Anda di halaman 1dari 5

PMB AYUNI

PENATALAKSANAAN EKLAMSIA

No. Dokumen : 02

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit : 9 JUNI 2019
Halaman : 1/3

1. Pengertian Eklamsia adalah kelainan akut pada preeklamsi ringan atau berat, dalam
kehamilan, persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang
dengan atau tanpa penurunan kesadaran (gangguan sistem saraf pusat).
2. Tujuan Tujuan Umum : melakukan penilaian klasik , klasifikasi dan
penatalaksanaan serta mencegah komplikasi.
Tujuan Khusus :
a. Mencegah tanda dan gejala hipertensi karena kehamilan dan
menentukan diagnosis yang paling mungkin dalam hubungan dengan
hipertensi yang dipicu karena kehamilan.
b. Melakukan penatalaksanaan preeklamsia/eklamsia dan hipertemsi
kronik pada ibu hamil.
Melakukan pemberian obat anti kejang (Magnesium sulfat dan Diazepam)
serta obat antihipertensi penatalaksanaan preeklamsi berat eklamsi.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Gunungtua

4. Referensi Permadi, wiryawan dr.Dr. SpOG(K) dkk. 2015. Panduan praktek klinis
Obstetri & Ginekologi. Penerbit: DEP./SMF Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran RSUP DR. HASAN SADIKIN
5. Anamnesis 1. Umur kehamilan > 20 minggu
2. Hipertensi
3. kejang.
4. Penurunan kesadaran
5. Pengelihatan kabur
6. Nyeri kepala hebat
7. Nyeri ulu hati
6. Pemeriksaan 1. Kesadaran somnolen sampai koma
fisik 2. Tanda vital TD: >140/90 mmHg
3. Proteinuria minimal 1+
4. Penurunan kesadaran tanpa disertai kejang
7. Langkah- Pengobatan medisinal
langkah 1. Infus cairan RL
2. Pemberian obat : MgSO4
Cara pemberian MgSo4 sama dengan preeklamsi berat.
Bila timbul kejang-kejang ulangan maka dapat diberikan 2g MgSO4 40 %.IV
selama 2 menit, sekurang-kurangnya 20 menit setelah pemberian terakhir .
dosis tambahan 2 g hanya diberikan sekali saja. Bila setelah di beri dosis
tambahan masih tetap kejang maka diberikan amobarbital 3-5 mh/kg/bb/iv
pelan-pelan.
Perawatan pasien dengan serangan kejang.
 Dirawat dikamar isolasi yang cukup terang.
 Masukan sudip lidah kedalam mulut pasien.
 Kepala direndahkan: daerah orofaring dihisap.
Fiksasi badan pada tempat tidur yang cukup longgar guna mencegah
fraktur.
8. Bagan Alir
Pengobatan medisinal

Infus cairan RL Pemberian obat :


MgSO4

Dirawat dikamar Perawatan pasien


isolasi yang cukup dengan serangan
terang. kejang.

Masukan sudip lidah kedalam mulut pasien.

Kepala direndahkan: daerah orofaring dihisap.

Fiksasi badan pada tempat


tidur yang cukup longgar guna
mencegah fraktur.

9. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

10. Unit terkait KIA KB

11. Dokumen terkait


12. Rekaman
historis
perubahan No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
PENATALAKSANAAN EKLAMSIA

No. Dokumen : / / / /

No. Revisi :
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :

Halaman :1/1

UPTD
dr.Herlina Sonera Batubara
Puskesmas Rawat Inap
NIP.197005172003122002
Gunungtua

Unit :

Nama Petugas :

Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1. Apakah pengobatan medisinal
1. Infus cairan RL
Pemberian obat : MgSO4

2. Apakah cara pemberian MgSo4 sama dengan


preeklamsi berat bila timbul kejang-kejang ulangan
maka dapat diberikan 2g MgSO4 40 %.IV selama 2
menit, sekurang-kurangnya 20 menit setelah
pemberian terakhir . dosis tambahan 2 g hanya
diberikan sekali saja. Bila setelah di beri dosis
tambahan masih tetap kejang maka diberikan
amobarbital 3-5 mh/kg/bb/iv pelan-pelan.

3. Apakah perawatan pasien dnegan serangan kejang.


 Dirawat dikamar isolasi yang cukup terang.
 Masukan sudip lidah kedalam mulut pasien.
 Kepala direndahkan: daerah orofaring dihisap
4. Apakah fiksasi badan pada tempat tidur yang cukup
longgar guna mencegah fraktur
Jumlah
Compliance rate (CR) :100%

Pelaksana / Auditor

(……………………………..........)
NIP: ………………...................

Anda mungkin juga menyukai