Anda di halaman 1dari 2

SPO OPERATOR PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

Pengertian: Suatu tindakan pemeriksaan fungsi pendengaran dengan menggunakan alat audiometer

Tujuan: Sebagai acuan pemantauan fungsi pendengaran

Kebijakan:

Prosedur:

A. Persiapan Pasien
1. Lakukan pemeriksaan liang telinga klien (otoskopi) sebelum melakukan pemeriksaan
audiometri
2. Berikan penjelasan yang sederhana dan jelas tentang cara serangkaian pemeriksaan,
apa yang harus dilakukan oleh klien bila mendengar bunyi dan cara menekan tombol
untuk pemberian signal respon.
3. Anjurkan klien konsentrasi penuh untuk mendengar signal dengan stimulasi yang
akan diberikan oleh operator
4. Bila klien memakai kacamata/giwang, lepaskan.

B. Prosedur pelaksanaan
1. Cuci tangan sesuai prosedur
2. Tekan tombol power. Coba dengan memasang earphone pada telinga operator
sendiri dan lakukan pengoperasian berbagai tombol pengatur
3. Tombol HL dB untuk pengaturan dB dan tombol frequency untuk pengaturan
frekuensi
4. Prosisi pemeriksaan pasien duduk di kursi menghadap kearah 300 dari posisi
pemeriksa
5. Tentukan pilihan jenis pemeriksaan dengan menekan tombol head set right untuk
pemeriksaan air conduction telinga kanan, left untuk pemeriksaan air conduction
telinga kiri. Tekan tombol bone R untuk pemeriksaan bone conduction telinga
kanan, bone L untuk pemeriksaan bone conduction telinga kiri
6. Pemeriksaan dimulai pada telinga yang lebih baik
7. Pasang headphone sampai terasa nyaman (membran earphone tepat di depan liang
telinga kedua sisi), warna merah untuk telinga kanan dan hitam untuk telinga kiri.
Untuk pemeriksaan bone conduction tambahkan pasang head band pada telinga
yang akan diperiksa
8. Berikan tombol pada klien untuk pemberian signal respon
9. Tekan tombol stimulus (switch tone) untuk memberikan signal pada klien
10. Subject respon untuk melihat apakah klien mendenganr signal dari tombol stimulus
tadi dengan melihat lampunya nyala atau mati
11. Pemeriksaan dimulai dari frekuensi 125 Hz dengan intensity “misal 20 dB”
diturunkan secara perlahan (interval 5 dB) sesuai respon dari klien sampai terakhir
klien mendengar signal yang distimulasikan misal “10 dB” dan hasilnya langsung
dicatat
12. Selanjutnya pindahkan frekuensi ke frekuensi lainnya dengan pengaturan intensity
dB sama seperti diatas dan seterusnya sampai frekuensi 8000 Hz
13. Pemberian masking (bising pengganggu) dilakukan bila perbedaan ambang dengar
kedua telinga lebih dari 40 dB
14. Catat hasil pemeriksaan audiometer dalam audiogram dengan menggunakan
simbol-simbol sebagai berikut:
i. Pemeriksaan dengan air conduction (hantaran udara)

Telinga kanan Telinga Kiri

ii. Pemeriksaan dengan bone conduction (hantaran tulang)

Telinga kanan Telinga Kiri

15. Buat grafik hearing test (form terlampir)


16. Hasil pemeriksaan dilaporkan ke dokter

Anda mungkin juga menyukai