TINJAUAN PUSTAKA
Pengawasan Curah Jantung
Mochamat Helmi*
*Dokter Spesialis Anestesiologi lulusan FK UGM/ RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, Kandidat PhD pada Department Intensive Care
Adults, Erasmus University Medical Center, Rotterdam, The Netherlands
ABSTRACT
Cardiac ouput has a major role to determine tissue oxygen delivery and blood
pressure, therefore its monitoring became fundamental. Uptil now, the thermodilution
system remains a gold standard in cardiac output monitoring. However, it is well
known that this system has many risks due to its invasive methods. Therefore, the less
invasive, safe, accurate and easy to use cardiac output monitorings are under
developments. The aim of this review is to describe some cardiac output monitoring
methods.
ABSTRAK
Sebagai faktor penentu dari hantaran oksigen ke jariangan dan juga tekanan darah,
curah jantung menjadi komponen penilaian hemodinamik yang penting.Penggunaan
teknik thermodilusi yang menjadi standar baku, telah banyak diketahui mempunyai
resiko karena teknik invasifnya. Sehingga teknik pengawasan CO yang kurang invasif,
aman,akurat dan mudah digunakan, terus mengalami perkembangan. Tinjauan
pustaka ini akan mamaparkan mengenai beberapa macam metode pengawasan CO.
PENDAHULUAN
dengan tujuan untuk membantu
Curah jantung / cardiac output (CO) mempertahankan oksigenasi jaringan 1.
merupakan bagian yang penting Karena CO tidak dapat diperkirakan
diperhatikan dalam tata laksana pasien dengan baik dengan menggunakan
resiko tinggi pada fase perio-operatif pemeriksaan fisik atau pemeriksaan rutin
atau di ICU. Pengawasan / monitoring lainnya. Nilai CO sendiri dapat
CO pada pasien-pasien sakit kritis memberikan informasi yang sangat
sangat dianjurkan untuk dilakukan bermanfaat kepada dokter anestesi atau
intensivist dalam melakukan tata laksana PAC ini. Selain itu dengan
pada pasien dengan masalah yang pemakaiannya yang relatif mudah,
kompleks 2. menjadikan PAC sebagai standard baku
dalam pengukuran CO. Pemakaian PAC
Pengukuran CO pertama kali dilakukan
bukan tanpa resiko. Ada banyak
oleh Adolph Fick pada tahun 18703,
penelitian mempertanyakan efektifitas
yang menyebutkan bahwa CO dapat
dan keamanan teknik ini 6-9. Beberapa
dihitung sebagai rasio antara konsumsi
komplikasi dari penggunaan PAC antara
oksigen (VO2) dan beda kadar oksigen
lain adalah kerusakan arteri karotis dan
pada darah arteri dan vena4:
subklavia, pneumothoraks, disritima,
Penggunaan prinsip Fick membutuhkan perforasi ruang jantung, tamponade,
kateterisasi arteri pulmoner yang kerusakan katub jantung, serta ruptur
pertama kali dilakukan pada hewan coba arteri pulmoner10,11. Hal inilah yang
(canine) pada tahun 1886 oleh Grehand kemudian memotivasi perkembangan
dan Quinquaud.Tetapi prinsip ini baru teknologi-teknologi terbaru dalam
dilakukan pada manusia setelah hampir pengukuran CO yang kurang invasif dan
5 dekade kemudian, pada tahun 1940 di berpotensi untuk lebih aman untuk
New York 3. Kemudian ditemukan digunakan2. Saat ini telah tersedia
pengukuran CO menggunakan teknik beberapa teknik alternatif, seperti
dilusi yang dilakukan oleh tim kerja oesophageal ultrasonografi Doppler,
Stewart pada akhir abad ke 19, dan transoesophageal echokardiografi,
kemudian dimodifikasi oleh Hamilton bioimpedansi elektris thorakal, dilusi
pada sekitar tahun 1930. Mereka lithium dan analisa gelombang pulsasi
menghitung CO dengan membagi (pulse wave analysis), yang kesemuanya
jumlah indikator yang diinjeksikan, relatif tidak invasif apabila dibandingkan
dengan area di bawah kurva dilusi. dengan PAC 12.
Teknik dilusi dipandang dapat
Beberapa dari teknik ini mampu menilai
diaplikasikan pada sebagian besar
volume sekuncup / stroke volume (SV)
kondisi klinis, sehingga teknik ini
secara berkelanjutan (continuous) dan
menjadi metode referensi dalam
pula mampu memberikan nilai
pengukuran CO.Pada pertengahan tahun
komponen hemodinamik lain yang dapat
1970an, kateter arteri pulmoner /
memprediksi respon pasien terhadap
pulmonary artery catheter (PAC)
pemberian cairan, menilai volume
berhasil didesain yang memudahkan
preload, dan mengukur saturasi vena
didapatkannya kurva thermodilusi
sentral secara berkelanjutan. Komponen-
dengan menggunakan komputer untuk
komponen tersebut dan nilai CO sangat
menganalisa dan menentukan nilai CO5.
membantu dalam melakukan penilaian
Sebagian besar penelitian-penelitian kondisi hemodinamik pasien kritis
telah menyimpulkan keakuratan teknik dengan lebih baik. Hanya saja perlu
diperhatikan bahwa tidak ada satupun saat sistolik dan diastolik akan
alat pengawan CO yang tidak menyebabkan semakin bertambahnya
mempunyai kelemahan. Oleh karena itu PP2. Nilai PP proporsional terhadap nilai
dirasa bijaksana untuk menyesuaikan SV dan berbanding terbalik dengan
pula kondisi pasien dalam pemilihan compliance vaskuler. Perubahan
jenis alat pengawasan CO13. gelombang PP dapat diprediksi dari
compliance dinding arterial dan SV.
FAKTOR-FAKTOR YANG
Karena compliance vaskuler tidak
MEMPENGARUHI PEMILIHAN
mudah untuk dinilai, maka nilai tersebut
ALAT PENGAWASAN CO
dapat dihitung berdasarkan umur, jenis
Ada baberapa faktor yang dapat kelamin, etnis, dan body mass index
mempengaruhi pemilihan alat (BMI)14 .Menggunakan rumus yang
pengawasan CO, yang dapat kompleks, metode-motode non-invasif
diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok tersebutdapat menilai CO dari analisa
utama (Tabel 1). Faktor institusi pulsasi kontur 15 . Idealnya, analisa
dianggap sebagai faktor yang paling pulsasi kontur dikalibrasi dengan
penting. Selain itu faktor alat (invasif/ menggunakan metode dilusi. Dimana
non invasif) dapat pula berperan. Lebih SV dihitung dan dibandingkan dengan
jauh lagi, kondisi pasien dapat SV yang didapatkan dari metode
menentukan apakah pasien memerlukan thermodilusi, untuk dapat menghitung
alat invasif atau yang non invasif 2. CO. Dengan analisa gelombang
berkelanjutan tiap denyut / beat-to-beat,
ANALISA PULSASI KONTUR CO dapat dinilai secara
16
berkelanjutan .Kalibrasi eksternal
Saat ini telah tersedia beberapa alat
disarankan untuk dilakukan tiap 6
yang menggunakan teknik analisa
sampai dengan 12 jam untuk menjaga
pulsasi kontur (pulse countour analysis)
keakuratan nilai yang didapatkan 15, 17.
untuk menentukan nilai CO, seperti
FloTrac, PiCCO, dan LiDCO, yang Meskipun nilai CO dari analisa
masing-masing berbeda dalam pulsasikontur menunjukkan nilai
kebutuhannya terhadap pengawasan kesepahaman yang baik dengan analisa
invasif dan kalibrasi eksternal. Metode CO dengan teknik lain, tetapi pengunaan
analisa pulsasi kontur dalam menilai obat-obatan vasoaktif (vasodilator/
CO menggunakan variasi gelombang vasokonstriktor) dapat menyebabkan
tekanan pulsasi / pulse pressure (PP). kesalahan dalam perhitungan CO 16,18.
Lebih penting lagi, teknik ini dapat juga
Secara umum, semakin besar SV,
menghitung variasi tekanan pulsasi /
semakin banyak darah dipompa ke
pulse pressure variation (PPV) dan
sistem arterial pada setiap denyut
variasi SV (SVV) pada pasien dengan
jantung. Sehingga semakin besar
ventilasi tekanan positif. Lebarnya PPV/
peningkatan dan penunurunan tekanan
SVV (10% sampai dengan 15%) Kesalahan yang bermakna ditemui pada
menandakan adanya hipovolemia yang pangukuran CO oleh FloTrac apabila
prediktif terhadap respon cairan 2. terdapat perbedaan mean arterial
pressure (MAP) antar 2 lokasi
FloTrac
kateterisasi bernilai lebih dari 5 mm
Sistem FloTrac (Gambar 1) Hg2 . Keunggulan lain dari sistem
diperkenalkan di Amerika Serikat oleh FloTrac ini adalah bahwa sistem ini tidak
Edwards Lifesciences, Irvine, CA, pada membutuhkan kalibrasi eksternal.
bulan April 2005. Sistem ini Analisa algoritma kontur yang dilakukan
diperkenalkan sebagai alat yang dapat oleh sistem FloTrac melakukan kalibrasi
melakukan penilaian CO, resistensi secara otomatis yang bedasarkan data
vaskuler sistemik, dan parameter demografis pasien dan analisa
dinamis (SVV) secara berkelanjutan gelombang.Kalibrasi ini dapat
dengan cepat dan akurat2 . disesuaikan dengan data individu pasien,
termasuk tonus vaskuler 2 .
Sistem ini sangat bergantung pada
algoritma perangkat lunak yang LiDCO
melakukan analisa terhadap karakteristik
Sistem LiDCO (Gambar 2)
gelombang tekanan arterial dan
dikembangkan oleh kelompok LiDCO
menggunakan informasi demografi
dan diperkenalkan pada praktik klinis
spesifik untuk menilai aliran darah.
pada awal dekade ini. Seperti halnya
FloTrac mempunyai beberapa fungsi
sistem FloTrac, sistem in imenggunakan
yang bermanfaat secara klinis. Pertama,
analisa pulsasi kontur dari jalur arterial
sistem ini secara teoritis dapat
untuk menentukan SV dan CO 2 .
digunakan pada tiap jalur kateter
Perbedaan yang paling bermakna dari
arterial; tidak diperlukan adanya kateter
kedua teknologi ini terdapat pada metode
tambahan. Selain itu, tidak ada batasan
kalibrasi analisa kontur. Beda halnya
dalam lokasi kanulasi arterial 2.
dengan sistem FloTrac yang tidak
Sistem ini telah digunakan pada menggunakan kalibrasi eksternal, sistem
beberapa penelitian dimana disimpulkan LiDCO menggunakan dilusi lithium
bahwa sistem ini dapat menyediakan untuk kalibrasi analisa algoritma pulsasi
nilai yang akurat baik dari kateter kontur. Kalibrasi ini dapat dilakukan
femoral ataupun radial 19,20 .Beberapa dengan melakukan injeksi lithium
penelitian menemukan adanya klorida dalam jumlah kecil ke dalam
perbedaan dalam penilaian CO dari vena sentral (disarankan) atau perifer.
beberapa lokasi kateterisasi yang Elektroda yang sensitif terhadap lithium
berbeda, terutama pada pasien dengan ditempatkan pada kateter arterial yang
hemodinamik tidak stabil dan/atau digunakan untuk menentukan kurva
dengan pennggunaan vasopresor. konsentrasi berdasarkan waktu untuk
menghitung nilai CO 21 .
dipelajari oleh selain ahli jantung, tetapi melalui integrasi dari konsentrasi antara
menentukan abnormalitas gerakan aliran darah dan CO2 tiap 3 menit
dinding jantung dan fungsi katub masih setelah periode singkat dari re-breathing
membutuhkan ketrampilan seorang ahli parsial untuk menghitung aliran darah
jantung. pulmoner 41. Nilai aliran darah pulmoner
kemudian dikoreksi untuk shunt
Ukuran ruang jantung dapat dinilai
menggunakan kurva pada sistem
secara langsung dengan menghitung
tersebut, yang kemudian membutuhkan
fraksi ejeksi jantung. Aliran darah
informasi SpO2 atau analisa gas darah
melalu katub-katub jantung dapat diukur
dan FiO2 untuk menentkan CO 2. Selain
dengan pencitraan Doppler ini.Hanya
CO, teknik ini juga menunjukkan
saja, kesukaran teknik ini adalah untuk
ventilasi semenit dari alveoli dan
mendapatkan pencitraan yang adekuat
beberapa parameter respirasi lainnya2 .
pada plana yang tepat, yang
membutuhkan keahlian khusus. Teknik pengawasan NICO
Transoesophageal echokardiografi tidak membutuhkan intubasi endotracheal.
dapat ditoleransi pada pasien sadar Alat ini dikontraindikasikan pada pasein
penuh12 . yang tidak dapat mentoleransi periode re
-breathing dengan sedikit peningkatan
NICO: FICK’S PRINCIPLE
PaCO2. Selain katub rebreathing yang
Sistem NICO diperkenalkan pertama kali meningkatkan ruang mati jalan nafas
oleh Novametrix pada tahun 1999. (sampai minimal 35 mL) dan
Sistem ini menilai CO melalui beberapa membutuhkan perubahan pada setting
teknik re-breathing parsial yang ventilator, terutama pada pasien yang
2
diperkenalkan oleh Fick . Teknik ini diventilasi dengan volume tidal rendah2.
menggunakan re-breathing parsial CO2 Pada pasien yang bernafas spontan,
yang membandingkan tekanan parsial periode re-breathing berhubungan
end-tidal carbon dioxide (etCO2) yang dengan peningkatan ventilasi semenit.
didapatkan saat periode non re-breathing
Batasan dari metode penilaian CO
dengan yang didapatkan saat periode re-
dengan mengggunakan CO2re-breathing
breathing selanjutnya. Perubahan rasio
adalah karena metode ini hanya menilai
pada eliminasi etCO2 dan eliminasinya
aliran darah pulmoner kapiler.Dengan
setelah periode singkat re-breathing
memperhatikan keterbatasan data pada
parsial (biasanya 50 detik) memberikan
pasien di ICU dan potensi
perkiraan CO non invasif. Teknik ini
ketidakakuratan pada populasi pasien ini,
menggunakan sensor CO2 infra merah,
penggunaan teknik CO2 re-breathing
dengan ujungnya yang dapat menilai
untuk memperkirakan CO secara rutin
perbedaan tekanan, dan katub re-
tidak direkomendasikan untuk saat ini.
breathing yang menilai eliminasi CO2
and death in patients with septic shock. Crit 17. Schuerholz T, Meyer MC, Friedrich L,
Care Med 2004, 32(9):1825-1831. Przemeck M, Sumpelmann R, Marx G:
Reliability of continuous cardiac output
7. Lam C, Tyml K, Martin C, Sibbald W: determination by pulse-contour analysis in
Microvascular perfusion is impaired in a rat porcine septic shock. Acta Anaesthesiol
model of normotensive sepsis. J Clin Invest Scand 2006, 50(4):407-413.
1994, 94(5):2077-2083.
18. Berberian G, Quinn TA, Vigilance DW,
8. De Backer D, Creteur J, Preiser JC, Dubois Park DY, Cabreriza SE, Curtis LJ, Spotnitz
MJ, Vincent JL: Microvascular blood flow HM: Validation study of PulseCO system
is altered in patients with sepsis. Am J for continuous cardiac output measurement.
Respir Crit Care Med 2002, 166(1):98-104. ASAIO J 2005, 51(1):37-40.
9. Lindert J, Werner J, Redlin M, Kuppe H, 19. Beaulieu Y, Marik PE: Bedside
Habazettl H, Pries AR: OPS imaging of ultrasonography in the ICU: part 1. Chest
human microcirculation: a short technical 2005, 128(2):881-895.
report. J Vasc Res 2002, 39(4):368-372.
20. Beaulieu Y, Marik PE: Bedside
10. Boyd KD, Thomas SJ, Gold J, Boyd AD: A ultrasonography in the ICU: part 2. Chest
prospective study of complications of 2005, 128(3):1766-1781.
pulmonary artery catheterizations in 500
consecutive patients. Chest 1983, 84(3):245 21. Tachibana K, Imanaka H, Takeuchi M,
-249. Takauchi Y, Miyano H, Nishimura M:
Noninvasive cardiac output measurement
11. Horst HM, Obeid FN, Vij D, Bivins BA: using partial carbon dioxide rebreathing is
The risks of pulmonary arterial less accurate at settings of reduced minute
catheterization. Surg Gynecol Obstet 1984, ventilation and when spontaneous breathing
159(3):229-232. is present. Anesthesiology 2003, 98(4):830-
837.
12. Hett DA, Jonas MM: Non-invasive cardiac
output monitoring. Intensive Crit Care Nurs 22. Roeck M, Jakob SM, Boehlen T, Brander L,
2004, 20(2):103-108. Knuesel R, Takala J: Change in stroke
volume in response to fluid challenge:
13. Alhashemi JA, Cecconi M, Hofer CK: assessment using esophageal Doppler.
Cardiac output monitoring: an integrative Intensive Care Med 2003, 29(10):1729-
perspective. Crit Care 2011, 15(2):214. 1735.
14. Brumfield AM, Andrew ME: Digital pulse 23. Garcia-Rodriguez C, Pittman J, Cassell CH,
contour analysis: investigating age- Sum-Ping J, El-Moalem H, Young C, Mark
dependent indices of arterial compliance. JB: Lithium dilution cardiac output
Physiol Meas 2005, 26(5):599-608. measurement: a clinical assessment of
central venous and peripheral venous
15. Pittman J, Bar-Yosef S, SumPing J, indicator injection. Crit Care Med 2002, 30
Sherwood M, Mark J: Continuous cardiac (10):2199-2204.
output monitoring with pulse contour
analysis: a comparison with lithium 24. Jonas MM, Tanser SJ: Lithium dilution
indicator dilution cardiac output measurement of cardiac output and arterial
measurement. Crit Care Med 2005, 33 pulse waveform analysis: an indicator
(9):2015-2021. dilution calibrated beat-by-beat system for
continuous estimation of cardiac output.
16. Bein B, Worthmann F, Tonner PH, Paris A, Curr Opin Crit Care 2002, 8(3):257-261.
Steinfath M, Hedderich J, Scholz J:
Comparison of esophageal Doppler, pulse 25. Linton NW, Linton RA: Estimation of
contour analysis, and real-time pulmonary changes in cardiac output from the arterial
artery thermodilution for the continuous blood pressure waveform in the upper limb.
measurement of cardiac output. J Br J Anaesth 2001, 86(4):486-496.
Cardiothorac Vasc Anesth 2004, 18(2):185-
189. 26. Ostergaard M, Nielsen J, Rasmussen JP,
Berthelsen PG: Cardiac output--pulse
contour analysis vs. pulmonary artery plasma volume expansion reduces the
thermodilution. Acta Anaesthesiol Scand incidence of gut mucosal hypoperfusion
2006, 50(9):1044-1049. during cardiac surgery. Arch Surg 1995, 130
(4):423-429.
27. Halvorsen PS, Espinoza A, Lundblad R,
Cvancarova M, Hol PK, Fosse E, 36. Perrino AC, Jr., Fleming J, LaMantia KR:
Tonnessen TI: Agreement between PiCCO Transesophageal Doppler cardiac output
pulse-contour analysis, pulmonal artery monitoring: performance during aortic
thermodilution and transthoracic reconstructive surgery. Anesth Analg 1991,
thermodilution during off-pump coronary 73(6):705-710.
artery by-pass surgery. Acta Anaesthesiol
Scand 2006, 50(9):1050-1057. 37. Lefrant JY, Bruelle P, Aya AG, Saissi G,
Dauzat M, de La Coussaye JE, Eledjam JJ:
28. Sakka SG, Reinhart K, Meier-Hellmann A: Training is required to improve the
Comparison of pulmonary artery and reliability of esophageal Doppler to measure
arterial thermodilution cardiac output in cardiac output in critically ill patients.
critically ill patients. Intensive Care Med Intensive Care Med 1998, 24(4):347-352.
1999, 25(8):843-846.
38. Valtier B, Cholley BP, Belot JP, de la
29. Shoemaker WC, Belzberg H, Wo CC, Coussaye JE, Mateo J, Payen DM:
Milzman DP, Pasquale MD, Baga L, Fuss Noninvasive monitoring of cardiac output in
MA, Fulda GJ, Yarbrough K, Van DeWater critically ill patients using transesophageal
JP et al: Multicenter study of noninvasive Doppler. Am J Respir Crit Care Med 1998,
monitoring systems as alternatives to 158(1):77-83.
invasive monitoring of acutely ill
emergency patients. Chest 1998, 114 39. Poelaert J, Schmidt C, Van Aken H, Hinder
(6):1643-1652. F, Mollhoff T, Loick HM: A comparison of
transoesophageal echocardiographic
30. Marik PE, Baram M: Noninvasive Doppler across the aortic valve and the
hemodynamic monitoring in the intensive thermodilution technique for estimating
care unit. Crit Care Clin 2007, 23(3):383- cardiac output. Anaesthesia 1999, 54(2):128
400. -136.
31. Donovan KD, Dobb GJ, Newman MA, 40. Ryan T, Page R, Bouchier-Hayes D,
Hockings BE, Ireland M: Comparison of Cunningham AJ: Transoesophageal pulsed
pulsed Doppler and thermodilution methods wave Doppler measurement of cardiac
for measuring cardiac output in critically ill output during major vascular surgery:
patients. Crit Care Med 1987, 15(9):853- comparison with the thermodilution
857. technique. Br J Anaesth 1992, 69(1):101-
104.
32. Siegel LC, Fitzgerald DC, Engstrom RH:
Simultaneous intraoperative measurement 41. Wiesenack C, Fiegl C, Keyser A, Prasser C,
of cardiac output by thermodilution and Keyl C: Assessment of fluid responsiveness
transtracheal Doppler. Anesthesiology in mechanically ventilated cardiac surgical
1991, 74(4):664-669. patients. European journal of
anaesthesiology 2005, 22(9):658-665.
33. Perrino AC, Jr., Fleming J, LaMantia KR:
Transesophageal Doppler ultrasonography: 42. Kubicek WG, Karnegis JN, Patterson RP,
evidence for improved cardiac output Witsoe DA, Mattson RH: Development and
monitoring. Anesth Analg 1990, 71(6):651- evaluation of an impedance cardiac output
657. system. Aerosp Med 1966, 37(12):1208-
1212.
34. Dark PM, Singer M: The validity of trans-
esophageal Doppler ultrasonography as a 43. Donovan KD, Dobb GJ, Woods WP,
measure of cardiac output in critically ill Hockings BE: Comparison of transthoracic
adults. Intensive Care Med 2004, 30 electrical impedance and thermodilution
(11):2060-2066. methods for measuring cardiac output. Crit
Care Med 1986, 14(12):1038-1044.
35. Mythen MG, Webb AR: Perioperative