :
Lean Towards Client (tubuh condong kearah klien). E : Eye Contact in a
culturally- Acceptable Manner (kontak mata/ tatap mata sesuia dengan cara
yang diterima budaya setempat). R : Relaxed and Friendly Manner (santai
dan sikap bersahabat).
 Bersabar.
 Tidak memotong pembicaraan klien

B. Inti (Tahap Kerja)


Setelah tahap Awal dilaksanakan dengan baik, proses konseling selanjutnya adalah
memasuki tahap inti atau tahap kerja. Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang
harus dilakukan, diantaranya :
1. Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien lebih dalam. Penjelajahan
masalah dimaksudkan agar klien mempunyai perspektif dan alternatif baru
terhadap masalah yang sedang dialaminya.
2. Konselor melakukan reassessment (penilaian kembali), bersama-sama
klien meninjau kembali permasalahan yang dihadapi klien.
3. Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara.
Hal ini bisa terjadi jika :
 Klien merasa senang terlibat dalam pembicaraan atau wawancara
konseling, serta menampakkan kebutuhan untuk mengembangkan diri dan
memecahkan masalah yang dihadapinya.
 Konselor berupaya kreatif mengembangkan teknik-teknik konseling yang
bervariasi dan dapat menunjukkan pribadi yang jujur, ikhlas dan benar –
benar peduli terhadap klien.
 Proses konseling agar berjalan sesuai kontrak. Kesepakatan yang telah
dibangun pada saat kontrak tetap dijaga, baik oleh pihak konselor maupun
klien.
 Pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan perencanaanSetelah
mendapatkan dan memberikan cukup informasi sesuai dengan masalah dan
kondisi klien, konselor membantu klienmemecahkan masalah yang dihadapi
atau membuat perencanaan untuk mengatasi masalah.Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan adalah(1) fisik, (2) emosional, (3)
rasional, (4) praktikal, (5) interpesonal, (6) struktural.

C. Akhir (Tahap Tindakan)


Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Konselor bersama klien membuat kesimpulan mengenai hasil proses
konseling.
2. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
kesepakatan yang telah terbangun dari proses konseling sebelumnya.
3. Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera).
4. Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya

Pada tahap akhir ditandai beberapa hal, yaitu ; (1) menurunnya


kecemasan klien; (2) perubahan perilaku klien ke arah yang lebih positif, sehat
dan dinamis; (3) pemahaman baru dari klien tentang masalah yang dihadapinya;
dan (4) adanya rencana hidup masa yang akan datang dengan program yang
jelas. Menindaklanjuti pertemuan : Menindaklanjuti pertemuan konseling dengan
membuat rangkuman, merencanakan pertemuan selanjutnya/ merujuk klien.

PEROLOG

Pada suatu hari seorang remaja yang berusia 17 tahun berpacaran dengan
seorang laki-laki yang berusia 18 tahun usianya hanya beda 1 tahun saja, tetapi mereka
saling mencintai satu sama lain terbawa dalam suasana dan melakukan hubungan
seksual, 1 bulan kemudian si wanita pun mengalami keterlambatan menstruasi dan
membicarakan hal ini kepada pasangannya. Mereka cemas dan memutuskan untuk
memeriksakan dirinya untuk menemui bidan. Untuk memastikan apa yang telah terjadi
sehingga menimbulkan dia tidak mengalami menstruasi. Keesokan harinya pasangan
pun menuju kerumah bidan

DIALOG

TAHAP AWAL
Remaja : assalamualaikum ......
Bidan : walaikum salam silahkan masuk (sambil senyum dan berjabat tangan
kepada remaja)
Remaja : iya bu bidan terimah kasih
Bidan : silahkan duduk
Remaja : iya bu bidan
Bidan : perkenalkan nama saya bidan tari nama adek siapa
Remaja : nama saya Mitha saya berasal dari desa Salak
Bidan : oh iya kebetulan saya punya seorang teman sekampus waktu kuliah dulu
tinggal di Salak dan sekarang dia sudah berada di Padang apakah kamu
kenal dengan bidan Desi.
Remaja : tentu saja bu bidan saya mengenalinya rumah saya dan rumahnya sangat
berdekatan dan sangat baik terhadap keluarga saya
Bidan : ia,
Setelah melakukan pembicaraan mereka masuk pada pembahasan yang mengenai
permasalahan si remaja.
Remaja : begini bu bidan kedatangan saya kemari ingin membicarakan masalah
yang saya hadapi. Begini bu bidan saya berpacaran sudah 1 tahun dan kami
sebulan yang lalu melakukan hubungan intim yang tidak disengaja dan saya
tidak menyangka bahwa saya akan mengalami keterlambatan haid dan
kehamilan ini saya sangat bingung dengan hal yang saya hadapi bu bidan
pacar saya baru saja masuk keperguruaan tinggi sedang saya masih duduk
di bangku SMA. Dan saya takut jika orang tua saya mengetahuinya sebab
orang tua saya melarang saya untuk berpacaran bu bidan.

Bidan : tadi kamu mengatakan kamu dilarang pacaran oleh kedua orang tuamu, dan
kamu tidak ingin hamil, tapi kenapa kamu melakukan hubungan intim dengan
pacar kamu??????
Remaja : saya merasa pacar saya dia sangat sayang sama saya dan melihat
kebaikan yang dia lakukan kepada saya, dan saya percaya kepada pacar
saya sehingga kami terbawa oleh suasana dan akhirnya melakukan
hubungan seksual yang tidak disengaja.
Bidan : jadi kamu melakukan hubungan intim ini karena landasan kamu sayang
sama pacarmu dan membalas kebaikannya yang telah dia lakukan
kepadamu dan terbawa oleh suasana dan sekarang mengalami
keterlambatan haid????
Remaja : iya bu bidan....... Dan saya kesini untuk memastikan apakah saya benar-
benar hamil atau tidak bu bidan

TAHAP INTI
Bidan : ooohhh kalau begitu saya akan memberikan tes pek untuk adek, agar bisa
mengetahui apakah adek hamil atau tidak

Bidan pun memberikan tes pek pada si remaja dan menjelaskan cara pemakaian
begini dek, setelah saya memberikan alat ini silahkan ke toilet untuk berkemih
setelah berkemih bidan memasukkan alat tes pek ke dalam urin selama 5
menit dan setelah itu bidan melihat hasilnya dan ternyata dia positif sedang
hamil remaja pun menangis karena dia sudah mengetahui bahwa dia sedang
positif hamil .
Remaja : jadi apa yang harus dilakukan bu bidan, saya takut kalau orang tua saya
mengetahui hal ini????
Bidan : apakah ada orang lain yang mengetahui hal ini selain kalian berdua???????
Remaja : tidak bu bidan tidak ada yang mengetahui hal ini hanya kami berdua saja
yang tau hal ini karena saya takut untuk memberitahukan orang tua saya dan
orang lain jadi hanya kami berdua saja yang mengetahuinya kami tidak
menginginkan kehamilan ini karena kami berdua belum ada dasar untuk
menjalin hubungan yang lebih serius dalam hal ini menikah pacar saya masih
kuliah sedangkan saya masih bersekolah bu bidan jadi saya harus
bagaimana (remaja sambil menangis)

Bidan : ada dua cara yang bisa kamu lakukan adek


Remaja : apa itu bu bidan tolong jelaskan kepada saya???

Bidan : adek ingin melanjutkan kehamilan atau tidak jika memutuskan untuk
meneruskan kehamilannya maka perlu dipikirkan apakah akan menikah,
membesarkan anak seorang diri, ataupun memberikan anak tersebut untuk
diadopsi. Jika remaja tersebut harus memiliki kesiapan keuangan untuk
menjamin kesejahteraan anaknya, memiliki kesiapan mental ataupun
kejiwaan untuk dapat menerima dan memelihara anaknya dengan penuh
perhatian dan kasih sayang, serta mampu mengantisipasi kendala yang
mungkin ada di lingkungan dan beradaptasi dengan lingkungan itu sendiri,
sehingga dapat hidup sehat dan layak. Sesuai dengan agama kita anak
merupakan anugrah yang harus dipelihara dan dirawat dengan baik tidak
boleh kita buang. Banyak cara untuk membesarkan anak adek.
Jika memutuskan untuk tidak meneruskan kehamilannya maka perlu
dipertimbangkan risiko yang akan dihadapi kemungkinan timbulnya
penyesalan dan perasaan bersalah kemungkinan terjadinya infeksi yang
mengakibatkan peradangan dan resiko kemungkinan timbulnya kemandulan.
Dan agama kita melarang membuang anak. Maka dari itu carilah informasi
yang tepat menurut agama kita seperti kepada ulama.
Dan adek harus memberitau orang tua tentang keadaan adek, mungkin orang
tua ada solusinya tentang kehamilan adek. Adek harus bertanggung jawab
terhadap tindakan yang adek buat.

Remaja : saya akan memikirkan hal ini dulu bu bidan.


Setelah remaja memutuskan pilihan yang dia inginkan mereka pun melanjutkan
pembicaraan.

TAHAP AKHIR
Bidan : apakah kamu merasa lega dengan keputusan yang kamu ambil???
Remaja : saya lega bu bidan walaupun ini merupakan salah salah satu hal yang
berbahaya bagi diri saya dan masa depan saya sendri
Bidan : baiklah itu menjadi hak dan pilihan kamu sendiri kamu bisa memikirkan hal
itu,jika kamu masih membutuhkan bimbingan dari saya dan konseling kamu
bisa datang ketempat ini lagi saya selalu siap untuk memberikan imformasi
yang kamu ingin ketahui jadi jangan sungkan untuk datang kemari
Remaja :iya bu bidan terimah kasih banyak atas segala imformasi dan solusi yang bu
bidan sampaikan kepada saya, saya sangat puas dengan imformasi yang ibu
bidan berikan kepada saya
Bidan ;sama-sama dek itu sudah menjadi tugas saya seorang bidan harus mengerti
permasalahan yang wanita hadapi.
Setelah itu remaja pamit pulang ke rumahnya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
KTD adalah singkatan dari kehamilan tidak diinginka, istilah kehamilan yang
tidak diinginkan atau KTD mengandung arti sebagai kehamilan yang terjadi saat
salah satu atau kedua belah pihak dari pasangan tidak menginginkan anak sama
sekali atau kehamilan yang sebenarnya diinginkan tapi tidak pada saat itu. Dimana
kehamilan terjadi lebih cepat dari yang telah direncanakan. Banyak yang berfikir
bahwa KTD hanya terjadi pada remaja saja. Tapi ternyata tidak, pada pasangan
yang telah menikah pun KTD masih mungkin terjadi, oleh karena kehamilan yang
terjadi memang sedang tidak diinginkan.
RESIKO KEHAMILAN PADA REMAJA
Kehamilan pada usia remaja apalagi disebabkan oleh hubungan seks pranikah
dapat menjadi trauma kejiwaan terhadap remaja putri terutama bagi yang
mengalami pertama kali hal ini dikarenakan perkembangan kejiwaannya belum
stabil. Resiko kehamilan pada remaja ditinjau dari aspek kesehatan antara lain
dapat mengakibatkan bayi dengan berat badan rendah dari kematian perinatal.
Sedangkan bagi ibu dapat menyababkan terjadinya abortus, perdarahan persalinan
sulit dan lain-lain.
Remaja yang hamil amat berisiko menderita keracunan kehamilan (preklamsia
dan eklamsia) disproporsi kepala bayi dengan tulang-tulag jalan lahir oleh karena
tulang-tulang panggulnya belum tumbuh dengan sempurna. Remaja yang hamil juga
kurang pengawasan

B. SARAN
Sebagai seorang wanita kita harus lebih memperhatikan penjagaan diri dari
perilaku-perilaku yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti
pembahasan diatas kehamilan yang tidak diinginkan akibat kurangnya penjagaan
diri dan pengetahuan yang dimiliki seorang wanita.

Anda mungkin juga menyukai